Você está na página 1de 26

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN

Oleh :
Purbianto,SKp

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I


AKPER DEPKES TANJUNGKARANG

Anfis Integumen/Hal-

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM INTEGUMEN
PENDAHULUAN
Kulit merupakan organ tubuh paling luar
Luas kulit orang dewasa 1,5 1,75 M2
dengan berat 15% BB, tebal kulit ratarata 1-2 mm, Paling tebal 6 mm di telapak
tangan dan kaki dan paling tipis 0,5 mm
di penis.
Organ esensial & vital serta merupakan
cermin kesehatan dan kehidupan
seseorang
Warna kulit terang, pirang & hitam
Variasi kulit lembut, tipis dan tebal
Tebal & tegang telapak tangan & kaki
dewasa
Elastis & longgar palpebra, bibir &
preputium
Lembut leher & badan
Tipis muka
Pembagian kulit secara garis besar terbagi
1. Epidermis
2. Dermis
3. Sub kutis
Anfis Integumen/Hal-

Diantara ketiga lapisan tidak ada batasan


tegas
Hanya ditandai adanya jaringan ikat
longgar dan adanya sel serta jaringan
lemak
A. Jaringan Epidermis
Disebut juga cuticle atau lapisan epitel
yang terdiri dari lapisan
1. Stratum Corneum (Lapisan tanduk)
Lapisan kulit paling luar
Terdiri dari 20-25 lapis sel gepeng
mati, Pada permukaan lapisan ini sel
mati yg terus menerus mengelupas
tanpa diketahui.
Sel tidak berinti dengan
protoplasmanya berubah menjadi
keratin (zat tanduk)
2.Stratum Lucidum
Terdapat langsung dibawah corneum
Merupakan lapisan sel gepeng tanpa
inti
Protoplasma dirubah protein yang
disebut eleidin
Tampak lebih jelas ditelapak tangan
& kaki
3.Stratum Granulosum (keratohialin)
Anfis Integumen/Hal-

Terdiri 2-3 lapis sel gepeng dengan


sitoplasma berbutir kasa dan
terdapat inti diantaranya
Butir kasar terdiri dari keratohialin
Tampak jelas ditelapak tangan dan
kaki

4.Startum Spinosum (maphigi)


Lapisan sel berbentuk poligonal yang
besarnya berbeda-beda karena
adanya mitosis
Protoplasmanya jernih karena
banyak mengandung glikogen
Sel makin dekat permukaan,
bentuknya makin gepeng dan inti sel
terletak di tengah
Terdapat jembatan antar sel yang
terdiri dari protoplasma &
tonofibril/keratin
Perlekatan antar
jembatanpenebalan (nodulus
Bizzozero). Antar sel terdapat sel
langerhans.
5.Stratum Basale
Anfis Integumen/Hal-

Lapisan sel berbentuk kubis.


Tersusun vertikal pada perbatasan
demo-epidermal berbaris seperti
pagar
Merupakan lapisan epidermis paling
bawah
Sel basale mengadakan mitosis dan
berfungsi reproduktif
Lapisan ini ada 2 jenis
a. Sel-sel yang berbentuk kubis
Protoplasma basofilik
Inti sel lonjong dan besar
Antar sel dihubungkan oleh
jembatan
b. Sel pembentuk melanin
(Melanosit/clear)
Sel berwarna muda
Sitoplasma basofilik dan inti gelap
Mengandung butir pigmen
(melanos-mes)
B. Lapisan Dermis (korneum, kutisvera,
true skin)
Dibawah lapisan epidermis dan lebih
tebal
Anfis Integumen/Hal-

