Você está na página 1de 7

Artikel Kedokteran

Blog ini
Di-link Dari Sini
Web
Blog ini

Di-link Dari Sini

Web

Selasa, 05 Oktober 2010


EVIDENCE BASED MEDICINE
Semakin berkembangnya zaman, sistem pendidikan dokter di seluruh dunia juga semakin
berkembang. Demikian pula sistem pendidikan dokter di Indonesia. Dulu proses pendidikan
kedokteran di Indonesia cenderung masih tradisional dan sangat mengandalkan kuliah yang
berpusat pada dosen, yang cenderung menekankan pada transfer pengetahuan, bukan pada
pemfasilitasan pembelajaran. Proses pendidikan kedokteran yang seperti itu sudah tidak
cocok dengan tuntutan keadaan saat ini. Untuk saat ini, didalam pendidikannya, dokter sangat
harus dididik dan dituntut untuk belajar secara mandiri yang berkonsep pada konsep dasar
belajar berbasis bukti ilmiah (evidence based medicine), yang bertujuan agar mahasiswa
kedepannya dapat benar benar siap dan mampu untuk menjadi seorang dokter yang dapat
membantu
pasien
sesuai
dengan
yang
diharapkan.
Bukan hanya didalam sistem pendidikan saja, demikian juga dengan berkembangnya
teknologi informatika yang dapat dilihat dari semakin pesatnya perkembangan bioinformatika
dan teknologi informasi yang mempunyai kontribusi besar pada munculnya era ledakan
informasi ilmiah yang secara mendasar merubah cara dokter mendefinisikan, mendiagnosis,
memberikan terapi, dan mencegah penyakit. Semakin pesatnya perkembangan informasi
tentang cara melakukan praktik kedokteran dan perubahan informasi juga sangat membantu
dokter didalam mencari dan mengambil informasi catatan-catatan medis elektronik melalui
internet. Dari semuanya tersebut, tujuan utama dari seorang dokter adalah mengobati pasien
sampai pasien benar-benar sembuh. Oleh karena itu, maka berkembanglah seni kedokteran
yang sangat diperlukan dalam praktik kedokteran yang berbasis ilmiah atau yang sering
disebut
dengan
Evidence
Based
Medicine.

Definisi
Menurut Sackett et al. Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang

didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.
Dengan demikian, dalam prakteknya, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman
klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
Pengertian lain dari evidence based medicine (EBM) adalah proses yang digunakan secara
sistematik untuk menemukan, menelaah/me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi
sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik. Jadi secara lebih rincinya lagi, EBM
merupakan keterpaduan antara (1) bukti-bukti ilmiah, yang berasal dari studi yang terpercaya
(best research evidence); dengan (2) keahlian klinis (clinical expertise) dan (3) nilai-nilai
yang
ada
pada
masyarakat
(patient
values).
Publikasi ilmiah adalah suatu pempublikasian hasil penelitian atau sebuah hasil pemikiran
yang telah ditelaaah dan disetujui dengan beberapa petimbangan baik dari acountable aspek
metodologi maupun accountable aspek ilmiah yang berupa jurnal, artikel, e-book atau buku
yang
diakui.
Adapun accountable aspek ilmiah adalah mensurvey secara langsung tentang suatu
permasalahan dengan penelitian untuk mendapatkan dasar yang valid dan dapat
dipertanggung jawabkan. Maksudnya adalah :
1. Melalui evidence based medicine kita mengadakan survei tentang keluhan sejumlah
penderita.
2. Melalui evidence based medicine kita mengadakan survei tentang kelainan fisik
sejumlah penderita penyakit tertentu.
3. Selain mensurvei keluhan dan kelainan fisik penderita, melaui evidence based
medicine kita juga dapat mensurvei hasil terapinya.
Sedangkan accountable aspek metodologis adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh
kebenaran menggunakan tata cara tertentu dalam pengumpulan data hasil penelitian yang
telah
ditelaah
dan
diakui
kebenarannya.

Penerapan

Evidence

Based

Medicine

Penerapan evidence based medicine dalam pembelajaran mahasiswa diantaranya adalah


1. Dalam menyusun dan memformulasikan pertanyaan ilmiah yang berkaitan dengan
masalah
2. Menelusuri informasi ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
3. Menelaah terhadap bukti-bukti ilmiah yang didapat
4. Penerapan hasil-hasil penelaah bukti-bukti ilmiah tadi yang sudah dipercaya ke dalam
praktek pengambilan keputusan
5. Kemudian pengevaluasian terhadap efficacy dan effectiveness

Pentingnya

Evidence

Based

Learning

Beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan :


1. Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya yang terdapat dalam text-book)
sudah sangat tidak akurat pada saat ini. Beberapa justru sering keliru dan
menyesatkan (misalnya informasi dari pabrik obat yang disampaikan oleh duta-duta
farmasi/cfete//er), tidak efektif (misalnya continuing medical education yang bersifat
didaktik), atau bisa saja terlalu banyak sehingga justru sering membingungkan
(misalnya jurnal-jurnal biomedik/ kedokteran yang saat ini berjumlah lebih dari
25.000 jenis).
2. Dalam pendidikannya, dengan bertambahnya pengalaman klinik seseorang maka
kemampuan/ketrampilan untuk mendiagnosis dan menetapkan bentuk terapi (clinical
judgement) juga meningkat. Namun pada saat yang bersamaan, kemampuan ilmiah
(akibat terbatasnya informasi yang dapat diakses) serta kinerja klinik (akibat hanya
mengandalkan pengalaman, yang sering tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah) menurun secara signifikan.
3. Meningkatkan kinerja mahasiswa dalam mencari dan mengidentifikasi literatur klinis
terbaik untuk menyelesaikan masalah.

