Você está na página 1de 21

TINJAUAN KASUS DEMAM TYPHOID

A.
1.

PENGKAJIAN
Identitas Klien

Nama

: Ny. AM

Umur

: 17 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jl. Veteran 99 Ciamis

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Pelajar

Tanggal masuk RS

: 05 November 2015

Tanggal pengkajian

: 10 November 2015

No.MR

: 132709756

Dx medis

: Demam Typhoid

Penanggung jawab
Nama Ayah

: Tn. A

Umur

: 49 tahun

Pendidikan

: MAN

Pekerjaan

: PNS

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Veteran 99 Jirek

2.

Alasan Masuk

Klien kiriman UGD masuk ke ruang rawat inap pada 05 November 2015
08.30 wib diantar oleh keluarga dengan keluhan demam naik turun sejak
hari selasa 02 Noveber 2015, nafsu makan tidak ada, lemah, letih, muntah
4x sejak hari senin. Keluarga mengatakan pada hari selasa tersebut telah
berobat ke puskesmas tetapi panasnya tidak turun.
3.

Riwayat Kesehatan

1.

Riwayat kesehatan sekarang

Ibu klien mengatakan klien demam naik turun sejak 01 Noveber 2015, suhu
tubuh meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan tidak ada, tidak
mau minum, klien juga merasa pusing dan nyeri pada bagian perutnya. Ibu
klien juga mengatakan BB klien sebelum sakit 48 kg dan setelah sakit turun
menjadi 45 kg. Observasi selama pengkajian klien terlihat lemah, badan
klien terasa panas, mukosa bibir kering, mulut kering, bibir pecah-pecah,
lidah kelihatan kotor dan berwarna putih. Klien terpasang infus RL 20 gtt/i.
2.

Riwayat kesehatan dahulu

Klien mengatakan klien belum pernah dirawat di rumah sakit


sebelumnya. Klien juga belum pernah mengalami penyakit serius lainnya
hanya sakit perut dan demam. Apabila klien sakit perut dan demam biasanya
ibu klien membawa klien berobat ke puskesmas dan meminum obat dari
puskesmas.
3.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
dengan klien. Ibu klien juga mengatakan saat ini abang klien dirawat di
rumah sakit yang sama.
4.

Riwayat Sosial

a.

Hubungan dengan keluarga

Klien mengatakan klien adalah anak kedua dari dua bersaudara, klien
tinggal bersama kedua orangtua dan abangnya. Hubungan klien dengan
anggota keluarga baik, klien sangat dekat dengan ayah, ibu dan abangnya.
b.

Hubungan dengan teman sebaya

Hubungan klien dengan teman sebaya baik dan mudah bergaul sesama
temannya.

c.

Interaksi dengan lingkungan

Klien tinggal dalam lingkungan rumah yang sehat dan nyaman. Klien juga
dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan baik.

5.

Kebutuhan Dasar
No

Aktifitas

Pola Nutrisi

Sebelum sakit

Sakit

3 x 1 porsi, habis
porsi

a.

Frekuensi makan

3 x 1 porsi

b.

Diit

MB

c.

Intake cairan

+ 6-7 gelas/ perhari

d.

Nafsu makan

Biasa

ML
4-5 gelas/ hari, klien
terpasang infus RL
12 gtt/i
Kurang

Pola Eliminasi
BAB
a.

Frekuensi

1 x 2 hari

1 x 2 hari

b.

Warna

Kuning

Kuning

c.

Konsistensi

Lembek

Lembek

Tidak ada

Tidak ada

+ 5x sehari

+ 4-5 x sehari

Kuning muda

Kuning muda

Urine khas

Urine khas

+ 1-2 jam sehari

+ 1-2 jam sehari

d.
Penggunaan
pencahar
BAK

a.

Frekuensi

b.

Warna

c.

Bau

Pola Istirahat
a.

Tidur siang

b.
4

5.

Tidur malam

+ 8 jam sehari

+ 5-6 jam sehari

Personal Hygiene
a.

Mandi

2x sehari

Dilap oleh keluarga

b.

Gosok gigi

2x sehari

1x sehari

c.

