Você está na página 1de 9

[Type the document title]

ARTIKEL PENELITIAN
Analisis Hubungan Faktor Fisik
dan Faktor Lain Di Lingkungan Kerja dengan Low Back Pain

Muhammad Rido
Sub departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Abstrak

pengukuran adanya kecenderungan nyeri

Latar belakang : Nyeri punggung bawah

pinggang dengan menggunakan check

atau low back pain adalah perasaan nyeri

list.Sampel dalam penelitian ini adalah

di daerah lumbasakral dan sakroiliakal,

pasien dengan diagnosis Low back pain

nyeri pinggang bawah ini sering disertai

yang masih berlansung saat melakukan

penjalaran ketungkai sampai kaki. Keluhan

pekerjaan. Distribusi sampel penelitian

low back pain ini ternyata menempati

berdasarkan

urutan kedua tersering setelah nyeri kepala.

dilakukan, didapatkan hasil 5 pekerja dari

Di Amerika Serikat lebih dari 80%

40 pekerja, mengeluh nyeri pada daerah

penduduk pernah mengeluh low back pain

pinggang.

dan di negara kita sendiri diperkirakan

Hasil :Prevalensi low back pain sebesar

jumlahnya lebih banyak lagi. Mengingat

25%. Faktor yang dominan berpengaruh

bahwa low back pain ini sebenarnya

dalam low back pain berupa faktor

hanyalah suatu simptom atau gejala, maka

ergonomis yaitu yaitu postur saat bekerja

yang terpenting adalah mencari faktor

dengan

penyebabnya

mengangkat beban berat dengan postur

agar

dapat

diberikan

posisi

jenis

pekerjaan

berdiri,

duduk,

yang

serta

pengobatan yang tepat.

setengah dudukdengan waktu yang cukup

Metode : Penelitian ini menggunakan

lama dan berulang.

metode

penelitian

deskriptif

dengan

pendekatan cross sectional melalui proses

Kesimpulan :Faktor fisik dan faktor

walk through survey. Data yang digunakan

biologi di lingkungan kerja, paparan air

berupa kebiasaan responden, dan data

dalam waktu lama, penggunaan sepatu

faktor-faktor pencetus Low back pain,

boots yang tidak tepat, dan hygene yang

seperti faktor fisik, duduk yang lama,

buruk selama proses pencucian yang di

mengangkat

lakukan setiap hari selama 12 jam.

[Type text]

barang

berat.

Data
Page 1

[Type the document title]


Mempunyai hubungan yang signifikan

dicapai dengan usaha-usaha preventif,

dengan terjadinya keluhan gatal pada sela-

kuratif dan rehabilitatif terhadap penyakit

sela jari kedua kaki.

atau gangguan kesehatan yang diakibatkan


oleh faktor pekerjaan, lingkungan kerja

Kata Kunci : Faktor ergonomis, Low

serta penyakit umum. Kesehatan kerja

Back Pain, nyeri punggung, postur saat

dapat dicapai secara optimal jika tiga

bekerja.

komponen kesehatan berupa kapasitas dari


pekerja, beban kerja dan lingkungan kerja
dapat berinteraksi secara baik dan serasi 2 .

