Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BRONKOPNEUMONIA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak
RST dr. Soedjono Tingkat II Magelang
Disusun Oleh :
SABRINA
1420221127
Pembimbing :
Letnan Kolonel dr.Roedi Djatmiko. Sp.A
BRONKOPNEUMONIA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kepanitraan Klinik Departemen Penyakit Anak
RST dr. Soedjono Tingkat II Magelang
Disusun Oleh :
SABRINA
1420221127
BAB I
PENDAHULUAN
Incidence Rate (IR) ISPA 252 per 1000 penduduk 2 dengan proporsi 52% pada
umur dibawah 5 tahun. IR pneumonia dan bronkopneumonia 44,7 per 1.000
penduduk dengan proporsi 38,3% pada umur dibawah 1 tahun.
Infeksi saluran nafas bawah yang di dalamnya termasuk bronkopneumonia
masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang maupun maju.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyakit
saluran nafas bawah merupakan penyakit penyebab kematian kedua di Indonesia.
Laporan WHO tahun 2000 menyebutkan, penyebab kematian akibat infeksi
adalah infeksi saluran akut termasuk influenza dan pneumonia. Infeksi batuk rejan
ditemukan pula sebagai komplikasi penayakit saluran nafas lainnya, terbesar
ditemukan pada kasus (23,5%). Mengingat infeksi saluran nafas bagian bawah ini
bertanggungjawab atas 28,9% kematian anak balita ( medistra hospital.com).
Diketahui bahwa bronkopneumonia menempati urutan kesepuluh setelah
faringitis dan campak dengan presentase sebesar 1,53% ( tahun 2000 hanya
1,04%) dengan jumlah 3,37. Pada tahun 2001 presentasi meningkat menjadi
1,61%
setelah
bronkitis
akut
(Badan
Litbang
Kesehatan,
2001).
berkisar dari flu biasa dengan gejala-gejala serta gangguan yang relatif ringan
sampai pneumonia berat. ( Sylvia A Price,2005 ).
BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
II.IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
II.I Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
: An. EP
: Laki-Laki
: 10 bulan
Berat Badan
Alamat
MRS
II.I.2
: 6,5 Kg
: Candi Mulyo, Magelang
: 26 Januari 2016
: Tukino
: Laki-laki
: Karet RT 01 RW 03 Bulurejo, Magelang
: SD
: Islam
: Wiraswasta
Nama
Usia
Pend
Pekerjaan
1.
Tukino
2.
3.
32
Hubungan
Status
Keteteranga
Keluarga
Perkawina
n Kesehatan
Kepala
n
KAWIN
Gastritis
SD
Wiraswata
thn
Katimatul 31
SLTP
Keluarga
Ibu Rumah Istri
KAWIN
Sehat
Arifah
Indira
SD
Tangga
Pelajar
BELUM
Sehat
thn
8
Anak
Oktavia
tahu
Eko P.
n
10
bula
Kandung
KAWIN
Anak
BELUM
Kandung
KAWIN
Sehat
5.
Solekah
n
60
SD
KAWIN
Hipertensi
6.
Rawam
thn
28
SMA
Tangga
Wiraswasta
Adik
BELUM
Sehat
Kandung
KAWIN
tahu
n
Genogram Keluarga
Keterangan :
Laki-laki
Pasien
Perempuan
Gambar 1. Genogram keluarga pasien
II.3.
daerah bibir dan ujung jari, merintih, sering kencing, sering lapar ataupun
sering haus, riwayat lekas lelah ketika aktivitas, dan riwayat nyeri dada
yang menyebabkan tidur pada satu posisi tertentu. Pasien juga batuk
berdahak sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, dahak berwarna
kekuningan, kental, tidak berbau, dan tidak ada darah pada dahak pasien.
Pasien sering mengalami batuk sebelumnya. Keluhan batuk tidak
didahului faktor pencetus seperti aktivitas, emosi, pajanan terhadap bulu
binatang, cuaca, asap rokok ataupun debu. Batuk kadang disertai muntah,
muntah berisi makanan, muntah sebanyak 2 kali dalam satu hari. Pasien
juga mengalami demam 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Ibu pasien
mengukur suhu pasien dan didapatkan suhu tubuh pasien 380C. Demam
terus-menerus terjadi sepanjang hari disertai menggigil. Demam tidak
disertai kejang, penurunan kesadaran, meracau, dan mengigau. Pasien
diberikan obat Paracetamol sirup sebanyak 1 sendok takar setiap kali
demam. Demam turun ketika diberi Paracetamol. Pasien juga mengalami
penurunan nafsu makan. Buang air besar dan buang air kecil pasien dalam
batas normal.
