Você está na página 1de 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika kita mempelajari ilmu perbandingan pendidikan, banyak hal yang
dapat kita analisis dan kita telaah dari ilmu perbandingan pendidikan itu sendiri.
Perbandingan pendidikan, memiliki banyak unsur-unsur dan aspek-aspek yang
sangat menarik untuk kita pelajari. Diantara aspek-aspek itu ialah mengenai
beragam definisi yang dikemukakan para ahli, terkait ilmu perbandingan
pendidikan, apa saja unsur yang dipelajari dan diperbandingkan, kemudian apa
tujuan dari kita mempelajari ilmu ini, manfaatnya bagi perkembangan dunia
pendidikan di suatu negara khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui usaha pendidikan, sangatlah penting dan vital bagi suatu negara.
Selain dari aspek-aspek yang telah disebutkan tadi, perbandingan
pendidikan juga masih mempunyai aspek-aspek lainnya, yang sangat menggugah
semangat kita, untuk mempelajarinya, terutama terkait dengan bagaimana para
ahli memandang, dan melakukan pendekatan dengan ilmu ini, melalui berbagai
macam

sudut

pandang

yang mereka

gunakan dalam memahami

dan

mendiskripsikan perbandingan pendidikan itu sendiri. Kemudian metode-metode


apa saja yang dilakukan para ahli dalam melakukan penelitian dan
membandingkan pendidikan dalam suatu negara, atau antar negara yang satu dan
lainnya.
Serta, apa saja yang termasuk dalam wilayah ruang lingkup studi ilmu
perbandingan pendidikan ini.
Pemahaman Pendidikan Islam sebagai mana yang akan dijelaskan memilki
perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok dengan bagaimana dunia barat
memahami pendidikan. Jika dalam Islam Pendidikan harus meliputi tiga aspek
yaitu : Jasad ,Ruh , Intelektualitas , maka dalam pandangan barat semua aspek itu
tidak perlu selalu diidentikkan. Dalam pendidikan Barat juga lebih ditekankan
pada rasionalitas semata . Dari segi karakteristik, terdapat perbedaan antara

pendidikan Islam dan Barat. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, Dalam Islam
pendidikan memiliki karakteristik, yaitu :
Pertama, Penguasaan Ilmu Pengetahuan. Ajaran dasar Islam mewajibkan
mencari ilmu pengetahuan bagi setiap Muslim dan muslimat. Setiap Rasul yang
diutus Allah lebih dahulu dibekali ilmu pengetahuan, dan mereka diperintahkan
untuk mengembangkan llmu pengetahuan itu.
Kedua, Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Ilmu yang telah dikuasai harus
diberikan dan dikembangkan kepada orang lain . Nabi Muhammad saw sangat
membenci orang yang memiliki ilmu pengethauan, tetapi tidak mau memberi dan
mengembangkan kepada orang lain (HR. Ibn al-Jauzy).
Ketiga, penekanan pada nilai-nilai akhlak dalam penguasaan dan
pengembangan ilmu penetahuan. Ilmu pengetahuan yang didapat dari pendidikan
Islam terikat oleh nilai-nilai akhlak.
Keempat, penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, hanyalah
untuk pengabdian kepada Allah dan kemaslahatan umum, seperti pada hadits
riwayat Abu al-Hasan Bin Khazem bin Anas
Kelima,

penyesuaian

terhadap

perkembangan

anak.

Sejak

awal

perkembangan Islam, pendidikan Islam diberikan kepada anak sesuai umur,


kemampuan, perkembangan jiwa, dan bakat anak. Setiap usaha dan proses
pendidikan haruslah memperhatikan faktor pertumbuhan anak.
Keenam, pengembangan kepribadian. Bakat alami dan keampuan pribadi
tiap-tiap anak didik diberikan kesempatan berkembang sehingga bermanfaat bagi
dirinya dan masyarakat. Setiap murid dipandang sebagai amanah Tuhan, dan
seluruh kemampuan fisik & mental adalah anugerah Tuhan. Perkembangan
kepribadian itu berkaitan dengan seluruh nilai sistem Islam, sehingga setiap anak
dapat diarahan untuk mencapai tujuan Islam.
Ketujuh, penekaanan pada amal saleh dan tanggung jawab. Setiap anak
didik diberi semangat dan dorongan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan
sehingga benar-benar bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat secara
keseluruhan. Amal shaleh dan tanggung jawab itulah yang menghantarkannya
kelak kepada kebahagiaan di hari kemudian kelak (HR. Muslim).

