Você está na página 1de 6

ALOE VERA CENTER | LIDAH BUAYA KOTA PONTIANAK

KALIMANTAN BARAT
Admin 04/07/2014 Wisata Alam Pontianak 0 Comment

inShare

Aloe Vera Center | Lidah Buaya Kota Pontianak Kalimantan Barat


(Latin: Aloe barbadensis Milleer) merupakan sejenis tanaman berduri. Tanaman
lidah buaya tak hanya bermanfaat untuk perawatan dan kesuburan rambut
anda. Lidah buaya ternyata juga nikmat disantap sebagai minuman segar yang
berkhasiat bagi kesehatan. Tanaman ini relatif mudah ditemui di Pontianak,
Kalimantan Barat. Biasanya para petani menjual pelepah lidah buaya dengan
harga seribu rupiah perkilogram.
Tidak hanya itu, seorang dokter dari zaman Yunani kuno yang bernama
Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki
khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang
tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta
lecet.
Lidah buaya ternyata dapat dijadikan minuman yang sangat nikmat. Caranya
relatif mudah. Daun lidah buaya dibelah dan diambil dagingnya kemudian
dipotong-potong menjadi kecil-kecil. Untuk menghilangkan lendirnya, lidah
buaya dicuci lalu direbus hingga matang agar rasa getirnya hilang. Setelah itu
potongan lidah buaya dicampur air gula atau sirup atau es batu. Maka jadilah
minuman segar lidah buaya.

Beberapa unsur vitamin dan mineral di lidah buaya dapat berfungsi sebagai
pembentuk antioksidan alami seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A,
magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini,
serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif.
Lidah Buaya Pontianak termasuk dalam jenis Aloevera Chinensis. Lidah buaya
jenis ini dapat terus dipanen sampai umur 12 hingga 13 tahun. Karena jenisnya
bagus dan tanahnya yang mendukung, lidah buaya ini dapat berkembang
menjadi lidah buaya super karena setiap pelepahnya memiliki berat sekitar 0,8
1,2 kilogram. Berbeda dengan lidah buaya Amerika dan Cina yang beratnya
hanya 0,5 sampai 0,6 kilogram. Setelah berumur 10 sampai 12 bulan, lidah
buaya Pontianak dapat dipaneh setiap bulan. Keunggulan lidah buaya Pontianak
sudah diakui dunia. Oleh karena itu, lidah buaya pontianak banyak diekspor ke
luar negeri.
Khasiat

Kegunaan

minuman Minuman

1.
Minuman
2. Membantu menyembuhkan :
o
Panas dalam
o
o

Sariawan
Bibir pecah/kering

o
o

Nafas bau
Melancarkan buang air besar

Mulut terasa pahit

3.
4.
5.
6.

Meningkatkan

sistem
Menghilangkan

Menguatkan
sel
Meningkatkan

lidah

penyegar

kekebalan
dan
jaringan
metabolisme

buaya :
badan

tubuh
keletihan
tubuh
tubuh

7.
Menguatkan
paru-paru
8. Obat kencing manis, penambah stamina, penetralisir pencernaan, luka bakar.
Artikel lainnya : Museum Negeri Pontianak , Keraton Kadariah ,Tugu Khatulistiwa
http://wisatapontianak.com/aloe-vera-center-lidah-buaya-kota-pontianakkalimantan-barat/
LIDAH BUAYA

