Você está na página 1de 32

PENGANGGURAN

Sumber Data : www.bps.go.id


ANGKA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
WAKTU PRESENTASE TINGKAT
PENGANGGURAN
TERBUKA (TBT)

KETERANGAN

PENYEBAB

2013

Februari

Agustus

5.92%

6.25%

Terjadi penurunan pada sektor Pertanian (5,01%) dan


sektor lainnya (5,73%) dan peningkatan penyerapan
Angkatan Kerja yang
Bekerja : 114.000.000 orang tenaga kerja yang cukup baik pada sektor
perdagangan (3,29%) sektor konstruksi (12,95%) dan
Penduduk yang Bekerja :
sektor industri (4,01%). Tingkat pengangguran
121.200.000 orang
tertinggi dipegang oleh peduduk dengan tingkat
pendidikan maksimal SD/sederajat. Pengangguran
dengan tingkat pendidikan sampai Perguruan Tnggi
hanya sebesar 6,96% saja.

Angkatan Kerja yang


Presentase TBT meningkat karena terjadi penurunan
Bekerja : 118.200.000 orang penyerapan tenaga kerja pada sektor Pertanian
(2,08%) sektor konstruksi (7,51%) dan sektor industri
(3,19%). Peningkatan hanya terjadi pada sektor jasa
kemasyrakatan (6,49%) sektor perdagangan (2,5%)
dan sektor keuangan (9,4%). Tingkat pengangguran
tertinggi tetap dipegang oleh penduduk dengan
tingkat pendidikan maksimal SD/sederajat.
Presentase tingkat pengangguran dengan pendidikan
Perguruan Tinggi menurun menjadi 6,83% saja.

Penduduk yang Bekerja :


110.800.000 orang
Agustus

6.25%

penyerapan tenaga kerja pada sektor Pertanian


(2,08%) sektor konstruksi (7,51%) dan sektor industri
(3,19%). Peningkatan hanya terjadi pada sektor jasa
kemasyrakatan (6,49%) sektor perdagangan (2,5%)
dan sektor keuangan (9,4%). Tingkat pengangguran
tertinggi tetap dipegang oleh penduduk dengan
tingkat pendidikan maksimal SD/sederajat.
Presentase tingkat pengangguran dengan pendidikan
Perguruan Tinggi menurun menjadi 6,83% saja.

2014

Februari

Agustus

5.70%

5.94%

Angkatan Kerja yang


Penurunan drastis angka TBT dari periode
Bekerja : 125.300.000 orang sebelumnya terjadi karena terjadi peningkatan
penyerapan tenaga kerja di hampir seluruh sektor,
terutama sektor jasa dan kemasyarakatan (3,59%)
Penduduk yang Bekerja :
sektor perdagangan (1,77%) dan sektor industri
118.200.000 orang
(2,6%). Penurunan penyerapan tenaga kerja hanya
terjadi pada sektor pertanian. Penduduk dengan
tingkat pendidikan maksimal SD/sederajat tetap
mendominasi pada jumlah TBT. Pengangguran
dengan tingkat pendidikan lulusan Perguruan Tinggi
meningkat menjadi 7,49%

Angkatan Kerja yang


Terjadi peningkatan namun tidak begitu signifikan
Bekerja : 121.900.000 orang pada presentase TBT karena penurunan tingkat
penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian dan
Penduduk yang Bekerja :
jasa kemasyakatan. Namun peningkatan yang baik
114.600.000 orang
terjadi di hampir semua sektor lainnya terutama
sektor konstruksi, sektor perdagangan, dan sektor
Industri. Penangguran masih didominasi oleh lulusan
maksimal SD/sederajat.

2015

Februari

5.81%

Angkatan Kerja yang


Penurunan TBT kembali terjadi di awal tahun 2015.
Bekerja : 128.300.000 orang hal ini terjadi karena peningkatan penyerapan tenaga
kerja pada sektor Industri (6,43%) sektor jasa
kemasyakatan (5,03%) sektor perdagangan (3,25%)
Pengangguran dengan tingkat pendidikan sampai
SD/sederajat tidak mengalami perubahan yang
signifikan dan tetap dominan.

