Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEM INTEGUMEN
Oleh :
Purbianto,SKp
Anfis Integumen/Hal-
ADNEKSA KULIT
Anfis Integumen/Hal-
Anfis Integumen/Hal-
B. Kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
Terdiri dari nail root & nail plate
Kecepatan tumbuh kuku 1 mm/mg
Sisi kuku yang mencekung membentuk
alur kuku (nail grove)
Kulit yang menutupi kuku oponikium
Kulit yang ditutupi kuku hiponikium
C. Rambut
Terdiri dari akar dan batang rambut,
akar rambut terdiri dari sel tanpa
keratin & batang yg terdiri dari sel
keratin.
Akar dan bagian bawah kandung
rambut mengandung sel matrix rambut
Bagian dermis yg masuk ke dalam
kandung rambut disebut papil
Banyak pembuluh darah dan saraf
dipapil
Anfis Integumen/Hal-
Anfis Integumen/Hal- 10
FUNGSI KULIT
1. Proteksi
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap
gangguan fisik/mekanis, kimiawi,
radiasi dan infeksi. Hal ini
dimungkinkan karena adanya bantalan
lemak dan serabut jaringan penunjang
Melanosit berperan dalam melindungi
kulit terhadap sengatan mata hari
Proteksi ransangan kimia terjadi
karena sifat stratum korneum yang
impermeable terha-dap berbagai zat
kimia dan air dan juga oleh keasaman
kulit
Anfis Integumen/Hal- 12
2. Absorbsi
Kulit yang sehat dapat menyerap cairan
yang mudah menguap dan larut dalam
lemak tetapi tidak dpt menyerap air,
larutan, elektrolit dan benda padat
lainny
Permeabelitas kulit terhadap O2, CO2
dan uap air memungkinkan kulit untuk
andil respirasi
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi
oleh tebal & tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme
Penyerapan dapat berlangsung melalui
folikel rambut dan sedikit seklai yg
melalui muara kelenjar keringat.
Anfis Integumen/Hal- 13
3. Fungsi Sekresi
Mengeluarkan zat sisa metabolisme
(NaCl, urea, asam urat & amonia)
Kelenjar lemak pada fetus, atas
pengaruh hormon androgen dari ibu,
memproduksi sebum untuk melindungi
kulitnya dari cairan amnion & pada
saat lahir dijumpai sebagai vernise
caseosa
Sebum selain meminyaki kulit, juga
menahan evaporasi >>
4. Fungsi Rabaan (perspsi)
Kulit mengandung ujung saraf sensorik
di dermis dan sub kutis
Ransang panasbadan ruffini di dermis
& sub kutis
Ransang dingin badan krause di
dermis
Ransang rabaan badan taktil meisner
di dermis & merkel ranvier di
epidermis
Ransang tekananbadan vater paccini
di epidermis
Anfis Integumen/Hal- 14
7. Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai
3 jenis yaitu keratinosit, Sel
langerhans & Melanosit
Keratinosit dimulai dari sel basal
mengadakan pembelahan. Sel basal
yang akan berpindah ke atas, berubah
bentuknya menjadi spino-sum, makin
ke atas sel menjadi makin ge-peng dan
Anfis Integumen/Hal- 15
Anfis Integumen/Hal- 16
Oleh :
Purbianto,SKp
Mata Ajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Penempatan
Waktu
Pertemuan ke
Tujuan Pembelajaran
a. Umum
: Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi sistem integumen
b. Khusus
: Setelah mempelajari materi ini, diharapkan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan lapisan-lapisan kulit
2. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian adneksa kulit
3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan fungsi kulit
Kegiatan Pembelajaran
a. Materi
: Anatomi dan fisiologi sistem integumen
1. Pendahuluan
3. Lapisan-lapisan kulit
4. Bagian-bagian adneksa kulit
5. Fungsi kulit
b. Langkah-langkah pembelajaran
LANGKAH
KEGIATAN
1. Pembukaan
Mahasiswa menempati tempat duduk masing-masing
Dosen memberi salam
Mahasiswa menjawab salam dosen
2. Apersepsi
3. Informasi
4. Pembelajaran
6. Penutup
Sarana Penunjang
a. Metode
b. Media
: . Tes Lisan
2. Bentuk soal uraian, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada mahasiswa secara langsung tentang materi perkuliahan yang
telah dijelaskan.
