Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
penyimpangan iklim tersebut seperti peningkatan curah hujan, banjir rob, badai,
angin puting beliung, peningkatan suhu di atas rata-rata dan sebagainya
Perubahan iklim memiliki potensi besar dalam mempengaruhi aspek
pembangunan, terutama bangunan keairan seperti DAS dan sebagainya yang
membutuhkan data curah hujan. Data tersebut berupa, intensitas hujan, durasi, dan
frekuensi yang ditampilkan dalam bentuk kurva intensitas durasi frekuensi (IDF)
(Susilowati dan Dyah, 2010).
Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik curah hujan di
Stasiun Maritim Teluk Bayur, Provinsi Sumatera Barat. Hasil karya tulis berupa
kurva IDF yang nantinya dapat digunakan dalam bidang teknik sipil seperti
perencanaan bangunan pengendali banjir.
Sistem hidrologi dipengaruhi oleh kejadian-kejadian ekstrim seperti banjir
dan kekeringan. Besaran kejadian ekstrim ini sangat berlawanan dengan frekuensi
kejadiannya, dimana peristiwa yang luar biasa sangat jarang terjadi. Analisis
frekuensi berkaitan dengan kejadian-kejadian ekstrim yang juga berkaitan dengan
frekuensi kejadiannya melalui penerapan distribusi kemungkinan. Analisis
frekuensi didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lewat untuk
memperoleh probabilitas besaran hujan di waktu yang akan datang (Susilowati
dan Dyah, 2010).
Dalam statistik diketahui ada empat jenis distribusi frekuensi yang sering
digunakan dalam hidrologi, yaitu distribusi normal, Log-Normal, Gumbel dan
Log Pearson III. Masing-masing distribusi mempunyai karakteristik masingmasing, sehingga perlu dilakukan uji kecocokannya terhadap sifat statistik
masing-masing frekuensi tersebut. Pemilihan distribusi yang salah dapat
menyebabkan kesalahan perkiraan yang cukup besar (Susilowati dan Dyah, 2010).
METODE
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah Deskriptif Kuantitatif.
Metode ini berupa pengolahan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis.
Lokasi karya tulis di Kota Padang. Data yang digunakan berupa data curah hujan
dari Stasiun Maritim Teluk Bayur tahun pengamatan 2002-2009 yang di dapat dari
XT
YT
= reduced variate
Sn
= reduced standard
Yn
= reduced mean
Yt Yn
Sn
90 x X 24
4
Keterangan rumus :
I
X24
495
400
300
200
304
f(x) = - 18.96x
+ 38292
282
248
R = 0.19
222
174
178
170
100
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
23.64
21.07
20.34
15.43
10.00
5.00
0.00
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
30.00
26.02
25.00
22.68
20.00
15.00
21.97
18.68
16.4816.03
17.27
19.09
16.5916.42
13.63
12.16
10.00
5.00
0.00
495
400
304
300
200
100
96
104
150 151
195 194
192
248
191
136
melewati Indonesia yang ketika sampai di Indonesia ia mempunyai cukup banyak waktu
untuk mengumpulkan uap air. Sedangkan hujan yang cenderung tinggi di musim kemarau
dapat dikatakan bahwa dengan bertiupnya angin timur dari Australia melewati Indonesia
ia cenderung bersifat kering karna tidak mempunyai cukup waktu untuk mengumpulkan
uap air akibat jarak yang terlalu dekat. Akhirnya, sebagai kompensasi maka Indonesia
mengalami musim kemarau hampir secara merata di seluruh wilayahnya termasuk
wilayah lautan.
Lautan yang mengalami pemanasan ini memiliki potensi yang besar untuk
menciptakan daerah konvergensi akibat tekanannya yang rendah. Sehingga angin yang
datang dari tempat bertekanan tinggi yang berlawanan arah akan saling bertubrukan dan
terangkat ke atas yang kemudian akan memicu terbentuknya awan hujan.
Selain itu, diketahui juga bahwa peningkatan suhu permukaan laut di Indonesia
ternyata seiring dengan penurunan suhu di Pasifik. Meskipun penurunan suhu di
Samudera Pasifik tidak terlalu signifikan namun dengan bertambahnya tekanan di
wilayah tersebut mengakibatkan awan-awan hujan yang terbentuk di daerah konvergensi
menjadi sedikit tertahan. Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya hujan ekstrim dan
bahkan badai di Indonesia.
Tabel 2. Intensitas hujan rencana dengan berbagai periode ulangan dan durasi hujan
Intensitas hujan (mm/jam) tiap menitan
10
15
30
45
60
75
90
105
120
741.06
535.78
307.72
222.48
176.74
147.84
127.78
112.95
101.51
741.92
536.40
308.08
222.74
176.94
148.02
127.93
113.09
101.63
10
742.46
536.79
308.30
222.90
177.07
148.12
128.02
113.17
101.70
25
743.09
537.24
308.57
223.09
177.22
148.25
128.13
113.26
101.79
50
743.65
537.65
308.80
223.25
177.36
148.36
128.23
113.35
101.87
100
744.16
538.01
309.01
223.41
177.48
148.46
128.31
113.43
101.93
125
98.2
5
98.3
6
98.4
3
98.5
2
98.5
9
98.6
6
150
84.9
1
85.0
1
85.0
8
85.1
5
85.2
1
85.2
7
10
25
50
400.00
300.00
200.00
100
100.00
0.00
10
15
30
45
60
75
165
78.6
8
78.7
7
78.8
3
78.9
0
78.9
6
79.0
1
180
73.39
73.48
73.53
73.59
73.65
73.70