Share to Facebook

PROFIL LIDAH BUAYA


(Sumber: UPTD Agribisnis Dinas Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kota Pontianak)
SEJARAH LIDAH BUAYA PONTIANAK
Lidah Buaya (Aloe vera) telah dipergunakan untuk banyak keperluan selama berabad-abad. Kurang
lebih 4000 tahun yang lalu sampai sekarang lidah buaya sangat dikenal khasiatnya karena pada
pelepahnya terdapat berbagai macam kandungan nutrisi. Lidah buaya diduga berasal dari kepulauan
Canary di sebelah barat Afrika. Telah dikenal sebagai obat dan kosmetika sejak berabad-abad silam.
Hal ini tercatat dalam Egyptian Book of Remedies. Di dalam buku tersebut diceritakan bahwa pada
zaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan komestika dan pelembab kulit. Orang
Yunani pada awal tahun 333 SM telah mengidentifikasi bahwa lidah buaya sebagai tanaman
penyembuh segala penyakit.
Menurut Dowling (1985), hanya 3 jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia,
yakni: Curacao aloe (Aloe barbadensis Miller), Cape aloe (Aloe ferox Miller), dan Socotrine (Aloe
perryl baker). Dari ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah species Aloe barbadensis
Miller yang ditemukan oleh Philip Miller. Sedangkan jenis yang banyak dikembangkan di Indonesia
adalah Aloe chinensis Baker, yang berasal dari China, tetapi bukan tanaman asli China. Jenis ini di
Indonesia sudah ditanam di Kalimantan Barat dan lebih dikenal dengan nama Lidah Buaya
Pontianak, yang dideskripsikan oleh Baker pada tahun 1877. Ciri-ciri tanaman ini adalah bunga
berwarna oranye, pelepah berwarna hijau muda, pelepah bagian atas agak cekung dan mempunyai
totol putih di pelepahnya ketika tanaman masih muda.
Pada tahun 1980 tanaman lidah buaya di Pontianak khususnya di Siantan Hulu, telah dikembangkan
dan dibudidayakan. Pada saat itu sebagian masih ditanam dalam pot dan sebagian telah ditanam di
kebun bercampur dengan tanaman papaya dan sayuran (belum dibudidayakan secara khusus).
Pada tahun 1990, lidah buaya sedikit demi sedikit mulai dibudidayakan, tidak lagi ditanam

bercampur dengan tanaman papaya atau sayuran, namun mulai ditanam pada lahan khusus.
Kemudian pada tahun 1992, lidah buaya mulai dikenalkan kepada masyarakat luas.
Pelepah lidah buaya baru dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk diolah menjadi minuman segar
lidah buaya yang dijual di warung-warung yang ada di pinggiran jalan (jalan Budi Utomo). Sehingga
pada saat itu baru masyarakat Pontianak Utara (Siantan Hulu) saja yang dapat menerima produk
hasil olahan yang bahan bakunya diambil dari daging pelepah lidah buaya tersebut (belum dikenal
masyarakat luas). Seiring perjalanan waktu, produk lidah buaya mulai banyak dikembangkan
menjadi berbagai produk olahan mulai dari minuman, dodol, jelly, kerupuk, dll. Keterlibatan instansi
pemerintah terkait dan Industri Kecil Menengah yang pada akhirnya menjadikan Lidah Buaya
Pontianak menjadi ikon Kota Pontianak.

KARAKTERISTIK LIDAH BUAYA


Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi 4.000 jenis tumbuhan, terbagi
dalam 240 marga dan dikelompokkan lagi menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya
meliputi seluruh dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 250 jenis tanaman.
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia, dan Amerika. Hal ini
disebabkan lidah buaya dapat menutup stomata daun sampai rapat pada musim kemarau untuk
menghindari kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim
dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi
tumbuhan, tanaman ini termasuk dalam jenis CAM (Crassulance Acid Metabolism) dengan sifat
tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap terutama malam hari, stomata daun membuka, sehingga uap
air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranya dingin, uap air tersebut berbentuk embun.
Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan yakni tidak akan terjadi penguapan
air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat dipertahankan.
Karenanya tanaman mampu bertahan hidup dalam kondisi yang bagaimanapun keringnya.

