Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Melindungi masyarakat
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C.
1.
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Agar mahasiswi mengetahui pengertian standar.
b.
c.
d.
e.
f.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
1.
a.
b.
c.
d.
e.
Standar sebagai suatu patokan pencapaian yang didasarkan kepada
tingkat keinginan yang terbaik.
Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar dan kamus
oxoford memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi
standar.
a.
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna yang digunakan sebagai batas penerimaan minimal ( clinical practice
guidelines, 1990 ).
b.
Standar adalah sfesifikasi dari fungsi dan tujuan yang harus di penuhi oleh
suatu sarana pelayanan agar pemakaian jasa pelayanan dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang di selanggarakan ( Rowlond &
rowland, 1983)
c.
Standar adalah tujuan produksi yang numeric, lazimnya ditetapkan secara
sendiri namun bersifat meningkat yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk
memisahkan yang tidak dapat di terima atau buruk dengan yang dapat diterima
atau baik ( Brent james, 1983 ).
2.
Melindungi masyarakat.
c.
d.
Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan
praktek sehari-hari.
e.
Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan
pengembangan pendidikan (Depkes RI, 2001:2)
Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan adanya standar
pelayanan, yang dapat di bandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, maka
masyarakat akan mencapai kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksana
pelayanan.
3.
b.
Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang
dilakukan, dengan penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan.
c.
Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan
dalam bentuk yang dapat diatur.
d.
Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar
pelaksana pelayanan dapat menerapkan standar.
e.
Proses yang berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk
penerapan standar (Depkes RI, 2001:2).
4.
a.
b.
Pertemuan Program Safe Motherhood dari negara-negara di wilayah
SEARO/Asia tenggara tahun 1995 tentang SPK.
Pada pertemuan ini disepakati bahwa kualitas pelayanan kebidanan yang
diberikan kepada setiap ibu yang memerlukannya perlu diupayakan agar
memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Sebagai tindak lanjutnya,
WHO SEARO mengembangkan Standar Pelayanan Kebidanan. Standar ini
kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia, khususnya untuk tingkat
pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat. Standar ini
diberlakukan bagi semua pelaksana kebidanan.
c.
d.
Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 .
tentang registrasi dan praktek bidan. Pada BAB I yaitu tentang KETENTUAN
UMUM pasal 1 ayat 6 yang berbunyi Standar profesi adalah pedoman yang harus
dipergunakan sebagai petunjuk dalam melaksanakan profesi secara baik.
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan serta
penyelenggaraannya sesuai kode etik dan standar pelayanan pofesi yang telah
ditetapkan. Standar profesi pada dasarnya merupakan kesepakatan antar
B.
Standar outcome
1.
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan
profesional terhadap klien
2.
Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik
positif maupun negatif.
3.
Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu
atau prosedur tertentu.
4.
Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan
fungsional klien
KEPUASAN PELANGGAN
Pembelian atau penggunaan jasa memutuskan memberikan suatu penilaian
terhadap produk atau jasa dan bertindak atas dasar itu. Apakah pembeli puas
setelah membelanjakan tergantung kepada penampilan yang ditawarkan dalam
hubungannya dengan harapan pembeli.
Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management , memberikan definisi
tentang kepuasan pelanggan (customer satisfaction): Kepuasan adalah tingkat
keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan
pemampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya denagn
harapan seseorang.
Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang
dirasakan dan harapan.
Ada 3 tingkat kepuasan :
a.
b.
c.
2.
Empati (sikap peduli) yang ditunjukan oleh para petugas kesehatan,
kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami
kebutuhan para pelanggan. Sikapa ini akan menyentuh emosi pasien. Faktor inin
akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien (compliance)
3.
Biaya (cost), tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber
moral hazard pasien dan keluarganya, yang penting sembuh sehingga
menyebabkan mereka menerima saja jenis perawatan dan teknologi yang
ditawarkan petugas kesehatan. Akibatnya, biaya perawatan menjadi mahal.
Informasi terbatas yang dimiliki pasien dan keluarganya tentang perawatan yang
diterima dapat menjadi sumber keluhan pasien. Sistem asuransi kesehatan
dapat mengatasi masalah biaya kesehatan.
4.
Bukti langsung penampilan fisik (tangibility); meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
5.
Jaminan keamamnan yang ditunjukkan petugas kesehatan (assurance);
kemampuan kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas
dari bahaya, risiko dan keragu-raguan, ketepatan jadwal pemeriksaan dan
kunjungan dokter dsb.
6.
Kehandalan (reliability); merupakan kemampuan memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
7.
Daya tanggap/ kecepatan petugas dalam memberi tanggapan terhadap
keluhan pasien (responsiveness); keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
6.
Peningkatan kualitas memerlukan tambahan sumber daya, tetapi dengan
menganilis efisiensi, manajer program kesehatan dapat memilih intervensi yang
paling cost effective.
Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian
hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar
telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan
penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang
diterima. Sebagai contoh untuk menyelesaikan sebuah tugas, cara A
membutuhkan waktu 1 jam sedang cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka
cara A lebih efisien dari cara B. Dengan kata lain tugas tersebut dapat selesai
menggunakan cara dengan benar atau efisiensi.
EFEKTIFITAS PROGRAM
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan
yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan
dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara
yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
a. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
b. Pentingnya cara penyelesaian masalah
c. Sensitifitas cara penyelesaian masalah
C.
Kinerja bidan : proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu
organisasi dalam memberikan jasa atau produk kepada pelanggan.
b.
Nyatakan secara terbuka keinginan untuk bekerja dalam kemitraan untuk
meningkatkan pelayanan
Mendefinisikan Kualitas
Kemampuan pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
Mengukur Kualitas
a.
Menggunakan metode statistik yang tepat untuk menafsirkan hasil
pengukuran.
b.
Mengurangi Biaya
Mengurangi kerja sia-sia, duplikasi, kompleksitas yang tak perlu
Komitmen Pemimpin
Menunjukkan segala sesuatu baik itu dengan kata-kata maupun perbuatan atas
komitmen yang telah ditetapkan terutama untuk mutu