Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
a. Validitas konstruk
Konstruk adalah kerangka dalam suatu konsep, misalkan seorang peneliti ingin
mengukur konsep relegiusitas. Konsep relegiustas, harus dijabarkan dalam
kerangka konsep yang dapat dijabarkan dalam tolak ukur operasional. Ada tiga
cara untuk mencapai kerangka konsep dalam suatu penelitian, antara lain:
Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis
ritual
(Ritual
involvement),
yaitu
sejauhmana
seorang
orang menerima hal-hal yang dogmatis di dalam agama mereka (misal: apakah
seorang percaya pada malaikat, hari kiamat)
Keterlibatan intelektual (Intelectual involvement), yang menggambarkan
apakah
seoseorang
pernah
mengalami
pengalaman
spektakuler
yang
b.
Validitas isi
Validitas isi suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat tersebut
mewakili sebagai aspek kerangka konsep. Contoh seorang peneliti ingin meneliti
tingkat relegiusitas suatu masyarakat, maka seluruh aspek (5 aspek relegiusitas:
Keterlibatan ritual, Keterlibatan ideologi,
c.
Validitas eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan hasil yang dicapai dari instrumen yang
digunakan sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang
diteliti. Contoh: seorang peneliti ingin mengetahui validitas tes IPS. Caranya adalah
mencoba tes tersebut kepada siswa yang diambil sebagai subyek uji coba. Hasil
yang diperoleh kemudian dikorelasikan dengan nilai IPS anak-anak tersebut, misal
dari nilai rapor, sebagai ukuran atau kriterium.
d.
Validitas prediktif
Alat pengukur yang dibuat oleh peneliti dimaksudkan untuk memprediksi apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang. Contoh tes masuk perguruan tinggi bagi
siswa yang lulus diprediksikan mampu mengikuti pelajaran di perguruan tinggi
dengan sukses.
Skor
Subje
k
10
Total
33
32
21
34
34
35
32
21
28
10
35
11
36
12
21
ITEM1
ITEM2
ITEM3
ITEM4
ITEM5
ITEM6
ITEM7
ITEM8
ITEM9
ITEM10
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
27.2500
27.2500
27.4167
26.9167
26.9167
27.2500
27.3333
27.2500
26.8333
27.0833
29.8409
28.0227
25.7197
26.6288
29.5379
25.8409
25.1515
27.1136
32.8788
35.3561
Reliability Coefficients
N of Cases =
12.0
Alpha = .8384
Corrected
ItemAlpha
Total
if Item
Correlation Deleted
.4113
.6151
.8217
.7163
.5603
.7764
.6784
.5679
.1866
-.1391
.8345
.8157
.7933
.8046
.8223
.7975
.8078
.8204
.8482
.8683
N of Items = 10
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 12, maka didapat r tabel
sebesar 0,576 (lihat pada lampiran tabel r).
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa untuk item 1, 5, 9 dan 10 nilai
kurang dari 0,576. Karena koefisien korelasi pada item 1, 5, 9 dan 10
nilainya kurang dari 0,576 maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen tersebut tidak valid. Sedangkan pada item-item lainnya
nilainya lebih dari 0,576 dan dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen tersebut valid.
Sebagai catatan: analisis korelasi pada contoh kasus di atas hanya
dilakukan satu kali, untuk mendapatkan hasil validitas yang lebih
memuaskan maka bisa dilakukan analisis kembali sampai 2 atau 3
kali, sebagai contoh pada kasus di atas setelah di dapat 6 item yang
valid, maka dilakukan analisis korelasi lagi untuk menguji 6 item
tersebut, jika masih ada item yang tidak signifikan maka
digugurkan, kemudian dianalisis lagi sampai didapat tidak ada yang
gugur lagi.