Bila mahasiswa dapat menjawab >75% dari pertanyaan yang
diajukan, maka perkuliahan dinyatakan berhasil
Sumber Pustaka
: 1. Sylvia A.Price et al,1995, Patofisiologi (Konsep klinis prosesproses penyakit),Edisi 4, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Barbara Kozier, et al, 1985, Fundamentals of Nursing, 2nd edition,
California, addison-Wesley Publishing Company
3. Marwali Harahap,1998, Ilmu Penyakit kulit, Jakarta, Hipokrates
4. Adhi Djuanda, 1999, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta,
Balai Penerbit FKUI
Menyetujui
Poltekes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan
Ketua,
Hj. Anita Puri, S.Kp, MM
NIP. 140 108 933
Dosen Pengampu,
Purbianto, SKp
NIP. 140297869
Luas kulit orang dewasa 1,5 1,75 M2 dengan berat 15% BB, tebal kulit rata-rata 1-2 mm,
Paling tebal 6 mm di telapak tangan dan kaki dan paling tipis 0,5 mm di penis.
Organ esensial & vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan seseorang
Warna kulit terang, pirang & hitam
Variasi kulit lembut, tipis dan tebal
Tebal & tegang telapak tangan & kaki dewasa
Elastis & longgar palpebra, bibir & preputium
Lembut leher & badan
Tipis muka
Pembagian kulit secara garis besar terbagi
1. Epidermis
2. Dermis
3. Sub kutis
Diantara ketiga lapisan tidak ada batasan tegas
Hanya ditandai adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel serta jaringan lemak
A. Jaringan Epidermis
Disebut juga cuticle atau lapisan epitel yang terdiri dari lapisan
1. Stratum Corneum (Lapisan tanduk)
Lapisan kulit paling luar
Terdiri dari 20-25 lapis sel gepeng mati, Pada permukaan lapisan ini sel mati yg terus
menerus mengelupas tanpa diketahui.
Sel tidak berinti dengan protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
2. Stratum Lucidum
Terdapat langsung dibawah corneum
Merupakan lapisan sel gepeng tanpa inti
Protoplasma dirubah protein yang disebut eleidin
Tampak lebih jelas ditelapak tangan & kaki
3. Stratum Granulosum (keratohialin)
Terdiri 2-3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasa dan terdapat inti diantaranya
Butir kasar terdiri dari keratohialin
Tampak jelas ditelapak tangan dan kaki
4. Startum Spinosum (maphigi)
Lapisan sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya mitosis
Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen
Sel makin dekat permukaan, bentuknya makin gepeng dan inti sel terletak di tengah
Terdapat jembatan antar sel yang terdiri dari protoplasma & tonofibril/keratin
Perlekatan antar jembatanpenebalan (nodulus Bizzozero). Antar sel terdapat sel
langerhans.
5.Stratum Basale
Lapisan sel berbentuk kubis. Tersusun vertikal pada perbatasan demo-epidermal berbaris
seperti pagar
Merupakan lapisan epidermis paling bawah
Sel basale mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif
Lapisan ini ada 2 jenis
a. Sel-sel yang berbentuk kubis
Protoplasma basofilik
Inti sel lonjong dan besar
Antar sel dihubungkan oleh jembatan
Anfis Integumen/Hal-
ADNEKSA KULIT
Adneksa kulit terdiri dari (terdapat di dermis)
Anfis Integumen/Hal-
Kelenjar-kelenjar kulit
Rambut
Kuku
A. Kelenjar Kulit
1. Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera)
1.1 Kelenjar Ekrin
Ukuran kelenjar kecil
Terletak dangkal di dermis
Sekret encer
Telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan & berfungsi setelah 40 minggu
kelahiran
Saluran kelenjar berbentuk spiral dan bermuara langsung dipermukaan kulit
Terdapat diseluruh kulit. Terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi & aksila
Sekresi dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas dan stress emosional
1.2 Kelenjar Apokrin
Ukuran kelenjar > besar
Terletak > dalam di dermis
Sekret > kental
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik
Terdapat diaksila, aerola mamae, pubis, labia minora dan saluran telinga luar
Berfungsi setelah masa pubertas
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa dengan pH = 4 - 6,8
2. Kelenjar Palit (Glandula Sebasea)
Terletak diseluruh permukaan kulit manusia, kecuali ditelapak tangan dan kaki
Disebut juga kelenjar holokrin, karena tidak berlumen
Sekret kelenjar berasal dari dekompensasi sel-sel kelenjar
Biasanya terdapat disamping akar rambut dan muaranya pada lumen akar rambut
B. Kuku
Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
Terdiri dari nail root & nail plate
Kecepatan tumbuh kuku 1 mm/mg
Sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku (nail grove)
Kulit yang menutupi kuku oponikium
Kulit yang ditutupi kuku hiponikium
C. Rambut
Terdiri dari akar dan batang rambut, akar rambut terdiri dari sel tanpa keratin & batang yg
terdiri dari sel keratin.
Akar dan bagian bawah kandung rambut mengandung sel matrix rambut
Bagian dermis yg masuk ke dalam kandung rambut disebut papil
Banyak pembuluh darah dan saraf dipapil
Melanosit yg terdapat di bagian atas kandung rambut menghasilkan pigmen yg memberi
warna pada rambut.