Dengan karakteristik-karakteristik pendidikan tersebut tampak jelas


keunggulan pendidikan Islam dibanding dengan pendidikan lainnya. Karena,
pendidikan dalam Islam mempunyai ikatan langsung dengan nilai-nilai dan ajaran
Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupannya.
Nah, dari beberapa point-point penting itulah, yang akan kita pelajari
bersama, dalam makalah ini. Kami dari kelompok pertama, akan memaparkan dan
menguraikan point- point penting diatas, yaitu pengertian, tinjauan historis, ruang
lingkup, metode, serta perbedaan perbandingan pendidikan Islam dan Barat.
Kami berharap, dengan adanya makalah ini, para pembaca khususnya para
mahasiswa, dosen, dan para pelaku yang memiliki minat dalam ilmu
perbandingan pendidikan, dapat menambah, memperbarui, dan memahami
pengetahuan tentang perbandingan pendidikan, serta dapat mengobati rasa
keingintahuan mereka akan ilmu ini.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas penulis mengambil
beberapa poin-poin masalah tentang konsep dasar perbandingan pendidikan yaitu:
1. Apa Pengertian Perbandingan Pendidikan ?
2. Bagaimana Tinjauan Historis dan Dinamika Ilmu Perbandingan Pendidikan ?
3. Bagaimana Ruang lingkup studi ilmu perbandingan pendidikan ?
4. Bagaimana Perbedaan Konsep Dasar Pendidikan Islam dan Barat ?

C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan dan kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Perbandingan
Pendidikan Islam, agar pembaca dapat mengetahui dan memahami konsep
Sketsa Pendidikan Dibeberapa Negara Islam antara lain; Negara Mesir, Negara
Saudi Arabia, Negara Iran, dan di Negara Irak.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbandingan Pendidikan


Sebagai suatu ilmu perbandingan pendidikan tidaklah hanya membahas
masalah-masalah sistem pendidikan dan pengajaran yang ada pada suatu negara,
dan tidak hanya membahas tentang pemikiran kependidikan yang ada dalam suatu
masyarakat dalam suatu negara atau tentang teori-teori kependidikan yang
diamalkan oleh suatu masyarakat sebagai suatu landasan pembahasan tentang
sistem pendidikannya. Bukan ilmu perbandingan pendidikan bila hanya
menitikberatkan pembahasan pada perbandingan antara teori-teeori pendidikan
yang ada dalam suatu masyarakat.
Ilmu perbandingan pendidikan juga tidak hanya sekedar membandingkan
antara dua sistem atau lebih dari pada pelaksanaan pendidikan dan pengajaran
yang ada disuatu negara atau disuatu masyarakat. Karena dengan cara demikian
kita hanya mengetahui beberapa persamaan dan perbedaan tanpa mengetahui latar
belakang yang menyebabkan timbulnya persamaan dan perbedaan tersebut.
Ilmu perbandingan pendidikan itu mengandung pengertian yang lebih
kompleks. Oleh karena itu harus mencakup berbagai latar belakang yang
mempengaruhi perkembangan bangsa disuatu negara. Sedangkan dalam
perkembangan suatu bangsa itu terdapat aspirasi-aspirasi dan ide-ide yang
mendorong perkembangannya dalam kurun waktu lama. Aspirasi dan cita-cita
itulah yang memberi corak dan bentuk kebudayaan dan peradaban bangsa itu.
Oleh karnanya pembatasan pengertian Ilmu perbandingan pendidikan harus
bersifat komprehensif sebagai berikut:
1. Ilmu perbandingan pendidikan adalah studi tentang sistem pendidikan dan
pengajaran beserta problematika problematika dalam negara-negaranya yang
berbeda. Masing-masing sistem dan problematika tersebut diusut sampai
kepada

sebab-sebab

problematikanya.

