Você está na página 1de 2

Asia Mulai

Indonesia?

Membeku,

Bagaimana

Dengan

Jawapos.com- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dab Geofisika (BMKG) Andi


Eka Sakya menjelaskan, ekstrimistis yang terjadi di sejumlah belahan dunia
disebabka danya fenomena polar vortex. Fenomena ini, menurut dia, semacam
tekanan udara yang mengitari Kutub Utara yang berbentuk seperti gelombang.
Wilayah Asia sendiri turut merasakan dampak fenomena yang dikenal dengan cold
surge atau seruak dingin ini. Daerah yang terpapar adalah wilayah Tiongkok,
Hongkong hingga Vietnam Utara.
Ini menjelaskan mengapa di USA pantai timur mengalami badai salju. Sementara, di
Eropa saat ini hangat. Saya sedang di Jenewa, suhu 7-10 derajat. Padahal musim
dingin di sini biasanya malah sampai -1 derajat Celsius, jelasnya saat dihubungi,
kemarin (25/1).
Lalu, bagaimana dampaknya pada Indonesia? Andi menuturkan, dampak yang
dialami Indonesia tidak akan seekstrim Hongkong. Untuk Indonesia, fenomena
tersebut berpengaruh pada peningkatan intensitas hujan hingga dua kali lipat dari
yang terjadi saat ini.
Di Indonesia, yang harus diwaspadai adalah potensi hujan deras dan lebat. Apalagi
saat ini kan mulai memasuki puncak musim hujan, ungkapnya.
Oleh karenanya, Andi menghimbau agar semua pihak bisa mencermati potensipotensi kejadian selanjutnya. Terutama, potensi banjir. Sebab, menurutnya, daya
serap permukaan tanah, terutama di kota-kota besar di Indonesia, sudah sangat
rendah. Bahkan, tidak lebih dari 20 persen.
Sehingga, selama ini, air hujan mengalir mencari tempat yang lebih rendah. Tapi
sayangnya, seringkali banyak jalanan yang kemiringannya tidak sesuai, drainasenya
buruk dan banyak sampah yang menyumbat. Akibatnya, potensi genangan dan
banjir meninggi. Makanya harus hati-hati. Ini kalau terjadi pasang naik, maka
potensi kemacetan dan distribusi logistik antar kota dan antar pulau harus dicermati,
paparnya. (mia)

Você também pode gostar