Terdiri dari lapisan elastis dan fibrosa


padat dengan elemen seluler rambut
dan folikel rambut
Terbagi menjadi 2 bagian besar
1. Pars papilare
Bagian yang menonjol ke
epidermis
Berisi ujung serabut saraf &
vaskuler
Jalinan jaringan lebih rapat
2. Pars Reticulare
Bagian yang menonjol ke sub kutis
Terdiri dari serabut penunjang
(kolagen, elastin dan retikulin)
Dasar lapisan ini terdiri dari cairan
kental asam hialuronat &
kondroitin sulfat
Terdapat sel-sel fibroblast yang
mem-bentuk ikatan yang
mengandung hidroksiprolin
Jalinan jaringan lebih longgar
C. Lapisan Sub Kutis (Hipodermis)
Kelanjutan dari dermis
Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi
sel-sel lemak
Anfis Integumen/Hal-

Sel-sel lemak merupakan sel bulat,


besar dengan inti terdesak ke pinggir
sitoplasma
Lemak yang berkelompok dipisahkan
satu dengan yang lainnya oleh
trabekula yang fibrosa.
Lapisan sel-sel lemak disebut
penikulus adiposa yang berfungsi
sebagai cadangan makanan
Terdapat ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening.
Vaskularisasi Kulit
Bagian atas dermis fleksus superfisial
Bagian sub kutis fleksus profunda
Histologi selaput lendir sama dengan kulit,
tetapi tidak mengandung lapisan granular
dan lapisan tanduk kecuali dorsum lidah
dan palatum.

ADNEKSA KULIT
Anfis Integumen/Hal-

Adneksa kulit terdiri dari (terdapat di


dermis)
Kelenjar-kelenjar kulit
Rambut
Kuku
A. Kelenjar Kulit
1. Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera)
1.1 Kelenjar Ekrin
Ukuran kelenjar kecil
Terletak dangkal di dermis
Sekret encer
Telah dibentuk sempurna pada 28
minggu kehamilan & berfungsi setelah
40 minggu kelahiran
Saluran kelenjar berbentuk spiral dan
bermuara langsung dipermukaan kulit
Terdapat diseluruh kulit. Terbanyak di
telapak tangan dan kaki, dahi & aksila
Sekresi dipengaruhi oleh saraf
kolinergik, faktor panas dan stress
emosional

1.2 Kelenjar Apokrin


Anfis Integumen/Hal-

Ukuran kelenjar > besar


Terletak > dalam di dermis
Sekret > kental
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik
Terdapat diaksila, aerola mamae,
pubis, labia minora dan saluran
telinga luar
Berfungsi setelah masa pubertas
Keringat mengandung air, elektrolit,
asam laktat dan glukosa dengan pH =
4 - 6,8
2. Kelenjar Palit (Glandula Sebasea)
Terletak diseluruh permukaan kulit
manusia, kecuali ditelapak tangan
dan kaki
Disebut juga kelenjar holokrin, karena
tidak berlumen
Sekret kelenjar berasal dari
dekompensasi sel-sel kelenjar
Biasanya terdapat disamping akar
rambut dan muaranya pada lumen
akar rambut

Anfis Integumen/Hal-

B. Kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
Terdiri dari nail root & nail plate
Kecepatan tumbuh kuku 1 mm/mg
Sisi kuku yang mencekung membentuk
alur kuku (nail grove)
Kulit yang menutupi kuku oponikium
Kulit yang ditutupi kuku hiponikium
C. Rambut
Terdiri dari akar dan batang rambut,
akar rambut terdiri dari sel tanpa
keratin & batang yg terdiri dari sel
keratin.
Akar dan bagian bawah kandung
rambut mengandung sel matrix rambut
Bagian dermis yg masuk ke dalam
kandung rambut disebut papil
Banyak pembuluh darah dan saraf
dipapil

Anfis Integumen/Hal-

Melanosit yg terdapat di bagian atas


kandung rambut menghasilkan pigmen
yg memberi warna pada rambut.