Cara Mencari Publikasi Ilmiah dan Penerpannya


Publikasi ilmiah dapat kita cari dari perpustakaan di kampus, internet, kuliah pakar, dll.
Pelacakan publikasi ilmiah yang baik diantaranya adalah
1. Pelacakan yang spesifik, akan lebih cepat dan berpeluang untuk menemukan artikel
yang diinginkan.
2. Penggunaan frase yang tepat agar memudahkan dalam pencarian
3. Pelacak memiliki pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
4. Dengan menggunakan Boolean logic

Penerapan Publikasi Ilmiah


Dalam dunia perkuliahan, contoh penerapan publikasi ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Karya Tulis
2. Paper
3. Makalah
4. Laporan
5. Skripsi
6. Tesis
7. Disertasi
8. Buku teks/text book
9. Diktat

10. Jurnal
11. Buletin
12. Referat, dll

Website Website Yang Digunakan Untuk Mengakses


Jurnal
Selain www.pubmed.com dan www,proquest.com, ada beberapa website yang diperuntukkan
dalam pencarian jurnal. Diantaranya :
1. www.ciencedirect.com
2. www.blackwell.com
3. www.thieme.com
4. www.ingenta.com
5. www.scirus.com
6. www.sage.com
7. www.medline.com
8. www.highwire.com
9. www.ovid.com
10. www.springerlink.com
11. www.scopus.com
12. www.kluwer.com
13. www.hinari.com
14. www.wileyinterscience.com

Penggunaan Boolean Logic


Dalam mencari sebuah jurnal atau artikel, biasanya kita menggunakan www.pubmed.com
atau www.proquest.com ,dll dengan menggunakan cara boolean logic. Didalam
menggunakannya, terdapat kata bantu, yaitu AND, OR, NOT, dan NEAR.
1. OR
Contohnya dalam melacak Stroke OR therapy. Semua artikel atau jurnal yang ditemukan
hanya mengandung kata stroke saja atau therapy saja.
2. AND
AND berfungsi sebagai penghubung. Dalam melacak, misal Hypertension AND therapy,
mesin pencari tersebut akan mengeluarkan semua artikel atau jurnal yang mengandung kedua
kata tersebut, yaitu hypertension dan therapy.
3. NOT
NOT sendiri berfungsi untuk eksklusi. Dalam menggunakannya, missal dalam mencari
Hyperextension NOT eclampsia, semua artikel yang mengandung kata hyperextesion akan
keluar, namun yang mengandung kata eclampsia tidak akan dikeluarkan walaupun
mengandung kata hyperextension.
4. Dari ketiga kata bantu tersebut dapat digabungkan
Misalnya dalam mencari (Signal transduction AND (phosphorylation OR kinase)) NOT
xenopous, akan diketemukan artikel atau jurnal yang mengandung kata signal transduction
dan phosporylation tanpa mengandung kata xenopous, atau yang mengadung kata signal
transduction dan kinase tanpa mengandung kata xenopous.

5. Huruf Kapital
Didalam pencarian dengan menggunakan Boolean logic harus menggunakan huruf kapital.
6. Frase / fragmen
Gunakan yang namanya Quotation Marks. Misalnya dalam mencari Life and death of a
cell akan mendapatkan artikel dan jurnal yang lebih spesifik. Tanpa Quotation Marks" akan
didapatkan artikel yang hanya berisi life, death, atau cell saja.
7. Batasan Waktu
Dengan menggunakan batasan waktu didalam pencarian dapat berguna dalam menyempitkan
pelacakan. Misalnya kita ingin mencari artikel tentang hal yang kita cari tersebut dalam lima
tahun terakhir atau 10 tahun terakhir atau dll. Kita juga dapat membatasi hanya pada artikel
yang dapat diakses full text.
8. Wildcards
Wildcards digunakan untuk meluaskan pencarian. Caranya adalah dengan menambahkan
tanda (*). Contohnya dalam mencari child*, kita akan memperoleh artikel yang berisi child,
children, childcare, dsb.
Dari cara penggunaan Boolean logic tersebut jika masih saja gagal didalam pencariannya
mungkin terdapat masalah pada program search engine atau mungkin juga karena tidak
adanya artikel yang sesuai dengan pencarian dari kata yang dicari. Oleh Karena itu, terdapat
tips didalam pencarian artikel dengan menggunakan Boolean logic, yaitu :
1. Jangan terlalu spesifik
2. Cek ejaan
3. Bila ragu-ragu akan ejaan jangan masukkan kata tersebut
4. Gunakan wildcard
Diposkan oleh Daru Kristiyono Tyas Adityo di 13.51
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke
Google Buzz
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Cari

didukung oleh

Yang Melihat Blog Ini

widget

Arsip Blog

2010 (5)
o Oktober (5)

HOMEOSTASIS I : DASAR FISIOLOGI

HOMEOSTASIS II : Keseimbangan Cairan, Elektrolit, ...

INDEPENDENT LEARNING DIDALAM PENDIDIKAN DOKTER

PROBLEM BASED LEARNING

EVIDENCE BASED MEDICINE

Pengikut
Mengenai Saya
Daru Kristiyono Tyas Adityo
Lihat profil lengkapku

Baris Video

didukung oleh

Copyright 2010 Daru Qthink || Design by Qthink. Watermark template oleh Josh Peterson.
Didukung oleh Blogger.
saya selesai menonton

Você também pode gostar