Dalam keluarga pasien, tidak ada yang memiliki keluhan serupa
dengan pasien. Tidak ada orang sekitar yang memiliki riwayat batuk lama.
Ayah pasien seorang perokok. Ayah pasien sudah merokok sejak 15 tahun
yang lalu.
1 hari sebelum
masuk rumah sakit
sesak dan batuk
bertambah parah,
batuk berdahak
warna kekuningan
3 hari sebelum
masuk rumah sakit
pasien mengalami
sesak, batuk
berdahak, dan
muntah
2 hari sebelum
masuk rumah sakit
pasien demam
dengan suhu 38C
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat rhinitis alergi
RIWAYAT KEHAMILAN
Selama mengandung pasien, ibu pasien tidak pernah
mengalami demam, keputihan, perdarahan, dan penyakit
tertentu lainnya seperti TORCH, serta tidak mengonsumsi obatobatan selain vitamin dan tablet penambah darah yang
diberikan oleh dokter. Ibu pasien melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin di rumah sakit 1 bulan sekali dengan
dokter spesialis kebidanan.
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat kelahiran
: Rumah Sakit!
Ditolong oleh
: Dokter Spesialis Kebidanan
dan Kandungan
Cara persalinan
: Normal
Masa gestasi
: Cukup bulan (39 minggu)
Keadaan bayi setelah lahir
: Langsung menangis, kulit
berwarna merah,
gerakan aktif, tidak biru, dan tidak
kuning.
Berat badan lahir
: 3100 gram
Panjang badan lahir
: 47 cm
Kelainan bawaan
: tidak ada
RIWAYAT MAKANAN
Usia (bulan)
0-2
2-4
4-6
6-8
ASI/PASI
ASI
ASI
Susu
Formula
600 cc/hari
Susu
Formula
600 cc/hari
Buah/Biskuit
Bubur Susu
Buah pisang
Buah pisang,
pepaya,
jeruk, Biskuit
Bubur Susu
Nasi Tim
8-10
Susu
Formula
600 cc/hari
10-12
Susu
Formula
600 cc/hari
Regal
Buah pisang,
pepaya,
jeruk,
Biskuit Regal
Buah pisang,
pepaya,
jeruk, Biskuit
Regal
Bubur Susu
Bubur Susu
Nasi Tim
Jenis Makanan
Nasi
Sayur
Daging
Telur
Ikan
Jarang
Tahu
3 hari/minggu, 3x/hari
Tempe
Susu Formula
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin
Usia
BCG
2 bulan
Hepatitis B
Baru Lahir
1 bulan
6 bulan
D.P.T
2 bulan
4 bulan
6 bulan
Polio
Baru Lahir
2 bulan
4 bulan
6 bulan
Campak
9 bulan
RIWAYAT KELUARGA
Corak reproduksi ibu/keadaan anak
P1A0
No
Tanggal Lahir
(umur)
27 maret 2015
(10 bulan)
1.
Jenis
Kelamin
Perempua
n
Hidup
Lahir
Mati
-
Abortu Keteranga
s
n
Belum
sekolah
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan tanggal
perawatan)
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
Nadi
di
Pernafasan
keempat ekstremitas
: 68 x/menit, tipe pernapasan abdomino-
torakal
Suhu
Antropometri :
Berat badan
Tinggi badan
Lingkar kepala
Lingkar lengan atas
: 7.4 kg
: 57 cm
: 36 cm
: 11 cm
Lingkar dada
Lingkar perut
: 40 cm
: 46 cm
: z score 0 s/d -2
: z score -2 s/d -3
: z score-1 s/d 2 (kesan gizi baik)
Status Generalis
Kepala
UUB
Bentuk
Rambut
: Datar
: Bulat, simetris
: Hitam, lurus, distribusi merata, tidak
mudah dicabut
Mata
anemis,
sklera tidak ikterik, kornea jernih, refleks
cahaya
positif kanan dan kiri, pupil isokor, kotoran
mata
tidak ada.
: Bentuk normal, simetris, liang lapang,
Telinga
serumen
Hidung
tidak ada.
: Bentuk normal, septum tidak deviasi,
pernafasan
Mulut
tidak
kotor,
faring
hiperemis,
tonsil
T1-T1
hiperemis,
koplik spot tidak ada.
Leher
Tidak ada kelainan bentuk leher, kelenjar getah, bening tidak teraba.
Trakea berada di tengah, tidak ada deviasi. Tidak teraba massa lainnya.