Ada 2 macam rambut


1. Lanugo, rambut halus, tidak
berpigmen dan terdapat pada bayi
2. Terminal, rambut kasar, banyak
pigmen, mempunyai medulla,
terdapat pada orang dewasa
Selain rambut kepala, juga terdapat
rambut pada ketiak, bulu mata, kumis,
jenggot, kemaluan yang
pertumbuhannya dipenga-ruhi oleh
hormon androgen
Rambut tumbuh secara siklik dengan fase
1. Fase Anagen (pertumbuhan)
Berlangsung 2-6 tahun dengan
kecepatan tumbuh 0,35 mm/hari
2. Fase Telogen (istirahat)
Berlangsung untuk beberapa bulan

Anfis Integumen/Hal- 10

Diantara kedua fase, ada fase katagen


(involusi temporer). Pada suatu saat 85%
dari seluruh ram-but mengalami fase
anagen & 15% pada fase telogen

Rambut yang normal


Sehat, berkilat, tidak mudah patah &
menyerap air
Komposisinya
Carbon (50,60%)
Hidrogen (6.365)
Nitrogen (17,14%)
Sulfur (5%)
Oksigen (20,80%)
Rambut dapat dibentuk dengan
mempenga-ruhi gugus disulfidanya.
Rambut berfungsi
Melindungi kulit dari pengaruh buruk
Bulu mata melindungi mata dari
keringat
Bulu hidung untuk menyaring udara
Pengatur suhu
Anfis Integumen/Hal- 11

Pendiring penguapan keringat


Indera peraba yg sensitif

FUNGSI KULIT
1. Proteksi
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap
gangguan fisik/mekanis, kimiawi,
radiasi dan infeksi. Hal ini
dimungkinkan karena adanya bantalan
lemak dan serabut jaringan penunjang
Melanosit berperan dalam melindungi
kulit terhadap sengatan mata hari
Proteksi ransangan kimia terjadi
karena sifat stratum korneum yang
impermeable terha-dap berbagai zat
kimia dan air dan juga oleh keasaman
kulit
Anfis Integumen/Hal- 12

Lapisan keasaman terbentuk dari hasil


eks-kresi keringat & sebum yang
menyebabkan pH kulit 5 - 6,5 yang
mampu melindungi ter-hadap infeksi
bakteri dan jamur
Proses keratinisasi juga sebagai barier
meka-nis, karena sel-sel mati
melepaskan diri seca-ra teratur.

2. Absorbsi
Kulit yang sehat dapat menyerap cairan
yang mudah menguap dan larut dalam
lemak tetapi tidak dpt menyerap air,
larutan, elektrolit dan benda padat
lainny
Permeabelitas kulit terhadap O2, CO2
dan uap air memungkinkan kulit untuk
andil respirasi
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi
oleh tebal & tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme
Penyerapan dapat berlangsung melalui
folikel rambut dan sedikit seklai yg
melalui muara kelenjar keringat.
Anfis Integumen/Hal- 13

3. Fungsi Sekresi
Mengeluarkan zat sisa metabolisme
(NaCl, urea, asam urat & amonia)
Kelenjar lemak pada fetus, atas
pengaruh hormon androgen dari ibu,
memproduksi sebum untuk melindungi
kulitnya dari cairan amnion & pada
saat lahir dijumpai sebagai vernise
caseosa
Sebum selain meminyaki kulit, juga
menahan evaporasi >>
4. Fungsi Rabaan (perspsi)
Kulit mengandung ujung saraf sensorik
di dermis dan sub kutis
Ransang panasbadan ruffini di dermis
& sub kutis
Ransang dingin badan krause di
dermis
Ransang rabaan badan taktil meisner
di dermis & merkel ranvier di
epidermis
Ransang tekananbadan vater paccini
di epidermis
Anfis Integumen/Hal- 14

5. Pengaturan Fungsi suhu


Diperankan dengan cara mengeluarkan
keri-ngat dan mengerutkan pembuluh
darah
Saat dingin peredaran darah dikulit
berkurang untuk suhu tubuh tetapi
saat panas sebaliknya.
Tonus vaskuler dipengaruhi saraf
simpatis
6. Pembentukan Vitamin D
Dimungkinkan dengan mengubah 7dihidrok-si kolesterol dengan bantuan
sinar matahari.

7. Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai
3 jenis yaitu keratinosit, Sel
langerhans & Melanosit
Keratinosit dimulai dari sel basal
mengadakan pembelahan. Sel basal
yang akan berpindah ke atas, berubah
bentuknya menjadi spino-sum, makin
ke atas sel menjadi makin ge-peng dan
Anfis Integumen/Hal- 15

bergranula menjadi sel granulo-sum.


Makin lama inti menghilang dan keratinosid menjadi sel tanduk.
8. Pembentuk pigmen
Pembentuk pigmen (melanosit)
terletak dilapisan basal
Jumlah melanosit dan besarnya butiran
pigmen menentukan warna kulit
Butiran pigmen (melanosomes)
dibentuk oleh alat golgi dengan
bantuan enzim tirosinase, io Cu dan
oksigen
Paparan sinaar matahari
mempengaruhi produksi melanosomes
Warna kulit juga dipengaruhi tebal
tipisnya kulit, Hb, karoten.

Anfis Integumen/Hal- 16

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM INTEGUMEN

Oleh :
Purbianto,SKp

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I


AKPER DEPKES TANJUNGKARANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Ajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Penempatan
Waktu
Pertemuan ke

: Keperawatan Medikal Bedah III


: Konsep dasar sistem integumen
: Anatomi dan fisiologi sistem integumen
: Tingkat II/Semester IV
: 1 x 100 Menit
:I

Tujuan Pembelajaran
a. Umum
: Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi sistem integumen
b. Khusus
: Setelah mempelajari materi ini, diharapkan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan lapisan-lapisan kulit
2. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian adneksa kulit
3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan fungsi kulit
Kegiatan Pembelajaran
a. Materi
: Anatomi dan fisiologi sistem integumen
1. Pendahuluan
3. Lapisan-lapisan kulit
4. Bagian-bagian adneksa kulit
5. Fungsi kulit
b. Langkah-langkah pembelajaran
LANGKAH
KEGIATAN
1. Pembukaan
Mahasiswa menempati tempat duduk masing-masing
Dosen memberi salam
Mahasiswa menjawab salam dosen
2. Apersepsi

Dosen menanyakan tentang anatomi fisiologi kulit yang telah


diketahui oleh mahasiswa
Mahasiswa menjawab pertanyaan dosen

3. Informasi

Dosen memberikan informasi tentang


a. Pokok bahasan yang akan disampaikan
b. Sub pokok bahasan yang akan disampaikan
c. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Dosen menjelaskan tentang materi perkuliahan
Mahasiswa mendengarkan sambil mencatat penjelasan yang
diberikan oleh dosen
Dosen memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya
bila ada penjelasan yang kurang dipahami
Mahasiswa menanyakan tentang materi yang belum dipahami
Dosen menjelaskan kembali pada materi yang kurang dipahami

4. Pembelajaran

6. Penutup

Sarana Penunjang
a. Metode
b. Media

Dosen menyimpulkan materi perkuliahan


Dosen mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk
mengevaluasi tingkat pemahaman materi
Mahasiswa menjawab pertanyaan dosen
Dosen memberi salam penutup
Mahasiswa menjawab salam

: Ceramah dan tanya jawab


: 1. OHP dan OHT
Anfis Integumen/Hal-

2. White board dan Spidol


Evaluasi

: . Tes Lisan
2. Bentuk soal uraian, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada mahasiswa secara langsung tentang materi perkuliahan yang
telah dijelaskan.
Bila mahasiswa dapat menjawab >75% dari pertanyaan yang
diajukan, maka perkuliahan dinyatakan berhasil

