Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
GERAKAN PRAMUKA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
TAHUN BAKTI
2013/2014
1
GERAKAN PRAMUKA
DOKUMEN NO. I
MUSYAWARAH AMBALAN
1. TATA TERTIB SIDANG
2. AGENDA SIDANG
3. JADWAL SIDANG
GERAKAN PRAMUKA
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
MASA BAKTI 2013-2014
2
GERAKAN PRAMUKA
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WEWENANG
PASAL 1
NAMA
Musyawarah Ambalan Gerakan Pramuka Poltekkes Kemenkes Palembang, yang selanjutnya
disebut Musyawarah Ambalan Poltekkes Palembang tahun 2013.
PASAL 2
KEDUDUKAN
Musyawarah Ambalan ini berkedudukan sebagai forum tertinggi di dalam lingkungan Pramuka
Poltekkes Kemenkes Palembang, untuk menampung aspirasi setiap anggota ambalan di setiap
jurusan.
PASAL 3
WEWENANG
1. Menyusun rencana kerja Pramuka Poltekkes Kemenkes Palembang
2. Membentuk kepengurusan dewan ambalan
3. Menyusun kelengkapan ambalan yang terdiri dari sandi ambalan, pusaka ambalan, adat
ambalan dan kelengkapan lain yang dibutuhkan.
BAB II
PERSONIL
PASAL 4
PESERTA
Peserta musyawarah ambalan terdiri dari:
1. Dewan Ambalan yang dibentuk dan direkomendasikan formatur.
2. Perwakilan masing-masing jurusan yang terdiri dari 2 orang, 1 orang putra dan 1 orang
putri
3
GERAKAN PRAMUKA
PASAL 5
PENINJAU
Peninjau adalah Mahasiswa yang didelegasikan oleh:
1. Perwakilan masing-masing jurusan
2. Perwakilan DLM, BEM, HMJ, LPM, dan LDK
3. Perwakilan lain yang didelegasikan
PASAL 6
PENASEHAT
Penasehat Musyawarah Ambalan th 2013 adalah Pembina yang dimandatkan oleh Direktur
maupun Majelis Pembimbing Gugus Depan 10.103-10.104
BAB IV
KUORUM
PASAL 7
KUORUM
1. Musyawarah Ambalan dianggap syah apabila dihadiri oleh 2/3 peserta yang diundang.
2. Apabila pasal 7(1) tidak tercapai, maka sidang ditunda selama 2 x 10 menit dan
selanjutnya dianggap sah.
3. Sidang-sidang dalam musyawarah dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 peserta yang
hadir dalam musyawarah ambalan.
4. Apabila pasal 7(3) tidak tercapai, maka sidang ditunda selama 1 x 10 menit dan
selanjutnya dianggap sah.
BAB V
JENIS DAN PIMPINAN SIDANG
PASAL 8
PEMBAGIAN SIDANG
Musyawarah Ambalan dibagi atas:
1. Sidang Pendahuluan
2. Sidang Pleno
3. Sidang Komisi
4
GERAKAN PRAMUKA
a. Komisi A
Keorganisasian
b. Komisi B
PASAL 9
PIMPINAN SIDANG
1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang terdiri atas 3 (tiga) orang yang
terdiri dari Dewan Ambalan.
2. Sidang Pleno dipimpin oleh unsur Presidium yang terdiri dari 1 (satu) orang Dewan
Ambalan dan 2 (dua) orang dari anggota jurusan.
3. Sidang komisi dipimpin oleh Ketua dan Sekertaris yang dipilih dalam komisi.
PASAL 10
SIDANG TIM PERUMUS
1. Hasil Musyawarah Ambalan disusun sebagai hasil akhir oleh tim perumus Musyawarah.
2. Tim Perumus terdiri dari:
a. Ketua dan sekertaris sidang komisi
b. 1 (orang) Dewan Ambalan
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 11
HAK SUARA DAN HAK BICARA
1. Setiap peserta Musyawarah Ambalan tahun 2013 mempunyai 1 (satu hak bicara) dan 1
(satu) hak suara dalam pemilihan.
