Você está na página 1de 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Seoranglaki
laki
11
hari
yang
lalupasienmengeluhkananggotagerakkiritidakbisadigerakkan,

7
hari
yang
lalupasiendibawakedokterumumnamuntidakadaperubahan,
kemudian
4
hari
yang
lalupasiendirujukke RS. Tugurejo.Pasientidakpernahmengalamihalserupasebelumnya, riwayat
DM danHipertensidisangkal.RiwayatpenyakitKeluargaseperti DM danHipertensidisangkal,
riwayatpenyakitserupajuga
di
sangkal.Pasiensukamengkonsumsimakananasindanjarangberolahraga.
Padapemeriksaanfisiktekanandarah 180/90 mmHg, nadi 60 kali/menit, napas 27 kali/
menit, dansuhu 36,1oC. Status internusdalambatas normal, daripemeriksaan status neurologic
didapatkankeadaran
compos
mentis,terdapatdisatriadandengan
GCS
15.
Pemeriksaannervuscranialisterdapatparalisispada
N.XI
(AKSESORIUS).Padapemeriksaananggotagerakatasdananggotagerakbawah
di
dapatkanhasilkekuatanotot
5-5-5/1-1-1dan
hipertonipadabagiansinistra.Pemeriksaanreflekpatologisdanfisiologisdalambatas normal.
Berdasarkanhasil anamnesis danpemeriksaanfisikdidapatkan diagnosis
Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak, progresi
cepat berupa defisit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau
langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non
straumatik atau merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral
biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi
perdarahan. Namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul
edema sekunder.
Tanda dan gejala dari stroke adalah kehilangan motorik, kehilangan komunikasi, gangguan
persepsi, kerusakan fungsi kognitif parestesia (terjadi pada sisi yang berlawanan), disfungsi
kandung kemih meliputi: inkontinensiaurinarius transier, inkontinensia urinarius peristen atau
retensi

urin

(mungkin

simtomatik

dari

kerusakan

otak

bilateral), Inkontinensia

urinarius dan defekasiyang berlanjut (dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensif).


Pengobatan Konservatif terdiri dari : Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral
(ADS), diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin intra arterial. Diberikan anti
agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi
thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma. Anti koagulan dapat diresepkan untuk

mencegah terjadinya/ memberatnya trombosis atau emboli di tempat lain di sistem


kardiovaskuler.
Pengobatan Pembedahan yang berujuan untuk memperbaiki aliran darah serebral berupa
endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan membuka arteri karotis
di leher. revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling
dirasakan oleh pasien TIA, evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut

Você também pode gostar