Você está na página 1de 8

3.

RENCANA KEPERAWATAN

No

Diagnosa Keperawatan

Nyeri Akut

Tujuan
Setelah

dilakukan

Intervensi
tindakan Pain Management

keperawatan selama 2 x 24 jam,

1. Lakukan

komprehensif,

nyeri dari 4 menjadi 2 (1-10).

karakteristik,

NOC label: Pain Level

frekuensi,

1. Skala nyeri pasien berkurang


dari 4 menjadi 2 dari rentangan
(1-10).
2. Pasien melaporkan bahwa nyeri
berkurang ketika menarik napas
setelah melakukan manajemen
rasa

nyaman

setelah nyeri berkurang


NOC label : Pain Control
1. Pasien mampu mengontrol dan

Pain Management

pengkajian

diharapkan terjadi penurunan skala

nyeri
3. Menyatakan

Rasional
nyeri

meliputi
awitan

kualitas,

yang
lokasi,

karakteristik,

dan

durasi,

durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas

atau

ketidaknyamanan pasien
3. Berikan
informasi
tentang
nyeri,

berlangsung,

berapa
dan

nyeri,

lama

akan

antisipasi

ketidaknyamanan akibat prosedur.


4. Bantu pasien mengidentifikasi tindakan
kenyamanan yang efektif di masa lalu.
5. Ajarkan pasien penggunaan teknik terapi
nonfarmakologis

(relaksasi

progresif,

distraksi, guided imagery, kompres panas,

intensitas
nyeri,

awitan

lokasi,

keparahan nyeri, faktor presipitasi nyeri.


2. Observasi
isyarat
nonverbal

penyebab

1. Untuk mengetahui

atau
faktor

dan

keparahan
presipitasi

nyeri.
2. Untuk mengetahui isyarat
nonverbal ketidaknyamanan
pasien
3. Agar pasien
informasi

mengetahui

tentang

nyeri,

penyebab nyeri, berapa lama


akan

berlangsung,

dan

antisipasi ketidaknyamanan
akibat prosedur.
4. Untuk membantu

pasien

menangani

nyeri

menggunakan

tehnik

nonfarmakologi
mengurangi

(mampu

nyeri,

untuk
mencari

bantuan)
2. Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
NOC label: Vital Signs
1. Tanda vital dalam

back massage)
6. Bantu klien untuk lebih berfokus pada
aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak
nyaman dengan melakukan pengalihan
melaui televise, radio, tape, dan interaksi
dengan pengunjung
7. Gunakan pendekatan yang positif untuk
mengoptimalkan respon pasien terhadap

rentang

analgesic.
8. Kolaborasi dengan dokter .

20 x/menit, N = 60-75x/menit)

kenyamanan yang efektif di


masa lalu.
5. Agar
pasien

dan derajat nyeri sebelum pemberian


obat.

melakukan teknik terapi non


farmakologis
mengatasi

untuk
nyeri

secara

mandiri.
6. Agar pasien lebih berfokus

dengan

melakukan

pengalihan melaui televise,


radio, tape, dan interaksi

2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat,


dosis, dan frekuensi pemberian obat.

dengan pengunjung.
7. Untuk
mengoptimalkan

3. Cek riwayat alergi.

respon

4. Pilih analgesic yang diperlukan atau

analgesic

dari

analgesic

ketika

pemberian lebih dari satu.


5. Tentukan pilihan analgesic tergantung
analgesic

pasien

menggunakan

terhadap
dengan
pendekatan

positif
8. Untuk dapat berkolaborasi
dengan dokter .

tipe dan beratnya nyeri.


6. Tentukan

mampu

nyeri dan rasa tidak nyaman

1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,

kombinasi

tindakan

pada aktivitas, bukan pada

normal ( T = 36,5o C 37,5o C , Analgesic Administration


TD = 120/80 mmHg, RR = 16-

mengidentifikasi

pilihan,

rute

pemberian, dan dosis optimal.