Penduduk yang Bekerja :


120.800.000 orang
Februari

Agustus

5.81%

6.18%

Penurunan TBT kembali terjadi di awal tahun 2015.


hal ini terjadi karena peningkatan penyerapan tenaga
kerja pada sektor Industri (6,43%) sektor jasa
kemasyakatan (5,03%) sektor perdagangan (3,25%)
Pengangguran dengan tingkat pendidikan sampai
SD/sederajat tidak mengalami perubahan yang
signifikan dan tetap dominan.

Angkatan Kerja yang


Dibandingkan periode yang lalu, presentase TBT
Bekerja : 122.400.000 orang Agustus 2015 meningkat walaupun tidak begitu
tajam. Terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja
pada sektor konstruksi (12,77%) sektor perdagangan
Penduduk yang Bekerja :
(3,42%) dan sektor keuangan (7,92%) namun
114.800.000 orang
penurunan lagi lagi terjadi pada sektor pertanian.
Pengangguran dengan tingkat pendidikan sampai
SD/Sederajat tidak mengalami perubahan yang
signifikan dan tetap dominan.

SOLUSI

a) Menyediakan kesempatan
pendidikan untuk penduduk
dengan keterampilan dasar yang
rendah atau bahkan tanpa
memerlukan keterampilan dasar
sama sekali. B) Menghilangkan
penghalang yang membatasi
kaum muda untuk menuju
jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. c) membuat pendidikan
tinggi lebih mudah diakses dan
meningkatkan relevansi dengan
dunia kerja. d) mengadakan
pelatihan keterampilan yang
intensif. Sumber : www.okezone.com

tinggi. c) membuat pendidikan


tinggi lebih mudah diakses dan
meningkatkan relevansi dengan
dunia kerja. d) mengadakan
pelatihan keterampilan yang
intensif. Sumber : www.okezone.com

a) Menggelar Gerakan
Penanggulangan Pengangguran
di seluruh Indonesia. b)
Membuka lapangan pekerjaan
baru di bidang formal maupun
informal. c) Membangun
hubungan industrial yang
kondusif dan harmonis. d)
Melaksanakan program padat
karya, pengembangan wirausaha
produktif, dan memperbanyak
pelaksanaan bursa kerja. e)
memberikan kesempatan bagi
lulusan SMA, SMK, dan Sarjana
untuk magang di dunia usaha
dan industri. Sumber : Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin
Iskandar, dari situs resmi sekretariat
kabinet.

a) Peningkatan kompetensi dan


produktivitas tenaga kerja untuk
memasuki pasar tenaga kerja. b)
Peningkatan kualitas pelayanan
penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja. c) Penciptaan
hubungan industrial yang
harmonis dan memperbaiki iklim
ketenagakerjaan. d) Peningkatan

a) Peningkatan kompetensi dan


produktivitas tenaga kerja untuk
memasuki pasar tenaga kerja. b)
Peningkatan kualitas pelayanan
penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja. c) Penciptaan
hubungan industrial yang
harmonis dan memperbaiki iklim
ketenagakerjaan. d) Peningkatan
perlindungan tenaga kerja,
menciptakan rasa keadilan dalam
dunia usaha dan pengembangan
sistem pengawasan
ketenagakerjaan. e) memperkuat
fungsi pendukung; manajemen
dan pengawasan internal, serta
perencanaan dan
pengembangan. Sumber :
PERMENAKERTRANS NO.14 TAHUN 2015

BALANCE OF PAYMENT
Sumber Data : www.bi.go.id
LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA REALISASI TRIWULAN IV 2014
LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA REALISASI TRIWULAN II 2015
dalam juta USD
BALANCE OF PAYMENT
WAKTU

