Você está na página 1de 17

ANALISA DATA

No
Data
Etiologi
1 DS:
Faktor penyebab
tuna wicara
Ayah Anak R
mengatakan bahwa
Genetik, biologi,
anak R tidak
lingkungan
bisa bicara
seperti anak-anak
Organik
seusianya.
Kelainan
Ayah Anak juga
neuromuskuler
mengatakan bahwa
klien lebih sering
Perkembangan
menggunakan bahasa
terlambat dan
isyarat dan klien
gangguan
mengalami gangguan
intelektual
pendengaran
Gangguan bahasa
sebelah kiri
DO:
Saat dikaji anak
hanya bisa
mengeluarkan
suara dengan
jelas pada kata
Amak, Inak,
Ayah, Ibu, ,
Kakak dan
mengunakan
bahasa isyarat.
Klien malu saat
diajak kenalan.

DS:Ayah
Anak
mengatakan
bahwa
Anak
masih
malu
bersosialisasi
dengan orang lain
karena Anak tidak
bisa bicara.

Masalah
Gangguan
Komunikasi
verbal

Gangguan
komunikasi verbal

Faktor penyebab
tuna wicara
Genetik,
biologic,
lingkungan

Gangguan
Interaksi
sosial

Organik
DO: Saat dikaji, anak
R
malu
untuk
memperkenalkan
namanya.
Saat
diajak
kenalan anak R
bersembunyi. Anak
lebih
senang
nonton
TV
sendirian.

DS:
Ibu
Anak
mengatakan
anak
masih
dibantu
untuk berinteraksi
dengan
teman
disekitarnya
DO: Saat pengkajian
pada anak R, anak
R dibantu ibu saat
berinteraksi
dengan perawat.

Kelainan
neuromuskuler
Perkembangan
terlambat
Menarik diri
Gangguan
interaksi
Faktor penyebab
tuna wicara

Resiko
ketergantungan

Genetik, biologi,
lingkungan
Organik
Kelainan
neuromuskuler
Perkembangan
terlambat
Intelegensia
Produktifitas
Resiko
Ketergantungan

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan Komunikasi verbal berhubungan dengan
gangguan pendengaran ditandai dengan Ibu Anak R
mengatakan bahwa anak R tidak bisa bicara
seperti
anak-anak
seusianya,
Ibu
Anak
juga
mengatakan bahwa klien lebih sering menggunakan

bahasa isyarat dan klien


pendengaran sebelah kiri

mengalami

gangguan

2. Gangguan
interaksi
social
berhubungan
dengan
menarik diri ditandai dengan Ibu Anak mengatakan
bahwa Anak masih malu bersosialisasi dengan orang
lain karena Anak tidak bisa bicara, saat dikaji
anak R malu untuk memperkenalkan namanya, saat
diajak kenalan anak R bersembunyi, anak lebih
senang nonton TV sendirian.
3. Resiko
ketergantungan
berhubungan
dengan
perkembangan terlambat (tuna wicara) ditandai
dengan Ibu
Anak mengatakan anak R masih dibantu
untuk berinteraksi dengan orang lain tetapi mandi,
memakai baju, sepatu dan belajar sendiri, saat
pengkajian pada anak R dibantu oleh ibunya untuk
berinteraksi dengan perawat.

DIAGNOSA
1.
Gangguan
Komunikasi
verbal
berhubungan
dengan
gangguan
pendengaran
ditandai
dengan Ayah
Anak R
mengatakan
bahwa anak R
tidak bisa
bicara seperti
anak-anak
seusianya,
Ayah Anak juga
mengatakan
bahwa klien
lebih sering
menggunakan
bahasa isyarat
dan klien
mengalami
gangguan
pendengaran

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


INTERVENSI
Mandiri:

TUJUAN
Setelah
diberikan

1. Bina

tindakan

hubungan

saling

percaya

jam

24

diharapkan

2. Lakukan

komunikasi

memperhatikan
dengan

dengan 2.Latihan

klien

dan

bicara

yang

perkembangan

sesuai
mental

anak

perkembangan anak akan


yang

Anak dapat

penekanan

berkomunika

mental anak.

si dengan

3. Lakukan

dengan

menghindari ekploatasi

criteria:
-

diri

latihan

komunikasi
anak

dapat

keluarga.

gangguan

teratasi

percaya

dengan
x

verbal

salaing

mendekatkan

keperawatan
selama

RASIONAL
1. Membina
hubungan

komunikasi 3.Komunikasi

berakibat
fungsi
yang

baik

secara

komprehensif

komprehensif

akan

walaupun

baik verbal maupun non

memperbanyak

jumlah

menggunakan

verbal.

stimulasi

bahasa

yang

diterima anak sehingga

sebelah kiri
-

isyarat,
mampu

akan memperkuat memori

mendengar

kata.

secara

anak
4. Lakukan

berbicara 4.Bermain

normal

sambil

tanpa

alat

menggunakan

persepsi

alat bantu

suatu hal.