7. Monitor vital signs sebelum dan sesudah

Analgesic Administration
1. Untuk mengetahui

lokasi,

karakteristik, kualitas, dan

pemberian analgesic pertama kali.

derajat

8. Berikan analgesic tepat waktu terutama


saat nyeri hebat.
gejala (efek samping).
1. Monitor
pernafasan

tekanan

darah,nadi,suhu,dan
dan

sebelum

gejala

dari

dari relaksasi, batasan dan tipe dari


yang

dokter tentang jenis obat,


dan

frekuensi

3. Untuk mengetahui riwayat


alergi pasien.
4. Untuk menentukan analgesic

dan

hypothermia daan hyperthermia


3. Monitor pernafasan yang abnormal
4. Monitor frekuensi pernafasan
NIC label: relaxation therapy
1. Menjelaskan rasional dan keuntungan
relaksasi

intruksi

pemberian obat pasien.

setelah

melakukan aktivitas
2. Memonitor tanda

mengecek

dosis,

Vital Signs Monitoring

sebelum

pemberian obat.
2. Untuk

9. Evaluasi efektivitas analgesic, tanda dan

nyeri

ada,

seperti:

musik,

meditasi, bernafas ritmis, dan relaksasi


otot progresif.
2. Menggunakan intervensi relaksasi yang
mungkin berhasil diwaktu yang lampau
3. Ajak pasien untuk relaksasi dan
merasakan sensasi yang terjadi.

yang

diperlukan

atau

kombinasi ketika pemberian


lebih dari satu.
5. Untuk menentukan piilihan
analgesic tergantung tipe dan
beratnya nyeri pasien.
6. Untuk menentukan pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal pada pasien.
7. Untuk memantau vital signs
sebelum

dan

sesudah

pemberian analgesic pertama


kali.
8. Agar
diberikan

analgesic

dapat

tepat

waktu

terutama saat nyeri hebat.


9. Untuk dapat mengevaluasi
efektivitas analgesic, tanda
dan gejala (efek samping).
Vital Signs Monitoring
1. Untuk

memantau

kondisi

klien atau mengindentifikasi


masalah dan mengevaluasi
respons

klien

terhadap

intervensi.
2. Untuk mengetahui ada tanda
dan gejala pasien mengidap
penyakit hipertermi
3. Untuk mengetahui adanya
pernafasan abnormal yang
dialami pasien.
4. Untuk mengetahui apabila
pasien ada gangguan nafas
2

Gangguan eliminasi urine

Setelah

diberikan

asuhan NIC

keperawatan selama x 24 jam,


eleminasi urin klien normal dengan
criteria hasil:
NOC Label:
Urinary Elemination

Label

Urinary

Elimination NIC

Label

Urinary

Management
Elimination Management
1. Monitor eleminasi urin termasuk frequensi, 1. Untuk mengetahui jumlah ,
konsistensi, odor, volume, dan warna jika
diperlukan
2. Monitor tanda dan gejala dari retensi
urinary

konsisten siurin yang keluar


2. Mendeteksi
dini
adanya
komplikasi akibat g.e. urin.
3. Untuk mengetahui lebih detail

1. Pola eleminasi klien teratur

3. Catat waktu kehilangan eleminasi urin jika

2. Jumlah

diperlukan
4. Instruksikan klien dan keluarga mencatat

urin

dalam

rentang

normal
3. Tidak nyeri saat berkemih
4. Tidak mengalami nokturia
NOC Label : Kidney Function

urinary output jika diperlukan


5. Catat waktu berkemih
NIC Label : Hemodyalisis Therapi
1. Kaji temperatur, nadi, respiration rate (RR),

waktu yang diperlukan


4. Untuk mengetahui jumlah
output yang keluar
5. Untuk mengetahui

waktu

berkemih pasien
NIC Label : Hemodyalisis

Therapi
dan tekanan darah
1. Mengetahui kondisi pasien
1. Blood Urea Nitrogen dalam
2. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur
apakah dalam keadaan yang
rentang normal
Hemodialisa dan tujuan dilakukannya
baik
dan
siap
dalam
2. Serum Kreatinin dalam rentang
tindakan tersebut
menjalankan tindakan
normal
3. Gunakan teknik steril dalam memulai
2. Informasi yang diberikan
prosedur Hemodialisis, insersi jarum, dan
dapat membuat pasien lebih
pemasangan kateter
tenang
menjalankan
4. Gunakan sarung tangan, pelindung mata
pengobatan
(google), dan baju yang melindungi
3. Teknik
steril
akan
perawat untuk kontak langsung dengan
menghindarkan pasien dari
darah pasien
bahaya resiko infeksi
5. Monitor tekanan darah, nadi, RR,
4. Alat
perlindungan
diri
temperatur, dan respon pasien selama
melindungi
perawat
dari
tindakan dialysis berlangsung
bahaya infeksi dari pasien
6. Berikan heparin, sesuai SOP
5. Membandingkan
apakah
7. Monitor adanya gumpalan , dan segera
pasien mengalami kondisi
berikan heparin, sesuai SOP
terpuruk setelah dilakukan
8. Hentikan Prosedur Hemodialisis sesuai
dengan SOP
pengobatan
9. Bandingkan TTV sebelum dan setelah 6. Mencegah
prosedur Hemodialisis dilakukan

