Você está na página 1de 5

ANALISIS KEKUATAN PLASTIK DENGAN LAPISAN KITOSAN PADA PERALATAN RUMAH

TANGGA KHUSUSNYA BASKOM SEHINGGA TAHAN PADA PANAS YANG BERLEBIHAN

Latar Belakang
Kekuatan suatu bahan adalah kebolehan suatu bahan itu menahan daya
tindakan keatasnyatampa mengalami patah,pecah atau musnah.
Kekuatan bahan terbagi atas 3 bagian ;
1. Kekuatan Regangan
Keupayaan bahan untuk menahan daya yang mencoba untuk meregangkan
atau memanjangkannya.
2. Kekuatan Mampatan
Keupayaan
bahan
untuk
menahan
daya
yang
mencoba
untuk
memampatkannya.
3. Kekuatan Ricihan
Keupayaan
bahan
untuk
menahan
daya
yang
mencoba
untuk
memutarkannya.
Di Indonesia pemakaian bahan plastik baik untuk keperluan industri, rumah
tangga, transportasi, komunikasi dan keperluan lainnya meningkat dengan cepat.
Bahan ini secara bertahap mulai menggantikan kayu, logam dan material lainnya di
bidang industri manufaktur.
Dalam penelitian ini secara khusus kekuatan bahan daripada plastic akan
dibahas pada furniture dapur pada rumah tangga salah satunya adalah Baskom.
Dimana pada jaman sekarang modelnisasi manufaktur baskom sangat beragam
macam kita lihat, setiap industry memiliki kreasi-kreasi tersendiri bagaimana cara
mereka mengubah bentuk manufaktur daripada peralatan tersebut. Tapi apakah
keindahan manufaktur baskom tersebut memiliki keindahan yang sama pada
kekuatannya??
Banyak ibu rumah tangga yang takut menggunakan baskom berbahan plastik
ini sebagai wadah masakan yang menimbulkan panas yang berlebih pada proses
pemasakannya. Hal itu disebabkan karna mereka takut material plastik pembuat
baskom itu akan meleleh dan menimbulkan racun pada makanan tersebut.
Fakta yang bisa kita lihat pada jaman sekarang ini adalah kebanyakan
material plastik yang digunakan dalam pembuatan furniture dapur tidak mampu
untuk menahan beban yang dikenakan kepadanya, misalanya material itu mudah
meleleh/ patah dan tidak tahan pada suhu panas yang berlebih. Oleh karena itu,
kami akan mencoba menganalisis tingkat kekuatan/kelenturan material plastik
dengan campuran kitosan, sehingga material itu mampu untuk menerima beban
yang diberikan untuknya.

Tinjauan Pustaka
Forming plastik adalah pembentukan suatu produk dengan menggunakan
mesin produksi dengan biji plastik sebagai bahan utamanya.
Kitosan adalah
Kuat tarik atau kuat regang putus merupakan tarikan maksimum yang dapat
dicapai sampai film tetap bertahan sebelum putus. Pengukuran tesile strength
untuk mengetahui besarnya gaya yang dicapai untuk mencapai besarnya tarikan
maksimum pada setiap satuan luas area film untuk meregangkan atau
memanjangkan (Krochta dan Mulder-Johnston, 1997).
Menurut Nadarajah (2005), plastik dari kitosan memiliki persen pemanjangan
sebesar 25-45%. Nilai ini jauh lebih besar daripada nilai persen elongasi sintetis
seperti low-density polyethylene dengan persen pemanjangan 500%maupun high
density polyethylene dengan persen pemanjangan sebesar 300%. Sedangkan kuat
tarik plastik kitosan sebesar 84 MPa.
Menurut Caner et al (1998), menyampaikan plastik kitosan yang dihasilkan
dengan metode yang sama tetapi menggunakan pelarut yang berbeda yaitu asam
asetat, format, laktat,dan propionate memiliki nilai kuat tarik antara 12-34 MPa dan
persentase pemanjangan antara 14-70%.

Metodelogi Penelitian
Dalam metode ini kami melakukan beberapa tahap pengerjaan sebelum
memulai eksperie, yaitu:
1. Studi Literatur
Bagian ini kami lakukan adalah untuk mengembangkan wawasan kami
tenang bahan dan proses pengerjaan pada judul masalah yang kami angkat.
Dengan berbagai literature maka pemahaman kami tentan kitosan dan bahan
tambahannya akan lebih luas dan kami bisa mengaplikasikannya pada
eksperimen yang akan kami lakukan.
2. Langkah Pengerjaan
Sebelum melakukan proses injeksi material plastik yang merupakan
bahan baku dicampur/ditambahan dengan kitosan dan bahan plastisizer
lainnya. Pencampuran itu bertujuan pada penambahan elongasi/kelenturan
daripada produk hasil injeksi tersebut, dimana langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:

3. Proses Penelitian
Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 1, dimana pendekatan
dilakukan dengan metode eksperimen. Eksperimen dilakukan dalam skala
Laboratorium/pabrik manufaktur centre. Adapun variable yang diteliti
meliputi sifat-sifat fisis mekanis yang meliputi kekuatan lentur, modulus
elastisitas, kekerasan dan tampilan sebagai variable terikat.

Gambar 1. Diagram alir proses penelitian

1. Bahan Penelitian
Penelitian ini menitikberatkan pada persentase campuran larutan kitosan ke
dalam larutan asam asetat 1% dengan konsentrasi 1%, sehingga dengan itu
elongasi plastik akan mengalami peningkatan.
2. Alat dan Perlengkapan
1. Mesin injeksi
2. Peralatan Spesimen uji kelenturan, dan ketahanan pada suhu berlebih.
3. Instrumen Pengujian
1. Alat uji kelenturan ( tradisional)
2. Alat lainnya yang diperlukan untuk melihat kekuatan plastik pada jika
dikenai dengan suhu yang berlebih.

4. Prosedur Eksperimen
1. Persiapan bahan baku
2. Persiapan peralatan
3. Melakukan proses pencetakan dengan variasi campuran kitosan.
4. Melakukan pengamatan terhadap tampilan produk
5. Melakukan pengujian kelenturan dengan standar ASTM D638 (Tensile Test)
6. Menganalisis hasil penelitian
7. Menyusun laporan hasil penelitian

Você também pode gostar