Você está na página 1de 12

Apabila kita mendengar kata lemon, tentu teringat dengan jus yang segar.

Akan tetapi, dibalik


bentuknya yang kecil ternyata lemon dapat berfungsi sebagai baterai karena mengandung
elektrolit.
Apa itu elektrolit?
Bagaimana proses yang terjadi pada lemon sehingga mampu menghantarkan listrik dan
dapat digunakan untuk membuat baterai?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalian akan mempelajari larutan elektrolit dan
nonelektrolit dalam bab ini.
Sebelum membahas tentang larutan elektrolit, alangkah baiknya jika anda mengetahui
apa itu definisi larutan.
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri atas
dua komponen, yaitu komponen zat terlarut dan pelarut.

Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya dinamakan zat terlarut.

Pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang strukturnya tidak
berubah.
Contoh:
1. 25 gram garam dapur dalam 100 gram air; air disebut pelarut, sedangkan garam dapur
(NaCl) sebagai zat terlarut.
2. Sirup (kadar gula 80 %); gula pasir merupakan komponen paling banyak daripada air akan
tetapi gula dinyatakan sebagai zat terlarut dan air sebagai pelarut, sebab struktur air tidak
berubah (wujud: cair), sedangkan gula berubah dari padat menjadi cairan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan:
1. Wujud pelarutnya; yaitu terdiri atas larutan cair (contoh: larutan gula, larutan garam);
larutan padat (contoh: emas 22 karat merupakan campuran homogen antara emas dan perak
atau logam lain); dan larutan gas (contoh: udara).
2. Daya hantar listriknya; yaitu larutan elektrolit (dapat menhantarkan arus listrik) dan larutan
nonelektrolit (tidak dapat menghantarkan arus listrik).
1. Pengertian Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Elektrolit adalah zat yang mengalami ionisasi ketika dilarutkan dalam larutan.
Larutan elektrolit memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik karena larutan
elektrolit menghasilkan ion-ion dalam larutan yang dapat menghantarkan arus listrik melalui
larutan. Hampir sebagian besar larutan dari senyawa ion dapat menghantarkan listrik. Contoh
larutan elektrolit adalah larutan garam dapur. Larutan garam dapur dapat menghantarkan arus
listrik karena ketika dilarutan dalam air garam dapur larut dan akan terurai menjadi ion-ion
yang dapat bergerak bebas dalam larutan, sehingga muatan listrik dapat mengalir.
Nonelektrolit adalah zat yang tidak mengalami ionisasi dalam larutan. Larutan
nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan nonelektrolit adalah gula.
Larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik karena dalam larutan, gula masih
mengandung molekul C6H12O6. Larutan ini bersifat netral (tidak memiliki muatan) sehingga
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Semua senyawa nonelektrolit jika dilarutkan dalam
larutan air tetap dalam bentuk molekul.
Perhatikan berita dibawah ini!

TRIBUNEWS.COM, SUNGGUMINASA- Hidup Ibrahim Daeng Temba (35), warga


Kabupaten Gowa, berakhir tragis. Lantaran menangkap ikan di sungai dengan cara
menyetrum, ia justru tewas tersetrum. Warga Dusun Batu Alang, Desa Romangloe,
Kecamatan Bontomarannu, itu tewas ditempat gara-gara tersengat listrik dari alat penangkap
ikannya, Kamis (26/9/2013)..Kejadian ini, berawal saat korban hendak pergi menangkap ikan
di sungai dekat rumahnya. Ketika itu, Ibrahim yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini,
sebelum turun ke sungai terlebih dulu menyambungkan kabel alat setrum ikannya ke sumber
aliran listrik di rumahnya. Namun, tiba-tiba korban terpeleset dan terjatuh ke sungai yang
sudah dialiri listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, korban langsung meninggal dunia di
tempat.
Sumber: Tribunnews.com Jumat, 27 September 2013 09:04 WIB
Setelah membaca artikel diatas, jawablah pertanyaan dibawah ini
1. Apa kaitan peristiwa diatas dengan materi larutan elektrolit?
2. Kenapa setrum bisa digunakan untuk memancing?
3. Dalam hal ini yang disetrum ikan atau airnya?
4. Mengapa pak Ibrahim meninggal ketika terpeleset dan terjatuh ke sungai yang sudah dialiri
listrik?
Elektrolit adalah zat yang mengalami ionisasi ketika dilarutkan dalam larutan.
Nonelektrolit adalah zat yang tidak mengalami ionisasi dalam larutan.
2.

