Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMUKIMAN PENDUDUK
Disusun Oleh:
KELOMPOK 01 / KELAS D
1. Adam Zulseta
( 14020227 )
( 14020212 )
( 14020210 )
( 14020228 )
5. Ary Handoyo
( 14020201 )
INDRAMAYU
2016
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.
Di Era ini banyak masyarakat yang mengalami penganguran. Hal ini disebabkan
tidak ada lapangan kerja disetiap kota. Oleh karena itu, apabila kota ini dibangun sebuah
pusat perbelanjaan atau bisa dikatakan Mall, maka penganguran dikota ini dapat berkurang.
Dan selain itu dengan adanya Mall masyarakat tidak perlu jauh jauh untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan dapat. Juga untuk reflesing. Dengan dibangunnya sebuah Mall dikota
ini maka pengusaha dan masyarakat sama-sama diuntungkan. Pengusaha dapat menambah
pendapatannya, sedangkan masyarakat juga akan dapat keuntungan yaitu dapat memenuhi
kebutuhan hidup tanpa biaya yang cukup besar.
Mall merupakan parameter yang mutlak bagi kemajuan kota Indonesia. Mall
adalah reprensentasi fisik dari berbagai paradok kehidupan Sosial, Ekonomi yakni antara
kaya dan miskin, ekslusif-inklusif, artificial-natural, dan modern-tradisional. Mall
mencirikan suatu bangunan tertutup Multilantai yang diisi oleh berbagai jenis Retail dalam
satu struktur yang kompak, sehingga para pengunjung mudah mengakses dari satu unit ke
unit Retail yang lain. Untuk alasan sustainability, maka sebuah Mall biasanya Memiliki
penghuni Utama yang disebut, Anchor stores, yakni Toko serba ada (Departemen store) serta
pusat jajanan atau makanan (food court).
1.2 Tujuan Studi
Mengidentifikasi, Memprediksi, Meinterpretasi, dan Mengkomunikasikan pengaruh
suatu kegiatan (proyek) terhadap lingkungan. Serta keterkaitan proyek dengan
lingkungan sekitar., dan dampak-dampaknya bagi lingkungan sekitar.
Bab II
Ruang Lingkup Studi
2.1 Dampak Besar Dan Penting Yang Ditelaah.
Jika dikawasan tersebut dibangun sebuah Mall, Maka terdapat beberapa dampak
diantaranya, Dampak secara aspek fisik dan aspek non fisik.
Pada dampak aspek fisik (mengarah pada lingkungan dan alam) bagi lingkungan
sekitar diantaranya meliputi banjir, Polusi dan Efek rumah kaca. Membahas masalah banjir
otomatis bencana tersebut akan terjadi jika tidak ditanggulangi secara baik dan efisien.
Karena adanya pembangunan sebuah Mall maka daya serap air berkurang. Banjir dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Konsep banjir = Lintasan air (air yang mengalir) Kapasitas Saluran (debit selokan)
Sehingga agar pembangunannya berjalan lancar dan tidak berdampak banjir, maka
pembanguna tersebut harus diminimalisasi sebaik mungkin agar daya penyerapan betul-betul
dioptimal seperti dibangunnya selokan dekat pembangunan Mall tersebut. Karena
kapasitasnya selokan dengan lintas air harus seimbang, jika tidak maka air yang mengalir
tidak sesuai dengan debet selokan yang ada sehingga air meluap.
Tidak hanya Banjir Polusi pun akan berdampak akibat adanya pembangunan
sebuah Mall diantaranya Polusi Udara. Setelah adanya pembangunan Mall otomatis wilayah
tersebut akan lebih ramai karena masyarakat akan berbondong-bondong dating ke tempat
tersebut sehingga jika hal itu terjadi pasti banyak kendaraan lalu-lalang didaerah tersebut,
Akibatnya banyak asap yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, karena hal itulah yang
menyebabkan terjadinya Polusi Udara
Selain kedua hal diatas, juga bisa terjadi efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat
terjadi apabila Polusi Udara yang terjadi berlebihan yang ditimbulkan oleh asap kendaraan
bermotor yang menyebabkan udara panas. Selain itu Sinar Matahari tidak bisa diserap secara
langsung oleh tanah karena adanya paving diMall tersebut.
