Você está na página 1de 31

asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir. Prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR) diperkirakan
15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan lebih sering
terjadi di negara-negara berkembang atau social ekonomi rendah.
(Varney, 2007)
Secara statistic menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di Negara
berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi disbanding pada bayi dengan
berat lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor dalam peningkatan mortilitas,
morbiditas dan disabilitas neonates, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka
panjang terhadap kehidupannya di masa depan.
(Zulfa, 2008)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara umum tentang bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR)
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Memahami teori tentang BBL, BBLR, Imatur
b. Melakukan Pengkajian kepada klien yang meliputi data subyektif dan data obyektif
pada By. Ny. J dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
c. Menegakkan Diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah kebidanan
berdasarkan data obyektif dan subyektif
d. Mengantisipasi Masalah Potensial yang mungkin terjadi
e. Menentukan Kebutuhan Segera atas diagnosa yang diambil
f. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani kasus sesuai dengan
diagnosa kebidanan
g. Melaksanakan dari Rencana yang telah dilakukan

h. Melaksanakan evaluasi atau tindakan yang telah diberikan


i. Mampu mendokumentasikan sesuai dengan asuhan manajemen kebidanan
1.3 Metode Penulisan
1.3.1 Wawancara
Wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada klien
maupun keluarga.
1.3.2 Observai
Observasi yaitu dengan melakukan pemantauan dan melihat tindakan yang dilakukan
pada pasien.
1.3.3 Studi Kasus
Praktek langsung yaitu dengan melakukan tindakan yang dilakukan kepada klien
secara langsung.
1.3.4 Study Rekam Medik
Studi Rekam Medik yaitu dengan cara melihat pada pencatatan data
pendokumentasian mengenai klien di rumah sakit.
1.3.5 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu dengan membaca dan meninjau kasus yang diangkat pada
buku atau literatur yang ada.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB IITINJAUAN TEORI
2.1 Konsep BBL
2.2 Konsep BBLR
2.3

Konsep Manajemen Kebidanan

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi masalah/diagnosa
3.3 Antisipasi masalah potensial

3.4 Identifikasi kebutuhan segera


3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dengan praktek
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1

Konsep Bayi Baru Lahir

2.1.1

Pengertian

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.
(Prawirohardjo, 2007)
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :
a.

Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat

b.

Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin
c.

Segera setelah melahirkan badan bayi :

1) Sambil secara cepat menilai pernapasannya, letakkan bayi dengan handuk di atas
perut ibu.
2) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk
mencegah jalan udaranya terhalang.
3) Periksa ulang pernapasan bayi.
(Prawirohardjo, 2007)
2.1.2

Penanganan Bayi Baru Lahir

Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah


a.

Membersihkan jalan nafas

b. Memotong dan merawat tali pusat


c.

Mempertahankan suhu tubuh bayi

d. Identifikasi
e.

Pencegahan infeksi

Caranya:
a.

Pembersihan jalan nafas


Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi adalah
rutin segera dilakukan kecuali bayi dalam keadaan kritis dan dokter memberi instruksi
khusus. Bayi normal akan bernafas spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak
langsung menangis, penolong segera lakukan resusitasi.

b. Memotong dan Merawat Tali Pusat


Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan
tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir
tidak menangis, tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan
resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting
steril dan diikat dengan pengikat steril.
c.

Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi


Pada waktu bayi lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan penagturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir
harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan
tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya stabil.

d. Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat berxalin yang persalinannya mungkin l;ebih dari
satu persalinan, maka sebuah alat pengenak yang efektif harus diberikan kepada setiap
bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
Ciri-ciri bayi baru lahir normal :
Berat Badan Lahir

: 2500-4000gram

Panjang Badan

: 48-52 cm

Lingkar Kepala

: 33-35 cm

Kulit :

kemerahan dan licin karena subcutan cukup terbentuk dan

diliputi vernik kaseosa


Rambut

rambut kepala biasanya telah sempurna

Kuku

: panjang dan lurus

Genetalia

: wanita labio mayora sudah menutupi labia minora


Laki-laki : testis sudah turun

(Prawirohardjo, 2008)
2.1.3

Kontak Dini dengan Ibu

a.

Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan bayi
penting untuk :

1) Kehangatan- mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir,


2) Ikatan batin dan pemberian ASI
b. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan
menunjukkan refleks rooting). Jangan paksakan bayi untuk menyusu
(Cunningham, 2006)
2.2

Konsep BBLR

2.2.1 Pengertian
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gram sampai dengan 2499 gram. (Abdul Bari Saifudin, 2002 )
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gr. (Farrer, Hellen, 1999)
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat antara 1500 2500 gram. (Sarwono
Prawrohardjo, 2002)
(Blogspot. 2009. Diperoleh dari : http://sobatbaru.blogspot.com/2008/12/pengertianbblr.html. Diakses tanggal 22 November 2011)
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus apapun
sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat
badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan yang di
bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan itu bahwa
10 % semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurang
dari 2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah.
(Wordpress. 2009. Diperoleh dari : http://ayurai.wordpress.com/2009/03/13/neonatusdengan-bblr/. Diakses tanggal 22 November 2011)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram tanpa memndang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir. Ada 2 tipe BBLR yaitu premature dan bayi kecil masa
kehamilan (KMK).
(Manuaba, 2010)
a. Premature
1) Definisi