Teori

Asam-Basa

Arrhenius

Svante August Arrhenius (1859-1927) adalah seorang ahli kimia dari Swedia yang
dilahirkan pada tanggal 19 februari 1859 di Vik, Swedia. Berdasarkan pada teori ionisasi
Arhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan
terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik yang bergerak bebas.
Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut ion. Ion ion bergerak bebas
karena zat zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terionisasi (terurai menjadi ion
ion), yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ionion tersebut berada dalam
kesetimbangan dengan molekul netralnya. Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam
suatu larutan disebut proses ionisasi. Sementara itu, pada pelarutan zatzat nonelektrolit
dalam air tidak akan menghasilkan ionion (zat nonelektrolit tidak terionisasi dalam air)
sehingga
tidak
dapat
menghantarkan
arus
listrik.
Sebuah teori atau definisi tentang asam-basa merupakan upaya untuk menjelaskan
apa yang terjadi pada molekul zat asam dan basa dalam larutan yang memunculkan sifat
asam atau basa. Svante Arrhenius mengusulkan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan
ion hidrogen (H+) dalam larutan air, dan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida
(OH-)
dalam
larutan
air.
Contoh asam dan basa disertai dengan reaksi ionisasinya adalah:
HNO3
(aq)

H
+
(aq)
+
NO3(aq)
NaOH
(aq)

Na+
(aq)
+
OH(aq)
Asam
Basa

adalah
adalah

suatu
suatu

zat
zat

yang
yang

dapat
dapat

menambah
[H+]
dalam
menambah
[OH-]dalam

air.
air.

Asam kuat adalah asam yang dalam larutannya mudah melepaskan ion H+. Asam-asam ini
merupakan
elektrolit
kuat.
Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya sukar melepaskan ion H+. Asam-asam ini

merupakan
elektrolit
lemah.
Basa kuat adalah basa yang mudah melepaskan ion OH- dalam larutannya. Basa-basa ini
merupakan
elektrolit
kuat.
Basa lemah adalah basa yang sukar melepaskan ion OH- dalam larutannya. Basa-basa ini
merupakan
elektrolit
lemah.
Garam adalah persenyawaan yang terbentuk antara ion logam atau ion amonium (NH4+)
dengan
sisa
asam.
3.

Reaksi
Ionisasi
Jenis dan konsentrasi (kepekatan) suatu larutan dapat berpengaruh terhadap daya
hantar listriknya. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit digunakan derajat ionisasi. Derajat
ionisasi atau derajat disosiasi (alfa) menunjukkan banyaknya zat yang terurai dibandingkan
dengan keadaan awal (mula-mula). Semakin besar harga derajat ionisasi, maka semakin kuat
larutan
elektrolit
tersebut.
Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka = 1
(terurai sempurna). Pada persamaan reaksi ionisasi untuk larutan elektrolit kuat ditandai
dengan anak panah satu arah ke kanan. Hal ini berbeda dengan larutan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit lemah memiliki (derajat ionisasi) yang kecil, karena hanya sedikit larutan
yang terurai (terionisasi). Semakin sedikit yang terionisasi, maka semakin lemah larutan
elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan tanda
panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna).
2.

Teori

Asam-Basa

Arrhenius

Svante August Arrhenius (1859-1927) adalah seorang ahli kimia dari Swedia yang
dilahirkan pada tanggal 19 februari 1859 di Vik, Swedia. Berdasarkan pada teori ionisasi
Arhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan
terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik yang bergerak bebas.
Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut ion. Ion ion bergerak bebas
karena zat zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terionisasi (terurai menjadi ion
ion), yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ionion tersebut berada dalam
kesetimbangan dengan molekul netralnya. Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam
suatu larutan disebut proses ionisasi. Sementara itu, pada pelarutan zatzat nonelektrolit
dalam air tidak akan menghasilkan ionion (zat nonelektrolit tidak terionisasi dalam air)
sehingga
tidak
dapat
menghantarkan
arus
listrik.
Sebuah teori atau definisi tentang asam-basa merupakan upaya untuk menjelaskan
apa yang terjadi pada molekul zat asam dan basa dalam larutan yang memunculkan sifat
asam atau basa. Svante Arrhenius mengusulkan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan
ion hidrogen (H+) dalam larutan air, dan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida
(OH-)
dalam
larutan
air.
Contoh asam dan basa disertai dengan reaksi ionisasinya adalah:
HNO3
(aq)
H
+
(aq)
+
NO3(aq)
NaOH
(aq)

Na+
(aq)
+
OH(aq)
Asam
Basa

adalah
adalah

suatu
suatu

zat
zat

yang
yang

dapat
dapat

menambah
[H+]
dalam
menambah
[OH-]dalam

air.
air.