sebenarnya

yang

berada

dibalik

sistem

dan

2. Ilmu perbandingan pendidikan juga diartikan sebagai studi tentang sistem


pendidikan dan pengajaran dinegara yang berbeda serta factor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Ilmu perbandingan pendidikan juga dapat diartikan sebagai studi tentang teoriteori kependidikan dan pengajaran serta bagamana pengalaman atau
pengetrapannya dinegara-negara yang berbeda itu dengan memperbandingkan
antara teori-teori tersebut sehingga diketahui persamaan dan perbedaannya
serta mengebalikan kepada latar belaknag sumber yang mempengaruhinya.
Jadi yang menjadi inti pokok dalam ilmu perbandingan pendidikan itu
adalah pembelajaran tentang sebab yang menimbulkan problematika dan
pengajaran serta sebab-sebab yang dapat menimbulkan persamaan dan perbedaan
diantara sisitem -sistem dinegara-negara yang berbeda.
Untuk lebih mendekati arti pendidikan perbandingan

berikut ini

ditampilkan beberapa definisi yaitu yang berasal dari I.L.Kandel dan Carter
V.Goad, sebagai berikut :
a) Kandel memberikan pengertian sebagai berikut:
Pendidikan perbandingan adalah studi tentang teori dan praktek
pendidikan masa sekarang sebagai mana dipengaruhi oleh berbagai macam
latar belakang yang merupakan kelanjutan sejarah pendidikan.
Disini Kandel menunjukkan bahwa yang dipelajari adalah teori dan
praktek pendidikan sekarang dengan mengingat bahwa bermacam-macam latar
belakang termasuk sejarahnya turut menentukan pula pendidikan pada waktu
sekarang. Mengenai sejarah pendidikan, disinggung dalam hubungan ini
karena sifatnya yang sistematis dan mengandung teori dan prektek pendidikan
dari zaman ke zaman.
b) Carter V.Goog memberikan pengertian sebagai berikut:
Perbandingan pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan
perbandingan teori dan praktek kependidikan yang ada didalam beberapa
negara dengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan diluar
batas negrinya sendiri.

Definisi diatas menunjukkan aspek operasional dari pendidikan


perbandingan. Jadi, mengandung jiwa kepraktisan. Di samping itu kedua
definisi itu saling mengisi. Dalam definisi yang dikemukakan oleh Good
memang

tidak

tercantum

tentang

perlunya

memperhatikan

berbagai

latarbelakang pendidikan seperti yang terkandung dalam definisi dari kandel,


namun hal ini dapat dianggap baik oleh Good. Ini desebabkan oleh kenyataan
bahwa pendidikan tidak dapat dilepaskan dari dimensi-dimensi waktu yang
melingkupinya yang lampau, kini, dan yang akan dating. Berarti, bila orang
mempelajari pendidikan beberapa Negara secara perbandingan perlu mengikut
sertakan dimensi waktu.
Argumentasi-argumentasi yang sama dapat pula dikenakan kepada latar
belakang- latarbelakang yang lain seperti filsafat, ideologi, dan sebagainya.
Tiada pendidikan yang tidak beranjak atau dipengaruhi oleh latarbelakanglatarbelakang tersebut.
Tentang kemungkinan adanya definisi-definisi yang lain tentulah tidak
tertutup. Akan tetapi sampai sekarang ini dapat dicatat, definisi dari dua tokoh
ini, yang keduanya guru besar dalam bidangnya, telah dapat digunakan dalam
memahami makna tentang pendidikan perbandingan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan
pendidikan ialah menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaankesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Dengan demikian maka studi
perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pengertian sebagai usaha
menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem
pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut.
B. Sejarah dan Dinamika Ilmu Perbandingan Pendidikan
Sejak zaman plato 457-467 sm penyelenggaraan pendidikan oleh negara
telah dibahas secara filsofis buku Republika menggambarkan bagaimana
pembinaan sebuah negara, masyarkat dan pendidikan mesti di lakukan. Menurut
plato sebagaimana yang terurat dalam buku Republika, bahwa negara ideal
berdasarkan pada keadilan.

