Você está na página 1de 228

Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang mengutip,

memfotokopi, memindahkan isi buku ini, baik sebagian atau


seluruhnya tanpa seizin penulis dan penerbit
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, hanya berkat karunia dan hidayah Allah SWT.
Kami dapat menyelesaikan buku mata pelajaran aqidah akhlak
kelas. X untuk Madrasah Aliyah dengan ringkas,singkat, padat
gambang dicerna, dan jauh dari kesan menggurui. Cara ini kami
tempuh untuk memberi kenyamanan oktimal kepada peserta
didik/siswa. Diharapkan buku ini menjadi mitra belajar yang
mengasyikkan bagi kalian. Secara psikologis, kalian akan
menemukan kemerdekaan dalam belajar.
Buku ini mengajak peserta didik/siswa menyusuri makna-makna
aqidah akhlak dengan baik, efektif dan efisien yang bernuansa
religi dan edukatif sedangkan Pembahasan tentang mata pelajaran
aqidah akhlak kelas. X akan dihamparkan secara mendetail dalam
setiap bab. Dengan dasar-dasar Al-quran Hadits dan buku-buku
yang relevan pada pembahasan.
Demikianlah tak ada gading yang retak. sumbangsih saran,kritik
yang konstruktif selalu kudambakan untuk perbaikan penyusunan
buku selanjutnya. semoga bermanfaat bagi kita semua amin.
, Juli 2010
Penyusun ;

DAFTAR ISI
Halaman Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
: AQIDAH ISLAMIYAH
1. Prinsip- Prinsip Aqidah Islamiyah..1
2. Metode-Metode Peningkatan Aqidah 5
3. Menerapkan
Prinsip-Prinsip
Aqidah
Dalam
Kehidupan .6
4. Menerapkan Metode Peningkatan Kualitas Aqidah
Dalam Kehidupan .................................................... 8
5. Uji Kompetensi ... 11
BAB II

: TAUHID
1. Pengertian tauhid dan istilah-istilah lainnya.18
2. Macam-macam tauhid [uluhiyah, rububiyah, mulkiyah,
rahmaniah .................................................................... 22
3. Perilaku bertauhid dalam kehidupan sehari-hari . 27

BAB III
1.
2.
3.

: LARANGAN SYIRIK DALAM ISLAM


Pengertian syirik .....................................................39
Macam-macam macam-macam syirik .....................40
Perilaku orang yang yang berbuat syirik ................40
4. Menghindari hal-hal yang mengarah pada
perbuatan syirik .......................................................43
5. Uji Kompetensi .......................................................47

BAB IV
1.
2.
3.
4.

: AKHLAK ISLAMIYAH
Pengertian akhlak Islamiyah...................................56
Induk Akhlak Terpuji ..................................................57
Induk akhlak Tercela...................................................60
Macam-macam Metode Peningkatan Kualitas
Akhlak......................................................................60
4. Uji Kompetensi....................................................63

BAB V

: MEMAKNAI ASMAUL HUSNA


1. Pengertian 10 Asmaul Husna ..................................76
2. Bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran
melalui sifat Allah dalam 10 Asmaul Husna ..........85
3. Perilaku orang yang mengamalkan 10 al-Asmaul
al-Husna dalam kehidupan sehari-hari ...................92
4. Meneladani Sifat-sifat Allah yang terkandung
dalam 10 Asmaul dalam kehidupan sehari-hari.......95
Uji Kompetensi .......................................................99

5.

BAB VI

: PERILAKU HUSNUDZ-DZAN DAN BERTOBAT


1. Pengertian dan pentingnya husnudz dzan ..............108
2. Contoh-contoh perilaku husnudz-dzan...................109
3. Menunjukkan perilku husnudz dzan ......................110
4. Pengertian bertobat ...............................................111
5. Contoh-contoh perilaku bertobat ...........................113
6. Membiasakan perilaku husnudz-dzan dan bertobat115
7. Uji Kompetensi ..................................................... 118

BAB VII

: RIYA, ANIAYA DAN DISKRIMINASI


1. Pengertian riya ...................................................... 128
2. Bentuk dan contoh perbuatan riya......................... 130
3. Nilai negatif akibat perbuatan riya ........................ 134
4. Membiasakan diri menghindari perilaku riya........ 134
5. Pengertian aniaya dan diskriminasi ...................... 136
6. Bentuk dan contoh perbuatan aniaya..................... 137
7. Nilai negatif akibat perbuatan aniaya ................... 139
8. Membiasakan diri menghindari aniaya ............... 140
9. Pengertian diskriminasi ........................................ 140
10. Bentuk dan contoh perbuatan diskriminasi .......... 142
11. Nilai negatif akibat perbuatan diskriminasi .......... 144
12. Membiasakan diri menghindari perilaku
Diskriminasi ..........................................................145
13. Uji Kompetensi .....................................................151
14. Try Out Ulangan .................................................. 157

Daftara Pustaka ................................................................................ 178

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Prinsip-Prinsip Dan Metode Peningkatan
Aqidah

KOMPETENSI DASAR
A.
B.
C.
D.

Menjelaskan Prinsip-Prinsip Aqidah Islamiyah


Menjelaskan Metode-Metode Peningkatan Aqidah
Menerapkan Prinsip-Prinsip Aqidah Dalam Kehidupan
Menerapkan Metode Peningkatan Kualitas Aqidah Dalam
Kehidupan

MATERI PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.

Prinsip- Prinsip Aqidah Islamiyah


Metode-Metode Peningkatan Aqidah
Menerapkan Prinsip-Prinsip Aqidah Dalam Kehidupan
Menerapkan Metode Peningkatan Kualitas Aqidah Dalam
Kehidupan

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat
:
Menjelaskan Prinsip-Prinsip Aqidah Islamiyah
Menjelaskan Metode-Metode Peningkatan Aqidah
Menerapkan Prinsip-Prinsip Aqidah Dalam Kehidupan
Menerapkan Metode Peningkatan Kualitas Aqidah Dalam
Kehidupan

IFTITAH

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan


keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?"
mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar
di
hari
kiamat
kamu
tidak
mengatakan:
"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Aqidah atau keyakinan yang haqiqi merupakan persoalan yang
mendasar yang harus ada dalam diri setiap manusia sebagai hamba
Allah. Aqidah merupakan tempat berpijak sekaligus tujuan dari setiap
amal yang dilakukan manusia, kualitas amal manusia ditentukan oleh
tingkat keilmuan dan loyalitasnya secara penuh terhadap kebenaran
yang diyakininya. Oleh karena itu aqidahnya harus lurus.
Sebagai bekal manusia untuk menjaga kualitas keimananya maka
setiap hamba perlu memahami aqidah secara benar. Untuk membantu
dalam mengilmui aqidah secara benar dan mendalam, maka dalam
bab ini akan kita bahas tentang pengertian aqidah,prinsip-prinsip
aqidah, metode peningkatan kualitas aqidah dan kualitas aqidah
dalam kehidupan.

URAIAN MATERI
1. Pengertian Aqidah
Menurut Bahasa, aqidah berasal dari kata Aqadayaqidu-aqidatan yang berarti simpul, ikatan, perjanjian dan
kokoh. Adapun pengertian akidah secara istilah dijelaskan oleh
beberapa ulama diantaranya:
a. Menurut Hasan al-Banna
















.








Artinya : Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa
perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak
bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.

b. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy dalam kitab Akidah alMumin :

.






Artinya : Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat


diterima secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarkan
akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan di dalam
hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti
dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu.
c. Menurut Mahmud Syaltut mendefinisikan, Akidah Islam adalah
Suatu sistem kepercayaan dalam Islam, yakni sesuatu yang
harus diyakini sebelum apa-apa, dan sebelum melakukan apaapa, tanpa ada keraguan sedikitpun, dan tanpa ada unsur yang
mengganggu kebersihan keyakinan. Adapun yang disebut
dengan sesuatu yang harus diyakini sebelum apa-apa adalah
bahwa keyakinan akan keberadaan Allah dengan segala
fungsinya untuk kehidupan manusia, serta kebenaran aturan-

atura
n
yang
dibua
tNya,
dan
yakin
akan
Aqidah
adan
berarti simpul,
ya
ikatan,
para
perjanjian
dan
malai
kokoh
kat
beser
ta
unsur
unsur
lain
yang
terku
mpul
dala
m
ruku
n
iman,
harus
suda
h
tertan
am
saat
perta
ma
seseo
rang
berik
rar
meny
ataka
n keIslam
anny
a,

atau sudah mulai ditanamkan sejak dini, yakni sejak dapat


mengenal sesuatu dan dapat
1

HAFALKA
N!

membe
dakan
sesuatu
dari
sesuatu,
bagi
orang
yang
menjadi
muslim
karena
kelahira
nnya.

Pengertian

Aqidah

Sedang
yang
dimaksu
d dengan
sesuatu
yang
harus
diyakini
sebelum
melakuk
an apaapa
adalah
bahwa
keyakina
n
tersebut
merupak
an dasar
pijakan
serta
tujuan
dari

segala perbuatan. Menjadi landasan motivasi dan kekuatan kontrol


terhadap semua gerak langkah dalam melakukan semua perbuatan.
Menjadi dasar berarti keimanan merupakan landasan yang kokoh
bagi seseorang untuk melakukan perbuatan. Keimanan menjadi
pengontrol yang mengendalikan semua perbuatan yang dilakukan.
Pada dimensi lain keimanannya menjadi arah dari semua perbuatan,
yang akhirnya keimanan
dapat memantapkan kualitas amal
perbuatan
Berdasarkan pengertian dari Hasan al-Banna, Abu Bakar Jabir alJazairy dan Mahmud Syaltut tersebut, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) Setiap manusia mempunyai fitrah tentang adanya kebenaran
dengan indra untuk mencari kebenaran, sedangkan akal untuk
menguji kebenaran dan wahyu menjadi pedoman untuk
menentukan mana yang benar dan mana yang salah
2) Aqidah harus mampu mendatangkan ketenteraman jiwa kepada
orang yang meyakini.
3) Apabila telah meyakini suatu kebenaran, konsekuensinya harus
sanggup membuang jauh segala hal yang bertentangan dengan
kebenaran yang diyakininya
4) Aqidah adalah iman atau keyakinan, karena itu aqidah selalu
dikaitkan dengan Rukun Iman yang merupakan asas dari seluruh
ajaran Islam yaitu : 1) Marifat kepada Allah, 2) Marifat dengan
alam dibalik alam semests, 3) Marifat dengan kitab-kitabnya, 4)
Marifat dengan nabi-nabi serta rosul-rosulnya, 5) Marifat
dengan hari akhir dengan peristiwa yang terjadi, 6) Marifat
kepada taqdir.

2
Dalam
pembaha
san
aqidah
secara

detail dan terperinci, menurut Hasan Al-Banna, ruang lingkup aqidah


sebagai berikut : Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, Samiyyat.
1) Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Illah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah,
nama-nama dan sifat Allah, perbuatan-perbuatan (afal) Allah dan
lain-lain.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ankabut : 44 ;

Artinya : Allah menciptakan langit dan bumi dengan


hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orangorang mukmin. (QS. Al-Ankabut : 44)
2) Nubuwat: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan
mengenai kitab-kitab Allah, mujizat, keramat dan sebagainya.
Allah SWT berfirman QS. Ali Imran : 49 berbunyi ;

Aqi Kuis

Sebutkan
ruang

lingkup

aqidah

jelaskan
!

Artin
ya :
Dan
(seb
agai)
Rasu
l
kepa
da
Bani
Israil
(yan
g
berk
ata
kepa
da
mere
ka):
"Ses
ungg
uhny
a

aku telah datang kepadamu dengan membawa


sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku
membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung;
kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor
burung
dengan
seizin
Allah;
dan
aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya
dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku
menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan
aku kabarkan kepadamu apa yang kamu Makan dan
apa yang kamu simpan di rumahmu.

3
Sesu
nggu
hnya
pada
yang
demi
kian
itu
adal
ah
suat
u
tand
a
(keb
enar
an
kera

sulanku) bagimu, jika kamu


beriman. (QS. Ali Imran : 49)

sungguh-sungguh

3) Ruhaniyat: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang


berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, jin, iblis,
syetan, roh dan lain sebagainya.
4) Samiyyat: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya
bisa diketahui lewat samai, yakni dalil Naqli berupa Al-Quran
dan as-Sunnah, seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, tandatanda kiamat, surga, neraka dan seterusnya.
Ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang samiyyah sebagai
berikut ;

Artinya : pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya


dalam
Keadaan
bermacam-macam,
supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan
mereka. ( QS. Az-Zalzalah:6)
Adapun ruang lingkup aqidah Islamiyah diantaranya :
1. Ilahiyat
2. Nubuwat: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul
3. Ruhaniyat: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisik
4. Samiyyat: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
hanya bisa diketahui lewat samai

2. Metode Peningkatan Aqidah


Aqidah merupakan keyakinan agama yang wajib kita ketahui,
maka metode peningkatan aqidah diantaranya ;
1.

Jika terjadi perbedaan dalam memahami nashnash,maka kembali kepada pemahaman para sahabat, tabiin dan
para salafus salih

2.
Memaha
mi
aqida
h
deng
an
bimb
ingan
wahy
u
( Alqura
n dan
sunn
ah
rosul
)
3.
Akal
pikir
an
manu
sia
tidak
akan
mam
pu
menj
angk
au
perka
raperka
ra
ghoi
b,
karen
a
aqida
h
meru
paka
n

persoalan tauqifiyah yang tidak dibicarakan tanpa bimbingan


wahyu.
4. Barangsiapa mempermasalahkan aqidah tanpa dasar dalil-dalil
naqli/tanpa ilmu maka ia berdusta kepada Allah.
5
5. Aqid
ah
harus
didiri
kan
deng
an
dasar
ikhla
s dan
ittiba

kepa
da
Rosu
l
6. Men
elada
ni
para
saha
bat,
para
tabii
n
yang
selal
u
bersi
kap
atas
bimb
ingan
dan
petun
juk
rosul,
karen
a
para

sahabat dan tabiin selalu jauh dari perilaku-perilaku yang


menyimpang serta menghiasinya dengan akhlaq yang terpuji
7. Para sahabat selalu konsisten dalam memahami dalil-dalil yang
berkaitan dengan aqidah, selalu berada dalam bimbingan dan
petunjuk rosul.
3. Kualitas Aqidah dalam Kehidupan
Aqidah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
merupakan pondamen/dasar yang kuat untuk meningkatkan kualitas
aqidah dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Quran menjelaskan bahwa manusia lahir di dunia ini sudah
menyatakan ikatan iman kepada Allah SWT adalah pada saat berada
di alam azali, yang merupakan alam yang hanya Tuhan saja yang
mengetahui. Hal ini termaktub pada QS. Al-Araaf : 172 yang
berbunyi ;

Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan


anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini
Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS.
Al-Araaf : 172)
Kualitas aqidah tergambar seperti mata air zamzam yang tidak
kunjung habis walaupun diminum beribu-ribu bahkan berjuta-juta
orang setiap tahun, iman menjadi motivasi dalam beribadah secara
terus menerus dengan penuh tanggung jawab dalam menghadapi
kehidupan.

AKU INGAT
Apa kualitas
aqidah dalam
kehidupan?

6
Pengakuan iman kita kepada Allah dan rosul
membawa
tanggungjawab menerima secara mutlak dan ikhlas segala printahprintahNya serta melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
sebagai sarana untuk mengaktifkan secara terus menerus atas
pengakuan iman agar selalu bertambah mantap dan lurus.
Kesadaran bahwa kualitas iman memiliki pengaruh secara langsung
dalam kehidupan yang dijalani, dalam arti kualiatas iman sangat
menentukan arah kehidupan yang dijalani baik didunia maupun
diakherat.
Kualitas iman setiap mukmin berpengaruh langsung kepada cara
pandang serta cara berfikir, manusia beriman selalu berpandangan
luas, jauh kedepan, karena Allah sebagai satu-satunya penguasa dan
pemelihara alam semesta. Keimanan mengangkat derajat
kemanusiaan, orang yang beriman tidak pernah menundukan
kepalanya kepada mahluk lainya
Keimanan yang baik memunculkan sikap bersahaja dan sederhana,
ia tidak sombong dan riya karena menyadari bahwa segala sesuatu
berasal dari Allah SWT. Keimanan yang benar dapat membentengi
kesucian jiwa sebagai modal untuk mencapai kesuksesan karena ia
yakin bahwa segala yang ada dibumi dan langit adalah milik Allah
dan akan kembali kepadaNya
Di samping keimanan memberikan dampak positif terhadap
kehidupan seorang muslim itu sendiri, maka iman juga dapat
memberikan kenikmatan bagi orang lain dan lingkungannya. Dalam
perumpamaan, Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman:

( )





















( )

( )




















()



7
Artinya : Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah
membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,
akar teguh dan cabangnya (Menjulang) ke langit, (pohon) itu
menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya.
Dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan untuk manusia
agar mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk
seperti pohon yang buruk yang telah dicabut dengan akar-akarnya
dari permukaan bumi tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan berbuat apa yang
dikehendaki. (Q.S. Ibrhm /14: 24-27)
Pada ayat ini secara metafora (perbandingan) Allah swt.
mengumpamakan kalimat tayyibah (ucapan yang baik) itu laksana
sepohon kayu yang besar dan kuat. Pohon yang kuat akan berdiri
teguh. Akarnya tertancap jauh ke dalam tanah, buahnya dapat
memberi hasil dan dapat dinikmati oleh manusia. Dahannya yang
bercabang-cabang dan menjulang ke angkasa dapat digunakan untuk
berteduh
di
waktu
terik
panas
matahari.
Itulah
perumpamaan/gambaran orang yang beriman. Jadi kondisi dan
fungsi orang-orang yang beriman, menurut ayat tersebut adalah
laksana pohon yang besar yang mempunyai tiga ciri khas:
Dia berdiri teguh dan kuat dalam kehidupan. Mempunyai pendirian,
tidak mudah goyah dan digoncang, tidak mudah diombangambingkan, tidak mudah dipengaruhi. Walaupun angin badai
bertiup, namun pohon besar itu akan berdiri teguh, tidak condong
apalagi tumbang. Dia mempersembahkan buahnya kepada manusia
untuk dinikmati dan dimakan. Malah dapat pula diambil manfaatnya
oleh orang lain, bisa dijual dan hasilnya dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain. Dia menjadikan dirinya
tempat bernaung. Memberikan perlindungan kepada sesama
manusia, membela orang yang teraniaya dan lain sebagainya.
Allah swt. menjanjikan bagi orang yang beriman dengan teguh pada
keimanannya, maka Allah akan menghapuskan baginya rasa takut
dan sedih serta di akhirat dia akan di tempatkan dalam surga
sebagaimana firman-Nya:







( )


Artinya; Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan


kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan berkata), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
surga yang telah dijanjikan kepadamu. (Q.S. Fuilt /41: 30).

RANGKUMAN
Konsekuensi logis pengakuan iman ialah penerimaan kita secara
mutlak dan sadar atas segala perintah-perintah yang diberikan Allah
dan akan melaksanakannya dengan penuh tangung jawab.
Keimanan yang sebenarnya akan menjadikan diri seorang mukmin
kuat dan kokoh pendiriannya. Dia memiliki keyakinan bahwa
segalanya pasti dapat teratasi, karena semua yang ada (penderitaan,
penyesalan, penyakit, dan lainnya) diperuntukkan untuk menjadikan
dirinya sebagai hamba yang kuat dan menjadi kekasih-Nya.
Iman yang subur dan sehat akan menghilangkan rasa dengki, hasut,
dendam dan perbuatan buruk yang lainnya. Dengan keimanan yang
benar juga akan mengantarkan manusia ke arah kesuksesan hidup
(kehidupan akan terarah atau terbimbing). Dia juga memiliki
pandangan yang luas, tidak picik, karena dia yakin bahwa segala
yang menimpa dirinya adalah dari Allah swt.
Keimanan memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Keimanan dapat membuat manusia menjadi taat dan
patuh kepada hukum-hukum Allah. Seseorang yang beriman,
meyakini bahwa Allah mengetahui segalanya, baik yang nyata
maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia.

Jikalau
sekirany
a
pendudu
k negerinegeri
beriman
dan
bertakwa
, pastilah
Kami
akan
melimpa
hkan
kepada
mereka
berkah
dari
langit
dan
bumi,
tetapi
mereka
mendust
akan
(ayatayat
Kami)
itu, maka
Kami
siksa
mereka
disebabk
an
perbuata
nnya.
(Q.S. alAraf/7:9
6)

KAMUS

Etimologis
:
a
rt
i
m
e
n
u
r
u
t
b
a
h
a
s
a
Relevansi
:
m
e
m
il
i
k
i
h
u
b
u
n
g
a
n

Proporsional
Mantiq
Teologi
Integratif
Atribut
Rekayasa
Fitrah
Efek
Kutub

: sesuai ukuran
: ilmu logika
: ajaran ketuhanan
: menyeluruh
: tanda kelengkapan
: penerapan ilmu
: kembali suci
: pengaruh
: bagian

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Kelompok untuk kelompok
Susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau
untuk menyusun permainan peran, berdebat atau observasi dan
kreatifitas kelompok. Guru dapat meletakkan meja pertemuan di
tengah-tengah yang dikelilingi oleh kursi-kursi pada sisi luar
Guru

10

UJI KOMPETENSI DASAR


ULANGAN

1 Aspek Afektif
Buatlah dan susunlah intisari (makna) dan dianalisis tentang
Aqidah Islamiyah, coba deskripsikan dalam kelas sebagai
bahan diskusi!
II. Aspek Psikomotarik
Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau
kelompok masyarakat tentang aqidah islamiyah mereka yang
dapat dikategorikan sesuai atau bertentangan dengan hakekat
aqidah yang sebenarnya.

AJANG
UTK
MENCARI
PRESTASI

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Mengapa kata akidah juga digunakan untuk mengungkapkan
makna kepercayaan atau keyakinan yang lazim dimiliki orang
beriman?
a.
Karena kepercayaan merupakan pangkal dan tujuan dari
segala perbuatan mukallaf.
b. Karena kepercayaan merupakan pangkal tolak dari segala
perbuatan yang dilakukan mukallaf.
c. Karena kepercayaan merupakan modal dasar yang pokok dan
harus dimiliki setiap mukallaf.
d. Karena kepercayaan sebagai landasan yang mendasari perilaku
bagi yang mempercayainya.
e. Karena kepercayaan akan dapat menuntun pelakunya
melakukan berbagai amal perbuatan
2. Menurut pendapat Mahmud Syaltut, Aqidah Islam merupakan suatu
sistem kepercayaan dalam Islam, yakni sesuatu yang harus diyakini
sebelum apa-apa, dan sebelum melakukan apa-apa, tanpa ada
keraguan sedikitpun dan
a. Tanpa ada unsur yang membingungkan orang yang meyakininya
b. Tanpa ada unsur yang mengganggu kebersihan keyakinan
c. Tanpa ada unsur yang mengacaukan perhatian yang meyakininya
d. Tanpa adanya pemahaman yang dapat menimbulkan kekacauan
e. Tanpa ada kesengajaan untuk meninggalkan keyakinan yang
diyakini
11
3. Setiap
manusia

a.
b.
c.
d.
e.

memiliki fitrah mengakui kebenaran, indera untuk mencari


kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan wahyu adalah:
Menjadi penuntun menentukan kesenangan dalam hidup
Menjadi pedoman memilih jalan kehidupan yang disenangi
Menjadi pedoman menentukan yang baik dan yang buruk
Menjadi penuntun mendapatkan segala sesuatu yang disukai
Menjadi penentu perbuatan yang dituju setiap orang beriman
4. Keyakinan dalam ajaran Islam tidak boleh bercampur sedikitpun
dengan keraguan, sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin, maka
manusia akan mengalami lebih dahulu tahapan yaitu:
a. Riyak, Zain dan Ghalabatuzzhan
d. Syak, Zhan
Ghalabatuzzhan
b. Sirk, hibah dan Ghazwulnafs
c. Suluk, Zahir
dan Ghalabatuzzhan e.Syam, Zahid
dan
Ghazwulfikr
5. Tingkat keyakinan seseorang tergantung kepada tingkat pemahaman
terhadap dalil. Untuk itu keyakinan yang tidak didasarkan pada dalil
akan mudah tergoyahkan oleh:
a. Berbagai masalah kehidupan yang dirasa menyengsarakan
b. Berbagai situasi kehidupan yang dialami menyenangkan
c. Berbagai cobaan hidup yang membawa pada kesuksesan
d. Berbagai kesenangan hidup yang melupakan kewajiban
e. Berbagai tantangan dan problema kehidupan yang dihadapinya
6. Menurut pendapat Syekh Ali Thanthawi; Keyakinan di samping
diperoleh dengan menyaksikan langsung, juga bisa melalui berita
yang diyakini kejujuran si pembawa berita. Pendapat tersebut
terdapat dalam kitab yang ditulisnya berjudul:
a. Tarif Am bi Dinil Islam, fasal Qowaaidul Aqaid
b. Tarif Am bi Dinil Kafah, fasal Fawaaidul Aqaid
c. Tarif bi Dinil Insan, Muqowaaidul Aqaid Islam
d. Tarif Am fi Diinillah, faisal Qowaaidul Iman
e. Tarif Dinil Islam, fawaidul Qowaaidul Aqaid
7. Iman sebagai fitrah setiap manusia yang terlahir di alam dunia.
Setiap manusia yang hidup di dunia memiliki fitrah yaitu:
a. Mengimani adanya kehidupan yang damai sejahtera
b. Mengimani adanya pencipta dan pengatur kehidupan
c. Mengimani adanya kehidupan yang sementara saja
d. Mengimani adanya penciptaan yang terjadi dalam kehidupan
e. Mengimani adanya pengaturan kehidupan yang sistematis

12
8. Setiap
manusia

harus menyadari karena pada hakekatnya fitrah itu hanya merupakan


potensi dasar milik manusia yang harus dikembangkan dan
dipelihara, karena fitrah yang dimiliki manusia bisa tertutup oleh:
a. Bermacam kegiatan yang dillakukan manusia
dalam
kehidupannya
b. Bermacam godaan yang dihadapi dalam setiap kehidupan
manusia
c. Bermacam hal yang menjadi daya tarik dalam kehidupan
manusia
d. Bermacam daya tarik syahwat yang menggoda perhatian
manusia
e. Bermacam corak kehidupan manusia yang dapat memikat
hatinya.
9. Untuk memahami pembahasan akidah secara rinci dan mendalam,
maka seorang muslim harus mengkaji ruang lingkup aqidah
Islamiyah. Menurut Hasan al-Banna, ruang lingkup pembahasan
aqidah Islamiyah meliputi:
a. Rabaniyat, Nubuwat, Ruhaniyat, Rasuiyyat
b. Diniyyat, Nubuwat, Ruhaniyat, Syuyuiyyat
c. Marifat, Nubuwat, Ruhaniyat, Syaithoniyyat
d. Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, Samiyyat
e. Majmuat, Nubuwat, Ruhaniyat, Sakhiyyat.
10. Ketika bergaul dengan sesama manusia, maka seorang mukmin
senantiasa berkomunikasi dengan orang yang penuh rasa tanggung
jawab dan waspada dalam segala urusan, hal ini sebagai
kewaspadaan dengan tujuan untuk:
a. Menjalin kerja sama dengan siapapun atas dasar kebenaran
b. Menjalin hubungan dengan siapapun orangnya, atas dasar
kesepakatan
c. Menjalin pergaulan dengan siapapun atas dasar kesepahaman
bersama
d. Menjalin persahabatan dengan siapapun atas dasar kemauan
bersama
e. Menjalin persaudaraan untuk menciptakan kerja sama yang
menguntungkan

13

11. Dalam menghadapi kehidupan yang serba glamor dan tidak menentu,
maka seorang mukmin harus senantiasa memantapkan imannya.
Salah satu cara yang efektif untuk membangun kemantapan Iman
seorang mukmin adalah:
a. Menanamkan kalimat tauhid Laa Ilaaha illa Allah pada diri
mukmin
b. Menanamkan konsep ketuhanan secara utuh pada diri
mukmin
c. Menanamkan kesadaran untuk selalu hidup bahagia pada diri
mukmin
d. Menanamkan kesungguhan untuk meraih yang diinginkan
setiap mukmin
e. Mengaktifkan forum pengajian untuk meningkatkan kualitas
keimanan
12. Setiap orang beriman memiliki pandangan bahwa; semua
kemenangan dan kebahagiaan hidup pada seluruh aspek kehidupan
akan dapat diwujudkan melalui:
a. Jalan berakhlak mulia dengan istiqamah dalam segala
keadaan
b. Jalan berakhlak mulia dengan istiqamah dalam segala
keadaan
c. Jalan menjalin bersahabat dengan semua orang secara ramah
dan istiqamah
d. Menanamkan kesadaran untuk membantu sesama manusia
yang memerlukan
e. Menjaga perilaku yang mengantarkan manusia mendapat
keuntungan
13. Menurut
isyarat Al-Quran,
keimanan
seseorang
akan
termanifestasikan dalam bentuk:
a. Sifat yang tertanam didalam jiwa yang memandu perbuatan
seseorang
b. Tingkah laku seseorang untuk menuju
tercapainya
kesenangan hidup
c. Sifat dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari
d. Kebiasaan seseorang dalam memutuskan perkara yang
dihadapinya
e. Kualitas seseorang dalam menjalankan tanggung jawab
kehidupannya

14

14. Di dalam Al-Quran, kadang-kadang Allah menyebutkan amal pada


urutan pertama dan iman urutan kedua, penyebutan ini mengandung
makna yaitu:
a. Amal merupakan perwujudan nyata seseorang, dan iman
menjadi tolok ukur amal perbuatan seseorang
b. Amal dan iman merupakan isyarat al-Quran yang harus
sama-sama dilaksanakan dalam kehidupan.
c. Amal merupakan wujud nyata dari keyakinan dan dapat
dijadikanindikator yang akuran terhadap tingkat keimanan.
d. Amal merupakan syarat kebenaran iman seseorang, dan iman
menjadi syarat syahnya amal seseorang
e. Iman menjadi kekuatan yang efektif untuk mendorong
seseorang melakukan suatu tingkah laku yang disenangi.
15. Iman yang mantap dan berdaya akan memacu semangat mukmin
untuk:
a. Beribadah terus menerus untuk mendapatkan kesenangan
hidup
b. Beribadah terus menerus untuk meraih kemenangan hidup
c. Beribadah terus menerus untuk menunjukan eksistensi hidup
d. Beribadah terus menerus untuk kesejahteraan kehidupannya
e. Beribadah terus menerus dan memikul tanggung jawab
kehidupan
16. Bahkan iman merupakan pendorong utama yang memberikan
semangat hidup seseorang dalam melakukan pengabdian sampai
pada batas:
a. Datangnya ajal tanpa ada rasa takut sedikitpun yang
menghantui
b. Datangnya kesenangan dalam menjalani kehidupan yang
diimpikan
c. Datangnya kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang
diharapkan
d. Datangnya azab yang menyengsarakan kehidupan yang
dijalani
e. Datangnya kesempatan untuk meraih kemenangan kehidupan
17. Orang yang mempunyai harga diri, tidak mau melakukan yang tidak
pantas di hadapan manusia ataupun Sang Pencipta, adalah
merupakan ciri dari:
a. Orang muslim yang sejati
d. Orang mukhsin yang
utama
b. Orang mukmin yang sejati
e. Orang muttakin yang
mulia
c. Orang mukhlis yang utama

15

18. Iman memiliki konsekuensi yang harus dipenuhi setiap orang


beriman. Konsekuensi logis pengakuan iman kepada Allah dan
Rasul-Nya, ialah:
a. Penerimaan secara wajar atas segala ketentuan
yang
diberikan Allah
b. Penerimaan secara penuh atas segala peraturan yang
diberikan Allah
c. Penerimaan secara mutlak atas segala perintah yang
diberikan Allah
d. Penerimaan secara khusus atas segala hukum
yang
ditetapkan Allah
e. Penerimaan secara langsung atas segala nilai yang diberikan
Allah
19. Keimanan yang benar akan dapat mengalirkan ke dalam diri
manusia, rasa kesederhanaan dan kesahajaan, sehingga
mencerminkan diri sebagai sosok:
a. Orang yang tidak menyukai sifat angkuh ataupun sombong
b. Orang yang tidak menyukai sifat dengki ataupun tomak
c. Orang yang tidak menyukai sifat hasud ataupun khianat
d. Orang yang tidak menyukai sifat pamer ataupun syirik
e. Orang yang tidak menyukai sifat ujub ataupun dengki
20. Apabila orang yang beriman kelebihan harta atau kekuasaan tidak
membuatnya sombong, karena semua itu berasal dari Allah dan
berlaku ketetapan yaitu:
a. Setiap saat Allah melipatgandakan terhadap apa yang
diberikan-Nya
b. Setiap saat Allah dapat menuntut apa yang telah menjadi hakNya
c. Setiap saat Allah mewajibkan untuk dikeluarkan apa ada-Nya
d. Setiap saat Allah menurunkan kesengsaraan melalui nikmatNya
e. Setiap saat Allah dapat mengambil apa yang pernah
diberikan-Nya.

16

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas !


21. Terangkan dengan contoh dan dalil akli pengertian akidah menurut
Mahmud Syaltut !
22. Sesungguhnya fitrah dan akal manusia berperan penting dalam
masalah aqidah yang diyakini seorang. Jelaskan sepuluh prinsip dari
Syekh Ali Thanthawi yang terdapat dalam kitab; Tarif Am bi Dinil
Islam, fasal Qowaaidul Aqaid !
23. Untuk memahami pembahasan aqidah secara rinci dan mendalam,
maka seorang muslim harus memahami ruang lingkup aqidah
Islamiyah. Jelaskan ruang lingkup akidah menurut Hasan al-Banna !
24. Setiap orang yang beriman tidak mudah putus asa atau patah hati
dengan keadaan yang dihadapi, mengapa demikian, apa yang
menyebabkan orang beriman tidak mudah berputus untuk menjalani
kehidupan ?
25. Keimanan dapat memunculkan keberanian dalam diri manusia,
sehingga tidak menjadi pengecut, jelaskan jenis keberanian yang
dimiliki orang beriman, dan uraikan sebab-sebab mengapa orang
menjadi penakut ?
26. Allah mengumpamakan kalimat tayyibah (baik) laksana sepohon
kayu yang besar dan kuat, jelaskan perumpamaan ini secara nalar
dan tuliskan dalilnya !
Ketahuilah:
Ketika Nabi saw. tiba di Madinah dalam episode hijrah, ada utusan kafir Mekkah yang
meminta janji Nabi bahwa Nabi akan mengembalikan siapapun yang pergi ke
Madinah setelah perginya Nabi. Selang beberapa waktu kemudian. Seorang sahabat
rupanya tertinggal di belakang Nabi. Sahabat ini meninggalkan isterinya, anaknya dan
hartanya. Dengan terengah-engah menembus padang pasir, akhirnya ia sampai di
Madinah. Dengan perasaan haru ia segera menemui Nabi dan melaporkan
kedatangannya. Apa jawab Nabi? Kembalilah engkau ke Mekkah. Sungguh aku telah
terikat perjanjian. Semoga Allah melindungimu. Sahabat ini menangis keras. Bagi
Nabi janji adalah suatu yang sangat agung. Meskipun Nabi merasakan bagaimana
besarnya pengorbanan sahabat ini untuk berhijrah, bagi Nabi janji adalah janji, bahkan
meskipun janji itu diucapkan kepada orang kafir. Bagaimana kita memandang harga
suatu janji, merupakan salah satu bentuk jawaban bagaimana perilaku Nabi telah
menyerap di sanubari kita atau tidak.

17

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

18

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Tauhid

KOMPETENSI DASAR
a.
b.

Menjelaskan pengertian tauhid dan istilah-istilah lainnya


Menjelaskan macam-macam tauhid [uluhiyah, rububiyah, mulkiyah,
rahmaniah]
c. Menunjukkan perilaku orang yang bertauhid
d. Menerapkan perilaku bertauhid dalam kehidupan sehari-hari

MATERI PEMBELAJARAN
4.
5.
6.
7.

Pengertian tauhid dan istilah-istilah lainnya


Macam-macam tauhid [uluhiyah, rububiyah, mulkiyah, rahmaniah
Perilaku orang yang bertauhid
Perilaku bertauhid dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat
:
Menjelaskan pengertian tauhid dan istilah-istilah lainnya
Menjelaskan macam-macam tauhid [uluhiyah, rububiyah,
mulkiyah, rahmaniah]
Menunjukkan perilaku orang yang bertauhid
Menerapkan perilaku bertauhid dalam kehidupan sehari-hari

19
IFTITAH




1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia."
Semua ajaran pokok agama Islam (ushuluddin) tercakup dalam AlQuran dan sebagai penunjang adalah As-Sunnah. Demikian pula
tentang iman kepada Allah, yang intinya adalah beriman kepada keEsaan Allah (Tauhid). Makna tauhid ialah meyakinkan (mengitikatkan
bahwa Allah adalah satu, tidak ada syarikat bagi-Nya). Formulasi
yang paling pendek kalimat Tauhid, Laa ilaaha illaallah, kalimat
syahadat inilah yang kalau disatukan dengan syahadat Rasul,
Muhammad Rasulullah, seseorang sudah diakui sah sebagai orang
Islam.
Tauhid menjadi landasan dasar dan inti ajaran Islam, yang membedakan
manusia menjadi muslim atau kafir, musyrik atau dahryyin (orang yang
percaya adanya Tuhan). Jika manusia mengerti makna tauhid, maka akan
membuat manusia dapat menghindari setiap bentuk keingkaran,
atheisme dan politheisme.
Pembahasan masalah tauhid cukup luas, mendalam dan rumit. Oleh
karena itu untuk membahas lebih fokus persoalan tauhid, maka pada
bagian berikut ini akan kita telaah bersama tentang pengertian tauhid,
makna kalimat tauhid, tauhid rububiyah, tauhid mulkiyah, tauhid asma
wasifat, tauhid uluhiyah, tauhid rahmaniah, urgensi mengenal Allah,
nilai tambah tauhid, sosok teladan ber-tauhid.

20
URAIAN MATERI
1. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah mengesakan Allah dengan beribadah hanya
kepadaNya semata. Ibadah merupakan tujuan penciptaan alam
semesta ini. Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat; 56;

()









dan Aku ( Allah ) tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembahKu
Tauhid adalah kesaksian, keyakinan keimanan manusia terhadap ke
esaanNya, disamping itu juga tauhid merupakan pengetahuan
kesaksian, keyakinan dan keimanan manusia terhadap ke-Esaan
Tuhan dengan segala sifat kesempurnaan dan ke-Esaan. Diikuti
dengan keyakinan bahwa Dia tidak berpasangan sempurna tiada tara,
penyandang atribut ke-Tuhanan dan kekuasaan mutlak atas
seluruh mahluk. Berdasarkan Al-Quran ke-Esaan Tuhan itu meliputi
tiga hal yaitu : Esa Zat-Nya, artinya bahwa tidak ada Tuhan lebih
dari satu dan tidak ada sekutu bagi Allah. Esa sifat-Nya adalah tidak
ada Zat lain yang memiliki satu atau lebih sifat-sifat ke-Tuhanan
yang sempurna (bahwa Allah tak mempunyai dua sifat kodrat dan
dua sifat iradat, dan sebagainya. Esa afal-Nya yaitu: bahwa tak
seorangpun dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh Allah
(tidak ada zat lain yang mempunyai wibawa selain Dia).
Iman kepada wujud Allah adalah suatu keniscayaan. Sekalipun
demikian wujud Allah swt. merupakan wujud yang badhiyah, wujud
Allah merupakan kebenaran yang perlu dalil pembuktian, tetapi
karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran
itu tidak lagi perlu pembuktian atau dalil. Menurut Akidah Islam,
konsepsi tentang ketuhanan Yang Maha Esa disebut tauhid,
sedangkan ilmu yang membahas disebut ilmu tauhid. Ilmu tauhid
adalah ilmu tentang Kemaha Esaan Tuhan. Menurut Osman Raliby
ajaran Islam tentang ke-Maha Esa-an Tuhan adalah sebagai berikut :

Allah
Maha
Esa
dalam
Zat-Nya,
ke-Maha
Esa-an
Allah
dalam
Zat-Nya
dapat
dirumus
kan
dengan
kata-kata
bahwa
Zat
Allah
tidak
sama
dan
tidak
dapat
dibandin
gkan
dengan
apapun
juga. Dia
unique
(unik:
lain dari
semuany
a),
berbeda
dalam
segalagalanya.
Zat
Tuhan

yang unik atau yang Maha Esa itu bukanlah materi yang terdiri dari
beberapa unsur bersusun. Ia tidak dapat disamakan atau
dibandingkan dengan benda apapun yang kita kenal, yang menurut
ilmu fisika terjadi dari

21

susunan
atom,
molekul
dan
unsurunsur
berbentu
k yang
takhluk
pada
ruang
dan
waktu
yang
dapat
ditangka
p oleh
panca
indera
manusia,
yang
dapat
hancur
musnah
dalam

satu masa. Keyakinan kepada Zat Allah Yang Maha Esa seperti ia
mempunyai konsekuensi. Konsekuensinya adalah bagi ummat Islam
yang memiliki akidah demikian, setiap atau segala sesuatu yang
dapat ditangkap oleh panca indera mempunyai bentuk tertentu,
tunduk pada ruang dan waktu, hidup memerlukan makanan dan
minuman seperti manusia biasa, mengalami sakit dan mati, lenyap
dan musnah, bagi orang muslim bukanlah Allah, Tuhan Yang Maha
Esa.
Allah Maha Esa dalam Sifat-sifat-Nya, Kemaha Esaan Allah dalam
sifat-sifat-Nya ini mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh
kesempurnaan dan keutamaan, tidak ada yang menyamainya. Sifatsifat Allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan, dari Al-Quran
dapat diketahui sembilan puluh sembilan (99) nama sifat Tuhan yang
biasanya disebut dengan Al-Asmaul Husna: Sembilan Puluh
Sembilan nama-nama Allah yang indah. Di dalam Ilmu Tauhid,
dijelaskan dua puluh sifat Tuhan, yang disebut dengan Sifat Dua
Puluh, yaitu (1) Ada, (2) Azal, tidak ada permulaan-Nya, (3) Kekal,
abadi tidak berkesudahan, (4) berbeda dengan segala ciptaan-Nya
(yang baru), (5) Berdiri sendiri, (6) Maha Esa, (7) Berkuasa, Maha
Kuasa, (8) Berkehendak, (9) Maha Mengetahui, (10) Hidup, (11)
Maha Mendengar, (12) Maha Melihat, (13) Maha Berkata-kata, (14)
Keadaan Berkuasa, (15) dalam keadaan berkemauan, (16) dalam
keadaan berpengetahuan, (17) dalam keadaan Hidup, (18) dalam
keadaan Mendengar, (19) dalam keadaan Melihat, dan (20) dalam
keadaan Berkata-kata.

agar
setiap
muslim
selalu
berdoa
dan
meminta
hajat
hanya
kepada
Allah
semata,

2. Macam-macam Tauhid
Tauhid merupakan keyakinan tentang sesuatu atau esanya Allah
SWT, dan segala pikiran dan teori berikut dalil-dalilnya yang
menjurus kepada kesimpulan bahwa tiada tuhan selain Allah SWT
dan Tuhan itu satu. Adapun maca-macam Tauhid sebagai berikut ;
a. Tauhid Uluhiyah
Makna tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan melakukan
berbagai macam ibadah yang disyariatkan, seperti berdoa,
memohon pertolongan, thowaf, menyembelih binatang kurban,
bernadzar dan berbagai ibadah lainya.
Tauhid inilah yang membedakan antara orang kafir dengan mukmin,
dalam Al-quran banyak memerintahkan untuk bertauhid uluhiyah,

AKU
TAHU !
Macam
macam

Tauhid

22
seperti dalam QS. Alfatihah : 5 Allah berfirman :


Artinya : Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan
hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan
ketundukkan
yang
ditimbulkan
oleh
perasaan
terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang
disembah,
karena
berkeyakinan
bahwa
Allah
mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata
isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup
dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Tauhid Uluhiyah mencakup masalah berdoa semata-mata hanya
kepada Allah, mengambil hokum dari Al-quran dan tunduk kepada
syariat Allah, hal itu tercantum dalam Al-quran surat Thoha:14
sebagai berikut








()



sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan ( yang


haq ) selain Aku maka sembahlah Aku .
Allah adalah satu-satunya Illah yang berhak disembah, oleh karena
itu ia berhak menuntut penyembahan makhluk terhadap diri-Nya.
Walaupun pada kenyataannya ada manusia yang memiliki dan
menyembah illah-illah selain Allah, bahkan ada manusia yang
menjadikan hawa nafsunya menjadi illah yang diagungkan,
sebagaimana yang kelakuan Firaun yang mendakwakan dirinya
sebagai illah.

