Você está na página 1de 2

ADA DENGANMU WAHAI MAHASISWA ?

Ada apa dengan mu wahai mahasiswa? Begitu kata yang selalu


gandrung menyesaki segala relung batin dan fikirku. Ada apa denganmu
wahai mahasiswa? Mungkin sebagian rakyat negeriku juga menanyakan
itu kepadaku. Dan aku menjawab sepantasnya mahasiswa adalah kaum
intelek mudatapi seperti apa dan bagaimana implementasi dari kata
yang bermakna cukup tinggi itu aku juga belum tau.
Ada apa denganmu wahai mahasiswa ? konkritnya dalam teori
kalian adalah iron stock(sumber daya pemimpin masa depan),moral
stock(penyuara kebenaran),agent of change ( orang yang akan
melakukan sebuah perubahan), agent of control ( fungsi kontrol). Tapi
sumber daya pemimpin seperti apa yang rela tersenyum melihat rakyat
negeri menderita, penyuara kebenaran seperti apa? Jika kalian dewasa ini
merubah sudut pandang suatu kesalahan menjadi sosok yang di
agungkan dan menjadikannya kebenaran publik dan menutupnya dengan
semak belukar yang tiada orang awam akan mengetahuinya, lalu
perubahan seperti apa ? perubahan ke arah yang lebih parah yang kami
lihat sejauh ini, dan kontrol seperti apa? Kontrol suap kah yang dimana
kalian berkoar-koar hanya untuk mendapatkan sedikit jatah dalam amplop
yang di selipkan saat kalian berjabat tangan.
Ada apa denganmu wahai mahasiswa? Dalam sumpahmu
berbahasa satu,bahasa tanpa kebohongan,berbangsa satu bangsa yang
gandrung akan keadilan dan bertanah air satu, tanah air tanpa
penindasan, tapi apa pantas kalian mengucapkan sumpah itu di balik
Almamater yang cara mendapatkannya dengan cara ikut melanggengkan
para kapitalis, para kaum borjuis, ataukah tujuan mendatang kalian akan
menjadi priyayi-priyayi yang akan menggantikan mereka? Kalian sosoksosok yang ingkar. Calon-calon koruptor baru yang lebih elit dalam
pengabdiannya. Dengan lantang aku serukan kalian Munafik.
Ada apa denganmu wahai mahasiswa? Tidak tau tapi tak mau
tau,yang tau juga tak mau tau,yang tak tau kadang berlagak sok tau,
ilmu filsafat itu tentunya tidak asing lagi bagi kalian. Itulah wujud kalian
saat ini. Entah karena deadline kalian yang tahun selesai atau apa alasan
yang kalian buat tuk menghindar dari hal tersebut. Terlalu pintar
kalian,tapi juga terlalu naif.
Ada apa denganmu wahai mahasiswa? Birokrasi seperti apa yang
hendak kamu bangun dalam negerimu? Jika dalam organisasi mu saja kau
masih berfikir apatis,berfikir non toleran terhadap organisasi lain atau
bahkan untuk anggota organisasimu sendiri. Yang muda,baru dan kritis

kalian singkirkan bukannya kalian bina.yang tua g mau di ganti,karena


perutlah yang jadi masalah utama menurutnya pribadi. Kekuasaan dan
jabatan menjadi faktor utama yang kalian jadikan patokan sebuah ambisi.
Akan sikut menyikut yang terjadi. Kawan bisa menjadi lawan,lawan bisa
menjadi kawan. Selama menguntungkan ya di pakai,jika sudah tidak maka
di buang, mutualisme kadang berubah menjadi parasitisme, dimana
garudamu,dimana pancasilamu?dimana letak kesatuan dan persatuan jika
seperti itu??dasar picik.
Ada apa denganmu wahai mahasiswa? Tutup telinga,tutup mata
bahkan tutp segala panca indra agar tak berhubungan dengan sebuah
masalah dimana memang sudah kewajibanmu menyelesaikan masalah
tersebut. Lalu dalam pundak siapa rakyat awam kelak bergantung,atau
memang biarkan aja mereka bergantung dalam seutas tali di leher tuk
mengadukan ini kepada sang pencipta. Karena doa yang mereka
dengungkan setiap malam,setiap hari di anggap tak mampu melewati
kaki-kaki lagit tuk sekedar di dengar dan sedikit di kabulkan melalui
perpanjangan tangan Tuhan akan pertolongan para kaum cendekiawan.
Ideologi Nasionalis,Agamis atau bahkan apa itu. Rakyat g makan
ideologi, g makan ceramah, g makan orasi dan bahkan janji-janji palsu.
Kalian yang menganggap memliki jiwa ideologi,tunjukkan? Show it now,
buat seindah mungkin ideologi mulia kalian dalam perbuatan nyata yang
berdampak langsung dalam segala aspek terutama dalam kehidupan
kaum-kaum sudra. Negeri ini di jajah kawan/sahabat/bung? Negeri yang
gemah ripah loh jinawi, toto tentrem karto raharjo sudah g pantas
tersemat di indonesia. Munculkan sosok-sosok kalian tuk menggantikan
para pemimpin-pemimpin bijak yang lebih baik dari soekarno,gus dur,
soedrman dan tokoh lainnya. The show must go on
Saatnya kita bangkit saudara, cipto ngumboro wawingining
kinanthi,cipto manggolo wewangining jagad. Bangkitlah,harumkan
kembali namamu dan negeriku, sosok dirimulah yang akan kami sanjung
kelak, bukan pujian atau rayuan, tapi ini benar harapan dari rakyatku. Jika
aku mati karena tulisan ini, maka ini akan menjadi symbol suatu revolusi
awal yang akan mengarah dalam sebuah hal yang baik dalam anganku.
Semoga kita tetap dalam naungan-Nya. Merdeka!!!

Achmad Muzakky (Wakabid Politik GMNI Surabaya)

Você também pode gostar