Você está na página 1de 2

Analisa Chip

Pembubutan
Selama proses pembubutan dihasilkan material buangan yang bernama chip.
Kualitas benda kerja yang di bubut dapat dilihat dari struktur chip yang dihasilkan.
Chip berjenis continuous (berbentuk seperti kawat tipis yang melingkar) adalah
hasil bentuk chip yang diharapkan, karena continuous chip mengindikasi bahwa
benda kerja tepat pada meta center dan hasil benda kerja akhir memiliki
permukaan (surface) yang halus. Pada saat praktikum, praktikum mengalami
kesulitan dalam menyamakan sumbu puar benda degan sumbu putar spindle.
Akhirnya, bentuk chip yang diciptakan tidak continuous, melainkan pendek dan
patah-patah.
Namun demikian chip yang dihasilkan selama proses pembubutan tidak boleh
sampai menumpuk di ujung mata pahat, karena akan mengganggu proses
pembubutan itu sendiri. Selama praktikum praktikan selalu menghentikan mesin
bubut ketika chip yang dihasilkan sudah menumpuk.
Analisa bahan
Pembubutan
Bahan yang digunakan dalam proses pembubutan adalah silinder baja (steel) pejal.
Bahan tersebut nantinya akan di makan oleh mesin bubut agar menghasilkan bush,
yakni sambungan antara kaki dari stand papan tulis.
Analisa proses
Pembubutan
Proses pembubutan dilakukan oleh praktikan sesuai dengan arahan asisten lab dan
karyawan laboratorium. Prosedur-prosedur keselamatan tentunya diberikan diawal
praktikum dan dapat dipahami dengan baik. Selama rangkaian proses pembubutan
hambatan pertama yang dihadapi praktikan adalah persiapan mata pahat dan
proses meta centering dari benda kerja. Salah satu factor yang berpengaruh besar
adalah mesin bubut yang dipakai sudah cukup tua. Proses meta centering dilakukan
dengan berbagai cara, yakni: memukul dengan perlahan benda kerja ketika sedang
berputar, drill awal untuk menentukan titik tengah dari benda kerja, dan
menyentuhkan benda kerja yang telah di drill awal dengan tailstock ketika berputar.
Kemudian proses berikutnya adalah menempatkan mata pahat agar ujungnya tepat
di tengah tailstock. Proses ini dibantu dengan mengganjal mata pahat dengan
logam-logam besi. Kesulitannya adalah dalam melihat ujung mata pahat tersebut,
karena hanya dengan mata telanjang sehingga kurang akurat.
Dalam proses pembubutan tidak menggunakan cutting fluid, karena panas yang
dihasilkan selama proses masih dapat dikompensasi oleh material benda kerja.
Dalam kenyataannya, cutting fluid sangat penting untuk menurunkan suhu yang
dihasilkan akibat gesekan benda kerja dengan mata pahat. Suhu yang tinggi pada
benda kerja dapat mempengaruhi mechanical properties dari benda kerja.

Menggunakan cutting fluid juga dapat mengurangi stress yang dialami oleh benda
kerja.
Proses berikunya adalah facing, yang tujuannya adalah untuk menghaluskan
permukaan penampang dari bush agar mudah untuk dipasang ke kaki stand. Proses
facing menggunakan gerakan melintang dari mata pahat dan dapat disetel auto
untuk gerakannya.
Setelah facing, dilakukan drilling untuk membuat lubang dalam bush. Proses drilling
menggunakan mata bor M6 yang dipasang pada tailstock. Gerakan yang dilakukan
untuk proses drilling harus konstan dan perlahan, tujuannya adalah agar mata bor
tidak patah dan surface dari lubang lebih halus.
Barulah setelah itu, dilakukan proses pengurangan diameter silinder. Depth
(kedalaman) pemakanan tidak boleh terlalu besar karena dapat menjadi terlalu
berat bagi mata pahat, selain itu pemotongan secara bertahap ditujuka agar
surface yang dihasilkan tidak kasar. Depth ditentukan oleh praktikan sendiri.
Proses pembubutan kali ini menggunakan kecepatan spindle 500 rpm.
Analisa Hasil Pembubutan
Bush yang dihasilkan dari proses bubut memiliki surface yang cukup halus secara
umum, namun masih terdapat bagian-bagian yang kasar (pada bagian siku) . Hal
tersebut diakibatkan oleh penyetelan depth yang sempat sedikit terlalu besar.
Surface yang kasar tersebut nantinya dapat mempengaruhi proses assembly.
Pemasangan dapat menjadi lebih susah jika surface dari bush kasar.

Você também pode gostar