Misalnya pegeseran
budaya local/ kearifan local. Dimana yang dulunya masyarakat bersifat bergotong-royang,
saling bahu-menbahu. Kini akibat adanya pembangunan Mall siakp masyarakat (budaya
masyarakat) semakin hari semakin luntur dan berubah menjadi sikap induvidualisme
terhadap sesama, sikap pemborosan atau suka berbelanja.
Selain itu juga teradi perubahan pada pola pikir dan watak seseorang dengan
adanya Mall dan barang-barang yang diperjual belikan membuat pola pikir seseorang
berubah. Misalnya terlihat lebih modern akibat barang-barang yang ada di Mall tersebut.
2.2 Wilayah Studi.
Dalam pembangun Mall didaerah penduduk atau bekas peternakan kuda harus
memperhatikan beberapa hal.
Macam-macam kajian yang harus diperhatikan dalam perencanaan dalam pembangunan
antara lain
1. Aspek Geomorfologi (bentuk lahan)
Bentuk lahan harus ditinjau dan dianalisa, Bahwa daerah yang bersangkutan adalah
daerah lahan kapur. Maka dari itu perlu adanya menganalisa lahan kapur tersebut kaya
akan sumber air atau tidak. Selain itu harus menganalisa daya serap lahan terhadap air.
Pada daerah padat penduduk, daya serap tanah terhadap air sangatlah kecil. Sehinggan
perlu dibuat sumur resapan air agar tidak terjadi banjir local.
2. Aspek hidrologi saluran Air
Sepeti kami ketahui Konsep banjir = Lintasan air (banyaknya air yang mengalir)
Kapasitas Saluran (debit selokan). Lintasan air merupakan banyaknya air yang mengalir,
sedangkan kapasitas saluran adalah debit selokan untuk menampung air. Maka untuk
menghindari banjir kita harus pembangunan yang berwawasan lungkungan dan kapasitas
selokan dengan lintasan air harus seimbang. Selain itu, perlu diadakan perencaan yang
terkonsep agar selokan yang dibuat dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jika selokan
beralih fungsi menjadi pembuangan sampah, maka akibatnya akan terjadi penyumbatan
sehingga saluran air tidak lancar. Selokan juga perlu diadakan tinjauan, karena dalam
waktu yang cukup lama akan terjadi sedimentasi dalam selokan tersebut sehingga untuk
menyelesaikan masalah ini perlu diadakan pengerukan agar saluran air lancar.
Bab III
Metode studi
3.1 Metode pengumpulan Data.
1. Metode Kuesioner.
Metode yang digunakan dalam penelitian mengenai pembangun pusat perbelanjaan,
dilakukan wawancara dengan masyarakat sekitar daerah pembangunan sebagai
responden. Data yang dikumpulkan adalah tanggapan responden
mengenai
Bab IV
Rencana Usaha Atau Kegiatan
4.1 Identifikasi Pemarkarsa Dan Penyusunan AMDAL
Identifikasi Dan Penyusunan AMDAL disusun Pemakarsa dan Intansi Tim penganalisa
lingkungan dan pembangunan.
Dimana Pemarkarsanya yaitu kami yang memiliki :
1. Maksud dan tujuan pembangunan Mall tersebut
2. Melatar belakangi kegiatan perencanaan pembangunan tersebut.
3. Penanggung jawab dalam perencanaan pembangunan Mall.
4. Pertimbangan-pertimbangan dengan intansi yang terkait.
Jadi pemakarsa berkerja sama dengan intansi tim penganalisa lingkungan dan pembangunan
yang nantinya akan diajukan kepemerihtah untuk disetujui atau tidak.
4.2 Tujuan Rencana Usaha atau kegiatan.
1) Menciptakan Pusat Perbelanjaan didaerah tersebut yang nyaman asri serta memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar. Antara lain kebutuhan primer, sekunder, tersier.