Tauhid
uluhiyah
yang
mengand
ung
konseku
ensikonseku
ensi
tertentu
bagi
orangorang
yang
beriman.
Orang
kafir
menolak
keyakina
n
ini,
disebabk
an
mereka
tidak
mau
menerim
a
konseku
ensi
logis dari
keyakina
n
terebut.
Keyakin
an
uluhiyah
menuntu
t totalitas
dalam
mengabd
i kepada
Allah
swt.
dengan
segenap

aktivitas kita. Ibadah harus kita lakukan dengan khusuk hanya


mengharap rida Allah. Kita menyantap rezeki, hanya berharap
keberkahan dari-Nya. Kita tidak sekali-kali berusaha mencari
pemecahan dengan sesuatu yang tidak diridai Allah swt.

23
b. Tauh
id
Rub
ubiy
ah,
Tauhid
rububiya
h adalah
pengaku
an
bahwa
sesunggu
hnya
Allah
adalah
Tuhan
dan
pencipta,
orang
orang
kafir pun
mengaku
i macam
tauhid,
tetapi
pengaku
an
tersebut
tidak
menjadik
an
mereka
tergolon

g sebagai orang Islam. Allah berfirman dalam surat Az-Zukhruf: 87


sebagai berikut :

)












(
Artinya : dan sungguh, jika kamu bertanya kepada mereka, siapakah
yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, Allah.
Makna Rububiyah mewujud dalan fenomena penciptaan, pemberian
rizki, juga pengelolaan dan penguasaan alam semesta ini, ayat Al
Quran menjelaskan secara gamblang sebagaimana firman Allah
dalam surat al-Arf/7 : 54 sebagai berikut :

Tauhid Rububiyah
pengakuan bahwa
sesungguhnya Allah
adalah Tuhan dan
pencipta .

()




Artinya : Sungguh Tuhanmu (adalah) Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. (Q.S. al-Arf / 7 :
54)
Malam dan siang adalah fenomena dan realitas yang sengaja
diciptakan oleh Allah, sebagaimana Allah pula yang menciptakan
matahari serta rembulan. Firman Allah :

()


Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan
siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis
edarnya. (Q.S. al-Anbiy/21: 33)
Allah telah menciptakan manusia, dan memberikan kepadanya
kemampuan berbicara (Q.S. ar-Rahmn / 55 : 1-4) : (Allah) Yang
Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Quran, Dia
menciptakan manusia, mengajarnya pandai bicara.
Pekerjaan Allah sangat teratur dan rapi tanpa cela, termasuk dalam
menciptakan segala sesuatu. (Q.S. al-Furqn/25: 2) :Artinya : Dan
Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuranukurannya dengan tepat.
Allah telah memberikan rezeki kepada semua makhluknya.
Fenomena pemberian rezeki sesungguhnya telah cukup memberikan
bukti yang nyata dan meyakinkan bagi manusia, bahwa hanya Allah
satu-satunya sang pemberi rezeki. Jika kita perhatikan mahluk hidup
di sekitar kita, siapakah yang memberi rezeki kepada mereka.

24
Lihatlah
semut,

mereka bisa bertahan hidup, tanpa kita memberi makanan


sedikitpun. Mereka bisa beranak pinak dalam jumlah yang banyak,
tanpa pernah mereka khawatir akan rezeki anak-anaknya.
Allah Maha Pemberi Rezeki, yang menghidupkan memberikan
rezeki, mematikan dan membangkitan, membangkitkan kembali.
Dialah Allah, satu-satunya pemberi rezeki bagi mahluk-Nya.
Dijelaskan dalam surat Ftir/35: 3. Sebagai berikut.





()




Artinya : Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan
rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada tuhan selain Dia;
maka mengapa kamu berpaling (dari ketauhidan)? (Q.S. Ftir/35 : 3)
Karena itu siapapun orangnya yang merasa pemberi rezekinya bukan
Allah, hendaklah ia meminta atas segala kebutuhannya kepada selain
Allah. Seseorang yang memiliki sikap tauhid yang benar, maka tidak
akan terjerumus dalam perbuatan syirik. Misalnya, menganggap
suatu benda memiliki kekuatan gaib, atau meyakini dukun yang
dapat memberikan petunjuk rezeki, meyakini hari-hari tertentu
sebagai hari bertuah, atau isyarat-isyarat tertentu (dari binatang,
burung atau cuaca) sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu.
Seorang muslim tidak boleh meyakini sesuatu yang tidak ada
korelasinya dengan konsep ilmu pengetahuan yang bisa difahami
secara ilmiah, kecuali berdasarkan teks dalil yang terdapat dalam AlQuran atau hadis Rasul.
Tauhid rububiyah sebagai bentuk keyakinan manusia bahwa Allah
itu Esa dalam penciptaan, pemberian rezeki dan penguasaan atas
makhluk-mahluknya. Kenyataan alam secara keseluruhan
menjelaskan tentang hakekat tauhid rububiyah. Hal ini dapat kita
amati dari fenomena mekarnya bunga, tanaman yang hidup, tumbuh,
membesar, berbunga dan berbuah. Fenomena memancarnya air dari
dalam tanah, mengalir melalui sungai-sungai, menyatu di lautan,
menguap, menjadi awan dan turun lagi ke tanah setelah ditiup angin.
Semua itu tidak lain sebagai bukti empirik rububiyah.
c. Tauhid Mulkiyah
Tauhid mulkiyah adalah meyakini bahwa Allah SWT sebagai satusatunya zat yang merajai alam semesta, dengan hak penetapan
peraturan-peraturan dalam kehidupan.
Sifat Mulkiyah Allah SWT terhadap makhluknya, maka Allah berhak
menentukan sesuatu untuk mahluk-Nya.

25

Sebagai penguasa tunggal segala yang ada, maka Allah merupakan


yang
raja di alam semesta. Raja berfungsi sebagai penguasa ada yang
sejalan
dipimpin yang harus dipatuhi. Allah menerangkan adanya sifat-Nya
dengan
Tauhid
sebagai pemimpin (Al-Wali)..
hukumMulkiyah
Allah SWT adalah pelindung orang-orang beriman yang akan
hukum
meyakini
bahwa
membawa mereka menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Firman
Allah.
Allah
SWT
Allah dalam QS. Al-Baqarah : 257 diantaranya ;
Karena
sebagai
satusegala

satunya
zat
sesuatuyang

merajai
alam
selain
semesta

Allah
tidak

berkuasa

atas

ketetapa

n alam,

katetapa
n Allah

sebagai

kepastia

n yang

tetap.

Artinya : Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia


mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya. (Q.S. al-Baqarah/2: 257)
Ayat diatas menjelaskan, bahwa Allah menjadi pelindung bagi
orang-orang beriman sedangkan syaitan merupakan pelindung
orang-orang kafir. Hanya orang-orang yang berhak atas kekuasaanAllah SWT semestinya memegang kendali kepemimpinan didunia
ini. Oleh karena itu hak penetapan hukum, peraturan hidup,
ketetapan, adalah milik Allah SWT.
Sayyid Qutb berpendapat bahwa di dalam kitabnya, tafsir fiizhilali
lilquran: tak seorang pun di antara mahkluk Allah yang berhak
mensyariatkan selain apa yang telah disyariatkan. Allah dan
mengizinkan bagi sesuatu makhluk apapun. Hanya Allah sajalah
yang berhak menetapkan syariat untuk hamba-Nya. Sebab Allah swt.
Itulah yang menciptakan alam dan mengaturnya dengan hukumhukum universal Yang Maha Besar, yang Allah pilihkan untuk-Nya.
Sesungguhnya kehidupan manusia hanyalah sebuah titik kecil yang
ada dalam roda alam, karenanya harus diatur dengan satu aturan,

26
Demikian, tauhid mulkiyah menjelaskan loyalitas, kredibilitas,
akuntabilitas, afiliasi, kerelaan, pembelaan, pengorbanan, dan
kebijakan, hanya dimiliki seorang pemimpin, maka akan menjamin
kemaslahatan dan kemakmuran kehidupan yang cerah dibumi
persada.
c. Tauhid Rahmaniah

pengemb
angan
nilai
kasih
sayang
yang
sangat
dibutuhk
an dalam
menopan
g
kehidupa
n. Islam
meminta
kan
perhatian
bagi
siapasiapa
yang
paling
membut
uhkanny
a, yang
tentunya
mewajib
kan kita
menguta
makan
mereka
untuk
memper
oleh
kasih
sayang.

Pengertian Tauhid Rahmaniyah adalah suatu keyakinan bahwa Allah


memiliki sifat kasih sayang terhadap hamba-Nya. Prinsip-prinsip
tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari setiap sikap muslim
Tauhid
Perwuju
yang memiliki tuntutan untuk memberikan dan menebarkan kasih
Rahmaniah
dan
sayang pada seluruh alam semesta. Sikap ini selaras dengan misi keyakinan
bahwa
rahmatan lil alamiin yang diemban Rasulullah yaitu untuk Allahhubunga
n memiliki
baik
memberikan kasih sayang pada seluruh makhluk yang ada di alam
sifat
kasih
yang
semesta. Pada hakikatnya, segala sesuatu yang ada di alam semesta sayang terhadap
dilandasi
ini merupakan manifestasi dari rahmat Allah.
hamba-Nya
rasa
kasih
Tauhid rahmaniyah secara esensial merupakan nilai dasar kasih
sayang,
sayang yang harus dikembangkan dalam habluminallah dan
dalam
habluminnas dalam kehidupan.. Dalam rangka pembinaan dan

lingkungan keluarga, masyarakat, dan negara dikenal dalam ajaran


Islam dengan istilah silaturrahmi. Nabi Muhammad SAW bersabda ;
















( )

Dari Urwah dari Aisyah istri Rasulallah saw dari Nabi saw
bersabda : Silaturrahim itu adalah ikatan maka Barang siapa
menyabungnya maka aku (rasul) akan menyambungnya dan barang
siapa memutuskannya, maka aku akan memutuskannya. (HR.
Bukhari)
Hadits soheh diatas menjelaskan bahwa silaturrahim untuk bias di
tumbuh kembangkan oleh kaum muslim dalam rangka untuk
ukhuwah Islamiyah di kalangan keluarga, ayah dan ibu serta
keluarga menduduki tempat pertama dalam pengembangan dan

27
pemeliha
raan
hubunga
n
baik
yang
dilandasi
rasa
kasih
sayang.
Dalam
Islam
disebut
dengan
birr alwalidain

(perlaku
an baik
kedua
orangtua
)
menepati
prioritas
kedua
sesudah

tauhid yang merupakan kewajiban yang diprioritaskan oleh setiap


muslim.
Kesimpulan dari uraian materi Tauhid Rahmaniyah merupakan
sumber dan nilai-nilai kasih sayang secara tulus dari Allah SWT
kepada sesama makhluk. Orang Islam wajib menjaga hubungan baik
dengan Allah SWT maupun hubungan baik dengan manusia.
3. Menunjukkan perilaku orang yang bertauhid
Tauhid merupakan suatu jalinan spiritual seorang hamba dengan
Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. Dengan tauhid seorang
hamba akan merasa dekat dengan Allah, seakan-akan Allah berada di
sisinya, Ia akan disayangi Allah. Ia yakin bahwa selain Allah adalah
kecil, sehingga menimbulkan perasaan merdeka dari cengkeraman
hawa nafsu, menimbulkan jiwa pemberani demi kebenaran, memiliki
komitmen tinggi terhadap kebenaran dan keadilan, memiliki
ketenangan jiwa, kepribadian matang, bersikap adil, dan lain-lain.
Sikap tauhid dapat menciptakan kemerdekaan jiwa dari kekuasaan
orang lain; Tauhid sebagai bentuk keimanan yang mantap, sehingga
menjadikan kestabilan emosi, ketenangan jiwa, kedewasaan berfikir
karena seseorang meyakini bahwa hanya Allah saja Yang Maha
Kuasa. Dari-Nya segala sesuatu dan kepada-Nya kembalinya segala
sesuatu. Dialah yang menghidupkan, mematikan, mengangkat
derajat, menurunkan derajat, memudahkan rezeki, mempersulit
rezeki, memberi sakit, memberi obat, memberi manfaat dan
mudharat. Dari keyakinan seperti itulah manusia menjadi merdeka
dari tekanan situasi internal maupun eksternal.
Sikap tauhid dapat menumbuhkan jiwa patriotisme; Kematian
bukanlah hal yang harus ditakuti serta penghalang dalam
menjalankan kebenaran dan keadilan di muka bumi. Karena pada
dasarnya hidup dan mati adalah sekedar ujian dari Allah semata
untuk menguji manusia siapa di antara manusia yang lebih baik
amalnya. Seorang yang bertauhid memandang bahwa hidup ini
untuk berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan. Musuh yang
dihadapi dalam kehidupan ini adalah kebatilan dan kedhaliman.
Semangat yang berkobar dalam jiwa adalah seperti yang dikatakan
Jamaluddin Al-Afghani: Isy Kariiman Aumut Syahiidan (hidup
mulia atau mati syahid). Semangat seperti itulah yang dapat
memotivasi gerakan-gerakan perjuangan untuk menegakkan
28

kebenaran dan keadilan sehingga menjadikan Islam berwibawa dan


bendera Islam berkibar di muka bumi.
Sikap tauhid dapat menumbuhkan keyakinan bahwa rezeki seluruh
makhluk ditanggung Allah; Hanya Allah semata Yang Maha Pemberi
rezeki. Ia telah menetapkan bagian-bagian rizeki seluruh
makhluknya. Ia adalah Zat Yang Maha Hidup dan selalu mengurus
seluruh kebutuhan makhluknya. Keyakinan seperti itu yang
membentuk karakter seorang mukmin tidak serakah dan tamak.
Sikap tauhid dapat mendatangkan ketenangan jiwa; Jiwa yang
tenang adalah jiwa yang apabila mengahadapi suatu masalah duniawi
maupun ukhrawi dihadapi dengan keikhlasan, keyakinan mantap,
kesabaran keseriusan, tidak tergesa-gesa dan tidak pula menundanunda masalah tersebut untuk dicarikan solusinya. Jiwa yang tenang
(muthmainnah) inilah yang nantinya akan mendapat keridaan Allah
berupa kesempurnaan hidup dan ia ridha dengan keridhaan Allah.
MUTIARA HIKMAH
Barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh
orang itu telah sesat dari jalan yang lurus.(Q.S. al-Baqarah/2: 108)

KESIMPULAN MATERI
Tauhid adalah merupakan pengetahuan kesaksian, keyakinan dan
keimanan manusia terhadap ke-Esaan Tuhan dengan segala sifat
kesempurnaan dan ke-Esaan, dalam zat, sifat dan afal-Nya..
Mengikrarkan kalimat tauhid (Laa Ilaaha Illaallah) dapat
menyadarkan manusia akan dirinya dan segala yang dimiliki adalah
kepunyaan Allah. Kalimat tauhid yang diikrarkan seorang muslim
menghujam ke dalam diri, yang akan diaktualisasikan dalam
kehidupan secara nyata.
.
Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang meyakini bahwa
Allah sebagai satu-satunya zat yang menguasai alam semesta,
dengan hak penuh penetapan peraturan atas kehidupan. Tidak ada
sekutu atas kekuasaan Allah di alam semesta.
Tauhid uluhiyah merupakan sebuah keyakinan bahwa Allah adalah
satu-satunya zat yang memiliki dan menguasai langit, bumi, dan
seisinya, satu-satunya yang wajib ditaati, yang menentukan dan
segala aturan, yang melindungi seluruh makhluk.
Tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari sikap muslim yang
memiliki tuntutan untuk menebarkan kasih sayang pada seluruh alam

29

Kamus
Konsekuensi : resiko/akibat
Eksistensi

: keberadaan

syariat
: ketentuan hukum
Tauhid
: ke-Esa-an Tuhan
Rezeki
: Pemberian Tuhan
Fenomena : Kenyataan riil
Thaghut
: sesembahan
Kewibawaan: pesona/talenta
Marifatullah: mengenal Allah

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Formasi Huruf U
Formasi ini digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat
melihat guru dan atau melihat media visual dengan mudah dan mereka
dapat saling berhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini
ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat
karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah
dengan seperangkat materi. Guru dapat menyusun meja dan kursi dalam
formasi U sebagai berikut ;

30
UJI
KOMPET
ENSI
DASAR

1 Aspek Afektif
Silahkan anda mengunjungi perpustakaan sekolah, kemudian carilah
makna dan contoh penerapan tauhid Asma wasifat, uluhiyah,
rububiyah, mulkiyah, rahmaniah dalam kehidupan sehari-hari .

II. Aspek Psikomotorik


Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau kelompok
masyarakat tentang contoh penerapan tauhid Asma wasifat, uluhiyah,
rububiyah, mulkiyah.

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Semua ajaran pokok agama Islam tercakup dalam Al-Quran dan
sebagai penunjangnya As-Sunnah.ajaran pokok Islam disebut
dengan:
a. Ushuluddin
c. Imaduddin
b. Yaumuddin
d. Ulumuddin
e.
Faqihuddin
2. Tauhid sebagai inti iman kepada Allah, adapun makna tauhid ialah:
a. Mengitikatkan bahwa Allah sebagai Zat yang Maha Agung
b. Mengitikatkan bahwa Allah Esa, tidak ada syarikat bagi-Nya
c. Mengitikatkan bahwa Allah ada, memiliki kekuasaan nyata
d. Mengitikatkan bahwa Allah sebagai Zat yang Maha Qudus
e. Mengitikatkan bahwa Allah sebagai Zat yang Maha Adil
3. Adapun formulasi dari kalimat tauhid yang paling pendek adalah:
a. Laa Mabuda Ilaallah
d. Laahaula Wala
Quuwata
b. Laa Malika Ilaallah
e.
Muhammad
Rasulullah
c. Laa Ilaaha Illaallah
4. Tauhid membedakan manusia menjadi muslim atau kafir, musyrik
atau dahryyin (orang yang percaya adanya Tuhan), karena itu fungsi
tauhid adalah:
a. Menjadi cahaya terhadap semua amal perbuatan
b. Menjadi panduan terhadap semua amal perbuatan
c. Menjadi motivasi unutuk mewujudkan tujuan
d. Menjadi landasan dasar dan inti ajaran Islam
e. Menjadi landasan untuk melaksanakan perbuatan.
5. Apabila manusia mengerti secara benar makna tauhid, maka akan
membuat manusia dapat menghindari setiap bentuk keingkaran yang
nyata, yaitu:

a. M
at
ri
al
is

me dan politheisme,
dinamisme
b. Hedonisme dan sekularisme
politheisme
c. Altruisme dan marxisme

d.

Animisme

dan

e.

dan

Atheisme

31
ULANGAN
Bukan ajang
sontek
menyontek
tapi ajang utk
mengukir
prestasi

6. Ilmu
tauhid
adalah
ilmu
yang
mempela
jari keEsaan
Tuhan.
Berdasar
kan
isyarat
AlQuran,
ke-Esaan
Tuhan
itu
meliputi
tiga hal
yaitu :

a. Esa Zat-Nya, Esa Sifat-Nya dan Esa Afal-Nya


b. Esa Zat-Nya, Esa Sifat-Nya dan Esa Wajah-Nya
c. Esa Zat-Nya, Esa Sifat-Nya dan Esa Hajat-Nya
d. Esa Zat-Nya, Esa Sifat-Nya dan Esa Ciptaan-Nya
e. Esa Zat-Nya, Esa Sifat-Nya dan Esa Kekuasaan-Nya
7. Ke-Maha Esa-an Allah dalam Zat-Nya dapat dirumuskan dengan
kata-kata bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapat dibandingkan
dengan apapun juga, yaitu:
a. Zat Allah sangat unik dan mirip segalanya dengan makhlukNya
b. Zat Allah sangat unik dan berbeda segalanya dengan
makhluk-Nya
c. Zat Allah sangat unik dan serupa segalanya dengan makhlukNya
d. Zat Allah sangat unik dan bertolak segalanya dengan
makhluk-Nya
e. Zat Allah sangat unik dan segalanya sama dengan makhlukNya.
8. Allah Maha Esa dalam Sifat-sifat-Nya. Kemaha Esaan Allah dalam
sifat-sifat-Nya ini mempunyai arti bahwa:
a. Sifat Allah penuh keraguan
dan sudah ada yang
menyamainya
b. Sifat Allah penuh keseriusan serta tidak ada yang diragukan
c. Sifat Allah penuh kesempurnaan dan tidak ada yang
menyamainya
d. Sifat Allah penuh kesenangan, serta tidak ada yang
menyamainya
e. Sifat Allah amat sederhana tetapi tidak ada yang
menyamainya.
9. Setiap mukmin harus meyakini Tuhan Yang Maha Esa Tiada bertara
dalam melakukan sesuatu, sehingga hanya Dia-lah yang dapat
berbuat menciptakan alam semesta ini yang unik dan tiada taranya.
Hal sebagai perngakuan tentanag:
a. Allah Maha Esa dalam sifat dan kelakuan-Nya
b. Allah Maha Esa dalam menetapkan hukum-Nya
c. Allah Maha Esa dalam menentukan pilihan-Nya
d. Allah Maha Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya
e. Allah Maha Esa dalam menciptakan makhluk-Nya

e. H
a
n

32

10. Wujud Allah itu berbeda sama sekali dari wujud alam semesta. Ia
tidak dapat disamakan dan dirupakan dalam bentuk apapun juga.
Oleh karena itu ajaran Islam menolak paham pengenaan ciri-ciri
manusia pada alam seperti binatang atau benda mati apalagi pada
Tuhan, paham yang demikian ini disebut:
a. Athmorofisme
d. Athmorofirisme
b. Atherohmorfisme
c. Anthrumahorisme
e. Anthromorfisme
11. Menurut keyakinan Islam Allah Maha Esa dalam Wujud-Nya,
Karena demikian Esa-Nya sehingga wujud-Nya tidak dapat
disamakan dengan:
a. Alam atau bagian-bagian alam yang merupakan ciptaan-Nya
b. Segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya bagi makhlukNya
c. Bagian-bagian alam yang menjadi bukti penciptaan-Nya
d. Alam yang merupakan tempat hidup bagi makhluk ciptaanNya
e. Semua makhluk hidup yang menjadi bukti ciptaan-Nya.
12. Allah Maha Esa menerima ibadah, ini berarti bahwa hanya Allah
sajalah yang berhak disembah dan menerima ibadah, karena itu
setiap mukmin menyakini:
a. Hanya kepada Dialah seorang mukmin meminta pahala
b. Hanya kepada Dialah seorang mukmin meminta pertolongan
c. Hanya kepada Dialah seorang mukmin mau melakukan
transaksi
d. Hanya kepada Dialah seorang mukmin memanjatkan doanya

ya kepada Dialah seorang mukmin mengharapkan sesuatu


hal.
13. Menurut ajaran Islam, setiap muslim tidak memerlukan orang lain di
dunia ini dalam menyampaikan hajat dan hasrat kepada Allah, oleh
karena itu:
a. Tidak ada sistem kesukuan atau kebangsaan dalam Islam
b. Tidak ada sistem tasawuf atau penyucian diri dalam Islam
c. Tidak ada sistem rahbaniyah atau kependetaan dalam Islam
d. Tidak ada sistem yang menghukum manusia yang lalai
kewajiabn
e. Tidak ada sistem beribadah yang memisahkan dari orang
lain.
14. Allahlah satu-satunya pemberi hukum yang tertinggi. Ia memberi
hukum kepada alam yang selama ini kita kenal dengan hukumhukum alam, kecuali;
a. Archimedes,
c.Lavoisier,
b. Relativitas,
d.Aksoomalitas,
e.Thermodinamic.

33
15. Iqrar
Laa
Ilaaha
Illaallah
tidak
akan
dapat
diwujud
kan
secara
benar
tanpa
mengiku
ti

petunjuk yang disampaikan Rasulullah. Oleh sebab itu iqrar La


Ilaaha Illallah harus diikuti dengan iqrar yaitu:
a. Muhammad kekasih Allah
d. Muhammad utusan Allah
b. Muhammad hamba Allah,
e.Muhammad Rasulullah
c. Muhammad kekasih Allah,.
16. Sesungguhnya mengikrarkan kalimat tauhid (Laa Ilaaha Illaallah)
dapat menyadarkan manusia akan dirinya sendiri serta menyadarkan
akan:
a. Segala sesuatu yang dimiliki sebagai kepunyaan Allah.
b. Segala sesuatu yang dimiliki tidak berada dalam kuasanya
c. Segala sesuatu yang dimiliki bukan sebagai miliknya
d. Segala sesuatu yang dimiliki tidak dapat dikuasainya
e. Segala sesuatu yang dimiliki bersifat hina dan sementara
17. Secara bahasa rububiyah berasal dari akar kata rabb, yang berarti
yaitu:
a. Zat yang menentukan segala kehidupan makhluk
b. Zat yang menghidupkan dan mematikan
c. Zat yang menguasai semua kebutuhan makhluk
d. Zat yang mematikan semua jenis mahkluk hidup
e. Zat yang menghidupkan kemabali makhluk hidup
18. Sebuah pandangan yang meyakini bahwa Allah sebagai satu-satunya
zat yang menguasai alam semesta ini, dengan hak penuh penetapan
peraturan atas kehidupan. Tidak ada sekutu atas kekuasaan Allah di
alam semesta, hal ini sebagaai makna dari:
a. Tauhid Rahmaniyah,
d.Tauhid Rububiyah
b. Tauhid Uluhiyah,
e.Tauhid Asma Wa Sifat
c. Tauhid Mulkiyah
19. Allah adalah Esa dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Kita
diperintahkan untuk menerima nama serta sifat-sifat Allah
sebagaimana yang disampaikan sendiri oleh Allah di dalam AlQuran dan Rasulullah, pemahaman ini merupakan makna dari:
a. Tauhid Rahmaniyah,
d. Tauhid Asma Wa Sifat
b. Tauhid Uluhiyah,
e. Tauhid Rububiyah
c. Tauhid Mulkiyah
20. Allah adalah satu-satunya zat yang memiliki dan menguasai langit,
bumi, dan seisinya, yang menentukan dan segala aturan.Dialah yang
menjadi tumpuhan harapan di dunia dan di akhirat, pemahaman ini
merupakan makna dari:
a. Tauhid Rahmaniyah,
d. Tauhid Asma Wa Sifat

b. T
a
u
h
i
d
U
l
u
h
i
y
a
h,

e.
T
a
u
h
i
d
R
u
b
u
b
i
y
a
h

c. Tauhid Mulkiyah

34
Jawablah
pertanyaan
berikut
dengan
jelas !
21. Terangka
n
dengan
contoh
pengertia
n tauhid
dan
tuliskan
dalil
naqliNya !
22. Uraikan
makna
kalimat
tauhid

Laa illaaha Illaalah dan apa pengaruh tauhid dalam kehidupan


manusia !
23. Terangkan perbedaan dan persamaan tauhid Rububiyah dengan
Mulkiyah !
24. Uraikan mafaat mengenal Allah [marifatullah] bagi seorang
mukmin !
25. Sebenarnya sikap tauhid dapat menciptakan kemerdekaan jiwa
manusia dari kekuasaan orang lain, jelaskan maksudnya dan berikan
contoh penerapannya !
26. Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling
kota menjajakan patung buatannya, namun karena iman dan tauhid
yang telah diilhamkan Allah kepadanya, maka dia tetap istiqamah
mengabarkan tauhid pada umatnya. Bagaimana pendapatmu
terhadap sikap Nabi Ibrahim yang berbeda sikap dan keyakinan
dengan orang tuanya. Jelaskan !

PENTING
Dalam sebuah riwayat diyatakan bahawa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di
tepi sungai, ketika dia sedang berjalan-jalan, terlihat seorang anak kecil sedang mengambil air
wudhu' sambil menangis. Kemudian seorang laki-laki tua mendekati anak kecil seraya menyapa
"Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai tuan, saya telah membaca ayat Al-Qur'an, ketika
sampai pada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang artinya, "
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan
dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu
terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka, karena orang seusiamu belum
dibebani kewajiban oleh Tuhanmu"
Berkata anak kecil itu, "Wahai tuan, aku tahu tuan adalah orang yang berakal, tidakkah
tuan lihat kalau orang menyalakan api, maka yang pertama kali mereka akan letakkan ialah ranting
kayu yang kecil dahulu, kemudian baru mereka letakkan ranting kayu yang besar. Jadi tentulah
saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."
Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguhnya anak kecil ini lebih takut kepada
neraka daripada orang yang dewasa umumnya, maka bagaimanakah keadaan kami nanti?" Orang
yang sejak dini telah memiliki kewaspadaan untuk selalu melakukan kebajikan dan meninggalkan
yang dilarang, menandakan adanya iman yang akan membawa keselamatan diri dalam kehidupan
dunia dan akhirat.

35

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

36

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami syirik dalam Islam

KOMPETENSI DASAR
a.
b.
c.
d.

Menjelaskan pengertian syirik


Mengidentifikasi macam-macam syirik
Menunjukan perilaku orang yang berbuat syirik
Membiasakan diri menghindari hal-hal yang mengarah pada
perbuatan syirik

MATERI PEMBELAJARAN
4.
5.
6.
4.

Pengertian syirik
Macam-macam macam-macam syirik
Perilaku orang yang yang berbuat syirik
Menghindari hal-hal yang mengarah pada perbuatan syirik

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat
:
Menjelaskan pengertian syirik
Mengidentifikasi macam-macam syirik
Menunjukan perilaku orang yang berbuat syirik
Membiasakan diri menghindari hal-hal yang mengarah pada
perbuatan syirik

37

IFFTITAH




( )

Dari Ibnu Umar ia berkata, saya mendengar Rasulallah saw
bersabda barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia
telah kafir atau Syirik (HR. Bukhari,)
rang yang menyekutukan Allah adalah mensejajarkan dirinya baik
secara zat serta sifat dengan Al-Kholiq baik sebagian maupun
keseluruhan.
Penempatan sifat ketuhanan dalam diri setiap hamba baik oleh dirinya
sendiri maupun orang lain berarti merendahkan Tuhan.
Perilaku syirik akan mengurangi bahkan menghilangkan loyalitas hamba
kepada Tuhan, orang yang berperilaku syirik merasa seluruh
perbuatanya berasal dari dirinya sendiri tanpa mengenal campur tangan
Tuhan, maka setiap hamba/muslim perlu mengilmui/memahami secara
benar, detail tentang syirik.

38
URAIAN MATERI
a. Pengertian Syirik

Syirik dalam tinjauan bahasa adalah isbn dan kata asyarka, yusyriku
syirka, wa syirkatan, seperti asyrakahufihi, artinya: memberikan
bagian yang sedikit atau banyak dalam zat dan makna. Seperti kata
syaarakahufi kadza yusyaarikuhu, artinya: menjadi sekutu baginya
dalam hal itu dengan bagian yang besar atau kecil dalam zat atau
sifat.

Syirik dalam Rububiyah Allah atau asma-asma-Nya atau sifat-sifatNya adalah pendustaan terhadap Allah dan kedustaan kepada-Nya,
karenanya syirik jenis ini dikategorikan kufur. Sebab jika dalam
ibadah kepada Allah terdapat unsur ibadah kepada selain-Nya, maka
ibadah tersebut dianggap kekufuran dan pendustaan kepada-Nya.
Firman-Nya.

Artinya : Allah menyatakan bahwasanya tidak ada


Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang
menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang
yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).
tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. ali
Imrn/3: 18)

Mendust
akan
Allah
sebagai
bentuk
kekufura
n, syirik
berbeda
dengan
kufur.
Sebab
dalam
sebagian
syirik
ada yang
bukan
kufur,
seperti
syirik
kecil
atau
syirik
yang
samar,
dimana
pelakuny
a tidak
dipandan
g kafir
dan
murtad.
Rasulull
ah dalam
sebuah
Hadits
pernah
bersabda
:


) (

Dari Mahmud ibnu Labid ia berkata, Rasulallah bersabda :
Sesungguhnva yang paling aku takutkan atas kamu adalah syirik
?kecil. Sahabat bertanya, Apakah syirik kecil itu ya Rasulullah
)Beliau menjawab, Riya. (HR. Ahmad

39
Beliau juga bersabda:






( )



Dari Ibnu Umar ia berkata, saya mendengar Rasulallah saw
bersabda barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia
telah kafir atau Syirik (HR. Bukhari )
Dan Rasulallah juga mentatakan dalam sabdanya yang lain : Hai
manusia takutlah akan kemusyrikan, karena sesungguhnya dia lebih
samar dari jejak semut. Maka beliau ditanya, Bagaimana kami takut
kepadanya sedang dia lebih samar dari jejak semut, ya Rasulullah?
beliau bersabda, Katakanlah, ya Allah kami berlindung kepada-Mu
dari mempersekutukan sesuatu dengan-Mu dan kami mengetahuinya
dan kami mohon ampun kepada-Mu atas apa yang kami tidak
ketahui.
Karena Rasulullah tidak menganggap murtad dan kafir pelakunya,
maka kufur dalam syirik ibadah adalah bila pelakunya mengetahui
bahwa itu adalah syirik dan dia terus menerus melakukannya disertai
dengan penentangan dan kesombongan. Dia berkeyakinan akan
memperoleh manfaat duniawi berupa harta, pangkat atau kekuasaan
dengan tindakannya itu.

Syirik adalah mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, baik


dalam dimensi rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah, secara
langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.Sebagai contoh
perbuatan syirik, misalnya dalam dimensi rububiyah seseorang
meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala
kemudharatan dan meraih segala kemanfaatan, atau dapat
memberikan berkat, seperti meyakini kesaktian para Wali Allah,
sehingga dia minta bantuan kepada mereka untuk menolak petaka
atau untuk meraih keuntungan-apalagi bila wali tersebut sudah
meninggal dunia.

Sedangk
an dalam
dimensi
mulkiya
h,
misalnya
seseoran
g
mematuh
i
sepenuh
nya para
penguasa
nonmuslim
bukan
terpaksa
di
samping
menyata
kan
patuh
kepada
Allah
swt.,
padahal
pemimpi
n nonmuslim
itu
menghal
alkan
apa yang
diharam
kan
Allah
swt., dan
menghar
amkan
apa yang
dihalalka
n
atau
mengaja
knya
melakuk
an

kemaksiatan. Dalam dimensi ilahiyah, dapat dikategorikan syirik


apabila seseorang berdoa kepada Allah melalui perantara orang yang
sudah meninggal dunia, dengan keyakinan bahwa orang yang sudah
meninggal dunia dapat mengabulkan ataupun menjadi perantara
terkabulnya doa yang dipanjatkan.
40

Hafalkan
Hadits ttg
Syirik ini

Mac
am-Macam
Syirik
Syi
rik
secara
umum
dapat
dikataka
n sebagai
kecondo
ngan
untuk
bersanda
r
pada
sesuatu
makhluk
ataupun
seseoran
g selain
Allah.
Perbuata
n syirik
terjadi
pada
orangorang
yang
tidak
mampu
mengend
alikan
nafsu

jahatnya. Karena sesungguhnya nafsu jahat memiliki kecenderungan


lebih suka menyembah apa yang menjadi produk imajinasinya
sendiri. Menurut klasifikasi umum, syirik dibagi menjadi empat jenis
yaitu:
1. Syirk-Ul-Ilm : inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan.
Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka
tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah.
Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari
kera; mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya
akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu
mengalami mati, dan lain-lain.
2. Syirk-ut-Tasarruf: syirik jenis ini pada prinsipnya, disadari atau
tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan
segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya.
Mereka percaya adanya perantara itu mempunyai kekuasaan.
Contohnya, adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan,
percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3. Syirk-ul Ibadah: inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide
atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta kongkrit
yang berasal dari pengalaman lahiriah. Misalnya seorang atheis
memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai bentuk
kegiatan.
4. Syirk-ul Addah : ini adalah kepercayaan terhadap tahayul.
Sebagai contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial
sehingga
tidak
mau
menggunakan
angka
tersebut,
menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan lain
sebagainya.
c.

Perilaku orang yang berbuat syirik


Dalam sejarah beradaban Islam menceritakan ketika Musa
memahami kesulitan di Mesir karena terlibat
dalam suatu
perkelahian, dia melarikan diri ke timur menyeberangi gurun Sinai,
dan terus ke timur sampai dia tiba di Madyan, sebuah kota ditepi
pantai Teluk Aqabah, Arabia Barat Laut. Di kota itu berdiam
seorang bijak bernama Suaib, yang dalam Al-Quran disebutkan
sebagai seorang Nabi yang diutus Tuhan untuk penduduk Madyan.
Musa yang saat itu belum menjadi nabi, menuturkan kepada Syuaib.
Orang itu sangat memahaminya, bahkan menawarkan perlindungan
baginya, karena dia melihatnya tidak bersalah. Lebih dari itu,

41
Nabi
Suaib
mengam

bil Musa sebagai menantu, dengan mengawinkannya dengan kedua


putrinya. Musa membayar maskawinnya dengan tinggal bersama
keluarga Nabi Suaib selama delapan tahun (empat tahun untuk
masing-masing istrinya), guna membantu ekonomi keluarga itu,
antara lain dengan ikut menggembalakan kambingnya.
Dari Nabi Syuaib [mertua] Musa banyak belajar ilmu dan hikmah
(wisdom), khususnya agama. Nabi Suaib menuntun menantunya
kearah ketuhanan yang Maha Esa atau Tauhid, dan mengajarinya
untuk hanya menyembah Tuhan Yang Maha Esa saja yaitu Dia yang
Maha Ada (Yahwa,Yahweh di-Inggriskan Jehovah).
Setelah genap delapan tahun tinggal belajar pada keluarga Nabi
Syuaib. Musa dan kedua istrinya kakak-beradik mengadakan
perjalanan kembali ke Mesir. Dalam perjalanan itulah Musa dipilih
oleh Tuhan Yang Maha Esa menjadi Rosul-Nya dan ditugaskan
untuk menemui Firaun, firman Allah:

Artinya : Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku,


aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka
bakarlah Hai Haman untukku tanah liat[1124]
kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi
supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan
Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia
Termasuk orang-orang pendusta". (Q.S. al- Qashash/28:
38)
Dari kaum Firaun itu kita menarik pelajaran bahwa yang disebut
syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung-agungkan
sesuatu dari kalangan sesama mahluk, termasuk sesama manusia
(kultus), tetapi syirik juga meliputi sikap mengagung-agungkan diri
sendiri kemudian menindas harkat dan martabat sesama manusia,
seperti tingkah diktator dan tiran. Kedua duanya adalah sikap
melawan Allah, yaitu kebenaran mutlak, dan berlawanan dengan
jalan hidup yang benar, yaitu jalan hidup yang menuju perkenaan
(Rida) Allah yang maha benar itu. Maka sama halnya dengan
kehinaan karena kehilangan harkat dan martabat seorang Musrik

akibat
pengham
baan
dirinya
kepada
selain
Tuhan,
begitu
pula
orang
yang
meninda
s orang
lain.

42
Dia ini sama sekali tidak dalam kegagalan atau keperkasaan,
melainkan justru dalam kehinaan yang lebih mendasar, karena dia
diperhamba oleh nafsunya sendiri untuk berkuasa dan menguasai
orang lain. Inilah keadaan Firaun yang kemudian mengalami hukum
Tuhan yang tragis dan dramatis, dan dia baru insaf setelah
malapetaka menimpa, namun sudah terlambat. (Q.S. Ynus/10: 90).
d.

Menghindari hal-hal yang mengarah pada Perbuatan Syirik


Sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk menghindari hal-hal
yang akan menjerumuskan pada perbuatan syirik
Di antara amal perbuatan yang termasuk kelompok syirik kecil
adalah:
a. Bersumpah dengan selain Allah:Barangsiapa yang
bersumpah dengan nama Allah dia telah kufur atau syirik.
(H.R. at-Tirmidzi).
b. Memakai azimat (untuk menolak bahaya atau memurahkan
rezeki).Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah saw. bersabda:
Barangsiapa menggantungkan diri kepada tangkal maka
Allah tidak akan menyempurnakan (imannya), dan
barangsiapa menggantungkan diri kepada azimat maka Allah
tidak akan mempercayakan kepadanya. (H.R. Ahmad).
c. Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan,
pengobatan dan sebagainya.Sesungguhnya mantra, azimat,
dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik. (H.R. Ibn
Hibban).

d. P
e
r
b
u
at
a
n
S
i
h
ir
:

B
a
r
a
n
g
si
a
p
a
y
a
n
g
m
e
m
b
u
at
s
at
u
si
m
p
u
l
k
e
m
u

dian dia meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir.


Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik.
(H.R. NasaI )
e. Ramalan atau Perbintangan (Astrologi); Barangsiapa datang
kepada tukang ramal, kemudian bertanya tentang sesuatu dan
membenarkan apa yang dikatakannya tidak akan diterima
shalatnya selama 40 hari. (H.R. Muslim).
f. Bernazar kepada selain Allah; Barangsiapa yang bernazar
untuk berbuat taat kepada Allah maka hendaklah dia
laksanakan nazarnya itu, dan barangsiapa bernazar untuk
mendurhakai Allah maka janganlah dia mendurhakai-Nya.
(H.R. Bukhari).
g. Menyembelih binatang atau mempersembahkan korban
bukan kepada Allah swt. ; Dari Ali r.a., Rasulullah saw.
bersabda kepadaku dengan empat kalimat, yaitu: Allah
melaknat orang yang hendak menyembelih untuk selain
43

HINDARILA
H ..!
Perbuatan
Syirik

Alla
h,
Allah
mela
knat
oran
g
yang
mela
knat
kedu
a
oran
gtuany
a,
Allah
mela
knat
oran
g
yang
meli
ndun
gi
penja
hat,
dan
Allah

melaknat orang yang mengubah batas tanah miliknya. (H.R.


Muslim)
Bukan berarti Allah menutup pintu tobat bagi orang syirik, sebab
Allah akan mengampuni dosa apa pun kalau yang bersangkutan
bertobat kepada-Nya. Tapi bila seorang musyrik tidak bertobat
sebelum meninggal dunia, maka pintu ampunan sudah tertutup
baginya, dan di akhirat nanti dia akan dimasukkan oleh Allah ke
dalam neraka.

Syirik besar ini terdiri dari empat jenis, yaitu: Syirik dalam
berdoa Syirik dalam niat, iradah dan tujuan, Syirik dalam
ketaatan ;
a. Syirik dalam berdoa, Allah swt. telah berfirman:

Artinya : Maka apabila mereka naik Kapal mereka berdoa


kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepadaNya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke
darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (Q.S.
Al-Ankabt/29: 65)
b. Syirik dalam niat, iradah dan tujuan: Firman Allah:

Artin
ya :
Bar
ang
siapa
yang
meng
hend
aki
kehid
upan
dunia
dan
perhi
asan
nya,
pasti
Kami
berik
an
(bala
san)
penu
h
atas
peker
jaan
mere
ka di
dunia
(den
gan
semp
urna)
dan
mere
ka di
dunia
tidak
akan
dirug
ikan.
Itula
h
oran
g-

orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka,


dan sia-sialah apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan
terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Hd / 11: 1516)

44
Syirik dalam ketaatan, Allah swt. berfirman;

Artinya : Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan


rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan
(juga mereka mempertuhankan) Al masih putera
Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan. (Q.S. at-Taubah/9: 31)

Ketika Rasulullah membacakan ayat tersebut, Adi bin Hatim berkata


kepada baginda Rasulullah saw.: Mereka itu tidak menyembah
orang-orang alim dan rahib-rahib? Rasulullah saw. menjawab: Ya,
sesungguhnya mereka itu mengharamkan apa-apa yang halal bagi
mereka dan menghalalkan apa-apa yang haram bagi mereka, maka
mereka mengikutinya. Maka itulah sembahan mereka atas mereka
(alim-alim dan rahib-rahib). (H.R. at-Tirmizi) . Khudzaifah AlYamani dan Abdullah bin Abbas r.a. mengatakan bahwa
sesungguhnya mereka ini mengikuti para alim dan rahib itu dalam
hal-hal yang berkaitan dengan halal dan haram
RANGKUMAN
Syirik dalam rububiyah Allah atau asma-asma-Nya atau sifat-sifatNya adalah pendustaan terhadap Allah dan kedustaan kepada-Nya,
karenanya syirik jenis ini dikategorikan kufur. Sebab jika dalam
ibadah kepada Allah terdapat unsur ibadah kepada selain-Nya, maka
ibadah tersebut dianggap kekufuran dan pendustaan kepada-Nya.
Esensi ajaran Tauhid membebaskan manusia dari penyembahan
sesama makhluk, menuju penyembahan Allah semata. Dilihat dari
sifat dan tingkat sangsinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
syirik besar (as-syirku al-akbar) dan syirik kecil (as-syirku alasghar).

Syirik
secara
umum
dapat
dikataka
n sebagai
kecondo
ngan
untuk
bersanda
r
pada
sesuatu
makhluk
ataupun
seseoran
g selain
Allah.
Perbuata
n syirik
terjadi
pada
orangorang
yang
tidak
mampu
mengend
alikan
nafsu
jahatnya.
Karena
sesunggu
hnya
nafsu
jahat
memiliki
kecender
ungan

lebih suka menyembah apa yang menjadi produk imajinasinya


sendiri.
Orang yang menyekutukan Allah disebut syirik, syirik dapat
dikatakan sebagai kecondongan untuk bersandar pada sesuatu
makhluk ataupun seseorang selain Allah, termasuk golongan orang

45
K
amus

Kesaktian :
k
u
a
s
a
y
a
n
g
le
b
i
h
Klasifikasi :
p
e
n
g
g
o
l
o
n
g
a
n
Esensi
:
h
a
k
e
k
at
/
i
n
ti

Harkat
Sekutu
Azimat
Mantra
Nazar
Imajinasi
Kultus

: tingkat harga diri


: mempersamakan
: dianggap keramat
: kata berdaya gaib
: janji akan berbuat
: kayalan/angan
: dianggap suci

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Formasi Corak Tim
Maksudnya Guru mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran
diruang kelas gar memungkinkan peserta didik melakukan interaksi
tim. Kemudian guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi mejameja susunan yang paling akrab. Apabila hal ini dilakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke
depan ruang kelas untuk melihat guru, alat peraga, papan tulis dan
media pembelajaran.
GURU

46

UJI KOMPETUJI UJI KOMPETENSI DASAR


1 Aspek Afektif
Lakukan diskusi dengan teman sebangkumu dan simpulkan hasil
diskusimu terhadap beberapa masalah berikut: 1] mengapa syirik
dikategorikan dosa besar yang tidak terampuni, 2] bagaimana cara
menghindari perbuatan syirik, 3] apa saja yang menjadi penyebab
perbuatan syirik, 4] apa indikator perbuatan syirik, 5] apa akibat
negatif dari perbuatan syirik, dan apa akibat positif meninggalkan
syirik.

II. Aspek Psikomotorik


Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau kelompok
masyarakat tentang syirik

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Syirik sebagai perbuatan yang dilarang, dalam tinjauan bahasa
berasal dari kata asyarka, yusyriku syirka, wa syirkatan, yang artinya
adalah:
a. Memberikan bagian yang sedikit atau banyak dalam zat dan
makna
b. Memberikan sebagian keinginan terhadap suatu
disenanginya

zat yang

c. Memberikan segala sesuatu yang disengani kepada yang


dicintai
d. Memberikan perhatian sedikit kepada suatu zat yang berada
dekat
e. Memberikan sedikit kepamilikan terhadap suatu zat yang
diminati
2. Apabila seorang melakukan perbuatan syirik dalam rububiyah atau
asma-asma-Nya atau sifat-sifat-Nya, maka perbuatan tersebut
digolongkan sebagai:
a. Pendustaan terhadap hukum Allah dan dikategorikan fasik
b. Pendustaan terhadap Allah dan dikategorikan sebagai kufur

c. P
e
n
d
u
st
a
a
n
te
r
h
a
d
a
p
si
f
at
A
ll
a
h
d
a
n
d
i
k
at
e
g
o
ri
k
a
n
m
u
n
a
fi
k

d. Pendustaan terhadap eksistensi-Nya dan


murtad

dikategorikan

e. Pendustaan terhadap makhluk-Nya yang dikategorikan zalim


MUTIARA HIKMAH

Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad); tidak ada


Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik

BELAJARL
AH YANG
GIAT dan

Kerjakanlah
Uji
Kompetensi
Keilmuan
Anda

47

3. Syirik berbeda dengan kufur, sebab dalam sebagian syirik ada yang
bukan kufur, contohnya adalah:
a. Syirik biasa dimana pelakunya tidak dipandang pelaku zalim
b. Syirik ucapan dimana pelakunya tidak dipandang sebagai
munafiq
c. Syirik kecil dimana pelakunya tidak dipandang kafir dan
murtad
d. Syirik perbuatan dimana pelakunya sudah dipandang sebagai
fasiq
e. Syirik bersedekah dimana pelakunya dipandang melakukan
tazbir
4. Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia sungguh
telah syirik. Rasulullah bersabda: Wahai manusia takutlah kamu
akan kemusyrikan, karena sesungguhnya kemusyrikan itu adalah :
a. Lebih jelas dari jejak semut hitam di siang hari
b. Lebih samar dari jejak kuda jantan di padang pasir
c. Lebih terang dari jejak semut hitam dalam keremangan
d. Lebih samar dari jejak semut hitam di malam hari
e. Lebih jelas dari jejak harimau di hutan belantara
5. Syirik adalah mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, baik
dalam rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah, yang dilakukan dengan
cara yaitu:
a. Secara perantara ataupun tidak, secara samar ataupun
terselubung

b. S
e
c
a
r
a
p
a
rs
ia
l
at
a
u
p
u
n
ti
d
a
k,
s
e
c
a
r
a
je
la
s
at
a
u
p
u
n
te
rs
el
u
b
u
n
g

c. Secara totalitas
terselubung

ataupun tidak, secara terang ataupun

d. Secara berangsur ataupun tidak, secara sirri ataupun


terselubung
e. Secara langsung ataupun tidak, secara nyata ataupun
terselubung.
6. Syirik pada dimensi rububiyah seseorang meyakini bahwa ada
makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan meraih
segala kemanfaatan, atau dapat memberikan berkat, seperti contoh:
a. Minta bantuan wali untuk menolak petaka atau meraih
keuntungan dunia
b. Minta bantuan pembantu untuk mengatasi masalah pekerjaan
dirumah
c. Minta bantuan dokter untuk menyembuhkan penyakit yang
diderita
d. Minta bantuan psikiater untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi
e. Minta bantuan tetangga untuk membersihkan lingkungan
sekitar rumah.

terkabul
nya doa,
hal ini
dikelom
pokan
sebagai:
a. S
y
ir
i
k
d
al
a
m

48
7. Apabila seorang mematuhi sepenuhnya penguasa non-muslim,
padahal penguasa itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah, dan
mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, maka perbuatan seperti
ini dikategorikan sebagai:
a. Syirik dalam dimensi Ububiyah
Rahmaniyah

d.Syirik dalam dimensi

b. Syirik dalam dimensi Mulkiyah e.Syirik dalam dimensi


Uluhiyah
c. Syirik dalam dimensi Asma-Wassifat
8. Seseorang yang berdoa kepada Allah melalui perantara orang yang
sudah meninggal dunia, dengan keyakinan bahwa orang yang sudah
meninggal dapat mengabulkan ataupun menjadi perantara

dimensi Ububiyah
Rahmaniyah

d.Syirik

dalam

b. Syirik dalam dimensi Mulkiyah e.Syirik


Uluhiyah

dalam

dimensi
dimensi

c. Syirik dalam dimensi Asma-Wasifat


9. Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi
dua yaitu:
a. As-syirku al-dhulmun dan as-syirku al-asfar
b. As-syirku al-Jahlun dan as-syirku al-astam.
c. As-syirku al-kamil dan as-syirku al-ashohih.
d. As-syirku al-akbar dan as-syirku al-asghar.
e. As-syirku al-afdhal dan as-syirku al-asyuyuk.
10. Perbuatan syirik dalam berdoa, syirik dalam niat, iradah dan tujuan,
syirik dalam ketaatan, syirik dalam hal cinta kepada Allah, sebagai
syirik yang dikategorikan:
a. Sebagai perbuatan syirik kecil yang digolongkan munafiq
b. Sebagai perbuatan syirik besar yang digolongkan fasiq
c. Sebagai perbuatan syirik kecil yang digolongkan riyak
d. Sebagai perbuatan syirik besar yang digolongkan isyraf
e. Sebagai perbuatan syirik besar yang digolongkan kufur.
11. Syirik kecil termasuk perbuatan dosa yang dikhawatirkan akan
mengantarkan pelakunya kepada syirik besar, yang dimaksud dengan
syirik kecil adalah:
a. Semua perbuatan
kemusyrikan
b. Semua gambaran
kemusyrikan.

yang

membawa

seseorang

pada

yang membawa seseorang

pada

c. S
e

mua pemiikiran
kemusyrikan

seseorang

pada

seseorang

pada

e. Semua pandangan yang membawa seseorang


kemusyrikan

pada

d. Semua keyakinan
kemusyrikan

yang
yang

membawa
membawa

49
12. Apa yang terjadi di akherat, jika ada seorang yang melakukan
perbuatan syirik kecil kemudian meninggal dunia sebelum
bertobat,yaitu;
a. Apabila Allah tidak mengampuninya maka akan masuk surga
b. Apabila Allah tidak mengampuninya maka akan masuk
neraka
c. Apabila Allah membiarkanya maka orangnya akan masuk
neraka
d. Apabila Allah tidak menolongnya, maka akan menjadi
terlantar
e. Apabila Allah tidak membimbing akan berada dalam
kesesatan.
13. Berikut ini yang merupakan amal perbuatan kelompok syirik kecil
adalah:
a. Menggunakan obat-obatan untuk menolak penyakit,
b. Menggunakan doa-doa untuk mendapat keselamatan
c. Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan
d. Menggunakan orang yang sudah mati untuk dimintai bantuan
e. Menggunakan kekuatan syetan untuk mendapatkan harta
benda
14. Syirik sebagai kecondongan untuk bersandar pada sesuatu makhluk
ataupun seseorang selain Allah, siapakah manusia yang sering
berbuat syirik:
a. Orang-orang
yang
kepribadiannya

tidak

mampu

mengendalikan

b. Orang-orang
pemikirannya

yang

tidak

mampu

mengendalikan

c. Orang-orang
kebiasaannya

yang

tidak

mampu

mengendalikan

d. Orang-orang yang tidak mampu mengendalikan harga dirinya


e. Orang-orang yang tidak mampu mengendalikan nafsu
jahatnya.
15. Syirk-ut-Tasarruf sebagai wujud sikap menentang, bahwa Allah
Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di
tangan-Nya. Mereka percaya adanya perantara yang mempunyai
kekuasaan. Contoh syirik jenis ini adalah:
a. Kepercayaan bahwa Nabi Isa tidak memiliki ayah
b. Kepercayaan bahwa Nabi Isa sebagai utusan Tuhan
c. Kepercayaan bahwa Nabi Isa sebagai kekasih Tuhan
d. Kepercayaan bahwa Nabi Isa sebagai ulul azmi
e. Kepercayaan bahwa Nabi Isa sebagai anak Tuhan,.

17. Syirik
sebagai
kecondo
ngan
untuk
bersanda
r
pada
sesuatu
makhluk
ataupun
seseoran
g selain
Allah,
berikut
ini yang
tidak
termasuk
golongan
orang
syirik
yaitu:

50
16. Kepercayaan terhadap tahayul, seorang yang percaya bahwa angka
13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka
tersebut, seorang yang menghubungkan kucing hitam dengan
kejahatan hal tersebut disebut sebagai;
a.

Syirk-ul Addah

b. Syirk-Ul-Ilm
Imamah

c. Syirk-ut-Tasarruf
d. Syirk-ul Ibadah

e.

Syirk-ul

a. Orang yang mengingkari kekuasaan Allah,


b. Orang yang mengingkari ke-Esaan Allah
c. Orang yang selalu berserah diri kepada Allah
d. Orang yang tidak mengakui Tuhan Allah
e. Orang yang tidak menerima kebesaran allah.
18. Hati seorang syirik selalu merasa gelisah, tidak pernah tenang,
merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah:
a. Muncul perasaan damai dan tenag secara berkesinambungan
b. Muncul perasaan sedih dan cemas secara berkesinambungan
c. Muncul
perasaan
berkesinambungan

bimbang

dan

ragu

secara

d. Muncul perasaan suka dan cita secara berkesinambungan


e. Muncul
perasaan
berkesinambungan.

tenang

dan

aman

secara

19. Secara tegas Allah melarang mengangkat orang musyrik sebagai


pemimpin, karena seorang musyirik dalam menetapkan aturan
bertentangan dengan Islam yaitu:
a. Aturan berkiblat kepada hawa nafsunya dan menyebarkan
kemunafika
b. Aturan berkiblat kepada kesenangannya dan menyebarkan
kefasikan
c. Aturan berkiblat kepada rasionalitas
kemadhorotan

dan menyebarkan

d. Aturan berkiblat kepada thaghut, berhala dan menyebarkan


kemusyrikan
e.

Aturan berkiblat kepada hedonisme dan menyebarkan


kemaslahatan.

51
20. Syirik
sebagai
perbuata
n yang
dapat
menghan
curkan
iman dan
amal
perbuata
n.
Seorang
yang
dapat
membeb
askan
dirinya
dari
perbuata
n syirik,
dampakn
ya
adalah:
a. I
m
a
n
n

ya akan lemah dan memiliki pengaruh buruk dalam


kehidupan
b. Imannya akan turun dan memiliki pengaruh kecil dalam
kehidupan
c. Imannya akan tetap dan memiliki pengaruh besar dalam
kehidupan
d. Imannya akan meragukan dan memiliki pengaruh samar
dalam kehidupan
e. Imannya akan kokoh dan memiliki pengaruh nyata dalam
kehidupan.

Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!


21. Mengapa orang musyrik memiliki harkat, martabat dan derajat yan
rendah dihapan Allah dan makhluk-Nya. Jelaskan pendapatmu
dengan mengemukakan dalil naqli dan aqlinya !
22. Jikalau orang syirik dinobatkan sebagai pemimpin bagi orang-orang
beriman, maka apa akibat yang akan terjadi dalam kehidupan.
Sertakan jawabamu dengan bukti-bukti sejarah yang kamu ketahui !
23. Iman memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan seorang
mukmin. Jika iman itu benar, maka akan memberikan pengaruh
positif yang akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Terangkan pengaruh iman dalam kehidupan !
24. Apabila iman itu salah karena bercampur dengan syirik, maka akan
memberikan pengaruh negatif yang menyengsarakan kehidupan
dunia dan akhirat, jelaskan akibat buruk yang ditimbulkan dari
perbuatan syirik !
25. Apabila ada seorang yang melakukan syirik kecil meninggal
sebelum bertobat, dan di akhirat ternyata Allah tidak berkenan
mengampuninya maka ia akan masuk neraka. Jelaskan dengan
contoh amal perbuatan yang termasuk kelompok syirik kecil !
26. Orang yang melakukan syirik besar dosanya tidak akan diampuni
Allah dan pelakunya diharamkan masuk sorga, kecuali pelakunya
sudah bertobat sebelum meninggal. Jelaskan jenis dan kriteria orang
yang melakukan perbuatan syirik besar !

52

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

53

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Masalah Akhlak

KOMPETENSI DASAR
b.
c.
d.
e.

Menjelaskan pengertian akhlak Islamiyah


Menjelaskan induk akhlak terpuji dan induk akhlak tercela
Menjelaskan macam metode peningkatan kualitas akhlak
Menerapkan metode peningkatan akhlak dalam kehidupan

MATERI PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.

Pengertian akhlak Islamiyah


Induk Akhlak Terpuji dan Induk akhlak Tercela
Macam-macam Metode Peningkatan Kualitas Akhlak
Menerapkan Metode Peningkatan Akhlak dala Kehidupan

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat
:
Menjelaskan pengertian akhlak Islamiyah
Menjelaskan induk akhlak terpuji dan induk akhlak tercela
Menjelaskan macam metode peningkatan kualitas akhlak
Menerapkan Metode Peningkatan Akhlak dala Kehidupan

54

IFFTITAH

dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang


agung.

Manusia dalam setiap melakukan interaksinya baik secara vertikal


maupun horisontal akan bernilai positif bahkan secara gread
bermakna ibadah ketika dilandasi dengan keyakinan akidah,
sekaligus akan menjadi pengontrol dari setiap penyimpangan
Beriman dan beramal sholeh adalah ibarat seperti dua sisi sekeping
mata uang yang tidak bisa dipisahkan, Allah telah menjanjikan
dalam Al-quan dengan iman dan amal sholeh manusia akan
memperoleh kehidupan yang lebih baik, sekaligus mendapat predikat
sebagai muttaqin
Akhlakulkarimah adalah cermin kepribadian orang beriman.
Demikian pula ibadah-ibadah yang disyariatkan dalam Islam akan
membawa pelakunya kepada akhlak yang luhur. Betapa pentingnya
persoalan akhlak bagi kehidupan kita, karena akhlak menjadi tolok
ukur kualitas kepribadian seseorang. Orang yang berakhlaq
kehadiranya selalu ditunggu-tunggu, bicaranya menentramkan dan
tingkaklakunya membikin setiap orang terpesona.
dalam memberikan gambaran yang lebih rinci tentang akhlak
seorang muslim, kita fokuskan pembahasanya pada; pengertian
akhlak, ruang lingkup akhlak terpuji, gambaran umum akhlak
tercela, metode peningkatan akhlak, kualitas akhlak dalam
kehidupan sehari-hari.

55
URAIAN MATERI
.
1. Pengertian Akhlak
Kata akhlak bentuk jamak kata khuluq atau al-khuluq, yang secara
etimologis (bersangkutan dengan cabang ilmu bahasa yang
menyelidiki asal usul kata serta perubahan-perubahan dalam bentuk
dan makna) antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat.

Artinya : dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang


agung. (QS.al-Qalam :4)
1) Di dalam kamus Al-Kautsar, ilmu akhlak diartikan sebagai ilmu
tatakrama. Jadi, ilmu akhlak ialah ilmu yang berusaha untuk
mengenal tingkah-laku manusia kemudian memberi hukum/nilai
kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan
norma-norma akhlak dan tata susila. Sedangkan ilmu akhlaq dalam
The Encyclopedia of Islam dirumuskan: It is the science of virtues
and the way how to acquire them of vices and the way how to
quard against them (Ilmu akhlak ialah ilmu tentang kebaikan dan
cara mengikutinya, tentang kejahatan dan cara untuk
menghindarinya).
2) Menurut Imam Ghozali, Akhlak adalah: sifat yang tertanam
dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan gampang
dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sedangkan menurut Abdul Karim Zaidan, Akhlak adalah: nilainilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, dengan sorotan dan
timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik dan buruk,
untuk kemudian memilih melakukan ataupun meninggalkannya.
Menurut Ahmad Amin; akhlak ialah membiasakan kehendak. Ini

berarti
bahwa
kehend
ak itu
apabila
dibiasa
kan
terhada
p
sesuatu
, maka
kebiasa
an itu
akan
dapat
membe
ntuk
akhlaq.
Contoh
nya,
bila
membi
asakan
kehend
ak
untuk
membe
ri,
maka
akan
melahi
rkan
akhlaq
derma
wan
atau
kepedu
lian
sosial.

Akhlak Islamiah adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia.


Karena itu perbuatan baru dapat disebut pencerminan akhlak, jika
memenuhi beberapa syarat. Syarat itu antara lain adalah (1)
dilakukan berulang-ulang. jika dilakukan sekali saja, atau jarangjarang, tidak dapat dikatakan akhlak. Jika seseorang tiba-tiba,
misalnya, memberikan uang (derma) kepada orang lain karena
alasan tertentu, orang itu tidak dapat dikatakan berakhlak

56
derma
wan.
(2)
Timbul
denga
n
sendiri
nya,
tanpa
dipikirpikir
atau
ditimb
ang
berulan
gulang
karena
perbuat
an itu
telah
menjad
i
kebiasa
an
baginy
a. Jika

suatu perbuatan dilakukan setelah dipikir-pikir dan ditimbangtimbang, apalagi karena terpaksa, perbuatan itu bukanlah
pencerminan akhlak.
Dari Al-Quran dan Sunnah Rasul dapat diketahui bahwa normanorma baik dan buruk adalah merupakan fokus dari akhlak (etika,
moralitas) Islam. Karena Al-Quran datang dari Allah swt., maka
akhlak Islam mempunyai karakteristik sifat tertentu yang
membedakan dengan etika dan moral ciptaan manusia. Sifat-sifat
tersebut antara lain adalah :
a.

Kebaikannya bersifat mutlak (al-hasanah al-muthlaqah), yaitu


kebaikan yang terkandung dalam akhlak Islam merupakan
kebaikan yang murni, baik untuk individu atau untuk
masyarakat, dalam lingkungan, keadaan, waktu dan tempat
apapun.
b. Kebaikannya bersifat menyeluruh (al-hasanah al-muraqabah),
yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan
kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di
semua tempat.
c. Kebaikan yang bersifat tetap, langgeng dan mantap (al-hasanah
al-tsabitah), tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat
atau perubahan kehidupan masyarakat.
Pengawasan yang menyeluruh (syumuliyah al-muraqabah),
karena akhlak bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih
kuat dari moral, etika, ciptaan manusia, sehingga orang tidak
berani melanggarnya kecuali setelah ragu-ragu dan kemudian
akan menyesali perbuatan untuk selanjutnya bertobat dengan
sunguh-sungguh dan tidak melakukan perbuatan salah lagi.

2. Induk-Induk Akhlak Terpuji


a. Sabar
Sabar adalah suatu sikap seseorang dalam kualitas kemampuan
menahan diri dari nafsu-nafsu duniawi dan menyerahkan diri
kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar : 10 diantaranya

57
Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman.
bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)
Sabar merupakan bagian induk akhlak terpuji yang menjadi dasar
umat Islam untuk melaksanakan ibadah maupun muamalah
dalam kehidupan sehari-hari.
Pepatah mengatakan Sabar wajib tidak ada batasnya, sedangkan
marah wajib ada batasnya dengan maksud seseorang yang sabar
jika ada tidak batasnya akan selalu sabar terus menerus. Akan
tetapi marah itu wajib ada batasnya maksudnya seseorang yang
marah ada batasnya tentu akan sabar.
Kesimpulannya adalah Sabar merupakan suatu pengaruh dari
itikad seseorang yang mendalam untuk mencari keridloaan Allah
SWT
Dalam hal ini, ada bebarapa sabar dalam kehidupan manusia
diantaranya ;
1. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan
Hawa nafsu seseorang akan selalu dipengaruhi oleh syaetan
yang terkutuk untuk menjerumuskan kejurang kenistaan,
maka kita harus selalu berdoa semoga Allah SWT
melimpahkan kesabaran dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri. Termaktub dalam QS. Al-Araf : 126
yang berbunyi:

Artinya : dan kamu tidak menyalahkan Kami,


melainkan karena Kami telah beriman kepada ayatayat Tuhan Kami ketika ayat-ayat itu datang kepada

kami".
(mere
ka
berdo
a): "Ya
Tuhan
Kami,
Limpa
hkanla
h
kesab
aran
kepad
a Kami
dan
wafatk
anlah
Kami
dalam
Keada
an
berser
ah diri
(kepad
aMu)".
(QS. AlAraf :
126)
2. S
a
b
a
r
d
al
a
m
m
u
si
b
a
h

Realitas kehidupan adanya musibah yang melanda seseorang


akan tetapi musibah merupakan ujian atau cobaan yang pasti
diberikan Allah. Sedangkan ujian itu bermaca-macam
bentuknya seperti banjir, sakit, kekurangan harta benda dan
kematian.
58
A
ll
a
h
S
W
T
m
e
n
g
u
ji
d
a
n
m
e
n
c
o
b
a
k
ei
m
a
n
a
n
s
e
s
e
o
r
a
n
g
m

elalui musibah dan lain sebagainya. Apabila kuat menerima


ujian tentulah iman seseorang tersebut kuat, akan tetapi jika
tidak imannya lemah.
3. Sabar melaksanakan ibadah
Dalam melaksanakan ibadah kita harus ikhlas, tawakal, dan
seluruhnya akan diserahkan kepada Allah SWT. Seperti
sholat, padahal sholat merupakan kewajiban apabila dijalan
dapat pahala sedangkan apabila ditinggalkan mendapat dosa.
akan tetapi masih banyak orang yang menjalankan dan
meninggalkannya.
Dalam hal ini, sikap sabar dalam melaksanakan ibadah dapat
mengantisipasi dengan menjalan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya.
b. Tawakkal
Tawakkal artinya berserah diri, mempercayakan diri atau
mewakilkan. Sedangkan menurut Istilah tawakkal adalah
mempercayakan diri kepada Allah SWT dala melaksanakan
suatu rencana, berstandar kepada kekuatan-Nya dalam
melaksankan suatu pekerjaan, berserah diri di bawah
perlindungan-nya pada waktu menghadapi kesukaran.
Rasululloh SAW telah menegaskan bahwa orang-orang yang
senantiasa bertawakkal kepada Allah SWT, tidak percaya
kepada perkataan dukun atau paranormal dan tidak pernah
menjadi para normal, serta tdak percaya dengan suara burung.
Dalam kisah dikatakan, pernah sahabat datang kepada Nabi
Muhammad SAW dan berkata Unta saya lepaskan, kemudian
saya datang kemari karena saya bertawakkal. mendengar
perkataan demikian Nabi Muhammad SAW lalu bersabda ;
Ikatlah (tambatkan) dahulu baru bertawakkal.
Nabi Muhamad SAW pernah menyuruh orang yang sakit untuk
berobat agar dapat segera sembuh. Orang yang sakit tidak
dibenarkan menyerah saja kepada Allah SWT. Tanpa berusaha
mencari obat.
Jadi dalam tawakkal terkandung tiga faktor sekaligus yaitu
usaha atau ikhtiar, doa kepada allah SWT dan menyerahkan
diri serta nasibnya kepada Allah SWT.

59

Ayat yang menjadi dasar uraian diatas adalah :

Artinya : dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan


di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan
semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepadaNya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu
kerjakan. (QS. Hud : 123)
c. Istiqomah
Kata istiqomah berarti teguh pendirian atau keteguhan
berpegang kepada sesuatu yang diyakini kebenarannya, dan ia
tidak mau merubah keyakinannya itu dalam keadaan apapun.
Firman Allah SWT tentang Istiqomah tertuang dalam (QS.
Fushshillat : 30)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:


"Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka
dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
telah dijanjikan Allah kepadamu".(QS. Fushshillat : 30)

3. Induk-Induk Akhlak Tercela


a. Israaf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia WJS Poerwadarminta
Israaf adalah melampaui batas (berlebihan) artinya melakukan
suatu tindakan di luar wewenang dan ketentuan berdasarkan
norma nilai tertentu yang berlaku.
Menurut Qomus Muajim Al-lughotul Arabiyah Israaf artinya
bersuka ria sampai melewati batas.
60
Men
urut

Terminologi/Istilahi Israaf adalah melampau batas (berlebihan)


dapat diartikan suatu tindakan yang dilakukan seseorang diluar
kewajaran atau kepatutan.
Dalil naqli tentang sikap dan perilaku berlebihan itu merupakan
penyakit yang sangat merugikan diri manusia itu sendiri.

Israaf
adalah
melampau
batas
(berlebihan)

Termaktub dalam HR. Abu Dawud dan Ahmad ;



:


.

()
Artinya : Dari Umar bin Syuaib, dari bapaknya, dari kakeknya
ia berkata, Rasululloh SAW bersabda ; Makanlah dan minumlah,
bersedekahlah, berpakaian dan tanpa berlebih-lebihan dan tidak
sombong ( dikeluarkan HR.Abu Dawud dan Ahmad )
Analisis hadits diatas bahwa sesuatu yang berlebihan dan
sombong dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Artinya
sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-nya di
dalamnya mesti ada madharatnya bagi manusia. Oleh karena itu
Islam menganjurkan hidup sederhana dan tidak sombong bukan
hanya mendzalimi diri sendiri akan tetapi juga akan menjadi
kedzaliman terhadap orang lain. Akibat bagi pelakunya sendiri
akan mengalami suatu penganiayaan.
Sesungguhnya perilaku berlebihan seperti bentuk pamer
kekayaan dan berjiwa sombong akan menyebabkan kehancuran
pada diri sendiri, disebabkan tidak mempunyai kontrol pribadi
dan sosial.
b. Tabdir
Menurut etiomologi/Lughowi Tabdir artinya Boros sedangkan
dalam Kamus Bahasa Indonesia. (WJS Poerwadarminto)
Boros artinya berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkan
dalam pemakaian uang ataupun barang.
Menurut terminologi/Istilahi bahwa tabdzir adalah suatu
perbuatan yang dilakukan seorang dengan cara berlebih-lebihan
atau menghambur-hamburkan sesuatu karena kesenangan atau
kenikmatan sesaat. Sesungguhnya orang yang menghamburhambur harta adalah temannya syetan, sesungguhnya setan
adalah musuh nyata bagi kita semua.
Allah SWT memerintahkan kepada orang Islam untuk
menunaikan kewajiban yang terkait dengan harta yang
dikuasainya yaitu memenuhi hak keluarga dekat, orang miskin
dan orang dalam perjalanan. Memenuhi kewajiban dengan
61

menyantuni mereka mempererat tali persaudaraan, hubungan


kasih sayang, bersikap sopan santun dan membantu memenuhi
kebutuhan yang diperlukan.
Islam mengajarkan pada umatnya untuk memiliki kepedulian
sosial sebagai dasar terciptanya ketentuan dan kedamaian
masyarakat. Memberi bantuan orang yang sungguh-sungguh
memerlukan bantuan, berarti telah meringankan beban
sesamanya, keluarga dekat, orang miskin ataupun orang dalam
perjalanan, dengan tujuan dibenarkan agama.
Setiap muslim harus memperhitungkan secara matang akan
manfaat dan madhorotnya, untuk menjamin kemaslahatan
bersama
d. Dengki,
yaitu mengharap hilangnya nikmat dari pemiliknya, terkadang ia
ikut terlibat dalam usaha pemusnahan nikmat itu. Ini akhlak
tercela dan tindakan buruk yang mengindikasikan rusaknya hati
pelakunya. Ini adalah sifat-sifat terhina yang darinya Rasul
memohon perlindungan kepada Allah, seperti disebutkan dalam
(surat al-Anfl/8: 1-5 dan al-Baqarah / 2 : 109 serta an-Nisa /4 :
54.)

62
Artin
ya :
mere
ka
mena
nyak
an
kepa
damu
tenta
ng
(pem
bagia
n)
harta
ramp
asan
peran
g.
Kata
kanla
h:
"Hart
a
ramp
asan
peran
g
kepu
nyaa
n
Allah
dan
Rasu
l,
oleh

sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan


di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika
kamu adalah orang-orang yang beriman."
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang
bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya),
dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
5. sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu
dengan kebenaran, Padahal Sesungguhnya sebagian dari orangorang yang beriman itu tidak menyukainya,

4.

PAHAMI...!!!
MacamMacam
Metode
Macam-macam Metode Peningkatan Kualitas Akhlak
Peningkatan
Kualitas
Akhlak dengan
Dekadensi moral umat Islam harus diantisipasi dengan baik, maka
seksama
setiap orang Islam harus memiliki pemahaman dan keteguhan untuk
menjaga kebenaran dan kebaikan akhlak Islamiyah.
Adapun macam-macam peningkatan kualitas akhlak sebagai
berikut :
1. Loyal kepada Allah, Rasul-Nya dan Islam [wala'], Loyalitas ini
dilakukan untuk Allah, Rasul-Nya, manhaj-Nya, untuk orangorang yang shalih dan nilai-nilai akhlak yang dibawa Islam.
Konsekuensinya, orang Islam tidak boleh loyal kepada musuh
Allah, kepada selain Allah atau musyrik. Islam mengangkat
harkat orang-orang shalih dan mengokohkan kewibawaan
mereka, dan mereka bersikap bara' (enggan) duduk-duduk dan
makan-minum bersama kaum musyrikin, dan gerak mereka akan
sangat terbatas. Namun orang Islam tidak boleh diam dari
menyerukan kebenaran dan kebaikan kepada kaum non-Muslim.

63
3. Komit
men

dengan jalan hidup Islam, setiap muslim harus memiliki komitmen


dengan jalan hidup Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan
Sunnah Rasul, serta sejarah hidupnya. Sebab mencari jalan hidup
dari selain dua sumber ini adalah suatu kesesatan. Jalan hidup ini
adalah segala sesuatu yang dihalalkan atau diharamkan Allah.
Dialah satu-satunya yang berhak menghalalkan atau
mengharamkan dan apa yang dihalalkan atau diharamkan RasulNya. Komitmen dengan jalan hidup mencakup komitmen dalam
aqidah, ibadah, akhlak dan tata kehidupan sosial.
4. Kesungguhan dalam menjalani kehidupan; Kesungguhan
[Jiddiyah] mempunyai dua pengertian; 1] Ijtihad (bersungguhsungguh), yakni berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan
yang ada untuk mencapai suatu tujuan dan 2] Tark al-hazl
(meninggalkan sendau-gurau), yakni mengerjakan suatu pekerjaan
dengan tidak main-main atau sia-sia. Seorang Muslim dituntut
melewati fase-fase kehidupannya dengan serius mengerahkan
segala kemampuan dan menanggung penderitaan dan pengorbanan
dijalan Allah. Jalan Allah itu luas dan bercabang-cabang, cabang
yang paling rendah menyingkirkan duri dijalan dan yang paling
tinggi jihad dijalan Allah agar kalimat Allah tetap jaya. Pada
dasarnya setiap perintah pasti mengandung kebaikan dan
bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
5. Sikap toleran [tasamuh] dan memaafkan, toleransi itu sinonim
dengan lien (lemah lembut) dan tasahul (murah hati). Bagi kaum
Muslimin, toleransi berarti tidak membela ide atau mazhabnya.
secara membuta, tetapi mengikuti mana yang ternyata benar. Islam
tidak mengajarkan sikap kasar kecuali dalam peperangan dan
pertempuran di jalan Allah. Bahkan dalam peperangan pun ada
etika yang harus dihormati seperti memperlakukan secara
manusiawi terhadap tawanan atau orang yang terbunuh
sebagaimana yang diatur dalam syari'at Islam. Medan amal islami
itu membutuhkan sikap toleran dan lemah lembut.
6. Sikap moderat terhadap orang lain dan segala sesuatu; Moderasi
adalah pertengahan di antara dua sifat secara kualitas, kuantitas,
atau proporsional. Orang yang moderat berarti orang yang berada
di antara dua ekstremitas. Moderasi (I'tidal) ini sifat terpuji yang
berada di antara ifrath dan tafrith atau di antara kencang
(tasyaddud) dan longgar (tasayyub). Allah telah menganugerahkan
ni'mat-Nya kepada umat Islam dengan dijadikannya sebagai
ummatan wasathan, yakni umat keadilan, pertengahan dan
kebaikan.

64

Umat Islam berada di tengah sebagai umat moderat yang


mengakomodir kepentingan ruhani dan kebutuhan jasadi. Sebagian
mufasir mengatakan, "Al-wasath berarti berperilaku pertengahan
dalam keberagamaan dan berdiri tegak di antara sikap ifrath dan
rafrith atau berlebihan dan malas. Maka kaum Muslimin tidak
bertindak berlebihan seperti kaum Nasrani dan tidak malas seperti
kaum Yahudi".

RANGKUMAN
Ilmu Akhlak ialah ilmu yang membahas tentang perbuatan yang
dilakukan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus
dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari, baik dalam
pergaulan dengan sesama manusia atau dengan Tuhannya.
Akhlak terpuji bagi orang beriman meliputi; 1] Banyak melakukan tobat
kepada Allah dari setiap dosa kecil atau besar, 2] Beribadah kepada
Allah, 3] Memuji Allah di setiap saat. 4] Berpuasa karena Allah, 5]
Ruku' kepada Allah, 6] Sujud kepada Allah, 7] Menyuruh kema'rufan
karena mengharap rida Allah, 8] Melarang kemungkaran demi zat Allah,
9] Menjaga hukum-hukum Allah.
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga
Rasulullah saw., pernah mendefinisikan agama Islam dengan akhlak
yang baik (husn al-khuluq). Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki
bertanya kepada Nabi, Ya, Rasulullah, apakah agama itu? Beliau
menjawab agama adalah akhlak yang baik.
Setiap orang Islam harus menjaga prinsip umum yang dapat
menyelamatkan kaum Muslimin dari kebimbangan, kebingungan dan
kegoncangan dalam menghadapi kehidupan. Prinsip ini meliputi :
Komitmen dengan jalan hidup Islam, Loyal kepada Allah, Rasul dan
Islam, Kesungguhan dalam menjalani kehidupan, Sikap toleran dan
memaafkan, Sikap moderat terhadap orang lain dan segala sesuatu
Kamus
Karakteristik
Perangai
Kemaslahatan
Fisabilillah
Ensiklopedi
Konsistensi
Prasangka
Ekuilibrium
Syahwat
Komitmen
Toleransi

: Ciri-ciri khusus
: Watak, karakter
: Manfaat baik
: Di Jalan Allah
: Kamus Istilah
: Ketetapan hati
: Menduga buruk
: Keseimbangan
: Dorongan khusus
: Perjanjian diri
: Lapang / rukun

65

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Formasi Corak Tim
Maksudnya Guru mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran
diruang kelas gar memungkinkan peserta didik melakukan interaksi
tim. Kemudian guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi mejameja susunan yang paling akrab. Apabila hal ini dilakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke
depan ruang kelas untuk melihat guru, alat peraga, papan tulis dan
media pembelajaran.
GURU

QAUL HIKMAH

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)


kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nimat) Ku.

66

UJI KOMPETUJI UJI KOMPETENSI DASAR


1 Aspek Afektif
Buatlah dan susunlah intisari (makna) dan dianalisis tentang
Akhlak Islamiyah, coba deskripsikan dalam kelas sebagai
bahan diskusi!
II. Aspek Psikomotorik
Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau kelompok
masyarakat tentang akhlak islamiyah

III. Aspek Kognitif


I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Akhlak adalah segenap perbuatan seorang mukallaf, dalam
hubungannya dengan Allah sebagai Tuhannya, disamping itu dalam
hubunganya dengan:
a. Sesama manusia maupun alam lingkungan hidupnya
b. Sesama makhluk hidup yang berada pada lingkungan
hidupnya
c. Sesama makluk yang berada pada lingkungan kehidupannya
d. Sesama manusia yang berada pada lingkungan pergaulannya
e. Siapapun orangnya yang berada dalam jangkauan kehidupan.
2. Berbagai amal perbuatan manusia akan memiliki nilai ibadah kalau
bertolak dari keyakinan akidah. Disamping amal perbuatan akan
senantiasa terkontrol dari berbagai penyimpangan apabila:
a. Diimbangi dengan suatu pandangan yang benar tentang hidup
b. Diimbangi dengan suatu keyakinan aqidah yang cukup kuat
c. Diimbangi dengan tanggungjawab melaksanakan kewajiban
d. Diimbangi dengan kesadaran bergaul dengan sesama
manusia
e. Diimbangi dengan kesadaran sebagai makhluk yang berbudi.
3. Akhlak yang mulia merupakan cerminan kepribadian orang beriman.
Demikian pula ibadah-ibadah yang disyariatkan dalam Islam akan
membawa pelakunya kepada:
a. Budi pekerti yang membawa kesenangan.
b. Akhlak yang mengantarkan kemuliaan.
c. Akhlak atau budi pekerti yang luhur.
d. Moralitas individu yang bermartabat.
e. Etika manusia yang membahagiakan.