pembekuan darah

terjadinya

10.Ajarkan pasien untuk memonitor tanda dan 7. Darah


gejala yang memerlukan penanganan medis
(demam,

perdarahan,

penggumpalan

fistula, thrombophlebitis, denyut yang tidak


beraturan)

yang

menggumpal

dapat membahayakan kondisi


pasien
8. SOP menjadi standar dalam
melakukan suatu tindakan
9. Membandingkan
apakah
pasien
terpuruk

mengalami
setelah

pengobatan
10.Pencegahan

dini

kondisi
dilakukan
dari

diri

pasien sendiri
3

Ansietas

Setelah

dilakukan

asuhan NIC Label : Anxiety Reduction


1. Bersikap
tenang,
sehingga
mampu
keperawatan selama ...x24 jam,
mendekati ketenangan
diharapkan ansietas pada pasien
2. Memberikan informasi factual tentang
dapat ditangani dengan kriteria
diagnosis, pengobatan, dan prognosis dari
hasil, yaitu:
penyakit klien
NOC Label : Anxiety Self- 3. Mengajak keluarga untuk selalu bersama
Control

dengan pasien
NIC Label : Coping Enhancement
1. Dapat menghilangkan pencetus
1. Menilai dan dan mendiskusikan respon
dari ansietas
alternative dalam sebuah situasi
2. Dapat mencari informasi untuk 2. Memberitahukan pemahaman kepada klien
menurunkan ansietas
3. Dapat merencanakan strategi
koping jika berhadapan dalam

mengenai proses penyakitmya


3. Mendorong sikap harapan yang realistis
sebagai cara untuk mengatasi perasaan
tidak berdaya

NIC Label : Anxiety Reduction


1. Tindakan yang tepat agar
kekhawatiran dapat berkurang
2. Untuk membantu menurunkan
ansietas

terkain

informasi
3. Untuk mendapat

kurangnya
dukungan

dari pihak lain sehingga dapat


menurunkan ansietas
NIC
Label
:
Coping
Enhancement
1. Menentukan respon yang tepat
untuk mengatasi ansietas
2. Untuk
meningkatkan
pengetahuan klien mengenai

situasi tertekan

4. Dorong

NOC Label : Coping

klien

untuk

mengevaluasi

perilakunya

1. Klien mampu mengidentifikasi

3. Klien melaporkan peningkatan

koping

yang

meningkatkan

membantu

menentukan

kenyamanan psychologycal
diberikan

mekanisme

positif.
4. Untuk

pola koping yang tidak efektif

Setelah

memiliki

kepercayaan diri dan koping

2. Klien mampu mengidentifikasi

Risiko infeksi

agar

efektif
3. Untuk

pola koping yang efektif

penyakitnya

dapat

asuhan NIC Label : Wound Care

tindakan

dilakukan

klien
yang
untuk

mengatasi stressnya.
NIC Label : Wound Care

keperawatan selama . X 24 jam

1. Ganti dressing dan pita perekat (plester)

1. Dressing diganti secara rutin

diharapakan klien tidak mengalami

secara rutin
2. Pantau karakteristik dari luka termasuk

untuk menjaga kebersihan

infeksi dengan criteria hasil :


NOC : Wound Healing : Primary
Intention
1. Tidak

terjadi

temperatur kulit

normal saline.
peningkatan 4. Pilihlah dreesing sesuai untuk jenis luka
5. Pertahankan
teknik
steril
ketika

2. Tidak terdapat edema di sekitar


luka

melakukan perawatan luka.


6. Bandingkan dan catat secara teratur setiap
perubahan luka.

3. Tidak ada kemerahan di sekitar


luka
4. Tidak terdapat cairan purulen di
sekitar luka
5. Tidak

ukuran, drainase, warna dan bau


3. Bersihkan luka dengan pembersih

terdapat

luka sehingga meminimalkan


terjadinya infeksi
2. Pemantauan luka yang tepat
akan

yang

dalam

mengetahuai perkembangan
luka dan tindakan perawatan
selanjutnya.
3. Normal saline menciptakan
keadaan yang lembab pada
luka.
4. Penggunaan dreesing
tepat

bau

membantu

pada

sangat

yang

berpengaruh

kesembuhan

luka

menyengat dari luka

karena pemakaian dresing


berbeda-beda

disesuai

dengan keadaa luka.


5. Teknik
sterille
perawatan
untuk
infeksi.
6. Agar

luka

saat
berguna

mencegah

terjadi

mengetahui

perkembngan lukanya.

Você também pode gostar