pendengaran
sehingga
anak dapat
melakukan
hubungan

terhadap

bermain

untuk

dengan

mempercepat

anak

5. Berikan

lebih

kata

meskipun

tentang

akan

menigkatkan daya tarik


anak

sehingga

frekwensi
latihan

banyak
anak

belum mampu mengucapkan


dengan benar.

suatu

dan

durasi

bisa

lebih

lama.
5.Anak

lebih

suka

mendengarkan kata-kata
dari pada mengucapkan
karena

biasanya

social

kesulitan

dengan

mengucapkan.

dalam

orang lain.
Kolaborasi:
6. Libatkan keluarga dalam
melakukan tindakan

6.Dimana

keluarga

membantu
melakukan

dapat
dalam

tindakan

terutama

dalam

mengajarkan anak untuk


berbicara

dan

berpakaian

secara

mandiri.
7.Dimana

Edukasi:
7. Berikan stimulasi untuk
mengadakan
dengan
misal

interaksi
lingkungan,

dengan

alat

permainan

tuna

anak
wicara

dengan
memiliki

gangguan

dan

keterlambatan

dalam

berinterksi
dalam

hingga
melakukan

interksi

harus

diberikan

stimulasi

agar anak terangsang.

8.Pujian
8. Beri
positif

reinforcement
bila

anak

yang

positif

dapat

meningkatkna

motivasi

anak

untuk

berhasil

2.
Gangguan
interaksi
social
berhubungan
dengan menarik
diri ditandai
dengan Ayah
Anak
mengatakan
bahwa Anak
masih malu
bersosialisasi
dengan orang
lain karena
Anak tidak
bisa bicara,
saat dikaji
anak R malu
untuk
memperkenalkan
namanya, saat
diajak kenalan

Setelah

Mandiri:

diberikan

1. Bina

tindakan

belajar.

1.Membina
hubungan

saling saling

percaya

3x24

jam

2. Sering
dengan anak

anak
dengan

Anak mampu
mengadakan
interaksi
social
dengan

dengan
sering

berinterksi
secara

criteria:
-

diri

berinterksi Dengan

interaj=ksi
meningkat

dapat

klien dan keluarga.

diharapkan
social

percaya

mendekatkan

keperawatan
selama

hubungan

dengan

tidak

mensuport
3. Ajak

anak

berinteraksi
teman sebayanya
4. Beri
sentuhan
pada anak.

anak

langsung
kesembuhan

untuk anak.
dengan II.

Berinteksi

teman
lembut

sebaya

dengan
dapat

merangsang
perkembangan anak.
III. Menunjukkan
sayang

kepada

ksaih
anak

sehingga anak semangat

anak R
bersembunyi,
anak lebih
senang nonton
TV sendirian.

lingkungan
walaupun

untuk
Kolaborasi: -

anak
Edukasi:
5. Ajarkan kepada orangtua

mengalami
gangguan
-

untuk

bicara
Anak mulai
bergaul

mengajak

berkomunikasi

anak

dan

sembuh,

baik

verbal

maupun

non

verbal

sembuh

dalam

serta

gangguan pendengaran.

dengan

siapa saja yang datang

IV.

Anak

menjadi

terbiasa berkomunikasi

bertamu ke rumah

dengan

belajar

dengan orang yang baru

teman

dikenal

sebayabya

meningkatkan interaksi

di luar

social.

dan

rumah
3 Resiko
ketergantun
gan
berhubungan
dengan
perkembanga
n terlambat
(tuna

Setelah

Mandiri:

diberikan

1. Bina

tindakan

1. Membina
hubungan

saling

percaya

salaing

hubungan
percaya

mendekatkan

keperawatan

dengan

keperawatan

keluarga.

selama

24

2. Ajarkan

anak

untuk

klien

dapat
diri
dan

wicara)
ditandaiden
gan
Ibu
Anak
mengatakan
anak
masih
dibantu
untuk
berinteraks
i
dengan
teman
disekitarny
a
tetapi
mandi,
memakai
baju,
sepatu
dan
belajar
sendiri.

jam

diharapkan

anak

tidak

melakukan

kegiatannnya 2. Anak

sehari-hari

seperti

dengan

wicara

tuna

dan

seusia

perlu

diberi

bergantung

mandi, memakai baju dan

klien

kepada

orangtua

sepatu

contoh

bagaimana

cara

dengan

criteria

mandi,

memakai

baju

hasil:
-

dan

sepatu

mandiri

Anak mampu

agar

tidak
pada

melakukan

Kolaborasi:

ketergantungan

kegiatannya

3. Libatkan keluarga untuk

orang lain.

sendiri

melakukan

seperti

dirumah

tindakan 3. Keluarga

dapat

membantu

proses

berinteraks

perkembangan

i mandi,

secara

memakai

4. Beri

reinforcement

baju,

positif

sepatu dll

bila berhasil

secara
mandiri

Edukasi:

secara

terhadap

klien

mandiri

dan

baik

anak 4. Pujian

yang

positif

dapat

meningkatkna

motivasi

anak

untuk

belajar.