67

4. Ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh seseorang manusia kepada orang lain,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa-apa
yang harus diperbuat, dikenal dengan sebutan:
a. Ilmu akhlak
c.Ilmu usuludin
b. Ilmu faroid
d.Ilmu logika
e.Ilmu
mantiq
5. Akhlaq merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat
menimbulkan perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan, konsep ini merupakan
definisi akhlak menurut:
a. Imam Ghozali
d.Abdul Karim Zaidan
b. Yusuf Qordhowi
e.Ahmad Amin
c. Sidi Ghazalba
.
6. Akhlaq merupakan nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam
jiwa, dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatan baik dan buruk, untuk kemudian memilih melakukan
ataupun meninggalkannya, adalah definisi akhlak menurut:
a. Imam Ghozali
d.Abdul Karim Zaidan
b. Yusuf Qordhowi
e.Ahmad Amin
c. Sidi Ghazalba
7. Akhlak ialah membiasakan kehendak, apabila kehendak dibiasakan
terhadap sesuatu, maka kebiasaan itu akan dapat membentuk akhlaq,
konsep ini merupakan definisi akhlak menurut:
a. Imam Ghozali
d.Abdul Karim Zaidan
b. Yusuf Qordhowi
e.Ahmad Amin
c. Sidi Ghazalba
8. Berikut ini merupakan tolok ukur kebaikan [ihsan] menurut akhlak
adalah:
a. Segala sesuatu yang sesuai dengan nilai dan norma agama,
b. Norma yang berkermbang dalam kehidupan masyarakat,
c. Segala sesuatu yang bertentangan dengan nilai keagamaan
d. Bermanfaat bagi kebutuhan dan kesenangan diri sendiri
e. Segala sesuatu yang merugikan kehidupan masyarakat,
9. Berikut ini yang menjadi tolok ukur perbuatan buruk menurut akhlak
adalah:
a. Segala sesuatu yang sesuai dengan nilai dan norma agama,
b. Segal norma yang berkembang dalam kehidupan masyarakat,
c. Segala sesuatu yang bertentangan dengan nilai keagamaan
d. Bermanfaat bagi kebutuhan dan kesenangan diri sendiri
e. Segala sesuatu yang merugikan kehidupan masyarakat,
68

10. Sedangkan yang menentukan kriteria baik atau buruk suatu perilaku
atau perbuatan manusia adalah:
a. Al-Quran yang telah dikembangkan oleh para ahli tafsir
b. Hadis Rasullullah yang telah dinukil dalam berbagai kitab
c. Ijma Sahabah yang telah memiliki ketetapan hukumnya
d. Ijtihad ulama terhadap suatu permasalahan hukum yang
aktual
e. Al-Quran yang dijelaskan Rasullullah dengan sunnahnya.
11. Akhlak Islamiah merupakan keadaan yang melekat pada jiwa
manusia. Karena itu perbuatan baru dapat disebut pencerminan
akhlak apabila:
a. Dilakukan berulang-ulang, yang muncul tanpa dipikir-pikir.
b. Dilakukan secara terencana sesuai dengan tuntutan situasi
c. Dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu
d. Dilakukan secara bersama-sama untuk meraih kebaikan
e. Dilakukan dengan keraguan untuk memantapkan pendirian
12. Kebaikan yang terkandung dalam akhlak Islam merupakan kebaikan
yang murni, baik untuk individu atau untuk masyarakat, dalam
lingkungan, keadaan, waktu dan tempat apapun, hal ini
mencerminkan bahwa akhlak Islamiyah memiliki sifat:
a. Al-hasanah al-muthlaqah.
b. Al-hasanah al-muraqabah
c. Al-hasanah al-tsabitah
d. Syumuliyah al-muraqabah
e. Al-hasanah al-marifah
13. Kebaikannya yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan
untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat,
hal ini mencerminkan bahwa akhlak Islamiyah memiliki sifat:
a. Al-hasanah al-muthlaqah.
b. Al-hasanah al-muraqabah
c. Al-hasanah al-tsabitah
d. Syumuliyah al-muraqabah
e. Al-hasanah al-marifah
14. Kebaikan akhlak Islamiyah bersifat tetap, langgeng dan mantap,
tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat atau perubahan
kehidupan masyarakat. hal ini mencerminkan bahwa akhlak
Islamiyah memiliki sifat:
a. Al-hasanah al-muthlaqah.
b. Al-hasanah al-muraqabah
c. Al-hasanah al-tsabitah
d. Syumuliyah al-muraqabah
e. Al-hasanah al-marifah
69

15. Pengawasan akhlak Islamiyah bersifat menyeluruh, karena akhlak


bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari moral, etika
manusia, sehingga orang tidak berani melanggarnya, hal ini
mencerminkan bahwa akhlak Islamiyah memiliki sifat:
a. Al-hasanah al-muthlaqah.
b. Al-hasanah al-muraqabah
c. Al-hasanah al-tsabitah
d. Syumuliyah al-muraqabah
e. Al-hasanah al-marifah
16. Berikut ini kriteria akhlak teropuji dalam Al-Quran, kecuali yaitu:
a. Menggugat atas segala nikmat dari Allah
b. Bertobat kepada Allah dari dosa kecil atau besar,
c. Beribadah kepada Allah secara tulus ikhlas
d. Menyuruh kema'rufan karena mengharap rida Allah,
e. Melarang kemungkaran demi kesucian zat Allah,
17. Berikut ini merupakan bagian akhlaq bernegara (akhlak ad-daulah),
adalah:
a. Hubungan antara penjual dengan pembeli
b. Hubungan antara pemimpin dan rakyat
c. Hubungan antara guru dengan muridnya
d. Hungan antara orang tua dengananaknya
e. Hubungan antara majikan dengan pembantu.
18. Hubungan manusia dengan Allah merupakan hubungan yang pokok
dan utama. Karena itu harus diutamakan dan secara tertib diatur tetap
dipelihara, sebabnya adalah:
a. Dengan menjaga hubungan dengan Allah manusia akan
terkendali.
b. Masyarakat akan selalu merasakan kesejahteraan dan
kemakmuran
c. Lingkungan hidup akan senantiasa terpelihara kelestarianya
d. Menjaga hubungan dengan Allah menjamin keberkahan
hidup
e. Hubungan dengan Tuhan sebagai bentuk adanya fitrah.
19. Selain memelihara hubungan tetap dengan Allah, manusia harus
memelihara hubungan baik dengan sesama manusia, hubungan ini
dapat dibina dengan cara berikut, kecuali:
a. Menegakkan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat.
b. Menghargai usaha dan jerih payah yang dilakukan orang lain
c. Menegakan kebenaran dan kedialan untuk kesejahteraan
d. Melakukan eksplorasi pekerja untuk mengeruk keuntungan
e. Membina kemampuan manusia agar lebih berdaya guna

70

20. Sebenarnya setiap cerita atau berita mengenai orang-orang yang


menentang Allah, dan Rasul-Nya yang disampaikan Al-Qur'an
mempunyai tujuan yaitu:
a. Agar kaum muslimin mendekati perbuatan keji yang membawa
murka
b. Agar kaum muslimin mengabaikan perbuatan munkar yang
murka
c. Agar kaum muslimin mendekatkan perbuatan hina yang
membawa murka
d. Agar kaum muslimin melakukan perbuatan fakhsa yang
membawa murka
e. Agar kaum muslimin menjauhi perbuatan tercela yang membawa
murka.
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!

21. Dilihat dari posisinya sebagai makhluk Tuhan, relasi manusia dan
alam pada hakekatnya menempati kedudukan yang sama, bahkan
bagian dari diri manusia terbentuk dari unsur alam. Jelaskan
bagaimana
cara
manusia
berinteraksi
dengan
alam
lingkungannya.Apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihentikan ?
22. Setiap ucapan atau perbuatan yang dilarang Al-Qur'an adalah
termasuk akhlak tercela dan buruk. Allah melarang setiap apa yang
membahayakan manusia, sekarang atau yang akan datang, di dunia
atau di akhirat. Jelaskan jenis-jenis akhlak tercela menurut AlQuran dan bagaimana cara menghindarinya !
23. Setiap ancaman yang diancamkan Allah kepada salah satu hambaNya menunjukkan bahwa orang yang menerima ancaman itu telah
melakukan perbuatan yang tidak diridhai-Nya. Terangkan apa akibat
yang akan diterima di dunia ataupun di akhirat bagi orang yang
melakukan perbuatan yang tidak mendapat rida Allah !
24. Sikap pengecut yaitu lemahnya hati sampai batas yang semestinya,
seorang harus kuat dari rasa takut yang berlebihan dan melewati
batas kewajaran. Jelaskan apa yang menyebabkan munculnya sikap
pengecut, bagaimana cara menanggulanginya !
25. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga
Rasulullah saw., pernah mendefinisikan agama Islam dengan akhlaq
yang baik (husn al-khuluq). Jelaskan jenis-jenis akhlak terpuji
menurut Al-Quran !
26. Setiap orang Islam harus menjaga prinsip umum yang dapat
menyelamatkan kaum Muslimin dari kebimbangan, kebingungan dan
kegoncangan dalam menghadapi kehidupan. Jelaskan prinsip umum
dimaksud dan bagaimana cara menegakkannya !
71

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

72

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Meningkatkan Keimanan Kepada Allah
Melalui Sifat-Sifatnya Dalam Asmaul Husna

KOMPETENSI DASAR
b. Menguraikan 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi,
Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz
dan al-Afuww)
c. Menunjukkan bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran melalui sifat
Allah dalam 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi,
Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz
dan al-Afuww)
d. Menujukkan perilaku orang yang mengamalkan 10 al-Asmaul alHusna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz,
Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan al-Afuww) dalam
kehidupan sehari-hari
e. Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 10 Asmaul
Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz,
Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan al-Afuww) dalam
kehidupan sehari-hari

MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, AnNaafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, ArRoofi, Al-Muiz dan al-Afuww)
2. Bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran melalui sifat Allah
dalam 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi,
Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, AlMuiz dan al-Afuww)
3. Perilaku orang yang mengamalkan 10 al-Asmaul al-Husna
( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz,
Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan al-Afuww)
dalam kehidupan sehari-hari
73

4. Meneladani Sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 10


Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, AlBaasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, AlMuiz dan al-Afuww) dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR

Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat


:
Menguraikan 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, AnNaafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi,
Al-Muiz dan al-Afuww)
Menunjukkan bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran melalui
sifat Allah dalam 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, AnNaafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi,
Al-Muiz dan al-Afuww)
Menujukkan perilaku orang yang mengamalkan 10 al-Asmaul alHusna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, AlHafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan alAfuww) dalam kehidupan sehari-hari
Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 10 Asmaul
Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, AlHafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan alAfuww) dalam kehidupan sehari-hari

74

SEMESTER GENAP

IFTITAH
Allah telah menyinari hati orang-orang yang beriman dengan cahaya
wahyu, mengeluarkan dari kegelapan menuju cahaya, dan menujuki
kepada jalan yang terpuji
Salah satu nikmatnya yang paling agung kepada kita adalah petunjuknya
untuk memahami dan mengenalNya baik sifat maupun perbuatan Allah
yang tercantum dalam Al-quran dan Sunnah yang shohih.
Setiap muslim ketika mengamati bukti nyataAsmaul Husna terdapat
adanya ketergantungan yang kuat dari semua yang wujud kepada
Asmaul Husna dan sifat-sifat yang tinggi (shifatul ulya). Baik
ketergantungan dalam penciptaan maupun ketergantungan dalam bentuk
perintah, antara keduanya terdapat keterikatan yang sangat kuat dan
kokoh. Sesungguhnya setiap nama dari nama-nama Allah itu
menunjukkan kesempurnaan-Nya.

75

1. Pengertian 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, AnNaafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi,
Al-Muiz dan al-Afuww)
HAFALKAN !
ASMAUL
Menurut bahasa Asmaul Husna diartikan nama-nama Allah yang agung HUSNA DAN
PAHAMI
dan mulia, merupakan dasar orang beriman dalam kehidupan di dunia.
ISINYA
Oleh karena Allah SWT, disifati dengan semua sifat yang agung dan
sempurna.
Agar Asmaul Husna dapat memberikan makna dalam kehidupan seorang
mukmin, maka menuntut adanya tanggungjawab yang berupa ibadah dan
muamalah, yang merupakan pertanda adanya sifat-sifat dan nama-namaNya dalam penciptaan. Setiap sifat menuntut ditunaikannya ibadah
tertentu, sebagai perwujudan dari tuntutan (muqtadhayat) untuk
mengetahui secara mendalam dan merealisasikan pengenalan kepada
Allah dalam kehidupan nyata.
.
Setiap muslim hendaknya dapat menjaga dengan sebaik-baiknya segala
sifat yang telah dinyatakan dalam Asmaul Husna, seperti apa yang
ditetapkan Allah. Karena itu seorang mukmin diharamkan
menyandangkan sesuatu pada diri-Nya apa-apa yang Allah tidak
tetapkan. Apalagi jika lafaz-lafaz tersebut menunjukkan makna yang
tidak jelas dan bisa merendahkan martabat-Nya, diantaranya sifat yang
mengandung pujian sekaligusa celaan.
Segala sifat yang melekat pada Allah telah ditegaskan dalam Al-Quran.
Keberadaan al-Quran sebagai sumber hidayah yang menyinari
kehidupan. Maka orang-orang yang mengikuti Al-Quran, akan
mendapatkan kehidupan dan hidayah yang menyelamatkan. Sedangkan
yang menentangnya ia akan mendapatkan kesesatan ataupun
kesengsaraan.
Dalam hal ini mari kita telaah sepuluh makna Asmaul Husna yang
meliputi Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, AlWaliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan al-Afuww.

76

Setiap orang yang mampu mengetahui Asmaul Husna akan


melihat nama-nama dan sifat-sifat-Nya sangat melekat pada hamba
dan perintah-Nya. Orang Islam akan mengetahui sesuai dengan
kualitas makrifahnya, apa yang dikerjakan Allah SWT yang sesuai
dengan kesempurnaan dan keagungan-Nya dan apa yang tidak layak
dikerjakan-Nya.
Seorang mukmin akan menjadikan nama-nama Allah sebagai dalil
atas apa yang layak dikerjakan dan apa yang tidak layak dikerjakan.
Sehingga orang yang mengetahui Asmaul Husna akan menemukan
keteguhan iman dan kualitas ketakwaan. Untuk memberikan
gambaran yang kongkrit, maka pada bagian berikut akan kita bahas
uraian makna asmaul husna yang meliputi: Al-Muqsith, Al-Warits,
An-Naafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi,
Al-Muiz dan al-Afuww.
1. AL-MUQSITH, [Allah Yang Maha Mengadili]
Secara bahasa Al-Muqsith memiliki makna Yang Maha Mengadili.
Secara istilah bahwa Allah SWT sebagai dzat yang paling berhak
mengadili segala urusan di dunia ataupun di akhirat. tiada satupun
urusan di dunia atupun di akhirat yang tidak tersentuh pengadilan
Tuhan yang Maha Esa. Karena Allah sebagai pemegang otoritas
keadilan, maka setiap mukmin berkewajiban untuk mentaati segala
aturan dan ketentuan yang telah digariskan. Allah SWT. berfirman :

Artinya :
Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia;
(demikian pula) para Malaikat dan orang-orang yang berilmu yang
menegakkan keadilan,. (Q.S. Ali Imran/3: 18).

2. AL-WARITS, [Allah Yang Maha Mewarisi]


Secara bahasa kata al-Warits berarti kekal setelah binasanya
makhluk dan pihak yang menerima kepemilikan dan mewarisi
setelah kematian makhluk dimaksud. Allah sebagai Dzat yang abadi
dan yang paling berhak memiliki segala sesuatu. Allah mewarisi apa
saja yang Dia warisi dan meminjamkan apa saja yang Ia suka.

77
Makna yang bisa dipahami dari nash-nash ini adalah bahwa
sebenarnya Allah SWT yang memiliki langit dan bumi. Dan Allah
SWT yang menjadikan anak Adam sebagai khalifah di dunia, karena
dia ingin melihat apa yang akan mereka lakukan. Mereka saling
mewarisi, adapun pemilik yang sejati adalah Allah SWT, yang
mewarisi bumi beserta isinya, karena umat manusia akan lenyap.
Kata al-Warits tersebut dalam firman Allah :

Artinya : Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orangorang yang ada di atasnya, dan hanya kepada kamilah mereka
dikembalikan. (QS.Maryam: 40)
Jikalau semua hamba mengerti bahwa apa yang mereka miliki itu
sejatinya milik Allah SWT, tentu mereka akan mendermakan apa
yang telah Allah SWT berikan itu ke jalan yang diridloi-Nya.
Allah telah menyeru untuk berderma di jalannya, dengan cara
memberitahukan kepada kita bahwa dialah yang berhak terhadap
warisan langit dan bumi seraya mendorong kita agar berderma dan
berinfaq, dan memberi iming-iming pahala yang ada disisNya.
Mengapa kamu tidak mendermakan (sebagian hartamu) dijalan
Allah, padahal Allahlah yang mempunyai langit dan bumi
(QS.Alhadid: 10)
3. AN-NAAFIU, [Allah Yang Maha Pemberi Manfaat]
Secara bahasa An-Naafiu berarti; Maha Memberi Manfaat. Sifatsifat Allah ini biasanya digunakan untuk zikir dan munajat, dengan
demikian mengingat an-Naafiu akan dapat menjadi pemancar
terhadap hal-hal yang bermanfaat bagi manusia. Sifat ini termasuk
sifat yang indah yang dinyatakan dalam Al-Quran ataupun hadits
Rasulullah saw.
Bahaya dan manfaat merupakan sifat yang datang melalui perantara
para Malaikat-Nya. Jangan menyangka bahwa racun akan
membunuh atau membahayakan bagi dirinya sendiri, bisa jadi racun
akan menjadi manfaat dalam kehidupan manusia. Karena
sebenarnya, semua hanyalah penyebab perantara yang tidak
menghasilkan apapun kecuali dijadikan agar hal itu diperantarainya.

78
Allah berfirman dalm QS. Al-Baqarah: 254 ;


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan
Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada lagi syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang
yang zalim.
Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi
orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain.
syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orangorang kafir.
4. AL-BAASITH, [Allah Yang Maha Melapangkan]
Secara bahasa, Al-Baasith berarti maha melapangkan. Secara istilah,
adalah yang meluaskan rizqi bagi siapa saja yang dikehendakiNya.
Allah sebagai Dzat yang berkuasa untuk mencukupi segala
kebutuhan hidup dan menentukan segala urusan yang dihadapi
makhluk-Nya. Tidak terdapat satupun urusan makluk yang tidak
dikendalikan oleh-Nya. Allah sebagai Dzat yang menentukan
kelapangan dabn kesempitan kehidupan yang dijalni oleh semua
makhluk-Nya.
Allah akan memberikan jalan lapang bagi semua makhluk-Nya
untuk menjalani kehidupan secara lazim sesuai dengan hukumhukum yang telah ditetapkannya. Sudah barang tentu Allah sebagai
satu-satunya Zat yang melapangkan kehidupan dan kebutuhan hidup
makhluk-makhluk-Nya. Allah berfirman;

Artinya :
siapakah
yang
mau
memberi
pinjaman
kepada
Allah,
pinjaman
yang
baik
(menafk
ahkan
hartanya
di jalan
Allah),
Maka
Allah
akan
meperlip
at
gandaka
n
pembaya
ran
kepadan
ya
dengan
lipat
ganda
yang
banyak.
dan
Allah
menyem
pitkan
dan

melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan .


(QS.al-Baqarah .245)
79

Ibnu
Atsir
menjelas
kan, alBasith
berarti
yang
membent
angkan
rizqi
kepada
AllahNy
a, dan
meluask
annya
kepada
mereka
dengan
kederma
wanan
dan
rahmatN
ya.
5.

ALHAFIID
Z,
[Allah
Yang
Maha
Menjag
a]
AlHafizh
adalah
salah
satu

asma Allah, kata dasarnya Hifz, berarti menjaga segala sesuatu agar
tidak berubah. Kata dasar al-Hafizh dan hifz adalah bentuk
mubalaghah dari al-Hafizh. Allah memberitahukan bahwa Allah
adalah yang menjaga (al Hafidz) dan Yang Maha Memelihara (alhafzh). Secara maknawi Allah sebagai dzat yang berkuasa untuk
menjaga dan mengendalikan segala ciptaan dan segala urusan yang
terjadi dalam kehidupan dunia ataupun akhirat.
Tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi kekuasaannya untuk
menjaga dan mengendalikan segala urusan yang terjadi dalam
kehidupan makhluk-makhluk-Nya. Allah menjelaskan (Q.S.
Ysuf/12: 64) ;




Artinya : Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan
setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka
mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara
mereka itu. (Q.S. al-Anbiy/21: 82).
Ibnu Manzhur mengatakan Al-Hafizh termasuk sifat Allah. Tak
satu partikel atompun terlepas dari pengawasan dan
pemeliharaannya. Allah telah memelihara makluk dan hambaNya
atas apa yang mereka lakukan, burukkah atau baik. Dan Dia juga
memelihara langit dan bumi dengan segala kuasaNya.
Al-hafizh dan alHafizh yang menjaga segala sesuatu.
Allah berfirman :


Artinya: dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap
yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala
tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
(QS.al-Anbiya : 32 )

80
Menurut
az-Zujjaj
ayat
diatas
bisa
dipahami
bahwa
Allah
yang

menjaga atap langit itu sehingga tidak jatuh kebumi kecuali atas
izinnya.dan suatu pendapat mengatakan bahwa atap langit itu dijaga
oleh bintang-bintang
6. AL-WALI, [Allah Yang Maha Melindungi]
Secara bahasa Al-Waliy berarti; Yang Maha Melindungi. Secara
istilah al-Wali berarti; Allah akan senantiasa melindungi semua
makhluk ciptaannya dari segala gangguan yang mengancam
kehidupannya, Allah memberikan jaminan keamanan dan
keberlangsungan hidup makhluk-makhluk-Nya. Firman Allah (Q.S.
al-Baqarah/2:107) :






Artinya : Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan
bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah
seorang pelindung maupun seorang penolong. (Q.S. alBaqarah/2:107)
Maha melindungi merupakan sifat Allah yang berkaitan dengan
pertolongan yang diberikan terhadap seorang dari gangguan dari
orang lain. Makna pertolongan Allah itu jelas, karena Allah
menaklukkan musuh orang beriman dan membantu orang-orang
yang berfihak kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya. Artinya :


Artinya : yang demikian itu karena Sesungguhnya Allah adalah
pelindung orang-orang yang beriman dan karena Sesungguhnya
orang-orang kafir itu tidak mempunyai Pelindung. (Q.S. Muhammad
/47: 11)
Ibnu Atsir menjelaskan ...yang menolong. Satu pendapat mengatakan
asma ini berarti yang menjaga dan mengurusi segala urusan jagat
raya dan makhluk. Konsep menjaga disini mengacu kepada makna
mengelola, menentukan, dan melakukan sehingga jika ketiga acuan
makna tersebut belum terhimpun menjadi satu maka makna menjaga
tidak bisa terwujud.

81
Masih menurut penjelasan Ibnu Katsir, Allah adalah pelindung dan
pengelola orang-orang kafir. Mengapa orang-orang kafir? Karena
mereka juga termasuk dalam skup makhluk ciptaannya.
Ketika Allah sendiri yang mengurus, menjaga, menolong dan
membantu orang-orang mukmin maka sudah sewajarnya jika mereka
memposisikan Allah sebagai pelindung. Sedangkan orang-orang
kafir menjadikan selain Allah sebagai pelindung tempat meminta
pertolongan dan tempat mengadu dan Allah menentang tindakan
mereka.
7. AL-WADUUD, [Allah Yang Maha Pengasih]
Salah satu al-asmaul husna yang enak didengar dan melegakan hati
adalah al-Waduud (Yang Maha Pengasih). Secara istilah al-waduud
berarti Allah memiliki sifat pengasih terhadap semua makhluknya
tanpa pilih kasih terhadap siapapun sesuai ketentuan hukum yang
telah ditetapkan-Nya. Setiap makhluk mendapatkan hak yang sama
dari Allah untuk mendapatkan nikmat yang telah dianugerahkan
kepadanya. Allah berfirman.

Artinya : Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan (makhluk)


dan yang menghidupkannya (kembali). Dan Dialah Yang Maha
Pengampun, Maha Pengasih, (Q.S. al-Burj /85:13-14)
Al-Wadudu menurut az-Zujjaji adalah isim berwazan faul tapi
bermakna fail, seperti ghafur yang berarti ghafir. Dari sudut
pandang ini, sifat Allah al-Wadudu, berarti bahwa Dia adalah dzat
yang mengasihi dan mencintai hamba-hambanya yang sholeh. Allah
mengasihi hambanya dengan menyempurnakan nikmat yang tampak
maupun tidak, yang ada pada diri mereka maupun yang disekitar
mereka. Allah telah memuliakan keturunan Adam dan
melebihkannya dari banyak makhluk lainnya.
Allah juga mengasihi hamba-hambanya yang suka melakukan
kemaksiatan. Dia mengenalkan kepada mereka keluasan rahmatNya dan keagungan ampunan-Nya, menyeru mereka kembali
kepada mereka, dan menjajikan kepada mereka bahwa Dia akan
menerima taubat mereka dan menggantikan catatan keburukan

mereka
dengan
kebaika
n.

82







Artinya : kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan
mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Qs.Al-Furqon:70).
Allah mengasihi para rosul, nabi dan orang-orang mukmin yang
mengikuti mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat kasih
sayang dan cinta dari Allah, mendapat petunjuk-Nya yang terus
mengalir, cahaya yang menerangi relung jiwa, ketenangan hati dan
kehidupan yang baik di dunia yang penuh kedamaian, juga
kehidupan di akherat yang selalu dipenuhi dengan keridhaan-Nya,
serta memasukkan mereka ke dalam syurga-syurga ang mengalir
dibawahnya sungai-sungai.
8. Ar-Rofi [Allah Yang Maha Meninggikan]
Secara bahasa, Ar-Rafi, berarti yang Maha meninggikan. Secara
istilah Ar-Rafi berarti bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk
mengangkat harkat dan martabat makhluk-Nya pada derajat yang
sempurna.
Dengan Ar-Rafi, makhluk-makhlukNya
akan
mendapatkan kemenangan, kebahagiaan dan menemukan kemuliaan
dalam seluruh aspek kehidupannya.
Allah Maha Meninggikan derajat bagi mereka yang beriman kepada
Allah swt. Dan bagi mereka yang senantiasa mendekatkan /
tawadlu kepada-Nya. Sebaliknya Dia merendahkan orang-orang
yang kafir yang ingkar kepada-Nya, dan yang senantiasa
mengingkari atas nikmat yang diberikan-Nya.
Allah sebagai Dzat yang Maha Tinggi, tidak ada satupun makhluk
yang mampu menandingi ketinggian-Nya. Karena itu sudah
sewajarnya Allah meninggikan harkat, martabat dan derajat orang-

orang
yang
beriman
dan
mengua
sai ilmu
pengeta
huan.
Dengan
keimana
nnya
orang
beriman
diangkat
Allah
menjadi
makhlu
k yang
mulia
dan
sempurn
a.
Dengan
ilmunya
orang
beriman
akan
menegu
hkan
keimana
nnya
dan
meniti
jalan
kebenar
an yang
di ridaiNya,
sehingg
a orang
beriman
akan

meraih keselamatan
kehidupannya.

dan

kemenangan

dalam

menjalani
83
9. ALMUIZZ
U [Allah
Yang
Maha
Memuli
akan]
Secara
bahasa
AlMuizzu
berarti
Yang
Maha
Memulia
kan.
Secara
istilah almuizzu
berarti
segala
kemuliaa
n
menjadi
milik
Allah
dan akan
diberika
n kepada
siapapun
yang
dikehend
aki.
Apabila
Allah
memberi
kan
kemuliaa
n pada
seorang,
maka

beruntunglah orang tersebut. Namun sebaliknya, jika kehinaan yang


diterima, maka rugilah. Karena itu setiap mukmin berhak untuk
mendapatkan kemuliaan, dengan jalan melakukan ketaatan dan
menjauhi
segara
kemunkaran.
Allah
SWT
berfirman
Q.S. Ali Imrn/3: 26 :


Artinya : Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu . (Q.S. Ali
Imrn/3: 26)
10. AL-AFUWW [Allah Yang Maha Pemaaf]
Salah satu nama indah yang Allah perkenalkan kepada hamba-Nya
Al-Afuww. Kata Al-Afuww bermakna bahwa Allah banyak
memaafkan. sedang kata al-Afw berarti memaafkan dosa-dosa dan
tidak membalas orang-orang yang berbuat salah. Satu pendapat
menyatakan, Al-Afuww merupakan kata bentukan dari kata Afat arrih al-atsara angin itu menyapu dan menghilangkan bekas. Seakanakan orang yang memaafkan dosa itu menghapuskannya dengan
maafnya.

84
2. Menunju
kkan

bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran melalui sifat Allah


dalam 10 Asmaul Husna ( Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, AlBaasith, Al-Hafiidz, Al-Waliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz
dan al-Afuww)
1. AL-MUQSITH, [Allah Yang Maha Mengadili]
Maha mengadili adalah sifat Allah yang bertindak dan menyebarkan
keadilan terhadap orang yang disalahi. Kesempurnaannya terletak
pada mengaitkan tidak hanya kepuasan orang yang disalahi, tetapi
juga orang yang menyalahi, hal ini adalah keadilan dan
keseimbangan puncak dari Allah.
Allah berfirman :
.

Artinya : dan apabila mereka dipanggil kepada Allah


dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka
menolak untuk datang. (QS. An-Nur: 48)
Kemampuan seperti ini tidak mungkin dimiliki siapapun kecuali
Allah. Kemampuan mengadili yang dimiliki Allah tidak terbatasi
oleh ruang dan waktu serta tidak terbatasi oleh kekuasaan ataupun
kekuatan apapun. Pengadilan Allah berlaku dalam kehidupan di
dunia melalui hukum-hukum alam yang ditetapkan dan berlaku
untuk semua makhluknya.
Jika ada makhluk yang menghalangi berlakunya sistem pengadilan
Allah, maka dia digolongkan sebagai orang yang sesat dan dimurkai.
Pengadilan paling besar dan agung akan terjadi setelah kiamat
[makhsar]. Pada saat ini manusia dibangkitkan dari alam kubur,
untuk menjalani proses pengadilan, guna menentukan kehidupan di
alam abadi ke Surga atau ke Neraka. Semua makhluk akan benarbenar merasakan dan menerima keputusan dan keadilan Allah.

2. AL-WARITS, [Allah Yang Maha Mewarisi]


Pemilik yang sejati adalah Allah, yang mewarisi bumi beserta
isinya, karena umat manusia akan lenyap.
Firman Allah dalam Q.S. Maryam /19: 40

artinya :
Sesun
gguhny
a
Kamila
h yang
mewari
si bumi
dan
semua
orang
yang
ada di
atasnya,
dan
hanya
kepada
Kami
mereka
dikemb
alikan.
(Q.S.
Maryam
/19: 40)

3. ANNAAFI
U,
[Allah
Yang
Maha
Pemberi
Manfaat
]

85
Kalau sekiranya hamba mengetahui bahwa semua yang hamba miliki
sejatinya milik Allah, maka barang tentu ia tidak kikir dan bakhil.
Karena sesungguhnya orang-orang yang pelit dan para penimbun
harta itu mencelakakan diri mereka sendiri. Allah tidak
membutuhkan mereka, tapi merekalah yang butuh Allah.

Allah
SWT
yang
paling
berkuasa
untuk
memberi
kan
manfaat
kepada
seluruh
makhluk
nya. Di
samping
itu Allah
swt.
sebagai
satusatunya
Zat yang
berkuasa
mendata
ngkan
madarat
bagi
semua
makhluk
nya.
Keseluru
han
manfaat
ataupun
madarat
yang
Allah

berikan kepada makhluknya sebagai bukti kekuasaan Allah terhadap


makhluknya. Karena itu manusia sebagai makhluk yang memiliki
kesadaran [berfikir] akan keberadaan Allah, maka manusia harus
menunjukkan sikap positif terhadap semua manfaat diberikan Allah
kepadanya. Kesadaran terhadap semua manfaat diberikan manusia,
akan melahirkan sikap syukur dan taat terhadap semua ketentuannya.
Demikian juga sebaliknya jika manusia tidak menyadari akan
manfaat yang telah dianugerahkan Allah swt. kepadanya, maka akan
melahirkan sikap kufur dan zalim.
Allah SWT berfirman ;

Artinya : orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke


Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga Kami telah
merintangi Kami, Maka mohonkanlah ampunan untuk kami";
mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam
hatinya. Katakanlah : "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki
kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu.
sebenarnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS.
Al-Fath : 11 )
86

4. AL-BAASITH, [Allah Yang Maha Melapangkan]


Maha melapangkan merupakan sifat Allah, yang mencabut ruh
manusia pada saat kematian dan menempatkan ruh dalam tubuh
manusia pada awal kehidupan. Dengan kebaikan dan kebijaksanaanNya melipatgandakan atau melimpahkan sarana nafkah kepada siapa
yang dikehendaki-Nya begitu juga sebaliknya.
Allah SWT berfirman :


Artinya : Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa
yang Dia kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia,
Padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat,
hanyalah kesenangan (yang sedikit). (QS.Ar-Rad : 26)
Hal-hal yang diberikan Allah kepada makhluk merupakan nilai yang
tak terbatas. Bila dihitung dari nikmat Allah sungguh kita tak dapat
menghitungnya. Dari rambut saja yang melindungi dari teriknya
matahari dan organ lain yang sangat berguna bagi manusia. Itulah
kelapangan yang diberikan Allah kepada kita, yang mana bila Allah
telah memberikan kelapangan tiada yang dapat ditolak oleh manusia.
Demikian pula jika Allah menyempitkan, maka tiada satu pun
makhluk yang dapat menghalangi-Nya.
5. AL-HAFIIDZ, [Allah Yang Maha Menjaga]
Menurut pendapat Ibnu Manzhur; Al-hafizh termasuk sifat Allah.
Tak satu partikel atompun terlepas dari pengawasan dan
pemeliharaan-Nya atas apa yang mereka lakukan, burukkah atau
baikkah. Dan Dia juga memelihara langit dan bumi dengan segala
kekuasaan-Nya. Firman Allah,

87
Artinya :
Allah,
tidak ada
Tuhan
(yang
berhak
disemba
h)
melainka
n
Dia
yang
hidup
kekal
lagi terus
menerus
menguru
s
(makhlu
k-Nya);
tidak
mengant
uk dan
tidak
tidur.
Kepunya
an-Nya
apa yang
di langit
dan
di
bumi.
tiada
yang
dapat
memberi
syafa'at
di
sisi
Allah
tanpa

izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di


belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah
meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (Q.S. alBaqarah/2 : 255).
Penjagaan Allah terhadap atap langit dapat difahami dari tiga hal :
1) Allah menjaga makhluk dari kerusakan dan kehancuran, 2) Allah
Menjaga (Menghitung, mencatat, memberi balasan atas perbuatan
hamba), 3) Allah menjaga para wali-Nya yang melindungi mereka
dari kemungkinan berbuat dosa, dan menjaga mereka dari jebakan
syetan, agar terhindar dari keburukan dan fitnah syetan.
6. AL-WALI, [Allah Yang Maha Melindungi]
Allah SWT yang Maha Melindungi segalanya sedangkan Orang
beriman akan senantiasa mendapatkan perlindungan Allah. Karena
keimanan yang dimilikinya maka orang beriman akan mendapatkan
rahmat dan pertolongan Allah, sehingga akan mandapatkan
keselamatan dan kemenangan dalam menjalani kehidupan.
Perlindungan Allah sangat diperlukan oleh semua makhluk. Segala
bentuk perlindungan Allah pada makluknya akan dapat menjamin
kelancaran dan kesuksesan makhluk dalam menjalani kehidupan dan
menyelamatkan makhluk dari semua cobaan, musibah ataupun azab.
Orang kafir akan dijauhkan dari perlindungan Allah, baik di dunia
ataupun di akhirat. Kehidupan orang kafir akan terasa berat dan
susah kerena jauh dari perlindungan Allah. Sekalipun secara duniawi
orang kafir mendapatkan kekayaan yang berlimpah, tetapi dalam
batinya akan mengalami kegersangan dan kekacauan. Orang kafir
tidak akan dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki, bahkan nanti
di akhirat akan menerima akibat dari kekafirannya berupa azab
neraka.
Allah SWT berfirman :

Artinya ; dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang


musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung (bagimu).
dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu). (QS.An-Nisaa : 45)
88

7. AL-WADUUD, [Allah Yang Maha Pengasih]


Menurut pendapat Az Zujaji; Al-Waduud adalah Dia sebagai zat
yang mengasihi dan yang mencintai hamba-hamba-Nya yang
shaleh. Allah mengasihi hamba-Nya dengan memberikan nikmat,
yang tampak maupun tidak. Allah memuliakan keturunan Adam,
dari pada makhluk lainnya, diberi hati, pendengaran maupun
penglihatan dan yang lainnya. Diantara sayangnya Allah kepada
hamba-Nya adalah dengan menurunkan Rasul untuk membimbing
manusia ke arah jalan yang lurus.
Allah SWT berfirman :

Artinya : Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha


Pengasih,
(QS. AlBuuruj : 14)

Allah menurunkan Rasul dan kitab agar manusia dapat mengenalNya dan itu yang lebih disukai-Nya. Itulah sifat Allah yang mana
ketika hati telah menyentuh nama tersebut maka ia dapat merasakan
kehadiran Tuhan Yang Maha Agung, pengasih, mulia dan
sebagainya. Allah mengasihi hamba-hamba-Nya, begitu pula para
hamba mencintai-Nya. Ibnul Qayyim mengatakan : Dialah yang
Maha Mengasihi, yang mencintai dan dicintai oleh kekasih-Nya,
dan keutamaan adalah bagi yang memberi karunia.
8. AR-RAAFI, [Allah Yang Maha Meninggikan]
Allah Maha Meninggikan derajat bagi mereka yang beriman kepada
Allah swt. Dan bagi mereka yang senantiasa mendekatkan /
tawadlu kepada-Nya. Sebaliknya Dia merendahkan orang-orang
yang kafir yang ingkar kepada-Nya, dan yang senantiasa
mengingkari atas nikmat yang diberikan-Nya.
Allah SWT berfirman :

Artinya : dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan


kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami
tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa
derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi
Maha mengetahui. (QS.Al-Anam : 14 )

Allah
sebagai
Dzat
yang
Maha
Tinggi,
tidak
ada
satupun
makhlu
k yang
mampu
menandi
ngi
ketinggi
an-Nya.
Karena
itu
sudah
sewajar
nya
Allah
mening
gikan
harkat,
martaba
t
dan
derajat
orang-

89
orang yang beriman dan menguasai ilmu pengetahuan. Dengan
keimanannya orang beriman diangkat Allah menjadi makhluk yang
mulia dan sempurna. Dengan ilmunya orang beriman akan
meneguhkan keimanannya dan meniti jalan kebenaran yang di ridaiNya, sehingga orang beriman akan meraih keselamatan dan
kemenangan dalam menjalani kehidupannya.
9. AL-MUIZZU [Allah Yang Maha Memuliakan]
Allah memuliakan orang-orang yang tabir hatinya telah diangkat
sehingga mereka mengetahui keindahan kehadirat Allah swt. Mereka
diberi ketenangan hati sehingga tak lagi memerlukan apa-apa dari
selain Allah. Mereka diberikan kekuatan dan dukungan sehingga bisa
mengendalikan wataknya. Allah juga memuliakan mereka di akhirat
yakni dapat menemui-Nya.
Allah SWT berfirman :

Artinya : Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,


Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(An-Nisaa: 26 )
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, tidak semua orang
mendapatkan kemuliaan dari Allah. Ada sebagian manusia yang
mendapatkan kehinaan akibat perbuatan yang dilakukan. Allah
menyatakan dalam firman-Nya: Artinya:Orang-orang munafik
memanggil orang-orang mukmin, Bukankah kami dahulu bersama
kamu? Mereka menjawab, Benar, tetapi kamu mencelakakan
dirimu sendiri, dan hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan
ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah;
dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah (Q.S.
al-Hadd/57:14)

90
10. ALAFUW
W
[Allah
Yang
Maha
Pemaaf]
Menurut
pendapat
alGhazali,
bahwa
Al-Afuw
w berarti
yang
menghap
uskan
keburuka
n-

keburukan dan mengampuni kekejian. Kata ini sangat dekat dengan


al-Ghafur, tetapi lebih kuat tekanan maknanya, karena kata alGhufran itu mengacu pada arti penutupan dosa,
sedangkan kata Al-Afuww mengacu pada arti penghapusan dosa.
Penghapusan tentunya, lebih kuat tekanannya daripada penutupan
dosa.
Allah berfirman ;


Artinya : mereka itu, Mudah-mudahan Allah
memaafkannya. dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun
(QS.An-Nisaa : 99 )
Sebenarnya Allah memaafkan karena keterbatasan dan
ketidakmampuan hamba. Salah satu sifat pemaaf-Nya adalah bahwa
Dia menutupi sebagian besar dosa hamba-hamba-Nya kelak di
akhirat. Dia memperlihatkan kepada mereka sejumlah dosa mereka,
kemudian memberikan kabar gembira kepada mereka akan
pengampunan-Nya; bahkan Dia akan menggantikannya dengan
kebaikan. Maha suci Allah, sungguh Agung dan Maha Mulia-Nya
Dia. Sungguh agung maaf dan ampunan-Nya.
Sebagaimana hamba kita harus mengetahui keluasan maaf Allah,
selalu mohon maaf-Nya, dan memohon kepada-Nya agar Dia
ampuni dengan sifat pemaaf dan kedermawanan-Nya. Allah telah
memberitahukan kepada kita bahwa salah satu kaum mukminin --yang dipuji oleh Allah, dalam penghujung surat al-Baqarah --adalah bahwa mereka berdoa kepada Tuhan mereka dengan
mengucapkan: Maafkanlah Kami, ampunilah kami, dan rahmatilah
kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi
orang-orang kafir. (Q.S. al-Baqarah/2: 286)
Maaf Allah itu luas, demikian kata Ibnul Qayyim Dia Maha
Pemaaf, yang Pemaaf-Nya meliputi semua makhluk kalau karena
tidak maaf-Nya, niscaya bumi akan terbenam dengan membawa
seluruh penduduknya.
Allah juga menyeru kepada hamba-Nya untuk memaafkan orang
yang telah berlaku zalim kepada mereka dan mengampuni orang
yang tidak tahu, jika mampu. Kepada mereka, Allah menjanjikan
maaf dan ampunan-Nya sebagaimana balasan-Nya.
91

Dinyatakan dalam firman Allah: Jika kamu menyatakan sesuatu


kebajikan, menyembunyikannya, atau memaafkan sesuatu kesalahan
(orang lain), maka sungguh Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa (Q.S.
an-Nis/4: 149)

( )



Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:


shadaqah itu tidak mengurangi harta, Dengan maaf, Allah akan
menambah kemuliaan kepada seorang hamba; dan ketika seorang
bersikap rendah hati karena Allah akan mengangkatnya. (H.R. AtTirmidzi).

