Você está na página 1de 19

ANALISIS CITRA DAN VISI KOMPUTER

ANALISIS

TINGKAT KANDUNGAN NILAI WARNA UNTUK


PENENTUAN DAUN SINGKONG YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
KESEHATAN.
Dosen Pengampu :
Soffiana Agustin, S.Kom.,M.Kom.

Rianto Arifin
13622034

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
2016

DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1

Latar Belakang.......................................................................................... 3

1.2

Rumusan Masalah..................................................................................... 4

1.3

Tujuan........................................................................................................ 4

1.4

Manfaat Penelitian..................................................................................... 4

1.5

Batasan Masalah....................................................................................... 4

1.6

Sistematika Penulisan............................................................................... 4

BAB II..................................................................................................................... 6
LANDASAN TEORI.................................................................................................. 6
1.1.

Daun Singkong.......................................................................................... 6

1.2.

Manfaat daun singkong............................................................................. 6

1.3.

Tresholding................................................................................................ 7

1.4.

Segmentasi citra....................................................................................... 9

1.5.

Ekstraksi Ciri Warna.................................................................................. 9

BAB III.................................................................................................................. 11
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM.................................................................11
3.1

Analisis Sistem........................................................................................ 11

3.2

Hasil Analisis........................................................................................... 12

3.3

Analisis Data........................................................................................... 13

3.4

Perancangan Sistem................................................................................ 14

BAB IV.................................................................................................................. 15
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM...............................................................15
1.1

Implementasi citra data yang diuji..........................................................15

1.

Proses Segmentasi.................................................................................. 15

2.

Ekstraksi Ciri Warna................................................................................ 17

BAB IV.................................................................................................................. 19
PENUTUP.............................................................................................................. 19
2.1.

KESIMPILAN............................................................................................. 19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Singkong,memiliki beberapa nama dalam bahasa Indonesia.


Ada yang menyebutnya ubi kayu, ada juga yang menyebutnya
ketela pohon. Dalam bahasa latin singkong dikenal dengan nama
Manihot utilissima dan termasuk dalam famili Euphorbiaceae.
Singkong merupakan tanaman perdu dimana umbinya sering
dimanfaatkan

sebagai

pengganti

makanan

pokok

karena

mengandung banyak karbohidrat. Sementara daunnya yang masih


muda dimakan sebagai lalap atau dibuat sayur daun singkong.
Daun singkong bisa di olah dengan jenis-jenis sayuran
yang banyak diminati. Manfaat daun singkong ternyata cukup besar
bagi kesehatan tubuh. Daun singkong juga relatif murah dan mudah
untuk ditemui. Biasanya para ibu dirumah mengolahnya menjadi
sayuran berkuah, urapan, dan tumis. Daun singkong juga bisa
dijumpai diresto khas Padang. Selain bisa dibuat dengan berbagai
olahan, daun ini memiliki rasa yang enak. Perlu diketahui juga daun
singkong memiliki sejumlah manfaat dan nilai gizi yang penting
untuk tubuh.
Tapi, selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, singkong
juga digunakan sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Di antaranya obat
rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun
senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina. Berdasarkan
permasalahan tersebut, di buatlah sebuah penelitihadengan judul
Analisis Tingkat Kandungan Nilai Warna untuk Penentuan Daun
Singkong yang dapat digunakan untuk kesehatan
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitihan ini adalah bagaimana
membuat sistem yang dapat mengenali kandungan warna pada
daun singkong muda dan daun singkong tua.

1.3 Tujuan

Tujuan dalam penelitihan ini adalah membuat sistem yang


dapat mengenali kandungan warna pada daun singkong muda dan
daun singkong tua.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Mmpermudah dalam mengidentifikasi daun singkong muda dan
daun singkong yang sudah tua.
2. Mengetahui kandungan warna daun singkong muda dan daun
singkong tua yang bermanfaatn bagi kesehatan.
1.5 Batasan Masalah
Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan,
maka perlu di buat batasan masalah, yaitu :
1. Penelitihan ini dibuat untuk mengidentifikasi tingkat kandungan
warna daun singkong muda dan daun singkong tua berdasarkan
warna.
2. Citra yang digunakan adalah citra berwarna, berformat JPG /
JPEG dengan ukuran pixel.
3. Aplikasi yang digunakan dalam pemrosesan citra adalah Matlab.
4. Kamera yang digunakan dalam pengambilan citra menggunakan
kamera Handphone Samsung Galaxy A3 dengan kapasitas
kamera 8 MP.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk
bab, dan masing masing bab akan dipaparkan dalam beberapa
sub bab, diantaranya :
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penilitian, manfaat penelitian, batas
masalah dan sistematika dalam penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang
digunakan dalam penelitihan ini

BAB III

:ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan
sistem yang akan dibuat.