Keramas

1x2 hari

Tidak pernah

Pemeriksaan Fisik

KU pasien

:Sedang

Kesadaran

: Composmentis

Tanda tanda vital :


S : 38,4 oC
P : 28 x/i
N : 84 x/i
Kepala : Simetris ki/ka, rambut berwarna hitam, panjang dan tidak
berminyak, tidak ada lesi pada kepala
Mata
: Simetris ki/ka, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
palpebra tidak edema, pupil bereaksi terhadap cahaya, dan tidak ada
gangguan dalam penglihatan
Hidung : Simetris ki/ka, tidak terdapat secret pada hidung, bernafas
tidak menggunakan cuping hidung, tidak ada gangguan dalam penciuman.
Mulut : Mukosa mulut kering, bibir pecah-pecah, lidah terlihat kotor dan
berwarna putih
Telinga : Simetris ki/ka, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan dalam
pendengaran
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ditemukan
distensi vena jugularis
Thoraks :
I : Simetris ki/ka, pergerakan dinding dada normal, P=28 x/i
P : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan

P : Sonor pada kedua area paru


A : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada wheezing
Abdomen :
I : Simetris ki/ka, warna kulit sawo matang
P : Nyeri pada epigastrium dan perut kanan atas
P : Perut kembung
A : Bising usus (+)
Integumen : Integritas kulit utuh, turgor kulit kering, tidak ada dekubitus
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
Pada ekstremitas atas bagian dextra terpasang IVFD RL 12 gtt/i,
teraba nadi 92 x/i pada arteri radialis
Pada ekstremitas bawah terdapat bekas gigitan nyamuk berupa
bercak-bercak berwarna hitam.

6.

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :
-

Kimia Klinik, tanggal 05 November 2015

Tes Widal
Sty O

: (+)1/80, (+)1/160

Sty H

: (+)1/80, (+)1/160, (+)1/320

Darah, tanggal 10 Juni 2011

WBC

: 3,9. 103/ mm3 (3,0 11,0)

RBC

: 4,51. 106/ mm3 (3,20 6,00)

HGB

: 12,4 g/dl (9,0 17,5)

HCT

: 36,8 g/dl (9,0 17,5)

PLT

: 262. 103/mm3

LED

: 37/70. 103/mm3

Darah, tanggal 11 Juni 2011

WBC

: 5,1. 103/ mm3 (3,0 11,0)

RBC

: 4,73. 106/ mm3 (3,20 6,00)

HGB

: 12,9 g/dl (9,0 17,5)

HCT

: 38,8 g/dl (9,0 17,5)

PLT

: 143. 103/mm3

Hematologi, tanggal 12 Juni 2011

Hemoglobin : 12,0 gr/dl

n : 11-14 gr/dl

Leukosit : 5500 / mm3


Trombosit : 124.000/ mm3
Hematokrit : 37,4

7.

Penatalaksanaan

Pengobatan meliputi :
a.

Oral

Amoxicillin, 3x2 cth

Kloramfenikol, 4x2 tab

Dumin 250, 3x1 tab

b.
c.
-

IVFD
RL 12 gtt/i
Diit
ML

n : 37-43, 100%

8.

Analisa Data
NO DATA DATA
1.

MASALAH KEPERAWATAN

DS :

Keluarga mengatakan klien


demam naik turun
Klien mengatakan nyeri dan
sakit pada kepala

Peningkatan suhu tubuh


(hipertermi)

DO :

Klien tampak gelisah


Suhu tubuh meningkat pada
sore dan malam hari

DS :

Defisit volume cairan


Keluarga mengatakan klien
tidak mau minum
Keluarga mengatakan klien
muntah di rumah +5 kali

DO :

Klien terlihat lemah dan letih


Mukosa bibir terlihat kering
Turgor kulit jelek
Bibir pecah-pecah

DS :
3

1.
Keluarga mengatakan klien
tidak ada nafsu makan
2.
Keluarga mengatakan makanan
yang diberikan cuma habis 1/4 porsi
3.

Klien mengatakan mual

Resiko pemenuhan nutrisi kurang


dari kebutuhan

DO :
4.

Mukosa bibir kering

5.

Perut klien kembung

6.

Berat badan berkurang :

BB sebelum sakit : 38 kg
BB sesudah sakit : 35 kg

B.

Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses


infeksi salmonella typhosa.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan pemasukan
yang kurang, output yang berlebihan.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat.

C.

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa

Tujuan/ KH

Setelah dilakukan tindakan 1.


Monitor TTV
keperawatan 2x24 jam,
tiap 4 jam
suhu tubuh kembali normal

Peningkatan
suhu tubuh
(hipertermi)
berhubungan
dengan proses
infeksi kuman
salmonella
typhosa.