Premature adalah persalinan yang dimulai setiap saat setelah awal minggu gestasi ke
28 sampai akhir minggu gestasi ke 37 (bayi yang lahir lebih awal dari waktunya
kurang dari 37 minggu).
(Varney, 2007)
2) Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran premature. Faktor Ibu yang
lain adalah umur, paritas, dll. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan
ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.
a) Faktor Ibu

Penyakit seperti malaria, anemia, sipilis, infeksi TORCH

Komplikasi pada kehamilan, komplikasi yang terjadi pada kehamilan ibu seperti
perdarahan antepartum, PEB, eklampsi dan kelahiran preterm

Usia Ibu dan paritas, angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang
dilahirkan oleh Ibu-ibu dengan usia rawan.

Faktor kebiasaan Ibu, faktor kebiasaan Ibu juga berpengaruh seperti pada Ibu
perokok, ibu pecandu alcohol dan Ibu pengguna narkotika.

b) Faktor Janin
Premature
Hidramnion
Kehamilan ganda (gemelly)
c) Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi, social
ekonomi, dan paparan zat-zat racun.
(Mochtar, 2005)
3) Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain :
a) Hipotermi
b) Hipoglikemia
c) Gangguan cairan dan elektrolit
d) Hiperbilirubinemia
e) Syndrome gawat nafas
f) Infeksi
g) Apnea of prematurity

h) Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) antara lain :
a) Gangguan perkembangan
b) Gangguan pertumbuhab
c) Gangguan penglihatan (retinopati)
d) Gangguan pendengaran
e) Penyakit paru kronis
f) Kenikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
g) Kenaikan frekuensi yang sering masuk rumah sakit
h) Kenaikan frekuensi kelainan bawaan.
(Cunningham, 2006)
4) Patofosiologi
Semakin kecil dan semakin premature bayi itu maka semakin tinggi resiko gizinya.
Beberapa faktor yang memberiakn efek pada masalah gizinya.
a) Menurunnya simpanan zat gizi. Hampir semua lemak glikogen dan mineral seperti zat
besi, kalsium, fosfor, dan seng di deposit selama 8 minggu terakhir kehamilan.
Dengan demikian bayi preterm mempunyai peningkatan potensi terhadap
hipoglikemia, rikets dan anemia.
b) Meningkatnya kkal untuk pertumbuhan BBLR memerlukan sekitar 120 kkal/kg/hari
dibandingkan neonates aterm sekitar 108 kkal/kg/hari
c) Belum matangnya funsi mekanis dari saluran pencernaan koordinasi antara reflex
isap dan menelan. Dengan penutupan epiglottis untuk mencegah aspirasi pneumonia,
belum berkembang dengan baik sampai kehamilan 32-42 minggu. Penundaan
pengosongan lambung dan buruknya motalitis usus sering terjadi pada bayi preterm.
d) Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan. Bayi preterm mempunyai lebih
sedikit garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorsi lemak
dibandingkan bayi aterm. Produksi amylase pancreas lipase yaitu enzim yang terlibat
dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun. Kadar lactase juga rendah
sampai sekitar kehamilan 34 minggu,
e) Paru-paru yang belum matang dngan peningkatan kerja bernafas dan kebutuhan
kalori yang meningkat. Masalah pernafasan juga akan mengganggu makanan secara
oral.

f) Potensi untuk kehilangan panas akibat luasnya permukaan tubuh dibandingkan


dengan berat badan, dan sedikitnya lemak pada jaringan bawah kulit memberikan
insulusi. Kehilangan panas ini meningkatkan keperluan kalori
(Moore, 2004)
5) Gambaran Klinis BBLR (premature/persalinan premature)
a) Kram hebat seperti pada saat menstruasi atau kemungkinan tertukar dengan nyeri
disekitar ligament.
b) Nyeri tumpul pada punggung bawah bebbeda dari nyeri punggung bawah yang biasa
dialami oleh wanita hamil.
c) Nyeri atau tekanan suprapubis mungkin tertukar dengan infeksi saluran kemih
d) Sensasi adanya tekanan atau berat badan pelvis
e) Perubahan karakter atau jumlah rabas vagina (lebih kental, lebih encer, berair,
berdarah, berwarna coklat, tidak berwarna)
f) Diare
g) Kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi yang dirasakan lebih sering dari setiap 10
menit selama 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur berbaring.
h) Ketuban pecah dini
Gambaran klinis pada bayi premature :
a) Jaringan lemak bawah kulit sedikit, tipis, merah dan transparan, tonus otot yang
kurang baik
b) Abdomen menonjol dan kepalanya besar
c) Garis kulit berkembang kurang sempurna (pada telapak kaki)
d) Rambut lanugo biasanya terlihat pada punggung dan bahu
e) Pada bayi perempuan, klitorisnya relative lebih besar dengan vulva yang merging
karena labia mayora menonjol
f) Pada bayi laki-laki scrotumnya belum berkembang dengan sempurna.
g) Tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas
h) Kulit tipis, kering berlipat-lipat, mudah diangkat, abdomen cekung atau rata
i) Tali pusat tipis, lembek dan berwarna kehijauan
(Mochtar, 2005)
6) Klasifikasi BBLR
a) BBLR amat sangat rendah, yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
1000gram