Triwulan I 2013

TOTAL

SELISIH
PERHITUNGAN
BERSIH

NERACA
KESELURUHAN

-1429

-1048

-2477

Triwulan II 2013

-4061

1416

-2645

Triwulan III 2013

4356

56

4412

Triwulan IV 2013

-7105

-220

-7325

Triwulan I 2014

2154

-88

2066

Triwulan II 2014

4334

-38

4297

Triwulan III 2014

7691

-1216

6475

PENYEBAB

Penurunan defisit transaksi berjalan terutama


didukung oleh naiknya surplus neraca
perdagangan barang, yang bersumber dari
bertambahnya surplus neraca perdagangan non
migas dan menyempitnya neraca perdagangan
migas. kenaikan surplus transaksi modal
finansial terutama didorong meningkatnya
penarikan pinjaman luar neger iswasta dan
penarikan simpanan bank domestik di luar
negeri.

ditengah proses pemulihan global yang lebih


lambat dari perkiraan, kinerja transaksi berjalan
baik. Persepsi positif investor terhadap prospek
ekonomi Indonesia dan imbal hasil yang tetap
menarik mendorong aliran masuk modal asing
yang cukup besar dan mampu membiayai defisit
di transaksi berjalan. secara keseluruhan tahun
kinerja NPI 2014 mencatat perbaikan signifikan
didukung oleh keberhasilan sinergi kebijakan
stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia dan
pemerintah.

kinerja NPI 2014 mencatat perbaikan signifikan


didukung oleh keberhasilan sinergi kebijakan
stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia dan
pemerintah.
Triwulan IV 2014

2986

-575

2410

Triwulan I 2015

2217

-914

1303

keseimbangan eksternal Indonesia sampai


Triwulan II tahun 2015 membaik, tercermin dari
turunnya defisit transaksi berjalan. terjadi
penurunan surplus pada transaksi modal dan
finansial sehingga tidak dapat membiayai
sepenuhnya defisit transaksi berjalan sehingga
neraca keseluruhan mengalami defisit.

Triwulan II 2015

-1992

-933

-2925

SOLUSI

a) Peningkatan cadangan devisa. b)


Perbaikan perekonomian global. c)
mencermati risiko yang bersumber dari
perekonomian global, terutama risiko yang
bersumber dari normalisasi kebijakan the
Fed (Keputusan Bank Sentral Amerika) dan
risiko melambatnya ekonomi China yang
dapat mempengaruhi prospek kinerja NPI.

a) Pemulihan ekonomi global. b) reformasi


struktural pemerintah. c) Perbaikan neraca
perdagangan migas yang diakibatkan
melemahnya harga minyak dunia. d)
Secara konsisten fokus pada upaya
pengelolaan defisit transaksi berjalan ke
arah yang lebih sehat melalui bauran
kebijakan moneter dan makroprudensial
(kebijakan yang ditetapkan bank sentral
untuk mencapai dan memelihara
Stabilkitas Sistem Keuangan) didukung
oleh langkah reformasi struktural
pemerintah baik di sektor riil maupun
migas.

untuk mencapai dan memelihara


Stabilkitas Sistem Keuangan) didukung
oleh langkah reformasi struktural
pemerintah baik di sektor riil maupun
migas.

a) dilanjutkannya proses pemulihan


keseimbangan eksternal Indonesia yang
lebih sehat dengan dilakukannya
perbaikan kinerja ekspor nonmigas,
khususnya produk primer. b) Rencana
percepatan pembangunan berbagai proyek
infrastruktur. c) Reformasi struktural yang
masih dicanangkan oleh pemerintahan
Indonesia. d) memanfaatkan situasi akibat
melemahnya harga minyak dunia untuk
memperbaiki defisit neraca perdagangan
migas. e) Mengurangi ketergantungan dari
pembiayaan modal asing portofolio dan
meningkatnya peran pembiayaan dalam
bentuk investasi langsung dan utang
jangka panjang. f) mencermati resiko
eksternal dan domestik yang dapat
mengganggu upaya untuk menjaga kinerja
Neraca Pembayaran Indoenesia.