Ditandai
dengan :
suhu
tubuh
meningkat
-

KH :
Suhu tubuh dalam
batas normal (36-37oC)

2.
Anjurkan klien
banyak minum 2 - 3
Keluarga/klienmeng liter/ 24 jam
atakan klien tidak demam
lagi
TTV dalam batas
normal

demam

pusing.

Defisit volume
cairan dan
elektrolit
berhubungan
dengan

3.
Beri kompres
hangat pada daerah
axila, lipat paha dan
temporal
4.
Anjurkan klien
untuk memakai
pakaian yg dapat
menyerap keringat

nyeri
kepala
-

Intervensi

Kekurangan cairan tubuh


tidak terjadi

Rasional
1.
Untuk memonitor
terjadinya peningkatan suhu
tubuh dan untuk
merencanakan intervensi
yang diperlukan untuk
mengatasi masalah klien.
2.
Peningkatan suhu
tubuh mengakibatkan
penguapan tubuh meningkat
sehingga perlu diimbangi
dengan asupan cairan yang
banyak
3.
Kompres hangat dapat
menyebabkan dilatasi
pembuluh darah sehingga
terjadi penguapan
4.
Membantu mengurangi
penguapan tubuh

5.
Beri penjelasan
kepada keluarga/ klien
tentang penyebab
peningkatan suhu
tubuh

5.
Membantu mengurangi
kecemasan yang timbul

6.
Kolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian antipiretik
dan antibiotik

6.
Mempercepat proses
penyembuhan karena
antipiretik dan antibiotik
berguna untuk mengatasi
keluhan klien.

1.
Kaji tanda-tanda
dehidrasi seperti
mukosa bibir kering,
turgor kulit tidak
elastis dan

1.
Perubahan status
hidrasi menggambarkan
berat ringannya kekurangan
cairan

pemasukan
yang kurang,
output yang
berlebihan

Ditandai
dengan :

KH :
klien tidak
mengalami kekurangan
cairan
TTV dalam batas
normal
-

peningkatan suhu
tubuh
2.
Pantau intake
dan output cairan
dalam 24 jam

Turgor kulit normal

membra
n mukosa
kering

Membran mukosa
lembab

3.
Monitor tandatanda vital

3. Perubahan TTV dapat


menggambarkan keadaan
umum klien.

turgor
kulit jelek

Intake dan output


seimbang

4.
Anjurkan klien
minum banyak 2-3
liter/ hari

4. Untuk pemenuhan
kebutuhan cairan

5.
Catat laporan
atau hal-hal seperti
mual, muntah
6.
Beri penjelasan
kepada keluarga /klien
tentang pentingnya
kebutuhan cairan
7.
Kolaborasi
dengan dokter untuk
terapi cairan
3

2. Untuk mengetahui
keseimbangan cairan dan
pedoman untuk
menggantikan cairan yg
hilang

Resiko
gangguan
pemenuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
yang tidak
adekuat.

Ditandai

Kebutuhan nutrisi
terpenuhi KH :
terjadi peningkatan
berat badan
klien dapat
menghabis kan porsi yg
disediakan
mual dan muntah
dapat diatasi.
ada

Nafsu makan klien

1.
Jelaskan
pentingnya makanan
untuk proses
penyembuhan.
2.
Observasi
pemasukan makanan
klien
3.
Kaji makanan
yang disukai dan yang
tidak disukai klien.

5. Berguna dalam
intervensi selanjutnya

6. Membantu
mempermudah pemberian
cairan kepada klien

7. Membantu memenuhi
kebutuhan cairan yang tidak
terpenuhi.
1.
Dapat memotivasi
klien dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
2.
Untuk mengukur
intake makanan

3.
Makanan kesukaan
dapat meningkatkan
masukan nutrisi yang
adekuat
4.

Dapat memberikan

dengan :
-

mual

muntah

anoreksi

4.
Libatkan
keluarga dalam
perencanaan makan
klien
5.
Sajikan makanan
dalam keadaan hangat

informasi pada keluarga


klien untuk memahami
kebutuhan nutrisi klien
5.
Meningkatkan nafsu
makan klien

6.
Dapat mengurangi
6.
Anjurkan
rangsangan mual dan
makan dlm porsi kecil muntah
tapi sering dan mudah
dicerna
7.
Catat porsi yang
dihabiskan oleh klien