3. Perilaku Orang yang mengamalkan 10 Asmaul Husna


Manusia yang paling sempurna ibadahnya kepada Allah adalah orang
yang beribadah kepada-Nya dengan semua nama-nama dan sifatsifat-Nya. Sehingga asma ul husna akan menjadi inspirasi dan
penggiat bagi setiap hamba untuk beribadah secara ikhsan dan ikhlas
kehadlirat-Nya. Sebagai panduan bagi kita untuk mengamalkan
Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, pada bagian berikut
akan dibahas perilaku orang yang mengamalkan sepuluh Asmaul
Husna sebagai berikut:
1. AL-MUQSITH, [Allah Yang Maha Mengadili]
Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUQSITH, [Allah Yang Maha
Mengadili],
maka
dalam
setiap
langkah
kehidupanya akan mencerminkan karakteristik;
senantiasa mengingat keadilan Allah, berusaha
memahami segala aturan yang ditetapkan Allah
(alim),
senantiasa konsisten (istiqomah) untuk menerapkan hukum-hukum
Allah dalam seluruh aspek kehidupan, senantiasa memberikan hak
adami(rahmah) kepada sesama manusia ataupun makhluk lain tanpa
pilih kasih terhadap siapapun.
2. AL-WARITS, [Allah Yang Maha Mewarisi],
Seorang yang mengamalkan sifat AL-WARITS, [Allah Yang Maha
Mewarisi],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; selalu mengingat kebesaran Allah, memberikan yang
terbaik (ihsan) kepada yang berhak menerimanya, mendidik dan
memberdayakan

92

(tarbiyah) kemampuan orang yang membutuhkan, memperhitungkan


(hisab) segala kemungkinan manfaat ataupun madharat yang akan
terjadi kepada sesamanya, memberikan barang yang berguna yang
menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan sesamanya.
3. AN-NAAFIU, [Allah Yang Maha Pemberi Manfaat],
Seorang yang mengamalkan sifat AN-NAAFIU, [Allah Yang Maha
Pemberi Manfaat],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; senantiasa mensyukuri segala nikmat
Allah, mengenal (taaruf) segala bentuk manfaat
yang
dapat
diberikan
kepada
sesamanya,
mengusahakan (ikhtiar) segala bentuk manfaat yang
diperlukan sesamanya, menolong (taawun) dengan
segala tindakan ataupun bantuan yang manfaat bagi
kehidupan sesamanya, dan menjauhkan segala bentuk
mafsadat yang dapat menyengsarakan kehidupan
sesamanya.
4. AL-BAASITH, [Allah Yang Maha Melapangkan],
Seorang yang mengamalkan sifat AL-BAASITH, [Allah Yang Maha
Melapangkan],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; senantiasa mengingat pemberian Allah
kepada hamba-Nya, memberikan pencerahan hati dan
pikiran bagi sesamanya, memberikan kesempatan
bagi sesama manusia untuk meniti jalan kesuksesan,
menolong kehidupan sesama dengan segala sesuatu
yang berguna dalam kehidupannya, membantu
meringankan segala rintangan dan hambatan yang
menganggu kehidupan manusia.
5. AL-HAFIIDZ, [Allah Yang Maha Menjaga]
Seorang yang mengamalkan sifat AL-HAFIIDZ, [Allah Yang Maha
Menjaga],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; senantiasa mengingat pertolongan Allah
terhadap hamba-Nya, selalu membimbing sesama
manusia agar selalu berada di jalan ketaatan yang
diperintahkan, beramar maruf dan nahi munkar dalam
berbagai situasi dan keadaan, meringankan beban
sesama makhluk untuk melakukan ketaatan,
membebaskan
sesama
manusia
dari
segala
kemungkinan yang menyesatkan kehidupannya.

93

6. AL-WALI, [Allah Yang Maha Melindungi]


Seorang yang mengamalkan sifat AL-WALI, [Allah Yang Maha
Melindungi],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; senantiasa mengingat kekuasaan Allah
terhadap hamba-Nya, berusaha memberikan segala
sesuatu yang menjadi kebutuhan hidup sesama
manusia, membimbing manusia agar tidak terbujuk
dengan godaan syaithan, meringankan sesama manusia
dari segala cobaan, musibah ataupun azab,
membangkitkan kesadaran sesama manusia untuk
dekat dengan Allah.
7. AL-WADUUD, [Allah Yang Maha Pengasih]
Seorang yang mengamalkan sifat AL-WADUUD, [Allah Yang Maha
Pengasih],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; senantiasa mengingat kasih sayang Allah
terhadap semua makhluk-Nya, senantiasa memberikan
apa yang dibutuhkan sesama manusia, memberikan
perhatian dan kasih sayang terhadap sesama manusia
dan tidak membeda-bedakan satu sama lainnya,
menghormati dan menghargai harkat dan martabat
kemanusiaan.
8. AR-RAAFI, [Allah Yang Maha Meninggikan],
Seorang yang mengamalkan sifat AR-RAAFI, [Allah Yang Maha
Meninggikan],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan karakteristik; senantiasa mengingat
kekuasaan Allah terhadap hamba-Nya, senantiasa
menghargai usaha (ikhtiar) yang dilakukan setiap
manusia, menjunjung tinggi prinsip keadilan,
memberikan penghormatan yang wajar terhadap
sesamanya, memberikan bimbingan terbaik untuk
mencapai prestasi yang diharapkan, selalu mendukung
untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
9. AL-MUIZZU [Allah Yang Maha Memuliakan]
Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUIZZU [Allah Yang Maha
Memuliakan], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan karakteristik; senantiasa mengingat kemuliaan Allah,

94

senantiasa menunjukkan keutamaan manusia apabila dibandingkan


dengan makhluk lainnya, mengarahkan sesama
manusia untuk menampilkan akhlakul karimah,
mengingatkan manusia yang mengabaikan harga
dirinya, membantu manusia untuk kembali kepada
kesadaran fitrahnya, bergaul dengan sesama sesuai
teladan Rasulullah, menjaga harkat dan martabat
kemanusiaan.
10. AL-AFUWW [Allah Yang Maha Pemaaf]
Seorang yang mengamalkan sifat AL-AFUWW [Allah Yang Maha
Pemaaf],
maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan
karakteristik; senantiasa mengingat ampunan
Allah
terhadap
hamba-Nya,
senantiasa
beristighfar, menyadari segala kesalahan yang
telah dilakukan, memperbaiki segala khilaf dan
kesalahan yang diperbuat, segera melakukan
kebaikan untuk menutupi keburukan, senantiasa
memohon ampunan kepada Allah, suka memberi
maaf terhadap kesalahan orang lain, tidak segan
meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan
ataupun kekhilafan yang dilakukan dan senantiasa
berusaha untuk mendapatkan ampunan dari Allah.
4. Meneladani Sifat Allah SWT dalam 10 Asmaul Husna
Meneladani sifat Allah SWT dalam Asmaul Husna dapat terwujud
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka pada bagian
berikut akan dibahas cara meneladani sifat Allah dalam 10 Asmaul
Husna sebagai berikut:
1. AL-MUQSITH; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Mengadili, maka harus menerapkan prinsip
kebenaran dan keadilan dalam seluruh aspek kehidupan. Karena
dengan kedua prinsip ini kehidupan akan berjalan lancar, damai
sejahtera dan penuh keberkahan.
2. AL-WARITS; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Mewarisi, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip regenerasi (pergantian),
kaderisasi(penyiapan kader) dan pengalihan kepemilikan kepada
orang yang berhak mendapatkannya. Melalui ketiga prinsip
tersebut proses kehidupan akan berjalan secara berkelanjutan dan
berkesinambungan.
3. AN-NAAFIU; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Pemberi Manfaat, maka dalam keseluruhan
aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip manfaat dan

95

4.

5.

6.

7.

berbagi dengan sesama, sehingga akan mendapatkan kenikmatan


yang berlimpah.
AL-BAASITH; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Melapangkan, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip kemudahan, artinya
memberikan jalan kemudahan bagi setiap orang untuk
menyelesaikan urusannya.
AL-HAFIIDZ; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Menjaga, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip sinergitas, artinya selalu
menjalankan aktifitas yang memberikan makna terhadap
kelangsungan hidup bersama secara berkesinambungan dan
sistemik.
AL-WALI; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat Allah
Yang Maha Melindungi, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip proteksi, artinya
melindungi dan mengamankan segala kemungkinan yang
mengganggu roda kehidupan.
AL-WADUUD; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Pengasih, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip kasih sayang tanpa pilih
kasih, karena semua makhluk memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang harus disikapi secara obyektif.

8. AR-RAAFI; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat Allah


Yang Maha Meninggikan, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip miraj, artinya
perjalanan naik menghadap Allah, untuk mendapatkan amanah
yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan yang dirahmati
dan diridloi.
9. AL-MUIZZU; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Memuliakan, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip ikhsan, artinya
bersungguh-sungguh menghiasi diri dengan akhlakul karimah
untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah,
10. AL-AFUWW; Agar seorang mukmin dapat meneladani sifat
Allah Yang Maha Pemaaf, maka dalam keseluruhan aspek
kehidupannya harus menerapkan prinsip ampunan akan
diberikan kepada orang yang menyadari dan meninggalkan
kesalahan yang telah dilakukan. Di samping itu prinsip benar dan
salah harus ditonjolkan dalam kehidupan, karena pemahaman
terhadap prinsip benar salah akan menuntun orang untuk berhatihati meniti jalan kebenaran dan mewaspadai segala godaan yang
menyesatkan. Apabila ppprinsip benar dan salah dipedomani
dalam kehidupan, maka akan dapat melahirkan sikap kejujuran,

96

keadilan, istiqomah dan sikap positif yang lain yang akan


mengantarkan kesejahteraan hidup dunia akhirat.

KESIMPULAN MATERI
Secara bahasa Asma-ul Husna diartikan sebagai nama-nama Allah yang
agung. Karena yang menetapkan Asma-ul Husna ini adalah Allah, maka
barang siapa yang memahami dan meneladaninya akan mendapatkan
manfaat yang besar di dunia dan akhirat.
Asma-ul Husna dan sifat-sifat-Nya yang mulia menuntut adanya
konsekuensi, yaitu berupa ibadah dan perintah, yang merupakan
pertanda adanya sifat-sifat dan nama-nama-Nya dalam penciptaan.
Barangsiapa yang mampu mengetahui Asma-ul Husna dengan lebih
mendalam dan mampu menangkap tanda-tandanya dalam ciptaan dan
perintah-Nya, maka dia akan menyaksikan dengan jelas, bahwa
penciptaan dan perintah itu berjalan sesuai dengan nama-nama-Nya
dalam tata aturan yang sangat rapi.
Setiap mukmin harus memahami bukti kebenaran Asma-ul Husna yang
meliputi: Al-Muqsith, Al-Warits, An-Naafi, Al-Baasith, Al-Hafiidz, AlWaliy, Al-Waduud, Ar-Roofi, Al-Muiz dan al-Afuww.
KAMUS
Transitif
Mustahil
Hegemoni
Karakteristik
Bakhil
Azab
Harkat
Lazim
Tawassul
Azali

: Pelengkap
:Tidak mungkin
: Menguasai
: Ciri khusus
: Selalu milik
: Balasan
: Kemuliaan
: Umum
: Perantara
: abadi

97

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Formasi Corak Tim
Maksudnya Guru mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran
diruang kelas gar memungkinkan peserta didik melakukan interaksi
tim. Kemudian guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi mejameja susunan yang paling akrab. Apabila hal ini dilakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke
depan ruang kelas untuk melihat guru, alat peraga, papan tulis dan
media pembelajaran.
GURU

98

UJI KOMPETENSI DASAR


1 Aspek Afektif
Buatlah dan susunlah intisari (makna) dan dianalisis tentang
Asmaul Husna, coba deskripsikan dalam kelas sebagai bahan
diskusi!
II. Aspek Psikomotarik
Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau
kelompok masyarakat tentang yang mengamalkan Asmaul
Husna.
III. Aspek Kognitif
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Orang yang mengamati bukti nyata Asma-ul Husna, maka akan
dapat melihat adanya ketergantungan yang kuat yaitu :
a. Semua yang wujud kepada Asma-ul Husna dan sifat-sifat
yang tinggi
b. Semua yang mewujud kepada asma wasifat dengan segala
ciptaanya-Nya
c. Semua yang menjadi ketentuan dan ketetapan Allah pada
ciptaan-Nya
d. Semua yang sifat-sifat yang tinggi yang telah dibuktikan
kebenarannya
e. Semua yang mewujud dalam ciptaan sebagai bukti akan
keagungan Allah.

99

2. Sesungguhnya setiap nama dari nama-nama Allah itu menunjukkan


kesempurnaan-Nya. Seluruh sifat-Nya menuntut adanya konsekuensi
dan perbuatan baik yang membutuhkan obyek ataupun tidak, seluruh
perbuatan Tuhan adalah :
a. Berkaitan erat dengan dengan segala sistem dalam ciptaanNya
b. Berkaitan
erat dengan objeknya, bahkan merupakan
tuntutannya
c. Berkaitan erat dengan kebutuhan makhluk dalam menjalani
kehidupan
d. Berkaitan erat dengan segala bentuk ciptaan yang saling
memerlukan
e. Berkaitan erat dengan segala sifat dan wujud yang telah
diciptakan.
3. Secara bahasa Asma-ul Husna diartikan sebagai nama-nama Allah
yang agung. Barang siapa yang memahami dan meneladaninya akan
mendapatkan sesuatu yaitu:
a. Manfaat yang besar bagi kehidupan manusia
b. Manfaat yang besar kehidupan semua makhluk
c. Manfaat yang besar di dunia dan akhirat
d. Manfaat yang besar dalam menjalani kehidupan
e. Manfaat yang besar dalam menentukan masa depan.
4. Asma-ul Husna dan sifat-sifat-Nya yang mulia menuntut adanya
konsekuensi, yaitu:
a. Ibadah merupakan bukti ketulusan hamba untuk mengabdi
b. Ibadah sebagai pertanda keagungan terhadap sifat dan namaNya
c. Ibadah merupakan kewajiban bagi setiap hamba yang
beriman.
d. Ibadah dan perintah sebagai pertanda sifat dan nama-Nya.
e. Perintah yang dibebankan pada hamba harus ditunaikan
secara baik.
5. Setiap sifat menuntut ditunaikannya ibadah, sebagai perwujudan dari
tuntutan dan kewajibannya yaitu:
a. Merealisasikan keinginan yang diharapkan kehidupan nyata
b. Merealisasikan tujuan menjalani nasib dalam kehidupan
nyata
c. Merealisasikan kewajiban hamba dalam kehidupan nyata
d. Merealisasikan tanggung jawab mukmin dalam kehidupan
nyata
e. Merealisasikan pengenalan kepada Allah dalam kehidupan
nyata.
100

6. Barangsiapa yang mampu mengetahui Asma-ul Husna dengan lebih


mendalam dan mampu menangkap tanda-tandanya dalam ciptaan
dan perintah-Nya, maka dia akan menyaksikan dengan jelas, bahwa:
a. Penciptaan ataupun perintah berjalan sesuai nama-Nya dalam
tata aturan yang sangat rapi.
b. Asma Allah mewujud dalam tata aturan yang baku dalam
sunatullah yang berlaku dalam alam
c. Perintah Allah sebagai konsekuensi yang harus berjalan
sesuai nama-Nya dalam tata aturan yang sangat rapi
d. Penciptaan dalam tata aturan yang sangat rapi, merupakan
manifestasi dari kekuasaan dan keagungan-Nya
e. Segala perbuatan Allah, sebagai konsekuensi yang mewujud
dalam tata aturan yang sangat rapi
7. Maka Dia menjadikan nama-nama Allah sebagai dalil atas apa yang
layak dikerjakan dan apa yang tidak layak dikerjakan. Sehingga
orang yang mengetahui Asma-ul Husna akan menemukan suatu
manfaat yaitu:
a. Kemantapan menjalani kehidupan secara realisits
b. Keteguhan iman dan kualitas ketakwaan
c. Kesiapan menerima segala keadaan yang terjadi
d. Kepasrahan diri dalam menghadapi segala hal
e. Keteguhan hati untuk melakukan kewajiban.
8. Maha mengadili sebagai sifat Allah yang bertindak dan menyebarkan
keadilan terhadap orang yang disalahi, kesempurnaannya terletak
pada:
a. Mengaitkan tidak hanya kepuasan orang yang dikasihi, tetapi
juga orang yang dibenci, sebagai bentuk keteraturan
b. Kepuasan orang yang disalahi atau pun orang yang
menyalahi, sebagai bentuk adanya tanggung jawab
c. Mengaitkan tidak hanya kepuasan orang yang disalahi, tetapi
juga orang yang menyalahi, sebagai bentuk keseimbangan
d. Mengaitkan kepuasan orang dalam menjalani kehidupan
secara realistis, sebagai bentuk ketulusan kehidupan
e. Mengaitkan segala nikmat dan penderitaan yang dijalani
sebagai bentuk kesadaran akan penghambaan
9. Hukum-hukum alam yang ditetapkan Tuhan, berlaku untuk semua
makhluknya. Jika ada makhluk yang menghalangi berlakunya sistem
pengadilan Allah, maka dia digolongkan sebagai:
a. Orang yang berada dalam sistem penegakan hukum Allah
b. Orang yang berada dalam jangkauan wilayah kekuasaan
syari
c. Orang yang berada dalam kebinmgungan menjalani
kehidupan
d. Orang yang berada dalam kesesatan dan dimurkai Allah
e. Orang yang berada dalam kedhaliman yang merusak tatanan.
101

10. Sesungguhnya Allahlah pemilik langit dan bumi, Allah yang


menciptakan Adam sebagai khalifah di bumi karena:
a. Allah ingin melihat apa yang yang akan terjadi dalam
kehidupan
b. Allah ingin melihat apa yang dapat dihasilkan dari
penciptaan
c. Allah ingin melihat apa yang harus dibenahi untuk ciptaanNya
d. Allah ingin melihat segala sesuatu yang dapat diunggulkan
e. Allah ingin melihat apa yang dilakukan makhluknya dimuka
bumi.
11. Kalau sekiranya hamba mengetahui bahwa semua yang hamba miliki
sejatinya milik Allah, sehingga mereka tidak kikir dan bakhil.
Karena sesungguhnya orang-orang yang pelit dan kikir adalah:
a. Penimbun harta yang mencelakakan diri mereka sendiri
b. Penimbun harta yang dapat membawa kecukupan kebutuhan
c. Penimbun harta yang dapat membawa kesenangan kehidupan
d. Penimbun harta yang dapat memuaskan kehidupan manusia
e. Penimbun harta sebagai bentuk kebanggaan dalam
kehidupan.
12. Bahaya dan manfaat merupakan sifat yang datang melalui perantara
para Malaikat-Nya. Semua hanyalah penyebab perantara yang tak
menghasilkan apapun kecuali:
a. Apabila dijadikan sebagai alat ukur terhadap segala kejadian
dialam
b. Apabila dijadikan Allah agar
hal itu menjadi sebab
terjadinya sesuatu
c. Apabila dijadikan peringatan bagi orang yang melalikan
kewajibannya
d. Apabila dijadikan penentu terhadap segala kemungkinan
yang terjadi
e. Apabila dijadikan dasar terjadinya sesuatu yang terjadi dalam
kehidupan.
13. Allah sebagai satu-satunya Zat yang berkuasa mendatangkan
madarat bagi semua makhluknya. Keseluruhan manfaat ataupun
madarat yang Allah berikan kepada makhluknya adalah :
a. Sebagai bukti penciptaan Allah dialam semesta-Nya
b. Sebagai bukti kepada manusia yang mengingkari-Nya
c. Sebagai bukti kekuasaan Allah terhadap makhluknya
d. Sebagai bukti untuk menyadarkan orang lupa akan nikmatNya
e. Sebagai bentuk pelajaran yang harus diresapi dalam
kehidupannya.
102

14. Manusia sebagai makhluk yang memiliki kesadaran [berfikir] akan


keberadaan Allah, maka manusia harus menunjukkan sikap yaitu:
a. Sikap negatif terhadap semua nikmat yang telah diberikan
Allah
b. Sikap netral terhadap semua milik yang telah diberikan Allah
c. Sikap apriori terhadap semua situasi yang telah diberikan
Allah
d. Sikap positif terhadap semua manfaat yang telah diberikan
Allah
e. Sikap pasif terhadap semua keadaan yang telah diberikan
Allah
15. Allah sebagai Dzat Yang Maha melapangkan, yang mencabut ruh
manusia saat kematian dan menempatkan ruh dalam tubuh pada awal
kehidupan. Dengan kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, maka Allah
berkuasa untuk suatu hal yaitu:
a. Membebaskan manusia untuk mendapatkan apa yang
dikehendaki
b. Membimbing manusia untuk mendapatkan apa yang
dikehendaki
c. Melapangkan jalan yang akan dilalui oleh orang yang
dikehendaki
d. Menyempitkan jalan yang akan dilalui oleh orang yang
dikehendaki
e. Melapangkan dan menyempitkan rezeki pada yang
dikehendaki
16. Al-Hafizh sebagai salah satu asma Allah, Al-Hafizh memiliki kata
dasar Hifz, yang berarti:
a. Menjaga segala sesuatu agar tidak berubah
b. Menjaga segala sesuatu agar sesuai keinginan
c. Menjaga segala sesuatu agar dapat dimanfaatkan
d. Menjaga segala sesuatu agar dapat menyenangkan
e. Menjaga segala sesuatu agar sesuai kebutuhan.
17. Allah melakukan penjagaan terhadap atap langit, artinya adalah:
a. Allah menjaga semua yang telah diciptakan dilangit
b. Allah menjaga orang-orang yang telah taat dan bersyukur
c. Allah menjaga mahluk dari Kerusakan dan kehancuran
d. Allah menjaga seluruh keadaan yang terjadi di alam-Nya
e. Allah menjaga kesejahteraan yang harus diterima makhluk,

103

18. Maha melindungi sebagai sifat Allah yang menolong orang lain.
Makna pertolongan Allah kepada orang beriman secara nyata adalah:
a. Allah menakhlukkan semua yang diciptakan untuk orang
beriman
b. Allah menakhlukkan daratan dan lautan untuk kebaikan
manusia
c. Allah menakhlukkan siapapun yang menjadi musuh orang
beriman
d. Allah menakhlukkan segala yang ada untuk kesejahteraan
manusia
e. Allah akan menolong orang-orang yang mau menolong
agama Allah.
19. Orang beriman akan senantiasa mendapatkan perlindungan Allah.
Karena keimanannya orang beriman akan mendapatkan rahmat dan
pertolongan Allah, sehingga akan mandapatkan keberuntungan yang
nyata yaitu:
a. Kemenangan dalam menjalani kehidupan yang memuaskan
b. Keselamatan dalam menjalani setiap cobaan kehidupan
c. Ketangguhan menjalani segala situasi dalam kehidupan
d. Keselamatan dan kemenangan dalam menjalani kehidupan
e. Dapat menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab.
20. Allah Maha Meninggikan derajat bagi mereka yang beriman kepada
Allah swt. Dan bagi mereka yang senantiasa tawadu kepada-Nya.
Sebaliknya Dia merendahkan kepada siapapun yang menentangnya
yaitu:
a. Orang kafir yang senantiasa menerima segala keadaan
b. Orang kafir yang senantiasa melakukan segala keinginan
c. Orang kafir yang senantiasa mendapatkan segala kesenangan
d. Orang kafir yang senantiasa mengganggu ketentraman
e. Orang kafir yang senantiasa mengingkari atas nikmat
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
21. Menurut pendapat al-Ghazali, bahwa al-Afuww berarti yang
menghapuskan keburukan dan mengampuni kekejian. Jelaskan
bagaimana caranya agar Allah menghapuskan keburukan dan
mengampuni kekejian seorang mukmin !
22. Allah tidak akan memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan
tuntutan kemuliaan dan keagungan-Nya. Jelaskan bagaimana sikap
yang benar, jika seorang beriman melihat kenyataan yang
bertentangan dengan ketentuan hukum Allah !
104

23. Kekuasaan adalah salah satu sifat Allah. Dia menyeru kepada siapa
saja yang menginginkan kekuasaan agar memohon kepada-Nya.
Jelaskan bagaimana tatacara meraih dan mengelola kekuasaan yang
dianugerahkan Allah pada manusia !
24. Orang-orang yang mengangkat musuh Allah sebagai pemimpin,
tidak akan mendapat kekuatan. Siapa yang dimaksud dengan musuh
Allah, dan bagaimana strateginya untuk menghalau gerakan orang
kafir yang ingin menguasai orang muslim ?
25. Sesungguhnya manfaat dan madarat yang diterima makhluk dalam
menjalani kehidupannya merupakan sifat yang datang silih berganti
dan lazim dialami setiap makhluk. Bagaimana cara menerima
manfaat dan cara menghadapi madarat ?
26. Jika ada makhluk yang menghalangi berlakunya sistem pengadilan
Allah, maka dia digolongkan sebagai orang yang sesat dan dimurkai.
Terangkan sistem pengadilan Allah dan bagaimana orang beriman
menyikapinya.
27. Allah sebagai Zat yang paling berkuasa untuk memberikan manfaat
dan berkuasa mendatangkan madarat bagi semua makhluknya.
Uraikan jenis manfaat dan madharat yang lazim diterima manusia,
mengapa kedua hal tersebut terjadi1
28. Orang beriman akan senantiasa mendapatkan perlindungan Allah,
sedangkan orang kafir akan dijauhkan dari perlindungan Allah, baik
di dunia ataupun di akhirat, jelaskan bentuk-bentuk perlindungan
Allah kepada orang beriman.
29. Orang yang menafikan nama dan sifat-sifat Allah adalah orang yang
tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya.
Terangkan tatacara menghormati Allah sesuai asmaul husna dan
uraikan karakteristik orang yang mengamalkan asmaul husna dalam
kehidupan sehari-hari!
30. Seorang yang beriman secara teguh, akan selalu berusaha konsisten
untuk meneladani Asmaul Husna dalam seluruh aspek
kehidupannya. Uraikan cara meneladani 10 asmaul khusna dalam
kehidupan sehari-hari!

MUTIARA HIKMAH
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah,
sehingga Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri.
Mereka itulah orang-orang yang fasik.

105

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar


106

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Perilaku Terpuji Husnuz zan dan Bertobat

KOMPETENSI DASAR
a. Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnudz-dzan dan bertobat
b. Mengidentifikasi contoh-contoh perilaku husnudz-dzan dan bertobat.
c. Menunjukan nilai positif husnudz-dzan dan bertobat dalam
kehidupan
d. Membiasakan perilaku husnudz-dzan dan bertobat

MATERI PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.

Pengertian dan pentingnya husnudz dzan dan bertobat


Contoh-contoh perilaku husnudz-dzan dan bertobat
Nilai positif husnudz-dzan dan bertobat dalam kehidupan
Membiasakan perilaku husnudz-dzan dan bertobat

INDIKATOR

Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat


:
Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnudz-dzan dan
bertobat
Mengidentifikasi contoh-contoh perilaku husnudz-dzan dan
bertobat
Menunjukan nilai positif husnudz-dzan dan bertobat dalam
kehidupan
Membiasakan perilaku husnudz-dzan dan bertobat

107
MATERI PEMBELAJARAN
PAHAMI!
Pengertian
Husnuz dzon
1. Pengertian Husnuz-zan
Agar
HATIMU
Secara bahasa husnudz-dzan berasal dari dua kata yaitu khusna:
Istiqomah
dan Dzan, yang memiliki arti berbaik sangka. Husnuz-zan juga
disebut positif thingking. Sedangkan Secara istilah husnudzan
diartikan suatu perbuatan berbaik sangka terhadap segala ketentuan
dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia. Husnuz-zan
juga berarti berprasangka baik atau berpikiran bersih terhadap
perilaku, sikap dan ucapan orang lain.
HUSNUZ-ZAN

Berprasangka baik sebagai tindakan yang benar. Sehinga setiap ada


berita yang datang haruslah diklarifikasi (bertabayyun).
Sebagaimana Allah memerintahkan kepada hambanya yang beriman
ketika menerima berita dari orang fasik supaya diteliti, hal ini
termaktub dalam Al-quran surat Al-hujurat ayat 6

kr't t!$# (#qZtB#u b) O.u!


%y` 7,$s :*t6t^/ (#qYt6tGs br&
(#q7?
$JBqs%
7's#ygpg2
(#qs6Gs
4n?t
$tB
OF=ys
tBtR
Artinya :Wahai orang-orang yang beriman; jika seseorang yang
fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah
kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena
kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali
perbuatanmu itu. (QS.Al-hujurat 49:6)
Salah satu cara yang terbaik untuk menajamkan dan mengontrol
pikiran adalah melakukan pekerjaan yang menyenangkan dan
bermanfaat. Kebanyakan orang-orang yang menganggur adalah
orang-orang yang mengkhayal dan melakukan hal-hal yang tidak
jelas.
Adapun alasan untuk berharap ataupun untuk membangun
kesadaran adalah berbaik sangka kepada-Nya. Karena berbaik
sangka kepada Allah sebagai kunci bagi setiap manusia untuk
menuju pada keberhasilan baik di dunia maupun di akherat. Bagi
hamba yang beriman harus mengarahkan harapannya atau citacitanya hanya kepada Allah dan wajib berbaik sangka kepada Allah.

108
2. Contoh-contoh Orang yang berperilaku Husnuz-zan
Orang yang husnuz-zan biasanya selalu mendekatkan diri pada Allah
dan menjaga baik ucapan maupun perbuatannya dan selalu
berprasangka baik kepada Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali Imron/3;191.


Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau,
Maka
peliharalah
kami
dari
siksa
neraka.
(QS.AliImron/3;191)
Dalam Al-Quran surah Ali-Imran/3:191, dilukiskan bahwa orangorang yang berpengertian mendalam (ulu al-albab) selalu ingat
kepada Allah setiap saat (ketika berdiri, duduk, maupun berbaring)
dan sekaligus memperhatikan serta merenungkan kejadian alam
raya. Karena perhatian dan renungannya yang mendalam itu, orang
tersebut sampai kepada seruan kesimpulan:Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan alam raya ini secara sia-sia (bathil), Maha Suci
Engkau! Maka hindarkanlah kami dari siksa neraka.
Seorang yang penuh pengertian mendalam itu selalu meMahasucikan Allah dan mengatakan bahwa Allah menciptakan alam
ini tidak sia-sia. Sebaliknya orang yang pikirannya negative
menganggap bahwa ciptaan itu tanpa makna. Implikasinya ialah,
bahwa justru kita sendiri, dengan ucapan Subhanallah itu, berusaha
membebaskan diri kita dari setiap pikiran negatif tentang Tuhan.
Oleh karena itu, bacaan tasbih bergandengan dengan tahmid, yaitu
bacaan alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Bacaan ini
mengandung makna penegasan kepada diri sendiri bahwa kita harus

berpikir
positif
tentang
Allah.
Dengan
memuji
dan
bersyuku
r kepada
Allah
atas
segala
sesuatu
yang
telah
terjadi
atas kita,
mendidi
k
diri
sendiri
untuk
selalu
mempun
yai
pandang
an yang
penuh
apresiasi
dan rasa
optimis
kepada
Allah
atas
segala
takdirNya.

109
Sikap di atas itu harus dipegang kuat tidak boleh dikacaukan dengan
apa yang disebut fatalisme. Sebab fatalism/pesimisme itu adalah
sikap putus asa terhadap masa depan. Dengan memahami dan
meresapi makna tasbih, kemudian disusul dengan tahmid, maka akan
dapat menanamkan dalam jiwa kita sikap yang positif, optimis, dan
penuh harapan kepada Allah bagi masa depan kita.
3. Menunjukkan Nilai Positif Husnuz-zan

Bahwa
sikap
husnuzzan akan
melahirk
an
keyakina
n bahwa
segala
kebaikan
yang
diterima
manusia
itu
adalah
berasal
dari
Allah.
Sedangk
an
keburuka
n yang
menimpa
manusia
itu
disebabk
an
karena
dosa dan
kemaksi
atannya.
Allah
swt.
telah
menganu
gerahkan
kepada
manusia
kemamp
uan
untuk
memilih
dan
berikhtia
r, maka
segala

perbuatannya terjadi atas pilihan dan kemampuannya, yang harus


dipertanggungjawabkan dihadapan Allah swt.
Manusia tidak akan bisa tenang hatinya, kecuali jika ia mengikuti
petunjuk-petunjuk-Nya dan meninggalkan pembahasan yang
mendalam tentang masalah yang meragukan imannya. Ketenangan
hati akan dapat dicapai, manakala kita mau menjadikan perintahperintah syariat sebagai petunjuk untuk menyerahkan diri kepada
Allah swt., serta rida terhadap sesuatu yang tidak dipahaminya. Ada
beberapa hikmah yang dapat dipetik dari sikap husnuz-zan antara
lain :
1. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia
2. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia
dan di akhirat, mengikuti hukum sebab akibat [sunatullah] yang
berlaku dan ditetapkan Allah.
3. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada
Allah
4. Menanamkan sikap tawakkal dalam diri manusia
5. Menerima kejadian atau peristiwa yang menyakitkan dengan
ikhlas dan menganggap bahwa dalam peristiwa itu pasti ada
hikmahnya.
6. Menghilangkan rasa cemburu terhadap apa yang dimiliki orang
lain dan menghilangkan penyakit hati

110
BERTOBA
T
1. Pengerti
an Tobat
Tobat
berasal
dari kata
taba
yang
berarti
kembali.
Menurut

istilah tobat artinya suatu perbuatan seseorang untuk kembali


mendekat kepada Allah setelah menjauh dari Allah. Allah berfirman:




Artinya :Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang
semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi
kesalahan-kesalahanmu
dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang
bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi
kami
cahaya
kami
dan
ampunilah
Kami;
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu."(Qs.At-Tahrim/66;8)

Menurut pengertian tobat yang lain adalah meninggalkan atau


menyesali dosa dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Dengan
demikian tobat mengandung arti penyesalan atas semua perbuatan
tercela yang pernah dilakukan.
Pentingnya tobat : Kenapa harus bertobat? Sebagai orang
merencanakan untuk bertobat setelah umur agak lanjut, atau setelah

merasa
puas
mempert
urutkan
hawa
nafsu di
masa
mudanya
.
Rencana
seperti
ini
sangat
spekulati
f karena
tidak
seorangp
un yang
dapat
menjami
n
berumur
panjang.
Oleh
sebab itu
begitu
seorang
muslim
menyada
ri

disadari
dia telah
melakuk
an
kesalaha
n.
Di
samping
memerin
tahkan
kepada
umatnya
untuk
bertobat,
Rasulull
ah saw.
menyata
kan
bertobat
sampai
seratus
kali
sehari.
Beliau
bersabda
:

111
bahwa dia telah berbuat kesalahan atau kemaksiatan dia harus
segera bertobat kepada Allah swt. tanpa menunda-nundanya. Bahkan
seorang muslim dianjurkan untuk selalu bertobat kepada Allah
sekalipun dia tidak mengetahui kesalahannya. Boleh jadi, tanpa







( )


Hai manusia, bertobat dan minta ampunlah kamu kepada
Allah, karena sesungguhnya saya bertobat seratus kali dalam sehari
.(H.R. Muslim)
Kita tahu Rasulullah saw. adalah sebaik-baik manusia yang
diciptakan oleh Allah swt. Beliau tidak pernah meninggalkan
perintah Allah dan tidak pula pernah melanggar larangan-Nya.
Sekalipun demikian beliau selalu meminta ampun kepada Allah swt.
Apabila kita mestinya lebih banyak lagi minta ampun kepada Allah
swt. Manusia tidak akan luput dari kesalahan, tapi sebaik-baik orang
yang berbuat salah adalah yang bertobat.
Keadaan bertobat dari dosa adalah salah satu keutamaan yang
disukai di sisi Allah swt. Secara khusus hendaknya seorang manusia
memiliki sikap tunduk, tawadu dan kehancuran hati di hadapan
Allah. Yang dimaksud dengan kembali dari nafsu amarah ke dimensi
malakut ialah kembali dari sisi syaitan ke sisi Tuhan, kembali dari
dunia yang fana ini kepada akhirat, dan akhirnya bersikap tunduk,
khusyuk dan tawaduk di hadapan Allah. Jika di sana terdapat ucapan,
maka ucapan itu harus muncul dari keadaan yang seperti ini, supaya
dapat dikatakan tobat. Semata ucapan Astaghfirullah Wa Atubu
Ilaih (aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya)
mempunyai ganjaran. Ucapan ini termasuk salah satu zikir yang
sangat dianjurkan. Akan tetapi, jika ucapan zikir ini muncul dari
dalam hati maka dinamakan tobat.
Namun jika hanya sekedar gerak lidah saja, maka itu bukan tobat,
sebagaimana kata Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib, melainkan
hanya zikir yang mempunyai ganjaran. Oleh sebab itulah di dalam
lebih dari seratus ayat Al-Quran al-Karim disebutkan bahwa
keadaan yang seperti ini adalah sesuatu yang amat disukai oleh Allah
swt. Sampai kita membaca di dalam beberapa riwayat,
Sesungguhnya Allah amat senang dengan tobat seorang hambaNya, melebihi kesenangan seorang laki-laki yang kehilangan
tunggangannya, lalu dia mencarinya di tengah malam yang gelap
gulita dan kemudian menemukannya.
112
Pada
akhirnya
AlQuran
al-Karim
menjelas

kan, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat.


(Q.S. al-Baqarah/2: 222).




Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.
2. Contoh-contoh orang yang berperilaku Tobat
Contoh Perilaku tobat, menurut pendapat para ahli makrifah
membagi tobat menjadi tiga bagian yaitu: Tobat Awam, Tobat
Khawash, Tobat Akhash al-Khawash.
2)

Tobat Awam [Tobat Manusia Umum]: Yaitu tobat manusia


secara umum. Yang dimaksud ialah bahwa hati seseorang tunduk
dikarenakan dirinya telah melakukan perbuatan dosa. Dia
menyebut-nyebut dosa yang telah dilakukannya di hadapan Allah
swt. Hatinya bergetar menyesali yang telah lalu, dan dia tidak
melakukannya kembali untuk kedua kalinya, serta dia berusaha
memperbaiki dirinya. Tobat yang seperti ini disebut tobat
manusia umum.
3) Tobat Khawash [Tobat Orang-orang Khusus]: Tobat tingkat ini
sebagai pertanda meningkatnya makrifah manusia kepada Allah.
Manusia merasa malu dikarenakan telah melakukan perbuatanperbuatan yang makruh. Hatinya tunduk dan khusyuk di hadapan
Allah, sebagaimana yang dilakukan nabi Adam yang menangis
selama dua ratus tahun karena telah meninggalkan hal yang lebih
utama. Nabi Yunus bertobat dan tunduk kepada Allah ketika
berada di dalam perut ikan paus. Dia melihat dirinya telah
berbuat zalim. Nabi Yunus berkata, "Tidak ada Tuhan selain
Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim." (Q.S. al-Anbiy/21: 87).
4) Tobat Akhash al-Khawash; Tingkatan tobat yang paling tinggi
ialah tobat akhash al-khawash. Tobat Rasulullah manakala dia
berkata, "Sesungguhnya ini adalah kebodohan pada hatiku, dan
sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada Allah sebanyak
tujuh puluh kali dalam sehari. Dengan kata lain, untuk
membersihkan hatinya dari menaruh perhatian kepada selain
Allah, Rasulullah beristighfar kepada Allah. Istighfar yang
dilakukan benar-benar keluar dari lubuk hati, bukan hanya
ucapan lisan atau hiasan bibir tanpa penghayatan. Amirul
Mukminin Ali bin Abi Thalib pernah berhubungan dengan
manusia pada siang hari, beliau makan, minum dan tidur.

113
Perhatian kepada selain Allah yang berlebihan dihitung sebagai
perbuatan dosa. Kecuali jika perhatian tersbut dimaksudkan untuk
senantiasa menaruh perhatian [bertawajjuh] kepada Allah sebagai
Zat yang harus dihidmati secara penuh.
3. Nilai-nilai positif Ber-Tobat
Kebaikan yang dilakukan setelah bertobat akan menghapus
keburukannya pada masa yang lalu. Rasulullah bersabda :














( )

Artinya : Dari Abu Dzar, ia berkata Rasulallah bersabda kepadaku


: Bertaqwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada, dan
iringilah perbuatan jahat dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu
akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlaq
yang baik.(H.R. at-Tirmidzi).
Untuk melakukan tobat yang sempurna, seseorang yang bersalah
harus memenuhi lima tahapan: Menyadari kesalahan, menyesali
kesalahan, memohon ampun kepada Allah, berjanji tidak akan
mengulanginya, menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh.
1. Menyadari kesalahan; Karena seseorang tidak mungkin bertobat
kalau dia tidak menyadari kesalahannya atau tidak merasa
bersalah. Di sinilah perlunya seorang muslim mempelajari ajaran
Islam, terutama tentang perintah yang wajib diikutinya dan
larangan yang wajib ditinggalkannya. Dan di sini pulalah
pentingnya saling ingat mengingatkan sesama muslim (wa
tawashau bi al-haq).
2. Menyesali kesalahan; Sekalipun seseorang tahu bahwa dia
bersalah tetapi dia tidak menyesal telah melakukannya maka
orang tadi belumlah dikatakan bertobat. Apalagi kalau dia
bangga dengan kesalahannya itu. Dalam hal ini Rasulullah saw.
bersabda: Menyesal itu adalah tobat. (H.R. Abu Daud dan alHakim)
3. Memohon ampun kepada Allah (Istighfar); dengan keyakinan
atau husnuz-zan bahwa Allah swt. akan mengampuninya.
Semakin banyak dan sering seseorang mengucapkan istighfar
kepada Allah swt. semakin baik. Di atas sudah di sebutkan hadits
yang menyatakan bahwa sekalipun Rasulullah saw. tidak
melakukan kesalahan atau kemaksiatan tapi belum tetap banyak
istighfar, bahkan sampai seratus kali sehari. Rasulullah saw.
bersabda : Tidak ada dosa yang besar dengan istighfar, dan

tidak
ada dosa
yang
kecil
kalau
diulangulang".
(H.R. atThabrani
)

114
4. Berjanji tidak akan mengulanginya; bagi orang yang tobat harus
benar-benar berjanji dalam hati tidak akan mengulanginya lagi,
sebagaimana Allah menginformasikan dalam Qs. AlMaidah/5:39 artinya : Tetapi barang siapa bertobat setelah
melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka
sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.
5. Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh, untuk
membuktikan bahwa dia benar-benar telah bertobat. Tentang hal
ini Allah swt. berfirman dalam surat Th : 82. Dan
sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat,
beriman dan beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang
benar. (Q.S. Th/20: 82)
Jika seseorang hendak bertobat dan ingin doanya bermanfaat
baginya, maka dia harus membersihkan hatinya. Dia harus
menciptakan kondisi khudhu' dan tunduk di hadapan Allah. Keadaan
yang demikian ini akan muncul jika pengenalan terhadap Allah
semakin mendalam. Apabila pengenalan seorang manusia kepada
Rabbnya semakin mendalam, maka akan semakin besar pula
mendapati keadaan khudhu' dan tunduk di hadapan Allah.
4. Membiasakan Diri untuk Bertobat
Setiap manusia sudah seharusnya ingat akan suasana tobat yang
senantiasa tumbuh di dalam hati setiap muslim hingga meninggal
dunia. Hati setiap muslim wajib senantiasa bergetar dihadapan
keagungan Zat Yang Maha Pencipta. Hati setiap muslim harus
senantiasa perhatian terhadap dosa, apapun macamnya, betapapun
besarnya dan berapapun banyaknya. Jika kondisi ini ada pada diri
manusia, sesungguhnya Allah swt. pasti mengampuninya, "Orang
yang bertobat dari dosa tidak ubahnya seperti orang yang tidak
mempunyai dosa.
Jika seseorang bertobat dari dosanya dengan tobat yang sesungguhnya [tobatan nasuha] maka tidak ubahnya dia seperti orang
yang tidak mempunyai dosa sama sekali. Setelah bertobat, seseorang
tidak ubahnya seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya. Jika
seseorang melakukan dosa yang banyak, dan dia mengatakan bahwa

Allah
tidak
akan
mengam
puninya,
maka
justru
perkataa
nnya ini
merupak
an dosa
yang
besar
yang
mendeka
ti batas
kekufura
n.
Setiap
orang
yang
berputus
asa dari
rahmat
Allah,
berarti
dia telah
melakuk
an dosa
besar
yang
mendeka
ti batas
kekufura
n.
Karena,
sesunggu
hnya
manusia
dapat
bertobat
selama
dia
belum
mati.