Asam kuat adalah asam yang dalam larutannya mudah melepaskan ion H+. Asam-asam ini
merupakan
elektrolit
kuat.
Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya sukar melepaskan ion H+. Asam-asam ini

merupakan
elektrolit
lemah.
Basa kuat adalah basa yang mudah melepaskan ion OH- dalam larutannya. Basa-basa ini
merupakan
elektrolit
kuat.
Basa lemah adalah basa yang sukar melepaskan ion OH- dalam larutannya. Basa-basa ini
merupakan
elektrolit
lemah.
Garam adalah persenyawaan yang terbentuk antara ion logam atau ion amonium (NH4+)
dengan
sisa
asam.
3.

Reaksi
Ionisasi
Jenis dan konsentrasi (kepekatan) suatu larutan dapat berpengaruh terhadap daya
hantar listriknya. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit digunakan derajat ionisasi. Derajat
ionisasi atau derajat disosiasi (alfa) menunjukkan banyaknya zat yang terurai dibandingkan
dengan keadaan awal (mula-mula). Semakin besar harga derajat ionisasi, maka semakin kuat
larutan
elektrolit
tersebut.
Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka = 1 (terurai
sempurna). Pada persamaan reaksi ionisasi untuk larutan elektrolit kuat ditandai dengan anak
panah satu arah ke kanan. Hal ini berbeda dengan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit
lemah memiliki (derajat ionisasi) yang kecil, karena hanya sedikit larutan yang terurai
(terionisasi). Semakin sedikit yang terionisasi, maka semakin lemah larutan elektrolit
tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan tanda panah dua
arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna).
Contoh:
1.
Reaksi
ionisasi
pada
senyawa
asam
Asam
Kuat
Contoh:
H2SO4
(aq)

2H+
(aq)
+
SO42-(aq)
HCl
(aq)

H+
(aq)
+
Cl-(aq)
Asam
Lemah
Contoh:
CH3COOH
(aq)

CH3COO(aq)
+
H+
(aq)
HCN
(aq)

H+
(aq)
+
CN-(aq)
HCl
(aq)
H+
(aq)
+
Cl-(aq)
Asam
Lemah
Contoh:
CH3COOH
(aq)
CH3COO(aq)
+
H+
(aq)
HCN (aq) H+ (aq) + CN-(aq)
2.
Basa
Contoh:
NaOH
KOH(aq)
Basa
Contoh:
NH4OH
Al(OH)3

Reaksi

3.
Contoh:
NaCl

Reaksi

(aq)

(aq)
(aq)

(aq)

ionisasi

K+

pada
Na+
(aq)

(aq)

NH4+
Al3+

(aq)
(aq)

ionisasi

senyawa

pada
Na+

(aq)

basa
Kuat
OH-(aq)
OH-(aq)
Lemah

OH-(aq)
3OH-(aq)

senyawa

garam

Cl-(aq)

KI

(aq)

Uji
Tuliskan
a.
b.
c.

reaksi
H2SO4
H3PO4

K+

(aq)

ionisasi
(aq)
(aq)

Pemahaman
dari

larutan
d.
e.

Idibawah
HCOOH
HCN

HF

(aq)
1
ini!
(aq)
(aq)
(aq)

Uji
Pemahaman
2
Coba anda buatkan 5 macam garam lengkap dengan reaksi ionisasinya sesuai dengan kation
dan
anion
pembentuknya
seperti
dibawah
ini.
No
Kation dan anion
Rumus Senyawa
Reaksi ionisasi dalam air
1
Mg2+
dan
2Br2
2Na+
dan
SO423
Ca2+
dan
2ClO44
Ba2+
dan
2NO35
NH4+
dan
ClKekuatan
Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi ()
a
=
mol
zat
yang
terurai
/
mol
zat
mula
mula
Keterangan
:
Elektrolit kuat memiliki harga = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion
Elektrolit lemah memiliki harga <1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit
kuat
Elektrolit
lemah
:
Non
Elektrolit

:
0
:

<

=
<

1(terionisasi
1
(terionisasi
0
(tidak

sempurna)
sebagian)
terionisasi)

4.