Keadilan dalam negara hanya tercapai apabila tiap-tiap warganya


mengerjakan pekerjaan yang teruntuk kepadanya.
Plato berpendapat bahwa pada tiap-tiap negara semua golongan manusia
merupakan alat bagi pencapaian kesejahteraan secara kolektif (kelompok).
Konsep negara syarat dengan ajaran moralitas bangsa yakni negara yang adil dan
berbudi titik tekan yang sama masalah etika negara ini dibicarakan pula oleh
muridnya plato. yaitu Aris Toteles.
Aris toteles juga bicara tentang etik tetapi menurutnya baru sempurna
terlaksana dalam sebuah negara. Pada dasarnya manusia mempunyai bakat moral
tetapi itu hanya dapat dikembangkan dalam hubungan dengan manusia lain.
Menurut Aris Toteles bentuk negara ada tiga macam :
1. Monarki : sistem kerajaan ( dipimpin oleh satu orang)
2. Aristokrasi : negara ini dipimpin oleh sekelompok orang
3. Demokrasi : gabungan antara monarki dan aristokrasi.
Studi Perbandingan muncul pada saat penting dalam sejarah dunia. Eropa
telah menemukan sisa dari dunia dan mencoba untuk menjelaskan variasi
banyaknya. penjelasan Rasional sedang dicari sifat sebenarnya dari lembagalembaga manusia.Sebuah keyakinan yang diperlukan dalam hukum alam
membuat penilaian tentang bagaimana pemerintah, keluarga, dan masyarakat sipil
yang terorganisir. Perkembangan ini memberikan kontribusi pada peningkatan
studi komparatif. Ilmu itu sangat penting dalam perkembangan studi banding, dan
sarjana komparatif awal seragam diidentifikasi sebagai salah satu bidang yang
didasarkan pada penggunaan "metode ilmiah" Dalam pengertian ilmiah yang lebih
umum, sarjana perbandingan diuji hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara
gejala.Namun, dari para ulama juga perbandingan awal Pembatasan penelitian
ilmiah mereka dalam dua cara.Pertama, mereka memeriksa persamaan dan
perbedaan antara fenomena atau kelas dari fenomena. Kedua, sedangkan ilmu
pengetahuan umumnya berkomitmen untuk eksperimentasi sebagai suatu cara
untuk membuat klasifikasi dan teori pengujian, sarjana perbandingan hampir
seluruhnya bergantung pada variasi belajar secara alami dan wajar.

Perbandingan pendidikan (Comparative Education ) sebagai salah satu


bagian dalam bidang pendidikan memulai peran nyatanya pada tahun 1960-an
walaupun pada hakikatnya kegiatan pembandingan pendidikan itu telah
berlangsung sejak berabad-abad yang lalu dan telah ikut pula melahirkan berbagai
institusi

pendidikan

secara

formal.Dalam

usianya

yang

relatif

muda,

perbandingan pendidikan telah menunjukkan sumbangannya terhadap perbaikan


dan

peningkatan

pendidikan

di

berbagai

negara.Namun

demikian,tidak

mengherankan apabila intensitas perhatian dan kegiatan formal perbandingan


pendidikan ini sangat berbeda antara negara-negara bahkan juga tidak sama secara
regional.
Dalam perkembangan bidang ilmu perbandingan pendidikan ,cukup banyak
nama yang bisa disebut,baik dalam kategori pelopor,sebagai ahli dalam bidang
perbandingan pendidikan atau keduanya.Beberapa nama patut disebutkan sebagai
gambaran bahwa bidang ilmu ini pun juga sudah mengglobal. Di Amerika Utara
dan Eropa , misalnya, I.L Kandel, Robert Ulich, Nocholas Hans, Friederich
Schneider, Franz Hilker, Erich Hylla, Lauwerys, George Z.Bereday, Williams
W.Brickman, Harold Noah, C.Arnold Anderson, dan Claude A.Anderson
merupakan nama-nama yang hasil karyanya dalam bidang perbandingan
pendidikan sering dirujuk.

C. Ruang lingkup studi ilmu perbandingan pendidikan


Mengingat studi perbandinangan pendidikan mempunyai sasaran yang tidak
hanya terbatas pada permasalahan kependidikan di suatu atau dibeberapa negara
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, maka untuk lebih
memantapkan studi tersebut , para ahli telah memberikan pendapat-pendapatnya
tentang ruang lingkupnya, sebagai berikut:
1. J.P. Sarumpaet MA. Lektor pada Universitas Melbourne, meninjau beberapa
begian terpenting dari sistem pendidikan masing-masinng negara. Pertamatama ditinjau sejarah pendidikannya secara singkat untuk mengetahui sistem
apa yang berlaku saat ini. Kemudian ditinjau administrasi pendidikannya,
terutama dilihat dari segi praktek adminisrtasi dan organisasinya.