b) BBLR sangt rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 1500
gram. Kebanyakan bayi ini adalah premature. Bayi ini juga insiden rawat inap di
rumah sakit cukup tinggi selama 1 tahun pertama hidupnya
c) Bayi berat badan lahir cukup rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan 15002500gram
(Manuaba, 2010)
b. Kecil Masa Kehamilan (KMK/IUGR)
1) Definisi
IUGR adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.
(Prawirohardjo, 2007)
2) Etiologi
a) Faktor Ibu
Hipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, penderita penyakit DM yang berat,
toksemia, hipoksia Ibu (tinggal di daerah pegunungan, hemoglobinopati, penyakit
paru kronik) gizi buruk, drug abbuse, peminum alkohol
b) Faktor Uterus dan Plasenta
Kelainan pembuluh darah (hemangioma, inersia tali pusat yang tidak normal, uterus
bikornis, infark plasenta, tranfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain
(gemelli), sebagian plasenta lepas.
c) Faktor Janin
Gemelli, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam kandungan missal TORCH
d) Penyebab lain seperti social ekonomi yang rendah
(Mochtar, 2005)
3) Gejala dan Tanda
Berbeda dengan bayi premature bayi KMK yang cukup umur telah memiliki organ
dalam yang sempurna
Jika elama di dalam rahim pertumbuhannya menjadi lambat akibat asupan gizi yang
kurang, maka segera setelah dilahirkan, ketika mulai diberikan zat gizi yang adekuat
pertumbuhannya akan menjadi pesat.
Janinyang tumbuh secara lambat karena fungsi plasenta yang buruk bisa mengalami
kekurangan oksigen saat persalinan. Hal ini dikarenakan setiap kontraksi arteri ibu
yang menuju ke plasenta pada saat melewati rahim akan mengalami tekanan sehingga
aliran darah ke plasenta berkurang.

(Cunningham, 2007)
4) Klasifikasi IUGR
a) Proportinate IUGR
Janin yang menderita disters yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi
berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Sebelum bayi lahir sehingga berat badan,
panjang dada, lingkar kepala, dalam porsi yang seimbang, akan tetapi keseluruhannya
masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya. Bayi ini tidak menunjukkan adanya
wasted oleh karena retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya adipose tissue

b) Disporpotionate IUGR
Terjadi karena distress subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa
hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan
tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi.bayi tampak wasted dengan tanda-tanda
sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit,kulit kering kriput dan mudah di angkat,bayi
kelihatan kurus dan lebih panjang.
Berdasarkan Umur kehamilan:

Kurang bulan atau preterem atau premature:usia kehamilan kurang dari 37 minggu

Cukup bulan atau aterm atau fullterm :usia kehamilan 37-42 minggu

Lebih bulan atau postterm atau serutinus:usia kehamilan lebih dari 42 minggu.
(Mochtar, 2005)

5) Penatalaksanaan untuk BBLR


Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinan yang dapat
terjadi pada bayi prematuritas maka perawatan dan pengawasaan di tujukan pada
pengaturan suhu,pemberian makan bayi ,ikterus ,pernapasan, hipoglikemia dan
menghindari infeksi
a) Pengaturan suhu badan bayi BBLR
Bayi premature dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi hipotermi
karena puasat pengaturan panas belum berfungsi dengan baik, metabolisme rendah
dan permukaan relative luas. Oleh karena itu bayi premature harus dirawat dalma
incubator sehingga panas badannya mendekati incubator rahim, apabila tidak ada
incubator bayi dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol berisi air
panas sehingg panas badannya dapat dipertahankan