Perbedaan
Larutan
Berdasarkan
Daya
Hantar
Listrik
Daya hantar listrik merupakan kemampuan larutan untuk menghantarkan arus litrik. Suatu
larutan dapat dikelompokkan sebagai larutan elektrolit atau nonelektrolit berdasarkan
kemampuannya
untuk
menghantarkan
arus
listrik.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
Elektrolit berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti pembawa listrik. Larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas.
Ion-ion ini berperan menghantarkan arus listrik melalui larutan. Contoh larutan elektrolit
adalah NaCl, HCl, CH3COOH dan H2SO4. Pada larutan elektrolit yang dilengkapi elektroda
dan rangkaian listrik, ion-ion negatifnya (anion) bergerak menuju elektroda yang bermuatan
positif (anoda) dan melepaskan elektron. Sedangkan ion-ion positif (kation) bergerak menuju
elektroda
yang
bermuatan
negative
(katoda)
dan
mengambil
elektron.
Larutan nonelektrolit merupakan kebalikan dari larutan elektrolit. Larutan ini tidak
mampu menghantarkan arus listrik karena pada saat berupa larutan, tidak ada ion-ion yang
bergerak bebas didalamnya. Adapun jenis ikatan yang dimiliki oleh larutan non elektrolit
adalah ikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama pasangan

elektron. ketika berada dalam larutan, senyawa kovalen tidak mengalami ionisasi, sehingga
tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan nonelektrolit adalah
larutan gula, larutan urea dan alkohol. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi
menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Jawablah
pertanyaan
pertanyaan
berikut
1. Gejala gejala apa saja yang dapat membuktikan bahwa suatu senyawa dapat
menghantarkan
arus
listrik?
2.
Berilah
contoh
larutan-larutan
yang
dapat
menghantarkan
listrik
3.
Apa
yang
dimaksud
larutan
elektrolit
dan
nonelektrolit?
4.
Mengapa
larutan
elektrolit
dapat
menghantarkan
listrik?
5. Jenis ikatan yang dimiliki oleh larutan non-elektrolit adalah ikatan kovalen. Mengapa
senyawa
kovalen
tidak
dapat
menghantarkan
listrik?
Untuk memahami daya hantar listrik larutan yang lain, lakukan eksperimen 1 dibawah ini.
UJI
Tujuan

DAYA
:

menguji

HANTAR
daya

Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

hantar

LISTRIK

listrik

beberapa

Larutan

larutan

LARUTAN
dalam

pelarut

garam

dapur
Gula
Cuci
Mandi
Cuka
Sampo
Alkohol
Urea
HCl
NaOH
Suling

Larutan
Larutan
Larutan
Larutan

Sabun
Sabun
Asam
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
Air

Kabel

4
dengan panjang
Lampu
Gelas
buah

buah
2

Elektroda

meter.
LED
kimia
Sendok
karbon

baterai
Potong menjadi
5
100
dari

air

baterai

baru
bagian
Volt
mL
plastik
Tisu
bekas
Selotif

Petunjuk
Keamanan
Bahan:
HCl:
Mudah menyala. Uap lebih berat daripada udara. Membentuk campuran yang dapat meledak
dengan
udara
pada
peningkatan
suhu.
NaOH:
Korosif.
mengakibatkan
luka
bakar
yang
parah

b.
Prosedur
Kerja
1.
Susunlah alat penguji elektrolit seperti pada gambar dibawah ini
2. Perhatikan penjelasan guru mengenai cara menggunakan alat dan bahan sebelum anda
melakukan
eksperimen
3. Masukkan 50 mL air suling ke dalam gelas kimia dan ujilah daya hantar listriknya. Catat
jika lampu menyala atau timbul gelembung gas pada elektroda nya.
4.
Bersihkan
elektroda
dengan
air
dan
keringkan
dengan
tisu
5. Ulangi cara kerja 3 dan 4 dengan menggunakan larutan lain yang tersedia.
d.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Hasil
lengkapilah
Rumus Kimia
garam
Larutan
Larutan
Larutan
Sabun
Larutan
Larutan

Salin
dan
Bahan yang diUji
Larutan

Larutan
Larutan
Larutan
Air

Pengamatan:
tabel
pengamatan
berikut.
Lampu Menyala
Gelembung Gas
Garam
NaCl
Gula
Sabun
Cuci
Mandi
cair
Asam
Cuka
Shampo
Alkohol
Urea
HCl
NaOH
suling

e.