Sumber Pustaka

: 1. Sylvia A.Price et al,1995, Patofisiologi (Konsep klinis prosesproses penyakit),Edisi 4, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Barbara Kozier, et al, 1985, Fundamentals of Nursing, 2nd edition,
California, addison-Wesley Publishing Company
3. Marwali Harahap,1998, Ilmu Penyakit kulit, Jakarta, Hipokrates
4. Adhi Djuanda, 1999, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta,
Balai Penerbit FKUI

Menyetujui
Poltekes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan
Ketua,
Hj. Anita Puri, S.Kp, MM
NIP. 140 108 933

Dosen Pengampu,

Purbianto, SKp
NIP. 140297869

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM INTEGUMEN
PENDAHULUAN
Kulit merupakan organ tubuh paling luar
Anfis Integumen/Hal-

Luas kulit orang dewasa 1,5 1,75 M2 dengan berat 15% BB, tebal kulit rata-rata 1-2 mm,
Paling tebal 6 mm di telapak tangan dan kaki dan paling tipis 0,5 mm di penis.
Organ esensial & vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan seseorang
Warna kulit terang, pirang & hitam
Variasi kulit lembut, tipis dan tebal
Tebal & tegang telapak tangan & kaki dewasa
Elastis & longgar palpebra, bibir & preputium
Lembut leher & badan
Tipis muka
Pembagian kulit secara garis besar terbagi
1. Epidermis
2. Dermis
3. Sub kutis
Diantara ketiga lapisan tidak ada batasan tegas
Hanya ditandai adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel serta jaringan lemak
A. Jaringan Epidermis
Disebut juga cuticle atau lapisan epitel yang terdiri dari lapisan
1. Stratum Corneum (Lapisan tanduk)
Lapisan kulit paling luar
Terdiri dari 20-25 lapis sel gepeng mati, Pada permukaan lapisan ini sel mati yg terus
menerus mengelupas tanpa diketahui.
Sel tidak berinti dengan protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
2. Stratum Lucidum
Terdapat langsung dibawah corneum
Merupakan lapisan sel gepeng tanpa inti
Protoplasma dirubah protein yang disebut eleidin
Tampak lebih jelas ditelapak tangan & kaki
3. Stratum Granulosum (keratohialin)
Terdiri 2-3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasa dan terdapat inti diantaranya
Butir kasar terdiri dari keratohialin
Tampak jelas ditelapak tangan dan kaki
4. Startum Spinosum (maphigi)
Lapisan sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya mitosis
Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen
Sel makin dekat permukaan, bentuknya makin gepeng dan inti sel terletak di tengah
Terdapat jembatan antar sel yang terdiri dari protoplasma & tonofibril/keratin
Perlekatan antar jembatanpenebalan (nodulus Bizzozero). Antar sel terdapat sel
langerhans.
5.Stratum Basale
Lapisan sel berbentuk kubis. Tersusun vertikal pada perbatasan demo-epidermal berbaris
seperti pagar
Merupakan lapisan epidermis paling bawah
Sel basale mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif
Lapisan ini ada 2 jenis
a. Sel-sel yang berbentuk kubis
Protoplasma basofilik
Inti sel lonjong dan besar
Antar sel dihubungkan oleh jembatan
Anfis Integumen/Hal-

b. Sel pembentuk melanin (Melanosit/clear)