b) Makanan bayi premature


Alat pencernaan bayi belum sempurna, lambung kecil, enzim pencernaan belum
matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5gram perkilogram berat badan dan kalori
110 kal/kgBB sehingga pertumbuhan dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar
3 jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung. Reflek masih
lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit dengan frekuensi
yang lebih sering. ASI merupakan makanan yang paling utama sehingga ASIlah yang
paling dahulu diberikan, bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas
dan diberikan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde.
Permulaan cairan yang diberikan 50-60cc/kgBB/hari terus dinaikkan sampai mencapai
sekitar 200cc/kgBB/hari.
c) Ikterus
Semua bayi premature menjadi ikterus karena system enzim hatinya belum mature
dan bilirubin tak berkonjugasi tidak dikonjugasikan secara efisien sampai 3-5hari
berlalu. Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisisas dan infeksi
karena hiperbilirubinemia dapat menyebabkan kern ikterus maka warna bayi harus
sering dicatat dan bilirubin diperiksa, bila ikterus muncul dini atau lebih cepat
bertambah coklat.
d) Pernafasan
Bayi premature munkin menderita penyakit membrane hialin, pada penyakit ini tandatanda gawat pernafasan selalu ada dalam 4jam bayi harus dirawat telentang atau
tengkurap dalm incubator, dada abdomen harus dipaparkan untuk mengobservasi
pernafasan

e) Hipoglikemia
Mungkin paling timbul pada bayi premature yang sakit bayi beberat badan lahir
rendah, harus diantisipasi sebelum gejala timbul dengan pemeriksaan gula darah
secara teratur.
f)

Mencegah infeksi
Bayi premature mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih
lemah, kemampuan leokosit masih kurang dan pembentukan antibody belum
sempurna. Oleh karena itu, tindakan preventive sudah dilakukan sejak antenatal
sehingga tidak terjadi persalinan dengan premature.(BBLR).

(Prawirohardjo, 2008)
2.2.2 Perbedaan antara Premature dan IUGR
Prematuritas : Gestasi kurang dari 37 minggu, dan berat badan sesuai dengan masa gestasi.
Prematuritas ini memiliki cirri diantaranya : berat badan kurang dari 2500gram,
panjang badan kurang dari 45cm, lingkar kepala kurang dari 33cm, dan lingkar dada
kurang dari 33cm, masa gestasinya kurang dari 37 minggu kulit tipis dan transparent,
kepala lebih besar daripada badan, lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga
dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar, labia minora belum
tertutup oleh labia mayora (pada wanita) dan pada laki-laki testis belum turun, tulang
rawan dandaun telinga immature, bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan
kurang dari lemah, tangisan lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami
serangan apnea reflek tonus lemah. Reflek menghisap dan menelan serta reflex batuk
belum sempurna.
IUGR/KMK:

Kulit berselubung verniks kaseosa tipis atau tidak ada, kulit pucat atau bernoda
mekonium, kering keriput tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat, tali pusat berwarna
kuning kehijauan.

(Varney, 2007)
2.3 Konsep Manajemen Varney
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan
selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
2.3.1

Pengkajian
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun
data obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal
masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor register.

a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Data Anak
Nama anak

: Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan.

(Christina, 1993: 41)


Umur

: Berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang


dilakukan seperti pemberian/ terapi obat.

(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10)


Jenis kelamin

Untuk mencocokkan identitas kelamin sesuai nama

anak, serta menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama anak dengan pasien
yang lain.
Anak ke

Untuk mengetahui paritas dari orang tua.

b) Biodata Orang Tua


Nama

Untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung

jawab terhadap anak.


Umur

Untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.

Agama

Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di dalam

kehidupan termasuk kesehatan, dan akan mudah dalam mengatasi masalah kesehatan
pasien.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10)
Suku

: Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan cara
pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak.

Pendidikan :

Tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya di dalam

tindakan asuhan kebidanan selain itu anak akan lebih terjamin pada orang tua pasien
(anak) yang tingkat pendidikannya tinggi.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10)
Pekerjaan

: Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga dan juga
dapat mempengaruhi kesehatan.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10)

Penghasilan :

Mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan dengan status

gizi pada anak.


Alamat

: Dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak dan dapat memberi
petunjuk keadaan tempat tinggal pasien.

(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10)


2) Keluhan Utama
Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya pada kasus
BBLR yang sering menjadi keluhan adalah
Ibu ingin mengetahui penambahan berat badan anaknya.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang

Untuk mengetahui kondisi bayinya


4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
a) Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu terutama penyakit menular
seperti TBC, hepatitis dll.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan
darah, jiwa, asma dll.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar
adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada
yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal
ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000: 265)
5) Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a) Prenatal
Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah komplikasi/tidak, periksa
kehamilan dimana dan berapa kali, serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan
selama hamil.
b) Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah ada penyulit/tidak
selama melahirkan seperti perdarahan
c) Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas serta adakah komplikasi
atau tidak. Baik berhubungan dengan ibu maupun bayi.
d) Neonatal
Untuk mengetahui apakah bayi minum ASI atau PASI, berapa berat badan lahir,
panjang badan lahir, apakah saat lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah
cacat/ tidak.
6) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Kebiasaan minum ASI anak berapa 30-40cc/ 2 jam sekali minum dalam sehari dapat
diketahui dari status gizi anak tersebut
b) Eliminasi
BAB 2- 3 kali/ hari dan BAK 8- 9 kali/ hari
c) Istirahat

Istirahat siang 3- 4 jam/ hari dan isirahat malam 8-10 jam/ hari
d) Personal Hygiene
Anak mandi 1 kali/ hari, ganti baju setiap kali mandi dan ganti popok setiap BAB/
BAK.
e) Aktivitas
Gerak aktif anak seperti bereaksi terkejut terhadap suara keras
7) Riwayat Psikososial
Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun sebaliknya terhadap
kelahiran bayi.
8) Riwayat Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta dapat dijadikan
dasar dalam memberikan informasi yang disampaikan dapat sesuai dengan adat yang
dianut ibu.
9) Sosial
Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang dianut oleh keluarganya,
adakah kebiasaan orang tua yang dianggap kurang baik menurut kesehatan.

