Você está na página 1de 15

alat ukur

Mempersiapkan dan mengoperasikan Alat Ukur


URAIAN MATERI
Pendahuluan
Dalam dunia perdagangan untuk menentukan berapa berat suatu barang atau berapa
banyak suatu barang yang dibeli oleh konsumen digunakan alat bantu. Alat Bantu
tersebut didalam bisnis disebut dengan alat ukur.
Alat Ukur
alat ukur ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan
atau kualitas, sejak zaman dahulu keberadaan alat ukur telah ada walaupun dalam
bentuk yang sederhana. Seiring dengan perkembangan tekhnologi diberbagai bidang,
berbagai macaam produk alat ukur telah dihasilkan oleh produsen.
Alat ukur dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1)
alat takar ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas
atau penakaran;
2)
alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa
atau penimbangan
alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang selanjutnya disebut UTTP adalah
alat yang secara langsung atau tidak langsung digunakan atau disimpan dalam
keadaaan siap pakai untuk keperluan menentukan hasil pengukuran, penakaran,
atau penimbangan untuk:
a.
kepentingan umum
b.
usaha
c.
menyerahkan dan menerimaa barang
d.
menentukan pungutan atau upah
e.
menentukan produk akhir dalam perusahaan
f.
melaksanakan peraturan perundang-undangan
Dalam UU diatur tentang beberapa ketentuan umum yang menjadi dasar tentang sah
atau tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam kegiatan perdagangan. Ketentuan
dasar tersebut adalah:
1.
satuan dasar adalah satuan satuan yang merupakan dari satuan-satuan suatu
besaran yang dapat diturunkan menjadi satuan turunan
2.
lambang satuan adalah tanda yang menyatakan satuan ukuran
satuan
lambang satuan
meter
m
kilometer
km
gram
grm
kilogram
kg

3.
standar satuan adalah suatu ukuran yang sah dipakai sebagai dasar
pembanding
4.
alat penunjuk adalah bagian dari alat ukur yang menunjukkan hasil pengukuran
5.
tempat usaha adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan
perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpanan-penyimpanan dokumen
yang berkenaan dengan perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau
pameran barang-barang.
Peraturan tentang hasil pengukuran pada barang yang sudah terbungkus atau yang
sudah berupa kemasan
Didalam peraturan perundang-undangan mengenai penggunaan alat ukur juga
dijelaskan tentang bagaimana cara penjelasan hasil penggunaaan alat ukur pada
barang yang dikemas atau terbungkus.
Adapun ketentuan yang mengatur adalah sebagai berikut:
1.
semua barang dalam keadaan terbungkus yang diedarkan, dijual, ditawarkan
atau dipamerkaan wajib diberitahu atau dinyatakan pada bungkus atau pada labelnya
dengan tulisan yang singkat, benar, dan jelas mengenai nama barang dalam
bungkusan itu.
2.
Ukuran, isi atau berat bersih barang dalam bungkusan itu dinyatakan dengan
satuan atau lambang
3.
Jumlah barang dalam bungkusan itu harus disebutkan jika barang itu dijual
dengan hitungan
4.
Tulisan hasil pengukuran harus dengan angka arab dan huruf latin disamping
huruf lainnya dan mudah dibaca
5.
Pada kemasan wajib dicantumkan nama dan tempat perusahaan yang
membungkus atau membuat kemasan (packing)
6.
Semua barang yang dibuat atau dihasilkan oleh perusahaan yang dalam
keadaaan tidak terbungkus dan diedarkan dalam keadaan terbungkus, maka
perusahaan yang melakukan pembungkusan diwajibkan menyebutkan nama dan
tempat kerjanya.
Peraturan mengenai kewajiban peneraan atau pengesahan alat ukur yang
digunakan diatur dalam UU metrologi
Undang-undang Metrologi
Mengemas produk secara umum tidak bisa lepas dari ukur mengukur, timbang
menimbang, takar menakar, dan hitung menghitung. Metrologi mencakup teori dan
praktek yang berhubungan dengan mengukuran yaitu macam, sifat, keseksamaan, dan
kebenarannya.
Metrologi yang berhubungan dengan satuan ukur, cara atau metode pengukuran dan
alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapan serta syarat, tekhnik, serta peraturan
pelengkap yang diterapkan dalam atau berdasarkan undang-undang bertujuan untuk
memberikan perlindungan dan pengabdian kepada umum tentang pengawasan dan
kebenaran pengukuran disebut metrologi legal.
Pengaturan tentang metrologi di segala bidang dilakukan demi keamanan manusia.
Tertib ukur dilakukan untuk hal-hal berikut:

a.
b.
c.

Dosis obat-obata, penyinaran, dan suntikan.


Pengukuran, tekanan darah, suhu manusia, suara dan polusi.
Pengukuran dalam navigasi dan lain sebagainya.

Presiden Republik Indonesia dalam Undang-Undang No 2 Tahun 1981 tentang


Metrologi Legal menimbang :
1. Bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan dalam kebenaran
pengukuran serta adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan
ukur, standar satuan, metode pengukuran dan alat ukur, takar, timbangan, dan
perlengkapannya.
a.
Bahwa pengaturan tentang alat-alat uk, takar, timbang dan perlengkapannya
sebagaimana ditetapkan dalam Ijordonnatie 1949 Staadblad nomor 175 perlu diganti,
karena sudah tidak sesuai dengan Sistem International (SI) untuk satuan.
b.
Bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud diatas perlu
mengaturnya dalam suatu Undang-Undang tentang Metrologi Legal
UNDANG-UNDANG TENTANG METROLOGI LEGAL
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dengan undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya dengan:
a.
Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang ukur mengukur secara luas
b.
Metrologi Legal adalah metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran,
metode-metode pengukuran, dan alat-alat ukur yang menyangkut persyaratan tekhnik
dan peraturan berdasarkan undang-undang yang bertujuan melindungi kepentingan
umum dalam hal kebenaran pengukuran
c.
Konvensi Meter ( Ia Convention du Meter) adalah perjanjian internasional yang
bertujuan mencari dan menyeragamankan satuan-satuan ukuran dan timbangan yang
ditanda tangani dan diselenggarakan di Paris tanggal 20 Mei 1975 oleh utusan yang
berkas penuh dari 17 negara.
d.
Konvensi Umum untuk Ukuran dan Timbangan (Ia Converence Generale des
Poids et Mesures) adalah konferensi yang diadakan berdasarkan Konvensi Meter
e.
Biro International untuk Ukuran dan Timbangan (Ia Systeme International des
Poids et Mesures) adalah konferensi yang diadakan berdasarkan Konvensi Meter.
f.
Satuan Sitem Internasional ( Ia Systeme International dUnites), yang
selanjutnya disingkat SI adalah satuan ukuran yang sistemnya bersumber pada suatu
ukuran yang didapat berdasarkan atas satuan dasar yang disahkan oleh Koperasi
Umum untuk Ukuran dan Timbangan.
g.
Satuan Dasar adalah satuan yang merupakan dasar dari satuan-satuan besaran
yang dapat diturunkan menjadi satuan turunan.
h.
Lambang satuan adalah tanda yang menyatakan satuan ukuran
i.
Standar satuan adalah suatu ukuran yang sah dipakai sebagai dasar
pembanding