Latar Belakang :
Kesehatan kerja merupakan salah
satu

bidang

kesehatan

Tenaga kerja merupakan faktor

masyarakat

strategis dalam mendukung melesatnya

memfokuskan perhatian pada masyarakat

perkembangan industri dan usaha serta

pekerja baik yang ada di sektor formal

pembangunan secara menyeluruh. Interaksi

maupun yang berada pada sektor informal1

antara

Nyeri bekerja sebagai alarm tubuh,

tenaga

kerja

dengan

tugas

pekerjaannya dan peralatan produksi yang

sinyal untuk berhenti melakukan sesusatu

semakin

canggih,

Meningkatkan

yang menyakitkan, sehingga melindungi

pemaparan terhadap resiko kecelakan dan

tubuh dari keadaan berbahaya. Nyeri dapat

penyakit akibat kerja

dibedakan menduduki menurut tingkat

merupakan beban bagi pelakunya. Beban

keluhan yang dirasakan mulai derajat

dimaksud mungkin fisik, mental atau

ringan sampai berat. Penderita nyeri ringan

sosial. Seorang pekerja, seperti pekerja-

biasanya dapat menyesuaikan dengan,

pekerja bongkar muat barang pelabuhan,

sedangkan nyeri berat dapat mengganggu

memikul lebih banyak beban fisik daripada

cara hidup yang normal. Salah satu nyeri

beban mental atau sosial 2.

1,3

. Setiap pekerjaan

sering terjadi pada sebagian manusia

Beban fisik ditemukan pada saat

adalah nyeri punggung. Sebagiaesar nyeri

melakukan pekerjaan yang menggunakan

punggung

yaitu

fisik sebagai alat utama seperti pekerjaan

berkaitan denga kerja tulang, ligament, dan

memindahkan beban. Berat beban yang

otot punggung (Bull E, 2007).

diangkat serta frekuensi mengangkat yang

sering dapat mempengaruhi kesehatan

bersifat

sederhana,

Kesehatan kerja bertujuan agar

pekerja

memperoleh

derajat

pekerja

berupa

kecelakaan

kerja

fisik,

timbulnya penyakit akibat kerja3. Salah

mental maupun sosial. Tujuan tersebut

satu penyakit yang timbul dari proses kerja

kesehatansetinggi-tingginya

[Type text]

baik

Page 2

[Type the document title]


mengangkat adalah timbulnya rasa nyeri

Inggris dan melaporkan 17,3 juta orang

pada bagian pinggang akibat penekanan

tersebut 1,1 juta mengalami kelumpuhan

beban pada tubuh terutama tubuh bagian

akibat

belakang. Hasil sebuah penelitian di

diperkirakan

Swedia menyatakan bahwa 4,5 juta orang

sampai 37%. Masalah nyeri punggung

pekerja kehilangan hari kerja sebesar 10

pada pekerja pada umumnya dimulai pada

hari per tahun karena sakit, 60% dari sakit

usia

yang

nyeri

prevalensi pada kelompok usia 25-60 (Ai

pinggang (low back pain) dan 75% dari

Cahyati, 2012). Prevalensi pertahunannya

penderita nyeri pinggang tersebut antara

bervariasi dari 15 - 45%, dengan point

30-59

prevalence rata-rata 30%. Sebuah studi

di

derita

adalah

tahun

karena

yang

merupakan

usiaproduktif.
Nyeri

nyeri

dewasa

punggung.
angka

muda

di Indonesia

prevalensi

dengan

7,6%

puncak

cross sectional di Denmark dilakukan


menyerang

dengan subjek berusia 12 - 41 tahun

penduduk dunia. Gangguan ini sangat

didapatkan bahwa angka kejadian nyeri

mempengaruhi

penderita.

punggung bawah meningkat tajam pada

(WHO)

usia remaja (lebih awal terjadi pada anak

mengatakan bahwa 2%- 5% dari karyawan

perempuan dari pada anak laki-laki).

di Negara insdustri tiap tahun mengalami

Sedangkan di Australia angka kejadian

Nyeri Punggung Bawah (NPB), dan 15%

nyeri punggung bawah lebih sering terjadi

dari absenteisme di industri baja serta

pada usia dewasa. Dimana 20,7% dari

industri perdagangan disebabkan karena

populasi perempuan dan 21% dari populasi

NPB. Data statistik Amerika Serikat

di Australia mengalami nyeri punggung

memperlihatkan angka kejadian sebesar

bawah. Salah satu masalah nyeri punggung

15% - 20% per tahun. Sebanyak 90%

yang sering terjadi adalah kambuhnya

kasus nyeri punggung bukan disebabkan

serangan rasa nyeri akut yang dapat

oleh kelainan organik, melainkan oleh

menjalar pada bokong atau pada salah satu

kesalahan posisi tubuh dalam bekerja.

