Você está na página 1de 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. H DENGAN EFUSI PLEURA

A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk
: 15 November 2015
Tanggal pengkajian
: 16 November 2015
Nomor Registrasi
: 00963126
1. Identitas pasien
Nama
: Ny. H
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 56 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan
: IRT ( Ibu Rumah Tangga )
Status perkawinan
: sudah menikah
Suku bangsa
: Jawa, Indonesia
Agama
:islam
Alamat
: Semondo, Rt 02/ Rw 03 Banyumas
Penanggung Jawab
Nama
: Tn. T
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Sembondo, Rt 02/ Rw 03 Banyumas
Hubungan
: Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
pasien mengatakan sesak nafas saat istirahat maupun saat aktivitas.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam sudah 5 hari dan sesek nafas,
sebelumnya pasien telah dirawata di PKU muhamadiyyah selama 1
hari dengan diagnosa gejala typoid dan telah dilakukan pemeriksaan
RO thorax dengan hasil bahwa pasien mengalami efusi pleura dextra.
Dengan hasil tersebut PKU muhamadiyyah merujuk pasien ke RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo.Pasien dirawata diruang PSR Lt.II RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo. Saat dikaji Pasien mengatakan nyeri dada,
nyeri ketika istirahat dan aktivitas, nyeri seperti terbakar, skala 5,
nyeri pada bagian dada sebelah kanan,nyeri datang sewaktu waktu.
c. Riwayat penyakit dahulu

Pasien belum pernah mengalami penyakit yang sama ataupun


penyakit-penyakit yang lain. Pasien juga tidak memiliki riwayat
operasi sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama sepert pasien
dan tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti DM,
hipertensi, jantung.
Genogram : 3. Pemeriksaan fisik
a. Tanda tanda vital
TD :140/90 mmHg
RR : 28x/menit
S : 37.5 c
N : 94x/menit
b. Kepala dan leher
Bentuk mesochepal, kulit bersih, rambut hitam dan bersih, tidak ada
lesi dan penyebaran rambut merata.Leher tidak ada pembengkakan,
tidak ada pembesaran tyroid.
c. Jantung
Inspkesi : tampak ictus cordis di ics5 midklavikula sinistra
Palpasi
: ictuskordis teraba di ICS 5
Perkusi
: suara pekak, tidak ada kardiomegali
Auskultasi : S1>S2 bunyi reguler
d. Paru-paru
Inspeksi : tidak ada lesi, menggunakan otot bantu pernafasan, ada
retraksi interkosta, terpasang slang WSD di ICS 5 dextra
Palpasi
: taktil fremitus menurun pada dada kanan
Perkusi
: redup di dada sebelah kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler menurun pada dada kanan
e. Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, tidak ada benjolan
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada semua kuadran, tidak ada
pembesaran hati
Perkusi
: tympani
f. Ektremitas
Ekstremitas atas
Kanan
: kesemutan (-) , edema (-), baal (-), nyeri (-)
Kiri
: kesemutan (-) , edema (-), baal (-), nyeri (-)
Ektremitas bawah
Kanan
: kesemutan (-) , edema (-), baal (-), nyeri (-)