10) Riwayat Spiritual


Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah, untuk memudahkan
petugas kesehatan dalam pendekatan terapeutik.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum bayi lemah, tidak menangis atau tangisan lemah, tonus otot lemas.
b) Kesadaran pada umumnya cukup.
c) Denyut jantung 80-120x/ menit
2) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
-

Kepala

Simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada caput

sucsedaneum maupun cephal hematum, rambut hitam menyebar merata.


-

Wajah

Simetris, kebiruan, tidak oedema.

Mata

Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda.

Hidung

Simetris, tidak ada polip, ada pernafasan cuping hidung,

terpasang selang O2.


-

Mulut

Simetris, agak kebiruan, tidak ada labioschisis, tidak

ada labiopalatoschisis.
-

Telinga

: Simetris, tidak ada serumen.

Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran

limphe.
-

Dada

: Simetris, terlihat refraksi dada, puting susu menonjol.

Perut

: Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa betadin.

Punggung

Simetris, tidak ada spina bifida.

Ekstremitas
:

Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil,

Atas

pergerakan lemah, warna agak kebiruan, terlihat keringat dingin tangan kiri terpasang
infus dextrosa 10%.
Bawah

Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil,

pergerakan lemah, warna agak kebiruan, terlihat keringat.


-

Integumen

Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah tampak dan

kulit transparan.
-

Genetalia

Bersih, testis belum turun ke skrotum, uretra berlubang.

Anus

Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia

rekti.
b) Palpasi
-

Kepala

Tidak teraba benjolan abnormal.

Leher

Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba

pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba pembesaran vena jugularis.


-

Perut

Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terdapat

pembesaran hepar.
-

Ekstremitas

Atas

Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Bawah

Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Integumen

Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah tampak dan

kulit transparan.
c) Auskultasi

Dada

Terdengar detak jantung 140 x/menit, tidak ada

wheezing, terdengar bunyi ronchi.


d) Perkusi
-

Abdomen

: kembung/ tidak

3) Pemeriksaan lain
a) Reflek
-

Rooting

Morro

: positif
: positif

2.3.2

Identifikasi Masalah/ Diagnosa

Dx

Ds

: Mencantumkan data subyektif yang mendukung adanya diagnosa

Do

: Mencantumkan data obyektif yang mendukung adanya diagnosa

2.3.3

Antisipasi Masalah Potensial

Bayi Ny...... dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

Untuk mengetahui masalah yang dapat terjadi pada pasien disaat yang akan datang
dan sebagai deteksi dini jika terjadi penyulit maupun komplikasi pada saat masa nifas.
2.3.4

Identifikasi Kebutuhan Segera


Untuk memberikan tindakan yang harus segera dilakukan kepada pasien untuk
mengurangi angka kesakitan, kecacatan bahkan kematian pada klien.

2.3.5
Dx

Intervensi
:

Tujuan

Bayi Ny...... dengan berat badan lahir rendah ( BBLR)


:

Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan berat badan lahir yang

sangat rendah dapat teratasi


Kriteria hasil

Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

Apgar score

: 8 - 10

Tanda-tanda vital dalam batas normal


Pernafasan

: Normal (40 - 60x/ menit)

Suhu

: Normal (36,5oC - 37,5oC)

Nadi

: Normal (100 160 x/ menit)

Berat badan

: Normal ( 2500 4000 )

Panjang badan : Normal ( 48 52 cm )

Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya bahwa belum ada penambahan berat badan
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga penanganan bayi baru lahir dengan
imatur dan berat badan rendah dapat diatasi.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
3. Observasi tanda- tanda vital bayi
R/ sebagai parameter untuk mengetahui apakah ada infeksi
4. Lakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril sesudah mandi dan apabila kotor
R/ mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5. Jaga suhu tubuh bayi untuk mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi pada incubator
R/Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi terjadinya
hipotermi
6. Lakukan pemantauan Intake dan Output
R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output
7. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk menentukan rencana selanjutnya
R/Bayi mendapatkan terapi yang tepat
2.3.6

Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.

2.3.7

Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal :
Jam

Senin, 16 April 2012

: 06.30 WIB

Register : 3216
3.1.1
a.

