Você está na página 1de 8

ANALISIS KINEMATIKA DAN DINAMIKA DISMANTLING KOMPONEN

INTERNAL REAKTOR TRIGA MARK II


Suwardiyono

Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

ABSTRAK
ANALISIS KINEMATIKA DAN DINAMIKA DISMANTLING KOMPONEN INTERNAL
REAKTOR TRIGA MARK II. Analisis kinematika dan dinamika adalah merupakan bagian dari
program dekomisioning sebelum dilakukan pekerjaan dismantling. Tujuan anal is is ini untuk
mendapatkan teknik dismantling dan alat potong yang cocok dengan kondisi instalasi komponen
internal reactor, agar supaya pekerjaan dismantling dapat berjalan dengan baik, efisien dan
aman bagi para pekerja dan lingkungan. Analisis ini mencakup semua komponen internal
reactor, termasuk tangki reactor. Metode analisis yang digunakan adalah disain, gambar,
instalasi, fungsi komponen dan simulasi pemotongan komponen. Dengan adanya program ini
dapat mempermudah
pengoperasian
alat potong di dalam
pekerjaan
dismantling,
meminimalisasi kecelakan kerja, mudah menghandling limbahnya dan demikian juga limbah
yang ditimbulkan oleh alat potong dapat diminimalisasi.

ABSTRACT

"

KINEMA TICS AND DYNAMICS ANALYSIS FOR DISMANTLING


COMPONENTS
INTERNAL OF TRIGA MARK II REACTOR. Kinematics and dynamics analysis is a part of
decommissioning program before dismantling task. Aims of this analysis to obtain the best
dismantling technique and cutting tolls which agree with installation condition of reactor internal
components, for the dismantling task can good on going, efficient and high safety for workers
and environment. This analysis cosist of reactor internal components, include reactor tank. The
analysis methode is used of design, drawing, installation, funtion of component, and component
cutting simulation. With this program can be easy in the operation of cutting tolls in the
dismantling task, minimize of worke accident, easy to handling of waste and also minimize waste
generated by cutting tolls.

PENDAHULUAN
Pekerjaan utama dekomisioning reaktor riset dan fasilitas nuklir adalah
dismantling dan pengelolaan limbah radioaktif dari semua jenis komponen
reaktor dan fasilitas nuklir serta limbah radioaktif yang ditimbulkan dalam
pekerjaan dismantling. Analisis kinematika dan dinamika merupakan langkah
penting yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan dismantling, untuk
mengatasi limbah komponen internal reaktor yang mempunyai paparan radiasi
cukup tinggi yang membahayakan terhadap manusia dan lingkungan. Analisis
kinematika dan dinamika dilakukan setelah karakterisasi komponen internal
reaktor selesai dilakukan. Karakterisasi komponen internal reaktor melakukan
identifikasi mengenai jenis material, jenis radionuklida, tingkat paparan radiasi
dan menginventarisasikannya.
Hasil analisis kinematika dan dinamika
komponen internal reactor, s.ebagai dasar untuk menentukan kinematika dan
dinamika alat potong yang akan digunakan di dalam pekerjaan dismantling.
Alat-alat potong tersebut masih harus dimodifikasi terlebih dahulu, karena pada
umumnya alat-alat potong yang tersedia dipasaran belum siap digunakan untuk
melakukan dismantling. OJ dalam modifikasi alat potong ini juga dirancang
teknik pengoperasian sistem jarak jauh, dengan sistem master- sleave
Hasi! Penelitian Tahun 2000