Kiri
: kesemutan (-) , edema (-), baal (-), nyeri (-)
Keterangan : (-) tidak ada, (+) ada
g. Integument
Kulit terlihat bersih dan berwarna sawo matang, tugor kulit baik.
POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
A. Persepsi dan pemulihan kesehatan
Menurut pasien kesehatan itu penting, pada saat demam pasien langsung
dibawa oleh keluarganya ke PKU muhamadiyyah dan setelah itu segera di
rujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
B. Pola nutrsisi dan metabolic
Subjektif : sebelum sakit pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan menu
nasi, sayur dan lauk pauk seadanya, dan makan satu porsi habis,
minum 10 gelas perhari.
Obyektif : pada saat dirawat di RS pasien tidak mengalami penurunan nafsu
makan. Makan selalu habis dari porsi yang disediakan, minum 8
gelas perhari.
C. Pola eliminasi
Subjektif : sebelum sakit pasien mengatakan BAK 3-4x/hari, warna kuning
jernih, bau khas. BAB 1x perhari tekstur lunak
Objektif : pada saat dirawat pasien BAK 2x perhari warna kuning pekat,
tidak terpasang DC, bau khas, BAB 1x perhari
D. Pola aktivitas dan latihan
Subjektif : sebelum sakait pasien mengatakan dalam pemenuhan aktivitas
sehari hari dilakukan sendiri.
Objektif
: pada saat dirawat Pasien mengatakan sulit melakukan aktivitas
karna nyeri dada yang terpasang selang WSD disebelah kanan,
pasien juga mengeluh lemas dan sesak saat istirahat dan aktivitas
Pola tidur dan istirahat
Subjektif : sebelum sakit pasien mengatakan tidur mulai jam 21.00 WIB
bangun jam 05.00. waktu siang tidak pernah tidur
Objektif : pada saat dirawat pasien terlihat sedikit cemas tetapi untuk
kebutuhan tidurnya tercukupi.
E. Pola persepsual
Subyektif : sebelum dirawat pasien tidak mengalami penurunan 5 fungsi indra.
Indra penglihatan baik, indra penciuman baik, inda pengecap masih baik, indra
peraba masih baik, dan indra pendengaran masih baik.
Obyektif : selama dirawat, setelah dilakukakan pemeriksaan pada 5 fungsi
indra, pasien tidak mengalami penurunan pada fungsi indranya.
F. Pola persepsi diri

Gambaran diri
Harga diri
Ideal diri
Peran

: pasien mengatakan sedih dengan keadaan penyakitnya,


karna sudah banyak merepotkan orang lain
: pasien tidak merasa rendah diri dengan sakitnya sekarang,
karna pasien merasa bahwa ada yang lebih parah darinya.
: pasien ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin
segera kumpul dengan keluarganya.
: pasien berjenis kelamin laki laki, usia 61 tahun, dirumah
bersama istri, anak, menantu dan cucu.

G. Pola seksualitas
Pasien mengatakan sudah mengalami penurunan hubungan seksual dan sudah
tidak pernah melakukan hubungan suami istri.
H. Pola peran dan hubungan
Subjektif : sebelum dirawat pasien mengatakan dengan keluarganya baik
baik saja, tidak ada masalah, begitu juga dengan tentangganya dan
lingkungan sekitar.
Objektif : selama sakit pasien terlihat hubungan dengan kelurganya baik.
I. Pola management koping dan stress
Pasien mengatakan apabila ada masalah, selalu diselesaikan dengan baik
baik bersama keluarganya.
J. Sistem nilai dan keyakinan
Bahwa sebelum sakit pasien mengatakan beragama islam, selalu solat 5 waktu
dan selalu berdoa. Tetapi selama sakit pasien mengatakan hamper tidak pernah
solat tapi selalu berdoa untuk kesembuhannya.
4. Hasil Pemerikasaan Penunjang
a. hematologi
Hari/tanggal
: Minggu, 15 November 2015
Test item
WBC
NEU
LYM
MONO
EOS
BASO
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
PLT
MPV

Result
25.2
18.2
3.90
2.25
.562
.307
4.69
14.3
38.0
81.0
30.5
37.6
12.1
410
6.65

Unit
10e3/UL
72.2 %
15.4 %
8.91 %
2.22 %
1.22 %
10e6/UL
g/dl
%
fL
pg
g/dl
%
10e3/UL
fL