2) Menjalin hubungan kerjasama yang baik antar masyarakat sekitar. Sehingga terciptanya
tatanan atau struktur lingkungan yang koperatif.
3) Untuk meningkatkan perekonomian didaerah atau wilayah sekitar.
4) Menciptakan Lapangan Pekerjaan.
5) Menarik pengusaha-pengusaha atau investor untuk ikut penanaman Modal.
6) Pengusaha dan masyarakat sama-sama diuntungkan. Pengusaha dapat menambah
pendapatannya, sedangkan masyarakat juga akan dapat keuntungan yaitu dapat
memenuhi kebutuhan hidup
Menjalin hubungan yang baik dengan susunan lingkungan sekitar sehingga proyek
berjalan dengan lancar.
Menampung keluhan dan masukan dari masyakat sekitar dalam kegiatan proyek
tersebut.
Bab V
Rona Lingkup Lingkungan
Rona lingkup Lingkungan menjelaskan gambaran umum tentang kodisi-kondisi
lingkungan pembangunan Mall. Sehingga bisa didapat hasil yang kongkrit dalam membangun
seluk beluk pembangunan Mall itu. Antara lain dilihat dari :
a) Kondisi Demografi, kependudukan,
Struktur penduduk, keadaan penduduk didaerah tersebut beraneka ragam. Dari tua
sampai muda, dari anak-anak sampai remaja, Dari kelas bawah, menengah, atas jga
ada. Melihat kondisi saat ini didaerah tersebut mayoritas menengah keatas sehingga
bagi kalangan / masyarakat bisa berbelanja berbagai bahan pokok dan sekunder disana.
b) Kondisi Ekonomi.
Kondisi Ekonomi menggambarkan tingkat pendapatan penduduk mayoritas lumayan
stabil. Karena kebanyakan penduduk menengah keatas. Artinya disini juga terbukanya
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dalam proyek tersebut.
c) Kondisi Budaya Sosial
Masyakat disana lebih cenderung membeli bahan-bahan pokok keperluan yang
dibutuhkan. Sehingga budaya konsumtif bisa diatasi dengan pendekatan ekologi,
artinya seberapa perlu kebutuhan tersebut untuk dikonsumsi. Jadi menciptakan pola
pikir yang bukan untuk hura-hura.
d) Kondisi kesehatan masyarakat.
Kondisi kesehatan didaerah tersebut lebih terkait pada penyediaan air bersih, status
gizi, dan kecukupan pangan, serta obat-obatan.
Bab VI
Prakiraan Dampak Besar Dan Penting.
Prakiraan Dampak Besar Dan Penting antara lain :
1) Pada saat pembangunan Mengganggu Aktivitas keseharian,
Bab VII
Evaluasi Dampak Besar Dan Penting
Besarnya pengaruh perubahan, akibat adanya pembangunan Mall tersebut.,
1) Berapa banyak jumlah masyarakat yang terkena dampak.
Dampaknya tidak hanya dirasakan untuk masyarakat sekitar tetapi membangun bangunan
yang Multisektor itu juga berpengaruh pada daerah atau wilayah situbondo.
2) Jangka waktu terjadinya dampak pembangunan tersebut.
Dampaknya bisa dalam jangka waktu panjang, misalnya ada dampak social, budaya,
ekonomi yang telah dibahas. Dampak ini terjadi secara significant artinya aktifitas proyek
akan menggangu aktifitas masyarakat sekitar.
3) Intensitas dampak
Perubahan social, sifat fisik, konflik pro dan kontra, susunan lingkungan sekitar berubah.
Masyarakat di Wilayah Study AMDAL pasti terkena dampak lingkungan pembangunan.
Tetapi beberapa masyarakat diantaranya bisa merasakan manfaat dari pembangunan itu. Jumlah
yang sama atau lebih yang bisa dirasakan manfaatnya akan mendukung proses terjadinya
pelaksanaan pembangunan itu. Dan dampaknya bisa saja dapat dipulihkan kembali juga tidak
dapat dipulihkan. Rencana usaha adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar
memerlukan waktu beberapa dekade kedepannya.
Gambar
Lokasi Proyek