paha. Saat serangan, punggung dapat juga

Nyeri

lebih

terasa kaku dan sakit. Bila gejala-gejalanya

banyak waktu hilang dari pada pemogokan

hebat keadaan tersebut disebut nyeri

kerja sebanyak 20 juta hari kerja karenanya

punggung bawah. Rasa sakitnya bisa

(Muheri,2010). Diperkirakan setidaknya

mereda dalam satu atau dua hari atau

70% manusia menderita sakit punggung,

mungkin dalam beberapa minggu setiap

baik kronis maupun sporadis. Di Negara

kali terjadi. Kadang-kadang hilang total

World

pinggang
produktifitas

Health

pinggang

[Type text]

Organization

menyebabkan

Page 3

[Type the document title]


atau menetap atau kambuh lagi. Hasil

punggung bawah di Indonesia belum ada,

penelitian secara nasional yang dilakukan

namun diperkirakan 40% penduduk pulau

di 14 kota di Indonesia oleh kelompok

Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun

studi nyeri PERDOSI (Persatuan Dokter

pernah

Saraf Seluruh Indonesia) tahun 2002

prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada

ditemukan

wanita

18,13%

punggung bawah

penderita

(Meilala,

nyeri

menderita
13,6%.

nyeri

punggung,

Insiden

berdasarkan

L 2002).

kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit

National Savety Council juga melaporkan

di Indonesia berkisar antara 3-17% (Sadeli

bahwa sakit akibat kerja yang frekwensi

& Tjahjono, 2001). Sedangkan penelitian

kejadiannya paling tinggi adalah sakit atau

Copcord-Indonesia (Community Oriented

nyeri pada punggung yaitu 22% dari

Program

1.700.000 kasus.5

Disease) menunjukkan prevalensi nyeri

for

Controle

of

Rheumatic

Menurut Mc. Kenzie dan Kirwan

punggung bawah mencapai 18,2% pada

serangan nyeri pinggang dimulai pada usia

lakilaki dan 13,6% pada wanita terjadi di

25 tahun dan paling banyak dijumpai pada

negara kita (Wirawan,2004).

usia 40- 45 tahun.

Nyeri

pinggang

merupakan penyebab tersering diantara

METODE

semua kelainan kronis dan menduduki

Penelitian ini menggunakan metode

peringkat ketiga setelah penyakit jantung

penelitian deskriptif dengan pendekatan

dan arthritis.4

cross

Hasil studi Departemen Kesehatan tentang

through survey. Data yang digunakan

profil masalah kesehatan di Indonesia

berupa kebiasaan responden, dan data

tahun 2005 menunjukkan bahwa sekitar

faktor-faktor pencetus low back pain,

40,5 % penyakit yang diderita pekerja

seperti

berhubungan

lainnya.

dengan

pekerjaannya,

sectional

faktor
Data

melalui

proses

ergonomis

dan

pengukuran

adanya

kecenderungan

menurut studi yang dilakukan tehadap

bagian bawah dengan menggunakan check

9.482 pekerja di 12 kabupaten/kota di

list. Sampel dalam penelitian ini adalah

Indonesia,

penyakit

pasien dengan diagnosis low back pain

musculoskeletal (16%), kardiovaskuler (8

yang mengeluhkan adanya nyeri punggung

%), gangguan syaraf (6 %), gangguan

bagian bawah yang masih berlangsung saat

pernapasan (3 %), dan gangguan THT (1,5

melakukan pekerjaan. Distribusi sampel

%). Data epidemiologi mengenai nyeri

penelitian berdasarkan jenis pekerjaan

[Type text]

berupa

Page 4

pada

factor

gangguan kesehatan yang dialami pekerja,

umumnya

nyeri

walk

punggung

[Type the document title]


yang dilakukan, didapatkan hasil 5 pekerja

Kamera digital: Berfungsi sebagai

dari 40 pekerja, mengeluh nyeri punggung

alat untuk memotret kegiatan dan

bagian bawah. Akan tetapi penelitian pada

lingkungan

studi cross sectional terdapat beberapa

service mobil toyota

pekerja

mekanik

kelemahan yaitu kurangnya jumlah kasus


yang didapatkan, berat- ringannya kasus

Check List: Berfungsi sebagai alat

yang sulit ditentukan karena keterbatasan

untuk mendapatkan data primer

sarana pemeriksaan, dan kurangnya waktu

mengenai

yang didapatkan untuk melanjutkan survey.

yang dilakukan.

