Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gunungkidul Senin, 1 Februari 2016, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Al Mawaddah Binaan
IPTEKDA Tahun 2014 UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI Gunungkidul
menerima Piagam Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Gubernur Jawa Tengah tanggal 10
November 2015 di Semarang-Jawa Tengah, penghargaan ini diberikan kepada Bpk. H. Sofyan
Hadi sebagai pemilik UKM yang berdomisili di Dk. Gerbongan RT. 06/RW.01, Desa Honggosoco,
Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus-Jawa Tengah yang berhasil meraih Juara I Kategori
Pemangku Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
UKM yang dibina oleh UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI Gunungkidul
ini memperoleh penghargaan, salah satunya berkat adanya kegiatan pengembangan Tepung Mocaf
(Modified Cassava Flour) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, UKM Al Mawaddah
binaan UPT BPPTK LIPI ini juga direncanakan akan diusulkan untuk mengikuti seleksi penerima
Penghargaan Kalpataru dan meminta dukunganUPT BPPTK LIPI Gunungkidul tentang apa kirakira masukan dan penilaian dari LIPI untuk tambahan dukungan, semangat dan moril dalam
kegiatan pengembangan tepung Mocaf ini dalam menuju penghargaan berikutnya, ujar Bpk.
Sofyan Hadi.
UKM Al Mawaddah ini merupakan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) binaan UPT BPPTK LIPI
pada Program PKPP LIPI 2012 (Koordinator Bapak Ir. M. Kurniadi, MTA), Program InSINAS
Ristek kerjasama Pusat Inovasi LIPI dan BPPTK LIPI tahun 2013 (koordiantor Ibu Rahmi Lestari
Helmi, M.Si) serta program IPTEKDA (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah) LIPI di
Kabupaten Kudus-Jawa Tengah tahun 2014. Pada Tahun 2014 dengan program pelaksanaan
berupa pengembangan dan pembuatan tepung Mocaf untuk skala industri kecil dan menengah
yang dipimpin oleh Peneliti UPT BPPTK LIPI LIPI Ir. Muhammad Kurniadi, MTA. beserta Tim
Pangan. Keberhasilan program ini salah satunya ditandai dengan meningkatnya permintaan tepung
mocaf UKM Al Mawaddah untuk keperluan pembuatan kue kering dan jenang Kudus. Salah satu
produsen jenang yang sudah mencoba dengan mocaf dan hasilnya lebih baik dan tentu saja lebih
murah. Meskipun komposisi hanya 20%, tiap minggu dia pesan 100 kg, ujar Bpk. Sofyan Hadi.
/De& ED.
http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/index.php?u=blogsingle&title=UKM%20Binaan%20LIPI%20Kudus%20Menerima%20Penghargaan&p=364&lan
g=id
Gunungkidul Jumat, 10 Juni 2016, Pondok Pesantren Al Mawaddah Kudus binaan Balai
Penelitian Teknologi Bahan Alam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Gunungkidul
memperoleh Penghargaan Kalpataru Tingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebagai Peringkat
I (Pertama) untuk Kategori Pembina Lingkungan, penghargaan ini diberikan dalam rangka
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada Sabtu, 4 Juni 2016 bertempat di Lapangan Sepak
Bola (Bantaran Kaligarang) Kel. Ngemplak, Simongan, Semarang. Pondok Pesantren yang
merupakan binaan BPTBA LIPI Gunungkidul dalam pelatihan, pembuatan dan produksi bahan
olahan pangan tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) ini mendapatkan Penghargaan Kalpataru
atas dedikasi dan pengabdiannya di bidang lingkungan hidup.
baku utama yakni tepung terigu, namun bisa disiasati dengan menggunakan tepung
pengganti tepung terigu salah satunya tepung mocaf.
Tapi di setiap perusahaan produk makanan atau bakery seperti Jenang Mubarok yang sudah
terkenal ini, tentunya butuh proses bila ingin mencampurkan tepung mocaf ke adonan. Saya
lihat pembuatan jenang disini sudah ada komposisi atau takaran tersendiri, jelasnya.
Sementara, Manager Pemasaran Mubarok Food Cipta Delicia, Aris Purwoko mengatakan
kunjungan dari LIPI bisa menambah inspirasi mengembangkan produk jenang berbahan
tepung mocaf.
Mubarok dulu pernah ikut pelatihan mengenai tepung mocaf tapi sampai sekarang kita masih
belum menemukan komposisi yang pas untuk adonan pembuat jenang, terang Aris.
Ditambahkan, pengganti alternatif bahan tepung terigu tidak mengurangi kualitas jenang.
Karena lidah konsumen sudah kuat dengan cita rasa jenang yang sekarang. Jika rasa berubah
konsumen akan komplain, harga sama tapi rasanya berubah.
Kita masih menghindari hal-hal tersebut, bahan apa saja asal tidak mengurangi cita rasa
jenang yang sudah khas pasti kita kembangkan. Namun, sementara ini belum masih dalam
proses percobaan untuk mengatur komposisi yang pas dengan tepung mocaf, tandasnya.
(san/hil)