Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id
Artikel Penelitian
Abstrak
Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama bagi ibu hamil agar memperoleh pengetahuan yang cukup
untuk mencegah komplikasi, meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil dan melakukan persalinan pada tenaga
kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Malalak
dan Biaro Kabupaten Agam. Ini adalah suatu penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara terhadapa
informan penelitian yang terdiri dari kepala dan kasie KIA (Kesehatan ibu dan Anak) dinas kesehatan kabupaten,
kepala, fasilitator dan kader puskesmas, serta ibu hamil peserta kelas ibu hamil. Analisis input pelaksanaan kelas ibu
hamil yaitu masih kurangnya pemahaman dari kebijakan yang sudah ada, tenaga yang belum cukup dan belum dilatih,
sarana dan prasarana yang belum memadai. Analisis proses menunjukkan belum ada sosialisasi dengan stakeholder
terkait, tahapan persiapan yang kurang matang karena kurangnya pertimbangan latar belakang budaya di Malalak,
sehingga ditemukan berbagai kendala dalam hal pelaksanaan. Analisis output yaitu belum ada monitoring dan
evaluasi khusus yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Agam dan kepala puskesmas Malalak. Secara
keseluruhan kurangnya peran bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan
di komunitas dan belum adanya kolaborasi antar profesi dalam menjalankan program KIH. Sistem pelaksanaan kelas
ibu hamil belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Perlu berbagai upaya yang dilakukan untuk
mengoptimalkan dan mengembangkan pelaksanaan kelas ibu hamil.
Kata kunci: puskesmas, analisis sistem, kelas ibu hamil
Abstract
Antenatal class is a learning tool for pregnant women to obtain sufficient knowledge to prevent complication,
increase coverage of antenatal visits and having child delivery at the health care practitioner. The objective of this
study was to analyze the system of antenatal class in Malalak and Biaro in Agam District. This is a descriptive
qualitative study conducted interviews Informants as chief and section chief of maternal and child health department,
head clinics, facilitator, cadre clinics and pregnant women who attend antenatal class. Analysis of input were lack of
understanding of policy about antenatal class, lack of human resources and have not been trained for antenatal class,
and inadequate infrastructure. Analysis of process showed the absence of socialization with relevant stakeholders,
poor preparation which cause by lack of concern in culture in Malalak that make many barriers in implementation.
Analysis of output showed the absence of specific monitoring and evaluation by ministry of health department and
head of Malalak HC. In the whole system there is a lack of active role of midwife as a midwivery care practitioner in
community in performing her duties and functions and there is none of interprofessional collaboration in
implementation of this program. System of antenatal classes is not accordance with the guideline of antenatal class.
Necessary effort to optimize and expand antenatal class implementation.
Keywords: health care, system analysis, antenatal class
Affiliasi penulis : 1. Program Studi Magister Kebidanan FK UNAND
http://jurnal.fk.unand.ac.id
PENDAHULUAN
Kecamatan
Malalak
sendiri.
Namun
dalam
negara.
kesehatan.
AKI
kemampuan
dan
dan
AKB
kualitas
juga
mengindikasikan
pelayanan
kesehatan,
di berbagai
khusus
pelaksanaan
tentang
KIH
KIH
di
belum
pernah
Puskesmas
dilakukan.
Malalak
dan
METODE
kehamilan,
persalinan
dan
nifas.
KIH
disebut
dengan
Penentuan
sumber
data
informan
pada
penelitian.
orang
yang
penelitian
adalah
peneliti
sendiri,
http://jurnal.fk.unand.ac.id
mendapatkan
akan
Agam.
informasi
yang
selanjutnya
4,6
hamil
Sedangkan
dan
untuk
yang
memfasilitasi
dikeluarkannya
surat
Dinas
Kesehatan,
adanya
fasilitator
dengan
Analisis
adanya
diketahui
bahwa
belum
setiap
untuk
pengembangan
KIH
dan
semua
pihak
puskesmas
seharusnya
sudah
menjadi
(Bantuan
meningkatkan
(Pembinaan
bundo
fasilitator
untuk
dalam
berpatokan
hanya
dari
dana
Kesejahteraan
yang
meningkatkan
terprogram
BOK
Keluarga),
dan
kemampuan
terjadwal
petugas
pengetahuan
(National
wilayah
kerjanya
dalam
Services)
Kewenangan
pelayanan
bidan
lembaga
dan
institusi
Health
maupun
hamil
memimpin
kesehatan
ibu
dalam
hal
swadaya
ini
juga
dalam
menjalankan
kebidanan komunitas.
