Você está na página 1de 10

ANALISIS DISKRIMINAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI LOYALITAS

PELANGGAN KARTU SELULER CDMA DAN GSM

Oleh : Ar.Rasyid (10205168)


Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah
terdapat perbedaan faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pelanggan kartu seluler
CDMA dan GSM. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
melalui pembagian kuisioner. Kuisioner ini terdiri dari empat variabel yaitu harga, atribut
produk, promosi dan loyalitas dengan jumlah seluruh pernyataan yaitu sebanyak tiga
belas pernyataan dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Sampel yang diambil
sebanyak 76 orang responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
diskriminan. Berdasarkan perhitungan seluruh analisis dapat disimpulkan bahwa Variabel
Promosi(X3) merupakan variable yang paling membedakan dalam memengaruhi loyalitas
pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.
Kata Kunci : Harga, Atribut Produk, Promosi, Loyalitas.

PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam hidup
bermasyarakat. Tanpa komunikasi yang baik, kita tidak bisa bersosialisasi dan
bermasyarakat dengan yang lainnya. Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua
arah yang saling mengerti antara komunikator dengan komunikan. Perkembangan
teknologi komunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar
bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Awal kelahiran Industri seluler di
Indonesia didominasi oleh dua operator selular besar yang berbasis GSM (Global
System for Mobile Communication), yaitu PT. Telkomsel (Telekomunikasi Seluler
Indonesia) dan PT. Satelindo (Satelit Palapa Indonesia). Beberapa tahun kemudian
hadir operator seluler dengan nama PT. Exelcomindo Pratama.
Selain GSM, ada pula operator seluler yang berbasiskan CDMA (Code
Division Multiple Access), yaitu PT. Bakri Telkom (Esia), dan PT. Telkom (Flexy).
Dan setelah itu menyusul operator seluler berbasis CDMA lainnya, yaitu PT. Mobile
8. Tidak berbeda dengan GSM, operator berbasis CDMA juga saling bersaing satu
sama lain, khususnya dalam hal tarif. Adanya beberapa operator seluler menimbulkan
persaingan yang semakin ketat pada industri telekomunikasi seluler, produk
telekomunikasi seluler semakin bertambah dan beraneka ragam. Persaingan ini
membawa dampak positip buat konsumen. Ketika operator berlomba menawarkan
produknya, konsumen dapat memilih sesuai kebutuhan. Murahnya harga kartu
perdana membuat konsumen dapat berganti-ganti kartu sesering mungkin (brand
switching). Tingkat pengguna yang berguguran di tengah jalan juga tinggi,
diperkirakan mencapai 30% (Majalah Trend & Telecomunication, 15 : Juli 2005).

Menyadari fenomena tersebut, masing-masing operator seluler berusaha


menciptakan inovasi terhadap fitur-fitur baru agar pelanggan tetap loyal. Saat ini
operator seluler tidak hanya mengandalkan produk dan harga saja, tetapi perlu
menciptakan nilai tambah yang dapat dinikmati pelanggan sesuai dengan kenginan
dan kebutuhan pelanggan.
Berbicara dua jenis operator seluler, maka produk tersebut dibedakan menjadi
dua antara yang berbasis GSM dengan yang berbasis CDMA. Tentunya dari kedua
jenis produk tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bagi
kawula muda khususnya mahasiswa, mereka nampaknya mempunyai faktor-faktor
tersendiri untuk memilih diantara kedua produk tersebut.
Mereka lebih mempertimbangkan tarif, atribut produk, dan karena promosi yang
menarik untuk menjadi pelanggan kartu GSM. Karena bagi mereka ketiga faktor
diatas sudah mewakili dari sekian banyak faktor yang harus diperetimbangkan dalam
memilih kartu seluler yang berbasis GSM. Namun kalau ketiga faktor diatas sebagai
acuan seorang mahasiswa menjadi pelanggan kartu GSM, apakah hal itu bisa
diterapkan ketika seorang mahasiswa memilih untuk menjadi pelanggan kartu
CDMA.
Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini bertujuan :
Penulis ingin mengetahui adakah perbedaan faktor-faktor yang memengaruhi
loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.
Penulis ingin mengetahui dapatkah variabel price digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA & GSM.
Penulis ingin mengetahui dapatkah variabel atribut produk digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA & GSM.
Penulis ingin mengetahui dapatkah variabel promosi digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA & GSM.
METODE PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Ruang lingkup yang menjadi objek penelitian ini adalah kartu seluler
CDMA yang terdiri dari esia, flexy, dan fren. Sedangkan untuk GSM terdiri dari
Simpati, AS, Mentari, IM3, Bebas dan Jempol.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa fakultas ekonomi
jurusan manajemen angkatan 2005 Depok Universitas Gunadarma yang menjadi
pelanggan kartu GSM dan CDMA, karena besar populasi tidak dapat diketahui
secara pasti berapa jumlahnya, maka penulis menggunakan data paralel sebagai
berikut :
kelas 4EA Angkatan 2005 Depok : 8
Rata-rata jumlah mhs. Setiap kelas : 40
maka banyaknya populasi : 40 x 8 = 320
Besaran sampel merupakan banyaknya individu, subjek atau elemen dari
populasi yang diambil sebagai sampel (Soehardi Sigit,1999 : 69). Berikut ini