5. Ajarkan kepada keluarga 5. Jadwal

kegiatan

untuk
kegiatan
anak

membuat

jadwal

sehari-hari

mendisiplinkan

anak

dan

diri

anak

membiasakan
untuk

melakukan

kegiatannya

secara

mandiri

IMPLEMENTASI dan EVALUASI


Hari
Tgl/jam
Selasa
18-032014

NO
Dx KEP.
I

Implementasi
Mandiri:

1.

1. Membina hubungan saling percaya


2. Lakukan latihan komunikasi dengan
memperhatikan

09.00
Wita

Respon Hasil

anak
3. Melakukan

perkembangan
komunikasi

mental
secara

komprehensif baik verbal maupun non


verbal.
4. Melakukan berbicara sambil bermain
dengan

alat

untuk

mempercepat

persepsi anak tentang suatu hal.


5. Memberikan
lebih
banyak
kata
meskipun

anak

belum

mampu

mengucapkan dengan benar.


Kolaborasi:
6. Melibatkan keluarga dalam melakukan
tindakan
Edukasi:

4. Memberikan

stimulasi

untuk

mengadakan

interaksi

dengan

lingkungan,

misal

dengan

alat

permain
5. Memberi reinforcement positif bila
anak berhasil
Mandiri:
1. Melakukan latihan komunikasi dengan
memperhatikan
anak
2. Melakukan
Rabu
19-032014

perkembangan
komunikasi

mental
secara

komprehensif baik verbal maupun non


I

verbal.
3. Memberikan
meskipun

lebih
anak

banyak
belum

kata
mampu

mengucapkan dengan benar

Kamis
20-032014

Mandiri:
1. Melakukan

1.
komunikasi

secara

komprehensif baik verbal maupun non


verbal.
2. Memberikan
meskipun

lebih
anak

banyak
belum

kata
mampu

mengucapkan dengan benar

Selasa
18-032014

Mandiri:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Melakukan interaksi dengan anak

11.08
Wita

sesering mungkuin
3. Mengajak anak untuk
II

berinteraksi

dengan teman sebayanya


4. Memberi sentuhan lembut pada anak
Kolaborasi: Edukasi:
5. mengajarkan

kepada

orangtua

untuk

mengajak anak berkomunikasi dengan


siapa saja yang datang bertamu ke
rumah

Mandiri:

Rabu
19-032014

II

S :
Anak mengatakan bisa mewarnai
1. Mengajak anak untuk berinteraksi
dan menggambar
dengan teman sebayanya
O :
2. Memberi sentuhan lembut pada Motorik halus: Anak mulai bisa
menggambar orang 6 bagian dan
anak
bisa
membuat
lingkaran
dan
segitiga, namun masih kurang
dalam membaca tapi berhitung
sederhana/penjumlahan
yang
kurang dari 20 bisa di jawab
Bahasa/bicara:
mulai
bisa
menyebutkan 7 lawan kata
A : masalah belum teratasi
P
:
intervensi
dilanjutkan
(3,4)
1. Mengajak
anak
untuk
berinteraksi dengan teman
sebayanya
2. Memberi sentuhan
pada anak

Kamis
20-032014

II

Mandiri:
1. Mengajak

anak

untuk

berinteraksi

lembut

dengan teman sebayanya


2. Memberi sentuhan lembut pada anak

Selasa
18-032014

Mandiri:

1.

1. Membina hubungan saling percaya


2. Mengajarkan anak untuk melakukan

11.28
Wita

kegiatannnya

sehari-hari

seperti

mandi, memakai baju dan sepatu


Kolaborasi:
III

3. Melibatkan keluarga untuk melakukan


tindakan dirumah
4. Memberi
reinforcement

positif

terhadap anak bila berhasil


Edukasi:
5. Mengajarkan

kepada

keluarga

untuk

membuat jadwal kegiatan sehari-hari


anak
Rabu
19-03-

III

Mandiri:
1. Membina hubungan saling percaya

1.

2. Mengajarkan
kegiatannnya

anak

untuk

sehari-hari

melakukan
seperti

mandi, memakai baju dan sepatu


Kolaborasi:
3. Melibatkan keluarga untuk melakukan

2014

tindakan dirumah
Edukasi:
4. Mengajarkan

kepada

keluarga

untuk

membuat jadwal kegiatan sehari-hari


anak
Kamis
20-032013

III

Mandiri:
1. Mengajarkan
kegiatannnya
berinteraksi

1.
anak

untuk

sehari-hari
mandi,

melakukan
seperti

memakai

baju

dan sepatu
Kolaborasi:
2. Melibatkan keluarga untuk melakukan

interaksi dirumah
Edukasi:
3. Mengajarkan

kepada

keluarga

untuk

membuat jadwal kegiatan sehari-hari


anak

Você também pode gostar