2. Penasihat memiliki hak bicara atas permintaan sidang atau bila penasehat menggangap
perlu berbicara pada forum sidang dengan persetujuan dari peserta sidang dan tidak
memiliki hak suara.
3. Peninjau tidak memiliki hak suara dan tidak memiliki hak bicara dalam sidang.
4. Peninjau memiliki hak bicara saat dipersilahkan oleh pimpinan sidang.
PASAL 12
HAK PILIH
5
GERAKAN PRAMUKA
Hak pilih adalah hak yang dimiliki oleh peserta sidang untuk memilih dan dipilih.
PASAL 12
KEWAJIBAN
Seluruh peserta, penasehat, dan peninjau berkewajiban untuk mematuhi tata tertib Musyawarah
Ambalan.
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 14
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusan dalam sidang diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat
2. Apabila tidak dapat tercapai kata mufakat, maka dilakukan lobbying selama 1 x 10 menit.
3. Apabila selama 1 x 10 menit lobbying tidak mencapai mufakat, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
BAB VIII
LAIN-LAIN
PASAL 15
SAHNYA TATA TERTIB
1. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkannya dan disahkan dalam sidang pendahuluan.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
BAB IX (JIKA ADA)
PASAL TAMBAHAN
6
GERAKAN PRAMUKA
PIMPINAN II
PIMPINAN I
PIMPINAN III
Riska Oktaviani
Arief Wibisana
M.Abdul Karim
AGENDA SIDANG
MUSYAWARAH AMBALAN 2013
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
A. SIDANG PENDAHULUAN
a. POKOK BAHASAN
i. TATA TERTIB SIDANG
ii. PERNYATAAN KUORUM
iii. AGENDA SIDANG
iv. JADWAL SIDANG
7
GERAKAN PRAMUKA
v. PEMBENTUKAN PRESIDIUM
b. PIMPINAN SIDANG : RISKA OKTAVIANI, ARIEF WIBISANA, M.ABDUL
KARIM
B. SIDANG PLENO I
a. POKOK BAHASAN
i. PENYAMPAIAN RENCANA KERJA PRAMUKA POLTEKKES
KEMENKES PALEMBANG
ii. PEMBAGIAN PESERTA SIDANG KOMISI
b. PIMPINAN SIDANG : PRESIDIUM
C. SIDANG-SIDANG KOMISI
a. KOMISI A : KEORGANISASIAN
b. KOMISI B : RENCANA KERJA
D. SIDANG PLENO II
a. POKOK BAHASAN
i. PENYAMPAIAN HASIL SIDANG KOMISI
1. KOMISI A
a. ADAT AMBALAN
b. SANDI AMBALAN
c. KELENGKAPAN AMBALAN
2. KOMISI B
a. RENCANA KERJA
ii. TANGGAPAN HASIL SIDANG KOMISI
E. PENGESAHAN HASIL SIDANG KOMISI
F. SIDANG PLENO III
a. PEMILIHAN KETUA DEWAN AMBALAN
b. PEMILIHAN DEWAN ADAT
c. PEMILIHAN PRADANA PUTRA DAN PUTRI
G. SIDANG TIM PERUMUS
H. SIDANG PLENO IV
a. POKOK BAHASAN
8
GERAKAN PRAMUKA
MUSYAWARAH AMBALAN
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN 2013
PESERTA DATANG
9
GERAKAN PRAMUKA
14.30 15.00
SIDANG PENDAHULUAN
15.00 15.30
SIDANG PLENO I
SIDANG DISKOR 10 MENIT (SHOLAT)
1. PEMBACAAN RENCANA KERJA
2. PEMBAGIAN PESERTA SIDANG KOMISI
15.40 16.00
SIDANG KOMISI
16.00 16.30
SIDANG PLENO II
1. PENYAMPAIAN HASIL SIDANG KOMISI
2. TANGGAPAN
3. PENGESAHAN
4. PEMILIHAN TIM PERUMUS
16.30 17.00
17.00 17.30
17.30 - .....