disajikan rumus dan pendapat yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
sampel :
Rumus Slovin (Umar, 2004 : 108) :

n =

n =

1 + Ne
320

=
n =
N =
e =

1 + ( 320 x 0.1)
76.190 dibulatkan menjadi 76
ukuran sampel
ukuran populasi
nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah


teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah teknik penarikan
sampel secara kebetulan yaitu mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemen
angkatan 2005 pemakai kartu GSM dan CDMA yang kebetulan ditemui peneliti
di lokasi penelitian yaitu kampus E Kelapa Dua Universitas Gunadarma.
Kemudian baru disaring berdasarkan beberapa kriteria loyal, salah satunya dengan
mempertimbangkan lamanya pemakaian.
3. Topologi Data
1. Jenis Sumber data
Sumber data yang digunakan adalah data primer. Adapun data primernya
dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti,
yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek.
2. Skala Pengukuran
Penulis memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan dari
keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket (Kuesioner)
yang telah disebarkan dengan metode skor, pemberian skor ini digunakan sistem
skala lima, yaitu:
a. Jawaban SS (Sangat setuju) diberi skor 5
b. Jawaban S (Setuju) diberi skor 4
c. Jawaban CS (Cukup Setuju) diberi skor 3
d. Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
e. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1
4. Variabel Penelitian
1. Price (X1)
Yang dimaksud dengan harga menurut Kotler (2000 : 347) disini adalah
jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan pelayanannya. Seorang penjual menentukan harga berdasarkan suatu
kombinasi produk secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan yang

diharapkan. Seringkali harga tersebut memberi kesan terhadap kualitas produk,


terutama jika konsumen sulit untuk memberikan penilaian kualitas dari produk
tersebut.
Indikator dari variabel tersebut terdiri dari:
a. Harga kartu perdana
b. Tarif pulsa
c. Bonus pulsa
2. Artibut Produk (X2)
Meliputi aspek produk dan non-produk dari produk Kartu seluler yang
ditawarkan.
Indikatornya adalah:
a. Desain produk
b. Layanan
c. Kualitas
d. Pengisian voucher
3. Promosi (X3)
Disebut juga sebagai bauran komunikasi dan sangat erat kaitannya dengan
volume penjualan yang dihasilkan..
Adapun indikator dari variabel tersebut adalah:
a. Keunikan iklan
b. Informasi yang disampaikan
c. Ketepatan promosi
4. Loyalitas pelanggan (Y)
Merupakan suatu tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhannya mengkonsumsi barang & jasa kartu seluler diikuti oleh kepuasan
yang dirasakan oleh konsumen tersebut.
Dari variabel ini dapat ditentukan indikatornya antara lain:
a. Kepuasan
b. Loyalitas
c. Rekomendasi
5. Uji Instrumen ( uji validitas & reliabilitas )
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan
untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar
mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.
Menurut Sugiyono (2004:138) : Cara yang digunakan adalah dengan
analisa Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan
dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel
dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Syarat minimum untuk
dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai r tabel.
R tabel pada = 5% (0,05) dengan derajat bebas df = jumlah kasus 2.
Dalam penelitian ini, jumlah kasus adalah 13, jadi df adalah 11, r tabel (0,05 ; 11)
yaitu 0,3802.
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya
konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur

tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada


waktu yang berbeda. Menurut Arikunto (1998:145): Untuk uji reliabilitas
digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan
handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau
lebih.
6. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan Analisis
Diskriminan. Pengelompokkan ini bersifat mutually exclusive, dalam artian jika
obyek A sudah masuk kelompok 1, maka ia tidak mungkin juga dapat menjadi
anggota kelompok 2. Analisis kemudian dapat dikembangkan pada variabel
mana saja yang membuat kelompok 1 berbeda dengan kelompok 2, berapa persen
yang masuk ke kelompok 1, berapa persen yang masuk ke kelompok 2. Oleh
karena ada sejumlah variabel independen, maka akan terdapat satu variabel
dependent (tergantung), ciri analisis diskriminan adalah jenis data dari variabel
dependent bertipe nominal (kategori), seperti kode 0 dan 1, atau kode 1, 2 dan 3
serta kombinasi lainnya (Santoso, Tjiptono, 2001).
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan, maka digunakan alat
bantu dengan menggunakan SPSS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Diskriminan
Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan faktor-faktor yang
memengaruhi loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM.
1) Test of quality of group means
Berdasarkan tabel ini didapat hasil sebagai berikut :
a. Variabel Harga ( X1 )
P-value (Sig.) 0,620 > 0,05 Level of significant sehingga Ho1
diterima. Berpedoman pada angka F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan antar grup. Jika Sig. < 0,05 berarti ada perbedaan antar grup.
Dengan demikian variabel harga (X1) tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM.
Sedangkan angka pada kolom Wilks Lambda berkisar 0 sampai 1.
Berdasarkan tabel diatas, Wilks Lambda variabel harga menunjukkan
angka sebesar 0,997, karena angka ini mendekati angka 1 berarti data tiap
kelompok cenderung sama.
b. Atribut Produk (X2)
P-value (Sig.) 0,340 > 0,05 Level of significant sehingga Ho2
diterima. Berpedoman pada angka F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan antar grup. Jika Sig. < 0,05 berarti ada perbedaan antar grup.
Dengan demikian variabel atribut produk (X2) tidak dapat digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan
GSM. Sedangkan angka pada kolom Wilks Lambda berkisar 0 sampai 1.
Berdasarkan tabel diatas, Wilks Lambda variabel atribut produk

menunjukkan angka sebesar 0,988, karena angka ini mendekati angka 1


berarti data tiap kelompok cenderung sama.
c. Promosi (X3)
P-value (Sig.) 0,008 < 0,05 Level of significant sehingga Ha3
diterima. Berpedoman pada angka F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan antar grup. Jika Sig. < 0,05 berarti ada perbedaan antar grup.
Dengan demikian variabel promosi (X3) dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM.
Sedangkan angka pada kolom Wilks Lambda berkisar 0 sampai 1.
Berdasarkan tabel diatas, Wilks Lambda variabel promosi menunjukkan
angka sebesar 0,910, karena angka ini mendekati angka 1 berarti data tiap
kelompok cenderung sama.
2) Wilks Lambda
Output tersebut menunjukkan nilai p-value (Sig) 0,054 > 0,05 level
of significant yang digunakan. Arti dari output tersebut adalah bahwa
nilai rata-rata variable Harga, Atribut Produk, dan Promosi dua kelompok
provider GSM dan CDMA secara bersama-sama tidak berbeda.
3) Eigenvalues
Tampilan output eigenvalues menunjukkan bahwa besarnya
Canonical Correlation adalah sebesar 0,317 atau besarnya Square
Canonical Correlation (CR) = (0,317) atau sama dengan 0,100. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kelompok pelanggan provider GSM dan CDMA
untuk loyal dapat dijelaskan oleh variabel harga(X1), atribut produk(X2)
dan promosi(X3) sebesar 10% dan 90% dijelaskan oleh variabel diluar
variabel tersebut.
4) Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
Tampilan standardized canonical discriminant function
menunjukkan bahwa besarnya koefisien Promosi 1,151, koefisien atirbut
produk sebesar -0,094, dan koefisien harga sebesar -0,319. Koefisien yang
sudah distandardisasi digunakan untuk menilai pentingnya variable
diskriminator secara relative dalam membentuk fungsi diskriminan. Makin
tinggi koefisien yang telah distandardisasi, maka makin penting variable
tersebut terhadap variable lainnya dan sebaliknya. Variabel promosi
relative lebih penting dibandingkan variabel harga dan atribut produk
dalam membentuk fungsi diskriminan.
5) Classification Results(b,c)
Tulisan Original menunjukkan bahwa kelompok 1 adalah provider
GSM dan kelompok 2 adalah provider CDMA. Hasil klasifikasi
menunjukkan bahwa dari 38 provider kelompok 1 (GSM), 14 diantaranya
masuk ke dalam klasifikasi kelompok 2 (CDMA) karena memiliki nilai
rata-rata pada variable diskriminan lebih mendekati kelompok 2 (CDMA).
Dari 38 provider kelompok 2 (CDMA) 16 diantaranya masuk ke dalam