2. William W. Brickman berpendapat bahwa perbandingan pendidikan itu


mempelajari dan menganalisa serta memperbandingkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Mempelajari

sistem

pendidikan

dinegara

lain

dan

penjelasan

mengenaipermasalahan pendidikan.
b. Menganalisa mengenai latar belakang yang mempengaruhinya serta
problema-problemanya dan berbagai pandangan tentang poblema yang
kontroversal.
c. Memperbandingkan dan menilai sebab-sebab pokok sebelumnya dan
sesudah dilakukan pemeahan problema-problema yang kontroversal dan
yang bersifat biasa.
3. Menurut pendapat DR. Nazily Shalih dan DR. Abdul Ghani Abud, studi
perbandingan pendidikan itu mempunyai ruang lingkup yuang luas, karena
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Segala pengetahuan yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan
pengajaran dalam masyarakat yang berbeda.
b. Berbagai teori atau pengetahuan pendidikan seperti filsafat pendidikan,
kurikulum pendidikan , managemen dan badget kependidikan , metodologi
pendidikan, masalah penyediaan guru dan pembinaanya serta peraturanperaturan yang berlaku.
c. Sejarah pendidikan dari suatu negara, karena sejarah dapat menjelaskan
problematika kependidikan untuk masa kini.
d. Kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa yang merupakan latar belakang
yang mempengaruhi timbulnya sistem kependidikan yang berbeda antara
satu dari yang lainnya. Dengan mempelajari factor-faktor kebudayaan dari
masing-masinng masyarakat atau bangsa, maka para pelaku studi akan
menemukan permasalahan mendasar yang menjadi latar belakang sistem
kependidikan yang ada.
Berdasarkan uraiandiatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
perbandingan pendidikan ialah meliputi sistem pendidikan, latarbelakang yang

mempengaruhinya,

teori

atau

pengetahuan

pendidikan,

sejarah

dan

kebudayaannya.

D. Perbedaan Konsep Dasar Pendidikan Islam dan Barat


1. Konsep Dasar Pendidikan Islam
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencakup
pengertian istilah tarbiyah,talim, tadib, dan pendidikan islam.
1) Pengertian Tarbiyah
Abdurrahman An-nahlawi mengemukakan bahwa menurut kamus Bahasa
Arab, lafal At-Tarbiyah berasal dari tiga kata.
Pertama , raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Makna ini
dapat dilihat dalam firman Allah :
Dan suatu riba (tambahan) yang kalian berikan agar dia menambah pada
harta manusia ,maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.(QS.ArRum(30):39).
Kedua, rabiya-yarba dengan wazan (bentuk) khafiya-yakhfa, yang berarti
menjadi besar. Atas dasar makna inilah Ibnu AI-Arabi mengatakan :
Jika orang bertanya tentang diriku, maka mekah adalah tempat tinggalku
dan di situlah aku dibesarkan .
Ketiga, rabba- yarubbu dengan wazan (bentuk) madda-yamuddu yang
berarti

memperbaiki,

menguasai

urusan,

menuntun,

menjaga

,dan

memelahara. Makna ini antara lain ditunjukkan oleh perkataan Hasan bin
Tsabit , sebagaimana yang ditulis oleh Ibnu Al-Manzhur :
Sesungguhnya ketika engkau tampak pada hari ke luar di halaman
istana,engkau lebih baik dari pada sebutir mutiara putih

bersih yang

dipelihara oleh kumpulan air di laut .


Dari ketiga asal kata di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah)
terdiri dari empat unsur, yaitu :
1) Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh.
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam.