PENUTUPAN
SAYONARA
10
GERAKAN PRAMUKA
DOKUMEN NO. 2
MUSYAWARAH AMBALAN
1. RENCANA KERJA
2. DAFTAR PELAKSANA TUGAS DEWAN
AMBALAN DAN PESERTA
GERAKAN PRAMUKA
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
MASA BAKTI 2013-2014
11
GERAKAN PRAMUKA
MUSYAWARAH AMBALAN
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
RENCANA KERJA
PARTISIPASI
1. KEMNASKES
2. JAMBORE POLTEKES
3. KEGIATAN PRAMUKA LAINNYA
RENCANA KEGIATAN
1. PEMBINAAN KESEKOLAH-SEKOLAH
2. PERKEMAHAN BAKTI KESEHATAN CABANG KOTA PALEMBANG
3. PERKEMAHAN BAKTI KESEHATAN DAERAH SUMATERA SELATAN
4. PENGEMBARAAN
5. PENDAKIAN GUNUNG DEMPO
6. GLADI PIMPINAN SATUAN
12
GERAKAN PRAMUKA
MUSYAWARAH AMBALAN
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
A. PELAKSANA TUGAS DEWAN AMBALAN
1. ARIEF WIBISANA
FARMASI
2. AMIRUL MUKMININ
FARMASI
FARMASI
4. RISKA OKTAVIANI
ANALIS
5. NURAIDA
GIZI
6. SEPTIA RAHMALINA
KEBIDANAN
7. DEVY APRIYANI
KEBIDANAN
KEPERAWATAN
9. AHMAD ROMADHON
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
B. PESERTA MUSYAWARAH
KEPERWATAN
4 PA
1 PI
GIZI
1 PA
1 PI
KEBIDANAAN
2 PI
FARMASI
3 PA
0 PI
KEPGI
1 PA
1 PI
ANALIS
1 PA
1 PI
LUBUKLINGGAU
1 PA
1 PI
BATURAJA1 PA
1 PI
C. PENASEHAT MUSYAWARAH
A. PEMBINA POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
B. DOSEN UTUSAN JURUSAN DAN PRODI
PENINJAU
13
GERAKAN PRAMUKA
i.
ii.
iii.
iv.
14
GERAKAN PRAMUKA
DOKUMEN NO. 3
RAPAT PLENO
1. ORGANISASI
2. RANCANGAN KEGIATAN
GERAKAN PRAMUKA
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
MASA BAKTI 2013-2014
15
GERAKAN PRAMUKA
KOMISI A:
ADAT AMBALAN WIJAYA KUSUMA
PEMBUKAAN
Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan
makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita bangsa Indonesia yang
mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para Pemuda Indonesia melakukan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Untuk lebih menggalang persatuan
merebut kemerdekaan, dan dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda inilah Rakyat
Indonesia berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa Indonesia yang diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ini merupakan karunia dan berkah rahmat
Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwa gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara
merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan kepanduan
nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan itu. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan
juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia
dalam menegakkan dan mandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selamalamanya.
Bahwa kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan bangsa
dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan bersama-sama orang dewasa
berdasarkan kemitraan yang bertanggung jawab.
Bahwa Gerakan Pramuka, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan
nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan
bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum
muda, ewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan:
negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika;
ideologi Pancasila;
kehidupan rakyat yang rukun dan damai;
lingkungan hidup di bumi nusantara.
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan
Pramuka menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui kepramukaan, sebagai
bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among dengan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
Atas dasar pertimbangan dan makna yang terkandung dalam uraian di atas, maka
dilaksanakan pembinaan Pramuka di lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang, yang
selanjutnya dijelaskan dalam Adat Ambalan.