Hasil wawancara sehubungan dengan kebijakan
masyarakat,
dalam hal ini tentang tujuan kelas ibu hamil ini sudah
yang
Kabupaten
tercantum
Agam
sendiri
dengan
mendukung
melaksanakan
merupakan
pada
pelayanan
program
pemerintah,
Peraturan
menteri
kebidanan
hal
ini
kesehatan
http://jurnal.fk.unand.ac.id
ini
10
sudah
cukup
tetapi
yang
kurang
adalah
Jadi, pada
sendiri,
dalam
pemerintah
kesehatan ini.
tugas
menjalankan
dan
segala
kewenangan
jenis
bidan
program
permenkes
kurangnya
yang
sudah
ada,
dan
pemerintah
yang
bertujuan
untuk
11
Kesehatan
dalam
hal
dukungan,
Kepala
Kesehatan
dalam
12
dengan
Ibu
dan
mempertemukan
alokasi
Anak
(KPKIA)
berbagai
anggaran
desa
pihak
dan
untuk
membantu
mengkoordinasikan
keterlibatan
yang
warga
dalam
Dari sisi
http://jurnal.fk.unand.ac.id
pemerintah.
seringkali
praktik
berbasis
obyek
pelaksana,
dilakukan
dan
tentang
dapat
dijelaskan
adanya
setempat.
peningkatan
pengembangan
program
melainkan
untuk
meningkatnya
kesehatan
menjadi
terselenggaranya
kesadaran
sebelumnya
KIH
masyarakat
bahwa
perlu
menemui
hambatan,
ditingkatkan
dengan
profesionalisme
karena
belum
diminimalisasinya
dari
masing-masing
12,13
dalam
dalam
untuk
menambah
anggaran
untuk
penyediaan
dan
ini
bidan
menjalankan
di
desa
setiap
harusnya
program
dapat
kesehatan
14
hal
KIH
yang
dalam
sosialisasi
adanya
pelaksanaan
stakeholder
kelas
ibu
sebelum
hamil,
bertujuan
untuk
penguatan
mengadvokasi
kebidanan
melalui
adanya
adanya
http://jurnal.fk.unand.ac.id
program kesehatan.
11
seorang
dalam
bidan
bukan
hanya
memaksimalkan
tahun
berperan
15
mereka
dalam
sistem
menjelaskan
menjelaskan
persiapan
berdasarkan
menetapkan
bahwa,
jadwal
2012,
peran
di
Izzah
Bulukumba
kelas
ibu
hamil
akan
indikator,
masing-masing
penuntun
3,8
pelaksanaan
kelas
ibu
hamil
kelas
pelaksana
proses
sebagai
kegiatan
oleh
puskesmas
pelaksanaan
dilakukan
hamil
kelas
ibu
hamil
dijelaskan
oleh
Kepala
Dinas
adalah
puskesmas
masing-masing.
ibu
Adanya
kerjasama
akan
meningkatkan
derajat
hasil
untuk
dan
pelaksanaan
KIH
tetapi
evaluasi
hanya
15
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Kesehatan
Kabupaten
tahun
2008,
Svensson
dkk,
Kepala
atau
melakukan
setempat.
Pada
monitoring
langsung
dalam
17
Topik
perkembangan
tersebut
persalinan,
misalnya
janin,
dan
pertumbuhan
intervensi
lain-lain.
medis
Ahlden
selama
dkk,
puskesmas
dan
Ada
belakang
beberapa
budaya
rekomendasi
yang
kerjasama
juga
menjelaskan
latar
adanya
dan
melihat
bahwa
dalam
18
diadakannya
pelatihan
bagi
fasilitator
KIH
agar
persahabatan
responden
yang
mereka
dapatkan
dapat
dalam
penelitian
tersebut,
semuanya
kontribusi
pascasalin.
yang
besar
bagi
periode
16
NCT (National
mereka
dan
selama
untuk
kelas
meningkatkan
ibu
hamil
rasa
dapat
nyaman
meningkatkan
20
19
Jadi dengan
http://jurnal.fk.unand.ac.id
http://igi.fisipol.ugm.ac.id
KESIMPULAN
Sistem pelaksanaan kelas ibu hamil belum
Menteri
Kesehatan
No.
1464/Menkes/Per/X/2011. 2010.
Tersedia
internationalmidwives.org
dari:
URL:
HYPERLINK
http://www.
interprofessional
education
dari:
URL:
and
collaborative
HYPERLINK
DAFTAR PUSTAKA
http://whqlibdoc.who.int/HQ/2010/WHO_HRH_HP
N_10.3_eng.pdf.
HYPERLINK
http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241
2. Pusat
Data
dan
ces/docs/main_report/en_SOWMR_Part1.pdf
15. Midwifery
563895_eng.pdf
Informasi
Kemenkes
RI.
http://www.unfpa.org/sowmy/resour
2020
Programme.
Midwifery
2020:
com/doc/2079775260?width=600
Memahami
Indonesia; 2012.
4. Sugiyono.
penelitian
kualitatif.
7. Moleong
L.
Metodologi
penelitian
kualitatif.
http://jurnal.fk.unand.ac.id