INFLASI
Sumber Data : www.bi.go.id
WAKTU

TINGKAT INFLASI NASIONAL

2013

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Bulan ke
Bulan
1,08&
0.75%
0.63%
-0.10%
-0.03%
1.03%
3.29%
1.12%
-0.35%
0.09%
0.12%
0.55%

Tahun
(Kalender)
1.03%
1.79%
2.43%
2.32%
2.30%
3.35%
6.75%
7.94%
7.57%
7.66%
7.79%
8.38%

2014

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

1.07%
0.26%
0.08%
-0.02%
0.16%
0.43%
6.93%
0.47%
0.27%
0.47%
1.50%
2.46%

1.07%
1.33%
1.41%
1.39%
1.56%
1.99%
2.94%
3.42%
3.71%
4.19%
5.75%
8.36%

2015

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus

-0.24%
-0.36%
0.17%
36%
0.50%
0.54%
0.93%
0.39%

-0.24%
-0.61%
-0.44%
-0.08%
0.42%
0.96%
1.90%
2.29%

September
Oktober

-0.05%
-0.08%

2.24%
2.16%

PENYEBAB

SOLUSI

1) Kenaikan harga barang impor karena semakin melemahnya


nilai rupiah. 2) Kenaikan tingkat upah tenaga kerja yang tidak
diimbangi oleh peningkatan produktifitasnya. 3) Kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah mencapai seperlima dari
pengeluaran pemerintah pusat. 4) Kenaikan harga komoditas
bawang merah, cabai merah, ikan segar, beras, nasik lauk,
rokok kretek filter 5) kenaikan tarif listrik, tarif angkutan udara,
tarif tukang bukan mandor, dan upah pembantu rumah tangga.

a) Pengendalian Bank Indonesia


dengan Pemerintah dalam upaya
pengendalian inflasi terus diperkuat
baik pada tingkat pusat maupun
daerah, baik dalam bentuk Tim
Pengendalian Inflasi maupun Tim
Pengendalian Inflasi Daerah. B)
Menjamin kelancaran distribusi
pasokan pangan dari sentra produksi
pangan ke tempat tempat yang
memerlukannya. c) membuka keran
impor bahan pangan ketika pasokan
dalam negeri diperkirakan tidak akan
mencukupi dan diumumkan jauh jauh
hari sehingga harga bahan pangan
belum sempat meroket. d) Meredam
dampak depresiasi nilai tukar rupiah
terhadap kenaikan harga barang
barang pada umumnya. e) pencabutan
subsidi BBM. Sumber : www.republika.co.id

1) Sentra penghasil padi pada sebagian daerah mengalami


gagal panen. 2) Pasokan ikan dari nelayan berkurang akibat
cuaca buruk. 3) Pasokan cabe rawit dari petani berkurang. Salah a) menaikkan suku bunga acuan; BI
rate sebesar 25 basis poin menjadi
satunya akibat pengaruh letusan gunung Kelud. 4) Harga emas
7,75%.
Sumber : www.metrotvnews.com b)
di pasar internasional meningkat. 6) Naiknya harga sewa rumah.
Menyediakan
persediaan barang yang
5) Pasokan bayam dari petani berkurang akibat pengaruh cuaca
cukup
dan
mendistribusikannya
dengan
buruk 7) Kenaikan pajak daerah 8) peningkatan intensitas
baik ke masyarakat. Sumber :
perjalanan udara. 9) Kenaikan harga BBM yang berdampak pada
www.kompasiana.com
kenaikan beragam tarif seperti contohnya tarif listrik dan
angkutan

a) Peningkatan alokasi anggaran dalam


rangka meningkatkan ketahanan
pangan dan energi nasional. b)
menjaga stabilitas harga. c)
1) Kenaikan tarif angkutan udara. 2) Kenaikan tarif angkutan
mendukung
kelancaran arus distribusi
darat. 3) Kenaikan harga ikan segar akibat cuaca buruk. 4)
bahan kebutuhan pokok dan barang
Kenaikan harga daging ayam. 5) Kenaikan cabai merah 6)
strategis.
d) peningkatan produksi dan
Kenaikan harga beras akibat berkurangnya jumlah pasokan. 7)
produktivitas
bahan pangan nasional e)
Kenaikan harga daging sapi. 8) Kenaikan tarif Kereta Api.
pengendalian volatilitas nilai tukar
rupiah. f) penguatan peran
pengendalian inflasi. Sumber :
www.ampera.co

www.ampera.co

Você também pode gostar