BAB I
NAMA, STATUS, DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama, Status, dan Tempat
(1) Ambalan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang, yang selanjutnya
bernama Ambalan Sigentar Alam dan Putri Kembang Dadar, yang kemudian disebut
ambalan wijaya kusuma.
(2) Status Ambalan Wijaya Kusuma berada dibawah Gugus Depan Poltekkes Palembang,
Kwartir Cabang Palembang 05.103-05.104.
(3) Ambalan Wijaya Kusuma berkedudukan di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Palembang.
16
GERAKAN PRAMUKA
BAB II
ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI,
Pasal 2
Asas
Gerakan Pramuka berasaskan Pancasila.
Pasal 3
Tujuan
Kusuma mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna
mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya
Ambalan Wijaya
mengembangkan
sehingga menjadi:
a. manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan
tinggi moral
2) tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya
3) kuat dan sehat jasmaninya
b. warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan,
baik lokal,
nasional,
maupun
internasional.
Pasal 4
Tugas Pokok
Ambalan Wijaya Kusuma mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi
kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik,
bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta
membangun dunia yang lebih baik.
Pasal 5
Fungsi
Ambalan Wijaya Kusuma berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar kampus
dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda
berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode
Kepramukaan, dan Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
a
b
c
BAB III
SISTEM AMONG, PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN,
KODE KEHORMATAN, METODE KEPRAMUKAAN, MOTTO
DAN KIASAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
Pasal 8
Sistem Among
(1) Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka berlandaskan Sistem Among.
(2) Sistem Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan
Pramuka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling ketergantungan
antar manusia.
(3) PelaksanaanSistem Among menerapkanPrinsipKepemimpinan:
Ing ngarso sung tulodo ;
Ing madyo mangun karso;
Tut wuri handayani.
Pasal 9
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
(1) Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang
membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
(2) Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses
pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
(3) Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
Pasal 10
Prinsip Dasar Kepramukaan
17
GERAKAN PRAMUKA
(1) Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi nilai dan norma dalam Kehidupan seluruh anggota
Gerakan Pramuka.
(2) Nilai dan norma dimaksud mencakup :
a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. peduli terhadap diri pribadinya;
d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
(3) Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai:
a. norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka;
b. landasan Kode Etik Gerakan Pramuka;
c. landasan sistem nilai Gerakan Pramuka;
d. pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota Gerakan Pramuka;
e. landasan gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya.
Pasal 11
Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
a. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. belajar sambil melakukan;
c. sistem beregu;
d. kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
e. kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
f. sistem tanda kecakapan;
g. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
h. kiasan dasar.
Pasal 12
Kode Kehormatan Pramuka
(1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan
Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat
pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
(2) Kode Kehormatan Pramuka merupakan Kode Etik anggota Gerakan Pramuka baik dalam
kehidupan pribadi maupun bermasyarakat sehari-hari yang diterimanya dengan sukarela
serta ditaati demi kehormatan dirinya.
(3) Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega dan Dasadarma;
Pasal 13
Motto Gerakan Pramuka
(1) Motto Gerakan Pramuka adalah :
Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan.
(2) Motto Ambalan Wijaya Kusuma:
Ikhlas hati bina diri, Rela hati Bakti diri, demi menuju hidup sehat
Pasal 14
Kiasan Dasar
Penyelenggaraan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar bersumber
pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa.
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 15
Anggota
(1) Anggota dari Ambalan Wijaya Kusuma adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Palembang maupun peserta luar yang mendapatkan izin dari Poltekkes Kemenkes
Palembang
Pasal 16
Kepengurusan
(1) Dewan Ambalan adalah kepengurusan kepramukaan di Poltekkes Kemenkes
Palembang yang bertanggung jawab penuh atas pembina gugus depan dan majelis
pembimbing gugus depan dalam hal ini direktur.