Ada 2 macam rambut
1. Lanugo, rambut halus, tidak berpigmen dan terdapat pada bayi
Anfis Integumen/Hal-
2. Terminal, rambut kasar, banyak pigmen, mempunyai medulla, terdapat pada orang dewasa
Selain rambut kepala, juga terdapat rambut pada ketiak, bulu mata, kumis, jenggot,
kemaluan yang pertumbuhannya dipenga-ruhi oleh hormon androgen
Rambut tumbuh secara siklik dengan fase
1. Fase Anagen (pertumbuhan)
Berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm/hari
2. Fase Telogen (istirahat)
Berlangsung untuk beberapa bulan
Diantara kedua fase, ada fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% dari seluruh rambut mengalami fase anagen & 15% pada fase telogen
Rambut yang normal
Sehat, berkilat, tidak mudah patah & menyerap air
Komposisinya
Carbon (50,60%)
Hidrogen (6.365)
Nitrogen (17,14%)
Sulfur (5%)
Oksigen (20,80%)
Rambut dapat dibentuk dengan mempenga-ruhi gugus disulfidanya.
Rambut berfungsi
Melindungi kulit dari pengaruh buruk
Bulu mata melindungi mata dari keringat
Bulu hidung untuk menyaring udara
Pengatur suhu
Pendiring penguapan keringat
Indera peraba yg sensitif
Anfis Integumen/Hal-
FUNGSI KULIT
1. Proteksi
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik/mekanis (mis: tekananan, gesekan,
tarikan), kimiawi (mis: zat kimia yg bersifat iritan contohnya lisol, karbol, asam dan alkali
kuat lainnnya), gangguan yang bersifat panas (mis: radiasi, sengatan sinar UV), dan infeksi
(mis: kiman, bakteri atau jamur). Hal ini dimungkinkan karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang.
Melanosit berperan dalam melindungi kulit terhadap sengatan mata hari
Proteksi ransangan kimia terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terha-dap
berbagai zat kimia dan air dan juga oleh keasaman kulit
Lapisan keasaman terbentuk dari hasil eks-kresi keringat & sebum yang menyebabkan pH
kulit 5 - 6,5 yang mampu melindungi ter-hadap infeksi bakteri dan jamur
Proses keratinisasi juga sebagai barier meka-nis, karena sel-sel mati melepaskan diri seca-ra
teratur.
2. Absorbsi
Kulit yang sehat dapat menyerap cairan yang mudah menguap dan larut dalam lemak tetapi
tidak dpt menyerap air, larutan, elektrolit dan benda padat lainny
Permeabelitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit untuk andil respirasi
Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal & tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme
Penyerapan dapat berlangsung melalui folikel rambut dan sedikit seklai yg melalui muara
kelenjar keringat.
3. Fungsi Sekresi
Mengeluarkan zat sisa metabolisme (NaCl, urea, asam urat & amonia)
Kelenjar lemak pada fetus, atas pengaruh hormon androgen dari ibu, memproduksi sebum
untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion & pada saat lahir dijumpai sebagai vernise
caseosa
Sebum selain meminyaki kulit, juga menahan evaporasi >>
4. Fungsi Rabaan (perspsi)
Kulit mengandung ujung saraf sensorik di dermis dan sub kutis
Ransang panasbadan ruffini di dermis & sub kutis
Ransang dingin badan krause di dermis
Ransang rabaan badan taktil meisner di dermis & merkel ranvier di epidermis
Ransang tekananbadan vater paccini di epidermis
5. Pengaturan Fungsi suhu
Diperankan dengan cara mengeluarkan keri-ngat dan mengerutkan pembuluh darah
Saat dingin peredaran darah dikulit berkurang untuk suhu tubuh tetapi saat panas
sebaliknya.
Tonus vaskuler dipengaruhi saraf simpatis
6. Pembentukan Vitamin D
Dimungkinkan dengan mengubah 7-dihidrok-si kolesterol dengan bantuan sinar matahari.
Anfis Integumen/Hal-
7. Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis yaitu keratinosit, Sel langerhans & Melanosit
Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan. Sel basal yang akan berpindah ke
atas, berubah bentuknya menjadi spino-sum, makin ke atas sel menjadi makin ge-peng dan
bergranula menjadi sel granulo-sum. Makin lama inti menghilang dan kerati-nosid menjadi
sel tanduk.
8. Pembentuk pigmen
Pembentuk pigmen (melanosit) terletak dilapisan basal
Jumlah melanosit dan besarnya butiran pigmen menentukan warna kulit
Butiran pigmen (melanosomes) dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan enzim tirosinase, io
Cu dan oksigen
Paparan sinaar matahari mempengaruhi produksi melanosomes
Warna kulit juga dipengaruhi tebal tipisnya kulit, Hb, karoten.
Anfis Integumen/Hal-