8.
Berikan
perawatan mulut
sebelum dan sesudah
makan

7.
Membantu untuk
melakukan intervensi
selanjutnya
8.
Keadaan mulut yang
kotor dapat mengurangi
nafsu makan serta
menimbulkan rangsangan
mual

9.
Bau dan pemandangan
yang tidak menyenangkan
9.
Ciptakan suasana selama makan dapat
yg menyenangkan,
mengurangi nafsu makan.
lingkungan yg bebas
dari bau sewaktu
makan.
10. Membantu mengkaji
10. Kolaborasi
kebutuhan nutrisi klien
dengan ahli gizi dalam dalam perubahan
pemberian diit
pencernaan

Catatan Perkembangan
Hari/ Tanggal

Dx.
Ke
p

13 Juni
I
2011jam 17.00 Wib

Implementasi

Evaluasi

1.

Jam 20.00 Wib

Memonitor TTV

S : 38 C

S:

N : 87 x/i

Keluarga
mengatakan demam
klien sudah mulai
berkurang

P : 28 x/i
2. Menganjurkan klien untuk banyak
minum + 2000-2500/ hari
3. Menganjurkan keluarga untuk
mengompres hangat pada axilla dan
temporal dan ibu klien tampak mengganti
kapas kompres sekali dalam 10 menit

Keluarga
mengatakan telah
mengompres kening
klien sekali dalam 10
menit

4. Menganjurkan klien untuk memakai


pakaian yang bahannya dapat menyerap
keringat seperti katun dan kaos

O:

5. Memberikan informasi kepada


keluarga bahwa penyebab dari
peningkatan suhu tubuh klien disebabkan
karena infeksi

Klien memakai
baju tidur berbahan
katun

6. Kolaborasi dengan dokter dalam


pemberian antipiretik dan antibiotik

Klien tampak
rileks

Klien makan
obat jam 19.00 wib :
Amoxicillin 2cth

yaitu
-

Amoxicillin, 3x2 cth

Kloramfenikol, 4x2 tab

Dumin 250, 3x1tab

Kloramfenikol 2 tab
Dumin 1 tab
-

Hasil TTV :

S : 37,5 oC
N : 84 x/i
P : 28 x/i
A:

Masalah 1 dan
3 teratasi

P:
Implementasi
3, 4 dan 5
dipertahankan
Implementasi
1, 2 dan 6 dilanjutkan

II

1.
Mengkaji tanda-tanda dehidrasi
seperti mukosa bibir kering, turgor kulit
tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh
2.
Memantau intake dan output cairan
dalam 24 jam
Input + 1.000 cc
Output + 500 cc
3.
Menganjurkan klien minum banyak
2-3 liter/ hari
4.
Mencatat laporan atau keluhan klien
seperti mual, muntah dan klien
mengatakan sudah tidak mual lagi
5.
Memberi penjelasan kepada
keluarga/ klien tentang pentingnya
kebutuhan cairan untuk klien
6.
Berkolaborasi dengan dokter untuk
terapi cairan yaitu terpasang IVFD RL 12
gtt/i

S:
Keluarga klien
mengatakan klien
sudah mau minum
Keluarga
mengatakan sudah
memahami pentingnya
kebutuhan cairan
untuk klien
Klien
mengatakan tidak
mual lagi

O:
Mukosa mulut
dan bibir klien mulai
lembab
Turgol kulit
kenyal
Klien tampak
minum
-

Terpasang

IVFD RL 12 gtt/i

A:
Masalah 1, 2, 4
dan 6 teratasi

P:
Implementasi
12, 3, dan 4
dipertahankan
Implementasi 1
dan 6 dilanjutkan.

III

1. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi


klien untuk mempercepat proses
penyembuhan.
2. Melihat dan memperhatikan seberapa
banyak makanan yang dihabiskan dari
porsi yang telah disediakan. Klien
menghabiskan porsi
3. Menanyakan kepada klien makanan
apa yang disukai dan yang tidak
disukainya.
4. Melibatkan keluarga dalam
perencanaan makan klien dengan
membujuk klien supaya mau makan dan
menyuapi klien saat makan.
5. Menyajikan makanan dalam keadaan
hangat agar klien mau menghabiskan
makanan yang disajikan.
6. Menganjurkan klien
makan dalam porsi kecil tapi sering dan
mudah dicerna sehingga klien tidak mual

S:
Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan klien sudah
mulai ada
Klien
mengatakan sudah
tidak mual lagi
O:
Makanan yang
disajikan dihabiskan
porsi
Mukosa mulut
klien mulai lembab
Perut klien
tidak kembung lagi
Ibu klien
menyuapi klien saat
makan

7. Menganjurkan kepada klien supaya


berkumur-kumur sebelum dan sesudah
makan.
8. Menciptakan suasana yang
menyenangkan, lingkungan yg bebas dari
bau sewaktu makan.