KANDUNGAN NUTRISI LIDAH BUAYA


Berbagai macam kandungan nutrisi dalam pelepah lidah buaya antara lain adalah:

Vitamin, yaitu A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol, Folic Acid

Mineral, yaitu Calsium, Magnesium, Potasium, Sodium, Iron, Seng, Chromium

Enzim, yaitu Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypepilase, Carboxyhelulose, Bradykinase

Asam Amino, yaitu Arginin, Aspargin, Aspartat Acid, Analine, Serine, Glutamat, Threonine,
Glycine, Phenil alanine, Histidine, Isoliucine

BEBERAPA FAEDAH TANAMAN LIDAH BUAYA


Lidah buaya memiliki manfaat pada kesehatan manusia, seperti:
1.

Sebagai anti mikroba melawan bakteri pathogen

2.

Sebagai pembersih tubuh

3.

Sebagai penstabil kadar kolesterol darah

4.

Sebagai pelindung tubuh karena memiliki kandungan antibiotic

5.

Sebagai bahan yang memperlambat penuaan dini

6.

Sebagai bahan anti luka bakar

HASIL ANALISIS KANDUNGAN KOMPONEN GEL LIDAH BUAYA


(dalam 100 gr bahan)

Air : 99,5%

Lemak : 0,067%

Karbohidrat : 0,043%

Vitamin A

Vitamin C

Total padatan terlarut : 0,49%

TEKNOLOGI BUDIDAYA LIDAH BUAYA


Dahulu lahan gambut identik dengan lahan bermasalah, namun sekarang di Siantan Hulu, lahan
gambut sudah dijadikan lahan yang produktif. Namun hal tersebut awalnya tidak mudah, sebab
tanpa diberikan perlakuan yang khusus maka lahan tersebut tidak akan mempunyai hasil yang
memadai. Untik haltersebut maka diperlukan teknologi yang antara lain: Lahan harus dibersihkan
dari gulma, sisa kayu dan tunggul, kemudian untuk dibakar. Abu hasil pembakaran dipergunakan
untuk menaikkan pH. Disamping itu dibuat saluran air (drainase).
Setelah lahan bersih dan tidak terdapat genangan air yang mengakibatkan lahan menjadi sangat
basah, lalu dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian lahan dibiarkan selama 7-10 hari.

Setelah itu proses pemberian abu. Berikutnya tanah dicangkul supaya menjadi gembur. Langkah
selanjutnya membuat lubang tanam dan penanaman dengan jarak tanam 80 x150 cm disertai
pemberian campuran pupuk urea atau NPK atau KCL, pupuk kandang dan abu dengan
perbandingan urea atau NPK 20 gr/tanaman, abu 500 gr/tanaman dan pupuk kandang 500
gr/tanaman.
Setelah tahapan persiapan lahan dan penanaman selesai dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah
melakukan perawatan/pemelihatraan tanaman dengan cara membersihkan gulma pengganggu
tanaman dan memotong daun pelepah yang rusak.
Pemupukan lanjutan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan, terhitung dari saat tanam
dengan dosis yang sama. Setelah pemupukan lanjutan pertama selesai kemudian sedikit demi
sedikit tanah yang disamping kiri dan kanan tanaman dinaikan untuk menimbun pupuk supaya tidak
menguap terkena sinar matahari atau larut terkena hujan, disamping itu fungsinya adalah
membentuk guludan (bedengan). Selanjutnya setiap 3 bulan sekali perlu diberikan pemupukan
lanjutan lagi sampai panen. Pada pemupukan lanjutan ke 3, pupuk urea tidak diberikan lagi dan
diganti dengan NPK atau KCL dengan dosis yang sama bahkan bisa ditambah hingga 30
gr/tanaman, sementara untuk perlakuan abu dan pupuk kandang tetapndiberikan seperti biasa.
Panen tanaman Lidah Buaya dapat dilakukan setelahpelepah mencapai kisaran 0,75-1kg/pelepah
atau tanaman telah berumur 10-12 bulan. Panen dapat dilakukan lebih awal dari perkiraan semula
apabila bibit yang ditanam lebih besar ukurannya dari ketentuan yang dibutuhkan

http://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-unggulan-detil/4-lidah-buaya.html

Você também pode gostar