Mahasiswa memiliki begitu banyak aktifitas, mulai dari aktifitas
akademik, organisasi, sampai aktifitas di luar dua hal tersebut. Dunianya sangat penuh dengan aktifitas, baik untuk belajar maupun untuk mengembangkan diri dan kemampuannya. Hal itu terkadang membuat mereka lupa kebutuhan mereka sendiri, baik asupan nutrisi yang kurang seimbang ataupun istirahat yang tidak cukup. Aktifitas yang padat dan asupan nutrisi yang kurang seimbang dapat menjadi pemicu terjadinya anemia. Anemia atau kekurangan sel darah merah menunjukkan kemampuan darah mengangkut oksigen di bawah normal dan ditandai oleh hematokrit yang rendah. Anemia dapat disebabkan oleh penurunan laju eritropoiesis, kehilangan eritrosit dalam jumlah besar, atau defisiensi kandungan hemoglobin eritrosit. Anemia karena defisiensi zat besi umumnya terjadi pada remaja, khususnya pada mahasiswa. Anemia karena defisiensi zat besi ini biasanya terjadi apabila makanan yang dikomsumsi sehari-hari kurang mengandung zat besi. Zat besi merupakan komponen penting dari hemoglobin. Tanpa zat besi hemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen ke seluruh tubuh secara efektif, sedangkan oksigen sangat dibutuhkan oleh setiap sel tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya masing-masing. Kadar normal hemoglobin pada wanita yaitu 12-16 g/dL dan pada pria yaitu 14-18 g/dL. Penyebab dari anemia karena defisiensi zat besi biasanya yaitu :
Kehilangan darah yang banyak, baik karena luka ataupun saat
menstruasi bagi perempuan Kurangnya kandungan zat besi dalam makanan yang dikomsumsi sehari-hari Penyerapan zat besi yang kurang oleh tubuh
Pembentukan sel darah merah bergantung pada pasokan adekuat
bahan-bahan dasar esensial yang sebagian diantaranya tidak dapat disintesis di tubuh tetapi harus disediakan melalui makanan, seperti halnya zat besi yang disediakan dalam makanan. Secara umum, wanita menyimpan zat besi yang lebih sedikit dibandingkan pria karena mengalami menstruasi. Oleh sebab itu, wanita pun lebih rentan mengalami anemia dibandingkan pria. Terdapat beberapa hal yang nampak penderita saat mengalami anemia. Berikut beberapa hal tersebut : 1. Penderita tampak pucat, terutama pada telapak tangan dan lidah 2. Nadi penderita terasa cepat dan denyut nadi biasanya juga keras
3. Tekanan darah penderita normal, tetapi tekanan diastolik rendah.
4. Pada auskultasi, sering ditemukan mendengung yang terus menerus pada vena-vena di leher, atas klavikula. Bagi yang mengalami anemia akibat asupan nutrisi yang kurang seimbang dapat dilakukan penanganan yang relatif lebih mudah. Asupan nutrisi dari makanan sebaiknya diperbaiki dan disarankan untuk mengkomsumsi suplemen penambah darah. Suplemen penambah darah yang mengandung zat besi sebaiknya dikomsumsi dalam keadaan perut kosong agar zat besi dapat diserap dengan baik dan tidak mengkomsumsinya bersamaan dengan obat antasida atau susu atau karena dapat mengganggu penyerapan zat besi. Kadar hemoglobin biasanya dapat kembali normal setelah terapi selama 2 bulan. Akan tetapi disarankan untuk tetap mengkomsumsi suplemen penambah darah selama 6-12 bulan untuk mengganti cadangan zat besi dalam tubuh.