Você está na página 1de 4

ANAMNESA GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

A. PENDAHULUAN
1. Definisi
Anamnesa adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien/keluarga pasien dan
dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk memperoleh
keterangan-keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita pasien.
Menurut Fitriyani A. (2014), anamnesa adalah menanyakan atau membuat tanyajawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien,biasa juga disebut
dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi
yang direncanakan.
2. Jenis teknik wawancara
Pada situasi darurat mengharuskan tipe teknik wawancara dimana perawat
mengajukan pertanyaan focus yang berkaitan dengan status fisik klien.Perawat dapat
menggunakan berbagai teknik wawancara untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dari klien atau sumber lainnya.
a. Teknik Mencari Masalah
Wawancara mencari masalah mengidentifikasi masalah potensial klien,dan
pengumpulan data selanjutnya difokuskan pada masalah tertentu.
b. Teknik Pemecahan Masalah
Teknik wawancara pemecahan masalah difokuskan pada
pengumpulan data yang lebih mendalam pada masalah spesifik yang diidentifikasi
oleh klien atau perawat.
c. Teknik Pertanyaan Langsung.
Wawancara pertanyaan langsung adalah format terstruktur yang membutuhkan
jawaban satu atau dua kata sering kali digunakan untuk mengklarifikasi informasi
sebelumnya atau memberikan informasi tambahan.
d. Teknik Pertanyaan Terbuka.
Wawancara pertanyaan terbuka ditujukan untuk mendapatkan respons lebih dari
satu atau dua kata. Teknik ini mengarah kepada diskusi dimana klien secara aktif
menguraikan status kesehatan mereka.
3. Tahapan wawancara / komunikasi
a. Persiapan
Sebelum melakukan komunikasi dengan klien.perawat harus melakukan
persiapan dengan membaca status klien.Perawat diharapkan tidak mempunyai
prasangka buruk kepada klien,karena akan mengganggu dalam membina
hubungan saling percaya dengan klien.
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi,perawat tidak boleh memaksa
atau member kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup.Pengaturan posisi

duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun
sedemikian rupa guna memperlancar wawancara.
b. Pembukaan atau Perkenalan
Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah dengan
memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan
dan factor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat perlu memberikan
informasi kepada klien mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana,
bagaimanapun menyimpannya dan siapa saja yang boleh mengetahuinya.
c. Isi / Tahap kerja
Selama tahap kerja dalam wawancara, perawat memfokuskan arah
pembicaraan pada masalah khusus yang ingin diketahui. Hal-hal yang perlu
diperhatikan :
a) Fokus wawancara adalah klien
b) Mendengarkan dengan penuh perhatian.Jelaskan bila perlu
c) Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien
d) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
e) Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya
f) Bila perlu diam,untuk memberikankesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya
g) Sentuhan terapeutik,bila diperlukan dan memungkinkan
d. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara.Untuk itu klien harus
mengetahui kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan,
sehingga diharapkan pada akhir wawwancara perawat dank lien mampu menilai
keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama.Jika diperlukan,perawat
perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien adalah
:
1) Menerima keberadaan klien sebagaimana keadaannya
2) Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan-keluhan
/ pendapatnya secara bebas.
3) Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman
bagi klien
4) Perawat harus bersikap tenang,sopan dan penuh perhatian
5) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
6) Tidak bersifat menggurui
7) Memperhatikan pesan yang disampaikan
8) Mengurangi hambatan-hambatn
9) Posisi duduk yang sesuai ( berhadapan,jarak tepat/sesuai,cara duduk)
10) Menghindari adanya interupsi
11) Mendengarkan penuh dengan perasaan
12) Memberikan kesempatan istirahat kepada klien

e. Macam-macam Wawancara
1) Auto anamnesa
: Wawancara dengan klien langsung
2) Allo anamnesa
: Wawancara dengan keluarga / orang terdekat
f. Hambatan Wawancara
1) Internal
a) Pandangan atau pendapat yang berbeda
b) Penampilan klien berbeda
c) Klien dalam keadaan cemas, nyeri, atau kondisinya menurun
d) Klien mengatakan bahwa ia tidak ingin mendengar tentang sesuatu hal
e) Klien tidak senang dengan perawat, atau sebaliknya
f) Perawat berfikir tentang sesuatu hal yang lain / tidak focus ke pasien
g) Perawat sedang merencanakan pertanyaan selanjutnya
h) Perawat merasa terburu-buru
i) Perawat terlalu gelisah/ terburu-buru dalam bertanya
2) Eksternal
a)
Suara lingkungan gaduh : TV, radio, pembicaraan di luar
b) Kurangnya privacy
c)
Ruangan tidak memadai untuk dilakukan wawancara
d) Interupsi atau pertanyaan dari staf perawat yang lain
B. INDIKASI
Indikasi adalah kondisi yang menyebabkan dilakukannya sebuah terapi, tindakan,
atau pemeriksaan penunjang. Indikasi dapat juga merupakan sebuah tanda yang
membawa pada kesimpulan klinis, atau diagnosis tertentu.
C. KONTRAINDIKASI
Kontra indikasi (indikasi kontra) adalah kondisi yang menyebabkan sebuah terapi,
tindakan, atau pemeriksaan penunjang tidak dapat atau tidak boleh dilakukan. Sebagai
contoh, alergi terhadap penisilin adalah kontra indikasi (indikasi kontra) terapi dengan
obat turunan penisilin.
D. TUJUAN ANAMNESA
Adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan masalah
keperawatan klien , serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien. Selain
itu anamnesa bertujuan untuk membantu klien memeroleh informasi dan berpartisipasi
dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat untuk
menentukan infestigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian

E. PERSIAPAN ANAMNESA

1. Sebelum melakukan akomunikasi dengan klien, perawat harus melakukan persiapan


dengan membaca status klien
2. Perawat tidak mempunyai prasangka buruk kepada klien
3. Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa dan
memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup.
4. Memposisikan pasien senyaman mungkin
5. Menjaga prifacy pasien
6. Mempersiapkan lingkungan yang nyaman
F. PROSEDUR TINDAKAN/ URUTAN PROSEDUR TINDAKAN
G. EVALUASI SETELAH TINDAKAN

Você também pode gostar