Reference
3.70-10.1
1.63-6.96
1.09-2.99
240-790
030-440
0.00-0.80
4.06-4.69
12.9-14.2
37.7-53.7
81.1-96.0
27.0-31.2
31.8-35.4
11.5-14.5
155-366
6.90-10.6

b. Darah Rutin
test full name
Glucose
Total potein
Albumin
Globulin
GOT
GPT
Urea UV
Creatinin
Natrium
Kalium
Clorida
HBSAg

Test item
GLU
TP
ALB
GLB
AST
ALT
UREA
CRE
Na
K
Cl
Negative (-)

Result
71
7.38
3.77
3.61
65
110.6
39.7
0.99
239
3.5
98

Unit
mg/dl
g/dl
g/dl
g/dl
u/L
u/L
mg/dl
mg/dl
mmol/L
mmol/L
mmol/L

reference
75-115
6.6-8.7
3.46-4.8
0-5
0-50
0-50
10-50
0.50-1.20
1353.5-5.5
9.4-111

c. Rontgen Thorax
hari/tanggal : Senin, 16 November 2015
hasil :
1) efusi pleura dextra
2) bear cor normal
3) ujung selang WSD di paravertebral dextra diproyeksi setinggi costa 8
posterior
5. Terapi Medis
IVFD RL 20 tpm
Injeksi ranitidin 2x25mg
B. ANALISA DATA
N
o

Tanggal/Jam

Data Fokus

Injeksi ceftriaxone 1x1g


Injeksi ketorolac
1x30mg

Problem

Etiologi

16-11-2015
Jam
16.00WIB

Data Subjektif:
Ketidakefektifan
Pasien
mengatakan
pola nafas
sesak nafas baik saat

hiperventilasi

istirahat maupun saat


aktivitas
Data Objektif:
RR pasien 28x/mnt,
pasien

terlihat

bernafas.

sulit

Cuping

hidung ada, retraksi


2

16-11-2015
Jam
16.00WIB

dinding

dada

ada. Nyeri Akut

Tidak terpasang O2

Agen

Injury

fisik

Data Subjektif:
Pasien
mengatakan
nyeri

dada,

ketika

istirahat

nyeri
dan

aktivitas, nyeri seperti


terbakar, skala 5, nyeri
pada
3

bagian

dada

sebelah kanan, nyeri


16-11-2015

Intoleransi
datang sewaktu waktu.
aktivitas
Data Objektif:
Pasien
terlihat

Kelemahan,

menahan nyeri post

WSD

WSD
Data subyektif :
Pasien
mengatakan
sulit

melakukan

aktivitas

karnanyeri

dada yang terpasang


selang
4

16-11-2015

WSD

disebelahkanan,
pasien juga mengeluh

dyspnea,
pamasang

lemas dan sesak saat

Agen

istirahat dan aktivitas


Data obyektif :
Pasien terlihat tiduran,

fisik sekunder
akibat

cedera
luka

WSD

lemas dan sesak, tidak


terpasang O2
RR : 28 x/menit
Nadi : 92x/menit
DS

mengatakan

Pasien
nyeri,

Resiko infeksi

panas, dan gatal pada


dada yang terpasang
selang WSD
DO : Pasien terlihat
menahan nyeri post
WSD
Terpasang

selang

WSD di ICS 5 dextra


DIAGNOSA PRIORITAS
1. Ketidakefektifan pola nafas
2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas
4. Resiko infeksi
RENCANA ASUHAN KEPERWATAN
N
O

Tgl/
Jam

Diagnosa
Keperawatan

NOC

NIC

16

Ketidakefek

nove

tifan

mber

nafas

2015

Setelah

dilakukan

tindakan Airway management


1) Posisikan
pasien
pola keperawatan selama 3x24 jam
untuk
diharapkan pola nafas efektif.
Kriteria hasil :
memaksimalakn
Respiratory status : ventilation
ventilasi
2) Lakukan fisioterapi
Indicator
IR ER
Frekuensi nafas sesuai 3
5
dada bila perlu
yang diharapkan.
3
Bernafas mudah.
3
Tidak
didapatkan
dyspnea.
Tidak