j.
Standar Induk Satuan Dasar adalah standar satuan yang diterima dari Biro
Internasional untuk Ukuran dan Timbangan yang diangkat sebagai Standar Nasional
atau Standar Tingkat Satu.
k.
Alat ukur adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran
kuantitas dan atau kualitas.
l.
Alat takar adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran
kuantitas atau kualitas
m.
Alat timbang adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran
massa atau penimbangan
n.
Alat perlengkapan adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai sebagai
pelengkap atau tambahan pada alat-alat ukur, takar, timbang, yang menentukan hasil
pengukuran, penakaran, atau penimbangan.
o.
Alat penunjuk adalah bagian dari alat ukur, yang menunjukkan hasil pengukuran
p.
Tempat usaha adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan perdagangan,
industri, produksi, usaha jasa, penyimpanan-penyimpanan dokumen yang berkenaan
dengan perusahaan, juga kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang
termasuk rumah tempat tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan
tersebut.
q.
Menera adalah hal yang menandai dengan tanda tera sah atau tanda tera batal
yang berlaku, atau memberikan keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda
tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya
berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, timbang, dan
perlengkapannyaa yang belum dipakai.
r.
Tera ulang adalah hal yang menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah
atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang
bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang
berhak melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar,
timbang, dan perlengkapannya yang telah ditera.
s.
Menjustir adalah mencocokkan atau melakukan perbaikan ringan
Bab II
SATUAN-SATUAN
Pasal 2
Setiap satuan yang berlaku sah harus berdasarkan desimal, dengan menggunakan
satuan-satuan SI
Pasal 3
1.
a. satuan dasar besaran panjang adalah meter
b.
satuan dasar besaran massa adalah kilogram
c.
satuan dasar besaraan waktu adalah sekon
d.
satuan dasar besaran arus listrik adalah ampere
e.
satuan dasar besaran suhu termodinamika adalah kelvin
f.
satuan dasar besaran kuat cahaya adalah kandela
g.
satuan dasar besaran kuantitas zat adalah mole

2.
definisi yang berlaku bagi satuaan-satuan dasar seperti ersebut pada ayat (1)
pasal ini adalah definisi baru yang ditetapkan oleh konfrensi Umum untuk Ukuran dan
Timbangan
Pasal 4
Lambang satuan dai satuan-satuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 Undangundang ini adalah sebagai berikut
satuan

Lambang satuan

Meter
Kilogram
Sekon
Amper
Kelvin
Kandela
Mole

m
kg
s
A
K
cd
mol

Pasal 5
1. kecuali yang ditentukan dalam ayat(2) pasal ini, kelipatan-kelipatan dan bagianbagian desimal dari satuan-satuan sebagimana dimaksud dalam pasal 3 Undang
undang ini, jika kelipatan-kelipatan dan bagian-bagian desimal itu tidak dinayatakan
dengan sebuah bilangan didepan satuan atau lambang satuan dari satuan-satuan yang
bersangkutan maka di depan satuan atau lambang satuan tersebut dapat dinayatakan
dengan membubuhkan salah satu dari awal kata atau lambang berikut:
Kelipatan/bagian desimal
Awal kata
Lambang
1 000 000 000 000 000 000
eksa (E)
1 000 000 000 000 000
peta (P)
1 000 000 000 000
tera (T)
1 000 000 000
giga (G)
1 000 000
mega (M)
1 000
kilo (k)
100
hekto (h)
10
deka (da)
0,1
desi (d)
0,01
senti (c)
0,001
mili (in)
0,000001
mikro (p)
0,000000001
nano (n)
0,0000000000001
piko (p)
0,0000000000000001
fento (f)
0,0000000000000000001
atto(a)
2. seperseribu (0,001) bagian dari kilogram adalah gram yang dinyatakan dengan
lambang satuan g. Kelipatan-kelipatan dan bagian-bagian dari kilogram, jika tidak
dinyatakan dengan sebuah bilangan didepan satuan atau lambang dari satuan kilogram
ini maka haraus dinyatakan dalam satuan gram