Oleh karena itu, seseorang tidak boleh berputus asa dari rahmat
Allah.

115
Dan
tidaklah
berputus
asa dari
rahmat
Allah
kecuali
jika dia
tidak
beriman
kepada
Allah.
Oleh
karena
itu,
seberapa
pun
besar
dosa
seseoran
g,
jika
dia
bertobat
dari
dosanya
dan
memper
baiki
dirinya,
serta
bergetar
hatinya
dan
menyesa
li
apa
yang
telah
dilakuka
nnya,
maka

pasti Allah swt. mengampuninya. Sebagaimana firman Allah dalam


Qs Taha/20:82

82. Dan Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang


yang bertaubat, beriman, beramal saleh, Kemudian tetap di jalan
yang benar.(QS Taha/20:82)

Kamus
Ikhtiar
Maslahat
Elakkan
Fokus
Spekulatif
Dimensi
Khudhu
Qada
Kaffarah
Ghashab

: Usaha
: kebaikan
: dihindari
: pusat
: kemungkinan
: matra
: rendah hati
: ketentuan
: denda
: pakai tanpa izin

KESIMPULAN MATERI
Husnudzan sebagai bentuk kesadaran diri manusia terhadap kekuasaan
dan keadilan Allah terhadap hamba-Nya. Allah yang memberikan
manfaat ataupun mudarat, yang menyenangkan ataupun yang
menyusahkan. Husnudz-dzan sebagai wujud akhlak terpuji yang harus
diamalkan secara nyata oleh setiap muslim.
Sikap husnudz-dzan akan melahirkan kayakinann bahwa segala
kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia adalah berasal dari
Allah. Sesungguhnya Allah memberikan apa yang terbaik bagi hambaNya. Jangan mencari jalan lain yang hanya memuaskan nafsu sesaat,
tetapi melupakan kebenaran yang akan membawa keselamatan. Segala
sesuatu yang berasal dari Allah pasti baik, sekalipun pada saat itu
manusia belum dapat mengambil kebaikan yang ada di dalamnya.
Setiap muslim harus menyadari bahwa setelah berbuat kesalahan atau
kemaksiatan dia harus segera bertobat kepada Allah swt. tanpa
menunda-nundanya. Bahkan seorang muslim dianjurkan untuk selalu
bertobat kepada Allah sekalipun dia tidak mengetahui kesalahannya.
Untuk melakukan tobat yang sempurna, seseorang yang bersalah harus
memenuhi lima tahapan: Menyadari kesalahan, menyesali kesalahan,
memohon ampun kepada Allah, berjanji tidak akan mengulanginya,
menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh.
116

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Formasi Huruf U
Formasi ini digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat
melihat guru dan atau melihat media visual dengan mudah dan mereka
dapat saling berhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini
ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat
karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah
dengan seperangkat materi
Guru dapat menyusun meja dan kursi dalam formasi U sebagai
berikut ;

MUTIARA HIKMAH:
Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan dan rupamu tetapi
langsung memperhatikan niat dan keikhlasan dalam hatimu.

117

UJI KOMPETENSI DASAR


1 Aspek Afektif
Buatlah dan susunlah intisari (makna) dan dianalisis tentang
Husnu dzun dan tobat, coba deskripsikan dalam kelas sebagai
bahan diskusi!
II. Aspek Psikomotarik
Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau
kelompok masyarakat tentang yang mengamalkan Husnu dzun
dan tobat
III. Aspek Kognitif
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Segala sesuatu yang berasal dari Allah pasti baik, sekalipun pada saat
itu manusia belum dapat mengambil kebaikan yang ada di
dalamnya,sikap yang diambil manusia:
a. Merasakan hikmah suatu kejadian yang telah dialami
b. Merasakan sedih suatu kejadian yang telah terjadi
c. Merasakan resah suatu kejadian yang telah berlalu
d. Merasakan kecemasan suatu kejadian yang dihadapi
e. Merasakan kesedihan suatu kejadian yang belum jelas.
2. Harapan terhadap rahmat Allah akan selalu membukakan pintu
harapan bagi diri seorang hamba, sehingga akan melahirkan dampak
positif bagi hamba yaitu;
a. Menguatkan untuk kesenangan, dan bersegera menuju
kepuasan
b. Menguatkan untuk ketaatan, dan bersegera melakukan
kebaikan
c. Menguatkan untuk kebebasan, dan bersegera melakukan
kesenangan
d. Menguatkan untuk kelalaian, dan bersegera melakukan
pengujian
e. Menguatkan untuk kesedihan, dan bersegera melakukan
kesukaan
3. Pernyataan yang berbunyi; Tidak ada cara yang bisa dilakukan oleh
manusia sebagai tempat pelarian untuk bersembunyi dari pikirannya
pendapat dari:
a. Thomas Rendra Erikson
d.Thomas
Albert
Ardikom
b. Thomas Dania Mukison
e.Thomas
Aksel
Majikom
c. Thomas Alpha Edison.

118

4. Berharap merupakan material untuk membangun kesadaran dan akan


membantu orang untuk bersabar, sedangkan alasan untuk
membangun kesadaran adalah:
a. Berburuk sangka kepada Allah yang telah memberikan
nikmat kehidupan
b. Bermaksud sangka kepada Allah yang telah mengatur
kehidupan makhluk
c. Berharap sangka kepada Allah yang menciptakan kedamaian
kehidupan
d. Berbaik sangka kepada Allah selaku pencipta dan pengatur
kehidupan
e. Berbalik sangka kepada Allah yang telah memberikan
keburukan kehidupan
5. Baik sangka merupakan akhlak terpuji, karena berbaik sangka
kepada Allah adalah;
a. Kunci mengembanglan kesenangan dan berujung pada
kepuasan
b. Kunci membuktikan kepuasan dan berujung pada kebebasan
hidup
c. Kunci memanfaatkan kemauan dan berujung pada
keunggulan
d. Kunci memaksimalkan kodrat dan berujung pada
keselamatan hidup
e. Kunci meminimalkan kegagalan dan berujung pada
keberhasilan.
6. Seorang ulul albab memiliki pengertian mendalam, selalu ingat
kepada Allah setiap saat ketika berdiri, duduk, maupun berbaring,
dengan melakukan aktivitas utama yaitu:
a. Memperhatikan serta merenungkan kejadian alam raya
b. Memperhatikan serta menyaksikan keadaan alam raya
c. Memperhatikan serta mempelajari keragaman alam raya
d. Memperhatikan serta memperhatikan kesesuaian alam raya
e. Memperhatikan serta mengabaikan kerapian alam raya.
7. Perhatian dan renungan seorang ulul albab, sampai kepada seruan
kesimpulan:Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan alam
raya ini secara sia-sia (batil), Maha Suci Engkau! Karena itu
a. Maka bimbinglah kami dari laknat dunia
b. Maka lindungilah kami dari kelalaian hidup
c. Maka hindarkanlah kami dari siksa neraka
d. Maka selamatkan kami dari keburukan akhlak
e. Maka tolonglah kami dari kerugian hidup

119

8. Seorang yang penuh pengertian mendalam selalu me-Mahasucikan


Allah dari kemungkinan menciptakan alam ini sia-sia dengan ucapan
Subhanallah, implikasi ucapan tersebut adalah:
a. Membebaskan jiwa dari setiap pikiran positif tentang Tuhan
b. Membebaskan hati dari setiap pikiran netral tentang Tuhan
c. Membebaskan diri dari setiap pikiran negatif tentang Tuhan
d. Membebaskan manusia dari setiap pikiran beragam tentang
Tuhan
e. Membebaskan orang dari setiap pikiran sekuler tentang
Tuhan.
9. Bacaan tasbih dan tahmid mengandung makna penegasan kepada
diri sendiri bahwa:
a. Jangan berpikir positif tetapi harus berpikir negatif tentang
Tuhan
b. Jangan berpikir sekuler tetapi harus berpikir patraler tentang
Tuhan
c. Jangan berpikiran beragam tetapi harus berpikir seragam
tentang Tuhan
d. Jangan berpikir negatif tetapi harus berpikir positif tentang
Tuhan
e. Jangan berpikir rendah tetapi harus berpikir atas tentang
Tuhan.
10. Dengan memuji syukur kepada Allah atas segala sesuatu yang telah
terjadi atas kita, mendidik diri sendiri untuk selalu mempunyai
pandangan yaitu:
a. Penuh aspirasi dan rasa pesimis kepada Allah atas segala
takdir-Nya
b. Penuh prediksi dan rasa cemas kepada Allah atas segala
takdir-Nya
c. Penuh kritis dan rasa ragu kepada Allah atas segala takdirNya
d. Penuh dedikasi dan rasa benci kepada Allah atas segala
takdir-Nya
e. Penuh apresiasi dan rasa optimis kepada Allah atas segala
takdir-Nya.

120

11. Sikap husnudz-dzan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang sering
disebut fatalisme. Sebab pandangan yang dikembangkan faham
fatalisme adalah:
a. Sikap putus asa terhadap masa depan yang belum tentu
keadaanya
b. Sikap menyerah terhadap masa depan yang sudah jelas
keadaannya
c. Sikap apriori terhadap masa depan yang tidak terukut
situasinya
d. Sikap afeksi terhadap masa depan yang belum pasti
terjadinya
e. Sikap adaptasi terhadap masa depan yang belum tentu
dihadapinya.
12. Dengan memahami dan meresapkan makna tasbih, kemudian disusul
dan digandeng dengan tahmid, maka akan dapat menanamkan dalam
jiwa kita yaitu:
a. Sikap pasif, oportunis melukan harapan kepada Allah bagi
masa depan
b. Sikap positif, optimis, dan penuh harapan kepada Allah bagi
masa depan
c. Sikap cemas, kalut dan mengabaikan harapan kepada Allah
bagi masa depan
d. Sikap apriori terhadap segala keadaan yang akan terajadi bagi
masa depan
e. Sikap proaktif terhadap segala keadaan yang terjadi di masa
depan.
13. Tidak seorang pun bisa lari dari takdir yang telah ditetapkan Allah.
Tidak ada yang dapat terjadi di alam semesta kecuali, yaitu:
a. Apa yang di kehendaki semua manusia terhada penciptanya
b. Apa yang di kehendaki semua makhluk terhadap
penguasanya
c. Apa yang di kehendaki Allah terhadap makhluk dan hambaNya
d. Apa yang di kehendaki oleh segala kemungkinan yang ada di
alam
e. Apa yang di kehendaki semua makhluk dalam kehidupannya.
14. Allah telah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk
memilih dan berikhtiar, maka segala perbuatannya adalah:
a. Harus diwujudkan sesuai kesenangan hidup
b. Harus diseleksi menurut prioritas tujuan hidup
c. Harus diperjuangkan untuk terwujud dalam kehidupan
d. Harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
e. Harus diamankan darai keserakahan manusia yang lain
121

15. Manusia tidak akan sampai kepada sesuatu yang bisa membuat
hatinya tenang, kecuali jika ia mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya.
Manusia akan dapat mencapai ketenangan hati dengan cara yang
benar yaitu:
a. Menjadikan akidah sebagai landasan untuk mengabdi
b. Menjadikan ibadah sebagai bukti syukur akan nikmat
c. Menjadikan akhlak sebagai jalan menegaskan citra diri
d. Menjadikan watak sebagai petunjuk melakukan keinginan
e. Menjadikan syariat sebagai petunjuk berserah diri kepada
Allah,
16. Segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai aturan dan hukum
yang ditetapkan Allah, Oleh sebab itu yang harus dilakukan manusia
terkait sunatullah adalah;
a. Mempelajari, memahami, dan mematuhi ketetapan Allah
b. Mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
c. Mempelajari seperlunya yang diperlukan dalam kehidupan
d. Menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
e. Mematuhi segala ketentuan alam jika diperlukan dalam hidup
17. Husnudz-dzan dapat mendorong manusia beramal dengan sungguhsungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di
akhirat, dengan cara yaitu:
a. Menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
b. Mematuhi segala ketentuan alam jika diperlukan dalam hidup
c. Mengikuti sunatullah yang berlaku dan ditetapkan Allah
d. Mengabaikan segala sesuatu yang terjadi dialam semesta
e. Mempelajari seperlunya yang diperlukan dalam kehidupan.
18. Sikap husnudz-dzan mendatangkan ketenangan jiwa dan
ketentraman hidup, karena meyakini apapun yang terjadi adalah:
a. Atas kehendak manusia yang memiliki kehendak secara
bebas
b. Atas
kehendak
manusia
dalam
mengaplikasikan
kemampuannya
c. Atas kehendak Allah yang memberikan nikmat dan
kebahagiaan
d. Atas kemauan manusia memiliki kemerdekaan untuk
berikhtiar
e. Atas kehendak orang lain yang memiliki pengaruh pada nasib
manusia.

122

19. Dalam kenyataan hidup, cukup banyak manusia yang justru


mempunyai pikiran dan keinginan yang berbeda dengan tuntunan
yang benar, atau bertolak belakang dengan kehendak Allah,
akibatnya adalah:
a. Akan melahirkan keteraturan dalam kehidupan dunia dan
akhirat
b. Akan melahirkan kemenangan dalam kehidupan dunia dan
akhirat
c. Akan melahirkan kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan
akhirat
d. Akan melahirkan malapetaka dalam kehidupan dunia dan
akhirat
e. Akan melahirkan keselarasan dalam kehidupan dunia dan
akhirat.
20. Untuk melakukan tobat yang sempurna, maka seseorang yang
bersalah telah melakukan perbuatan dosa harus melalui tahapan tobat
yang benar, Berikut ini sebagai tahapan tobat yang benar kecuali
yaitu:
a. Menyadari dan menyesali kesalahan yang sudah diperbuat,
b. Memohon ampun kepada Allah atas segala dosanya,
c. Berjanji tidak akan mengulanginya kesalahannya,
d. Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh,
e. Merasa senang atas semua perbuatan yang sudah berlalu.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas !

21. Secara umum perbuatan dosa di kelompokkan menjadi empat


bagian. Jelaskan dengan contoh dan sertakan dalil naqlinya!
22. Semua yang dianggap baik oleh manusia, belum tentu baik di
hadapan Allah, demikian pula sebaliknya. Mengapa hal ini terjadi,
apa yang menyebabkan perselisihan pandangan antara manusia
dengan Allah. Jika terjadi seperti itu bagaimana sikap yang paling
benar dilakukan manusia?
23. Sikap husnudz-dzan akan melahirkan kayakinan bahwa segala
kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia adalah berasal dari
Allah. Sedangkan keburukan yang menimpa manusia disebabkan
karena dosa dan kemaksiatannya. Jelaskan kategori kebaikan yang
berasal dari Allah, dan terangkan ciri kebutuhkan yang disebabkan
ulah manusia dan bagaimana cara menanggulanginya!
24. Apabila seorang muslim melakukan kesalahan atau kemaksiatan,
maka wajib dengan segera untuk tobat kepada Allah. Jelaskan
dengan dalil dan contohnya, jenis kesalahan atau kemaksiatan yang
wajib dengan segera ditobati!
123

25. Jelaskan dengan contoh bagaimana cara dan ketentuan melakukan


amalan bertobat dari dosa yang berkaitan dengan hak Allah secara
langsung!
26. Terangkan bagaimana cara bertobat terhadap dosa yang terkait
dengan hak manusia yang tidak membutuhkan kepada pengganti,
seperti perbuatan mengumpat atau menggunjing. Apa syarat dan
ketentuan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya!
27. Setiap orang yang berputus asa dari rahmat Allah, berarti dia telah
melakukan dosa besar yang mendekati batas kekufuran. Jelaskan
bagaimana seharusnya sikap seorang mukmin dalam menghadapi
keadaan buruk !

124

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

125

KERANGKA PEMBELAJARAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Menghindari perilaku tercela

KOMPETENSI DASAR
a. Menjelaskan pengertian riya, aniaya dan diskriminasi
b. Mengidentifikasi bentuk dan contoh perbuatan riya, aniaya dan
diskriminasi.
c. Menunjukkan nilai negatif akibat perbuatan riya, aniaya dan
diskriminasi
d. Membiasakan diri menghindari perilaku riya, aniaya dan
diskriminasi

MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian riya, aniaya dan diskriminasi
2. Bentuk dan contoh perbuatan riya, aniaya dan
diskriminasi
3. Nilai negatif akibat perbuatan riya, aniaya dan
diskriminasi
4. Membiasakan diri menghindari perilaku
riya,aniaya dan diskriminasi

INDIKATOR
Setelah peserta didik mempelajari materi-materi pokok diharapkan dapat
:
Menjelaskan pengertian riya, aniaya dan diskriminasi
Mengidentifikasi bentuk dan contoh perbuatan riya, aniaya dan
diskriminasi.
Menunjukkan nilai negatif akibat perbuatan riya, aniaya dan
diskriminasi
Membiasakan diri menghindari perilaku riya, aniaya dan
diskriminasi

126

IFTITAH
Al-Ghozali menyatakan Barang siapa merasa senang orang melihat
amalnya, maka dia itu adalah orang yang riya. Dan barang siapa merasa
senang orang melihat tingkah lakunya, maka dia itu adalah seorang yang
pendusta. Apa yang dikatakan Al-Ghozali di atas seseorang dalam
penghambaan kepada Allah, harus mampu mengkondisikan seolah-olah
pandangan atau perhatian orang itu tidak ada, yang ada semata mata
adalah pandangan Allah, seorang yang benar-benar mempunyai
kesungguhan dalam beramal pastilah ia merasakan puas dengan
amalannya itu, dan kebahagiaannya bukan lantaran amalannya dilihat
orang lain, apalagi kalau dipuji.
Riya merupakan perilaku batiniyah yang harus dipahami dan diwaspadai
setiap muslim. Perilaku riya kalau dibiarkan begitu saja pada diri
seseorang, maka akan berakibat tidak diterimanya amal perbuatan di
hadapan Allah. Bahkan kebiasaan riya akan berdampak pada munculnya
perilaku syirik, karena sesungguhnya riya sudah dikategorikan sebagai
syirik asgar (kecil).
Agar semua amal dan pengabdian kita kapada Allah tidak tercemari
perbuatan riya, seyogyaya muslim perlu memahami segala sesuatu yang
terkait dengan riya. Untuk itu pembahasan berikut ini akan difokuskan
pada pembahasan masalah pengertian riya, meluruskan pamrih, riya
merusak iman dan amal, riya merupakan bentuk perbuatan syirik.

127

1. Pengertian Riya
Riya adalah sesuatu perbuatan atau amalan bukan karena Allah,
melainkan karena ingin dipuji atau ingin dilihat orang lain.
Riya merupakan salah satu dari beberapa sifat tercela, disamping itu
juga merupakan penyakit hati dan termasuk syirik soghro. Seseorang
yang melakukan sesuatu aktifitas bukan karena Allah SWT melain
karena ingin dipuji, disanjung, pamer, maka dia tidakakan merasakan
nimat yang diberikan oleh Allah SWT dari perbuatan yang dilakukan
Diriwayatkan dalam salah satu hadits bahwa Rasulullah bersabda,









( )

Artinya : Sesungguhnya yang paling kutakuti atas kamu adalah


syirik kecil, sahabat bertanya, apa syirik kecil itu ya Rasulullah?
Beliau menjawab itulah riya. Dihari kiamat nanti Allah akan
berkata kepada mereka : Pergilah kamu kepada orang-orang yang
menyebabkan kamu beramal ingin dipujinya.mintalah balasan
padanya. (H.R. Ahmad).

Hakekat riya adalah melakukan sesuatu hal karena ingin dilihat atau
ingin dipuji orang lain. Apabila seseorang melakukan sesuatu hanya
karena ingin dipuji orang lain, maka berarti ia telah melakukan
perbuatan syirik kecil. Perbuatan riya inilah yang paling di
khawatirkan oleh Rasulullah akan terjadi pada umatnya. Dalam
sebuah kesimpulan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari abu
Hurairah, Rasulullah menggambarkan bahwa; di akhirat nanti ada
beberapa orang yang dicap oleh Allah sebagai pendusta.
Rasulullah pernah berwasiat kepada Abu Dzar, Hai Abu Dzar
perbarulah kapalmu, karena lautan itu sangat dalam, bawalah
perbekalan secara sempurna, karena perjalanan amat jauh sekali.
Kurangilah bebanmu, karena tanjakan di depan bagaikan gunung,
dan ihlaskan amalmu karena zat yang menilai baik atau buruk itu
Maha Melihat.

128
Muhammad bin Aslam ketika ditanya kepadanya, bagaimana ia
dapat keluar dari sifat riya, maka iapun berkata: mengapa aku harus
riya pada manusia, ada urusan apa aku dengan mereka, padahal aku
dulu berada ditulang sum-sum bapakku seorang diri, kemudian
jadilah aku di dalam perut ibuku seorang diri, kemudian aku lahir ke
dunia seorang diri, kemudian dicabut seorang diri, lalu aku masuk ke
liang kuburku seorang diri dan datang padaku Malaikat Mungkar dan
Nakir lalu bertanya keduanya padaku seorang diri, dan jika aku
berada pada kenistaan niscaya jadilah aku seorang diri. kemudian
setelah itu aku berhenti di hadapan Allah seorang diri, kemudian
menyerah amalku dan dosaku di dalam timbanganku seorang diri
pula, maka jika ia menyuruhku ke surga, menyuruhku seorang diri,
demikian juga bila ia menyuruhku ke neraka maka menyuruhku ke
neraka seorang diri, maka ada urusan apa aku dengan manusia.
Bila kita menyadari bahwa di akhirat kita akan sendiri dan meyakini
bahwa setiap amal pasti dilihat Allah, apakah sikap riya itu bukannya
suatu kebohongan kebodohan yang nyata.
Meluruskan Pamrih
Tiada seorangpun dari kita yang berhak menganggap dirinya bebas
dari rasa pamrih. Para ahli jiwa mempunyai cara yang cukup tepat
untuk mengorek isi hati seseorang sehingga diketahui apakah orang
itu mempunyai rasa pamrih dalam berbagai tindakannya atau tidak.
Sebab sesungguhnya keinginan untuk dilihat atau didengar orang
itulah yang menjadi pendorong kita untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Dengan kata lain, kita sebenarnya belum tentu
bertindak demi nilai lain yang ada di luar tindakan kita sendiri.
Karena itulah kepamrihan menjadi lawan keikhlasan.
Jika keinginan kita untuk dilihat orang, dalam istilah
keagamaannya ialah riya. Dan jika untuk didengar orang, misalnya
agar nama menjadi terkenal, maka istilahnya itu sumah. Baik riya
atau sumah, kedua-duanya tergolong kedalam kemunafikan. Karena
keduanya mengandung unsur bahwa kita berbuat tidak untuk tujuan
sesungguhnya seperti kita katakan atau kesankan pada orang lain,
melainkan untuk tujuan lain yang kita sembunyikan, yang nilai
tujuan itu tidaklah terlalu mulia, jadi kita tidak tulus dalam amal
perbuatan yang kita lakukan.
Al-Quran member isyarat kepada kita bahwa; keinginan
seseorang untuk mendapat pujian orang lain atas sesuatu yang
sebenarnya tidak dia kerjakan adalah suatu bentuk sikap menolak
kebenaran (lihat Q.S. ali-Imran/3:188). Sedangkan sikap menolak
kebenaran, merupakan bagian dari kekufuran. Bahkan karena pamrih
itu mengandung arti mengalihkan tujuan hakiki amal-perbuatan kita

kepada
tujuan
yang
lain, atau
membagi
tujuan
yang
semestin
ya secara
tulus
hanya
untuk
rida
Allah
dengan
tujuan
selain
dari
padaNya,
maka
pamrih
juga
mengand
ung
unsur
syirik.

129
Karena itu dalam Rasulullah berpesan dalam sebuah Hadis yang
terkenal; sesungguhnya yang paling aku kuatirkan terjadi padamu
ialah syirik kecil, yaitu pamrih. Hadis ini seolah-olah Rasulullah
hendak menegasakan bahwa, mungkin kita tidak lagi menyembah
berhala, karena sudah jelas kepalsuannya yang mudah dikontrol.
Tapi yang sulit ialah bagaimana berteguh hati dalam tujuan
perbuatan kita hanya kepada Allah demi menggapai rida-Nya. Sebab
semua orang kiranya merasakan betapa mudahnya dan tanpa terasa
menyelinap ke dalam lubuk hati kita berkeinginan untuk dilihat,
didengar, dan dipuji orang lain.
Soal seseorang mendapat pujian dari orang lain, asalkan dengan cara
yang wajar dan beralasan, tentulah masih dibenarkan. Ini dijelaskan
dalam firman Allah, Dan Katakan, Bekerjalah kamu,maka Allah
akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang
mukmin, (Q.S. At-Taubah/9:105). Dan sesuatu yang akan
dilihat itu berdasarkan kerja atau prestasi, yang memang akan
menjadi inti kualitas setiap orang. Dan bahwa manusia hanya
memperoleh apa yang telah mereka usahakannya, (Q.S. al-

Najm/53
:
39).
Tetapi
yang
menjadi
persoala
n ialah
jika kita
kehilang
an
kesejatia
n
dan
ketulusa
n dalam
amal
perbuata
n
kita,
karena
menyelin
ap dalam
hati kita
berkeing
inan
mendapa
t pujian
orang
lain.
Dalam
keadaan
demikian
kita tidak
akan
mendapa
tkan apaapa dari
amalperbuata
n
kita.
Maka
untuk
menjadi
tulus dan
sejati itu
kita
harus
berjuang

terus-menerus (mujahadah) melawan kecenderungan tak benar dari


kita sendiri. Sebanding dengan kesungguhan itulah kita ingat kepada
Allah untuk mendapatkan pahala.
2. Bentuk dan contoh perbuatan riya
1. Riya dalam Amal Perbuatan
Penyakit riya menjadikan amal perbuatan menjadi ringan dan
kosong. Berdasarkan pendapat jumhur ulama sesungguhnya riya
membatalkan amal perbuatan. Barang siapa yang riya di dalam salat,
puasa, riya di dalam berdoa dan riya di dalam melakukan amal
kebajikan, maka batal amal perbuatannya. Di samping menyebabkan
batalnya amal perbuatan, riya juga termasuk perbuatan dosa besar.
Bahkan Al-Quran al-Karim menganggap dosa ini sudah termasuk ke
dalam batasan kufur, firman Allah.

130





Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya
dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang
itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu
ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah).
mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan;
dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir(Q.S. Al-Baqarah/2: 264)
Karena itu janganlah kita membatalkan amal perbuatan yang sudah
dikerjakan, dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si
penerima. Jika kita ingin memberikan khidmat kepada seseorang
maka janganlah kita menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si
penerimanya. Karena, jika kita melakukannya maka berarti amal
perbuatan kita kosong sama sekali. Kemudian Al-Quran al-Karim
mengatakan, seperti orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah karena riya kepada manusia, sehingga dengan begitu amal
perbuatannya menjadi batal. Di samping amal perbuatannya batal AlQuran al-Karim juga mengatakan,Dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian.tingkatan dosa dari ibadah yang terdapat
unsur riya di dalamnya adalah sama dengan kekafiran.
2. Riya dalam Keimanan
Dalam Al-quran surat Al-Maun Allah swt berfirman yang artinya,
Tahukah kamu orang yang mendustakan agama. Itulah orang yang
menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang
berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.

131
Orang
yang
tidak

mempunyai iman yang sesungguhnya itu terbagai kepada empat


kelompok.
1. Orang-orang yang mampu membantu orang-orang fakir dan
miskin namun mereka tidak melakukannya. Mereka itu bukanlah
orang muslim yang sesungguhnya.
2. Orang-orang yang mengerjakan salat namun mereka tidak
menaruh perhatian kepada shalatnya. Al-Quran al-karim
berkata, orang yang mengerjakan salat dengan tergesa-gesa,
sehingga ruku dan sujudnya tidak sempurna, maka salatnya
salah, atau mengerjakan salat pada akhir waktu, dan tidak
mementingkan salat, maka dia bukan orang muslim yang
sesungguhnya.
3. Orang-orang yang riya, yaitu orang-orang berbuat riya di dalam
amal perbuatan mereka. Mereka itu belum menjadi seorang
muslim yang sesungguhnya.
4. Orang-orang yang mampu membantu orang lain, mampu
memberikan pinjaman kepada tetangganya dan orang lain,
namun mereka tidak melakukannya. Orang-orang yang mampu
meminjamkan pakaiannya kepada tetangganya namun tidak
melakukannya. Orang-orang yang mampu memberi pinjaman
sesuatu yang dibutuhkan kepada tetangga dan sahabatsahabatnya namun tidak melakukannya. Al-Quran al-Karim
menyebut mereka bukan sebagai orang muslim sesungguhnya,
Orang muslim menjadi muslim bukan dengan perkataan, orang
muslim menjadi muslim dengan perbuatan. Jika anda mampu
menunaikan kebutuhan kaum muslim namun anda tidak
melakukannya, maka surat di atas mengatakan kepada anda dan
kepada orang yang seperti anda, bahwa keislaman anda lemah, dan
kepergian anda ke dalam surga adalah sesuatu yang sulit.
Dalam kitabnya al-Kafi Imam Jafar Shadiq mengatakan; Orang
mukmin manapun yang mencegah seorang mukmin lainnya dari
sesuatu yang dibutuhkannya, padahal ia mampu atas hal itu dari
sisinya atau dari sisi orang lain, maka pada hari kiamat Allah akan
membangkitkannya dengan muka yang hitam, mata yang lebam dan
tangan yang terbelenggu ke leher, lalu dikatakan kepadanya, inilah
pengkhianat yang telah mengkhianati Allah dan Rasul-Nya,
kemudian diperintahkan supaya dia dimasukkan ke dalam neraka.
Jika seseorang datang ke masjid dan berdiri mengerjakan salat di
shaf pertama dengan tujuan supaya orang-orang mengatakan
kepadanya Betapa Anda rajin beribadah. Dengan begitu pada
hakikatnya yang menjadi kiblatnya adalah manusia, bukan Baitullah.
Dia salat untuk manusia, bukan untuk Allah. Terkadang, seluruh
amalnya semata karena manusia, dan sama sekali tidak ada
sedikitpun nama Allah di dalam benaknya.

132

Maka yang demikian itu adalah kafir. Atau terkadang amal


perbuatannya karena Allah dan juga karena manusia, maka ini adalah
syirik yang harus diwaspadai oleh setiap mukmin.
3. Riya Sebagai Bagian Syirik
Menurut beberapa riwayat dinyatakan bahwa; orang yang riya
dipanggil dengan seruan Wahai orang musyrik. Karena salat yang
didirikannya, puasa yang dikerjakannya, semua itu tidak
dilakukannya semata untuk Allah melainkan juga untuk manusia.
Riya itu pada hakikatnya adalah syirik. Apa yang dikatakan oleh para
penyembah berhala. Bukankah mereka menyembah Allah dan juga
menyembah berhala-berhala mereka. Mereka mengatakan, Mereka
itu adalah pemberi syafaat kepada kami di hadapan Allah (Q.S.
Ynus/10: 18). Adapun jika di dalam hatinya tidak ada nama Allah
sama sekali, sungguh itu suatu musibah yang besar. Al-Quran alKarim menyebut orang yang seperti ini sebagai orang kafir.
Sesuatu yang perlu kita ingat ialah bahwa terkadang riya itu samar
dan tersembunyi sekali. Artinya, mungkin saja seorang manusia
menunaikan ibadah sepanjang umurnya dalam keadaan riya namun
dia tidak menyadarinya. Oleh karena itu di dalam beberapa riwayat
riya diumpamakan seperti seekor semut yang hitam yang berjalan di
atas batu yang hitam di malam yang gelap gulita. Nah, riya
sedemikian samarnya sampai sebatas ini.
Salah satu cara yang digunakan oleh syaitan untuk memperdaya
manusia beriman adalah riya. Terkadang syetan mendatangi manusia
melalui jalan maksiat, seperti menggunjing, memfitnah dan berdusta;
namun terkadang juga syaitan mendatangi manusia melalui ibadah,
yaitu dengan cara menumbuhkan rasa ujub di dalam hati seorang
hamba, sehingga dengan begitu syetan menuntunnya ke jalan neraka
Jahanam.
Imam Jafar Shadiq berkata, Dua orang laki-laki masuk ke dalam
masjid, yang satu seorang ahli ibadah sedangkan yang satunya lagi
seorang yang fasik. Kemudian keduanya keluar dari masjid dalam
keadaan yang fasik menjadi orang yang lurus, sementara yang ahli
ibadah menjadi orang yang fasik. Itu dikarenakan orang yang ahli
ibadah itu masuk ke masjid dengan perasaan bangga akan ibadahnya.
Sedangkan orang yang fasik masuk ke dalam masjid dengan
perasaan menyesal atas kefasikannya dan dia memohon ampun
kepada Allah atas segala dosa yang telah dilakukannya. Inilah tipu
muslihat syetan, yang manusia melalui cara agama. Syetan sendiri
telah berkata kepada Allah;
133



Artinya : Iblis menjawab, karena Engkau telah menyesatkan aku,
pasti aku akan menghalangi-halangi mereka dari jalan-Mu yang
lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan, dari
belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur. (Q.S. al-Araf/7: 1617).
Setan berkata, Ya Allah, sekarang saya telah menjadi yang termasuk
orang-orang yang sesat, maka oleh karena itu saya akan mendatangi
manusia dan menyesatkan mereka dari jalan kebahagiaan. Saya akan
jadikan akhirat dalam pandangan mereka sebagai sesuatu yang semu.
Saya akan datangi mereka melalui jalan dunia dan menyibukkan
mereka dengannya. Saya akan datangi mereka melalui jalan dosa,
dan kemudian menjerumuskan mereka ke dalam neraka Jahanam
dengan perantaraan dosa; sebagaimana juga saya akan mendatangi
mereka melalui jalan ibadah, lalu saya jadikan mereka termasuk
penghuni neraka Jahanam dengan perantaraan riya.
3. Nilai Negatif akibat perbuatan riya
Adapun nilai negatif akibat perbuatan riya adalah sebagai berikut :
1. Merusak pergaulan antar sesama
2. Merenggangkan hubungan silaturohim dan kasih sayang
3. Dikucilkan orang lain karena suka berbuat pamer yang
menyebabkan oranglain tidak suka kepadanya.
4. Berdosa dan sengsara diakhirat karena terhalang masuk surga
5. Menurut beberapa riwayat dinyatakan bahwa; orang yang riya
dipanggil dengan seruan Wahai orang musyrik. Karena salat
yang didirikannya, puasa yang dikerjakannya, semua itu tidak
dilakukannya semata untuk Allah melainkan juga untuk manusia
4. Membiasakan diri menghindari perilaku riya
Amirul Mukminin Ali bin Ali Thalib sering pada malam hari pergi
ke rumah-rumah orang miskin untuk memberikan sedekah kepada
mereka, dengan tidak ada seorang pun yang tahu akan hal itu kecuali
setelah kepergian mereka dari alam dunia.

134

Pada malam kedua puluh dari bulan Ramadhan tatkala Ali sedang
terbaring di ranjang sebagai akibat sabetan pedang, barulah mereka
mengetahui siapa yang selama ini membawakan roti dan kurma
kepada orang-orang miskin.
Bahlul, hidup pada masa Harun ar-Rasyid. Dia seorang manusia
yang aneh. Dia pernah memangku jabatan hakim agung, namun
kemudian pura-pura gila untuk lari dari kewajiban menetapkan
putusan. Dia selalu menyuruh manusia kepada yang makruf dan
mencegah manusia dari munkar dengan amal perbuatannya.
Pada suatu hari Bahlul melihat seorang laki-laki sedang membangun
masjid, lalu dia menuliskan tulisan Masjid Bahlul di atas masjid
itu. Ketika pemilik masjid melihat apa yang dilakukannya pemilik
masjid itu berkata, Kenapa engkau melakukan ini, Bahlul
menjawab, Jika kamu membangun masjid karena Allah, maka tidak
ada bedanya apakah masjid itu ditulis atas namamu atau nama yang
lain. Pemilik masjid itu menjawab, Aku telah bersusah payah
membangun masjid ini, lalu kemudian masjid ini ditulis atas nama
selainku! kemudian pemilik masjid itu menghapus nama Bahlul dan
menggantikannya dengan namanya. Melihat itu Bahlul berkata, Ini
menunjukkan bahwa dia membangun masjid bukan karena Allah.
Adapun membiasakan diri menghindari perilaku riya diantaranya ;
a. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi diri dari
perbuata yang dapat menyebabkan dosa
b. Berusaha bergaul dengan orang orang yang soleh
c. Tekun melaksanakan dan berusaha meningkatkan ibadah sesuai
kemampuan
d.

Rajin dan tekun mendengarkan pengajian dengan


menghadiri ajlis talim dll

e. Gemar membaca buku-buku agama dan mendengarkan ceramah


dll.

Kamus Kecil
Syahid
Terbersit
Kenistaan
Maksiat
Menggunjing
Antropologi
Mitologis
Apriori
Kondusif
Aktualisasi

: Saksi
: Terlintas
: Kehinaan
: Kemungkaran
: Bicarakan aib
: Asal manusia
: Cerita dahulu
: Sebelun tahu
: Aman/nyaman
: Hal hangat

135

1. Pengertian Dzalim/aniaya
Dzalim menurut bahasa adalah meletakkan sesuatu tidak pada
tempatnya.
Asal kata dzalim/aniaya adalah kejahatan dan melampaui batas,
menyimpang dari keseimbangan
Sadar ataupun tidak, sering berbuat dzalim/aniaya padahal
kedzaliman bukanlah perkara remeh akan tetapi berat yang
mengakibatkan hukum haram.
Menurut ajaran Islam, tindakan aniaya (dzalim) sebagai
perbuatan dosa yang harus ditinggalkan. Tindakan aniaya bisa
merusak kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Karena
sesungguhnya segala perbuatan yang bertentangan dengan
kebenaran akan membawa madarat bagi diri pelakunya.
Ali Ibn Abi Thalib r.a., sebagai khalifah keempat dan terakhir
dari al khulafa al Rasyidin menyatakan Ketahuilah bahwa
kedzaliman itu ada tiga macam : kedzaliman yang tidak
terampuni, kedzaliman yang tidak terampuni ialah mensyirikkan
Allah. Allah berfirman,




Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar. (Q.S an-Nis/4:48 dan 116). Sedangkan kedzaliman
yang terampuni dan tidak dituntut ialah kedzaliman atas dirinya
yang menyangkut dosa kecil. Allah berfirman :




Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni
dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (Q.S anNis/4: 116).
136

2. Bentuk dan contoh perbuatan aniaya


a. Kedzaliman Terhadap Diri Sendiri

Kebanyakan manusia memiliki kebiasaan untuk melakukan


perbuatan yang dikelompokan sebagai dosa kecil, baik dengan
sengaja atau pun tidak. Padahal sesungguhnya perilaku dosa sekecil
apapun merupakan kedzaliman yang harus ditinggalkan. Walaupun
dalam kenyataannya manusia memang tidak mungkin bebas sama
sekali dari kesalahan. Sebagaimana ungkapan dari Bahasa Arab: Alinsanu mahalul al-khata; wa al-nisyan (Manusia adalah tempat alpa
dan lupa). Oleh karena itu, kita harus selalu beristigfar dan berdoa
agar Allah mengampuni segala perbuatan yang dilakukaan akibat
lupa atau alpa yang menjadi tabiat manusia.
Sebagai orang yang meyakini kebenaran ajaran agama, sudah barang
tentu mau menerima dan menghayati konsep pahala dan dosa.
Menurut ajaran Islam, perbuatan baik yang dilakukan seorang
muslim sebagai medium untuk mendekatkan diri [taqarrub]
kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah






Artinya: Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku ini hanya
seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka
barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka
hendak-lah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia
mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada
Tuhannya. (Q.S. al-Kahfi /18: 110).
Berkaitan dengan pembahasan ini, Al-Quran banyak menggunakan
kata dhulm untuk menunjuk perilaku kejahatan atau dosa.
Sedangkan orang yang berbuat kejahatan atau dosa, disebut dzalim
(lalim). Dari sudut arti kebahasaan [etimologi] dhulm artinya
gelap. Hal ini bisa dimengerti, karena memang setiap kejahatan
akan menimbulkan kegelapan hati. Dengan demikian kata dzalim
berarti orang yang melakukan kegelapan.