manipulator atau robot yang disesuaikan dengan kondisi instalasi komponen


internal reaktor. Pemilihan alat potong dengan melalui beberapa analisis seperti
ini, pekerjaan dismantling dapat berjalan dengan lancar, efisien, aman, selamat
dari paparan bahaya radiasi yang berlebihan dan dapat meminimalisasi limbah
radioaktif yang ditimbulkan. Dari hasil pengukuran pad a waktu up-grading 2000
KW Reaktor Triga Mark II Bandung (RTMB), terdapat beberapa komponen
yang memerlukan handling khusus karena memiliki paparan radiasi yang cukup
tinggi. Hal ini terjadi karena kompopnen tersebut teraktivasi. Aktivasi
alumunium dan stainless steel didominasi oleh nuklida Co-50, permukaan
reflektor oleh nuklida Cs-137, dan grafit oleh nuklida H-3 dan C-14.
Berdasarkan data-data paparan radiasi tersebut sangatlah mustahil dilakukan
pemotongan komponen internal reaktor secara langsung oleh manusia dengan
menggunakan alat potong. Pemotongan harus dilakukan menggunakan alat
potong dengan sistem operasi jarak jauh seperti mastersleave, robot atau alat
potong yang telah modifikasi, disesusikan dengan kondisi komponen yang akan
dipotong. Upaya tersebut adalah untuk mengurangi terjadinya paparan radiasi
terhadap para pekerja dan penyebaran material atau debu-debu radioaktif yang
ditimbulkan pada waktu dilakukan pemotongan/dismantling
kelingkungan.
Sistem pewadahan
dan transportasi
dari lokasi dismantling
menuju
pengangkutan untuk pengolahan atau penyimpanan dapat ditentukan dengan
sistem yang lebih aman dan efektif. Dengan demikian prinsip keselamatan
kerja radiasi ALARA dapat terpenuhi.

ANALISIS KINEMA TIKA DAN DINAMIKA


Analisis Kinematika dan Dinamika Komponen
Lingkup kerja analisis kinematika dan dinamika terdiri dari semua
komponen internal reactor dan tangki reaktor, lihat Gambar 1. Analisis
kinematika dan dinamika dilakukan setelah karakterisasi komponen-komponen
internal reaktor Triga Mark II Bandung, dengan menginventarisasi mengenai
jenis material, radionuklida, tingkat paparan radiasi seperti yang terlihat pada
Tabel 1. Selanjutnya dilakukan analisis kinematika dan dinamika dengan
bantuan disain, gambar, instalasi dan fungsi dari komponen tersebut. Analisis
kinematika mempelajari dan menganalisis semua gerakan relatif komponen
serta interferensinya di dalam instalasi. Analisis dinamika mempelajari dan
menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada komponen dan gerakan yang
dihasilkan oleh gaya-gaya tersebut pada waktu difungsikan maupun dalam
keadaan diam, letak kesetimbangan dan stabilitasnya, sehingga diperoleh datadata komponen tersebut mengenai aspek keselamatan kerja jika dilakukan
pemotongan dan akses yang dapat dilakukan oleh alat potong secara optimal.
Dari data-data yang diperoleh dapat di analisis dan ditentukan teknik
pemotongan komponen, sehingga pemilihan alat potong benar-benar telah
disesuaikan dengan kondisi komponen yang akan dipotong. Adapun alat-alat
potong yang sering digunakan biasanya ada dua jenis, yaitu: alat potong termal
dan alat potong mekanik. Kedua alat potong tersebut dapat dioperasikan
menggunakan sistem operasi jarak jauh dengan kondisi di dalam air maupun di
luar air. Dasar pemilihan alat potong dengan pengoperasian jarak jauh yang

Hasil Penelitian Tahun 2000

150

akarl digunakan apakah harus menggunakan alat potong termal atau alat
potong mekanik ditentukan dari hasil analisis kinematika dan dinamika serta
karakterisasi komponen yang akan dipotong.

Hasil

Penelitian

Tahun2000

151

Tabel1. Karakterisasi Komponen


( Up-Grading ~OOOKW )
No.

Jenis Komponen

Reflektor

Pipa Reflektor

AI 6061 T6

Bellow

AI 6061 T6

Klem Bellow

AI 6061 T6

Permukaan C.T.