Pasal 17
Dewan Ambalan
Dewan Ambalan berfungsi sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas
mengelola kegiatan Pramuka Penegak.
BAB V
18
GERAKAN PRAMUKA
oleh
keputusan
Direktur
BAB X
PERUBAHAN ADAT AMBALAN
Pasal 26
Perubahan Adat Ambalan
(1) Perubahan Adat Ambalan hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Dewan Ambalan.
(2) Usul perubahan Adat Ambalan diterima oleh Musyawarah jika disetujui oleh sekurangkurangnya tiga perempat dari jumlah suara yang hadir.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 27
Penutup
Adat Ambalan ini disahkan oleh direktur Poltekkes Kemenkes Palembang, dalam
musyawarah ambalan. Yang dilaksanakan pada Sabtu 7 september 2013 di Rektorat
Poltekkes Kemenkes Palembang.
19
GERAKAN PRAMUKA
Ditetapkan di
: Palembang
Tanggal
: September 2013
Waktu
WIB
PENGESAHAN
Pimpinan Sidang II
Riska Oktaviani
Pimpinan Sidang I
Arief Wibisana
M.Abdul Karim
Mengetahui,
Pembina Gugus Depan 10.103-10.104
Yusmaniar SKM
Nip.196206021989012001
Menyetujui,
Wakil Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan I
20
GERAKAN PRAMUKA
21
GERAKAN PRAMUKA
PASAL 5
SYARAT
1. Bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Memiliki pengalaman di bidang kepramukaan.
BAB II
TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN SIDANG RAPAT
PASAL 6
TUGAS
1. Ketua
a. Memimpin Dewan Ambalan
b. Bersama seluruh anggota menjalankan tugas-tugas pokok
c. Mewakili anggota dewan ambalan sebagai perantara ke Pembina dan Mabigus.
2. Wakil Ketua
a. Membantu ketua memimpin Dewan Ambalan
b. Mewakili ketua apabila berhalangan.
c. Mewakili anggota dewan ambalan sebagai perantara ke Pembina dan Mabigus.
3. Sekertaris
a. Melakukan mekanisme administrasi Ambalan
b. Mewakili dewan kerja apabila ketua dan wakil berhalangan.
4. Bendahara
a. Mengelola keuangan dan harta Ambalan
b. Mewakili dewan kerja apabila ketua, wakil dan sekertaris berhalangan.
5. Ketua Bidang
a. Membantu ketua dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan bidangnya masingmasing
b. Mewakili dewan kerja apabila ketua, wakil, Sekertaris dan Bendahara
berhalangan.
6. Anggota Bidang
a. Melakukan Tugas Bidang
b. Membantu ketua bidang Merumuskan kebijakan bidang.
22
GERAKAN PRAMUKA
23
GERAKAN PRAMUKA
Lampiran-Lampiran
Pusaka Ambalan
Putra :
Golok
Putri :
Selendang
Renungan Ambalan
Ikhlas Hati Bina Diri, Rela Hati Darma Bakti, demi menuju hidup sehat
24
GERAKAN PRAMUKA
25
GERAKAN PRAMUKA
KOMISI B:
PROGRAM KERJA
PARTISIPASI
1. KEMNASKES
2. JAMBORE POLTEKES
RENCANA KEGIATAN
1. PEMBINAAN KESEKOLAH-SEKOLAH
2. PERKEMAHAN BAKTI KESEHATAN CABANG KOTA PALEMBANG
3. PERKEMAHAN BAKTI KESEHATAN DAERAH SUMATERA SELATAN
4. PENGEMBARAAN
5. PENDAKIAN GUNUNG DEMPO
6. GLADI PIMPINAN SATUAN
REKOMENDASI UNTUK AMBALAN:
1.
2.
3.
26
GERAKAN PRAMUKA