Você está na página 1de 3

Alergi dan Cara Mengatasi Alergi

. Senin, April 11, 2011


Label: Kesehatan, Tips dan Trik

Alergi atau hipersensitivitas tipe I


adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi
secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan
orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan
terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal
sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan
hipersensitivitas tersebut disebut alergen. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE.
Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak
menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Allergen bisa berasal dari berbagai
jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal
dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit seperti;
kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dll. Zat yang paling sering menyebabkan alergi:
Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu; jenis pohon yang berkulit halus dan tipis; serbuk spora;
penisilin; seafood; telur; kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan
lainnya; susu; jagung dan tepung jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu.
Yang juga tidak kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.
Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara berikut :
* Menghindari zat yang dicurigai sebagai allergen, kemudian setelah gejala hilang mencoba
kembali zat tersebut. Misalnya saja, bila yang dicurigai sebagai allergen adalah makanan, maka
sebaiknya berhenti memakan makanan tersebut. Setelah gejalanya hilang, coba kembali

memakannya dan melihat apakah terjadi reaksi yang sama.


* Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi serangan terjadi.
Bila salah satu dari orang tua menderita alergi, maka kemungkinan risiko penyakit tersebut
diturunkan pada anak sekitar 25%*-30%. Sementara itu, bila kedua orang tua adalah penderita,
maka risiko meningkat menjadi 60%*-70%. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang antara lain tes alergi pada kulit, foto rontgen, pemeriksaan laboratorium,
dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan. Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang
sangat sederhana untuk mendiagnosa alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit
seseorang, dapat diketahui zat yang merupakan allergen pada orang tersebut. Zat dalam jumlah
kecil disuntikkan. Bila terjadi pembengkakan pada bagian yang diberi suntikan, maka zat
tersebut adalah merupakan allergen.
Mengatasi Alergi
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi :
* Menjaga kelembaban ruangan dengan mengatur sirkulasi angin dan udara.
* Menjaga kebersihan pakaian dan mengganti sprei sedikitnya seminggu sekali.
* Mebersihkan pekarangan dan memastikan tidak ada tumpukan sampah dan genangan air yang
akan menjadi tempat timbulnya jamur.
* Konsultasi dengan dokter dan melakukan tes alergi untuk mengetahui allergen-allergen yang
harus dihindari. Gejala yang mungkin terjadi akibat alergi adalah: rasa gatal pada tenggorokan;
gatal pada mulut; gatal pada mata; gatal pada kulit atau bagian tubuh lainnya; sakit kepala;
hidung tersumbat atau hidung meler; sesak napas; bengek; kesulitan menelan; mendadak pilek
dan bersin-bersin, dll. Pengobatan alergi tergantung pada jenis dan berat gejalanya. Tujuan
pengobatannya bukanlah menyembuhkan melainkan mengurangi gejala dan menghindari
serangan yang lebih berat di masa yang akan datang. Gejala yang ringan biasanya tidak
memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan menghilang beberapa saat kemudian.
Pemberian Antihistamin dapat membantu meringankan berbagai gejala. High-Desert Aller BeeGone Penanganan alergi yang paling tepat bukanlah dengan obat-obatan melainkan dengan cara
menghindari allergen. Secara teoritis, alergi memang tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat
dikurangi frekuensi dan berat serangannya. Namun sering sekali dalam keseharian, allergen sulit
dihindari. Untuk itu, diperlukan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah alergi.
PENCEGAHAN
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi :
* Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun diluar rumah. Hal ini termasuk tidak
menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang dapat menjadi sarang
bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi.Usahakan jangan memelihara
binatang di dalam rumah ataupun meletakkan kandang hewan peliharaan di sekitar rumah anda.
* Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat
pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi.Untuk mandi, haruslah menggunakan
air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore sebelum PK.17.00'. Sabun dan shampoo yang
digunakan sebaiknya adalah sabun dan shampoo untuk bayi.Dilarang menggunakan cat rambut.

* Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di rumah
anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.
* Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.
* Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat akan
efektif.
* Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun.
* Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih
dari PK.24.00'
* Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-obatan yang menimbulkan reaksi alergi.
Hindarilah bahan manakan, minuman, maupun obat-obatan tersebut. Anda harus mematuhi
aturan diet alergi anda.
* Temui ahli. Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang
berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk melakukan
imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi,
misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan
imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturutturut,dan diulang setiap 6 bulan sekali.
PENGOBATAN
Pengobatan alergi dilakukan dengan farmakoterapi yang memperhitungkan keamanan, efektifitas
dan kemudahan dalam pemberiannya ; imunoterapi serta edukasi pasien. Salah satu
farmakoterapi yang dianjurkan dalam pengobatan alergi adalah dengan obat anti histamin dari
generasi terbaru seperti cetirizin.
Berbeda dengan antihistamin klasik / generasi pertama (misalnya chlorpheniramine,
cyproheptadine, dexclorpheniramine, dll), antihistamin generasi kedua / terbaru umumnya
memiliki efek sedatif yang rendah (efek mengantuk rendah), efektif dan sebagian bersifat anti inflamasi ringan. Saat ini salah satu obat anti histamin, yaitu cetirizin telah masuk ke dalam
kategori obat wajib apotek dari Badan POM sehingga dapat dibeli di apotek dalam jumlah
tertentu dengan melalui resep dokter.
Source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6042790

Você também pode gostar