Pertanyaan:
Untuk menjawab pertanyaan berikut, lakukan diskusi dengan kelompok kalian.
1.
Kelompokkan
larutan
tersebut
berdasarkan:
a.
Lampu
menyala/tidak
b.
Ada
tidaknya
gelembung
gas
c. Diantara larutan yang diperiksa, larutan manakah yang merupakan larutan elektrolit dan
non elektrolit?
d.
Apa yang menyebabkan bola lampu menyala dan tidak menyala?
e.
Mengapa
larutan
elektrolit
dapat
menghantarkan
listrik
f.
Apakah
kesimpulan
anda
dari
percobaan
diatas?
g. Bandingkan hasil eksperimen kelompok kalian dengan kelompok yang lain. Kemudian
buatlah laporan eksperimen secara perorangan untuk diserahkan kepada guru.
5.
Elektrolit
Kuat
dan
Elektrolit
Lemah
Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah, bergantung
pada daya hantar listriknya yang disebabkan oleh kandungan ion-ionnya.
a.
Elektrolit
Kuat
Larutan elektrolit kuat memiliki ciri-ciri: daya hantar listriknya baik, dapat memberikan
nyala lampu yang terang dan menghasilkan gelembung gas yang banyak. dan terjadi proses
ionisasi sempurna (pada larutan elektrolit kuat hampir semua molekul terurai menjadi ionion). Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya
kuat. Pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.
Contoh
:

NaCl

(s)

Na+
(aq)
+
Cl(aq)
Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam dan beberapa senyawa asam dan
basa. Dibawah ini diberikan beberapa kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit
kuat.
Kation:
Na+,
Li+,
K+,
Mg2+,
Ca2+,
Sr2+,
Ba2+
Anion
:
Cl-,
Br-,
I-,
SO42-,
NO3-,
ClO4-,
SO42-,
CO32Larutan
elektrolit
kuat
terdiri
dari:
a. Asam kuat. Contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)
b. Basa kuat. Contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium
hidroksida
(Ba(OH)2)
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, dan Al2(SO4)3
b.

Elektrolit

Lemah

Larutan elektrolit lemah memiliki ciri-ciri: daya hantar listriknya buruk, dapat
memberikan nyala lampu yang redup, menghasilkan sedikit gelembung gas dan terjadi proses
ionisasi sebagian (pada larutan elektrolit lemah hanya sebagian molekul yang terurai menjadi
ion-ion). Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah
(bolak-balik).
Contoh elektrolit lemah adalah larutan asam asetat (CH3COOH). Dalam larutan
CH3COOH sekitar 99% dari molekul CH3COOH tidak terionisasi. Hanya 1% yang
terionisasi
menjadi
H+
dan
CH3COOion.
Larutan
elektrolit
lemah
terdiri
dari:
a. Asam lemah. Contohnya asam format (HCOOH), asam fluorida (HF), asam karbonat
(H2CO3),
CH3COOH,
HCN
b. Basa lemah.Contohnya amonium hidroksida (NH4OH), aluminium hidroksida (Al(OH)3),
besi
(III)
hidroksida
(Fe(OH)3)
c.
Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4 dan PbI2
Memecahkan
Masalah
Diskusi
Kelompok
Jika dalam sebuah beaker gelas mengandung suatu larutan X. Jelaskan bagaimana cara anda
menentukan apakah larutan tersebut bersifat elektrolit atau nonelektrolit? Jika zat tersebut
bersifat elektrolit, bagaimana cara anda menentukan kuat atau lemahnya larutan tersebut?
Tuliskan langkah-langkah untuk menganalisa larutan X tersebut.
6.
Larutan
Elektrolit
Berdasarkan
Jenis
Ikatannya
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan
ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).
a.
Senyawa
Ion
Senyawa ion terdiri dari ionion. Jika senyawa ini dilarutkan, ion ion dapat
bergerak bebas sehingga larutan dapat menghantarkan listrik. Namun, kristal senyawa ion
tidak dapat menghantarkan listrik sebab dalam bentuk kristal ionion tidak dapat bergerak
bebas karena terikat sangat kuat. Proses pelelehan dapat membebaskan ionion dalam kristal
sehingga ionionnya dapat kembali bergerak bebas dan senyawanya dapat menghantarkan
listrik.
Contoh larutan elektrolit yang berupa senyawa ion adalah larutan NaCl. NaCl adalah
senyawa ion. NaCl dalam keadaan kristal sudah berada dalam bentuk ion-ion, tetapi ion-ion
itu terikat satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam
keadaan kristal (padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik. Jika garam NaCl

yang berikatan ion tersebut berada dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya akan
bergerak
bebas,
sehingga
dapat
menghantarkan
listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat
akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion
tersebut (proses hidasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam
larutan.
b.