BAB IV

: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implemetasi sistem hasil
pengujian sistemnya.

BAB V

: PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan hasil
pengujin dan kesimpulan isi laporan.

BAB II
LANDASAN TEORI
1.1. Daun Singkong
Daun singkong adalah makanan yang pasti pernah tersaji di atas
meja makan. Terkadang kita juga mengalami kebingungan perihal
penggunaan daun singkong selain di meja makan. Padahal manfaat
yang ditawarkan oleh tanaman dengan daun berjumlah ganjil ini
terbilang banyak.
Daun singkong sering kita jumpai dalam bentuk santan kental di
berbagai warung makan. Rasanya enak dan biasa dimakan dengan
ikan atau ayam. Akan tetapi, tahukah bahwa menjaga kesehatan
dengan Manfaat daun singkong ternyata hanya membutuhkan sedikit
tenaga?

Tenaga

yang

dibutuhkan

pun

lebih

sedikit

daripada

memasaknya untuk di makan bersama keluarga lho. Mengolah daun

singkong inipun sebenarnya tidak perlu takut karena ada yang


menyatakan berbahayanya daun singkong.
Daun singkong sering dinyatakan berbahaya.

Karena

ada

kandungan sianida yang dikatakan bisa membuat pusing dan sakit


jika tidak diolah dengan baik. Ternyata, daun singkong memiliki sisi
manfaat di balik keseraman dalam pengolahan. Daun singkong
memiliki kandungan yang dapat dikatakan tidak tanggung-tanggung
dalam membuat kita menjadi lebih baik saat terserang penyakit yang
cukup menganggu.
1.2. Manfaat daun singkong
a. Mengobati penyakit stroke
Menurut penelitian yang telah dilakukan para ahli, daun singkong
terbukti mampu untuk menyembuhkan penyakit stroke. Hail ini
disebabkan karena daun singkong mengandung isoflavon dan zat
tersebut sangat ampuh jika digunakan untuk mengobati penyakit
stroke.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh
Dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi, daun singkong
dapat membantu meningkatkan daya tahan serta kesehatan tubuh
anda. Namun, alangkah lebih baiknya jika selain mengkonsumsi
daun

singkong,

anda

melakukan

olah

raga

serta

menjaga

kebersihan diri agar terhindar dari berbagai penyakit.


c. Untuk kesehatan mata
Daun singkong mengandung vitamin A dengan kadar yang cukup
tinggi. Oleh karena itu, daun singkong cukup ampuh dalam menjaga
kesehatan mata anda. Anda cukup mengkonsumsi sayuran ini tiga
kali dalam seminggu untuk menjaga kesehatan mata anda.
d. Mencegah osteoporosis
Daun singkong dapat anda gunakan untuk mencegah osteoporosis
karena daun singkong mengandung fosfor serta kalsium. Dua zat
tersebut berperan aktif dalam menjaga kesehatan tulang anda dan
secara otomatis jika anda mengkonsumsi daun singkong, anda juga
menjaga kesehatan tulang anda.
e. Penyembuh luka

Daun singkong kaya akan serat dan zat besi. Kedua zat tersebut
telah terbukti mampu mempercepat penyembuhan luka serta
meminimalisir bekas luka setelah luka tersebut sembuh.
f. Mencegah penuaan dini
Bagi sebagian orang, penuaan adalah salah satu masalah yang
penting. Bahkan terkadang banyak dari mereka melakukan operasi
plastik atau suntik botoks agar tetap awet muda. Namun, cara
tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Anda mungkin dapat
menggunakan daun singkong sebagai pengganti pengobatan kimia
agar anda tetap awet muda tanpa efek samping.
1.3. Tresholding
Secara umum

proses thresholding terhadap citra grayscale

bertujuan menghasilkan citra biner, secara matematis dapat ditulis


sebagai berikut.
1 ,
(,) =

..(1)