A:
Masalah 1, 3 4
dan 5 teratasi

9.
Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam P :
pemberian diit yaitu makanan yang
Implementasi
mengandung cukup cairan, tinggi kalori
diagnosa II
dan protein yaitu ML
dipertahankan

14 Juni
I
2011jam 17.00 Wib

1. Memonitor TTV

Jam 19.30 Wib

S : 37,8 C

S:

N : 88 x/i

Keluarga
mengatakan demam
klien berkurang

P : 28 x/i
2. Menganjurkan klien untuk banyak
minum + 2000-2500/ hari
3. Menganjurkan keluarga untuk
mengompres hangat pada axilla
dan temporal dan ibu klien tampak
mengganti kapas kompres sekali
dalam 10 menit
4. Menganjurkan klien untuk
memakai pakaian yang bahannya
dapat menyerap keringat seperti
katun dan kaos
5. Memberikan informasi kepada
keluarga bahwa penyebab dari
peningkatan suhu tubuh klien
disebabkan karena infeksi
6. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik dan
antibiotik

Keluarga
mengatakan telah
mengompres kening
klien sekali dalam 10
menit
Klien
mengatakan nyeri
kepala sudah
berkurang
O:
Klien tampak
rileks
Klien memakai
baju tidur berbahan
katun
Klien makan
obat jam 19.00 wib :

7. yaitu

Amoxicillin 2cth

Amoxicillin, 3x2 cth

Kloramfenikol 2 tab

Kloramfenikol, 4x2 tab

Dumin 1 tab

Dumin 250, 3x1tab

Hasil TTV :

S : 37,3 oC
N : 84 x/i
P : 28 x/i
A:
Masalah 1,2
dan 3 teratasi

P:
Implementasi
3, 4 dan 5
dipertahankan
Implementasi
1, 2 dan 6 dilanjutkan

II

1. Mengkaji tanda-tanda dehidrasi


seperti mukosa bibir kering, turgor kulit
tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh
2. Memantau intake dan output cairan
dalam 24 jam
Input + 1.000 cc
Output + 500 cc
3. Menganjurkan klien minum banyak 23 liter/ hari
4.

Mencatat laporan atau keluhan klien

S:
Keluarga klien
mengatakan klien mau
minum
Keluarga
mengatakan
memahami pentingnya
kebutuhan cairan
untuk klien
Klien
mengatakan mual

seperti mual, muntah dan klien


mengatakan sudah tidak mual lagi
5. Memberi penjelasan kepada
keluarga/ klien tentang pentingnya
kebutuhan cairan untuk klien
6. Berkolaborasi dengan dokter untuk
terapi cairan yaitu terpasang IVFD RL 12
gtt/i

tidak ada

O:
Mukosa mulut
dan bibir klien lembab
Turgol kulit
kenyal
Klien tampak
minum
Terpasang
IVFD RL 12 gtt/i

A:
Masalah 1, 2,
4, 5 dan 6 teratasi

P:
Implementasi
1, 2, 3, 4 dan 5
dipertahankan.

III

1. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi


klien untuk mempercepat proses
penyembuhan.
2. Melihat dan memperhatikan seberapa
banyak makanan yang dihabiskan dari
porsi yang telah disediakan. Klien
menghabiskan porsi
3. Menanyakan kepada klien makanan
apa yang disukai dan yang tidak
disukainya.

S:
Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan klien ada
Klien
mengatakan
tidak mual lagi
O:
Makanan yang
disajikan

4. Melibatkan keluarga dalam


perencanaan makan klien dengan
membujuk klien supaya mau makan dan
menyuapi klien saat makan.

dihabiskan1/2 porsi

5. Menyajikan makanan dalam keadaan


hangat agar klien mau menghabiskan
makanan yang disajikan.