Senyawa
Kovalen
Polar
Senyawa kovalen polar terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan
elektron antara dua atom non-logam yang memiliki keelektronegatifan yang besar. Molekulmolekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air membentuk ion positif dan ion
negative yang bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit jenis
ini
meliputi
senyawa-senyaw
asam,
antara
lain:
a.
Asam
Klorida
(HCl)
Asam
klorida
terionisasi
sesuai
reaksi
berikut:
HCl(l)
+
H2O(l)

H3O+(aq)
+
Cl-(aq)
b.
Asam
Sulfat
(H2SO4)
Asam
sulfat
terionisasi
sesuai
reaksi
berikut:
H2SO4(aq)
+
2H2O(l)

2H3O+
(aq)
+
SO42-(aq)
Berdasarkan uraian diatas, kalian dapat mengambil kesimpulan bahwa senyawa kovalen polar
dapat menghantarkan listrik. Lalu, bagaiamana dengan lelehan senyawa kovalen polar?
Ternyata, setelah diuji coba, diketahui bahwa lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat
menghantarkan
listrik,
karena
molekul-molekulnya
bersifat
netral.
Air merupakan pelarut polar sehingga antara molekul air dan molekul zat terlarut
yang polar terjadi tarikmenarik yang cukup kuat sehingga dapat memutuskan salah satu
ikatan dan membentuk ion. Asam yang termasuk elektrolit jenis ini, contohnya asam klorida
(HCl). Lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan listrik karena lelehan
tersebut
terdiri
atas
molekul

molekul
netral.
Contoh senyawa kovalen polar yang dapat menghantarkan listrik adalah HCl
Senyawa HCl merupakan senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan elektron ikatan
tertarik ke atom Cl yang lebih elektronegatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl,
atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif. Bagaimana larutan HCl dapat mengantarkan
arus
listrik?
Perhatikan
gambar
dibawah
ini.
Gambar

3.
Proses
terjadinya
hantaran
listrik
pada
larutan
HCl
Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya
hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan
membebaskan gas Hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan
menghasilkan
gas
klorin
dengan
reaksi
sebagai
berikut:
Reaksi
di
katoda
:
2H+
(aq)
+
2e
H2(g)
Reaksi
di
anoda
:
2Cl-(aq)

Cl2(g)
+
2eTotal
reaksi
:
2H+(aq)
+
2Cl-(g)

H2(g)
+
Cl2(g)
Adanya ion ion yang dapat bergerak bebas didalam larutan dapat menyebabkan
larutan tersebut menghantarkan arus listrik. Jadi, makin banyak jumlah ion yang berada
dalam larutan, maka makin mudah larutan itu menghantarkan arus listrik. Jadi walaupun
molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya dapat
menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas.
Akan tetapi cairan HCl dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Karena HCl dalam keadaan murni berupa molekul-molekul tidak mengandung ion-

ion, maka cairan HCl murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi senyawa
kovalen polar yang lain, seperti gula (C6H11O6) tidak dapat menghantarkan listrik dalam
pelarut air. Hal ini disebabkan molekul-molekul C6H11O6 tidak dapat terurai menjadi ionion dalam pelarut air. Jadi senyawa kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun nonelektrolit. Bersifat elektrolit jika dapat bereaksi dengan pelarut air (terhidrolisis).
Perbedaan fase antara senyawa ion dan senyawa kovalen memiliki kemampuan
yang berebda dalam menghantarkan arus listrik. Perbedaan fase lsenyawa ion dan senyawa
kovalen polar dalam menghantarkan listrik dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
7.
1.

