Você está na página 1de 3

MENINGITIS

DEFINISI
Meningitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu peradangan
pada selaput yang mengelilingi otak atau sumsum tulang belakang. Apabila meningitis tidak
diobati dapat menyebabkan pembengkakan otak dan menyebabkan cacat permanen, koma
dan bahkan kematian. Meningitis adalah infeksi cairan otakdisertai radang yang mengenai
piameter (lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan
mengenai jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial. Radang atau inflamasi pada
selaput otak /meninges (termasuk dura, arachnoid dan pia mater)
ETIOLOGI dan FAKTOR RESIKO
Peradangan pada meningitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi
virus. Namun, peradangan juga bisa disebabkan oleh kondisi langka yang lebih, seperti
kanker, reaksi obat, atau penyakit dari sistem kekebalan tubuh.
Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas : Penumococcus, Meningococcus,
Hemophilus influenza, Staphylococcus, E.coli, Salmonella. (Japardi, Iskandar., 2002)
Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur :
1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes
2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus.
3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus.
(Japardi, Iskandar., 2002)
PATOFISIOLOGI
Meningitis pada umumnya sebagai akibatdari penyebaran penyakit di organ atau
jaringan tubuh yang lain. Virus / bakteri menyebar secara hematogen sampai ke selaput otak,
misalnya pada penyakit Faringitis, Tonsilitis, Pneumonia, Bronchopneumonia dan
Endokarditis. Penyebaran bakteri/virus dapat pula secara perkontinuitatum dari peradangan
organ ataujaringan yang ada di dekat selaput otak, misalnya Abses otak, Otitis Media,
Mastoiditis, Trombosis sinus kavernosus dan Sinusitis. Penyebaran kuman bisa juga terjadi
akibat trauma kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah otak. Invasi kuman-

kuman ke dalam ruang subaraknoid menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, CSS
(Cairan Serebrospinal) dan sistem ventrikulus.
Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemi;
dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear ke
dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat. Dalam beberapa hari terjadi
pembentukan limfosit dan histiosit dan dalam minggu kedua sel-sel plasma. Eksudat yang
terbentuk terdiri dari dua lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan
fibrin sedangkan di lapisaan dalam terdapat makrofag.
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan
punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot
ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus,yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala
tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi.Kesadaran menurun. Tanda Kernigs
dan Brudzinky positif. (Harsono., 2003)

Inflamasi meningen :sakit kepala, nausea dan muntah, demam, fotofobia, mental
confusion dan letargi, atau iritabilitas yang berlebihan. Pada bayi,tidur yang

berlebihan / sulit makan


Disfungsi SSP : kejang, tanda nerologis fokal (hemisfer, quadriparessi, palsi saraf

cranial, defek lapang pandang), dan ataksia.


Kejang: 20-30% pada meningitis bakterialis.
Tidak ada satupun yang patognomonik.
Tanda dan gejala meningitis sangat beragam tergantung usia pasien, durasi penyakit,
dan respons pejamu terhadap infeksi.

DIAGNOSIS
Untuk menentukan diagnosis meningitis selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
berupa tanda meningeal positif ( tanda khas) dilakukan teslaboratorium. Pemeriksaan darah;
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah (LED), kadar
glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur. Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan
leukosit saja. Disamping itu, pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.
Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit. Tes yang sangat mendukung

ialah dengan memakai cairan sumsum tulang belakang. Cairan sumsum tulang belakang
diambil dengan proses yang disebut pungsi lumbal ( lumbar puncture atau spinal tap).Sebuah
jarum ditusukkan pada pertengahan tulang belakang, pas di atas pinggul. Jarum menyedap
contoh cairan sumsum tulang belakang. Tekanan cairan sumsum tulang belakang juga dapat
diukur. Bila tekanan terlalu tinggi, sebagian cairan tersebut dapat disedot. Tesini aman dan
biasanya tidak terlalu menyakitkan. Namun setelah pungsi lumbal beberapa orang mengalami
sakit kepala, yang dapat berlangsung beberapa hari. (Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken, et al.,
2006)

PENATALAKSANAAN
Pemberian Dexamethosone IV

Dexamethosone IV sebelum dosis antibiotik pertama dapat mengurangi reaksi

cytokine cascade dan mengurangi komplikasi edema otak.


Dexamethosone dianjurkan pada semua kasus meningitis bakteri termasuk TBC.
NAMUN: Berbahaya kalau Dexamethosone diberi kepada kasus meningitis nonbakteri (virus, fungus, dll).
Antibiotik

Neonatus: Ampicillin + Gentamicin atau Cefotaxime


Bayi & Anak:
o Ampicillin + Chloramphenicol sampai hasil biakan & sensitiviti mengizin
Chloramphenicol dihentikan
o Cefotaxime atau Ceftriaxone (plus ? Vancomycin) (Lamanya Rx:

H.

Influenzae: 7 10 hr, N. meningitidis: 5 7 hr. S. pneumoniae: 10 14 hr.


Bila Herpesvirus dicurigai: Acyclovir (jangan steroid!)
Kalau Tuberkulosis dicurigai, regimen INH + RIF + PZA setiap hari x 12 bulan (+
Streptomycin x 1 bln)
Anti Kejang
Kejang (Konvulsi) terjadi pada 20-30% kasus meningitis.
o Diazepam / Valium IV pelan-pelan (pantau ketat pernafasan)

Você também pode gostar