16

Nyeri akut

nove

suara

nafas, catat adanya


suara nafas tambahan
4) Monitor respirasi dan
status O2

otot

tindakan Pain management


1) Lakukan
penkajian
keperawatan selama 3x24 jam
nyeri
secara
diharapkan nyeri berkurang.
komprehensif
Kriteria hasil :
2) Obeservasi reaksi non
Pain level

2015

dilakukan

Indicator
Melaporkan
nyeri
Ekspresi

Intoleransi

nove

3) Auskultasi

tambah
Ket : 1. Ekstreme
2. berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
Setelah

mber

16

didapatkan

Penggunaan

5
5

aktivitas

IR
adanya 3

nyeri

pada

wajah
Skala nyeri
Pernyataan nyeri
Ket : 1. Ekstreme
2. berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
Setelah

dilakukan

ER
5

verbal

ketidaknyamanan
3) Ajarkan
tentang
teknik

non

farmakologi
4) Berikan
analgetik
untuk
nyeri

tindakan

dari

mengurangi

mber

keperawatan

2015

diharapkan

selama

3x24

aktivitas

jam
pasien

meningkat.
Kriteria hasil :
Activity tolerance

Activity Therapy

Indicator
IR
RR dalam rentang yang 3

ER
5

diharapkan
3
Tekanan darah systole

dalam

rentang

yang 3

diharapkan
Tekanan darah diastole
dalam
Resiko
infeksi
16
nove
mber
2015

rentang

diharapkan
HR dalam

posisi semifowler
2) Menentukan
penyebab

toleransi

aktivitas

(fisik,

psikologi,
mutivasioanl)
3) pastikan perubahan

yang diharapkan
Ket : 1. Ekstreme
2. berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
Setelah
dilakukan
selama

memberikan

posisi dari tidur ke

rentang

keperawatan

kardiovaskuler
dengan

yang
3

1) Meminimalkan kerja

posisi pasien secara


perlahan dan monitor
gejala dari intoleransi
tindakan
3x24

aktivitas

jam

diharapkan infeksi tidak terjadi


Kriteria hasil :
Risk Control
Indicator
Pengertahuan

IR
tentang 3

resiko
Memonitor
resiko

dari

personal
Mengenali

factor

ER
5
5
Infection control

perilaku
3

setelah dipakai pasien

perubahan

status kesehatan
3
Memonitor perubahan
status kesehatan

1. bersihkan lingkungan

lain
2. batasi penginjung bila
perlu
3. instruksikan

pada

pengunjung

untuk

mencuci tangan saat


berkunjung

dan

setelah berkunjung
4. cuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan
5. tingkatkan

intake

nutrisi
6. berikan

terapi

antibiotic

CATATAN KEPERAWATAN
Setiap tindakan ditulis jamnya
N
O

Tgl/jam

Diagnose

Implementasi

Respon klien

16

Ketidakefektifa

Memposisikan pasien S : Pasien mengatakan sesak

november

n pola nafas

dengan

Ketidakefektifa

setengah duduk unutk aktivitas


O
: pasien tampak sesak,
memaksimalkan
pasien tiduran. RR 28 x/menit
ventilasi
Tidak terpasang O2

n pola nafas

Melakukan

2015
2
16
november

poisis nafas

pemeriksaan

2015

S
fisik

pada dada

saat

sitirahat

dan

: pasien mengatak masih

sesek nafas
O : pemeriksaan fisik pada
paru didapat hasil :
Inspeksi
: tidak ada lesi,
cuping hidung tampak dan
menggunakan

