Você está na página 1de 3

PENULIS

TAHUN
JUDUL

: Amira Ezzat Khamis, Amine Mohamed Omar, Mohamed


Helal, Wafaa Mohamed, Kamel Bakr
: 2014
: Evaluation of an intervention program to prevent
hospital-acquired catheter-associated urinary tract
infections in an ICU in a rural Egypt hospital

JURNAL

: High Institute of Public Health, Alexandria University,


Egypt
VOLUME/HALAMAN : Vol. 9(2),
A. Konten/Isi Jurnal
1. Latar Belakang dan Tujuan
Kateter terkait infeksi saluran kemih (Cautis) adalah infeksi
kesehatan terkait yang paling umum di ICU dengan berbagai dilaporkan
30% -40% dari infeksi. Cautis menyebabkan peningkatan morbiditas,
mortalitas, biaya rumah sakit, dan lama tinggal di rumah sakit. Risiko
harian diperkirakan berkembang dari CAUTI adalah dari 3% sampai 7%.
Persentase meningkat dengan waktu kateterisasi lagi. Langkah-langkah
pengendalian infeksi yang dianjurkan untuk mengontrol Cautis dapat
mengurangi frekuensi mereka hingga 69%.
Langkah-langkah untuk mencegah Cautis telah dikelompokkan ke
dalam seperangkat praktek yang bertujuan pencegahan Cautis bila
diterapkan bersama-sama oleh staf medis sebagai apa yang disebut
"bundel". Bundel ini merupakan sekelompok tindakan berdasarkan bukti
terbukti mengurangi terjadinya Cautis. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memperkirakan efektivitas pelaksanaan dedicated kemih kateter
bundel (UCB) dalam mengurangi tingkat Cautis di Rumah Sakit Eldawar
Umum Kafr.
2. Metode
Studi intervensi pre-post dilakukan selama 6 bulan dari Juli 2012
hingga Desember 2012 di Unit Medis Intensive Care, Penelitian ini
dilakukan selama 2 tahap, tahap 1, bulan awal pra-intervensi (JuliAgustus), fase 2 fase pasca-intervensi selama 4 bulan (SeptemberDesember). September 2012 dianggap sebagai periode run-In.
3. Hasil dan Kesimpulan
Sebanyak 88 pasien berkateter dimasukkan dalam penelitian ini,
11 dikeluarkan karena mereka menunjukkan gejala ISK pada masuk. Dari
77 pasien yang tersisa, 55 (71,5%) menunjukkan gejala-Cautis setelah 48
jam. dari penyisipan kateter (kesehatan terkait).

Merangkum data demografis untuk 55 pasien yang mengembangkan


Cautis di fase studi 2. Hal ini jelas bahwa perempuan (56,4%) memiliki Cautis

lebih tinggi dibandingkan laki-laki (43,6%) belum hasil ini tidak signifikan secara
statistik (Chi square test). Sebaliknya Cautis secara signifikan berhubungan
dengan usia pasien (Chi square test). Persentase tertinggi penderita Cautis milik
kelompok usia> 60 (32,7%) diikuti oleh kelompok usia 50 sampai kurang dari 60
tahun (25,5%) dan sedikitnya jumlah pasien di antara kelompok usia 13 sampai
kurang dari 40 tahun (p = 0,015).
Tingkat Cautis tertinggi selama September (107,44 kasus / 1000 hari
kateter), sementara tingkat infeksi terendah selama Desember (29,2 kasus /
1000 hari kateter).
Analisa Jurnal (PICO)
No
.
1

Kriteria
P
(Patient/Clinica
l Problem)

Jawa
b
Ya

I
(Intervention)

Ya

C
(Comparasion)

Ya

O
(Outcome)

Ya

Pembenaran & Critical thinking

Masalah klinik dari jurnal ini adalah


kejadian tingkat insiden CAUTI di
Ruang ICU.
Populasi/Patient dalam jurnal ini adalah
55 responden yang di lakukan seleksi
sesuai dengan kriteria eksklusi dan
inklusi.
Proses yang diterapkan pada jurnal ini
semua perawat yang diamati untuk
kepatuhan mereka untuk praktek UCB
(penyisipan dan pemeliharaan),
Pengamatan dilakukan sekali per
minggu (masing-masing 30 menit) dan
dengan setiap penyiapan kateter baru
pada setiap tahap studi.
Jurnal ini melakukan perbanding terhadap
tingkat insiden CAUTI sebelum dan
sesudah dilakukan bundel ISK.
Selama masa penelitian, 55 dari 77 pasien
didiagnosis
dengan
CAUTI.
Tingkat
kejadian CAUTI untuk periode praintervensi adalah 90,12 / 1.000 hari kateter
dan untuk tahap pasca intervensi 65.69 /
1000
hari
kateter.
Tingkat
Cautis
berbanding terbalik dengan elemen bundel
penyisipan dan pemeliharaan bundel pada
unsur kepatuhan. Hubungan negatif ini
secara statistik signifikan hanya dengan
elemen pemeliharaan bundel (p = 0,042) (r
s = -0,828). Tingkat kepatuhan perawat ICU
ke elemen bundel dinaikkan menjadi 100%
selama 2 bulan terakhir dari fase pasca

intervensi.

B. Kritikal Jurnal
1. Subtansi
a. Kelebihan
Kelebihan dari jurnal ini adalah membandingkan tingkat insiden
CAUTI pada pasien yang terpasang cateter urine di ruang ICU.
b. Kekurangan
Jurnal ini hanya sedikit memberi gambaran bundel ISK.
2. Metodelogi
a. Kelebihan
Melakukan observasi langsung pada petugas yang melaksanakan
bundel ISK
b. Kekurangan
Metode penelitian ini hanya dilakukan observasi.
3. Interprestasi
a. Kelebihan
Penyajian sudah disertakan tabel hasil dengan penjelasan yang lebih
jelas di bawah tabel.
b. Kekurangan
Tidak di paparkan secara terperinci bakteri yang menyebabkan ISK.
C. Implementasi Keperawatan
1. Hasil penelitian dalam jurnal ini dapat berkontibusi dalam keperawatan
kritis dan bangsal sehingga dapat melakukan interprestasi terhadap
pasien dengan indikasi pemasangan kateter urin.
2. Jurnal ini sebagai landasan teori untuk menjelaskan kepada petugas
medis tentang CAUTI pada pemasangan kateter urin.

Você também pode gostar