Data Subyektif
Biodata

1) Biodata Bayi
Nama Bayi

: Bayi Ny.J

Tanggal Lahir : 10 April 2012

Usia

: 6 hari

Jenis kelamin : Laki-laki


Anak ke

: I ( Satu )

2) Biodata Orang Tua


Nama Ibu

Ny.J

Usia

28 tahun

Agama

Islam

Suku

: Jawa

Pendidikan :
Pekerjaan

: IRT

Penghasilan :
Alamat

SMP

Nama Suami :

Tn. S

31 tahun

Islam

Jawa

Pendidikan

SMP

Pekerjaan

: Swasta

Penghasilan

Sanan- Wetan

Agama

Sanan- WetanAlamat

b. Alasan Datang
Bayi lahir tanggal 16 April 2012 pukul 04.00 WIB berjenis kelamin laki-laki, dengan
berat badan 1500 gram dan panjang badan 44 cm. Bayi lahir menangis lemah
c.

Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir sebelum waktunya dan berat badannya rendah

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang
menderita penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, serta tidak
pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan
asma, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, paru,
malaria
e.

Riwayat Kesehatan Sekarang


Bayi dalam keadaan lemah, ekstremitas dingin, tidak ada reflek jika tidak dirangsang

f.

Riwayat Pre Natal, Natal dan Post Natal sekarang

1) Pre Natal
Trimester I
Ibu mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 5 bulan pertama mengalami mual
tetapi tidak sampai menggangu aktifitas ibu. ibu memeriksakan kehamilannya di
bidan setiap bulan dan mendapat terapi vitamin dan obat anti mual
Trimister II

Ibu memeriksakan kehamilannya dibidan 2 kali, ibu tidak mual dan muntah lagi, ibu
mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah. Dan ibu sudah merasakan gerakan
janin
2) Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 7 bulan sudah keluar lendir bercampur darah dan
kenceng, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tanggal 16 April 2012 pukul 04.00 WIB
bayi lahir dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 1500 gram dan panjang
badan 44 cm, bayi lahir menangis lemah, kulit kebiru-biruan, gerak kuat, dan ari-ari
lahir lengkap
3) Post Natal
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit berwarna merah, dan tidak ada
penyulit saat nifas,dan ibu belum menyusui bayinya
4) Neonatal
Ibu mengatakan bayi lahir dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 1500 gram
dan panjang badan 44 cm, bayi lahir menangis lemah, kulit kebiru-biruan, gerak
lemah
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola
Nutrisi

Di Rumah Sakit
Bayi diberi PASI 30-40 cc/ 3 jam

Istirahat

Bayi lebih banyak menghabiskan waktunya


untuk tidur, terkadang terbangun bila bayi haus
dan BAB/ BAK
Eliminasi BAK : bayi BAK warna kuning jernih 9 kali/ hari
BAB : bayi sudah BAB mekoneum
Aktivasi
Gerakan tangan dan kaki lemah
Personal
Bayi dimandikan, ganti baju dan popok bila
hygiene
BAB/ BAK dan dilakukan perawatan tali pusat
dengan kasa steril 2 kali sehari atau sewaktuwaktu bila kotor
h. Riwayat Psikososial
1) Psikologi
Ibu dan keluarga mengatakan senang dengan kelahiran anaknya tapi juga khawatir
dengan kondisi anaknya, dan ini merupakan anak yang pertama
2) Sosial
Ibu mengatakan bahwa ia tinggal dengan suaminya, dan akan merawat dan mengasuh
bayinya sendiri. Hubungan ibu dan keluarga sangat baik, dan hubungan ibu dengan
tetangga dan lingkungan sekitarnya baik

3) Budaya
Ibu mengatakan tradisi yang dianut oleh ibu dan keluarga adalah tradisi Jawa. Ibu
tidak pernah pantang makanan apapun. Ibu tidak suka minum jamu dan selalu berobat
jika sakit ke petugas kesehatan
3.1.2
a.

Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Apgar score

: 7 8

Tangis bayi

: Lemah

Tonus otot

: Kurang

Tanda-tanda Vital :
Nadi

: 120 x/ mnt

Pernafasan
Suhu

: 55 x/ mnt
: 35,3 C

Pemeriksaan Anthopometri
BBL
PB

: 1500 gm
: 44 cm

LIKA

: 29 cm

LIDA

: 27 cm

LILA

: 7 cm

Ukuran Kepala
SOB

: 6 cm

SOF

: 9 cm

MO

: 10 cm

FO

: 9 cm

Diameter biparietal

: 7 cm

Diameter bitemporal

: 6 cm

b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Kepala

Simetris, tidak terdapat benjolan abnormal, tidak terdapat

caput succedaneum dan cepal hematoma


Mata

Simetris, skelera tidak ikterus, kojungtiva tidak anemis

Hidung

Simetris, tidak terdapat kotoran, tidak terdapat pernafasan

cuping hidung
Mulut

Bibir lembab warna kebiruan, tidak tampak labioskizis,

tidak tampak labiopalatoskizis, lidah bersih


Telinga

Simetris, tidak terlihat adanya serumen.

