Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nama
: Rika Ardiyanti
NIM
: 1301413030
Rombel
: 1 (satu)
Makul
PERSYARATAN KONSELOR
A.
1.
a) Pendidikan
Secara professional seorang konselor sekolah hendaknya telah mencapai tingkat pendidikan
sarjana bimbingan. Dalam masa pendidikannya pada institusi bersangkutan seorang konselor
harus menempuh mata kuliah tentang prinsip-prinsip dan praktek bimbingan. Dan bidang yang
harus dikuasai antara lain :
1.proses konseling
2.pemahaman individu
3.informasi dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan jabatan atau karir.
4.administrasi dan kaitannya dengan program bimbingan.
5.prosedur penelitian dan penilaian bimbingan.
b) Pengalaman
Seorang konselor sekolah yang professional hendaknya telah memilki pengalaman mengajar atau
melaksanakan praktek konseling salama dua tahun, ditambah satu tahun pengalaman bekerja di
luar bidang persekolahan, tiga bulan sampai enam bulan praktek konseling yang diawasi oleh
team pembimbing atau praktek intership, dan pengalaman-pengalaman yang ada kaitannya
dengan kegiatan sosial, seperti kegiatan sukarela dalam masyarakat, bekerja dengan orang lain,
dan menunjukkan kemampuan memimpin dengan baik.
c) Kecocokan Pribadi
Sifat-sifat pribadi atau kualifikasi pribadi yang harus dimiliki oleh seorang konselor sekolah
dalam kaitannya dengan persyaratan formal nampak dalam empat kelompok, yaitu :
1. Bakat Skolastik (Scholastic aptitude) yang dimiliki seorang konselor harus baik, sehingga
mereka akan dapat menyelesaikkan studinya di perguruan tinggi dengan hasil yang
memuaskan.
2. Minat (interest) yang mendalam untuk bekerjasama dengan orang lain.
3. Kegiatan-kegiatan (activities) yang dilakukannya.
4. Faktor kepribadian (personality factors). Seoarang konselor harus memiliki kematangan
emosi, yang dapat diteliti dari situasi kehidupan kepribadiannya, kesabaran, keramahan,
keseimbangan batin, tidak lekas menarik diri dari situasi yang rawan, cepat tanggap
terhadap kritik, humor dan sebagainya.
2. Persyaratan Kepribadian
1.
2.
3.
4.
Berkaitan dengan profesi ada beberapa istilah yang hendaknya tidak dicampuradukkan,
yaitu profesi, professional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para
petugasnya. Artinya, pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang
tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu.
Profesional menunujuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi ;
misalnya sebutan dia seorang professional. Kedua, penampilan seorang dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesnya. Dalam pengertian yang kedua ini, istilah professional
sering dipertentangkan dengan istilah non professional atau amatiran.
Profesionalisme menunjuk pada komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi
yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya
serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaannya.
Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan
para anggota suatu profesi dalam mencapai criteria yang standard penampilanya sebagai anggota
suatu profesi. Profesionalisasi paa dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan
keprofesionalan,
baik
dilakukan
melalui
pendidikan/latihan
pra-jabatan
maupun
pendidikan/latihan dalam jabatan. Oleh sebab itu, profesionalisasi merupakan proses yang
berlangsung sepanjang hayat tanpa henti.