Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Melitus
Definisinya
adalah
merupakan
sekelompok
D.M.
tergantung
insulin
(insulin
mellitus
gestasional
(gestasional
diabetus melitus/GDM)
Pada D.M. tipe I, sel-sel beta pancreas yang ada
dalam keadaan normal menghasilkan hormone
insulin dihancurkan oleh suatu otoimun yang
akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk
mengendalikan kadar glucose darah.
D.M. tipe I ini terjadi pada usia +/- 30 tahun
sebanyak 5% - 10%.
D.M. tipe II, terjadi akibat penurunan sensitivitas
terhadap insulin (resistensi insulin), atau akibat
penurunan jumlah produksi insulin. D.M. tipe II ini
awalnya dimulai dengan diet dan latihan, bila tetap
glucose meningkat diberikan obat oral.
ETIOLOGI
D.M. tipe I :
1. Faktor genetic : pada individu memiliki tipe
antigen HLA (human leucocyt antigen)
2. Faktor imunologi : adanya suatu respon oto
imun yang dianggap respon abnormal
3. Faktor
lingkungan
virus
atau
toksin
usia
(resistensi
insulin
cenderung
terjadi
polifagia
akibat
penurunan
simpanan kalori.
Dalam keadaan normal insulin mengendalikan
glikogenolisis (pemecahan glucose) yang disimpan
dan gluconeogenesis (pembentukan glucose baru dari
asam-asam amino).
hiperglikemia
akan
terjadi
terjadi
sebelum
pembuahan
perlu
hamil, penentuan
sampai impotent.
Manifestasi klinik pada hiperglikemi.
1. Poliuri
2. Poldipsi
3. Polipagi
7
4. Kelemahan otot.
5. Berat badan menurun.
6. Mata kabur.
7. Glukosuri
8. Ketonuria.
9. Pernapasan kusmol.
10. Penurunan kesadaran.
Manifestasi klinik pada hipoglikemia
1. Tremor.
2. Tacikardi.
3. Diaforesis (banyak keringat).
4. Kecemasan.
5. Merasa lapar.
6. Pasien terlihat pucat.
7. Kepala pusing.
8. Berlanjut penurunan kesadaran bisa sampai
kejang.
Komplikasi
1. Hipoglikemia apabila glucose kurang dari
50mg/desiliter sampai 60mg/dl.
2. Ketoasidosis.
3. Hiperglikemik hiperosmoler non ketotik.
Hipoglikemi dapat terjadi setiap saat dan akibat:
1.Pemberian insulin yang berlebihan.
2. Konsumsi makanan yang sedikit.
3. Aktivitas yang berat.
Hipoglikemi ada 3 tahap:
1. Hipoglikemi ringan.
Ketika glucose darah menurun system saraf
simpatik terangsang sehingga akan terjadi
perlimpahan adrenalin kedalam darah akan
ketidakmampuan
berkonsentrasi.
2. Sakit kepala.
3. Vertigo.
4. Penurunan daya ingat.
5. Mati rasa pada daerah bibir dan lidah..
6. Bicara pelo.
7. Gerakan tidak terkoordinasi.
8. Perubahan emosional.
9. Penglihatan ganda.
10. Perasaan mau pingsan.
10
3. Hipoglikemi berat.
Gangguan system saraf pusat mengalami
gangguan yang sangat berat.
Gejala yang muncul:
1. Serangan kejang.
2. Kehilangan kesadaran.
3. Sulit dibangunkan dari tidur.
Penatalaksanaan medik.
1. Memberi 10-15 gram gula per oral.
2. 2 sampai 4 tablet glucose dapat dibeli di
apotek.
3. 4 sampai 6 ons sari buah atau teh manis.
4. 6 sampai 10 butir permen manis.
5. 2 sampai 3 sendok sirop.
6. Bila selama 10 sampai 15 menit tidak ada
perubahan dapat diulangi lagi.
11
melakukan
aktfitas
fisik
dengan
12
13
Proses keperawatan
A. Pengkajian
1. Menanyakan yang berhubungan dengan tandatanda DM, antara lain: poliuria, polidipsi,
polipagi, kulit kering, penglihatan kabur,
penurunan berat badan, perasaan gatal-gatal
pada vagina, ulkus lama sembuh.
2. Untuk DM tipe I, pengkajian dilakukan untuk
mendeteksi tanda-tanda ketoasidosis, anatara
lain: pernapasan kusmaul, letargi, mual,
muntah,
nyeri
abdomen,
pantau
hasil
sensorik,
penurunan
turgor
kulit
dan
pada
saat
makan
atau
15
dengan
menginstruksikan
pasien
cara
untuk
membaca.
2. Keterbatasan sumber-sumber financial
atau
tidak
mempunyai
asuransi
kesehatan.
16
3. Ada
atau
tidak
adanya
dukungan
keluarga.
4. Jadwal harian yang khas pasien diminta
untuk
menyebutkan
pemilihan
waktu
makanan
maupun
yang
bisa
tanyakan
kekhawatiran
yang
hasil
pengkajian
diagnosa
18
diet
sesuai
dengan
yang
direncanakan.
19
- Memberikan
ekstra
makanan
sebelum
pengetahuan
tentang
pasien
dapat
melakukan
20
Intervensi keperawatan
- Lakukan
perawatan
penyuluhan
di
rumah,
pada
pasien
antara
tentang
lan:
untuk
21
Implementasi keperawatan
- Memperbaiki
perawatan
mandiri
tentang
psikologis
berhubungan
terhadap
ketidakmampuan
menangani DM.
Tujuan:
Gangguan
psikologis
dapat
teratasi
tidak
menanyakan
tentang
penyakitnya.
22
Intervensi keperawatan.
- Berikan dukungan emosional terhadap pasien.
- Latih pasien agar dapat melakuan keterampilan
dasar yang ditakutinya.
Implementasi keperawatan
- Memberikan dukungan emosional dengan cara
pendekatan pada pasien.
- Memberkan
kesempatan
agar
pasien
mau
mengungkapkan emosinya.
- Membantu dalam keterampilan dan perawatan di
rumah.
Evaluasi keperawatan
Pasien mengerti apa yang diberikan oleh petugas.
23