Toraks
Bentuk normochest, tidak ada venektasi, tidak ada sikatriks, tidak terlihat
massa maupun diskolorasi. Pergerakan dada simetris saat statis dan
dinamis. Terdapat retraksi.
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
midklavikula
Perkusi
Auskultasi
murmur, tidak
ada gallop.
Abdomen
Inspeksi
penonjolan
massa.
Palpasi
Dinding perut
Hati
Limpa
Ginjal
Perkusi
Auskultasi
Anus
Normal
Alat Kelamin Perempuan
Tidak ada kelainan
Ekstremitas
II.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah (04mei 2015)
Jenis Pemeriksaan
Hematologi Lengkap
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
III.
Hasil
9.6
28.7
4.3
15550
354000
68.1
26
35
Nilai Rujukan
12 16 g/dL
37 - 47%
4,3 6,0 juta/L
4800 10600 /L
150.000
400.000 /L
80 96 fL
27 32 pg
32 36 g/dl
RESUME
Pasien An. EP, laki-laki, usia 10 bulan, BB 7.4 kg, datang dengan
keluhan sesak sejak 3 hari dan disertai dengan batuk. Pasien
batuk berdahak warna dahak kekuningan dan nafsu makan
berkurang, batuk kadang disertai muntah. Keluhan lain tidak
ada. 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami
demam dengan suhu 380C. Pasien minum obat Paracetamol
sirup dan demam turun kemudian naik lagi. Pada pemeriksaan
fisik tampak sakit sedang, compos mentis, , nadi 134 x/menit,
pernafasan 68 x/menit, dan suhu 38,10C. Pemeriksaan toraks
palpasi fremitus suara paru kanan dan kiri meningkat, auskultasi
terdapat ronkhi basah sedang nyaring pada kedua lapang paru.
IV.
DIAGNOSIS BANDING
Rhinitis
Bronkiolitis
Faringitis
V.
DIAGNOSIS KERJA
Bronkopneumonia
VI.
ANJURAN PEMERIKSAAN
- Oksimetri
- Spirometri
- Pemeriksaan kultur
- Analisa gas darah
VII.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Kebutuhan cairan
Atasi infeksi
Atasi Demam
drop 3x0.8 ml
Atasi sesak
3x1/ hari
Non Medikamentosa :
Makan lunak 700 kal
Edukasi :
- Mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar kepada
-
orangtua pasien.
Kontrol setelah pasien boleh pulang dari rumah sakit
Menyarankan jika memungkinkan agar pasien diberikan imunisasi
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
IX.
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal
27/1/2016
S
Batuk kering
Pilek
Tidak muntah
O
Kesadaran: compos
A
P
Bronkopneumonia - IVFD D5 NS
mentis
KU: sakit sedang
N: 119 x/menit
P: 46 x/menit
S: 36,50C
Kepala: normocephal,
500cc/24 jam
-Inj Cefotaxim 3 x
3x0.8 ml
merata
250mg i.v
-Inj. Norages 75 mg
(KP), sanmol drop
-Fartolin 1 ml + Nacl
ml
ikterik
THT: normosepta, sekret
3x1/ hari
- Makan lunak
1600 kal
detik
Kesadaran: compos
Bronkopneumonia - IVFD D5 NS
mentis
KU: sakit sedang
N: 110 x/menit
P: 42 x/menit
S: 37.80C
Kepala: normocephal,
500cc/24 jam
-Inj Cefotaxim 3 x
3x0.8 ml
merata
250mg i.v
-Inj. Norages 75 mg
(KP), sanmol drop
-Fartolin 1 ml + Nacl
ml
3x1/ hari
- Makan lunak
1600 kal
ikterik
THT: normosepta, sekret
tidak ada, faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1
Mulut: bibir tidak kering,
tidak ada sianosis
Leher: tidak ada
pembesaran KGB
Toraks: simetris, terdapat
retraksi kanan dan kiri
Cor: bunyi jantung I-II
normal, tidak ada murmur
dan gallop
Pulmo: fremitus suara
meningkat kanan dan kiri,
suara nafas vesikular,
ronkhi basah sedang
nyaring, tidak ada
wheezing
Abdomen: supel, bising
usus normal, tidak teraba
pembesaran hepar dan
lien, tidak nyeri tekan
Ekstremitas: akral hangat,
tidak
29/01/2016 Batuk
berdahak
sianosis,
CRT<3
detik
Kesadaran: compos
mentis
KU: sakit sedang
N: 100 x/menit
P: 38 x/menit
S: 360C
Kepala: normocephal,
rambut hitam, distribusi
merata
Bronkopneumonia
- Infus aff
- ambroxol tab +
sanmol 0.7 mg
- Pulv 3 x 1 p.o
sianosis,
CRT<3
detik
: tidak ada
2. KeluhanTambahan
: tidak ada
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Rhinitis Alergi
4. Riwayat Penyakit Keluarga: (-)
5. PemeriksaanFisik :
a. Keadaan umum
: baik
b. Kesadaran
: compos mentis
c. Tanda Vital
a) Tensi
: (tidak diperiksa)
b) RR
: 24 x/menit
c) Nadi
: 92 x/menit
d) Suhu
: 36.5 C
6. Pembinaan
1.
