Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Berdasarkan data pengamatan, ditemukan 5 jenis hewan tanah, yaitu Gryllus assimilis,
Chelisoches morio, Dinoponera australis, Geotrupes pyrenaeus,
spesies Gryllus assimilis ditemukan pada ulangan 1, 2, 3, dan 4, dengan jumlah total 11 ekor. Pada
H'
ln S
R=
s1
ln N
pi=
n
N
n = jumlah spesies
N= jumlah semua spesies yang ditemukan
'
Indeks keanekaragaman H =pi ln pi
= 1, 27
H'
Indeks pemerataan E= ln S
=0.79
s1
R=
Indeks kekayaan
ln N
= 1.19
Berdasarkan
hasil
analisis
data
menggunakan
teknik
analisis
hasil data faktor abiotik didapatkan suhu udara 27oC, suhu tanah 22oC,
kelembaban tanah 74 %, pH tanah 7, dan tingkat kesuburan little.
Kesimpulan
Shannon
dan
sementara
Wiener
(H)
yang
didapat
memiliki
tingkat
adalah
indeks
keragaman
keanekaragaman
rendah.
sedangkan untuk organisme epifauna membutuhkan suhu yang relatif rendah untuk hidup
(Kamal, 2011). Pada pengukuran faktor abiotik di tempat praktikum mendapatkan nilai suhu 27OC untuk
udara dan suhu 22OC untuk tanah. Diperkirakan suhu udara yang relatif tinggi mengakibatkan
keanekaragaman dan kekayaan cukup rendah. Sedangkan untuk kemerataan jenis mendapatkan nilai
sedang, hal ini kemungkinan disebabkan beberapa jenis organisme terperangkap pada saat malam hari
atau saat suhu sedang turun.
Pada pengukuran pH tanah, didapatkan nilai 7. Pengukuran pH sangat di perlukan dalam melakukan
penelitian mengenai makro fauna tanah. Keadaan iklim daerah dan berbagai tanaman yang tumbuh pada
tanahnya serta berlimpahnya mikroorganisme yang mendiami suatu daerah sangat mempengaruhi
keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme selain itu pH tanah juga mempengaruhi vegetasi sekitar
dimana organisme epifauna mendaptkan makan (Leksono, 2007). Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pH tanah seharusnya sudah sesuai untuk keadaan vegetasi, namun keanekaragaman
dan kekayaan masih relatif rendah. Kemungkinan yang terjadi adalah kesalahan ukur atau alat yang sudah
tidak valid.
Selain pH tanah, kesuburan dan kelembaban tanah juga akan mempengaruhi vegetasi sekitar sehingga
akan mempengaruhi epifauna di sekitar. Sesuai yang dikatakan Leksono (2007) bahwa Dalam sistem
tanah, interaksi biota tanah tampaknya sulit dihindarkan karena biota tanah banyak terlibat dalam suatu
jaring- jaring makanan dalam tanah. Dengan demikian keadaan lingkungan juga akan mempengaruhi
keragaman, kekayaan, dan kemerataan epifauna suatu tempat ( Hardjowigeno, 2007)
Pustaka
Maguran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey: Princeton
University Press.
Kamal, Mustafa. 2011, Keanekaragaman Jenis Arthrophoda di Gua Putri dan Gua Selabe
Kawasan Karst Padang Bindu, OKU Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains. Vol
14 (1).
Leksono, A.Setyo.2007.Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif.Malang : Bayumedia.
Hardjowigeno, Sarwono.2007.Ilmu Tanah.Jakarta : Akademika Pressindo.
Michael, P. 1994. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI-Press.
Jakarta
Suin, M. N. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.