Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
151
Pemeriksaan
neurologis
dijumpai
sensorium apatis, tanda peninggian tekanan
intrakranial, dari saraf kranial dijumpai pupil
anisokor, refleks cahaya (+) menurun pada
mata kiri, mata kiri tidak bisa dibuka, dan
digerakkan. Sudut mulut kesan tertarik ke kiri.
Hipertonus, kekuatan motorik sulit dinilai
kesan parese ke empat ekstremitas didapati
peninggian refleks biceps, APR/KPR. Refleks
patologis Babinski kiri dan kanan (+).
Pemeriksaan
laboratorium
darah
dijumpai Hb 11, 7 gr/dl. LED 45 mm/jam.
Pemeriksaan test narkoba (-), pemeriksaan
Imuno-Serologi HIV Test: Positif 20,21. Ig M
Anti Toksoplasma Negatif 0,0, Ig G Anti
Toksoplasma Positif >300 UI/mL.
Pemeriksaan penunjang lain pada foto
thorax dijumpai infltrat pada paru kanan
tengah. Pada Head CT Scan dijumpai kesan
sesuai gambaran ensefalitis. Pasien diberi
terapi dengan injeksi Ceftriaxon 2 gr/12 jam/
IV, injeksi deksamethason 2 ampul bolus
kemudian di-taffering off, Fansidar 3 X tab
1, Klindamisin 4 X 300 mg, Asam folat 3 X
tab 1.
DISKUSI KASUS
T. gondii merupakan parasit intraselluler
yang menyebabkan infeksi asimptomatik pada
80% manusia sehat, tetapi menjadi berbahaya
pada penderita HIV-AIDS. ET merupakan
manifestasi utama toksoplasmosis pada penderita
8, 9, 10
HIV-AIDS.
Pada kasus ini dilaporkan seorang
penderita Pria, RN, 37 tahun, Tionghoa,
didiagnosa ET dengan HIV-AIDS berdasarkan
anamnese, pemeriksaan fisik, neurologis dan
pemeriksaan penunjang serologis dan imajing.
Ada 4 kategori prosedur diagnostik dalam
mendiagnosa ET. Pemeriksaan neuroradiologi,
11
histologi, serologi, dan PCR based assays.
Pada kasus ini pasien datang dengan
keluhan
penurunan
kesadaran
yang
berlangsung perlahan-lahan. Keadanan ini
disertai nyeri kepala pada seluruh kepala yang
semakin memberat sejak 1 minggu ini dan
tidak hilang dengan obat-obatan, muntah
menyembur juga ditemukan. Hal ini
menunjukkan adanya peninggian tekanan
intrakranial. Keadaan-keadaan ini umumnya
muncul pada pasien-pasien dengan kelainan
non fokal yang biasanya berkembang dari
152
Laporan Kasus
SARAN
1. Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
ulang Head CT Scan kontrast, CD4,
untuk keperluan diagnostik dan evaluasi
pengobatan.
2. Perlu dilakukan biopsi histopatologi/PCR
untuk diagnosa pasti pada kasus ini.
3. Untuk para klinisi perlu dipertimbangkan
jika terdapat lesi massa intraserebral pada
penderita HIV-AIDS, sebaiknya toksoplasma
serebri menjadi salah satu diagnosa
banding.
7.
8.
9.
KEPUSTAKAAN
1. Luft B J, Sivadas R. Toxoplasmosis. In:
Scheld WM, Whitely RJ, Marra CM,
editorss. Infections of The Central
rd
Nervous
System.
3 ed.Philadelphia:
Lippincott
Williams
&
Wilkins;
2004.p.755-76.
2.
3.
Djauzi
S,
Djoerban.Penatalaksanaan
HIV/AIDS di Pelayanan Kesehatan
Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FK UI;
2002.
4.
5.
6.
nd
ed. New
154