Selain itu, penelitian dengan studi ini tidak


menggambarkan

perjalanan

penyakit,

insiden, maupun prognosis penyakit.


Bahan yang digunakan pada survei
ini adalah checklist yang di buat. Checklist
ini dibuat berdasarkan informasi yang
diperlukan daripada tujuan survei ini
dilakukan. Pada survei ini, informasi yang
diperlukan adalah ada tidaknya faktor
hazard, alat kerja apa yang digunakan, alat
pelindung

diri

yang

digunakan,

ketersediaan obat p3k di tempat kerja,


keluhan atau penyakit yang dialami pekerja
dan upaya pengetahuan mengenai K3
kepada pekerja bengkel mobil Toyota.

survey jalan

sepintas

Cara survey yang dilakukan adalah


dengan

menggunakan

Walk

Through

Survey. Teknik Walk Through Survey juga


dikenali sebagai Occupational Health
Hazards. Untuk melakukan survei ini,
dapat dimulai dengan mengetahui tentang
manejemen
berdiskusi

perencanaan
tentang

yang

tujuan

benar,

melakukan

survey, dan menerima keluhan-keluhan


baru yang releven.
Bahaya apa dan dalam situasi yang
bagaimana

bahaya

merupakan

dapat

sebagai

hasil

timbul,
dari

penyelenggaraan kegiatan Walk Through


Survey. Mengenal bahaya, sumber bahaya

Peralatan yang diperlukan untuk


melakukan walk through survey antara

dan lamanya paparan bahaya terhadap


pekerja.
Pihak

lain:

okupasi

kesehatan

dapat

kemudian merekomendasikan monitoring

Alat

tulis

menulis:

Berfungsi

survey untuk memperoleh kadar kuantitas

sebagai media untuk pencatatan

eksposur atau kesehatan okupasi mengenai

selama survey jalan sepintas.

risk assessment.
Walk
bertujuan

[Type text]

Page 5

Through
untuk

Survey

ini

memahami

adalah
proses

[Type the document title]


produksi,

denah

dan

Pada penelitian ini diambil sampel

lingkungannya secara umum. Selain itu,

dalam salah satu bagian pekerjaan di

mendengarkan pandangan pekerja dan

tempat service mobil Toyota dan dari

pengawas

tentang

memahami

perhitungan sampel didapatkan sampel

pekerjaan

dan

pekerja,

sebanyak 5 dari 40 pekerja (total jumlah

mengantisipasi

tempat

kerja

K3,

tugas-tugas
dan

mengenal

potensi

bahaya yang ada dan mungkin akan timbul

pekerja).
Dari rencana waktu yang telah

di tempat kerja atau pada petugas dan

ditetapkan,

menginventarisir upaya-upaya K3 yang

didapatkan dari check list yang dibuat.

telah dilakukan mencakup kebijakan K3,

Dari hasil check list diperoleh 5 pekerja

upaya pengendalian, pemenuhan peraturan

laki-laki, mengeluh mendapatkan keluhan

perundangan dan sebagainya.

nyeri punggung bagian bawah saat bekerja

Survey dilakukan di Toyota Hadji

terkumpul

data

yang

di tempat mekanik service dalam jangka

Kalla Urip Sumoharjo, Jl.Urip Sumiharjo

waktu 3 bulan..