otot

bantu

pernafasan. Terpasang selang


WSD di ICS 5 dextra
Palpasi :
vocal
fremitus
3

menurun bagian dextra


Perkusi
: redup
Auskultasi
: suara nafas

Nyeri akut
16
Menanyakan tentang

november

keluahan nyeri yang

2015

vesikuler melemah pada dada


bagian dextra

sedang diraskan oleh


S :Pasien mengatakan nyeri

pasien

dada, nyeri ketika istirahat dan

4
Nyeri akut

aktivitas,

november

Mengajarkan

2015

untuk meningkatkan
Nyeri akut

istirahat

pasien

bagian dada sebelah kanan,


nyeri datang sewaktu waktu.
O : pasien terlihat menahan
nyeri post WSD

16

november
6

seperti

terbakar, skala 5, nyeri pada

16
5

nyeri

Mengajarkan

2015

tarik
Nyeri akut

untuk

nafas

pasien

mengatakan

teknik istirahatnya sedikit terganggu

dalam karna terpasanag WSD


O : pasien terihat gelisah dan
mengurangi

nyeri

bingung
S: pasien mengatakan lebih

16
7

november
2015

Injeksi
Intoleransi
aktivitas

untuk

analgetik
mengurangi

nyeri

16
8

Menganjurkan
pasien,
Intoleransi
aktivitas

pada
untuk

mempertahankan
posisi

dada

sebalah

kanan

karna pemasangan WSD


O : injeksi ketorolac 30mg

S : pasien mengatakan sesak

16

nafas berkurang,
O : pasien terlihat tiduran

november
2015

pada

setengah masuk per IV

duduk.
9

nyeri post WSD.


RR :28x/menit
HR : 94x/menit
S : pasien mengatakan nyeri

november
2015

nyaman, nyeri masih


O :pasien terlihat menahan

Menanyakan kepada
Resiko infeksi

pasien
keluhan,

setengah duduk,
terkait RR : 28x/menit
Tidak terpasang O2
penyebab

terjadinya intoleransi

S : Pasien mengatakan sesek


nafas dan nyeri pada dada

16

sebelah

november
Cuci tangan sebelum

2015

kanan

karena

terpasang WSD
O : pasien terlihat menahan

dan sesudah tindakan

sakit.
keperawatan
KU : sedang
.memberikan injeksi
S : Pasien mengatakan nyeri,
antibiotic
panas, dan gatal pada dada
yang terpasang selang WSD
O : injeksi ceftriaxone 1 gr
1

17

Ketidakefektifa

masuk per IV
Memposisikan pasien S : Pasien mengatakan sesak

november

n pola nafas

poisis

2015

semifowler nafas berkurang


O : pasien tiduran. RR 26
untk memaksimalkan

ventilasi

x/menit, tidak terpasang O2

Melakukan

november

pemeriksaan

2015

fisikpada paru - paru

nafas berkurang
O : pemeriksaan fisik pada

Ketidakefektifa
17

n pola nafas

: pasien mengatak sesek

paru didapat hasil :


Inspeksi
: tidak ada lesi,
cuping hidung tampak dan
menggunakan

otot

bantu

pernafasan. Terpasang selang


WSD di ICS 5 dextra
Palpasi :
vocal
fremitus
menurun bagian dextra
Perkusi
: redup di ics 5
kebawah
Auskultasi

Nyeri akut
17

Menanyakan tentang

november

keluahan nyeri yang

2015

sedang diraskan oleh

: suara nafas

vesikuler melemah pada dada


bagian dextra
S : pasien mengatakan nyeri

pasien
Nyeri akut

pada dada sebelah kanan post


WSD, skala nyeri 4. Nyeri

17

Mengajarkan

november
2015

Nyeri akut

November
Nyeri akut

tentu.

Nyeri

seperti

untuk meningkatkan terbakar.


