Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
Metropolitan dan
sekitarnya.
dibutuhkan
Untuk
ketersediaan
menunjang
infrastruktur
perkembangan
khususnya
wilayah
fasilitas
MBR,
pengelola
Pada tahun 2013, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat
menghasilkan timbulan sampah sebesar 1.492 ton/hari atau 7.459 m3/hari
dengan komposisi 73,4% organik. (BPLH Kota Bandung, 2013). Timbulan
sampah yang dihasilkan penduduk Kota Bandung ditampung di TPA Regional
Sarimukti yang juga menampung sampah dari penduduk Kabupaten Bandung
Barat dan Kota Cimahi. TPA yang terletak di Desa Cigedig Sarimukti,
Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat ini memiliki luas 25 ha dan
sudah terpakai sebesar 19 ha. Total sampah yang masuk dari ketiga daerah
tersebut adalah 2.528 m3/hari (Pokja AMPL Kota Cimahi, 2011). Masa
layanan TPA Sarimukti diperkirakan hingga tahun 2017. Hal ini menjadi
pekerjaan bagi pemerintah untuk menyediakan lahan TPA baru. Pengadaan
lahan untuk TPA bukanlah pekerjaan mudah terutama di kota-kota besar
karena masalah keterbatasan lahan. Jika lahan tersedia pun, timbul masalah
lain seperti penolakan dari warga sekitar calon lokasi TPA.
Di daerah lain yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, dan Kabupaten
Bandung sudah memiliki TPA untuk melayani daerahnya masing-masing.
Kabupaten Sumedang terdapat satu TPA yang berlokasi di Desa Cibeureum
Wetan, Kecamatan Cimalaka. Pada tahun 2011, luas TPA dengan sistem open
dumping yang sudah terpakai sebesar 6,7 ha dengan luas total 10 ha (Pokja
AMPL Kabupaten Sumedang, 2011). Kabupaten Garut saat ini menggunakan
TPA Pasirbajing sebagai tempat pembuangan akhir dengan sistem open
dumping. Luas lahan yang ada mencapai 12,5 ha dengan lahan yang sudah
terpakai sebesar 8,5 ha (Pokja Sanitasi Kabupaten Garut, 2013). Kabupaten
Bandung dilayani satu TPA dengan sistem open dumping yang terletak di Desa
Babakan,
Kecamatan
Ciparay.
Pada
operasionalnya
TPA
Babakan
diperkirakan akan berakhir pada tahun 2014, namun saat ini TPA Babakan
masih difungsikan (Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Bandung, 2013).
Dengan demikian, untuk menangani masalah persampahan dibutuhkan upaya
dalam pengelolaannya terutama aspek pengolahan guna mereduksi timbulan
Pendahuluan
Bab I berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Regional Legoknangka.
Analisis dan Pembahasan
Bab V berisi analisis data-data mengenai timbulan, komposisi, dan
karakteristik sampah yang ada di wilayah studi serta alternatif
teknologi pengolahan yang dapat diterapkan berdasarkan analisis
BAB VI
multikriteria.
Kesimpulan dan Saran
Bab VI berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
serta saran untuk penelitian selanjutnya.