Leher

Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar

limfe maupun pembesaran vena jugularis


Abdomen

Tidak tampak benjolan abnormal, tali pusat belum kering

masih terbungkus kasa steril


Punggung

Tidak ada spina bifida

Genetalia

Simetris, bersih, testis belum turun ke skrotum

Anus

Bersih, berlubang, tidak terdapat atresia ani dan rektum

Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun sindikatil,

Ekstermitas
Atas

warna kemerahan, pergerakan lemah


Bawah

Simetris, tidak terdapat sindikatil maupun polidaktil,


pergerakan lemah

Integumen

Tidak ikterik

2) Palpasi
Kepala

Leher

Abdomen

Tidak terdapat benjolan abnormal


Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
Tidak teraba pembesaran hepar

3) Auskultasi
Dada

Abdomen

Pada perut tidak terdengar bunyi ronchi maupun wheezing


Bising usus positif

4) Reflek
Moro reflek

: tidak

Rooting reflek

: tidak

Swallowing reflek

: tidak

Suckling reflek

: tidak

Reflek menggenggam

: ya ( lemah)

Babinski

: ya
3.2 Identifikasi Masalah/ Diagnosa

Dx

: By. Ny. J dengan berat badan lahir rendah ( BBLR)

Ds

: Bayi lahir tanggal 16 April 2012 pukul 04.00 WIB pada usia kehamilan 7 bulan
berjenis kelamin laki-laki, dengan berat badan 1500 gram dan panjang badan 44 cm.
Bayi lahir menangis lemah

Do

: Keadaan Umum
Tangis bayi

: lemah
: Lemah

Tonus otot

: Kurang

Tanda-tanda Vital

Nadi

: 120 x / mnt

Pernafasan

: 55 x /mnt

Suhu

: 36,8C

Pemeriksaan Anthopometri
BBL

: 1500 grm

PB

: 44 cm

LIKA

: 29 cm

LIDA

: 27 cm

LILA

: 7 cm

Ukuran Kepala
SOB

: 6 cm

SOF

: 9 cm

MO

: 10 cm

FO
Diameter biparietal

: 9 cm
: 7 cm

Diameter bitemporal : 6 cm
Reflek
Moro reflek

: tidak

Rooting reflek

: tidak

Swallowing reflek

: tidak

Suckling reflek

: tidak

Reflek menggenggam : ya ( lemah)


Babinski

: ya

3.3 Antisipasi Masalah Potensial

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


3.5 Intervensi
Dx

By. Ny. J dengan Berat badan lahir rendah (BBLR)

Tujuan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan berat badan lahir yang

sangat rendah dapat teratasi


Kriteria hasil :

Keadaan umum

: Baik

Tanda-tanda vital dalam batas normal


Pernafasan : Normal (40 - 60x/ menit)
Suhu

: Normal (36,5oC - 37,5oC)

Nadi

: Normal (100 160 x/ menit)


Berat badan

: Normal ( 2500 4000 )

Panjang badan : Normal ( 48 52 cm )


Intervensi :
1) Jelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya bahwa belum ada penambahan berat badan
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif sehingga penanganan bayi baru lahir dengan
imatur dan berat badan rendah dapat diatasi.
2) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi
R/ Menghindari infeksi nosokomial
3) Observasi tanda- tanda vital bayi
R/ sebagai parameter untuk mengetahui apakah ada infeksi
4) Lakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril sesudah mandi dan apabila kotor
R/ mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
5) Jaga suhu tubuh bayi untuk mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi pada incubator
R/Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi terjadinya
hipotermi
6) Lakukan pemantauan Intake dan Output
R/ Mengetahui adanya keseimbangan antara intake dan output
7) Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk menentukan rencana selanjutnya
R/Bayi mendapatkan terapi yang tepat

3.6 Implementasi
Dx

: By. Ny. J dengan Berat badan lahir rendah (BBLR)


Tanggal
Jam

: 16 April 2012

: 09.30 WIB

Implementasi:
1) Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya bahwa belum ada
penambahan berat badan
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi dengan 7
langkah dengan sabun dan air mengalir
3) Mengobservasi tanda- tanda vital bayi : Nadi

: 120 x / mnt, Pernafasan : 55

x /mnt dan Suhu : 36,8C


4) Melakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril sesudah mandi dan apabila kotor
5) Menjaga suhu tubuh bayi untuk mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan
memberikan selimut hangat dan letakkan bayi pada incubator Melakukan perawatan
tali pusat untuk mencegah infeksi dengan membungkusnya menggunakan kasa kering
tanpa diberi apapun
6) Melakukan pemantauan intake dan output
Intake : Memberikan nutrisi pada bayi per oral/ per sonde ASI dan susu formula 3040 cc/ 3 jam secara spin dan sonde
Output : BAB mekoneum dan BAK 8-9 kali/ hari
7) Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk menentukan rencana selanjutnya.
Bayi mendapatkan infus D10% 5 tpm
Injeksi cefotaxime 2 x 90 gram
Mikasin 2 x 15 gram
3.7 Evaluasi
Tanggal
Jam