No.227 , Makassar, Sulawesi Selatan

Prevalensi nyeri punggung bawah

dengan jadwal survey selama 1 minggu ( 9

atau low back pain sebesar 25%. Faktor

Mei 2016 13 Mei 2016 ), yaitu :

yang dominan berpengaruh dalam Low


Back Pain berupa faktor ergonomis yaitu

No.

Tanggal

kebiasaan responden, dan data faktor-

Kegiatan

faktor pencetus Low Back Pain, seperti


1.

9 Mei 2016

2.

10 Mei 2016
-

3.

11 Mei 2016

4.

12 Mei 2016

5.

13 Mei 2016

Melapor ke bagian K3 RS Ibnu


Sina ergonomis berupa postur saat
faktor
Pengarahan kegiatan
bekerja dengan posisi berdiri, duduk, serta
Pembuatan proposal walk through
mengangkat beban berat dengan postur
survey
setengah dudukdengan waktu yang cukup
Walk through survey
lama dan berulang. Didukung dari
Walk through survey
penelitian lain yang di lakukan menyatakan
Walk through survey
bahwa terdapat beberapa faktor yang
Pembuatan laporan walk through
berhubungan dengan kejadian Low Back
survey
Pain, baik ditinjau dari umur, jenis
Presentasi laporan walk through
kelamin, indeks massa tubuh, riwayat
survey
trauma, masa dan lama kerja, beban kerja
dan posisi/ sikap tubuh saat bekerja.6,7

HASIL

[Type text]

Page 6

[Type the document title]


Berdasarkan

telah

Pengalaman empiris menunjukkan

didapatkan, ditemukan berbagai faktor

bahwa pencapaian kinerja manajemen

yang mempengaruhi terjadinya keluhan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat

dan

lebih

tergantung kepada sejauh mana faktor

dominan. Seperti yang dijelaskan pada

ergonomi telah terperhatikan di perusahaan

bagian

faktor

tersebut. Kenyataannya, kecelakaan kerja

dengan

masih terjadi di berbagai perusahaan yang

munculnya keluhan nyeri punggung bagian

secara administratif telah lulus (comply)

bawah.

audit sistem manajemen Keselamatan dan

faktor

data

ergonomis

pendahuluan,

ergonomis

erat

yang

menjadi
bahwa

kaitannya

Didukung dari penelitian lain yang

Kesehatan Kerja. Ada ungkapan bahwa

di lakukan menyatakan bahwa terdapat

without ergonomics, safety management

beberapa faktor risiko terjadinya nyeri

is not enough. Keluhan yang berhubungan

punggung bagian bawah atau low back

dengan penurunan kemampuan kerja (work

pain pada pekerja mekanik service mobil

capability) berupa kelainan pada sistem

Toyota

otot-rangka

(musculoskeletal

posisi dan pengangkatan barang-barang

misalnya,

seolah-olah

yang berat.

mekanisme dan sistem audit keselamatan

diantaranya

Dengan

adalah

memahami

perubahan

pentingnya

disorders)

luput

dari

dan kesehatan kerja yang ada pada

aspek ergonomi ini, setiap perusahaan

umumnya.

sudah seharusnya

melakukan evaluasi

kompensasi biaya langsung akibat kelainan

secara integratif untuk menilai sejauh mana

ini (overexertion) menempati rangking

kecocokan rancangan sistem kerja yang

pertama

(sekitar

ada

dengan

bentuk

(termasuk

pekerjaan

dengan para pekerjanya.

itu

sendiri)

Unsur-unsur

alat,

metode

dibandingkan

kecelakaan-kecelakaan

Tingginya angka kejadian nyeri

kerja,

punggung bagian bawah atau low back

lingkungan fisik (pencahayaan, termal,

pain pada pekerja yang aktifitasnya tidak

kebisingan, dll), tata letak komponen dan

lepas dari pekerjaan itu sendiri serta dapat

ruang kerja (workplace and workspace).

dijadikan evaluasi untuk memperbaiki

Evaluasi ergonomi ini penting terlepas dari

kondisi atau lingkungan kerja yang terkait.

apa pun bentuk perusahaan tersebut, mulai

Di mulai dari edukasi dari pihak yg terkait

dari industri manufaktur, industri jasa,

mengenai kesadaran tentang keselamatan

ataupun industri proses

kerja.