0 ,<
Dengan g(x,y) adalah citra biner dari citra grayscale f(x,y), dan T
menyatakan nilai threshold (Purba, D. 2010). Nilai T ditentukan
dengan menggunakan metode thresholding global dan thresholding
local.
1.3.1. Thresholding Global
Thresholding global adalah metode dengan seluruh
pixel pada citra dikonversi menjadi hitam dan putih dengan
satu nilai thresholding (Darma, 2010). Dalam penelitian ini
thresholding global menggunakan fungsi otomatis metode
otsu.
1.3.2. Metode Otsu
Metode otsu

melakukan

analisis

diskriminan

dengan

menentukan suatu variable dengan membedakan antara dua


atau lebih kelompok secara alami (Purba, D. 2010). Metode
otsu dimulai dengan normalisasi histogram citra sebagai
fungsi probability discrete density sebagai :
Pr(rq) =

nq
n

, q = 0,1,2,,L 1.(2)

Dimana :
n = total jumlah piksel dalam citra.
= jumlah pixel .
L = total jumlah level intensitas citra.
Kemudian menentukan nilai T pada persamaan (1) dengan
memaksimalkan between class variance yang didefenisikan
sebagai berikut (Prasetyo, E. 2011) :
2 = ( 0 )2 + 1( 1 )2(3)
Dimana :

1.3.3. Tresholding Local


Thresholding local menghitung nilai T dengan mengambil nilai :
T1 = median { (,) ,(,) ..............(4)
max {f (x , y ),(x , y) W }+min {f ( x , y ) ,(x , y ) W }
T2 =
..(5)
2
T3 =

( x , y ) W f ( x , y)
Nw

C ..(6)

Dengan W menyatakan blok yang diproses,

menyatakan

banyaknya pixel pada setiap blok W dan C menyatakan suatu


konstanta yang ditentukan secara bebas. Bila C = 0, berarti nilai
threshold (T) sama dengan nilai rata-rata setiap pixel pada blok
bersangkutan (Purba, 2010).
1.4. Segmentasi citra
Segmentasi

citra

adalah

proses

pengolahan

citra

yang

bertujuan memisahkan wilayah (region) objek dengan wilayah latar


belakang agar objek mudah dianalisis dalam rangka mengenali

objek yang banyak melibatkan persepsi visual (Destyningtias,


2010).
1.5. Ekstraksi Ciri Warna
Untuk membedakan suatu objek dengan warna tertentu dapat
menggunakan nilai hue yang merupakan representasi dari cahaya
tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu). Nilai hue dapat
dikombinasikan dengan nilai saturation dan value yang merupakan
tingkat kecerahan suatu warna. Untuk mendapatkan ketiga nilai
tersebut, perlu dilakukan konversi ruang warna citra yang semula
RGB (Red, Green, Blue) menjadi HSV (Hue, Saturation, Value) melalui
persamaan berikut:
R = R/255
G = G/255
B = B/255
Cmax = max(R, G, B)
Cmin = min(R, G, B)
= Cmax Cmin
Perhitungan nilai Hue:

Perhitungan nilai Saturation:

Perhitungan nilai Value:


V = Cmax
sehingga ruang warna citra yang semula berbentuk kubus
berubah bentuk menjadi kerucut

rgb colorspace

hsv colorspace

Ekstraksi ciri citra merupakan tahapan penting dalam


bidang computer vision (pengolahan citra dan pengenalan pola).

BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Daun singkong selain sebagai sayuran juga bermanfaat untuk
kesehatan Dalam proses pemilihan dahun singkong yang dapat

digunakan biasanya mengalami kesulitan dalam karena dari warna


yang memang sedikit mirip. Untuk mengatasi permasalahn tersebut
maka maka perlu dibuatkan sebuah sistem yang dapat mengenali
bentuk dari daun tersebut.Oleh sebab itu dibuatlah penelitihan ini
diharapkan bisa mengatasi permasalahan dalam pengenalan antara
daun singkong muda dan daun singkong tua.
Berikut ini merupakan ciri ciri mendasar dari daun pohon singkong
yang dikelompokan berdasarkan umur daun yaitu daun mua dan
daun tua. Dalam setiap jenis daun pohon singkong yang diidentifikasi
masing masing memiliki ciri bentuk yang berbeda yaitu :
1. Daun Singkong muda
Jenis daun singkong muda berbentuk sama halnya dengan daun
singkong tua yang membedakan adalah dari segi warnanya, daun
singkong muda bermarna hijau kemerah-merahan atau hijau
gelap. Bentuk dan warna daun singkong muda dapat dilihat pada
gambar 3.1.

Gambar 3.1 Daun singkong Muda

2. Daun Singkong tua


Jenis daun singkong tua berbentuk menjari sama halnya dengan
daun singkong muda yang membedakan adalah daun singkong tua
berwarna hijau agak menguning bahkan berwarna kuning. Bentuk
dan warna daun singkong muda dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Daun Singkong tua


3.2 Hasil Analisis
Hasil analisis dari penelitihan ini yaitu membuat sebuah sistem untuk
menentukan

kandungan

warna.