3) Mengarahkan deluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan


dan kesempurnaan yang layak baginya.
4) Proses ini di laksanakan secara bertahap .
2) Pengertian Talim
At-talim merupakan bagian kecil dari at-tarbiyah ai-aqliyah yang
bertujuan memperoleh pengetahuan dan keahlian berfikir ,yang sifatnya
mengacu pada domain kognitif . Hal ini dapat dipahami dari pemakaian kata
allama dikaitkan dengan kata aradha yang mengimplikasikan bahwa
proses pengajaran adam tersebut pada akhirnya diakhiri dengan tahap
evaluasi . konotasi konteks kalimat itu mengacu pada evaluasi domain
kognitif ,yaitu penyebutan nama-nama benda yang diajarkan ,belum pada
tingkat domain yang lain .Hal ini memberi isyarat bahwa dibanding dengan
at-tarbiyah.
3) Pengertian Tadib
Muhammad Nadi Al-Badri, sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
mengemukakan, pada zaman klasik ,orang hanya mengenal kata tadib
untuk menunjukkan kegiatan pendidiakan . Pengertian seperti ini terus
terpakai sepanjang masa kejayaan islam , hingga semua ilmu pengetahuan
yang dihasilakan oleh akal manusia pada masa itu disebut Adap , dan
seorang pendidik pada masa itu disebut Muadib.
Tadib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsurangsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga
membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan
Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaanya .(Al-Attas :60).
Pengertian ini berdasarkan Hadist Nabi :
Tuhanku telah mendidikku dan telah membaguskan pendidikanku .
4) Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan islam adalah proses tranformasi dan internalisasi ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan

kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya . Pengertian tersebut


mempunyai lima prinsip pokok, yaitu :
1) Proses tranformasi dan internalisasi
2) Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai.
3) Pada diri anak didik
4) Melaluipenumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya .
5) Guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala
aspeknya .
Dari keterangan-keterngan di atas sudah mulai terlihat perbedaan
antara pendidikan Islam dan Barat dalam konsep dasar pendidikannya.
Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang
memiliki

wawasan

kaffah

agar

mampu

menjalankan

tugas-tugas

kehambaan, kekhalifahan,dan pewaris nabi. Tujuan tersebut dapat diuraikan


sebagai berikut .
a. Terbentuknya insan kamil .
b. Terciptanya insan kaffah .
c. Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta pewaris
Nabi.

2. Pengertian pendidikan Barat dan Asalnya


a. Pengertian dan asal.
Dalam pendidikan Barat, ilmu tidak lahir dari pandangan hidup agama
tertentu dan diklaim sebagai sesuatu yang bebas nilai. Namun sebenarnya
tidak benar-benar bebas nilai tapi hanya bebas dari nilai-nilai-nilai
keagamaan dan ketuhanan. Menurut Naquib al-Attas, ilmu dalam peradaban
Barat tidak dibangun di atas wahyu dan kepercayaan agama namun
dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis
yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai
makhluk rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika dan
moral, yang diatur oleh rasio manusia, terus menerus berubah . Sehingga

dari cara pandang yang seperti inilah pada akhirnya akan melahirkan ilmuilmu sekular.
Masih menurut al-Attas, ada lima faktor yang menjiwai budaya dan
peradaban Barat, yaitu:
Pertama, menggunakan akal untuk membimbing kehidupan manusia;
Kedua, bersikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran;
Ketiga, menegaskan aspek eksistensi yang memproyeksikan pandangan
hidup sekular;
Keempat, menggunakan doktrin humanism.
Kelima, menjadikan drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominan
dalam fitrah dan eksistensi kemanusiaan.
Kelima faktor ini amat berpengaruh dalam pola pikir para ilmuwan Barat
sehingga membentuk pola pendidikan yang ada di Barat.
Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan Barat dibentuk dari acuan
pemikiran falsafah mereka yang dituangkan dalam pemikiran yang
bercirikan

materialisme,

idealisme,

sekularisme,

dan

rasionalisme.

Pemikiran ini mempengaruhi konsep, penafsiran, dan makna ilmu itu


sendiri. Ren Descartes misalnya, tokoh filsafat Barat asal Perancis ini
menjadikan rasio sebagai kriteria satu-satunya dalam mengukur kebenaran.
Selain itu para filosof lainnya seperti John Locke, Immanuel Kant, Martin
Heidegger, Emillio Betti, Hans-Georg Gadammer, dan lainnya juga
menekankan rasio dan panca indera sebagai sumber ilmu mereka, sehingga
melahirkan berbagai macam faham dan pemikiran seperti empirisme,
humanisme, kapitalisme, eksistensialisme, relatifisme, atheisme, dan
lainnya, yang ikut mempengaruhi berbagai disiplin keilmuan, seperti dalam
filsafat, sains, sosiologi, psikologi, politik, ekonomi, dan lainnya .