Menjelaskan tentang penyakit DBD (definisi,
gejala yang ditimbulkan, tindakan promotif dari DBD, gejala yang
2.
lingkungan.
7. Faktor pendukung
Orang tua pasien memahami dengan baik apa yang dijelaskan mengenai
kesehatan
8. Faktor penghambat
Usia pasien masih 8 bulan, dan belum mengerti tentang pentingnya
kesehatan dan kebersihan lingkungan.
9. Indikator keberhasilan
Pasien dan orang tua pasien dapat mengerti tentang penyakit DBD dan
dapat menerapkan tindakan-tindakan preventif DBD (seperti menjaga
kebersihan lingkungan setempat) dan mengerti gejala-gejala DBD
yang harus diwaspadai.
Rumah terdiri atas 3 kamar tidur, terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1
dapur, 1 kamar mandi dan teras. Lantai rumah berupa keramik, dinding
berupa tembok dan atap rumah ditutupi dengan genting. Ventilasi rumah
kurang baik, karena kamar pasien beserta oranguanya yang berada di
paling belakang memiliki ventilasi yang kecil dan 1 kamar diisi berdua
dengan kakanya. Kebersihan dan kerapihan rumah cukup terjaga dengan
baik. Sumber air minum, mandi dan mencuci dari air PAM. Disekitar
rumah terdapat tempat pembuangan sampah akhir yang diangkut setiap
seminggu 3x. Keluarga pasien ini memiliki alat elektonik seperti ; televisi,
kulkas, kompor gas serta memiliki 1 kendaraan motor.
Denah rumah
WC
DAPUR
TEMPA
T
MAKA
KAMAR
N
KAMA
II
R III
KAMAR
RUANG
I
WARUN
TAMU
G
TERAS
Status Kesehatan
Yankes
perilaku
lingkungan
1 praktek
dokter umum
RST
Magelang
Kebersihan lingkungan
yang kurang terjaga.
II.8.TABEL PERMASALAHAN
Tabel 2. Permasalahan dan Penyelesaian pada Pasien
Permasalahan
-
Penyelesaian
Kurangnya pengetahuan Menjelaskan mengenai penyakit
DBD
Keluarga
yang
terlibat
Hasil kegiatan
24
Menjelaskan
tentang
Februari
2016
dengue
tentang
(DBD)
(definisi,
Menjelaskan
gejala
yang
edukasi
pasien
bagaimana
penyakit
tentang
mencegah
DBD
dengan
melakukan
ibu, Memahami
apa
penyakit
DBD
tentang
emergensi
Ayah,
dengan
-Memahami
yang
apa
telah
sehingga
membawa
berobat
dapat
anak
ke
pelayanan
kesehatan sesegera
mungkin.
- Memahami apa
yang
dijelaskan
telah
dan
menerapkan dalam
kehidupan
hari
seharii-
BAB III
KESIMPULAN
III.1 KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA
Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada tanggal 24 Februari 2016. Dari
pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Tingkat pemahaman
Pasien dan orangtuanya dapat memahami penjelasan yang diberikan
tentang demam berdarah dengue, meliputi gejala, etiologi dan
penatalaksanaannya dirumah
b. Faktor pendukung :
Orangtua pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang
diberikan. Sikap orangtua pasien yang kooperatif dan menangkap
penjelasan yang diberikan.
c. Faktor penghambat :
Usia pasien masih 8 bulan, dan belum mengerti tentang pentingnya
d.
III.2. Saran
1. Diharapkan pasien dapat mengatur pola makannya dan tidak jajan
sembarangan di sekitar lingkungannya.
2. Diharapkan orangtua pasien dapat menjaga kebersihan makanan sehari-hari
3. Dapat menerapkan hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan kualitas
kesehatan
4. Melaporkan kejadian tersebut, agar dilakukan pengasapan.