Aplikasi

Larutan

Elektrolit
Dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Air
Kelapa
Dehidrasi adalah suatu keadaan kehilangan cairan sehingga mengganggu fungsi normal
organ-organ tubuh. Tubuh kita dapat mengalami dehidrasi disebabkan oleh masukan air
kurang atau keluaran air berlebihan. Dehidrasi karena keluaran air berlebihan disebabkan
oleh diare atau peningkatan aktivitas fisik. Pada aktivitas fisik biasa, tubuh kehilangan air
sebanyak 2,5 liter per hari, sebagian besar (60%) dikeluarkan melalui air seni.
Alam ternyata telah menyediakan sumber air yang memenuhi syarat sebagai cairan
elektrolit bagi tubuh kita yang terdapat dalam air kelapa muda. Kandungan mineral yang
terdapat dalam buah kelapa dirangkum dalam tabel 1 dibawah ini.
Dibandingkan dengan sport drink, air kelapa muda memiliki beberapa kelebihan.
Hasil penelitian membuktikan air kelapa muda memiliki Indeks Rehidrasi (indikator
banyaknya cairan rehidrasi yang diberikan yang dipergunakan tubuh) lebih baik
dibandingkan dengan air biasa dan minuman elektrolit buatan. Indeks Rehidrasi lebih tinggi
berarti air kelapa muda lebih efektif dan lebih cepat memperbaiki dehidrasi. Kelebihan lain
adalah memiliki rasa lebih lezat dan mudah ditoleransi lambung sehingga air kelapa muda
dapat
diminum
dalam
jumlah
cukup
banyak.
Food and Agriculture Organization (FAO), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
mengurusi pangan merekomendasikan air kelapa muda sebagai cairan rehidrasi alami dan
minuman berenergi cocok bagi siapa saja terutama atlet dan mereka yang memiliki aktivitas
cukup tinggi. FAO menganjurkan agar air kelapa muda dipatenkan dan dipasarkan dalam
kemasan tanpa mengurangi rasanya yang lezat, kandungan elektrolit, glukosa, protein dan
vitamin.
2.

Minuman
Isotonik
Minuman isotonik digunakan sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang karena memiliki
komposisi hampir sama dengan cairan tubuh seperti elektrolit dan komposisinya dirancang
dengan
tekanan
osmotik
sama
dengan
tekanan
darah
dalam
tubuh.
Minuman isotonik mengandung beberapa mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh seperti Na, Cl, Mg, K, vitamin C dan vitamin B kompleks. Ion - ion mineral yang
terdapat dalam cairan isotonik memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Adapun manfaat
minuman
isotonik
bagi
tubuh
antara
lain:
Menggantikan
mineral-mineral
tubh
yang
hilang
melalui
keringat.
Membantu kelancaran fungsi cairan tubuh, agar cairan tubuh tetap optimal.
Dapat diserap lebih cepat oleh tubuh, sehingga lebih cepat mengembalikan kehilangan
cairan
tubuh.
Menjaga
kelembapan
kulit.
3.

Baterai
dari
Buah-buahan
Mendengar kata baterai, mungkin kita terpikir tentang suatu benda kecil berbentuk
silinder, fungsinya untuk menyalakan beberapa alat elektronik di rumah, dan dapat dibeli di