b. Konsep pendidikan Barat


Ada 4 konsep yang di pegang oleh prespektif barat. Mulai dari
Sekuler, Liberal, Pragmatis, dan Materialis. Dari 4 konsep ini, dapat

diartikan bahwa konsep pendidikan prespektif barat sangat berbeda-beda


antara satu dengan yang lain.
1) Sekuler
Memisahkan antara ilmu dengan agama. Maksudnya, pendidikan barat
lebih mementingkan ilmu daripada agama yang di dapat dari ilmu itu.
mereka hanya mementingkan Jasmani dan tidak memikirkan akan rohani.
2) Liberal
Bebas. Maksudnya, pendidikan barat itu bebas melakukan segala hal
yang di suka, tetapi tetap mengarah akan ilmu yang dipelajarinya itu.
3) Pragmatis
Praktis atau bersifat sementara. Mereka menganggap bahwa ilmu itu
dipelajari agar seseorang dapat menggapai cita-citanya. Mereka hanya
fokus akan satu titik berat yang dituju oleh pemikirannya. Proses
penggapaian cita-cita itulah yang membuat seseorang menjadi lebih
terstruktur untuk menggapainya secara maksimal. Mereka tidak
mempelajari akan hal-hal yang seharusnya mereka pelajari disekitarnya
seperti pendidikan sosial dan sebagainya.
4) Materialis
Sebatas "materi" saja. Jadi, pendidikan itu hanyalah sebatas materi.
Mereka tak memikirkan kedepan akan apa yang mereka sedang pelajari
itu. Mereka hanya tertuju pada satu tujuan yaitu hasil nilai pelajaran yang
baik.
Pembahasan pokok dari perbedaan pendidikan islam dan barat ialah :
a. Pendidikan Barat memiliki perbedaan yang jauh dengan Islam
b. Pendidikan Islam dan Barat berbeda dalam segi konsep dan tujuan
c. Tujuan pendidikan Islam selain unsur materialis yaitu yang terpenting
adalah Ibadah
d. Pendidikan barat hanya bersandar pada rasionalisme dll.
e. Pendidikan Islam berpatokan pada wahyu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Perbandingan pendidikan tidak
hanya membandingkan Sistem Pendidikan dan pengajaran, Pemikiran Pendidikan,
Teori-teori

pendidikan

saja

tetapi

Perbandingan

pendidikan

merupakan

perbandingan lebih mendalam lagi yaitu mencari tentang latar belakang yang
menimbulkan problematika pendidikan dan sebab-sebab yang menimbulkan
perbedaan dan persamaan teori dan praktik sistem pendidikan di beberapa Negara.
Ruang lingkup perbandingan pendidikan ialah meliputi sistem pendidikan,
latar belakang yang mempengaruhinya, teori atau pengetahuan pendidikan,
sejarah dan kebudayaannya.Ciri-ciri perbandingan pendidikan itu meliputi isi,
metode dan perbandingan. Mengenai isi dalam perbandingan pendidikan yaitu
harus memperhatikan sistem-sistem pendidikan, analisis tentang hub sekolah
dengan masyarakat, dan pendidikan tentang modernisasi, yaitu peranan
pendidikan dengan perkembangan ekonomi dan masyarakatnya.Selanjutnya
mengenai metode dalam pendidikan perbandingan, ciri-ciri metode yang
digunakan

ialah

bersifat

historis,

komperatif,

filosofis,

deskriptif,

dan

eksperimental. Sedangkan mengenai pendekatan digolongkan menjadi dua, yaitu


makro dan mikro.
Penguasaan dari sejumlah pengetahuan dan keterampilan adalah tuntutan
yang harus dipenuhi oleh tenaga kependidikan dewasa ini. Maka pengembangan
terhadap pengayaan aspek-aspek pndidikan harus dikembangkan, bukan hanya
aspek yang ada di dalam negeri akan tetapi aspek dari luar negeri sekalipun harus
diketahui untuk memperluas cakrawala kaum pendidik khususnya.
Dan dengan adanya unsur-unsur pendidikan luar jangan sampai ditolak
mentah mentah , akan tetapi dibandingkan , Karena pada dasarnya unsur-unsur
tersebut dapat menunjang usaha Peningkatan Pendidikan Nasional di Negara kita.