Perut klien
tidak kembung lagi

6. Menganjurkan klien
makan dalam porsi kecil tapi sering dan
mudah dicerna sehingga klien tidak mual
7. Menganjurkan kepada klien supaya
berkumur-kumur sebelum dan sesudah
makan.
8. Menciptakan suasana yang
menyenangkan, lingkungan yg bebas dari
bau sewaktu makan.
Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diit yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan, tinggi kalori
dan protein yaitu ML

Mukosa mulut
klien mulai lembab

Ibu klien
menyuapi klien saat
makan

A:
Masalah 1, 2,
3, 4 dan 5 teratasi

P:
Implementasi
diagnosa II
dipertahanka klien
diizinkan

7.
15 Juni
I
2011jam 21.00 Wib

1.

Memonitor TTV

Jam 07.00 Wib

S : 37 C

S:

N : 87 x/i

Keluarga
mengatakan demam
klien sudah tidak ada

P : 28 x/i
2. Menganjurkan klien untuk banyak
minum + 2000-2500/ hari
3. Menganjurkan keluarga untuk
mengompres hangat pada axilla dan
temporal dan ibu klien tampak mengganti
kapas kompres sekali dalam 10 menit
4. Menganjurkan klien untuk memakai
pakaian yang bahannya dapat menyerap

Klien
mengatakan nyeri
kepala tidak ada
O:
Klien tampak
rileks
-

Klien memakai

keringat seperti katun dan kaos


5. Memberikan informasi kepada
keluarga bahwa penyebab dari
peningkatan suhu tubuh klien disebabkan
karena infeksi

baju tidur berbahan


katun
Klien makan
obat jam 06.30 wib :
Amoxicillin 2cth

6. Kolaborasi dengan dokter dalam


pemberian antipiretik dan antibiotik yaitu :

Kloramfenikol 2 tab

Amoxicillin, 3x2 cth

Dumin 1 tab

Kloramfenikol, 4x2 tab

Dumin 250, 3x1tab

S : 37 oC

Hasil TTV :

N : 80 x/i
P : 25 x/i
A:
Masalah 1, 2, 3
dan 4 teratasi

P:
Implementasi
diagnosa I
dipertahankan klien
diizinkan pulang 16
Juni 2011

III

1. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi


klien untuk mempercepat proses
penyembuhan.
2. Melihat dan memperhatikan seberapa
banyak makanan yang dihabiskan dari
porsi yang telah disediakan. Klien
menghabiskan porsi
3. Menanyakan kepada klien makanan
apa yang disukai dan yang tidak

S:
Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan klien ada
Klien
mengatakan mual
tidak ada
O:

disukainya.
4. Melibatkan keluarga dalam
perencanaan makan klien dengan
membujuk klien supaya mau makan dan
menyuapi klien saat makan.

Mukosa mulut
klien lembab

5. Menyajikan makanan dalam keadaan


hangat agar klien mau menghabiskan
makanan yang disajikan.

Ibu klien
menyuapi klien saat
makan

6. Menganjurkan klien
makan dalam porsi kecil tapi sering dan
mudah dicerna sehingga klien tidak mual

A:

7. Menganjurkan kepada klien supaya


berkumur-kumur sebelum dan sesudah
makan.

Masalah 1, 3 4
dan 5 teratasi

8. Menciptakan suasana yang


menyenangkan, lingkungan yg bebas dari
bau sewaktu makan.

P:

9. Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam


pemberian diit yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan, tinggi kalori
dan protein yaitu ML
III

Porsi makanan
yang disajikan
dihabiskan

1.
Mengkaji tanda-tanda dehidrasi
seperti mukosa bibir kering, turgor kulit
tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh
2.
Memantau intake dan output cairan
dalam 24 jam
Input + 1.000 cc
Output + 500 cc
3.
Menganjurkan klien minum banyak
2-3 liter/ hari
4.
Mencatat laporan atau keluhan klien
seperti mual, muntah dan klien
mengatakan sudah tidak mual lagi
5.

Memberi penjelasan kepada

Implementasi
diagnosa II
dipertahankan pulang
16 Juni 2011

S:
Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan klien ada
Klien
mengatakan
tidak mual lagi
O:
Porsi makanan
yang disajikan
dihabiskan
Mukosa mulut
klien mulai lembab

keluarga/ klien tentang pentingnya


kebutuhan cairan untuk klien

Perut klien
tidak kembung lagi

6.
Berkolaborasi dengan dokter untuk
terapi cairan yaitu terpasang IVFD RL 12
gtt/i

Ibu klien
menyuapi klien saat
makan

A:
Masalah 1, 2,
3, 4 dan 5 teratasi

P:
Implementasi
diagnosa II
dipertahanka klien
diizinkan

Você também pode gostar