Sel berwarna muda
Sitoplasma basofilik dan inti gelap
Mengandung butir pigmen (melanos-mes)
B. Lapisan Dermis (korneum, kutisvera, true skin)
Dibawah lapisan epidermis dan lebih tebal
Terdiri dari lapisan elastis dan fibrosa padat dengan elemen seluler rambut dan folikel rambut
Terbagi menjadi 2 bagian besar
1. Pars papilare
Bagian yang menonjol ke epidermis
Berisi ujung serabut saraf & vaskuler
Jalinan jaringan lebih rapat
2. Pars Reticulare
Bagian yang menonjol ke sub kutis
Terdiri dari serabut penunjang (kolagen, elastin dan retikulin)
Dasar lapisan ini terdiri dari cairan kental asam hialuronat & kondroitin sulfat
Terdapat sel-sel fibroblast yang mem-bentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin
Jalinan jaringan lebih longgar
C. Lapisan Sub Kutis (Hipodermis)
Kelanjutan dari dermis
Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma
Lemak yang berkelompok dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh trabekula yang fibrosa.
Lapisan sel-sel lemak disebut penikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan
Terdapat ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Vaskularisasi Kulit
Bagian atas dermis fleksus superfisial
Bagian sub kutis fleksus profunda
Histologi selaput lendir sama dengan kulit, tetapi tidak mengandung lapisan granular dan lapisan
tanduk kecuali dorsum lidah dan palatum.

ADNEKSA KULIT
Adneksa kulit terdiri dari (terdapat di dermis)
Anfis Integumen/Hal-

Kelenjar-kelenjar kulit
Rambut
Kuku
A. Kelenjar Kulit
1. Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera)
1.1 Kelenjar Ekrin
Ukuran kelenjar kecil
Terletak dangkal di dermis
Sekret encer
Telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan & berfungsi setelah 40 minggu
kelahiran
Saluran kelenjar berbentuk spiral dan bermuara langsung dipermukaan kulit
Terdapat diseluruh kulit. Terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi & aksila
Sekresi dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas dan stress emosional
1.2 Kelenjar Apokrin
Ukuran kelenjar > besar
Terletak > dalam di dermis
Sekret > kental
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik
Terdapat diaksila, aerola mamae, pubis, labia minora dan saluran telinga luar
Berfungsi setelah masa pubertas
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa dengan pH = 4 - 6,8
2. Kelenjar Palit (Glandula Sebasea)
Terletak diseluruh permukaan kulit manusia, kecuali ditelapak tangan dan kaki
Disebut juga kelenjar holokrin, karena tidak berlumen
Sekret kelenjar berasal dari dekompensasi sel-sel kelenjar
Biasanya terdapat disamping akar rambut dan muaranya pada lumen akar rambut
B. Kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
Terdiri dari nail root & nail plate
Kecepatan tumbuh kuku 1 mm/mg
Sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku (nail grove)
Kulit yang menutupi kuku oponikium
Kulit yang ditutupi kuku hiponikium
C. Rambut
Terdiri dari akar dan batang rambut, akar rambut terdiri dari sel tanpa keratin & batang yg
terdiri dari sel keratin.
Akar dan bagian bawah kandung rambut mengandung sel matrix rambut
Bagian dermis yg masuk ke dalam kandung rambut disebut papil
Banyak pembuluh darah dan saraf dipapil
Melanosit yg terdapat di bagian atas kandung rambut menghasilkan pigmen yg memberi
warna pada rambut.
Ada 2 macam rambut
1. Lanugo, rambut halus, tidak berpigmen dan terdapat pada bayi
Anfis Integumen/Hal-

2. Terminal, rambut kasar, banyak pigmen, mempunyai medulla, terdapat pada orang dewasa
Selain rambut kepala, juga terdapat rambut pada ketiak, bulu mata, kumis, jenggot,
kemaluan yang pertumbuhannya dipenga-ruhi oleh hormon androgen
Rambut tumbuh secara siklik dengan fase
1. Fase Anagen (pertumbuhan)
Berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm/hari
2. Fase Telogen (istirahat)
Berlangsung untuk beberapa bulan
Diantara kedua fase, ada fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% dari seluruh rambut mengalami fase anagen & 15% pada fase telogen
Rambut yang normal
Sehat, berkilat, tidak mudah patah & menyerap air
Komposisinya
Carbon (50,60%)
Hidrogen (6.365)
Nitrogen (17,14%)
Sulfur (5%)
Oksigen (20,80%)
Rambut dapat dibentuk dengan mempenga-ruhi gugus disulfidanya.
Rambut berfungsi
Melindungi kulit dari pengaruh buruk
Bulu mata melindungi mata dari keringat
Bulu hidung untuk menyaring udara
Pengatur suhu
Pendiring penguapan keringat
Indera peraba yg sensitif