: 16 April 2012

: 10.00 WIB

1) Ibu mengetahui keadaan bayinya


2) Observasi TTV jam 11.30 WIB
Pernafasan

55x/ menit

Suhu

: 36,4 C

Nadi

: 120x/ menit

3) Bayi di dalam inkubator untuk menjaga kehangatan tubuh bayi


4) Bayi mendapatkan nutrisi 30 cc/ 3 jam

BAB IV
PEMBAHASAN
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gram (sampai dengan 2499 gram), berkaitan dengan penanganannya dan harapan
hidupnya berat badan lahir rendah dibedakan 3 tingkatan yaitu: bayi berat lahir rendah
(BBLR) dengan berat lahir 1500 gram- 2500 gram, bayi berat lahir sangat rendah
(BBLSR) dengan berat lahir <1500 gram, bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER)
dengan berat lahir <1000 gram.
Pembahasan merupakan analisa dalam meninjau antara kesenjangan dengan
teori yang ada dengan tinjauan kasus, pada tanggal 16 April 2012 dilakukan
pengkajian pada bayi Ny J dengan Berat badan lahir rendah (BBLR), ini sesuai
prosedur tidak ada kesenjangan teori dengan prakteknya, terbukti dengan anamnesa
sudah terkaji dengan baik, pada pengamalan diagnose dan identiikasi masalah tidak
terjadi kesenjangan, pola pikir baik melalui teori dengan hasilnya karena
pengangkatan diagnosa sesaui dengan kasus.
Dalam pengkajian bayi Ny J didapatkan data subyektif yaitu ibu
mengatakan melahirkan anak pertamanya dengan normal ditolong oleh bidan dengan
jenis kelamin laki-laki, berat badan 1500 gram dan panjang badan 44 cm.

Hal yang dialami bayi Ny J bersifat patologis karena dapat memberikan


efek yang buruk bagi bayi, oleh karena itu bayi Ny J membutuhkan perawatan dan
pemantauan agar tidak terjadi kompliksi.
Berdasarkan pengkajian bayi Ny J mengalami masalah potensial yaitu
terjadi hipotermi, potensial terjadi devisit nutrisi dan infeksi sesuai dengan masalah
yang ada, maka intervensi yang diberikan pada bayi Ny J adalah Obsevasi TTV,
dan jaga suhu tubuh bayi, pada masalah potensial terjadinya devisit nutrisi yang
dilakukan adalah observasi TTV.
Pada langkah implementasi dan evaluasi juga tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktek. Implementasi yang dilakukan pada bayi Ny J telah sesuai
dengan intervensi, dan pada langkah evaluasi dapat ditemukan bahwa masalah yang
dialami oleh bayi Ny J teratasi, namun masih membutuhkan perawatan dan
pengawasan karena bayi yang berat lahir rendah rentan mengalami komplikasi,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dan praktek dilapangan.

BAB V
PENUTUP
1.4

Kesimpulan
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gram (sampai dengan 2499 gram), berkaitan dengan penanganan dan harapan
hidupnya berat badan lahir rendah dibedakan dalam bayi berat lahir rendah (BBLR),
berat lahir 1500-2500 gram, bayi berat lahir sangat rendah (BBLER), berat lahir <100
gram.
Dalam asuhan kebidanan pada bayi Ny J mulai langkah I sampai III sesuai dengan
prinsip manajemen kebidanan varney, pada langkah pengkajian sudah didapatkan
bahwa bayi Ny J memang mengalami masalah yaitu bayi dengan berat lahir
rendah. Berdasarkan data yang didapatkan maka diagnose yang ditegakan adalah bayi
Ny J dengan Berat badan lahir rendah (BBLR).
Intervensi yang diberikan pada kasus ini adalah sama dengan intervensi yang
ditentukan, pada terakhir evaluasi didapatkan ibu mulai mengerti dan mau
melaksanakan apa yang telah dianjutkan oleh petugas.

1.5

Saran

1. Bagi petugas kesehatan


a.

Diharapkan dalam memberikan asuhan atau pelayanan kesehatan secara menyeluruh


sesuai kebutuhan klien

b. Diharapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan serta ketrampilan


dalam melakukan tindakan Asuhan kebidanan pada klien
c.

Diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan selalu melibatkan keluarga

2. Bagi keluarga
a.

Keluarga diharapkan selalu bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam proses
pelayanan kesehatan sehingga askeb dapat berjalan dengan baik

b. Segera datang atau memeriksakan diri kepada petugas kesehatan atau jika mengalami
suatu kelainan atau ketidaknyamanan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ruseono, dkk. 1985. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Ngastiah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan Edisi 2 Jilid 4. Jakarta: YBP-SP.
2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP
Sudarti. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika
Uliyah, Musrifatul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika

Você também pode gostar