Bab V
TANDA TERA
Pasal 19
1. jenis- jenis tanda tera
a.
tanda sah
b.
tanda batal
c.
tanda jaminan
d.
tanda daerah dan
e.
tanda pegawai yang berhak
2. pengaturan mengenai ukuran, bentuk, jaangka waktu, tempat pembubuhan, dan
cara membubuhkan tanda-tanda tera sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini
diatur lebih lanjut oleh pemerintah
Pasal 20
1.
tanda sah dibubuhkan atau dipasang pada alat ukur, alat takar dan
perlengkapannya yang disahkan pada waktu ditera atau ditera ulang
2.
tanda batal dibubuhkan pada alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya
yang dibatalkan pada waktu tera atau ditera ulang
3.
tanda jaminan dibubuhkan dan atau dipasang pada bagian-bagian tertentu dari
alat-alat ukur, takar, timbang dan atau perlengkapannya yang sudah disahkan untuk
mencegah penukaran dan atau perubahan
4.
tanda daerah dan tanda pegawai yang berhak membubuhkan pada alat-alat
ukur, takar, timbang dan atau perlengkapannya, agar diketahui dimana dan oleh siapa
peneraan dilakukan
5.
tanda sah dan batal yang tidak mungkin dibubuhkan pada alat-alat ukur, takar,
timbang dan atau perlengkapannya diberikan surat keterangan tertulis sebagai
penggantinya.
Bab VI
BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS
Pasal 22
1.
semua barang dalam keadaan terbungkus yang diedarkan, kecuali
ditawarkan atau dipamerkan wajib diberitahu atau dinyatakan pada bungkus atau
labelnya dengan tulisan yang singkat, benar dan jelas mengenai:
a.
nama barang dalam bungkusan itu
b.
ukuran, isi atau berat bersih barang dalam bungkusan itu dengan satuan atau
lambang sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,5 dan 7
c.
jumlah barang dalam bungkusan jika barang itu dijual dengan hitungan
2.
tulisan sebagaaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus dengan angka
arab dan huruf latin disamping huruf lainnya dan mudah dibaca
Pasal 23

1.
pada tiap bungkus atau label sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 UU ini
wajib dicantumkan nama dan tempat perusahaan yang membungkus
2.
semua barang yang dibuat atau dihasilkan oleh peusahaan yang tidak dalam
keadaan terbungkus dan diedarkan dalam keadaan terbungkus, maka perusahaan
yang melakukan pembungkusan diwajibkan memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 22 UU ini, serta menyebutkan nama dan tempat kerja.
Macam-macam alat ukur yang digunakan dalam dunia perdagangan
1. Alat Takar
Alat takar adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas atau
penakaran. Dalam dunia perdaganga alat takar yang biasa digunakan adalah untuk
menakar:
a.
benda cair misalnya air, bensin, minyak tanah.
b.
benda padat misalnya beras, dijual dalam ukuran liter
Mengenai satuan ukur alat takar yang umum digunakan dalam perdagangan antara
lain liter, gallon , CC, mili liter.
Alat yang digunakan sebagai alat takar, antara lain :
1.
Literan dengan ukuran : 10 l, 5 l. 2 l, 1 l
2.
Gallon berbentuk tabung atau botol besar
Untuk lebih jelasnya mengenai satuan ukur alat takar dapat dilihat pada lampiran
Undang-undang metrologi legal
2. Alat Timbang
1. Timbangan Barang
Dalam dunia perdagangan penggunaan mesin timbangan barang sangat diperlukan.
Mesin timbangan barang yang digunakan di toko ada berbagai macam. Dari yang
sederhana, seperti timbangan duduk bebek, timbangan dacin (gantung) timbangan
duduk untuk kue dan sebagainya. Sampai dengan timbangan yang modern atau
timbangan elektronik seperti yang banyak digunakan di swalayan.