Anfis Integumen/Hal-

FUNGSI KULIT
1. Proteksi
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik/mekanis (mis: tekananan, gesekan,
tarikan), kimiawi (mis: zat kimia yg bersifat iritan contohnya lisol, karbol, asam dan alkali
kuat lainnnya), gangguan yang bersifat panas (mis: radiasi, sengatan sinar UV), dan infeksi
(mis: kiman, bakteri atau jamur). Hal ini dimungkinkan karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang.
Melanosit berperan dalam melindungi kulit terhadap sengatan mata hari
Proteksi ransangan kimia terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terha-dap
berbagai zat kimia dan air dan juga oleh keasaman kulit
Lapisan keasaman terbentuk dari hasil eks-kresi keringat & sebum yang menyebabkan pH
kulit 5 - 6,5 yang mampu melindungi ter-hadap infeksi bakteri dan jamur
Proses keratinisasi juga sebagai barier meka-nis, karena sel-sel mati melepaskan diri seca-ra
teratur.
2. Absorbsi
Kulit yang sehat dapat menyerap cairan yang mudah menguap dan larut dalam lemak tetapi
tidak dpt menyerap air, larutan, elektrolit dan benda padat lainny
Permeabelitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit untuk andil respirasi
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal & tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme
Penyerapan dapat berlangsung melalui folikel rambut dan sedikit seklai yg melalui muara
kelenjar keringat.
3. Fungsi Sekresi
Mengeluarkan zat sisa metabolisme (NaCl, urea, asam urat & amonia)
Kelenjar lemak pada fetus, atas pengaruh hormon androgen dari ibu, memproduksi sebum
untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion & pada saat lahir dijumpai sebagai vernise
caseosa
Sebum selain meminyaki kulit, juga menahan evaporasi >>
4. Fungsi Rabaan (perspsi)
Kulit mengandung ujung saraf sensorik di dermis dan sub kutis
Ransang panasbadan ruffini di dermis & sub kutis
Ransang dingin badan krause di dermis
Ransang rabaan badan taktil meisner di dermis & merkel ranvier di epidermis
Ransang tekananbadan vater paccini di epidermis
5. Pengaturan Fungsi suhu
Diperankan dengan cara mengeluarkan keri-ngat dan mengerutkan pembuluh darah
Saat dingin peredaran darah dikulit berkurang untuk suhu tubuh tetapi saat panas
sebaliknya.
Tonus vaskuler dipengaruhi saraf simpatis
6. Pembentukan Vitamin D
Dimungkinkan dengan mengubah 7-dihidrok-si kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

Anfis Integumen/Hal-

7. Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis yaitu keratinosit, Sel langerhans & Melanosit
Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan. Sel basal yang akan berpindah ke
atas, berubah bentuknya menjadi spino-sum, makin ke atas sel menjadi makin ge-peng dan
bergranula menjadi sel granulo-sum. Makin lama inti menghilang dan kerati-nosid menjadi
sel tanduk.
8. Pembentuk pigmen
Pembentuk pigmen (melanosit) terletak dilapisan basal
Jumlah melanosit dan besarnya butiran pigmen menentukan warna kulit
Butiran pigmen (melanosomes) dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan enzim tirosinase, io
Cu dan oksigen
Paparan sinaar matahari mempengaruhi produksi melanosomes
Warna kulit juga dipengaruhi tebal tipisnya kulit, Hb, karoten.

Anfis Integumen/Hal-

Você também pode gostar