AI 6061 T6

Material
AI 6061 T6

Grafit

Rak Fuel

AI 6061 T6

Lazy Susan

AI 6061 T6

Thermalizing
Column

AI 6061 T6

Thermal Column

AI 6061 T6

10

Beam Port

AI 6061 T6

Internal Reaktor Triga Mark II Bandung


Radio
Nuklida
Co60
Cs 137
H-3,C14
Co60

Cs 1371

Co 60
Cs 137
Co GO
Cs 137
Co60

Cs131
Co60
Cs 137

Ca60
Cs 137
Co60
Cs 137
Co60

Cs137
Co 60
Cs 137

Paparan Radiasi
( Rad/Jam
)

Pengukuran

66

09/05/1996

70-110

09/05/1996

110-130

09/05/1996

110 -150

09/05/1996

560

09/05/1996

09/05/1996

1000-2500

22/05/1996

0,3 -3

05/03/1997

0,2 ~ 3,2

05/03/1997

0,28 -1,5

05/03/1997

Analisis Kinematika dan Dinamika Alat Potong


Analisis kinematika dan dinamika alat potong adalah mempelajari dan
merancang sistem alat potong beserta alat pendukungnya. Alat potong
dirancang agar mampu melakukan gerakkan pemotongan komponen di dalam
tangki reaktor dan memiliki setabilitas yang kokoh. Seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Analisis

HasiJ PeneJitian Tahun 2000

Kinematika

152

Dan Dinamika Alat Potong

Analisis kinematika dan dinamika alat potong. Alat potong gergaji piringan
ditopang dan digerakan oleh sistem robot, robot penopang dapat bergerak
maju mundur, batang pemegang pisau gergaji piringan dapat melakukan
gerakkan kekiri-kekanan dan naik-turun serta berputar 360, pisau gergaji
piringan melakukan pemotongan dengan gerakkan memutar; Gambar 3.
memperlihatkan interferensi alat potong dengan komponen tangki reaktor;
Gambar 4. analisis kinematika instalasi alat potong sistem remot dan crane.

Gambar 3. Interferesi

Alat Potong Dengan Komponen Tangki Reaktor

Gambar 4. Analisis Kinematika Instalasi Alat Potong System


Remot Dan Crane

HasH Penelitian

Tahun 2000

153

Analisis

Kinematika

Tansportasi

dan

Pewadahan pad a Dismantling

Komponen
Pemotongan komponen
Setelah dilakukan kajian dan rancang bangun alat potong dan dipilih
yang paling cocok untuk melakukan pemotongan komponen internal reactor,
maka langkah selanjutnya harus ditentukan ukuran besar potongan komponen
dengan membagi menjadi beberapa bagian. Besarnya potongan disesuaikan
dengan kapasitas grip pengangkat maupun kontainer/wadah potongan limbah
yang telah disiapkan. Gambar 5 .menunjukkan
teknik pemotongan bejana
tekan reaktor menjadi beberapa segmen. Gambar 6, teknik pemotong plasma
dengan manipulator robot (alat potong termal). Gambar 7, teknik pemotong
gergaji dengan mastersleave manipulator (alat potong mekanik).