O : pasien terlihat menahan
istirahat
nyeri post WSD
S

17
2015

pasien tidak

Mengajarkan

teknik

tarik

dalam

nafas

danrelaksasi

pasien

mengatakan

istirahatnya sedikit terganggu

karna pemasangan WSD


untuk O : pasien terihat gelisah dan

mengurangi nyeri

bingung
S: pasien mengatakan lebih

17
Injeksi

November
Intoleransi

untuk

analgetik
mengurangi

nyaman,
berkurang.

nyeri

sedikit

2015

aktivitas

nyeri

O : pasien terlihat lebih rileks


RR :26x/menit
HR : 80x/menit

Menganjurkan
pasien,

17
november
2015

untuk

Intoleransi

mempertahankan

aktivitas

posisi
duduk.

17
november

pada

Resiko infeksi

2015

setengah

S : pasien mengatakan nyeri


pada

dada

sebalah

kanan

karna pemasangan WSD


O : injeksi ketorolac 30mg
masuk per IV
S : pasien mengatakan sesak

Menanyakan kepada nafas berkurang,


O : pasien terlihat tiduran
pasien
terkait
setengah duduk,
keluhan,
penyebab
RR : 26x/menit
terjadinya intoleransi Tidak terpasang O2
S : Pasien mengatakan sesek
nafas dan nyeri pada dada
Cuci tangan sebelum sebelah

17

kanan

karena

dan sesudah tindakan terpasanag WSD


O : pasien terlihat menahan
keperawatan
.memberikan injeksi sakit.
KU : sedang
antibiotic

november
2015

S : Pasien mengatakan nyeri,


panas berkurang, dan gatal
pada dada yang terpasang
selang WSD
O : injeksi ceftriaxone 1 gr
masuk per IV

18

Ketidakefektifa

Memposisikan pasien S : Pasien mengatakan sesak

november
2015

n pola nafas

poisis

18

Ketidakefektifa

semifowler nafas (-)


O
: pasien tampak pasien
untk memaksimalkan
tiduran. RR 20 x/menit, HR
ventilasi
80x/menit, tidak terpasang O2

november

n pola nafas

2015

Melakukan
pemeriksaan
Auskultasi
paru - paru

: pasien mengatak sesek

fisik nafas kadang kadang


O : pemeriksaan fisik pada
pada
paru didapat hasil :
Inspeksi
: tidak ada lesi,
cuping hidung tidak tampak
dan tidak menggunakan otot
bantu pernafasan. Terpasang
selang WSD di ICS 5 dextra
Palpasi :
vocal
fremitus

18

menurun bagian dextra


Perkusi
: redup
Auskultasi
: suara nafas

Nyeri akut

november

Menanyakan tentang

2015

vesikuler melemah pada dada

keluahan nyeri yang

bagian dextra
sedang diraskan oleh S : pasien mengatakan nyeri
pasien
18

pada dada sebelah kanan post

Nyeri akut

WSD, skala nyeri 3. Datang

november
Injeksi

2015

untuk
Nyeri akut

tidak tentu,
analgetik O : pasien terlihat
Lebih rileks dari sebelumnya
mengurangi

nyeri

S : pasien mengatakan nyeri

18

pada

november
Mengajarkan

2015
Intoleransi
aktivitas
18
2015
Resiko infeksi
18

sebalah

kanan

karna pemasangan WSD


teknik O : injeksi ketorolac 30mg

tarik nafas dalam dan masuk per IV


relaksasi

untuk

mengurangi nyeri

november

dada

S: pasien mengatakan lebih

nyaman,
O : pasien terlihat rileks
RR :20x/menit
Menganjurkan pada
HR : 80x/menit
pasien,
untuk
S : pasien mengatakan sesak
mempertahankan
tidak ada
posisi
setengah
O : pasien terlihat tiduran
duduk.

november

setengah duduk,
RR : 20x/menit
Cuci tangan sebelum KU : sedang

2015

dan sesudah tindakan

S : Pasien mengatakan nyeri,


keperawatan
panas berkurang, dan gatal
.memberikan injeksi
pada dada yang terpasang
antibiotic
selang WSD
O : injeksi ceftriaxone 1 gr
masuk per IV