[Type text]

material,

30%)

kerja yang lain1,2

sistem kerja yang dinilai meliputi mesin


dan

Padahal data menunjukkan

Page 7

[Type the document title]


Akhirnya kami berasumsi bahwa
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian
terlepas

dari

keterbatasan

ini

bila

tentunya

keterbatasan,

terdapat

gejala

keluhan

nyeri

tidak

punggung bagian bawah pada responden

adapun

dengan hasil survey dan penyakit akibat

dari penelitian ini adalah

kerja

tidak

menunjukkan

nilai

yang

checklist yang dibuat hanya menentukan

berarti , maka tidak menutup kemungkinan

hubungan penyakit akibat kerja, tapi tidak

keluhan yang dirasakan pasien juga karena

dapat

berat

kontribusi dari faktor individu dan faktor

prognosis

lingkungan lain, selain lingkungan tempat

menentukan

ringannya

insidens,

penyakit,

dan

penyakit. Demikian pula untuk survey

kerja.

menilai faktor psikososial akibat kerja,

Penelitian

ini

juga

tidak

diagnosisnya hanya bersifat subjektif, tidak

mengklasifikan berat ringannya penyakit ,

dapat diketahui kapan stressor muncul.

berdasarkan keluhan dari pekerja, juga

Keterbatasan lainnya adalah tidak

tidak dapat menentukan penatalaksanaan

dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh

yang

terhadap

mengurangi keluhan yang dirasakan atau

seluruh

keterbatasan

sarana

responden,

karena

pemeriksaan,

dan

keterbatasaan waktu penelitian, karena

tepat

untuk

mencegah

atau

akan dirasakan nanti di masa yang akan


datang.

untuk menganalisa faktor terjadinya kasus


penyakit dengan keluhan nyeri punggung
bagian bawah perlu diketahui riwayat
penyakit terdahulu dan riwayat pekerjaan
di tempat lain yang mungkin berhubungan
dengan keluhan yang dirasakan sekarang.
Selain itu checklist yang hanya
terfokus pada faktor penyebab penyakit
akibat kerja, tidak memenuhi semua poinpoin yang diperlukan untuk mendiagnosis
penyakit dari keluhan yang dirasakan.
Perlu penelitian yang lebih mendalam dan
pemeriksaan yang lebih lengkap untuk
dapat menilai secara keseluruhan penyebab
dari keluhan yang dirasakan oleh pekerja.
[Type text]

Page 8

Daftar Pustaka :
1. Depkes RI, Pedoman Teknis
Upaya Kesehatan Kerja Bagi
Petani dan Nelayan, Jakarta.
2004
2. Sumamur,P. K, Ergonomi
untuk
Produktifitas
Kerja,
Jakarta: CV Haji, Masagung,
2000
3. Sri Mardiman. 3 Sindroma
Nyeri Pinggang, Kumpulan
Makalah Pelatihan, Jakarta:
Fisioterapi, Sasana Husada
ProFisio, 2001
4. S, Seanin, 2002, (Online).
[cited on 02 November 2010].
Available
from
URL:

[Type the document title]


www.angelfire.com/nc/neurosu
gery/HDIV.html

Gizi Masyarakat, Universitas


Dipenogoro.

5. Tarwaka (2004). Ergonomi

7. Suma'mur, P.K. (1989).

untuk Keselamatan dan


Produktivitas. Surakarta, Uniba.
6. Sri, K. (2007). Association
Between

Calcium

Intake,

Physical Activity, Parity, Body


Mass Index And Bone Density
On

[Type text]

Postmenopausa

Women.

Page 9

Ergonomi Untuk Produktivitas


Kerja. Jakarta, CV Haji
Masagung.

Você também pode gostar