Macam- Macam Timbangan Manual/Sederhana

Timbangan serbaguna

Timbangan emas

Timbangan Berat Badan


2 Timbangan Serba Guna
Timbangan serbaguna adalah salah atu jenis timbangan yang banyak digunakan, baik
untuk keperluan rumah tangga, atau digunakan untuk kegiatan perdaganagan yang
sederhana atau dalam skala kecil, misalnya di warung-warung, atau pedagang buah
keliling
Bagian-bagian timbangan serbaguna :
1.
wadah atau tempat barang
2.
jarum skala timbangan, yang menunjukkan berat barang (maksimal berat barang
yang ditimbang kurang lebih 5 Kg)
Cara mengoperasikannya sangat mudah, yaitu :
Barang yang akan ditimbang diletakkan diwadah atau tempat yang disediakan
Perhatikan arah jarum timbangan menunjuukan ke skala angka berapa. Bagian ini akan
menunjukkan berat barang yang ada pada wadah atau tempat barang. Biasanya pada
angka tertentu, misalnya 1 Kg, tertera tulisan 1 kg dan seterusnya. Jika berat barang
yang diinginkan maasih kurang maka kita tinggal menambahkan barang dan sebaliknya
jika berat barang yang ditimbang berlebih kita dapat meanuranginya.
3.
Timbangan Bebek
Timbangan ini dikatakan demikian karena pada bagian tengah timbangan ini berbentuk
kepala bebek, dimana pertemuan kedua mulut bebek itulah yang menunjukkan
keseimbangan dan kecocokkan timbangan. Jadi saat kita membeli atau menimbang
perhatikan titik keseimbangan tersebut.
Jenis timbangan ini banyak digunakan diwarung atau toko kecil dan dipasar. Timbangan
ini digunakan untuk menimbang , misalnya : Gula, Tepung, Minyak goreng, Kacang,
cabe, bawang putih dan sebagainya
Bagian-bagian timbangan bebek
1.
tempat atau wadah barang
2.
tempat anak timbangan
3.
bagian badan timbangan yang menunjukan keseimbangan. Bagian ini biasanya
berbentuk kepala bebek, dan untuk menunjukkan keseimbangan kedua kepala bebek
ini bertemu.
4.
anak timbangan yang terdiri dari beberapa ukuran
Adapun ukuran berat dari anak timbangan ini adalah sebagai berikut :

1)
2)
3)
4)
5)

yang paling besar berukuran I Kg = 1000 Gram


500 Gram / 1/2 Kg
200 Gram/ 2 ons
100 Gram / 1 ons dan
50 Gram / 0,5 ons

Cara mengoperasikannya :
Untuk menggunakan timbangan ini sangatlah mudah. Yang penting kita harus
mengetahui jenis atau ukuran berat dari masing-masing anak timbangan yang akan
dipakai. Ukuran berat anak timbangan dapat dilihat pada tulisan yang ada pada masingmasing anak timbangan.
1. Misalnya : akan menimbang Gula Pasir seberat 1 Kg = 1500 Gram
Caranya :

Ambil Anak timbangan dengan berat 1Kg

Tambahkan lagi anak timbangan dengan berat 500 Gram


2. Misalnya : akan menimbang Tepung Terigu seberat Kg = 250 gram
Caranya :

Ambil anak timbangan seberat 200 Gram

Tambahkan lagi anak timbangan seberat 50 Gram


4. Timbangan Dacin Atau Timbangan Gantung
Timbangan ini berbentuk menggantung dan penggunaannya biasanya digantungkan.
Timbangan ini banyak digunakan untuk menimbang buah-buahan ataupun daging di
pasar.
Cara menggunakan timbangan jenis ini.
barang yang akan ditimbang diletakkan pada tempat/wadah yang tersedia\
kemudian geser alat penimbang yang berbentuk bandul yang terletak pada
bagian atas sesuai dengan berat yang diinginkan.
Semakin digeser ke kanan menunjukkan barang yang akan dibeli semakin
berat/banyak. Adapun ukuran alat penimbang dimulai dari paling kiri dengan ukuran 0
(nol), kemudian berturut-turut Kg, 1 Kg. 1 Kg, 2 Kg dan seterusnya sampai dengan
berat 5 kg.
Untuk menunjukkan kebenaran timbangan, perhatikan keseimbangan dari batang
timbangan yang akan seimbang antara bagian kanan dan bagian kiri.
Jika bagian kanan yang berat berarti barang yang ditimbang harus dikurangi dan jika
bagian kiri yang berat berarti barang harus ditambah.
5. Mesin Timbangan Barang Elektronik
Dalam dunia perdagangan penggunaan mesin timbangan barang sangat diperlukan.
Mesin timbangan barang yang digunakan di toko ada berbagai macam. Dari yang
sederhana, seperti timbangan bebek, timbangan dacin (gantung) dsb.Sampai dengan
timbangan yang modern atau timbangan elektronik.

