Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NO.
1.
Data
DS:
Etiologi
Penyakit hati kronis
Napas
Terjadi peningkatan
tekanan hepatik
sesak nafas
Klien mengeluh sesak nafas
Mendesak darah
mengalir melalui
portosystemic shunt
RR: 24x/menit
Pada pemeriksaan thoraks
didapatkan adanya retraksi
DO:
intercostals
Penatalaksanaan pada
Sebagian besar
neurotoksik mencapai
otak dan bagian tubuh
lain
Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Pola
Ketidakcukupan energy
di otak, tidak ada
pemberian oksigen 5
neurotransmisi yang
L/menit
Ketidakefektifan pola
napas
2.
DS:
Cairan
sesak nafas
Sekitar lebih kurang 14 hari
Penurunan kadar
albumin dalam darah
SM RS pasien sempat
dirawat di RS X selama 10
pembuluh darah ke
ekstraseluler
kaki
Klien mengeluh sesak nafas
saat melakukan aktivitas,
ataupun sering terbangun
pada malam hari karena
sesak
DO:
Saat di RS X pasien
mendapat pengobatan dan
dilakukan pungsi cairan di
perut
Pada abdomen ditemukan
limpa teraba SchuffnerII,
konsistensi kenyal dan
ekstremitas inferior
Pemeriksaan penunjang
Kelebihan Volume
Perut membesar,
edema pada kedua kaki,
pitting edema pada
ekstremitas inferior
Kelebihan volume
cairan
DS:
Terjadi peningkatan
tekanan hepatik
Mendesak darah
mengatakan terdapat
mengalir melalui
portosystemic shunt
tidur
Sekitar lebih kurang 14 hari
SMRS pasien sempat
dirawat di RS X selama 10
hari dengan keluhan badan
terasa lemas
DO:
-
Sebagian besar
neurotoksik mencapai
otak dan bagian tubuh
lain
Neurotoksik palsu
(GABA)
Bekerja sinergis dengan
benzodiazepam
Membentuk reseptor
(GABA/BZ)
Hiperpolarisasi sel otak
dan menekan fungsi
korteks dan sub korteks
Terjadi gg. Kesadaran
dan koordinasi
Keletihan
DS:
Terjadi peningkatan
tekanan hepatik
dan muntah
Sekitar lebih kurang 14 hari
Mendesak darah
mengalir melalui
dirawat di RS X selama 10
portosystemic shunt
kenyang
Sebagian besar
DO:
Dilakukan pemeriksaan
endoskopi dan didapatkan
hasil varises esofagus dan
lambung
BB : 70 Kg 50 kg
Penatalaksanaan pada
neurotoksik mencapai
otak dan bagian tubuh
lain
Ketidakcukupan energy
di otak, tidak ada
neurotransmisi yang
otak
Ketidakseimbangan
Koma hepatikum
Anoreksia
Kebutuhan
Prioritas Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi yang ditandai dengan klien mengeluh
sesak napas saat melakukan aktivitas, ataupun sering terbangun pada malam hari
karena sesak, RR 24x/menit, adanya retraksi intercostal
2. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi yang ditandai dengan
dengan keluhan perut membesar, bengkak pada kedua kaki, terdapat pitting edema
pada ekstremitas inferior, serta pemeriksaan penunjang didapatkan Albumin : 2,6 gr/dl
3. Keletihan b.d status penyakit yang ditandai dengan kondisi pasien semakin lemah,
pasien tampak seperti orang linglung, sering mengantuk, malas beraktivitas, lebih sering
tidur
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan
makanan yang ditandai dengan adanya varises esophagus dan lambung, terdapat mual
dan muntah, pasien mengeluh badan terasa lemas, nafsu makan berkurang, perut lekas
kenyang
Rencana Keperawatan
1. Diagnosa prioritas 1 Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi yang ditandai dengan
klien mengeluh sesak napas saat melakukan aktivitas, ataupun sering terbangun pada
malam hari karena sesak, RR 24x/menit, adanya retraksi intercostals
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pola
napas pasien kembali normal
Kriteria hasil: Didapatkan skor 4 pada indicator NOC
NOC: Respiratory status
No
Indikator
.
1.
2.
RR
Ritme
3.
pernapasan
Kedalaman
4.
inspirasi
Patensi
5.
napas
Penggunaan otot
jalan
aksesoris
6.
7.
pernapasan
Retraksi dada
Sesak
saat
aktivitas ringan
Keterangan:
1) Severe deviation from normal range
2) Substantial deviation from normal range
3) Moderate deviation from normal range
4) Mild deviation from normal range
5) No deviation from normal range
NIC: Respiratory Monitoring
1. Monitor kecepatan, ritme, kedalaman, dan upaya pernapasan
2. Catat pergerakan dada, kesimetrisan, penggunaan otot aksesoris pernapasan, dan
retraksi otot interkostal
3. Monitor pola napas
4. Auskultasi suara napas, catat area yang mengalami penurunan atau tidak adanya
ventilasi dan adanya suara napas tambahan
5. Auskultasi suara paru setelah pengobatan untuk mencatat hasil treatmen
6. Monitor dispnea, termasuk yang memperbaik atau memperburuk dispnea
7. Lakukan resusitasi, jika perlu
NIC: Oxygen Therapy
1. Pelihara patensi jalan napas pasien
2. Menyiapkan peralatan oksigen
3. Monitor aliran oksigen