Adapun

proses

sistemnya

digambarkan dalam flowchart di bawah ini :


Mulai
Preprocessing
Segmentasi Citra
Ektraksi Warna

Pengujian data
Selesai

Gambar 3.3 Flowchart Sistem


3.3 Analisis Data
Data yang berupa citra daun singkong muda dan danun
singkong tua diambil dengan menggunakan kamera Handphone
Samsung Galaxy A3 dengan kapasitas 8 MP.. Data gambar daun
yang digunakan berjumlah 200 citra yaitu 100 citra daun sungkong
muda dan 100 citra daun singkong tua. Data akan dipisahkan

menjadi dua bagian yaitu data uji dan data latih. Data latih
merupakan

data

yang

digunakan

untuk

pelatihan

sampai

mendapatkan ciri yang dibutuhkan data untuk dimasukkan ke dalam


database.Sedangkan data uji merupakan data yang digunakan
sebagai

pengujian

klasifikasi

daun

berdasarkan

bentuknya,

kemudian dicocokkan dengan data latih untuk mendapatkan hasil


ranking kemiripan antara data latih dengan data uji.Data latih yang
digunakan sebanyak 100 data yaitu terdiri dari 50 daun singkong
muda dan 50 daun singkong tua. Serta data uji yang digunakan
sebanyak 100 data yaitu terdiri dari 50 daun singkong muda dan 50
daun singkong tua.
Cara pengambilan foto :
1. Pengambilan citra menggunakan kamera Handphone Samsung
Galaxy A3 dengan kapasitas 8 MP.
2. Jarak yang digunakan dalam pengambilan foto adalah dengan
jarak 25cm.
3. Pengambilan citra,

objek

daun

diletakkan

diatas

kertas

HVSputih.
4. Pengambilan foto dilakukan pada siang hari.
5. Selain sinar matahari, pengambilan foto juga menggunakan
LED

flash

pada

kamera

Handphone

untuk

menghindari

bayangan objek.
3.4 Perancangan Sistem
Langkah-langkah

penelitian

diawali

dengan

proses

preprocessing pada gambar citra daun. Teknik prepocessing adalah


rangkaian ekstraksi fitur yang digunakan untuk mengekstrak
informasi yang terdapat pada citra daun.Langkah awal dalam
preprocessing adalah mengenali objek citra daun dengan latar
belakang yang digunakan.Konversi yang digunakan adalah hitam
untuk latar belakang gambar dan gambar putih untuk objek citra
daun yang diolah informasinya.
Masing-masing data latih

dan

data

uji

diekstraksi

menggunakan fitur bentuk sebagaimana telah dijelaskan dalam bab


2. Ekstraksi fitur digunakan untuk mendapatkan hasil keseluruhan

fitur yang kemudian akan digunakan seleksi fitur untuk mengetahui


keterkaitan antar fitur yang paling cocok. Hasil dari proses
pencocokan adalah temu kembali citra daun yang mirip antara satu
dengan lainnya.

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
1.1 Implementasi citra data yang diuji
Implementasi merupakan penerapan program pada sistem yang
sudah diteliti sebelumnya, hasil dari implementasi sistem ini di
aplikasikan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam penelitian dilakukan pengambilan gambar pada singkong
muda dan daun singkong tua menggunakan kamera Handphone
Samsung Galaxy A3 dengan kapasitas 8 MP, sedangkan citra yang