Salah satu jenis timbangan elektronik yang banyak digunakan di toko swalayan antara
lain adalah mesin timbangan elektronik sm 300 serise
Mesin Timbangan Elektronik sm -300 serise
Mesin timbangan ini banyak digunakan di swalayan
untuk menimbang ikan dan olahannya atau daging
dan olahannya. Untuk menggunakan mesin
timbangan ini sangat mudah, tetapi sebelumnya
harus dprogram dahulu sesuai dengan jenis ikan
atau daging yang dijual dengan masing-masing
harganya.
Adapun cara memprogram dan menggunakan jenis timbangan ini adalah sebagai
berikut :
Cara mengisi atau input manual item/PLU
tekan tombol mode rezero mode tampil diidsplay PLU program
lalu masukkan kode PLU yang dinginkan tekan enter/print
masukkan harga per/kg, lalu enter
ketik nama barang/item yang dimaksud kemudian tekan tombol SIZE berulang-ulang
sampai (M2) untuk membesarkan huruf, lalu enter 2x
masukkan kode item barang atau PLU kemudian tekan tombol kode PLU utuk
menyimpan item yang kita buat tadi
untuk keluar program tekan M 3x untuk kembali ke posisi siap menimbang
Adapun tombol-tombol pada mesin timbangan sm 300 serise adalah:
On/Off tombol mematikan dan menghidupkan mesin (stand by)

Rezero tombol menetralkan pada posisi stand by mesin

*
***___
Bintang tombol print atau enter

FEED

Tombol untuk test print

PLU

Tombol untuk menyimpan (Save)

Tombol clear atau cancel


T

(Tara) tombol untuk menimbang berat kotor

tombol Perkaliam

Tombol pengurang/tombol back program

0 s/d 9 tombol numeric angka


A s/d Z tombol Abjad
Rangkuman
Alat ukur ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan
atau kualitas,
Alat ukur dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.
alat takar ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas
atau penakaran;
2.
alat timbang ialah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa
atau penimbangan
Yang mengatur tentang ukur dan mengukur secara luas adalah UU tentang Metrologi
Legal yaitu UU No. 2 Tahun 1981
Test Formatif
I.
Pilihan Ganda
Petunjuk : Berilah tandan silang (x) pada jawaban yang dianggap paling benar
1.
Ilmu pengetahuan tentang ukur mengukur secara luas disebut....
a. Meteologi
d. Metrologi
b. Mioslogi
e. antropologi
c. Metrologi Legal
2.
UU tentang metrologi legal adalah....
a. UU No. 1 tahun 1999
d. UU No. 5 Tahun 2001
b. UU No. 2 tahun 1981
e. UU No. 11 tahun 2002
c. UU No. 3 tahun 1985
3.
metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, metode-metode pengukuran,
dan alat-alat ukur yang menyangkut persyaratan tekhnik dan peraturan berdasarkan
undang-undang yang bertujuan melindungi kepentingan umum dalam hal kebenaran
pengukuran adalah.....
a.
Meteologi
d. Metrologi
b.
Mioslogi
e. antropologi
c.
Metrologi Legal
4.
perjanjian internasional yang bertujuan mencari dan menyeragamankan satuansatuan ukuran dan timbangan yang ditanda tangani dan diselenggarakan di Paris
adalah.....
a.
perjanjian internasional
d. perjanjian asean
b.
perjanjian KTT
e. perjanjian bilateral
c.
5.
Istilah lain dari Konvensi Umum untuk Ukuran dan Timbangan adalah....