klasifikasi kelompok 1 (GSM) karena memiliki nilai rata-rata pada


variable diskriminan lebih mendekati kelompok 1 (GSM).
Jadi dari 76 sampel (observasi) provider itu hanya mampu
menjelaskan ketepatan klasifikasi sebesar :
24 (kelompok1) + 22 (kelompok2)
76 sampel provider
= 46 / 76
= 60,5%
Nilai kemampuan analisis diskriminan mengklasifikasikan kelompok
sebesar 60,5%. Hal itu dapat dilihat pada penjelasan paling bawah di
output tabel Classification Results.
Secara garis besar variabel promosi (X3) benar-benar dapat
digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu
CDMA dan GSM. Maka dalam hal ini perusahaan provider dituntut untuk
menerapkan kebijakan promosi yang tepat dan cepat. Provider CDMA dan
GSM sebaiknya memperhatikan kebijakan yang berkaitan dengan
promosi, karena hal tersebut berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
kartu seluler CDMA dan GSM. Dan untuk pihak manajemen sebaiknya
memberikan kebijakan untuk menekan keunikan iklan pada saat promosi
agar promosi tersebut semakin menguatkan loyalitas pelanggan kartu
seluler CDMA dan GSM.
Bagi responden walaupun promosi bisa digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM,
namun mereka mempunyai pertimbangan lain untuk tidak beralih merek,
yaitu :
Responden tidak memperhatikan variabel harga maupun atribut
produk. Karena menurut persepsi mereka semua provider telah
menawarkan harga dan atribut produk yang relatif sama.
Bagi responden peralihan ke provider lain sama saja memberatlan
mereka. Selain harus re-entry nomer sanak dan kerabat, mereka
juga harus mempromosikan nomer mereka kembali. Sehingga
harga dan atribut produk bukan suatu hal yang memengaruhi
mereka untuk beralih ke provider lain karena keuntungan yang
akan diterima tidak sebanding dengan pengorbanan responden jika
beralih ke provider lain.
Sifat loyal sudah tertanam dalam jiwa responden sehingga mereka
tidak mau pindah ke provider lain.
Berdasarkan penjelasan pada halaman terdahulu dan berdasarkan
hasil output pada tabel Wilks Lambda, maka dapat disimpulkan bahwa :

Secara bersama-sama variabel harga, atribut produk, dan promosi


tidak bisa membedakan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM.
Artinya ketiga faktor tersebut secara bersama-sama tidak mampu menjadi
faktor pembeda loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM. Karena hanya
variabel promosi(X3) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM.
Sedangkan sisanya yaitu variabel harga dan atribut produk tidak
dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan loyalitas tersebut.
Karena untuk masalah keandalan jangkauan sinyal sekalipun, provider
GSM dan CDMA sama-sama sudah bisa menjangkau antar luar kota.
Bagi provider GSM hal ini sudah dapat dibuktikan kepada pelanggan
mereka. Sedangkan bagi CDMA hanya pelanggan Fren yang langsung
bisa menikmati keandalan jangkauan sinyal antar luar kota, untuk
pelanggan Esia dan Flexy mereka harus mendaftarkan nomor mereka
terlebih dahulu sebelum pergi ke luar kota. Yaitu dengan cara mengetik
kode area/kota tujuan dan mengirimkannya ke nomor yang telah
ditetapkan masing-masing provider. Melihat hasil analisis ini sebaiknya
upaya yang dilakukan provider pada sektor harga dan atribut produk
sebatas pada kegiatan perbaikan yang dianggap perlu dan harus bersifat
inovatif serta penyesuaian dengan pesaingnya. Untuk sektor promosi
provider dituntut untuk menerapkan kebijakan promosi yang tepat dan
cepat. Provider CDMA dan GSM sebaiknya memperhatikan kebijakan
yang berkaitan dengan promosi, karena hal tersebut berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM. Dan untuk pihak
manajemen sebaiknya memberikan kebijakan untuk menekan keunikan
iklan pada saat promosi agar promosi tersebut semakin menguatkan
loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a) Variabel harga (X1) tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi
loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM. Karena menurut persepsi
responden harga yang ditawarkan provider relatif sama maka sebaiknya
upaya yang dilakukan provider hanya sebatas pada kegiatan penyesuaian
tarif / harga serta pemberian bonus yang berganti-ganti dan
berkesinambungan yang disesuaikan berdasarkan para pesaingnya.
b) Variabel atribut produk (X2) tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM. Karena
menurut persepsi responden atribut produk yang ditawarkan provider
mempunyai kualitas yang relatif sama. Maka langkah yang perlu diambil
adalah provider hanya sebatas pada kegiatan perbaikan atribut produk
yang dianggap perlu dan harus bersifat inovatif.