CATATAN PERKEMBANGAN
NO

Tgl/jam

Diagnose

16

keperawatan
Ketidak

novembe

efektifan

r 2015

nafas

Evaluasi SOAP
S : pasien mengatakan sesak nafas saat aktivitas

pola dan istirahat


O : pasien terlihat sesak. RR 28x/menit, HR
94x/menit, suara nafas vesikuler melemah di
dada sebelah kanan
A : masalah belum teratasi
Indicator
IR
Frekuensi nafas sesuai 3

ER
5

yang diharapkan.
3
Bernafas mudah.
3
Tidak
didapatkan

5
5

dyspnea.
Tidak
Penggunaan

3
didapatkan
otot

tambah
P : lanjutkan intervensi

16

Nyeri akut

novembe

.Posisikan pasien untuk memaksimalkan


ventilasi

r 2015

S :Pasien mengatakan nyeri dada, nyeri ketika


istirahat dan aktivitas,

nyeri seperti terbakar,

skala 5, nyeri pada bagian dada sebelah kanan,


nyeri datang sewaktu waktu.
O : pasien terlihat menahan nyeri post WSD,
injeksi ketorolac 30mg masuk per iv
A : masalah belum teratasi
Indicator
Melaporkan
nyeri
Ekspresi
Intoleransi
16

aktivitas

novembe
r 2015

IR
adanya 3

nyeri

pada

ER
5
5

wajah
3
5
Skala nyeri
3
5
Pernyataan nyeri
P : lanjutkan intervensi
.Ajarkan tentang teknik non farmakologi
.Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
S : pasien mengatakan sesak nafas masih, nyeri
pada daerah yang terpasang WSD
O : pasien terlihat tiduran setengah duduk,
RR : 28x/menit, TD : 140/90 mmHg, HR
94x/menit, tidak terpasang O2
A : lanjutkan intervensi
Indicator
IR
RR dalam rentang yang 3

ER
5

diharapkan
3
Tekanan darah systole

dalam

rentang

yang
3

yang 3

diharapkan
Tekanan darah diastole
Resiko infeksi
16
novembe

dalam

rentang

diharapkan
HR dalam

rentang

r 2015

yang diharapkan
P : lanjutkan intervensi
.memberikan posisi dari tidur ke posisi
semifowler
.Menentukan penyebab toleransi aktivitas
(fisik, psikologi, mutivasioanl)
S : Pasien mengatakan nyeri, panas, dan gatal
pada dada sebelah kanan yang terpasang selang
WSD
O : injeksi ceftriaxone 1 gr masuk per IV
A : masalah belum teratasi
Indicator
Pengertahuan
resiko
Memonitor

IR
tentang 3

ER
5

status kesehatan
3
Memonitor perubahan

resiko

dari

personal
Mengenali

factor
perilaku
perubahan

status kesehatan
P : lanjutkan intervensi
17

Ketidakefektifa

novembe

n pola nafas

r 2015

. berikan antibiotic
S : pasien mengatakan sesak nafas sedikit
berkurang
O : pasien terlihat sesak. RR 26x/menit, HR
80x/menit, suara nafas vesikuler melemah pada
dada sebelah kanan
A : masalah teratasi sebagian
Indicator
IR
Frekuensi nafas sesuai 4

ER
5

yang diharapkan.
4
Bernafas mudah.
4
Tidak
didapatkan

5
5

dyspnea.

