Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Perihal
:
: Film Badge
Kepada Yth.,
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan ( BPFK )
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI
Jl. Percetakan Negara No. 23 A
P.O. Box 40 JKP / GT / Lantai II sebelah kanan
Jakarta 10570
Dengan hormat,
Bersama surat ini kami sampaikan daftar pemakai film badge dan tambahan film badge
yang diperlukan untuk Badan RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon,
Jawa Barat.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama
dr. Riantono A.S., Sp.Rad.
Oktaviani Tri .Hidayati.
Agung Nugroho.
Subchan
Aqidatusholiha
Nurokhim
Khaedar Usman
Erina Ristin
Ika Dewi Cahyani.
Nova Aryani.
Dyah Ayu Retnoningsih.
No. Pribadi
Status
208208
208206
208209
208210
208211
208212
208213
208214
-
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Permohonan baru
Permohonan baru
Permohonan baru
Bersama ini pula kami kembalikan film badge bulanMei, Juni , Juli 2009.
Selain permohonan film badge untuk tiga orang pegawai baru tersebut kami juga mengajukan
permohonan holder film badge 5 buah.
Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih.
Arjawinangun, 4 Agustus 2009 .
Mengetahui,
Kepala Badan RSUD Arjawinangun
Kabupaten Cirebon
SURAT PERNYATAAN
: Agung Nugroho
N0. SIB
: 02902.22.00.220611
Alamat
Dengan ini menyatakan bersedia sebagai petugas proteksi radiasi instalasi radiologi RS. Cirebon
terhitung mulai tanggal 01 Agustus 2006.
Hal- hal mengenai hak dan kewajiban saya sebagai petugas proteksi radiasi pada instansi tersebut
diatas telah dibicarakan sebelumnya dan saya menyatakan SETUJU.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
RESUME
*
Setiap instalasi radiasi medik wajib memiliki organisasi proteksi radiasi dengan jelas , hal
ini menyangkut tanggung jawab dan wewenang ditinjau melalui aspek hukum.
Contoh :
PEKERJA RADIASI
Nama : .
Nip : .
PEKERJA RADIASI
PEKERJA RADIASI
Diklat dilaksanakan atas koordinasi dari BAPETEN sebagai badan pengawas dan
PUSDIKLAT BATAN sebagai pelaksana diklat.
DIKLAT Petugas Proteksi Radiasi yang diselenggarakan bertaraf nasional dengan peserta
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
pk 08 :
Dengan mengucap syukur alhamdulillah diklat PPR ini telah selesai saya laksanakan
dengan baik dan dengan hasil yang sangat memuaskan.
Atas dukungan semua pihak ,saya mewakili Instansi Badan RSUD ARJAWINANGUN
bisa menempati rangking pertama lulus ujian responsi dari BATAN dan ujian lisensi dari
BAPETEN disusul wakil RS. INTERNASIONAL SILOAM GLENEAGLES ..
LAPORAN
DIKLAT
PETUGAS PROTEKSI RADIASI
5 9 JUNI 2006
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
( BATAN )
DISUSUN OLEH :
AGUNG NUGROHO, AMd. Rad.
( NBD ) Nilai Batas Dosis untuk pekerja radiasi adalah 50 mili Sivert / 5 rem per tahun.
( NBD ) Nilai Batas Dosis untuk masyarakat umum sekitar sumber energi radiasi adalah
sepersepuluh NBD pekerja radiasi ; 5 mili Sivert / 0,5 rem.
Yaitu suatu efek akibat radiasi yang kebolehjadiannya tidak mengenal dosis ambang,
timbul setelah massa tenang yang lama , keparahannya tidak tergantung pada dosis
radiasi dan tidak ada penyembuhan spontan.
Contoh : leukemia, kanker dsb
b. Efek DETERMINISTIK
Yaitu terjadi karena adanya kematian sel sebagai akibat dari paparan radiasi baik
sebagian ataupun seluruh tubuh. Cirinya adalah sbb ; mempunyai dosis ambang
,umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi ,adanya penyembuhan spontan
( tergantung keparahannya ), keparahan tergantung dosis radiasi .
Contoh : eritema, luka bakar, kematian.
*
SOP
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PESAWAT X- RAY LISTEM MDD / 93 / 42 / EEC
DISUSUN OLEH :
AGUNG NUGROHO, AMd. Rad.
PETUGAS PROTEKSI RADIASI
NO. SIB. 02902.22.00.220611
HITACHI P-C-
1. Menggeser handle keatas pada box hanzer dari posisi 0 ke 2, maka aliran listrik dari
PLN akan tersambung pada pesawat x-ray.
2. Menggeser switch pada meja kontrol dari posisi off ke on
maka
pesawat akan menyala ditandai dengan menyalanya lampu hijau dan layar monitor
pada table control .
3. Apabila pemeriksaan radiografi yang akan dilakukan menggunakan , :
a. General radiography maka tekan TUBE 1
b. Radiography dengan grid tekan tombol spt dibawah ini untuk pemotretan
diatas meja pemeriksaan.
4. Memilih dan mengatur kondisi penyinaran sesuai jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan. Kondisi penyinaran ini diatur dengan 3 parameter yaitu kVp, mA,
Time/Sec.
5. Mengatur kolimator sesuai luas lapangan objek yang akan dilakukan penyinaran.
6. Setelah teknik positioning dilakukan dan semua parameter tersebut diatas telah diatur
dengan baik, penyinaran dapat dilaksanakan dengan menekan tombol ekspose pada
posisi setengah, maka pada layer display table control akan muncul tulisan ready.
Kemudian barulah dilanjutkan dengan menekan tombol ekspose pada posisi penuh.
7. Setelah semua pemeriksaan radiography selesai tekan tombol
Maka pesawat akan OFF.
8. Tekan tombol merah pada box hanzer, maka aliran listrik pada pesawat akan terputus.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3. Menekan tanda
4. Menekan tanda
5. Menekan tanda
OFF
Kepada Yth :
Dr. Riantono ,Sp.Rad.
S1P1 , Falsafah dan tujuan. Sempat ditanyakan mengenai progres report dari
awal hingga akhir munculnya sebuah visi misi falsafah tujuan radiologi
,dari survier kepada staf radiologi Rs
tempat studi banding. Jadi
dokumentasi rapat pokja khusus membahas falsafah dan tujuan dari
pencetusan ide sampai disahkan melalui SK direktur sebaiknya
terdokumentasi.
S1P2 , Standar pelayanan radiologi. harus ada standar profesi buatan sendiri
yang disahkan melaui SK direktur ( kita belum punya). Standar buatan profesi
sudah ada tinggal di copy,standar pelayanan radiologi depkes sudah ada.
REJECT FILM
ANALISIS
quetioner buat dokter pengirim
Hormat kami
PROGRAM
Mengikuti pelatihan
Petugas Proteksi Radiasi
bidang radiodiagnostik
VISI PENGEMBANGAN
RENCANA
REALISASI
3.
4.
* s.d.a
2005 - 2008
2x dalam
setahun
5.
2008 - 2009
akhir 2007