137

Menurut ajaran Islam hati manusia disebut secara lengkap dengan


hati nurani (nur). Karena fungsi hati (qolbun) manusia untuk
menerangi jalan hidup. Sebenarnya hati manusia akan tetap terang,
selama manusia tidak melakukan kejahatan, sehingga membuat
manusia bersifat gelap.
Jika seseorang melakukan kejahatan, dia tidaklah berbuat kejahatan
terhadap Allah, melainkan dia berbuat kejahatan terhadap dirinya
sendiri. Sebagaimana juga kalau seorang berbuat baik, maka dia
tidaklah berbuat untuk kebaikan Allah, melainkan untuk kebaikan
dirinya sendiri
Maka dari itu sesungguhnya, azab yang diderita seseorang yang
berbuat kejahatan tidak hanya bakal dirasakan di akhirat kelak saja.
Ketika masih hidup di dunia, seorang yang melakukan kejahatan
sudah mulai merasakan, yaitu berwujud kegelapan dan kotornya hati.
Sebaliknya apabila yang bersangkutan malah tidak merasakan
adanya kepedihan ketika di dunia, justru hal itu menjadi pertanda
hatinya telah mati, telah benar-benar gelap.
b. Kedzaliman Terhadap Sesama Manusia
Kedzaliman antar sesama manusia akan berdampak pada rusaknya
seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu setiap orang
berkewajiban mencegah kedhaliman di masyarakat. Allah swt
berfirman sekaligus mengingatkan pada kita yang artinya, Agar
Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil
(syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak
menyukainya. (Q.S. Al-Anfl/8:12).
Orang yang gemar berbuat dzalim biasanya senantiasa bersikap
kasar, bermusuhan dan suka menyakiti perasaan orang lain karena
tabiat buruk yang dimilikinya. Seorang yang dhalim suka
mengumbar lidah dengan bergunjing, namimah dan memfitnah.
Mereka selalu mengabaikan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Senantiasa memutar balikkan fakta sehingga membingungkan
masyarakat. Menyampaikan pesan kebathilan, dan mengarahkan
untuk mengabaikan nilai-nilai moral. Sebab dengan cara itu orang
dhalim mendapatkan kesenangan dan kepuasan sementara.
Diantara sifat orang dzalim adalah bahwa ketika dia bergaul dengan
orang lain, maka orang lain merasa tidak nyaman bersamanya. Jika
dia tidak menyukai suatu hal, maka dia melakukan tindakan menurut
caranya sendiri tanpa mempedulikan orang lain. Orang seperti ini
tidak memiliki kebaikan dalam dirinya, sehingga akan membawa
kerusakan bagi kehidupan pribadi dan masyarakat dimana dia
berada. Tatanan kehidupan manjadi kacau balau,

138

karena orang dzalim selalu mengaburkan tatanan yang benar dan


menggantikan dengan tatanan kehidupan yang memuaskan nafsunya.
Manusia harus menyadari bahwa kesempatan hidupnya hanya sekali.
Kesempatan yang tidak berulang ini harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya bagi kehidupan pribadi dan sosial. Di sinilah
perlunya manusia harus meninggalkan kedhaliman terhadap
sesamanya. Berusaha mencari kemaslahatan hidup dengan cara
memaknai hidupnya dengan amal salih. Bukan sebaliknya malah
menjadi penggerak dan biang kerok dari kemungkaran yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat.
Rasulullah saw. bersabda bahwa: sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi manusia lain. Maka setiap manusia harus
berusaha untuk dapat memberikan pertolongan terhadap sesamanya,
menghapus air mata kesedihan dan penderitaan orang lain, menolong
orang yang mengalami musibah, menyelamatkan orang yang ditimpa
bencana, membantu orang yang tidak punya, menolong orang yang
teraniaya, menyadarkan orang dari kekeliruan, mengentaskan
kemiskinan, menunjukkan jalan keselamatan bagi yang sesat,
mengajari orang yang bodoh dan rendah akhlaknya, menyingkirkan
bahaya yang dapat menyengsarakan orang banyak.
3. Nilai negatif akibat perbuatan aniaya
a. Orang yang gemar berbuat dzalim biasanya senantiasa bersikap
kasar, bermusuhan dan suka menyakiti perasaan orang lain
karena tabiat buruk yang dimilikinya. Seorang yang dhalim suka
mengumbar lidah dengan bergunjing, namimah dan memfitnah.
Mereka selalu mengabaikan kepercayaan yang diberikan
kepadanya. Senantiasa memutar balikkan fakta sehingga
membingungkan masyarakat. Menyampaikan pesan kebathilan,
dan mengarahkan untuk mengabaikan nilai-nilai moral. Sebab
dengan cara itu orang dhalim mendapatkan kesenangan dan
kepuasan sementara.
b. Sesungguhnya, azab yang diderita seseorang yang berbuat
kejahatan tidak hanya bakal dirasakan di akhirat kelak saja.
Ketika masih hidup di dunia, seorang yang melakukan kejahatan
sudah mulai merasakan, yaitu berwujud kegelapan dan kotornya
hati. Sebaliknya apabila yang bersangkutan malah tidak
merasakan adanya kepedihan ketika di dunia, justru hal itu
menjadi pertanda hatinya telah mati, telah benar-benar gelap.

139

4. Membiasakan diri menghindari perilaku aniaya


Allah SWT memerintahkan hamba-hambanya untuk bersungguhsungguh memaksa jiwa mereka agar bisa bersih dari perbuatan yang
rendah baik berupa kedzoliman, sombong, hasad dan lain
sebagainya.
Allah SWT menjanjikan untuk memberikan petunjuk kepada jalan
keselamatan bagi orang yang berbuat
demikian karena
mengharapkan wajahnya.
Manusia harus menyadari bahwa kesempatan hidupnya hanya sekali.
Kesempatan yang tidak berulang ini harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya bagi kehidupan pribadi dan sosial. Di sinilah
perlunya manusia harus meninggalkan kedhaliman terhadap
sesamanya. Berusaha mencari kemaslahatan hidup dengan cara
memaknai hidupnya dengan amal salih. Bukan sebaliknya malah
menjadi penggerak dan biang kerok dari kemungkaran yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat.
1. Pengertian Diskriminasi
Secara bahasa diskrimansi berasal dari bahasa Inggris
Discriminate yang berarti membedakan. Kata ini kemudian
diambil menjadi kosa kata bahasa Indonesia Diskriminasi yaitu
suatu sikap yang membeda-bedakan orang lain berdasarkan suku,
ras, bahasa, budaya maupun agama.
Dalam kehidupan bermayarakat banyak terjadi fakta bahwa manusia
memiliki sifat serakah dan salah arah serta tidak tahu diri. Bahkan
manusia memiliki anggapan bahwa kemuliaan seseorang itu terletak
pada pangkat atau jabatan yang disandangnya, begitu juga kekayaan
atau kecantikan yang dimilikinya. Nabi Muhammad saw bersabda
yang artinya : Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu,
atau parasmu, akan tetapi dia melihat kepada hati dan kelakuanmu.
Kebutuhan manusia bersifat integrative yaitu sebagai kebutuhan
manusia yang selalu merindukan akan kebersamaan, bersatu, dan
terpadu. Manusia selalu berpikir dan berupaya agar mereka tetap
bersatu dan terpadu. Manusia tidak hanya memikirkan dirinya
sendiri, akan tetapi juga memikirkan akan keberadaan orang lain.
Oleh sebab itu dalam pandangan sosiologi sampai kapanpun, bahwa
setiap manusia menginginkan adanya kebersamaan, bersatu, dan
terpadu. Adapun karakteristik itu sebagai berikut:
a. Prinsip benar salah yaitu adanya prinsip benar salah membuat
seseorang tidak bisa bertindak atau melakukan sesuatu hal yang
sekehendak hatinya sendiri. Perbuatan manusia yang dapat
dikatan benar ialah tindakan yang dilakukan seseorang yang bisa
diterima dan sesuai dengan norma yang berlaku. Prinsip

140

b.

c.

d.

e.

Ini banyak mendukung terwujudnya keteraturan bermasyarakat


(sosial). Semua itu merupakan kebutuhan manusia dalam
membentuk sifat bersatunya individu yang satu dengan individu
lainnya dalam hidup bermasyarakat.
Untuk menemukan akan nilai-nilai kebenaran, manusia tidak bisa
hanya mengandalkan kemampuan berpikirnya saja, akan tetapi
harus berpedoman pada nilai-nilai agama yang dianutnya, karena
kebenaran agama bersifat mutlak dan abadi. Prinsip benar dan
salah merupakan prinsip yang dapat mengembangkan nilai-nilai
persatuan.
Pengungkapan perasaan kebersamaan yaitu pengungkapan
perasaan ini banyak wujud dan bentuknya, seperti kekeluargaan,
perkumpulan, persahabatan, suku bangsa dan negara.
Kebutuhan manusia untuk bisa bersatu dan bersama, dapat
terwujud dalam suatu wadah yaitu adanya perasaan
kebersamaan.
Perasaan keyakinan diri (convidence) dan keberadaan
(Exsistence) yaitu rasa yakin pada diri seseorang bisa
memberikan rasa aman bagi dirinya maupun orang lain, sehingga
tidak menganggap unsur lain di luar dirinya sebagai hal yang
membahayakan dan perlu dihindari.
Keyakinan yang dimiliki seseorang, baik keyakinan akan
kemampuan dirinya maupun keyakinan kekuasaan di luar dirinya
bisa diwujudkan dalam bentuk perbuatan yang baik. Begitu juga
manusia memiliki keberadaan yang diakui dalam kehidupan
bermasyarakat. Sehingga manusia bisa bersosialisasi sesuai
dengan tradisi yang benar di masyarakat.
Pengungkapan Estetika dan Keindahan yaitu dalam kehidupan
manusia sangat memerlukan kebutuhan yang bersifat batiniyah
dan lahiriyah. Pengungkapan estetika sebagai bentuk
manivestasi kebutuhan batiniah sebagai makhluk berpikir dan
bermoral.
Keindahan yang terwujud dalam berbagai ragam kesenian
diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan akan
pengungkapan rasa estetika yang dimilikinya.
Rekreasi dan Hiburan merupakan rasa estetika dan keindahan
yang erat hubungannya dengan adanya bentuk rekreasi dan
hiburan. Berbagai bentuk pengungkapan estetika dan keindahan
oleh manusia dijadikan objek hiburan dan rekreasi agar
memenuhi kebutuhan lahiriyah dan batiniahnya.
Dalam usaha mengembangkan berbagai bentuk permainan
(rekreasi dan hiburan) yang menjadi kebutuhan batiniah dan
lahiriyah seseorang harus mengedepankan kemanfaatan (faedah).
Adapun corak permainan rakyat itu dapat mempersatukan
kelompok masyarakat yang satu dengan masyrakat lainnya, dan
dengan sadar kelompok itu mengakui bahwa dengan melakukan

141

permainan tersebut kebutuhan rekreasi atau hiburan bisa


terpenuhi.
2. Bentuk dan contoh perbuatan diskriminasi
Sikap diskriminasi diakibatkan adanya penyimpangan individual,
maupun kelompok. Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang
yang telah mengabaikan dan tidak menerima norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang seperti itu
memiliki kelainan atau memiliki suatu penyakit mental sehingga tak
dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Sebagai ilustrasi; ada seorang anak didik diperhatikan gurunya
secara spesial, diperlakukan istimewa tidak sewajarnya di kelas dan
mengabaikan peserta didik yang lain, maka perbuatan seorang guru
itu termasuk diskriminasi dan tidak sesuai dengan norma-norma
yang berlaku di madrasah.
Faktor munculnya sikap diskriminasi yang paling dominan dalam
kehidupan masyarakat yaitu muncul dari individu maupun
kelompok. Adapun bentuk penyimpangan perilaku individual
menurut kadar penyimpangannya adalah sebagai berikut:
a. Pelanggar yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma
yang beralaku secara umum
b. Pembangkang yaitu penyimpangan karena tidak taat pada suatu
peringatan.
c. Perusuh atau penjahat adalah penyimpangan karena
mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan
kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya
d. Pembandel yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada suatu
nasihat agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
e. Munafik yaitu tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat
kepercayaan. Khianat, dan berlagak membela.
Dalam kehidupan masyarakat juga terdapat perbedaan sosial yang
perwujudannya adalah penggolongan penduduk atas dasar
perbedaan-perbedaan dalam hal yang tidak menunjukkan tingkatan,
antara lain ras, agama, jenis kelamin, profesi, klan, dan suku bangsa.
Kehidupan masyarakat yang majemuk merupakan kehidupan suatu
masyarakat yang di dalamnya terdiri atas berbagai unsur yang
menunjukkan perbedaan tidak bertingkat (horizontal). Contoh,
masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam unsur ras,
suku bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan, disebut masyarakat
bangsa, yakni suatu masyarakat yang tidak disatukan oleh kesamaan
apapun.
142

Ciri-ciri fisik, sosial, dan budaya yang mengakibatkan perbedaan


sosial antara lain : .
a. Ciri-ciri fisik, yang berkaitan dengan ras.
yaitu penggolongan manusia atas dasar persamaan cirri-ciri fisik
yang tampak dari luar, seperti bentuk kepala, bentuk badan,
bentuk hidung, bentuk rambut, bentuk muka dan tulang rahang
bawah, serta warna kulit, rambut dan mata.
Perbedaan ciri-ciri fisik sangat dirasakan pada masyarakat dalam
Negara yang menjalankan politik diskriminasi rasial, misalnya
politik Apartheid di Afrika Selatan, sebelum Presiden Nelson
Mandela.
b. Ciri-ciri sosial.
yaitu yang berkaitan dengan status dan peran warga masyarakat
dalam kehidupan sosial. Setiap orang melakukan berbagai peran
untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk kepentingan
masyarakat. Hal itu berkaitan dengan suatu pekerjaan atau
profesi warga masyarakat, termasuk mata pencahariannya seharihari.
Pekerjaan yang dikerjakan itu ada kaitannya dengan penghasilan
harian bulanan bahkan tahunan, sehingga menimbulkan kesan
adanya tingkatan tinggi rendah. Namun, antara pekerjaan yang
satu dengan yang lain tidak menunjukkan tingkatan, tetapi ada
perbedaan. Misalnya antara guru, pegawai, pedagang dan petani.
c. Ciri-ciri budaya
yaitu ciri yang dapat membedakan adanya suatu adat atau tradisi
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun dalam
kehidupan bermasyarakat dapat digolongkan menjadi masyarakat
Batak, Bugis, Lombok, Toraja, Ambon, Asmat, Jawa dan lainnya
atau dalam lingkup yang lebih luas, misalnya masyarakat Afrika,
Asia, Amerika, atau Eropa. Penggolongan ini didasarkan atas
ciri-ciri yang dimiliki masing-masing budaya.
Dengan adanya perbedaan sosial (diferensiasi), maka dapat kita
katakan bahwa diferensiasi merupakan awal adanya stratifikasi dan
menjadi pemicu munculnya sikap diskriminasi. Namun, tidak dapat
ditafsirkan bahwa semua diferensiasi akan mendorong lahirnya
stratifikasi sosial dan menjadi pemicu munculnya sikap diskriminasi.
Stratifikasi sosial dapat memperkuat adanya perbedaan-perbedaan
dalam masyarakat.

143

Namun pada kenyataanya di dalam masyarakat juga terdapat potensi


yang mendorong terhapusnya perbedaan-perbedaan. Misalnya
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghapus
perbedaan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lain, atau antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang
lain.
Ada 6 (enam) macam diferensiasi sosial, yaitu:
1. Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan Ras antara lain sebagai
berikut:
a.
Bentuk kepala (cephalicus),
b.
Bentuk badan
c.
Bentuk hidung
d.
Bentuk rambut
e.
Warna kulit
f.
Warna mata
g.
Bentuk muka.
2. Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan Agama.
3. Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan Jenis Kelamin
4. Diferensiasi sosial berdasarkan Perbedaan Umur
5. Diferensiasi sosial berdasarkan Profesi.
6. Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan Klan.
7. Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan Suku Bangsa.
3. Nilai negatif akibat perbuatan Diskriminasi
Ajaran Islam sangat menentang keras adanya sikap diskriminasi ,
karena sikap diskriminasi menunjukan martabat yang rendah bagi
pelakunya dan akan memicu munculnya perilaku buruk lainnya.
Adapun akibat buruk dari sikap diskriminasi diantaranya adalah:
a. Memicu munculnya sektarianisme.
Al-Quran mengakui adanya keragaman suku, ras dan jenis
kelamin, agar di antara mereka saling mengenal dan bersatu
untuk membangun peradaban. Islam melarang ummatnya hanya
mementingkan kelompok atau kesukuannya.
b. Memunculkan permusuhan antar kelompok
Sangat ironis ketika ummat Islam memiliki perasaan melebihkan
kelompok sendiri atau merendahkan kelompok yang lain,
sehingga dapat menjadi pemicu perseturuan atau permusuhan
antar kelompok.
c. Mengundang masalah sosial yang baru.
Jika seorang tidak disikapi dengan sikap yang secara wajar, maka
sikap diskriminasi dapat memancing munculnya masalah social
baru yang bertentangan dengan ajaran Islam.
144

d. Menciptakan penindasan dan otoritarianisme dalam kehidupan


Dengan adanya perasaan lebih dan sentimen terhadap individu
atau kelompok, sehingga hak-hak individu atau kelompok lain
terabaikan. Orang yang memiliki sikap diskriminasi menganggap
bahwa pemberian hak orang lain, dianggap akan mengganggu
kehidupan yang sudah mapan.
e. Menghambat kesejahteraan kehidupan.
Sikap diskriminasi lebih menonjolkan sikap egoisme yaitu sikap
diskriminasi pada diri sendiri ataupun kelompok. Sikap ini akan
berdampak pada distribusi kesejahteraan yang harus dinikmati
oleh orang lain.
f. Menghalangi tegaknya keadilan
Keadilan sulit ditegakkan manakala sikap diskriminsi
mendominasinya, karena dalam mengambil keputusan suatu
masalah itu selalu didasarkan pada pertimbangan subyektif diri
atau kelompok yang dibelanya.
g. Menjadi pintu kehancuran masyarakat.
Sendi-sendi kehidupan sosial akan hancur manakala sikap
diskriminasi dibiarkan tanpa ada suatu pengendalian, misal mulai
dari pengabaian nilai dan aturan sosial, sampai akhirnya tidak
memperhitungkan orang lain, akibatnya akan menimbulkan
perpecahan.
h. Mempersulit penyelesaian masalah.
Persoalan yang dihadapi mestinya segera diselesaikan secara
baik, namun dengan adanya sikap diskriminasi menjadi berlarutlarut, karena setiap penyelesaian masalah kehidupan selalu
memunculkan masalah baru secara berkesinambungan.
i. Meningkatkan kezaliman dan kemaksiatan.
Kedzaliman merupakan salah satu penyebab adanya sikap
diskriminasi, adapun kemaksiatan merupakan bentuk protes
terhadap ketidak beresan keberpihakan pada kebenaran dan
keadilan.
4. Membiasakan diri menghindari perilaku Diskriminasi
Setiap muslim harus mengedepankan sikap musawah (persamaan)
sehingga terhindar dari sikap diskriminasi. Sikap musawah
(persamaan) cukup urgen dalam kehidupan modern. Sikap ini
mempunyai tujuan untuk menciptakan rasa kesejajaran, persamaan
dan kebersamaan serta penghargaan terhadap sesama manusia
sebagai makhluk Tuhan. Menempatkan sesama manusia pada posisi
sejajar dan itu merupakan keutamaan yang akan menyadarkan setiap
orang untuk memberikan yang terbaik dari apa yang dapat
dilakukan.

145

Sehingga sikap musawah akan menjadikan jalan baru bagi sesama


manusia untuk melakukan kebaikan dalam rangka membangun
kebersamaan dan kemaslahatan. Pengakuan terhadap persamaan
harkat, martabat dan derajat kemanusiaan, merupakan perwujudan
keimanan (tauhid) seseorang dan akan membawa pada tingkat
ketakwaan yang tinggi.
Pengelompokkan dan solidaritas dipandang Al-Quran sebagai fitrah,
Sunatullah yang tidak akan berubah (Q.S.Ynus/10:64) demikian
pula ditegaskan Allah dalam Al-Quran:





Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S.
al-Hujurt/49: 13)
Secara fitrah manusia diciptakan dengan memiliki keanekaragaman,
dan diharapkan dapat saling mengenal satu dengan yang lain, dengan
cara ini akan muncul sebuah pemahaman untuk saling mengakui
kesamaan, sehingga pada akhirnya akan bersama-sama untuk
memperjuangkan kebaikan dan kemaslahatan bersama dalam tatanan
sosial kemasyarakatan. Kehadiran serta keberadaan Rasulullah di
tengah-tengah masyarakat Madinah, menjadi bukti betapa
pentingnya menjauhkan sikap diskriminasi dan mengedepankan
sikap musawah.
Rasulullah dengan para sahabatnya senantiasa diterima dengan tulus
oleh kaum Anshar. Bahkan ketika Rasulullah menjadi seorang
pemimpin negara Madinah, beliau tidak pernah menomor duakan
warganya, lantaran sentimen agama, ras dan budaya. Semua warga
memiliki hak yang sama untuk dihormati dan diperhatikan serta
diberikan pelayanan sebagaimana yang lain selama tidak saling
mengganggu dan memusuhinya. Sifat musawah akan mewujud
dalam sikap untuk saling menghargai dan melindungi kehormatan
serta keselamatan sesama.
Masyarakat majemuk, sikap diskriminasi harus dijauhkan dari
pergaulan manusia. Setiap orang Islam wajib mengedepankan sikap
musawah, karena sikap persamaan merupakan pilar utama dimana
hak dan kewajiban ditegakkan atas dasar kesadaran bersama.
146

Dengan demikian tidak ada warga yang merasa dipinggirkan


lantaran sentimen agama, kelompok, suku, ras dan budaya. Semua
warga negara memiliki hak yang sama untuk dihormati dan
diperhatikan sebagai komunitas masyarakat dan bangsa yang
mendiami suatu negeri. Diskriminasi dengan atas nama apapun
termasuk dengan simbul-simbul agama, merupakan bagian dari
bentuk pelanggaran terhadap hak dan persamaan hidup.
Jadi dalam masyarakat demokratis tidak dikenal istilah superioritas
atau yunioritas satu sama lain. Karena dikotomi hak akan dapat
menimbulkan konflik sosial dan kadang-kadang justru berujung pada
konflik agama dan keyakinan yang pada akhirnya akan menjauhkan
masyarakat dari kehidupan yang di rahmati Allah sebagaimana
ungkapan baldatun thoyyibatun warabbun ghafur.
Untuk menghindari terjadinya sikap diskriminasi, maka harus
ditonjolkan sikap persaudaraan sesama orang beriman dan bahkan
kepada sesama manusia. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas,
betapa indah dan tulusnya persaudaraan antara kaum pendatang dari
Mekah dengan kaum penolong dari Madinah. Mereka rela berbagi
apa saja untuk saudaranya seiman. Demikianlah persaudaraan Islam
betul-betul merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri dan
dipelihara sebagaimana firman Allah









Artinya: Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga
dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika
itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali Imrn/3: 103)

147

Dalam upaya meningkatkan persaudaraan yang dijalin dapat tegak dan


kokoh, maka diperlukan empat tiang penyangga utamanya yaitu:
1.

Taaruf
adalah saling kenal mengenal yang tidak hanya bersifat fisik atau
biodata ringkas belaka, tetapi lebih jauh lagi menyangkut latar
belakang pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide-ide, citacita serta problema kehidupan yang dihadapi.

2.

Tafahum
yaitu saling memahami kekurangan dan kelebihan, kelemahan dan
kekuatan masing-masing, sehingga segala macam bentuk
kesalahpahaman bisa dihindari.

3.

Taawun
yaitu saling tolong menolong, dimana yang kuat menolong yang
lemah dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan,
dengan konsep ini maka kerjasama akan tercipta dengan baik dan
saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masingmasing.

4.

Takaful
yaitu saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa
aman dan nyaman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan
menghadapi hidup, karena ada jaminan dari sesama saudara untuk
memberikan pertolongan yang diperlukan dalam menjalani
kehidupan.
Dengan empat sendi persaudaraan tersebut umat Islam diibaratkan
seperti satu batang tubuh yang masing-masing bagian tubuh ikut
merasakan penderitaan bagian tubuh lainnya.

MUTIARA HIKMAH
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang
baik yang kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kamu
kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

148

KESIMPULAN MATERI
Hakekat perbuatan riya adalah melakukan sesuatu karena ingin dilihat
atau ingin dipuji orang lain. Apabila seseorang melakukan sesuatu hanya
karena ingin dipuji orang lain, maka berarti ia telah melakukan syirik
kecil. Perbuatan riya inilah yang paling di khawatirkan oleh Rasulullah
akan terjadi pada umatnya.
Penyakit riya menjadikan amal perbuatan menjadi ringan dan kosong.
Berdasarkan pendapat jumhur ulama sesungguhnya riya membatalkan
amal perbuatan. Barang siapa yang riya di dalam salat, puas, riya di
dalam berdoa dan riya di dalam melakukan amal kebajikan, maka batal
amal perbuatannya. Di samping menyebabkan batalnya amal perbuatan,
riya juga termasuk perbuatan dosa besar.
Menurut ajaran Islam, tindakan aniaya [zalim] sebagai perbuatan dosa
yang harus ditinggalkan. Karena tindakan aniaya akan dapat merusak
kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Tindakan aniaya
digolongkan sebagai perbuatan yang menyesatkan dan menyengsarakan.
Karena itu orang-orang musyrik pun, oleh Al-Quran dianggap
melakukan kezaliman. Karena sesungguhnya segala perbuatan yang
bertentangan dengan kebenaran akan membawa madarat bagi diri
pelakunya.
Salah satu sifat orang zalim adalah bahwa ketika dia bergaul dengan
orang lain, maka orang lain merasa tidak nyaman bersamanya. Jika dia
tidak menyukai suatu hal, maka dia melakukan tindakan menurut
caranya sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
Orang zalim tidak memiliki kebaikan dalam dirinya, sehingga akan
membawa kerusakan bagi kehidupan pribadi dan masyarakat dimana dia
berada. Tatanan kehidupan menjadi kacau balau, karena orang zalim
selalu mengaburkan tatanan yang benar dan menggantikan dengan
tatanan kehidupan yang memuaskan nafsunya.

149

Model Pembelajaran/Belajar
Model Belajar Tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar
yang dirancang sekitar ide pokok (tema)
Setting Class/Formasi
Formasi Corak Tim
Maksudnya Guru mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran
diruang kelas gar memungkinkan peserta didik melakukan interaksi
tim. Kemudian guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi mejameja susunan yang paling akrab. Apabila hal ini dilakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke
depan ruang kelas untuk melihat guru, alat peraga, papan tulis dan
media pembelajaran.
GURU

150

UJI KOMPETENSI DASAR


1 Aspek Afektif
Buatlah dan susunlah intisari (makna) dan dianalisis tentang
riya, aniaya, diskriminasi, coba deskripsikan dalam kelas
sebagai bahan diskusi!
II. Aspek Psikomotarik
Lakukan kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau
kelompok masyarakat tentang yang mengamalkan riya, aniaya,
diskriminasi
III. Aspek Kognitif
I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Seorang yang merasa senang dengan orang yang melihat amalnya,
maka dia itu adalah orang yang riya. Sedangkan seorang yang
merasa senang dengan orang melihat tingkah lakunya, maka dia
adalah:
a. Seorang yang pendusta
d. Seorang yang pengecut
b. Seorang yang penakut
c. Seorang yang picik
e. Seorang yang pendengki
2. Setiap muslim tidak dibenarkan mengabaikan riya, karena riya
merupakan tingkah laku bathin yang harus diwaspadai. Apabila
perilaku riya dibiarkan begitu saja, maka akan berakibat pada:
a. Ditolaknya permohonan ampunan oleh Allah
b. Ditolaknya amal perbuatan dihadapan Allah
c. Ditolaknya permohonan doa dihadapan Allah
d. Ditolaknya segala amanah dihadapan Allah
e. Ditolaknya semua azam dihadapan Allah
3. Perbuatan riya dikelompokan sebagai syirik kecil yang berbahaya
bagi setiap muslim, adapun hakekat dari perbuatan riya adalah:
a. Melakukan sesuatu karena ingin menarik simpati orang lain
b. Melakukan sesuatu karena ingin menunjukan kemampuan
c. Melakukan sesuatu karena ingin dilihat atau dipuji orang lain
d. Melakukan sesuatu karena memiliki harapan yang
tersembunyi
e. Melakukan sesuatu karena ingin berbuat baik pada yang lain

4.

5.

6.

7.

8.

151
Besok di akhirat ada seorang yang mengaku berjuang di jalan Allah
hingga mati syahid, namun perjuangan mereka ditolak Allah, dengan
alasan:
a. Karena mereka hanya ingin menyalurkan kesenangan
berperang
b. Karena mereka hanya ingin berbakti kepada nusa dan
bangsanya
c. Karena mereka hanya ingin mempertahankan harga dirinya
d. Karena mereka hanya ingin dikenal sebagai seorang
pemberani
e. Karena mereka hanya ingin menghabiskan sisa umur
kehidupannya
Besok di akhirat ada orang yang mengaku mempelajari ilmu
pengetahuan, dan membaca Al-Quran, namun mereka
dikelompokan riya, karena:
a. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang yang taat beramal
b. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang yang tekun
mengajar
c. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang yang mau
mendidik
d. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang pandai yang baik
e. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang alim dan qori.
Besuk diahirat ada seorang yang mengaku mendermakan hartanya
untuk mencari ridha Allah, padahal dia hanya ingin disebut
dermawan, akibat yang diderita orang tersebut adalah:
a. Semua amalannya ditolak dan dimasukkan ke neraka
b. Semua amalannya diterima dan dimasukkan ke surga
c. Semua amalannya ditangguhkan proses perhitungannya
d. Semua amalannya dibiarkan mubazir dan tidak dihisab
e. Semua amalannya dibatalkan tetapi mendapat safaat
Berikut ini yang tidak menjadi sebab ditolaknya semua amal
perbuatan manusia, sehingga pengabdian yang sudah dilakukan
menjadi sia-sia adalah:
a. Apabila terbersit perasaan ingin disanjung orang,
b. Ingin melakukan kebaikan yang bermanfaat
c. Ingin dianggap sebagai orang yang paling aktif,
d. Ingin terkenal di dalam lingkungan masyarakat
e. Ingin mendapatkan simpati dari orang lain
Seorang yang memiliki perasaan senang kalau keistimewaan yang
dimilikinya diketahui oleh orang lain, sebagai pertanda bahwa:
a. Pengabdiannya kepada Allah sudah sungguh-sungguh

b. P
e
n
g
a
b
d
ia
n
n
y
a
k
e
p
a
d
a
A
ll
a
h
b
el
u
m
c
u
k
u
p
m
e
m
a
d
ai

c. Pengabdiannya kepada Allah belum sungguh-sungguh.


d. Pengabdiannya kepada Allah telah memenuhi standart
e. Pengabdiannya kepada Allah menjadi tidak berguna
152
9. Menurut
pendapat
dari
Imam
Ghazali
keingin
an agar
keistime
waan
yang
dimiliki
seseoran
g
diketahu
i orang
adalah:

a. Menjadi bukti tidak adanya tanggung jawab menghamba


b. Menjadi bukti tidak adanya konsentrasi dalam menghamba
c. Menjadi bukti tidak adanya kepahaman dalam menghamba
d. Menjadi bukti tidak adanya kejujuran dalam menghamba
e. Menjadi bukti tidak adanya harapan akan datangnya kiamat
10. Apabila setiap manusia menyadari, bahwa di akherat manusia akan
sendiri dan meyakini bahwa setiap amal pasti dilihat Allah, maka
sikap riya itu adalah:
a. Suatu tindakan aniaya yang nyata membawa kerugian
b. Suatu tindakan nyata yang akanmendatangkan azab
c. Suatu kebodohan yang akan menyesatkan di akhirat
d. Suatu kebohongan yang akan mendapatkan balasan
e. Suatu kebohongan dan kebodohan yang nyata
11. Apa akibatnya jika ada seorang yang riya di dalam salat, riya di
dalam berdoa dan riya di dalam melakukan amal kebajikan:
a. Semua amal perbuatan yang sudah dilakukan menjadi batal
b. Semua amal perbuatan yang sudah dilakukan dapat
dimaafkan
c. Semua amal perbuatan yang belum dilakukan menjadi batal
d. Semua amal perbuatan yang sudah dan belum telah menjadi
batal
e. Semua amal perbuatan menjadi tidak bermanfaat bagi
pelakunya
12. Menurut suatu riwayat; Setan itu lebih suka menjerumuskan manusia
ke dalam neraka Jahanam melalui jalan salat dibandingkan
menjerumuskan melalui jalan tidak salat, karena itu yang harus
dilakukan setiap muslim adalah;
a. Harus waspada dengan segala jenis perbutan yang disukai
syetan
b. Harus waspada agar jangan sampai berbuat riya dalam ibadah
c. Harus waspada dengan segala jenis perbutan yang dibenci
setan
d. Harus waspada dengan segala perbutan yang disukai manusia
e. Harus waspada dengan segala perbutan yang menyenangkan

153
13. Agar
setiap

muslim tidak terjebak pada perbuatan zalim, maka yang harus


dilakukan oleh setiap muslim adalah:
a. Memahami segala bentuk perbuatan zalim yang biasa terjadi
b. Memahami segala bentuk perbuatan yang dapat merugikan
c. Konsisten menjaga diri untuk tidak melakukan perilaku
dhalim
d. Berusahan memberikan bantuan orang lain agar tidak
didhalimi
e. Memahami segala situasi dan keadaan yang memicu
kedhaliman
14. Segala perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran akan
membawa madarat bagi diri pelakunya, karena itu dhalim di
golongkan sebagai:
a. Perbuatan yang membawa dampak perubahan sosial
b. Perbuatan yang menyesatkan namun menyenangkan
c. Perbuatan yang membawa kerugian masa depan
d. Perbuatan yang menyesatkan dan menyengsarakan
e. Perbuatan yang dapat mengacukan masa depan generasi
15. Pada masyarakat modern sering muncul fenomena penyembahan
yang salah. Akibat yang ditimbulkan dari praktek penyembahan
yang salah adalah:
a. Membuat orang akan dapat meraih martabat kemanusiaanya
b. Membuat
orang akan
dapat
menegakan
harkat
kemanusiaanya
c. Membuat orang semakin jauh dari martabat kemanusiaanya
d. Membuat orang akan menjadi tidak menentu masa depannya
e. Membuat orang kehilangan harkat dan martabat
kemanusiaanya.
16. Sebagai orang yang memyakini kebenaran ajaran agama, karena itu
perbuatan baik yang dilakukan seorang muslim sebenarnya
merupakan:
a. Medium untuk mendekatkan diri kepada Allah
b. Medium untuk mengaktualisasikan kemampuan diri
c. Medium untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan
d. Medium untuk mendapatkan segala hal yang diinginkan
e. Medium untuk meraih kesenangan hidup yang dijalani
17. Al-Quran banyak menggunakan kata dhulm untuk menunjuk
perilaku kejahatan atau dosa, sedangkan yang disebut dengan
dhalim adalah:
a. Orang yang melakukan perbuatan yang menyenangkan
b. Orang yang melakukan perbuatan rutin keseharian
c. Orang yang melakukan perbuatan kejahatan atau dosa
d. Orang yang melakukan perbuatan baik yang merugikan
e. Orang yang lupa melakukan perbuatan yang dibutuhkan
154

18. Ketika seorang dhalim bergaul dengan orang lain, maka orang lain
merasa tidak nyaman bersamanya. Jika seorang yang dhalim tidak
menyukai suatu hal, maka yang akasn dilakukan adalah:
a. Bertindak secara wajar sebagaimana orang lain
b. Bertindak sesukanya untuk mermbantu orang lain
c. Bertindak semaunya tanpa mempedulikan orang lain
d. Bertindak dengan penuh tanggung jawab pada orang lain
e. Bertindak dengan senang untuk membantu orang lain
19. Kelompok umat Islam yang bersikap menentang pemerintahan yang
sah dikelompokan sebagai perbuatan zalim, karena perbuatan bughat
dianggap sebagai:
a. Bentuk sikap menegakan aturan Allah dan sunnah Rasul
b. Bentuk sikap menerima segala ketentuan yang ditetapkan
c. Bentuk sikap arogansi terhadap segala ketentuan yang syah
d. Bentuk sikap menentang aturan Allah dan sunnah Rasul
e. Bentuk sikap yang kooperatif untuk kemaslahatan ummat
20. Sesungguhnya munculnya sikap diskriminasi lebih sering
disebabkan oleh adanya penyimpangan individual yang biasanya
dilakukan oleh:
a. Orang yang memahami norma kehidupan yang berlaku
dimasyarakat
b. Orang yang egois menerima ajaran kehidupan dimasyarakat
c. Orang yang mengabaikan tatacara kehidupan dimasyarakat
d. Orang yang merasa terasing dengan suasana kehidupan
masyarakat
e. Orang yang menolak norma kehidupan yang berlaku di
masyarakat
II. Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Benar Dan Jelas.
21. Sebagai seorang muslim sudah barang tentu sangat menyadari bahwa
sikap riya sebagai perbuatan yang dilarang agama. Jelaskan dengan
contoh pengertian riya dan tuliskan dalil naqlinya!
22. Sebenarnya setiap muslim tidak ingin melakukan perbuatan dengan
riya, akan tetapi seringkali seorang tidak mampu untuk menghindari
riya. Mengapa keadaan tersebut dapat terjadi, apa faktor yang
menyebabkann orang berbuat riya dan bagamana cara
menanggulang riya yang diajarkan Rasulullah.
23. Setiap manusia memiliki kebutuhan akan kebersamaan, bersatu, dan
terpadu. Sebagai makhluk pemikir dan bermoral manusia selalu
berpikir dan berupaya agar mereka tetap bersatu dan terpadu!
155

24. Sesuai kodratnya, manusia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri,


tapi juga memikirkan orang lain. Seseorang menciptakan sesuatu
bukan hanya berfungsi untuk dirinya sendiri, tetapi berfungsi untuk
kebutuhan orang banyak. Namun dalam kenyataanya banyak orang
yang egois, sehingga sering memunculkan sikap diskriminasi
terhadap orang lain. Mengapa sikap diskriminasi sering terjadi, apa
yang menyebabkan dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak
merugikan orang banyak!
25. Terangkan dengan contoh, akibat buruk yang ditimbulkan dari sikap
diskriminasi yang dilakukan seseorang dan terangkan dengan contoh
hikmah meninggalkan sikap diskriminasi!
26. Diskripsikan pengalamanmu dalam kaitanya dengan sikap
diskriminasi, baik dalam kaitanya dengan pengalamanmu menjadi
korban dari sikap diskriminasi yang dilakukan seorang ataupun
pengalamanmu sendiri yang pernah melakukan sikap diskriminasi
pada seorang!
Uswatun Hasanah

Pada suatu hari Nabi Musa sedang berjalan-jalan melihat keadaan ummatnya.
Nabi Musa melihat seseorang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari
500 tahun. Orang itu adalah seorang yang ahli ibadah. Nabi Musa kemudian
menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak ahli ibadah itu
bertanya kepada Nabi Musa, Wahai Musa aku telah beribadah kepada Allah
selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah akan
meletakkanku di Surga-Nya?. Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada
Allah. Nabi Musa mengabulkan permintaan orang itu. Nabi Musa kemudian
bermunajat memohon kepada Allah agar Allah memberitahukan kepadanya di
mana ummatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak. Allah berfirman,
"Wahai Musa sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di
dasar Neraka-Ku yang paling dalam". Nabi Musa kemudian mengabarkan
kepada orang tersebut apa yang telah difirmankan Allah kepadanya. Ahli
ibadah itu terkejut. Dengan perasaan sedih ia beranjak dari hadapan Nabi
Musa.
Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir mengenai keadaan dirinya. Ia juga
mulai terfikir bagai mana dengan keadaan saudara-saudaranya, temannya, dan
orang lain yang mereka baru beribadah selama 200 tahun, 300 tahun, dan
mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana lagi tempat mereka
kelak di akhirat. Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa kembali. Ia
kemudian berkata kepada Nabi Musa, "Wahai Musa, aku rela Allah
memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu
permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam
Neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu
Neraka tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan ada seorang pun akan masuk ke
dalamnya". Nabi Musa menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah.

156

TRY OUT ULANGAN SEMESTER

I. Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang


(X) pada huruf A, B, C, D, E sesuai pilihan jawaban !
1. Dari segi bahasa Aqidah berasal dari

yang mempunyai arti

2.

3.

4.

5.

a. simpul.
b. ikatan
c. perjanjian yang kokoh
d. Kemauan
e. Jawaban d salah
Relevansi antara arti kata aqada dan aqidah adalah keyakinan itu
tersimpul dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung:
a. Penajaman,
b. Perdamaian,
c. Perjanjian.
d. Persamaan,
e. Persetujuan
Kata aqidah yang kini sudah menjadi bagian dari kosakata bahasa
Indonesia, berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti:
a. Yang diterima hati,
b. Yang dipercayai hati,
c. Yang diikuti hati
d. Yang diragukan hati,
e. Yang ditanam dalam hati
Kata aqidah seakar dengan kata al-aqdu yang bermakna:
a. Penyatuan dari semua ujung benda
b. Penyatuan dari semua unsure
c. Penyatuan dari semua keraguan,
d. Penyatuan dari kemauan
e. Penyatuan dari keinginan baik
Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak
bercampur sedikit pun dengan keraguan-raguan Hal ini merupakan
definisi aqidah menurut:
a. Abu Bakar Jabir al-Jazairy
b. Muhammad Abduh,
c. Hasan al-Banna,
d. Ibnu Taimiyah,
e. Mahmud Syaltut

157

6. Aqidah Islam adalah suatu sistem kepercayaan dalam Islam, yakni


sesuatu yang harus diyakini sebelum apa-apa, dan sebelum
melakukan apa-apa, tanpa ada keraguan sedikitpun, dan tanpa ada
unsur yang mengganggu kebersihan keyakinan. Hal ini merupakan
definisi aqidah menurut
a. Abu Bakar Jabir al-Jazairy
b. Muhammad Abduh,
c. Hasan al-Banna,
d. Ibnu Taimiyah,
e. Mahmud Syaltut
7. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan,
sebelum seseorang sampai ke tingkat yaqin, dia akan mengalami
lebih dahulu dengan apa yang disebut Syak, yaitu:
a. Cenderung ragu antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
b. Sama-sama ragu antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
c. Cenderung lebih menguatkan salah satu karena ingin
mengikuti kata hati,
d. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lain, karena adanya
dalil yang menguatkannya
e. Sama kuat antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
8. Demikian juga sebelum seseorang sampai ke tingkat yaqin, orang
akan mengalami lebih dahulu dengan apa yang disebut Zhan yaitu;
a. Cenderung ragu antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
b. Sama-sama ragu antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
c. Cenderung lebih menguatkan salah satu karena sudah
meyakini dalil kebenarannya,
d. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lain karena adanya
dalil yang menguatkannya
e. Sama kuat antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,

158

9. Di samping itu sebelum seseorang sampai ke tingkat yaqin, orang


akan mengalami lebih dahulu dengan apa yang disebut
Ghalabatuzzhan yaitu;
a. Cenderung ragu antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
b. Sama-sama ragu antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
c. Cenderung lebih menguatkan salah satu karena sudah
meyakini dalil kebenarannya,
d. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lain karena adanya
panggilan hati nurani
e. Sama kuat antara membenarkan sesuatu ataupun
menolaknya,
10. Aqidah Islam diberi nama bermacam-macam, terkadang dinamai
Tauhid yang memiliki makna yaitu:
a. Percaya kepada Allah Yang Maha Esa sebagai penguasa hari
akhir
b. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan
makhluq.
c. Percaya kepada Allah Yang Maha Esa yang mengatur
kehidupan
d. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa baik sifat atau zatnya
e. Percaya kepada Allah Yang Maha Esa baik dalam zat, sifat
perbuatan dan wujud-Nya.
11. Ilmu yang membicarakan tentang ke-Esaan Tuhan menurut Islam
dikenal dengan sebutan:
a. Ilmu Tuhan,
b. Ilmu Tajwid,
c. Ilmu Falaq,
d. Ilmu Tauhid
e. Ilmu Akhlaq,
12. Meyakinkan atau mengitikatkan bahwa Allah adalah satu, tidak
ada syarikat bagi-Nya disebut dengan:
a. Taubat,
b. Tawadluk
c. Tawakal,
d. Tauhid
e. Tauhid
159

13. Formulasi yang paling pendek kalimat Tauhid yang shohih adalah:
a. La rabbi ilaaha illa Allah,
b. La Hua ilaaha illa Allah,
c. La Hia ilaaha illa Allah,
d. La ilaaha illa Hua Allah,
e. La ilaaha illa Allah,
14. Kalimat yang manjadi syarat utama untuk diterima secara syah
sebagai orang muslim adalah kalimat:
a. Tauhid,
b. Taubat,
c. Syahadah,
d. Tawakkal
e. Taaruf
15. Landasan dasar dan inti ajaran Islam, yang membedakan manusia
menjadi muslim atau kafir, musyrik atau dahryyin (orang yang
percaya adanya Tuhan), adalah:
a. Taufiq,
b. Taubat,
c. Syahadah,
d. Tawakkal
e. Tauhid.
16. Ilmu Kalam membicarakan tentang wujud Allah dan juga
membicarakan tentang Rasul-rasul Allah yang telah ditetapkannya
serta sifat-sifat yang mesti ada padanya, dan sifat-sifat yang tidak
mungkin ada padanya, definisi ilmu kalam ini dikemukakan oleh:
a. Abu Bakar Jabir Al-Jazairy ,
b. Muhammad Abduh,
c. Hasan Al-Banna,
d. Ibnu Taimiyah,
e. Mahmud Syaltut
17. Setiap muslim tidak memerlukan orang lain di dunia ini dalam
menyampaikan hajat dan hasrat kepada Allah, oleh karena itu
pandangan Islam adalah:
a. Tidak ada sistem kesukuan atau kebangsaan dalam Islam
b. Tidak ada sistem tasawuf atau penyucian diri dalam Islam
c. Tidak ada sistem rahbaniyah atau kependetaan dalam Islam
d. Tidak ada sistem yang menghukum manusia yang lalai
kewajiabn
e. Tidak ada sistem beribadah yang memisahkan dari orang
lain.

