Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
sebagai
seperangkat
bentuk
dan tindakan
simbolik
yang
2.
3.
4.
3.
menunjukkan
bahwa
agama-agama
pada
umumnya
5.
7.
8.
Dalam
abad
terakhir,
peningkatan
rasionalisasi
ekonomi,
2.
3.
Tidak utilitarian
4.
Tidak empirik
5.
6.
7.
Sedangkan fungsi agama bagi para ahli sosiologi berbeda satu sama lain :
sebagai pemujaan masyarakat (Durkheim) : sebagai ideologi (Marx) dan sebagai
sumber perubahan sosial (Weber). Fungsi yang lebih lengkap dikemukakan oleh
Metta Spencer dan Alex inkeles : fungsi dukungan, fungsi kependetaan, fungsi
kontrol sosial, fungsi kenabian dan fungsi identitas.
Apa sebenarnya fungsi agama itu dalam masyarakat kalau kita kaji dari
sudut pandang sosiologis ? menurut E.K. Nottingham bahwa secara empiris,
agama dapat berfungsi di dalam masyarakat antara lain sebagai :
1. Faktor yang mengintegrasikan masyarakat.
2. Faktor yang mendisintegrasikan masyarakat
3. Faktor yang bisa melestarikan nilai-nilai sosial
4. Faktor yang bisa memainkan peran yang bersifat kreatif, inovatif dan
bahkan bersifat revolusioner
Fungsi agama ditinjau dari kajian sosiologis, ada dua macam. Pertama yang
disebut fungsi manifest dan yang kedua fungsi latent. Fungsi manifest adalah
fungsi yang didasari dan biasanya merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh
pelaku-pelaku ajaran agama. Sedangkan fungsi latent adalah fungsi yang
tersembunyi, yang kurang disadari oleh pelauk-pelaku ajaran agama.
Fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh para psikologi ini di dalam Silam
terlihat lebih terinci. Sesuai dengan klain Islan sebagai agama yang akan menjadi
rahman bagi seisi jagat raya ini, ajaran-ajaran Islam sarat dengan perintah tentang
ibadah dan muamalah. Isutzu menyebutkan sebagai sumber dasarnya itu, konsepkonsep etik-religius yang tercakup di dalam sumber dasarnbya itu, termasuk
didalamnya konsep-konsep yang berhubungan dengan etika sosial.
Djamaluddin Al-Afghany, seperti yang dikutip oleh Moenawar Cholil,
memandang perlu untuk memimpin akal manusia, manusia menganut tiga macam
kepercayaan antara lain :
1.
2.
3.
Masih
masyarakat,
Perbedaan
bidang
agama
dan
pertumbuhan
sekularisme
10
2. Fungsi Penyelamat
Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah
keselamatan yang meliputi dua alam yaitu : dunia dan akhirat. Dalam
mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para penganutnya
melalui, pengenalan kepada masalah sakral, berupa keimanan kepada
Tuhan.
Pelaksanaan pengenalan kepada unsur (zat supranatural) itu bertujuan
agar dapat berkomunikasi baik secara langsung maupun dengan
perantara, praktiknya dilaksanakan dengan cara; mempersatukan diri
dengan Tuhan (Pantheisme), pembebasan dan pensucian diri (penebusan
dosa) dan kelahiran kembali (reinkarnasi). Kehadiran dalam bentuk
penghayatan batin yaitu melalui meditasi sedangkan kehadiran dalam
menggunakan benda-benda lambang melalui: Theophania Spontanea,
yaitu kepercayaan bahwa Tuhan dapat dihadirkan dalam benda-benda
tertentu, tempat angker, gunung arca, dan lain sebagainya. Theophania
Innocativa, yaitu kepercayaan bahwa Tuhan hadir dalam lambang
karena dimohon., baik melalui innocativa magis(mantera, dukun)
maupun innocativa religius
(permohonan,
doa, kebaktian,
dan
sebagainya).
3. Fungsi Sebagai Pendamaian
Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai
kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa
bersalah akan segera menjadi hilang dari batinnya, apabila seseorang
pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat, pensucian, atau pun
penebusan dosa.
4. Fungsi Sebagai Social Control
11
12
yang ada. Yang paling penting Marx, menilai agama sebagai candu
masyarakat. Dikemukannnya bahwa agama berlaku atas masyarakat
bagaikan obat bius : agama meringankan penderitaan, tapi tidak
menghilangkan kondisi-kondisi yang menimbulkan penderitaan itu.
Pandangan Weber
Max Weber (1978) mempunyai beberapa pandangan yang sama dengan
Marx menyangkut fungsi-fungsi politik dan sosial dari agama. Weber melihat
agama melakukan fungsi-fungsi yang sangat berbeda untuk berbagai strata sosial
dalam masyarakat yang mempunyai stratafikasi sosial
Pandangan Robert N. Bellah
Hasil kajian Bellah mencoba mengamati apa kaitan yang terjadi antara
agama Tokugawa dengan pembangunan ekonomi Jepang. Perhatian Bellah
terhadap Jepang bukan saja karena Jepang merupakan satu-satunya negara bukan
Barat yang mampu mengembangkan industrialisasinya pada ambang pintu
memasuki abad 20, tetapi juga karena Jepang memiliki satu pola industrialisasi
yang khas.
Bellah membuat dua klasifikasi observasi, Pertama sekalipun memang
terdapat banyak agama di Jepang, termasuk didalamnya Konfusianisme,
Budhisme dan Shinto, ini tidak kemudian berarti menghalangi untuk menganalisa
atau mengatagorikan agama-agama di Jepang tersebut sebagai satu entitas. Kedua,
bahwa agama di Jepang mampu membentuk nilai-nilai dasar masyarakat Jepang.
Dengan dua klasifikasi observasi ini, Bellah melihat tiga kemungkinan
keterkaitan antara agama dan pembangunan ekonomi di Jepang. Pertama : agama
secara langsung mempengaruhi etika ekonomi, kedua : pengaruh agama terhadap
ekonomi terjadi melalui pranata politik dan ketiga : pengaruh agama terjadi
melalui pranata keluarga.
Agama di Indonesia mempunyai arti/posisi dan peranan/fungsi yang sangat
penting dalam pembangunan basional, yaitu sebagai berikut :
13
1.
Sebagai
faktor
motivatif,
agama
memberikan
dorongan
3.
4.
5.
14
DAFTAR PUSTAKA
15