Maka untuk mengkondisikan hal-hal tersebut di atas, perlu secepatnya


mendisiplinkan ilmu, agar objek atau sasaran yang dituju menjadi jelas dan tepat.
Adapun yang perlu digaris bawahi yaitu , jika membandingkan objek, konsep,
teori dan praktek yang disampaikan diterapkan, karena banyak aspek atau faktor
faktor yang menjadi pengembangan, seperti: Aspek guru, ekonomi, sosial, politik,
dan budaya.
Sedangkan perbedaan metodologi Barat dan Islam dari sudut keilmuan
terletak pada peletakan status ontologi dan epistimologi pengetahuan. Kalau Barat
akhirnya cenderung menolak status ontologis objek-objek metafisika dan lebih
memusatkan perhatiannya pada objek-objek fisik (positivistik), epistimologi Islam
masih mempertahankan statusontologis yang tidak hanya objek-objek fisika,
tetapi juga objek-objek metafisika. Perbedaan cara pandang serta keyakinan
terhadap status ontologis ini telah menimbukan perbedaan yang cukup signifikan
di antara kedua sistem epistimologi tersebut dalam masalah-masalah yang
menyangkut soal klasifikasi ilmu dan metode-metode ilmiah.
Perbedaan pada sisi lain, seperti dari sudut pendidikan ternyata Barat
melihat anak didik sebagai manusia yang merdeka dan memiliki kebebasan dan
sementara Islam memandang manusia sebagai makhluk Tuhan dan sosial yang
memiliki potensi sesuai dengan fitrahnya.
Akan tetapi, Barat lebih mengedepankan akal dengan mengenyamping
kalbu. Artinya ilmu pengetahuan hanya merupakan teori-teori inderawi yang
dapat diamati, diteliti serta dibuktikan saja. Oleh karena itu, tugas utama sebuah
epistimologi adalah menunjukkan bagaimana ilmu itu mungkin secara filosofis.
Dan, merupakan tugas filsafat ilmu pengetahuan untuk menuntun bahwa
pengetahuan itu mungkin secara filosofis. Untuk islamisasi ilmu pengetahuan dan
pendidikan sangat perlu kembali mengintegrasikan antara al-kitab, al-huda, dan
al-ilma atau agama-etika-teknologi, sebagai yang telah dilakukan para ilmuan
muslim pada abad pertengahan.

DAFTAR PUSTAKA
Nur,Agustiar Syah,2001, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara ,
Bandung : Lubuk Agung.
H.M.Arifin, 2003, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta : Golden Terayon
Press.
Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, ( Jakarta: PT.Citra Mandala
Pratama, 1986.
Imam Barnadib, Dasar-dasar Pendidikan Perbandingan, ( Yogyakarta: Institut
Press IKIP Yogyakarta, 1984 ).
Imam Barnadib, Pendidikan Perbandingan,( Yogyakarta: Andi Offset,
Cet.-2, 1990).
Sudiyono, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Abdurrahman, Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan, Gama Media,
Yogyakarta, 2003
Al Jumlati, Ali. 1999. Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka
Cipta
Umar,Bukhari .Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta.2010.Amzah.
www.Hidayatullah.com.
pendidikan blogspot.com

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Dalam pembuatan tugas ini setidaknya terdapat hal-hal yang menambah
kami untuk memperoleh pengetahuan tentang Konsep Dasar Perbandingan
Pendidikan.
Selanjutnya kami menyadari jika dalam pembuatan Makalah ini banyak
berbagai pihak, yang memberi dukungan dan sambutan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Perbandingan
Pendidikan Islam serta teman-teman yang telah ikut membantu kami secara
langsung ataupun tidak langsung. Semoga pembuatan Makalah ini dapat
membantu para mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Perbandingan
Pendidikan Islam.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, kepada para pembaca kami mohon
dapat menyampaikan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya.

Majalengka, 04 Januari 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar belakang ............................................................................................ 1
B Rumusan masalah ....................................................................................... 1
C Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A Belajar proses dan belajar hasil ................................................................. 3
B Sasaran belajar ........................................................................................... 3
C Bentuk kegiatan belajar ............................................................................. 4
D Belajar tuntas ............................................................................................ 6
E Belajar efektif ........................................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A Kesimpulan ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

Você também pode gostar