toko atau warung. Namun, berbeda dengan jenis baterai buah pengganti baterai alternatif.
Baterai jenis ini dapat kita buat sendiri, berbeda bentuk dengan baterai pada umumnya, tetapi
memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai sumber energi listrik. Bahan-bahan yang diperlukan
untuk pembuatan baterai pun mudah ditemukan di sekitar kita, yaitu buah-buahan yang biasa
kita
konsumsi.
Baterai yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti pada jam, senter, dan lain
sebagainya biasanya menggunakan sel kering. Disebut sel kering karena baterai jenis ini
menggunakan pasta elektrolit di dalamnya. Berbeda dengan baterai sel kering, accumulator
(aki) bekerja menggunakan sel basah, karena menggunakan larutan elektrolit di dalamnya.
Ternyata, sifat elektrolit ini juga dimiliki oleh ekstrak buah, dan dapat kita manfaatkan untuk
menghasilkan energi listrik melalui proses elektrokimia. Buah-buahan yang sudah pernah
diuji coba antara lain: belimbing wuluh, lemon, jeruk nipis, semangka, apel, tomat, mangga,
semangka, kentang dan ubi/singkong. Mudah-mudahan jika dikembangkan, bisa menjadi
salah satu solusi di tengah isu krisis energi dan naiknya harga BBM yang melanda negeri ini.
4.
Oralit
Oralit adalah larutan untuk mengobati diare Oralit diminum penderita diare supaya tidak
mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung komponen
larutan elektrolit untuk memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan impuls
saraf bekerja. Larutan ini mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida,
glukosa
anhidrat,
dan
natrium
bikarbonat.
Tugas
Observasi
KUNJUNGAN
KE
PUSKESMAS
Lakukan kunjungan ke puskesmas yang terdekat dengan rumah/sekolah anda. Amati orang
sakit yang sedang dirawat. 1. Mengapa orang yang sakit perlu diberi infus. Apa sebenarnya
fungsi cairan infus bagi tubuh pasien? Apa kandungan zat yang terdapat dalam cairan infus
tersebut? 2. Pernahkan anda menderita diare. Oralit merupakan salah satu obat yang
diperlukan bagi penderita diare. Coba amati kandungan zat yang terdapat dalam oralit?
Mengapa orang yang sakit diare perlu minum oralit? Kumpulkan hasil observasi kalian
kepada
guru
untuk
dinilai
Semangat
Wirausaha
Cara
Membuat
Larutan
Oralit
Sendiri
Ketika kita mengalami diare, maka tubuh kita akan kehilangan banyak cairan ternasuk
mineral. Oralit berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang banyak hilang ketika kita
mengalami
diare
berat.
Oralit memang tidak dapat mengatasi penyebab diare, tetapi oralit mampu mencegah
kematian yang mungkin trejadi akibat diare. Kematian pada penderita diare biasanya bukan
disebabkan secara langsung oleh kuman penyebab diare, melainkan akibat tubuh kekurangan
cairan dan mineral. Pemberian oralit juga harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab,
kekurangan cairan tubuh menyebabkan kondisi kesehatan pasien semakin memburk dan diare
kian
sulit
ditangani.
Untuk itu penting mengetahui cara membuat oralit. Berikut merupakan cara membuat
sendiri
oralit
secara
mudah
Resep Oralit = 1 sendok teh garam + 8 sendok teh gula + 1 liter air masak
RANGKUMAN
1.
Larutan
merupakan
campuran
homogeny
dua
zat
atau
lebih.
2. Berdasarkan sifat hantaran listriknya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit
dan
larutan
nonelektrolit.

3. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat
bergerak bebas. Ion-ion ini berperan menghantarkan arus lsitrik melalui larutan.
4. Gejala-gejala yang terjadi pada larutan elektrolit yaitu lampu menyala dan muncul
gelembung-gelembung
gas.
5.
Larutan
nonelektrolit
tidak
dapat
menghantarkan
arus
listrik.
6. Gejalan-gejala yang terjadi pada larutan nonelektrolit yaitu lampu tidak menyala dan tidak
muncul
gelembung-gelembung
gas.
7. Larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
8. Berdasarkan kekuatan daya hantar lsitriknya, larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
GLOSSARIUM
Asam
adalah
suatu
zat
yang
dapat
menambah
[H+]
dalam
air.
Asam kuat adalah asam yang dalam larutannya mudah melepaskan ion H+.
Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya sukar melepaskan ion H+.
Basa
adalah
suatu
zat
yang
dapat
menambah
[OH-]dalam
air.
Basa kuat adalah basa yang mudah melepaskan ion OH- dalam larutannya.
Basa lemah adalah basa yang sukar melepaskan ion OH- dalam larutannya.
Daya hantar listrik merupakan kemampuan larutan untuk menghantarkan arus litrik.
Derajat ionisasi atau derajat disosiasi (alfa) menunjukkan banyaknya zat yang terurai
dibandingkan
dengan
keadaan
awal
(mula-mula)
Elektrolit adalah zat yang mengalami ionisasi ketika dilarutkan dalam larutan.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
Nonelektrolit adalah zat yang tidak mengalami ionisasi dalam larutan.
DAFTAR
PUSTAKA
Chang,
R.,
(2003),
Kimia
Dasar,
Erlangga,
Jakarta
Harnanto, A., dan Ruminten, (2009), Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Jakarta
Khamidinal, Wahyuningsih, T. dan Premono, S., (2009), Kimia : SMA/MA Kelas X, Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Jakarta
Permana, I., (2009), Kimia 1: SMA/MA untuk Kelas X, Semester 1 dan 2, Pusat Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Jakarta
Rahardjo, S.B., dan Ispriyanto, (2013), Kimia Berbasis Eksperimen untuk kelas X SMA dan
MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Tiga Serangkai, Solo
Setyawati, A.A., (2009), Kimia: Mengkaji Fenomena Alam Untuk kelas X SMA/MA, Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Jakarta
Sudarmo, U., (2004), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Utami, B., Nugroho, A., Mahardiani, L, Yamtinah, S., dan Mulyani, B., (2009), Kimia 1:
Untuk SMA/MA kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Você também pode gostar