c) variabel promosi (X3) dapat digunakan untuk mengidentifikasi loyalitas


pelangganan kartu CDMA dan GSM. Karena menurut persepsi responden
masing-masing provider mempunyai keunikan yang berbeda dalam
menyampaikan promosinya. Maka dalam hal ini perusahaan provider
dituntut untuk menerapkan kebijakan promosi yang tepat dan cepat.
Provider CDMA dan GSM sebaiknya memperhatikan kebijakan yang
berkaitan dengan promosi, karena hal tersebut berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.
d) Secara bersama-sama variable harga, atribut produk, dan promosi tidak
bisa membedakan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM. Karena
hanya variabel promosi(X3) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan loyalitas pelanggan kartu CDMA dan GSM. Sedangkan sisanya
yaitu variabel harga dan atribut produk tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan loyalitas tersebut.
2. Saran
a) Provider CDMA dan GSM sebaiknya memperhatikan kebijakan yang
berkaitan dengan promosi, karena hal tersebut berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.
b) Pihak manajemen sebaiknya memberikan kebijakan untuk menekan
keunikan iklan pada saat promosi agar promosi tersebut semakin
menguatkan loyalitas pelanggan kartu seluler CDMA dan GSM.
c) Mempertahankan kelebihan yang ada dan menutupi kekurangan yang
ada, sehingga terjalin hubungan baik dengan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D and D Keleer, KL. 1990. Customer Evaluations of Brand Extention, Journal of
Marketing, Vol 54 No.1 Januari, p 27-4l
Assauri, Sofyan. 2002. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. Cet : 6 Ed
1. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Dutka, Alan. 1997. AMA Hand book for Customer Satisfaction. NTC Business Book.
Lincolnwood, Illinois.
Gerson, F. Richard. 2004, Mengukur Kepuasan Pelanggan. PPM. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2000. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga. Solo : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Husein, Umar. 2003, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta : PT. Gramedia
Pusaka Utama.
Kotler, Philip. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Prenhallindo
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2002. Principles of Marketing, Prentrice
Hall,Inc.,Ninth Edition, Englewood Cliffs, NewJersey.
Mardalis, Ahmad. 2004. Brand Switching, pdf. Dalam : http://www.Sticky
Marketing.net/glossary/consumer.htm.

Ribhan. 2006. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand
Switching pada pengguna SIM Card di Fakultas Ekonomi Univesitas Lampung,
Vol.3 No.1. Bandarlampung.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandi., 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
Dengan SPSS. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.
Supranto. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Susiyana, Anita Oktarini. 2008.Spirit Publik. Analisis Segmentasi dan Loyalitas Merek
dari Pelanggan Telepon selular Berbasis CDMA. Vol.2 No.1. April 2008. Hal 1-6.
Tjiptono, Fandy. 1997. Total Quality Service. Jakarta : Gramedia.
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran.Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi Offset.
Yusuf, Muhammad Affandi. 2007. Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Membeli Kartu Perdana. Skripsi. Depok: FE UG Depok.
Situs Internet Rujukan :
http://aboutandri.blogspot.com/2005/10/perang-bisnis-seluler-belum-selesai.html
http://hafidzuddin-wordpress.com/
http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb12312421421421412-anitaoktar-541
http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=4466
www.mobile-8.com
www.myesia.com
www.satelindo.com
www.telkomsel.com
www.telkomflexi.com
www.xl.co.id

Você também pode gostar