diambil memiliki format JPG / JPEG. Pengambilan citra dilakukan


dalam ruangan terbuka dengan sistem pancahayaan menggunakan
LED Flash. Sedangkan jarak pengambilan citra yaitu 25cm
sehingga dimensi dari masing masing memiliki ukuran citra yang
sama. Langkah - langkah dalam proses uji coba pengklasifikasian
citra daun singkong muda dan daun singkong tua yaitu :
1. Proses Segmentasi
Segmentasi adalah proses konversi citra grayscale menjadi
citra biner. Pada penelitihan ini proses konversi citra grayscle ke
dalam citra biner menggunakan fungsi im2bw dengan thresholding
tertentu. Proses tersebut dilakukan untuk memisahkan antara
foreground (objek yang dikehendaki) dengan background (objek lain
yang tidak dikehendaki) dimana objek dalam penelitihan ini adalah
daun singkong muda dan daun singkong tua.
Untuk dapat memproses nilai thresholding secara otomatis
maka proses segmentasi pada penelitihan ini menggunakan metode
otsu. Perintah yang digunakan untuk thresholding dalam penelitihan
ini menggunakan metode otsu dimana fungsinya adalah graythresh.
Sedangkan untuk menghilangkan noise pada hasil segmentasi
fungsi yang digunakan adalah imfill.Source code segmentasi citra
bisa dilihat dibawah
%segmentasi.m
clear all, close all, clc
a = imread('muda10.jpg');
a1 = a(:,:,1);
a2 = a(:,:,2);
a3 = a(:,:,3);
ga = rgb2gray(a);
s = size(ga)
n = s(:,1);
m = s(:,2);
for i = 1:n
for j = 1:m
if a1(i,j)&& a2(i,j) && a3(i,j) > 80
%
if a1(i,j)&& a2(i,j) < 100
a1(i,j) = 0;
a2(i,j) = 0;
a3(i,j) = 0;
%
end

end
end
end
seg= cat(3,a1,a2,a3);
figure, subplot(121), imshow(a), title('RGB');
subplot(122), imshow(seg), title('segmentasi background');

Citra yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 1 :

Gambar 4.1 : Hasil segmentasi citra


Pada hasil segmentasi, foreground direpresentasikan dengan
warna daun sedangkan dan background direpresentasikan dengan
warna hitam. Pada penelitihan ini citra yang diproses terdapat 200
citra yaitu 100 citra daun singkong muda dan 100 citra daun
singkong tua. Selanjutnya hasil dari segmentasi citra akan diproses
dalam ekstraksi fitur bentuk untuk mengenali bentuk dari objek
tersebut.
2. Ekstraksi Ciri Warna
Untuk membedakan suatu objek dengan warna tertentu dapat
menggunakan nilai hue yang merupakan representasi dari cahaya
tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu). Nilai hue dapat
dikombinasikan dengan nilai saturation dan value yang merupakan
tingkat kecerahan suatu warna. Untuk mendapatkan ketiga nilai
tersebut, perlu dilakukan konversi ruang warna citra yang semula
RGB (Red, Green, Blue) menjadi HSV (Hue, Saturation, Value) melalui
persamaan berikut:
R = R/255
G = G/255
B = B/255
Cmax = max(R, G, B)
Cmin = min(R, G, B)

= Cmax Cmin
Perhitungan nilai Hue:

Perhitungan nilai Saturation:

Perhitungan nilai Value:


V = CmaxRoundness =

4. . area
perimeter 2 ..(1)

Berikut adalah gambaran dari flowchart ekstraksi fitur bentuk.


Dapat dilihat pada gambar 4.2

Mulai
Citra asli
(daun)
Citra Binner
Ekstraksi fitur bentuk
(Area, Perimeter,
kebulatan)
Selesai

Source code perhitungan ektraksi fitur bentuk bisa dilihat di


bawah:

%hitung.m
function hasil=hitung(citra)
for A=strel('disk',1);
B=imerode(citra,A);
C=(citra-B);
D=sum(C);
E=sum(D);
perimeter = E;
%Mencari area
F=sum(citra);
G=sum(F);
area = G;
%Mencari indeks kebulatan
ik=(4*pi*area)./perimeter.^2;
end
hasil{1,1} = mean2(area);
hasil{1,2} = mean2(perimeter);
hasil{1,3} = mean2(ik);

Proses perhitungan dilakukan sendiri-sendiri antara daun singkong


muda dan daun singkong tua. Hasilnya nanti dimasukkan ke dalam
Excell.
BAB IV
PENUTUP
2.1. KESIMPILAN
Singkong mempunyai beberapa nama di indonesia.ada yang
menyebutnya ubi kayu, ada juga yang menyebutnya ketela pohon.
Dalam bahasa latin singkong dikenal dengan nama Manihot utilissima
dan termasuk dalam famili Euphorbiaceae.
Daun singkong bisa di olah dengan jenis-jenis sayuran yang
banyak diminati. Manfaat daun singkong ternyata cukup besar bagi
kesehatan tubuh. Daun singkong juga relatih murah dan mudah
untuk ditemui. Biasanya para ibu dirumah mengolahnya menjadi
sayuran berkuah, urapan, dan tumis.
Menurut Prof. Hembing Wijayakusuma, pakar tanaman obat efek
farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker,
antitumor, dan menambah napsu makan. Umbi singkong memiliki
kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor,

zatbesi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun singkong mengandung


vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, forfor, protein, lemak, hidrat
arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin,
enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Você também pode gostar