Você está na página 1de 7

1.

Makan Nasi Setiap Hari


Nasi adalah makanan wajib orang Indonesia. Makanan apapun yang tidak mengandung nasi
akan dianggap sekadar cemilan, bukan makanan berat. Orang Indonesia sudah terbiasa untuk
memakan nasi untuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Makan Nasi
Tapi tahukah anda, banyak sekali orang bule yang bingung dengan kebiasaan kita ini. Orang
bule mengambil asupan karbohidratnya dari makanan seperti roti, gandum, pasta dan lainlain. Mereka akan memakan nasi sesekali, itupun dalam bentuk rissoto. Melihat orang
Indonesia melahap begitu banyak nasi dalam sehari, bule akan sedikit khawatir. Sebab
mereka merasa karbohidrat nasi membuat cepat gemuk dan bisa membuat kita terkena
diabetes. Namun, di Indonesia kebiasaan ini sudah mendarang daging. Belum makan nasi
artinya belum makan.

2. Panglaris
Ketika kita berbelanja di pagi hari, kita sudah akrab dengan istilah panglaris. Para
pedangan akan memurahkan dagangan mereka, agar kita menjadi pembeli pertama mereka

hari itu. Para pedagang di Indonesia percaya bahwa ketika satu pembeli jadi membeli, maka
pembeli lain akan berdatangan. Hal ini kita sebut sebagai panglaris.

Panglaris
Ternyata, kebiasaan kita ini diamati oleh para bule. Menurut mereka, mendapat pembeli
pertama tidak ada hubungannya dengan jumlah penjualan. Namun, setelah mengetahui sistem
panglaris, banyak blog-blog para bule yang menyarankan pada temannya untuk berbelanja
apapun di pagi hari, agar mendapatkan diskon panglaris.

3. Mister! Mister! Mau kemana?


Setiap kali terlihat orang bule berjalan, sontak dari anak kecil hingga orang tua, sebisa
mungkin akan memanggil dengan sebutan mister!. Bagi orang bule, hal ini cukup

mengherankan. Mereka tidak terbiasa untuk menegur orang begitu saja tanpa kenal siapa
yang sedang ditegur tersebut. Namun di Indonesia, kenal tidak kenal bukanlah hambatan.
Setiap ada bule, panggil saja Mister!

Mister
Setelah memanggil, biasanya pertanyaan yang keluar adalah mau kemana?. Mungkin bagi
kita ini adalah pertanyaan yang wajar. Kita sering menanyakan ini kepada orang yang
berpapasan dengan kita. Namun, bagi para bule, sebenarnya ini adalah pertanyaan yang
kurang sopan. Bayangkan anda sedang di jalan, tiba-tiba orang yang tidak anda kenal
bertanya, mau kemana?. Tentu anda merasa sedikit tidak nyaman.

4. Memanjakan Anak
Di Indonesia, setiap kali ada anak yang menangis, sebisa mungkin kita segera menghiburnya.
Anak yang menangis akan segera digendong, diberi permen atau diajak jajan. Bagi orang
bule, hal ini cukup membingungkan.

Memanjakan anak
Karena menurut orang bule, anak-anak menangis adalah hal yang wajar. Mereka akan
membiarkan anak mereka menangis sepuas mereka hingga si anak lelah dan diam sendiri.
Memanjakan anak yang menangis akan membuat si anak berpikir bahwa menangis adalah
penyelesaian dari sebuah masalah. Jadi, jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka
inginkan, mereka akan mengambil jalan pintas; menangis kencang-kencang. setelah itu
keinginan mereka akan diikuti.
Menurut anda, mana yang lebih bijak; memanjakan atau membiarkan mereka menangis?

5. Merokok Dimana-mana
Meski tanda dilarang merokok ditempel dimana-mana, orang Indonesia sepertinya tidak
peduli. Kita tentu sudah biasa melihat abang supir angkot merokok dengan santai sambil
menunggu penumpang. Atau beberapa orang merokok di halte sambil menunggu bus. Kita
sudah terbiasa dengan semua itu.

Merokok dimana-mana
Namun orang bule akan berpikir bahwa kita adalah orang bar-bar yang tidak mengerti aturan.
Jelas-jelas peraturan telah tertempel,namun kita masih melanggarnya. Sempat beredar kabar
diantara bule-bule bahwa Indonesia adalah negara yang seperti asbak raksasa, anda bisa
merokok dimana saja. Wah, kalau sudah begini kita juga yang malu.

6. Traktir
Kita tentu sudah biasa meminta traktiran. Ketika teman kita ulang tahun bahkan jika ada yang
jadian maka kita akan minta traktiran. Hal tersebut sudah biasa dan kita anggap sebagai
ajang bagi-bagi rezeki.

Traktir
Beda halnya dengan orang bule. Jika anda berulang tahun, maka andalah yang berhak untuk
diberi hadiah atau makanan. Tidak ada istilah traktir. Bahkan, di negara seperti Belanda,
pasangan yang sedang berpacaranpun berkencan dengan biaya masing-masing. Ketika
makan,tidak ada istilah pria yang harus membayar, atau sebaliknya. Mereka membayar
dengan uang masing-masing.

7. Mengomentari Fisik

Wah, kamu kurusan deh sekarang, Eh, kayaknya kamu gemukan, deh., Loh, kok makin
hitam sekarang? itu adalah beberapa ungkapan yang sering kali kita ucapkan pada orang
yang sudah lama tidak kita temui. Hal tersebut wajar, malah dikategorikan sebagai bagian
dari perhatian kita.

Mengomentari fisik
Namun, bagi orang bule hal tersebut adalah hal yang kasar. Kita tidak boleh mengomentari
fisik seseorang langsung di depannya, karena hal itu tidak sopan. Bagi orang bule, menjadi
lebih gemuk, lebih kurus atau lebih hitam adalah hak setiap orang. Jadi, mengomentarinya
adalah hal yang tabu.
Itu tadi 7 Kebiasaan orang Indoensia yang membuat bule bingung. Tidak ada salahnya jika
kita mengevaluasi tindakan dan kebiasaan kita untuk menjadikan kita orang yang lebih baik
lagi. Seperti misalnya berhenti mengomentari fisik orang lain dan berhenti merokok. Selain
lebih sehat, mungkin kita akan jadi pribadi yang lebih disenangi orang (HLH)

Você também pode gostar