160
18. Sesungguhnya mengikrarkan kalimat tauhid dapat menyadarkan
manusia akan dirinya sendiri serta menyadarkan akan suatu hal
yaitu:
a. Segala sesuatu yang dimiliki sebagai kepunyaan Allah.
b. Segala sesuatu yang dimiliki tidak berada dalam kuasanya
c. Segala sesuatu yang dimiliki bukan sebagai miliknya
d. Segala sesuatu yang dimiliki tidak dapat dikuasainya
e. Segala sesuatu yang dimiliki bersifat hina dan sementara
19. Setiap mukmin diperintahkan untuk menerima nama serta sifat-sifat
Allah sebagaimana yang disampaikan sendiri oleh Allah di dalam AlQuran dan Rasulullah, pemahaman ini merupakan makna dari:
a. Tauhid Rahmaniyah,
d. Tauhid Asma Wa Sifat
b. Tauhid Uluhiyah,
e. Tauhid Rububiyah
c. Tauhid Mulkiyah
20. Allah sebagai satu-satunya zat yang menjadi tumpuan harapan di
dunia dan di akherat, pemahaman ini merupakan makna dari:
a. Tauhid Rahmaniyah,
d. Tauhid Asma Wa Sifat
b. Tauhid Uluhiyah,
e. Tauhid Rububiyah
c. Tauhid Mulkiyah
21. Apabila seorang melakukan perbuatan syirik dalam rububiyah atau
asma-asma-Nya atau sifat-sifat-Nya, maka perbuatan tersebut
digolongkan sebagai:
a. Pendustaan terhadap hukum Allah dan dikategorikan fasik
b. Pendustaan terhadap Allah dan dikategorikan sebagai kufur
c. Pendustaan terhadap sifat Allah dan dikategorikan munafik
d. Pendustaan terhadap eksistensi-Nya dan
murtad

dikategorikan

e. Pendustaan terhadap makhluk-Nya yang dikategorikan


dhalim
22. Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia sungguh
telah syirik. Menurut sabda Rasulullah, sesungguhnya kemusyrikan
itu adalah :
a. Lebih jelas dari jejak semut hitam disiang hari
b. Lebih samar dari jejak kuda jantan dipadang pasir
c. Lebih terang dari jejak semut hitam dalam keremangan
d. Lebih samar dari jejak semut hitam dimalam hari
e. Lebih jelas dari jejak harimau di hutan belantara

d. M
i
n
ta

161

23. Berikut ini yang merupakan contoh perbuatan syirik rububiyah


adalah:
a. Minta bantuan wali untuk menolak petaka atau meraih
keuntungan dunia
b. Minta bantuan pembantu untuk mengatasi masalah pekerjaan
dirumah
c. Minta bantuan dokter untuk menyembuhkan penyakit yang
diderita

bantuan psikiater untuk menyelesaikan masalah yang


dihadapi
e. Minta bantuan tetangga untuk membersihkan lingkungan
sekitar rumah.
24. Seseorang yang berkeyakinan bahwa orang yang sudah meninggal
dapat menjadi perantara terkabulnya doa, hal ini dikelompokan
sebagai:
a. Syirik dalam dimensi Ububiyah d.Syirik
Rahmaniyah

dalam

dimensi

b. Syirik dalam dimensi Mulkiyah e.Syirik


Uluhiyah

dalam

dimensi

c. Syirik dalam dimensi Asma-Wasifat


25. Perbuatan syirik dalam berdoa, syirik dalam niat, iradah dan tujuan,
digolongkan sebagai syirik yaitu:
a. Sebagai perbuatan syirik kecil yang digolongkan munafiq
b. Sebagai perbuatan syirik besar yang digolongkan fasiq
c. Sebagai perbuatan syirik kecil yang digolongkan riyak
d. Sebagai perbuatan syirik besar yang digolongkan isyraf
e. Sebagai perbuatan syirik besar yang digolongkan kufur.
26. Apabila ada seorang yang melakukan perbuatan syirik kecil
kemudian meninggal dunia sebelum bertobat, maka yang terjadi
yaitu;
a. Apabila Allah tidak mengampuninya maka akan masuk surga
b. Apabila Allah tidak mengampuninya maka akan masuk
neraka
c. Apabila Allah membiarkanya maka orangnya akan masuk
neraka
d. Apabila Allah tidak menolongnya, maka akan menjadi
terlantar

e. A
p
a
b
il
a
A
ll
a
h
ti
d
a
k
m
e
m
b
i
m
b
i
n
g
a
k
a
n
b
e
r
a
d
a
d
al
a
m
k
e
s
e
s
at
a
n.

162

27. Syirik sebagai kecondongan untuk bersandar pada sesuatu makhluk


selain Allah, siapakah manusia yang sering berbuat syirik:
a. Orang-orang
yang
kepribadiannya

tidak

mampu

mengendalikan

b. Orang-orang
pemikirannya

yang

tidak

mampu

mengendalikan

c. Orang-orang
kebiasaannya

yang

tidak

mampu

mengendalikan

d. Orang-orang yang tidak mampu mengendalikan harga dirinya


e. Orang-orang yang tidak mampu mengendalikan nafsu
jahatnya.
28. Seorang yang percaya bahwa angka 13 itu sebagai angka sial
sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, disebut sebagai;
a.

Syirk-ul Addah

b. Syirk-Ul-Ilm
Imamah

c. Syirk-ut-Tasarruf
d. Syirk-ul Ibadah

e.

Syirk-ul

29. Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah:
a. Muncul perasaan damai dan tenag secara berkesinambungan
b. Muncul perasaan sedih dan cemas secara berkesinambungan

c. Muncul
perasaan
berkesinambungan

bimbang

dan

ragu

secara

d. Muncul perasaan suka dan cita secara berkesinambungan


e. Muncul
perasaan
berkesinambungan.

tenang

dan

aman

secara

30. Seorang yang dapat membebaskan dirinya dari syirik, dampaknya


adalah:
a. Imannya akan lemah dan memiliki pengaruh buruk dalam
kehidupan
b. Imannya akan turun dan memiliki pengaruh kecil dalam
kehidupan
c. Imannya akan tetap dan memiliki pengaruh besar dalam
kehidupan
d. Imannya akan meragukan dan memiliki pengaruh samar
dalam kehidupan
e. Imannya akan kokoh dan memiliki pengaruh nyata dalam
kehidupan.
31. Berbagai amal perbuatan manusia akan senantiasa terkontrol dari
berbagai penyimpangan apabila:
a. Diimbangi dengan suatu pandangan yang benar tentang hidup
b. Diimbangi dengan suatu keyakinan aqidah yang cukup kuat
c. Diimbangi dengan tanggungjawab melaksanakan kewajiban
d. Diimbangi dengan kesadaran bergaul dengan sesama
manusia
e. Diimbangi dengan kesadaran sebagai makhluk yang berbudi.

163

32. Semua ibadah yang disyariatkan Islam akan membawa pelakunya


kepada:
a. Budi pekerti yang membawa kesenangan.
b. Akhlak yang mengantarkan kemuliaan.
c. Akhlak atau budi pekerti yang luhur.
d. Moralitas individu yang bermartabat.
e. Etika manusia yang membahagiakan.
33. Akhlaq merupakan nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam
jiwa, dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatan baik dan buruk, untuk kemudian memilih melakukan
ataupun meninggalkannya, adalah definisi akhlak menurut:
a. Imam Ghozali
d.Abdul Karim Zaidan
b. Yusuf Qordhowi
e.Ahmad Amin
c. Sidi Ghazalba
34. Berikut ini merupakan tolok ukur kebaikan [ihsan] menurut akhlak
adalah:
a. Segala sesuatu yang sesuai dengan nilai dan norma agama,
b. Norma yang berkermbang dalam kehidupan masyarakat,
c. Segala sesuatu yang bertentangan dengan nilai keagamaan
d. Bermanfaat bagi kebutuhan dan kesenangan diri sendiri
e. Segala sesuatu yang merugikan kehidupan masyarakat,
35. Suatu perbuatan baru dapat disebut pencerminan akhlak apabila
memenuhi syarat diantaranya adalah:
a. Dilakukan berulang-ulang, yang muncul tanpa dipikir-pikir.
b. Dilakukan secara terencana sesuai dengan tuntutan situasi
c. Dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu
d. Dilakukan secara bersama-sama untuk meraih kebaikan
e. Dilakukan dengan keraguan untuk memantapkan pendirian
36. Kebaikan yang terkandung dalam akhlak Islam merupakan kebaikan
yang murni, baik untuk individu atau untuk masyarakat, hal ini
mencerminkan bahwa akhlak Islamiyah memiliki sifat:
a. Al-hasanah al-muthlaqah.
b. Al-hasanah al-muraqabah
c. Al-hasanah al-tsabitah
d. Syumuliyah al-muraqabah
e. Al-hasanah al-marifah
37. Kebaikan akhlak Islamiyah bersifat tetap, langgeng dan mantap,
tidak berubah. hal ini mencerminkan bahwa akhlak Islamiyah
memiliki sifat:
a. Al-hasanah al-muthlaqah.
b. Al-hasanah al-muraqabah
c. Al-hasanah al-tsabitah
d. Syumuliyah al-muraqabah
e. Al-hasanah al-marifah
164

38. Berikut ini yang tidak merupakan bagian dari kriteria akhlak terpuji
dalam Al-Quran, yaitu:
a. Menggugat atas segala nikmat dari Allah
b. Bertobat kepada Allah dari dosa kecil atau besar,
c. Beribadah kepada Allah secara tulus ikhlas
d. Menyuruh kema'rufan karena mengharap rida Allah,
e. Melarang kemungkaran demi kesucian zat Allah,
39. Hubungan manusia dengan Allah merupakan hubungan yang pokok
dan utama, yang harus diutamakan dan tetap dipelihara, sebabnya
adalah:
a. Dengan menjaga hubungan dengan Allah manusia akan
terkendali.
b. Masyarakat akan selalu merasakan kesejahteraan dan
kemakmuran
c. Lingkungan hidup akan senantiasa terpelihara kelestarianya
d. Menjaga hubungan dengan Allah menjamin keberkahan
hidup
e. Hubungan dengan Tuhan sebagai bentuk adanya fitrah.
40. Sebenarnya setiap cerita atau berita mengenai orang-orang yang
menentang Allah, dan Rasul-Nya yang disampaikan Al-Qur'an
mempunyai tujuan yaitu:
a. Agar kaum muslimin mendekati perbuatan keji yang
membawa murka
b. Agar kaum muslimin mengabaikan perbuatan munkar yang
murka
c. Agar kaum muslimin mendekatkan perbuatan hina yang
membawa murka
d. Agar kaum muslimin melakukan perbuatan fakhsa yang
membawa murka
e. Agar kaum muslimin menjauhi perbuatan tercela yang
membawa murka.

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!


1. Mengapa orang musyrik memiliki harkat, martabat dan derajat yan
rendah dihapan Allah dan makhluk-Nya. Jelaskan pendapatmu
dengan mengemukakan dalil naqli dan aqlinya !
2. Jikalau orang syirik dinobatkan sebagai pemimpin bagi orang-orang
beriman, maka apa akibat yang akan terjadi dalam kehidupan.
Sertakan jawabamu dengan bukti-bukti sejarah yang kamu ketahui !

3. Uraikan
makna
kalimat
tauhid
Laa
illaaha
Illaalah
dan apa
pengaruh
tauhid
dalam
kehidupa
n
manusia
!

5. Terangka
n
perbedaa
n
dan
persama
an tauhid
Rububiy
ah
dengan
Mulkiya
h!

165

4. Orang yang melakukan syirik besar dosanya tidak akan diampuni


Allah dan pelakunya diharamkan masuk sorga, kecuali pelakunya
sudah bertobat sebelum meninggal. Jelaskan jenis dan kriteria orang
yang melakukan perbuatan syirik besar !

6. Sikap
tauhid
sebagai
sikap
utama
yang
dimiliki
setiap
mukmin,
dengan
sikap
tauhid
orang
akan
memiliki
ketegasa
n sikap
dalam
menjalan
i
kehidupa
n,
sehingga
alan
dapat
meraih
kesukses
an hidup
didunia

dan akhirat. Uraikan pengaruh sikap tauhid dalam kehidupan


mukmin !
7. Dilihat dari posisinya sebagai makhluk Tuhan, relasi manusia dan
alam pada hakekatnya menempati kedudukan yang sama, bahkan
bagian dari diri manusia terbentuk dari unsur alam. Jelaskan
bagaimana
cara
manusia
berinteraksi
dengan
alam
lingkungannya.Apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihentikan !
8. Setiap ucapan atau perbuatan yang dilarang Al-Qur'an adalah
termasuk akhlak tercela dan buruk. Allah melarang setiap apa yang
membahayakan manusia, sekarang atau yang akan datang, di dunia
atau di akhirat.jelaskan jenis-jenis akhlak tercela menurut Al-Quran
dan bagaimana cara menghindarinya !
9. Setiap ancaman yang diancamkan Allah kepada salah satu hambaNya menunjukkan bahwa orang yang menerima ancaman itu telah
melakukan perbuatan yang tidak diridhai-Nya. Terangkan apa akibat
yang akan diterima di dunia ataupun diahirat bagi orang yang
melakukan perbuatan yang tidak mendapat rida Allah !
10. Sebenarnya sikap tauhid dapat menciptakan kemerdekaan jiwa
manusia dari kekuasaan orang lain. Sebagaimana sosok remaja Nabi
Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung
buatannya, namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan
Allah kepadanya, maka dia tetap istiqamah mengabarkan tauhid pada
umatnya. Bagaimana pendapatmu terhadap sikap nabi Ibrahim yang
berbeda sikap dan keyakinan dengan orang tuanya. Jelaskan !

166

TRY OUT ULANGAN SEMESTER


I. Berilah Tanda Silang [X] Pada Huruf A,B,C,D atau E, Yang
Paling Benar!
1. Sesungguhnya seluruh sifat-Nya menuntut konsekuensi dan
perbuatan baik yang membutuhkan obyek ataupun tidak, seluruh
perbuatan Tuhan adalah :
a. Berkaitan erat dengan segala sistem dalam ciptaan-Nya
b. Berkaitan
erat dengan objeknya, bahkan merupakan
tuntutannya
c. Berkaitan erat dengan kebutuhan makhluk dalam menjalani
kehidupan
d. Berkaitan erat dengan segala bentuk ciptaan yang saling
memerlukan
e. Berkaitan erat dengan segala sifat dan wujud yang telah
diciptakan.
2. Barang siapa yang memahami dan meneladani Asma-ul Husna akan
mendapatkan sesuatu yaitu:
a. Manfaat yang besar bagi kehidupan manusia
b. Manfaat yang besar kehidupan semua makhluk
c. Manfaat yang besar didunia dan akhirat
d. Manfaat yang besar dalam menjalani kehidupan
e. Manfanat yang besar dalam menentukan masa depan.
3. Setiap sifat menuntut ditunaikannya ibadah, sebagai perwujudan dari
tuntutan dan kewajibannya yaitu:
a. Merealisasikan keinginan yang diharapkan kehidupan nyata
b. Merealisasikan tujuan menjalani nasib dalam kehidupan
nyata
c. Merealisasikan kewajiban hamba dalam kehidupan nyata
d. Merealisasikan tanggung jawab mukmin dalam kehidupan
nyata
e. Merealisasikan pengenalan kepada Allah dalam kehidupan
nyata.
4. Barangsiapa yang mampu mengetahui Asma-ul Husna dengan lebih
mendalam dan mampu menangkap tanda-tandanya dalam ciptaan
dan perintah-Nya, maka dia akan menyaksikan dengan jelas, bahwa:
a. Penciptaan ataupun perintah berjalan sesuai nama-Nya dalam
tata aturan yang sangat rapi.
b. Asma Allah mewujud dalam tata aturan yang baku dalam
sunatullah yang berlaku dalam alam
c. Perintah Allah sebagai konsekuensi yang harus berjalan
sesuai nama-Nya dalam tata aturan yang sangat rapi
d. Penciptaan dalam tata aturan yang sangat rapi, merupakan
manifestasi dari kekuasaan dan keagungan-Nya
e. Segala perbuatan Allah, sebagai konsekuensi yang mewujud
dalam tata aturan yang sangat rapi

167

5. Sunatullah berlaku untuk semua makhluknya. Jika ada makhluk yang


menghalangi berlakunya sistem pengadilan Allah, maka digolongkan
sebagai:
a. Orang yang berada dalam sistem penegakan hukum Allah
b. Orang yang berada dalam jangkauan wilayah kekuasaan
syari
c. Orang yang berada dalam kebingungan menjalani kehidupan
d. Orang yang berada dalam kesesatan dan dimurkai Allah
e. Orang yang berada dalam kedhaliman yang merusak tatanan.
6. Allah sebagai pemilik langit dan bumi, Allah yang menciptakan
Adam sebagai khalifah di bumi karena:
a. Allah ingin melihat apa yang yang akan terjadi dalam
kehidupan
b. Allah ingin melihat apa yang dapat dihasilkan dari
penciptaan
c. Allah ingin melihat apa yang harus dibenahi untuk ciptaanNya
d. Allah ingin melihat segala sesuatu yang dapat diunggulkan
e. Allah ingin melihat apa yang dilakukan makhluknya dimuka
bumi.
7. Bahaya dan manfaat merupakan sifat yang datang melalui perantara
para Malaikat-Nya. Semua hanyalah penyebab perantara yang tak
menghasilkan apapun kecuali:
a. Apabila dijadikan sebagai alat ukur terhadap segala kejadian
dialam
b. Apabila dijadikan Allah agar
hal itu menjadi sebab
terjadinya sesuatu
c. Apabila dijadikan peringatan bagi orang yang melalikan
kewajibannya
d. Apabila dijadikan penentu terhadap segala kemungkinan
yang terjadi
e. Apabila dijadikan dasar terjadinya sesuatu yang terjadi dalam
kehidupan.
8. Allah berkuasa mendatangkan madarat bagi semua makhluknya.
Keseluruhan manfaat ataupun madarat yang Allah berikan kepada
makhluknya adalah :
a. Sebagai bukti penciptaan Allah dialam semesta-Nya
b. Sebagai bukti kepada manusia yang mengingkari-Nya
c. Sebagai bukti kekuasaan Allah terhadap makhluknya
d. Sebagai bukti untuk menyadarkan orang lupa akan nikmatNya
e. Sebagai bentuk pelajaran yang harus diresapi dalam
kehidupannya.
168

9. Maha melapangkan merupakan sifat Allah, karena itu dengan


kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, maka Allah berkuasa untuk suatu
hal yaitu:
a. Membebaskan manusia untuk mendapatkan apa yang
dikehendaki
b. Membimbing manusia untuk mendapatkan apa yang
dikehendaki
c. Melapangkan jalan yang akan dilaui oleh orang yang
dikehendaki
d. Menyempitkan jalan yang akan dilalui oleh orang yang
dikehendaki
e. Melapangkan dan menyempitkan rezeki pada yang
dikehendaki
10. Al-Hafizh sebagai asma Allah, memiliki kata dasar Hifz, yang
berarti:
a. Menjaga segala sesuatu agar tidak berubah
b. Menjaga segala sesuatu agar sesuai keinginan
c. Menjaga segala sesuatu agar dapat dimanfaatkan
d. Menjaga segala sesuatu agar dapat menyenangkan
e. Menjaga segala sesuatu agar sesuai kebutuhan.
11. Maha melindungi sebagai sifat Allah yang menolong orang lain.
Makna pertolongan Allah kepada orang beriman secara nyata adalah:
a. Allah menakhlukkan semua yang diciptakan untuk orang
beriman
b. Allah menakhlukkan daratan dan lautan untuk kebaikan
manusia
c. Allah menakhlukkan siapapun yang menjadi musuh orang
beriman
d. Allah menakhlukkan segala yang ada untuk kesejahteraan
manusia
e. Allah akan menolong orang-orang yang mau menolong
agama Allah.
12. Keimanan orang beriman akan mendapatkan rahmat dan pertolongan
Allah, sehingga keimanan akan mandapatkan keberuntungan yang
nyata yaitu:
a. Kemenangan dalam menjalani kehidupan yang memuaskan
b. Keselamatan dalam menjalani setiap cobaan kehidupan
c. Ketangguhan menjalani segala situasi dalam kehidupan
d. Keselamatan dan kemenangan dalam menjalani kehidupan
e. Dapat menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab.

169

13. Allah Maha Meninggikan derajat bagi mereka yang beriman kepada
Allah swt. Sebaliknya Dia merendahkan kepada siapun yang
menentangnya yaitu:
a. Orang kafir yang senantiasa menerima segala keadaan
b. Orang kafir yang senantiasa melakukan segala keinginan
c. Orang kafir yang senantiasa mendapatkan segala kesenangan
d. Orang kafir yang senantiasa mengganggu ketentraman
e. Orang kafir yang senantiasa mengingkari atas nikmat
14. Harapan terhadap rahmat Allah dapat membukakan pintu harapan
bagi diri seorang hamba, sehingga akan melahirkan dampak positif
bagi hamba yaitu;
a. Menguatkan untuk kesenangan, dan bersegera menuju
kepuasan
b. Menguatkan untuk ketaatan, dan bersegera melakukan
kebaikan
c. Menguatkan untuk kebebasan, dan bersegera melakukan
kesenangan
d. Menguatkan untuk kelalaian, dan bersegera melakukan
pengujian
e. Menguatkan untuk kesedihan, dan bersegera melakukan
kesukaan
15. Pernyataan yang berbunyi; Tidak ada cara yang bisa dilakukan oleh
manusia sebagai tempat pelarian untuk bersembunyi dari pikirannya
pendapat dari:
a. Thomas Rendra Erikson
d.Thomas
Albert
Ardikom
b. Thomas Dania Mukison
e.Thomas
Aksel
Majikom
c. Thomas Alpha Edison.
16. Baik sangka merupakan akhlak terpuji, karena berbaik sangka
adalah;
a. Kunci mengembanglan kesenangan dan berujung pada
kepuasan
b. Kunci membuktikan kepuasan dan berujung pada kebebasan
hidup
c. Kunci memanfaatkan kemauan dan berujung pada
keunggulan
d. Kunci memaksimalkan kodrat dan berujung pada
keselamatan hidup
e. Kunci meminimalkan kegagalan dan berujung pada
keberhasilan.

170

17. Diantara jenis aktifitas utama yang dilakukan seorang ulul albab
yaitu:
a. Memperhatikan serta merenungkan kejadian alam raya
b. Memperhatikan serta menyaksikan keadaan alam raya
c. Memperhatikan serta mempelajari keragaman alam raya
d. Memperhatikan serta memperhatikan kesesuaian alam raya
e. Memperhatikan serta mengabaikan kerapian alam raya.
18. Seorang mukmin selalu me-Mahasucikan Allah dengan ucapan
Subhanallah,implikasi ucapan tersebut adalah:
a. Membaskan jiwa dari setiap pikiran positif tentang Tuhan
b. Membaskan hati dari setiap pikiran netral tentang Tuhan
c. Membaskan diri dari setiap pikiran negative tentang
Tuhan
d. Membaskan manusia dari setiap pikiran beragam tentang
Tuhan
e. Membaskan orang dari setiap pikiran sekuler tentang Tuhan.
19. Bacaan tasbih dan tahmid mengandung penegasan kepada diri
sendiri bahwa:
a. Jangan berpikir positif tetapi harus berpikir negarif tentang
Tuhan
b. Jangan berpikir sekuler tetapi harus berpikir patraler tentang
Tuhan
c. Jangan berpikiran beragam tetapi harus berpikir seragam
tentang Tuhan
d. Jangan berpikir negatif tetapi harus berpikir positif
tentang Tuhan
e. Jangan berpikir rendah tetapi harus berpikir atas tentang
Tuhan.
20. Sikap husnudz-dzan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang sering
disebut fatalisme. Sebab pandangan yang dikembangkan faham
fatalisme adalah:
a. Sikap putus asa terhadap masa depan yang belum tentu
keadaanya
b. Sikap menyerah terhadap masa depan yang sudah jelas
keadaanya
c. Sikap apriori terhadap masa depan yang tidak terukut
situasinya
d. Sikap afeksi terhadap masa depan yang belum pasti
terjadinya
e. Sikap adaptasi terhadap masa depan yang belum tentu
dihadapinya.
171

21. Dengan memahami makna tasbih, kemudian disusul dan digandeng


dengan tahmid, maka akan dapat menanamkan dalam jiwa kita yaitu:
a. Sikap pasif, oportunis melukan harapan kepada Allah bagi
masa depan
b. Sikap positif, optimis, dan penuh harapan kepada Allah
bagi masa depan
c. Sikap cemas, kalut dan mengabaikan harapan kepada Allah
bagi masa depan
d. Sikap apriori terhadap segala keadaan yang akan terajadi bagi
masa depan
e. Sikap proakatif terhadap segala keadaan yang terjadi di masa
depan.
22. Allah telah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk
memilih dan berikhtiar, maka segala perbuatannya adalah:
a. Harus diwujudkan sesuai kesenangan hidup
b. Harus diseleksi menurut prioritas tujuan hidup
c. Harus diperjuangkan untuk terwujud dalam kehidupan
d. Harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
e. Harus diamankan darai keserakahan manusia yang lain
23. Manusia akan dapat mencapai ketenangan hati dengan cara yang
benar yaitu:
a. Menjadikan akidah sebagai landasan untuk mengabdi
b. Menjadikan ibadah sebagai bukti syukur akan nikmat
c. Menjadikan akhlak sebagai jalan menegaskan citra diri
d. Menjadikan watak sebagai petunjuk melakukan keinginan
e. Menjadikan syariat sebagai petunjuk berserah diri
kepada Allah,
24. Segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai aturan dan hukum
yang ditetapkan Allah, Oleh sebab itu sikap yang benar terhadap
sunatullah adalah;
a. Mempelajari, memahami, dan mematuhi ketetapan Allah
b. Mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
c. Mempelajari seperlunya yang diperlukan dalam kehidupan
d. Menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
e. Mematuhi segala ketentuan alam jika diperlukan dalam hidup
25. Husnudz-dzan dapat mendorong manusia beramal untuk mencapai
kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat, dengan cara yaitu:
a. Menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
b. Mematuhi segala ketentuan alam jika diperlukan dalam hidup
c. Mengikuti sunatullah yang berlaku dan ditetapkan Allah
d. Mengabaikan segala sesuatu yang terjadi dialam semesta
e. Mempelajari seperlunya yang diperlukan dalam kehidupan.
172

26. Sikap husnudz-dzan mendatangkan ketenangan jiwa dan


ketentraman hidup, karena meyakini apapun yang terjadi adalah:
a. Atas kehendak manusia yang memiliki kehendak secara
bebas
b. Atas
kehendak
manusia
dalam
mengaplikasikan
kemampuannya
c. Atas kehendak Allah yang memberikan nikmat dan
kebahagiaan
d. Atas kemauan manusia memiliki kemerdekaan untuk
berikhtiyar
e. Atas kehendak orang lain yangmemiliki pengaruh pada nasib
manusia.
27. Untuk melakukan tobat yang sempurna, maka seseorang harus
melaui tahapan tobat yang benar, Berikut ini sebagai tahapan tobat
yang benar kecuali yaitu:
a. Menyadari dan menyesali kesalahan yang sudah diperbuat,
b. Memohon ampun kepada Allah atas segala dosanya,
c. Berjanji tidak akan mengulanginya kesalahannya,
d. Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh
e. Merasa senang atas semua perbuatan yang sudah berlalu.
28. Riya merupakan tingkah laku bathin yang harus diwaspadai. Apabila
perilaku riya dibiarkan begitu saja, maka akan berakibat pada:
a. Ditolaknya permohonan ampunan oleh Allah
b. Ditolaknya amal perbuatan dihadapan Allah
c. Ditolaknya permohonan doa dihadapan Allah
d. Ditolaknya segala amanah dihadapan Allah
e. Ditolaknya semua azam dihadapan Allah
29. Perbuatan riya dikelompokan sebagai syirik kecil yang berbahaya
bagi setiap muslim, adapun hakekat dari perbuatan riya adalah:
a. Melakukan sesuatu karena ingin menarik simpati orang lain
b. Melakukan sesuatu karena ingin menunjukan kemampuan
c. Melakukan sesuatu karena ingin dilihat atau dipuji orang
lain
d. Melakukan sesuatu karena memiliki harapan yang
tersembunyi
e. Melakukan sesuatu karena ingin berbuat baik pada yang lain

173

30. Besuk di akhirat ada orang yang mengaku mempelajari ilmu


pengetahuan, dan membaca Al-Quran, namun mereka
dikelompokan riya, karena:
a. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang yang taat beramal
b. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang yang tekun
mengajar
c. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang yang mau
mendidik
d. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang pandai yang baik
e. Mereka hanya ingin dikenal sebagai orang alim dan
qori.
31. Seorang yang mengaku berderma untuk mencari ridha Allah, padahal
dia ingin disebut dermawan, akibat yang diderita orang tersebut
adalah:
a. Semua amalannya ditolak dan dimasukkan ke neraka
b. Semua amalannya diterima dan dimasukkan ke surga
c. Semua amalannya ditangguhkan proses perhitungannya
d. Semua amalannya dibiarkan mubazir dan tidak dihisab
e. Semua amalannya dibatalkan tetapi mendapat safaat
32. Seorang yang memiliki perasaan senang kalau keistimewaan yang
dimilikinya diketahui oleh orang lain, sebagai pertanda bahwa:
a. Pengabdiannya kepada Allah sudah sungguh-sungguh
b. Pengabdiannya kepada Allah belum cukup memadai
c. Pengabdiannya kepada Allah belum sungguh-sungguh.
d. Pengabdiannya kepada Allah telah memenuhi standart
e. Pengabdiannya kepada Allah menjadi tidak berguna
33. Menurut pendapat dari Imam Ghazali keinginan agar keistimewaan
yang dimiliki seseorang diketahui orang adalah:
a. Menjadi bukti tidak adanya tanggung jawab menghamba
b. Menjadi bukti tidak adanya konsentrasi dalam menghamba
c. Menjadi bukti tidak adanya kepahaman dalam menghamba
d. Menjadi
bukti tidak adanya kejujuran dalam
menghamba
e. Menjadi bukti tidak adanya harapan akan datangnya kiamat
34. Apa akibatnya jika ada seorang yang riya di dalam salat, riya di
dalam berdoa dan riya di dalam melakukan amal kebajikan:
a. Semua amal perbuatan yang sudah dilakukan menjadi
batal
b. Semua amal perbuatan yang sudah dilakukan dapat
dimaafkan
c. Semua amal perbuatan yang belum dilakukan menjadi batal
d. Semua amal perbuatan yang sudah dan belum telah menjadi
batal
e. Semua amal perbuatan menjadi tidak bermanfaat bagi
pelakunya

174

35. Menurut suatu riwayat; Setan itu lebih suka menjerumuskan manusia
ke dalam neraka Jahanam melalui jalan salat dibandingkan
menjerumuskan melalui jalan tidak salat, karena itu yang harus
dilakukan setiap muslim adalah;
a. Harus waspada dengan segala jenis perbutan yang disukai
syetan
b. Harus waspada agar jangan sampai berbuat riya dalam
ibadah
c. Harus waspada dengan segala jenis perbutan yang dibenci
setan
d. Harus waspada dengan segala perbutan yang disukai manusia
e. Harus waspada dengan segala perbutan yang menyenangkan
36. Segala perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran akan
membawa madarat bagi diri pelakunya, karena itu dhalim di
golongkan sebagai:
a. Perbuatan yang membawa dampak perubahan sosial
b. Perbuatan yang menyesatkan namun menyenangkan
c. Perbuatan yang membawa kerugian masa depan
d. Perbuatan yang menyesatkan dan menyengsarakan
e. Perbuatan yang dapat mengacukan masa depan generasi
37. Pada masyarakat modern sering muncul fenomena penyembahan
yang salah. Akibat yang ditimbulkan dari praktek penyembahan
yang salah adalah:
a. Membuat orang akan dapat meraih martabat kemanusiaanya
b. Membuat
orang akan
dapat
menegakan
harkat
kemanusiaanya
c. Membuat orang semakin jauh dari martabat kemanusiaanya
d. Membuat orang akan menjadi tidak menentu masa depannya
e. Membuat orang kehilangan harkat dan martabat
kemanusiaanya.
38. Al-Quran banyak menggunakan kata dhulm untuk menunjuk
perilaku kejahatan atau dosa, sedangkan yang disebut denga
dhalim adalah:
a. Orang yang melakukan perbuatan yang menyenangkan
b. Orang yang melakukan perbuatan rutin keseharian
c. Orang yang melakukan perbuatan kejahatan atau dosa
d. Orang yang melakukan perbuatan baik yang merugikan
e. Orang yang lupa melakukan perbuatan yang dibutuhkan
39. Ketika seorang dhalim bergaul dengan orang lain, maka orang lain
merasa tidak nyaman bersamanya. Jika seorang yang dhalim tidak
menyukai suatu hal, maka yang akasn dilakukan adalah:
a. Bertindak secara wajar sebagaimana orang lain
b. Bertindak sesukanya untuk mermbantu orang lain
c. Bertindak semaunya tanpa mempedulikan orang lain
d. Bertindak dengan penuh tanggung jawab pada orang lain
e. Bertindak dengan senang untuk membantu orang lain

175

40. Sesungguhnya munculnya sikap diskriminasi lebih sering


disebabkan oleh adanya penyimpangan individual yang biasanya
dilakukan oleh:
a. Orang yang memahami norma kehidupan yang berlaku
dimasyarakat
b. Orang yang egois menerima ajaran kehidupan dimasyarakat
c. Orang yang mengabaikan tatacara kehidupan dimasyarakat
d. Orang yang merasa terasing dengan suasana kehidupan
masyarakat
e. Orang yang menolak norma kehidupan yang berlaku di
masyarakat
II. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!
41. Allah swt tidak akan memerintahkan sesuatu yang bertentangan
dengan tuntutan kemuliaan dan keagungan-Nya. Jelaskan bagaimana
sikap yang benar, jika seorang beriman melihat kenyataan yang
bertentangan dengan ketentuan hukum Allah swt. !
42. Bagi Allah swt dosa sebesar apapun tidak dapat menghalangi
ampunan-Nya. Allah swt akan mengampuni semua dosa, jelaskan
syarat dan cara-cara mendapat ampunan dari Allah swt.!
43. Sesungguhnya manfaat dan madarat yang diterima makhluk dalam
menjalani kehidupannya merupakan sifat yang datang silih berganti
dan lazim dialami setiap makhluk hidup.bagaimana cara menerima
manfaat dan cara menghadapi madarat !
44. Secara umum perbuatan dosa di kelompokkan menjadi empat
bagian, Jelaskan dengan contoh dan sertakan dalil naqlinya !
45. Sikap husnudz-dzan akan melahirkan keyakinan bahwa segala
kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia adalah berasal dari
Allah swt. Sedangkan keburukan yang menimpa manusia disebabkan
karena dosa dan kemaksiatannya. Jelaskan kategori kebaikan yang
berasal dari Allah swt., dan terangkan ciri kebutukan yang
disebabkan ulah manusia dan bagaimana cara menanggulanginya !
46. Apabila seorang muslim melakukan kesalahan atau kemaksiatan,
maka wajib dengan segera untuk tobat kepada Allah swt. Jelaskan
dengan dalil dan contohnya, jenis kesalahan atau kemaksiatan yang
wajib dengan segera ditobat!
47. Terangkan bagaimana cara bertobat terhadap dosa yang terkait
dengan hak manusia yang tidak membutuhkan kepada pengganti,
seperti perbuatan mengumpat atau menggunjing. Apa syarat dan
ketentuan yang ditetapkan Allah swt dan Rasul-Nya!
48. Setiap orang yang berputus asa dari rahmat Allah swt, berarti dia
telah melakukan dosa besar yang mendekati batas kekufuran.
Jelaskan bagaimana seharusnya sikap seorang mukmin dalam
menghadapi keadaan buruk !
176

49. Terangkan dengan contoh, akibat buruk yang ditimbulkan dari sikap
diskriminasi yang dilakukan seseorang dan terangkan dengan contoh
hikmah meninggalkan sikap diskriminasi !
50. Diskripsikan pengalamanmu dalam kaitannya dengan sikap
diskriminasi, baik dalam kaitannya dengan pengalamanmu menjadi
korban dari sikap diskriminasi yang dilakukan seorang ataupun
pengalamanmu sendiri yang pernah melakukan sikap diskriminasi
pada seorang !

177

DAFTAR PUSTAKA
Aba Firdaus al Halwahi, Membangun Akhlaq Mulia dalam Bingkai alQuran dan as-Sunnah Seri Rujukan Dakwah Para Dai, AlManar, Yogyakarta, 2003.
Abd Al Baqi, M. Fuad, Al Mujam Al Mufahrasy, Li Al Fazhi Al
Quran, Cairo : Maktabah Al Bayan, 1990.
Abdurahim, Muhammad Imadudin, Kuliah Tauhid, Jakarta, Jakarta :
Cv Kuning Mas 1990.
Abul Hasan, A.A. H. Al-Hasani, An-Nadwi, Empat Sendi Agama Islam,
Jakarta : Reneka Cipta, 1992.
Ahmad Abu Al-Fath, Al-Muhtarat Al Fathiyah Fi Tarikh Al Tasri Wa
Ushul Al-Fiqh, Al Nahdlah, Mesir, Cet Iii, 1340 H / 1922.
Akhmad Shalaby, Perbandingan Agma, Agama Islam, Alih Bahasa,
Prof. H.M. Arifin, M.Ed. Rineka Cipta, Jakarta, 1990.
Al Basyuni, Syekh Ahmad, Syarah Hadits : Qabasat Min Al-Sunnah AlNabawiyyah, Bandung : Trigenda Karya, 1994.
Al Quran dan Terjemahnya, Proyek Peningkatan Pelayanan Kehidupan
Beragama Pusat Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji ,
Jakarta, 2004.
Amari Maruf, Aqidah Akhlak Kelas. X,XI, Semarang, CV. Gani & Son,
2004
Dr. Arrafqi, 99 Cinta Allah yang Terlupakan, Progresif Books,
Yogyakarta, 2007.
Dr. Abdullah Bin Umar Ad-Dumaiji, Rahasia Tawakal & Sebab Akibat,
Pustaka Azzam, Jakarta, 2000.
DR. Aidh Al-Qarni, La Tahzan Jangan Bersedih, Qisthi Press, Jakarta,
2004.
Dr. Ali Abdul Halim Mahmud, Tarbiyah Khuluqiyah Pembinaan Diri
Menurut Konsep Nabawi, Media Insani Press, Solo, 2003.
DR. Muhammad bin Hasan bin Aqil Musa, Membangun Keteguhan
Seorang Mukmin, Robbani Press, Jakarta, 2004.
DR. Shalih bin Fauzaan Ali Fauzaan, Syaikh Muhammad Jamiel Zainu,
Heboh Tasawuf, Penerjemah : Khalid Syamhudi Lc, Abu Umar
Basyir Al-Maidani, Pustaka Daarul Iman, Sukoharjo-Jawa Tengah,
2003.
dr.Syafari Soma, DSJ, Hajaruddin, S.Ag, Menanggulangi Remaja
Kriminal Islam Sebagai Alternatif, Nuansa, Bandung, 2000.

178

Husain Mazhahiri, Membentuk Pribadi Menguatkan Rohani Bimbingan


Islam Dalam Memunculkan Sifat Terpuji dan Mengikis Sifat
Tercela, Lentera Basritama, Jakarta, 2001.
Laleh Bakhtiar, Meneladani Akhlak Allah Melalui Al-AsmaAl- Husna,
Mizan, Bandung, 2002.
M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Quran,
Mizan, Bandung, 2003.
Prof.Abdul Rahman H.Habanakah, Metode Merusak Akhlak dari Barat,
Gema Insani Press, Jakarta, 1990.
Prof.Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar,M.A.,Al Quran Membangun
Tradisi Kesalehan Hakiki, Editor Drs. H.Abdul Halim,
M.A.,Ciputat Press, Jakarta, 2004.

179

Você também pode gostar