a.
Ia Converence Generale des Poids et Mesures
b. Ia Systeme International des Poids et Mesures.
c. Ia Systeme International dUnites
d. Ia system american state
e. Ia converence internasional des poids et mesuares
6.
satuan yang merupakan dasar dari satuan-satuan besaran yang dapat
diturunkan menjadi satuan turunan adalah....
a.
satuan dasar
d. lambang satuan\
b.
satuan internasional
e. standar satuan
c.
satuan induk satuan dasat
7.
tanda yang menyatakan satuan ukuran adalah....
a.
satuan dasar
d. lambang satuan\
b.
satuan internasional
e. standar satuan
c.
satuan induk satuan dasar
8.
suatu ukuran yang sah dipakai sebagai dasar pembanding adalah....
a.
satuan dasar
d. lambang satuan\
b.
satuan internasional
e. standar satuan
c.
satuan induk satuan dasa
9.
standar satuan yang diterima dari Biro Internasional untuk Ukuran dan
Timbangan yang diangkat sebagai Standar Nasional atau Standar Tingkat
Satu adalah....
a.
satuan dasar
d. lambang satuan\
b.
satuan internasional
e. standar satuan
c.
satuan-satuan
10. alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran kuantitas dan atau
kualitas. Adalah....
a.
Alat ukur dan alat takar
d. alat penunjuk
b.
Alat timbangan dan alat ukur
e. alat perlengkapan
c.
Alat bantu verifikasi
11. alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi pengukuran massa atau
penimbangan adalah....
a.
alat penunjuk
d. alat timbangan
b.
alat ukur
e. alat takar
c.
Alat perlengkapan
12. bagian dari alat ukur, yang menunjukkan hasil pengukuran disebut....
a.
alat ukur
d. alat penunjuk
b.
alat takar
e. alat timbangan
c.
alat perlengkapan
13. tempat yang digunakan untuk kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha
jasa, penyimpanan-penyimpanan dokumen yang berkenaan dengan perusahaan, juga
kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang termasuk rumah tempat tinggal
yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Disebut.....
a.
gudang
d. tempat usaha
b.
bentuk usaha
e. bidang usaha
c.
kegiatan usaha

14. hal yang menandai dengan tanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku,
atau memberikan keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tanda tera batal yang
berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan
pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, timbang, dan perlengkapannyaa yang
belum dipakai adalah....
a.
tera
d. tera ulang
b.
menera
e. menjustir
c.
tanda tera
15. mencocokkan atau melakukan perbaikan ringan adalah....
a.
menera
d. tanda tera
b.
tera
e. tera ulang
c.
menjustir
II.
Essay
1.
Jelaskan yang dimaksud dengan alat ukur
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.....
2.
Apa perbedaan antara alat takar dengan alat timbang
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..............
3.
Sebutkan perundangan yang mengatur penggunaan alat ukur di Indonesia
............................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4.
Apakah setiap alat takar dan alat timbang yang digunakan dalam
perdagangan harus didaftarakan atau di tera ? Apa sebabnya
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.....
5.
Siapa yang berhak memberikan tanda tera.
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
6.
Di bagian mana dari alat ukur dapat ditemukan tanda tera
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

7.
Bagaimana dengan alat ukur yang sudah tidak memenuhi persyaratan ?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..................
8.
Bagaimana ketentuan mengenai pengukuran untuk barang yang dikemas atau
dibungkus
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
...............
9.
Apa tanda bukti bahwa alat ukur yang digunakan sudah di tera?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.........
10. Apakah alat ukur yang dibeli di luar negeri atau di import harus
didaftarkan? Berikan penjelasan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................
LEMBAR KERJA
NO.

JENIS ALAT UKUR


YANG DIGUNAKAN

1.

Literan

Timbangan
serbagauna

KEGIATAN YANG
DIMINTA
Menakar beras
sebanyak 3 liter
beras

Menimbang cabai

LANGKAH-LANGKAH
MENGOPERASIKAN

merah sebanyak 1
Kg

Timbangan bebek

Timbangan elektronik

Menimbang minyak
goreng sebanyak
Kg

Menimbang telur, kode


PLU 125

Você também pode gostar