Você está na página 1de 6

Artikel Pendidikan Jasmani

Sunday, March 25th, 2012 - Pendidikan

Artikel Pendidikan : Artikel Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses


pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosionalemosional.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses


seseorang sebagai individu maupun anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka
memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani,
pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak.

Tujuan Pendidikan Jasmani


1.

Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri


dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan

kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui


berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2.

Meningkatkan pertumbuhan fisik dan


pengembangan psikis yang lebih baik

3.

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan


gerak dasar

4.

Meletakkan landasan karakter moral yang kuat


melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di
dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5.

Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,


bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis

6.

Mengembangkan keterampilan untuk menjaga


keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

7.

Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga


di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk
mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

1.

Permainan dan olahraga meliputi: olahraga


tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan
lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli,

tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,


serta aktivitas lainnya
2.

Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap


tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk
postur tubuh serta aktivitas lainnya

3.

Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana,


ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan
senam lantai, serta aktivitas lainnya

4.

Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi,


SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya

5.

Aktivitas air meliputi: permainan di air,


keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan
renang serta aktivitas lainnya

6.

Pendidikan luar kelas, meliputi:


piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah,
menjelajah, dan mendaki gunung

7.

Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup


sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang
terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan
dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat
cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek

kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara


implisit masuk ke dalam semua aspek.
Gerak sebagai kebutuhan anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan
senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan.
Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya.
Namun demikian, menurut Carson, adalah
kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang
cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang
sebelum kita dewasa.

Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung


aneka ragam pengalaman yang mencengangkan,
dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh
pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia
dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan
pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya
serta memperkaya keterampilannya.
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka
belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya.
Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan
anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda

di lingkungan sekitarn
Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan
Pendidikan Olahraga
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guruguru penjas belakangan ini adalah : Apakah
pendidikan jasmani? Pertanyaan yang cukup aneh ini
justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab
pertanyaan tersebut.
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu
sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai
guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga.
Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan
nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran
pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam
kurikulum 1984, menjadi pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan (penjaskes) dalam
kurikulum1994.
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan
sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan
kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru

menganggap bahwa perubahan nama itu tidak


memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap
sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di
atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun
berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya
pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat
gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya
terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau
cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat
untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya
pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa
keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir
dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa
juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam
mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari
pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru
memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan
murid serta merangsang interaksi murid dengan murid
lainnya, harus menjadi pertimbangan utama

Kata Kunci :

Você também pode gostar