Tidak

didapatkan

Penggunaan
Nyeri akut
17
novembe

otot

tambah
P : lanjutkan intervensi
.Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi

r 2015

S :pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah


kanan post WSD, skala nyeri 4. Nyeri tidak
tentu. Nyeri seperti terbakar.
O : pasien terlihat menahan nyeri post WSD,
injeksi ketorolac 30mg masuk per iv
A : masalah belum teratasi

Intoleransi
17

aktivitas

novembe
r 2015

Indicator
IR
ER
Melaporkan adanya nyeri 4
5
Ekspresi nyeri pada wajah 4
5
Skala nyeri
4
5
Pernyataan nyeri
4
5
P : lanjutkan intervensi
.Ajarkan tentang teknik non farmakologi
.Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
S : pasien mengatakan sesak nafas berkurang,
nyeri pada daerah yang terpasang WSD
O : pasien terlihat tiduran setengah duduk,
RR : 26x/menit, TD : 140/80 mmHg, HR
80x/menit, tidak terpasang O2
A : masalah teratasi sebagian
Indicator
IR
RR dalam rentang yang 4

ER
5

diharapkan
5
Tekanan darah systole

dalam

Resiko infeksi
17
novembe

rentang

yang
5

yang 5

diharapkan
Tekanan darah diastole
dalam

rentang

diharapkan
HR dalam

rentang

r 2015

yang diharapkan
P : lanjutkan intervensi
.memberikan posisi dari tidur ke posisi
semifowler.
S : Pasien mengatakan nyeri, panas berkurang,
dan gatal pada dada sebelah kanan yang
terpasang selang WSD
O : injeksi ceftriaxone 1 gr masuk per IV
A : masalah belum teratasi
Indicator
Pengertahuan

IR
tentang 4

resiko
Memonitor

ER
5

status kesehatan
4
Memonitor perubahan

resiko

factor

dari

personal
Mengenali

perilaku
perubahan

status kesehatan
P : lanjutkan intervensi
18

Ketidakefektifa

novembe

n pola nafas

r 2015

. berikan antibiotic
S : pasien mengatakan sesak nafas tidak ada
O : pasien terlihat rileks. RR 20x/menit, HR
80x/menit,

suara

nafas

vesikuler

melemah pada dada sebelah kanan


A : masalah teratasi
Indicator
IR
Frekuensi nafas sesuai 5

ER
5

yang diharapkan.
5
Bernafas mudah.
5
Tidak
didapatkan

5
5

dyspnea.
Tidak
Penggunaan

5
didapatkan
otot

sedikit

18

Nyeri akut

tambah
P : hentikan intervensi

novembe
r 2015

S :pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah


kanan post WSD, skala nyeri 3. Nyeri tidak
tentu. Nyeri seperti terbakar.
O : pasien terlihat lebih rileks, RR 20x/menit,
HR 80x/menit
A : masalah teratasi

Intoleransi
18

aktivitas

novembe

Indicator
IR
ER
Melaporkan adanya nyeri 4
5
Ekspresi nyeri pada wajah 4
5
Skala nyeri
4
5
Pernyataan nyeri
4
5
P : lanjut intervensi
. Ajarkan tentang teknik non farmakologi

r 2015
S : pasien mengatakan sesak nafas tidak ada,
nyeri pada daerah yang terpasang WSD masih
O : pasien terlihat tiduran setengah duduk,
RR : 20x/menit, TD : 130/80 mmHg, HR
80x/menit, terpasang O2
A : masalah teratasi
Indicator
IR
RR dalam rentang yang 5

ER
5

diharapkan
5
Tekanan darah systole

dalam
Nyeri akut

rentang

yang 5

diharapkan
Tekanan darah diastole

18

dalam

novembe

diharapkan
HR dalam

r 20 15

yang

rentang

rentang

yang diharapkan
P : hentikan intervensi

S : Pasien mengatakan nyeri, panasdan gatal


berkurang pada dada sebelah kanan yang
terpasang selang WSD
O : injeksi ceftriaxone 1 gr masuk per IV
A : masalah belum teratasi
Indicator
Pengertahuan
resiko
Memonitor
resiko

dari

personal
Mengenali

IR
tentang 5
factor

ER
5

perilaku
perubahan

status kesehatan
Memonitor perubahan
status kesehatan
P : lanjutkan intervensi
. berikan antibiotic
. cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keperawat

Você também pode gostar