Gambar 5. Teknik Pemotongan Bejana Tekan Reaktor

Gambar 6. Teknik Pemotongan Plasma Dengan Manipulator Robot


154
Hasil

Penelitian

Tahun

2000

Gambar 7. Teknik Pemotongan

Gergaji Dengan Mastersleave

Manipulator

Grip Potongan Komponen


Pad a waktu melakukan pemotongan komponen, grip sebagai pemegang
sudah dipasang pada bagian komponen yang akan dipotong sedemikian rupa
sehingga pada waktu pemotongan selesai bagian potongan tersebut tidak jatuh
ke bawah dan dapat langsung diangkat ke alas dan dimasukan ke dalam
kontainer/wadah yang telah disiapkan.
Transportasi Potongan Komponen
Bagian komponen yang sudah dipotong dan sudah dijepit dengan grip,
maka sudah siap diangkat. Grip tersebut merupakan rangkaian pengangkat
yang dipasang pada bagian ujungnya yang dihubungkan dengan kabel/sling
dan digulung oleh drum pengangkat, sehingga pengangkatan potongan
komponen tersebut tinggal menekan tombol pengoperasian, Selanjl,Jtnya
dimasukan ke dalam kontainer limbah. Untuk menghindari paparan radiasi
yang berlebihan terhadap para pekerjanya, wadah limbah atau kontainer
tersebut ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi grip pengangkat.
Pewadahan
Untuk pewadahan potongan komponen disiapkan kontainer/wadah yang
disesuaikan
dengan
jenis komponen,
tingkat paparan
radiasi
dan
radionuklidanya. Kontainer yang digunakan dapat berbentuk kotak/bok atau
berbentuk silinder/bulat yang didisain agar mampu sebagai wadah sekaligus
perisai radiasi. Jika potongan komponen telah dimasukkan di dalam wadah
limbah tidak membahayakan
lagi bagi para pekeja, pengankutan dan
lingkungan. Wadah limbah/kontainer juga didisain memenuhi uji mekanis dan
uji termis.

Hasil Penelitian Tahun 2000

155

,."

Transportasi Kontainer
Pengangkutan
kontainer/wadah
limbah dari lokasi dismantling
menggunakan pesawat pengangkat/crane yang telah disipkan pad a instalasi
dismantling. Selanjutnya menggunakan alat angkut forklif, lori atau langsung
naik di atas truk pengangkut limbah radioaktif. Se!anjutnya limbah tersebut
dibawa ke tempat penyimpanan sementara, pengolahan atau lansung ke
penyimpanan lestari.

PEMBAHASAN
Permasalahan yang sering terjadi di negara berkembang yang belum
maju di bidang teknologi maupun rancang bang un, analisis kinematika dan
dinamika ini jarang dilakukan bahkan diabaikan dengan alasan dana dan
sumber daya manusia. Pad a umumnya pekerjaan dismantling dilakukan pada
pokok sasarannya saja. Akibatnya komponen internal reaktor berantakan di
luar gedung reaktor yang potensi menimbulkan permasalahan
seperti
pencemaran lingkungan, penanganan komponen menjadi lebih sulit. Kalau
dismantling dilakukan akan memakan waktu lebih lama karena memerlukan
penambahan peralatan dan memerlukan dana yang lebih besar. Limbah
sekunder yang ditimbulkan akan lebih banyak, dan para pekerjanya akan
menerima dosis radiasi yang lebih besar.

KESIMPULAN
Oengan analisis kinematika dan dinamika komponen internal reaktor
sebelum dilakukan dismantling, maka pemilihan alat-alat potong akan lebih
tepat, efisien, aman penggunaanya,
dapat meminimalisasi limbah yang
ditimbulkan, lebih mudah menghandling serta transportasi limbahnya. Oasis
radiasi yang diterima oleh para pekerja dapat diminimalisasi, demikian juga
penyebaran radiasi kelingkungan dapat dihindari.

DAFTARPUSTAKA
1. MITSUO TACHIBANA,
Computer Simulation Systems for Analyzing
Optimum Dismantling Procedures on Nuclear Facilities, JAERI, Japan,
December 1997
2. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, State of the Art Technology
for Decontamination and Dismantling of Nuclear Facilities, Technicaal
Reports Series, No. 395, Viena, 1999
3. SUWARDIYONO, WASITO, SUTOTO, Studi Dismantling Fasilitas Nuklir,
Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah, Volume1 No.2, Jakarta, Desember
1998
4. MUHAMMAD FARUQ, Program Up-Grading 2000 KW Sebagai Antisipasi
Dekomisioning
Reaktor Triga Mark II Bandung,
Jurnal Teknologi
Pengelolaan Limbah, Volume 1 No.2, Jakarta, Oesember 1998
5. ARGONNE NATIONAL LABORATORY, Technology Development Division
Decontamination and Decommissioning Program, USA., FY. 1999

Hasil Penelitian Tahun 2000

156

Você também pode gostar