Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
segala sepi
aku memang kerbau dungu
gampang sekali merindu
hah padahal sejuta mungkin
kamu tidak memikirkan aku
kenapa Tuhan tidak halangi kamu
tapi halangi aku?
jumat suci
tiga belas agustus
sungguh nahas aku
beruntungnya kamu
mengapa hubungan kita singkat
seperti mimpi?
padahal Dia kuasa mengabadikan hubungan kita
di dunia sampai ke sisi-Nya
ya doa tinggal doa
kenginanku cuma debu
tapi keinginanmu berlian
Ya Tuhan Maha Memaksa
kenapa tiada memaksa dia agar tidak jauh dariku
biar selalu disampingku
aku memang kerbau pembajak
nasib sial sejak zaman azali
doa cuma doa
terhalang pula oleh dosa
orang tiada menolong
di mana para jin dan malaikat?
kenapa Tuhan biarkan aku sendiri
memandang batin celaka
dan memberiku kawan seribu galau
kenapa Tuhan tidak gembirakan aku
yang selalu berharap?
ya kenapa?
apa Tuhan akan menjawabku
dengan cepat ???
Tuhanku Bijaksana
menciptakan untukku derita
tapi kenapa?
adakah hak untukku bertanya?
YANG CINTA YANG BERSAJAK
cintamu kutempatkan senantiasa
disepenuh jiwa ketika datangnya
namun bila digenggam gelora rasa
linglunglah pikiran
dan kalbuku asyik terfana
TENGGELAM
ketika tenggelam dalam cintamu
kesedihanmu adalah kesedihanku
lukamu menjadi lukaku
ruhmu merasuki ruhku
AKU GELANDANGAN
karena cinta aku jadi gelandangan
yang bertualang dari hampa ke kesepian
dari malam gelap ke dalam kelam
karena cinta aku segala luka tiada duka
tak ada namanya derita
aku lepas dari waktu keluar dari ruang
aku gelandangan
DOA
tulikanlah, bisukanlah, kemudian butakanlah musuh kami
dan sekali lagi bisukanlah mereka itu
demi Asma Alloh Yang mencabut nyawa
SAYANG 18 AGUSTUS
ada yang menangis
karena sayang
ada yang bisu
karena sayang
ada yang bicara
karena sayang
ada yang terharu
karena sayang
ada yang berpikir
karena sayang
ada yang bekerja
karena sayang
ada yang gembira
karena sayang
JADI KORBAN
nenk bagaimana apa kita mesti diam saja
sedang negeri kita dijajah dengan berbagai cara
ekonomi kita makin buruk
demi kepentingan negara lain
rakyat kecil dikorbankan
demi meningkat martact negeri
rakyat kecil dikorbankan
kita menghutang bukan untuk kesejahteraan rakyat
tapi untuk sebagian saja yang kaya dan gengsi negri
ORANG URAKAN
orang-orang urakan
orang-orang yang berdiri dalam harapan
kecintaan negeri perjuangan jati diri
orang urakan dengan baju rombeng
adalah orang di luar adat kebiasaan
mari kita tempatkan keadilan bagi mereka
karena mereka kita mulia
wajah-wajah yang kumal
badan-badan kotor
rambut berantakan
tanda keadaan
gigi mereka menghijau
bagai rumputan
mata mereka belekan
tanpa angan-angan
adalah wujud kebijaksanaan hidup
mereka berontak tanpa nama
pahlawan tanpa tanda jasa
bila penjajah datang
mereka orang yang pertama berjuang
PENYERAHAN
aku serahkan diriku kepada Tuhanku
adalah kemiskinan
kepapan, dan penderitaan
musuh bagi mimpi
ENAMBELAS TAHUN
kapankah kau kembali
seiring waktu aku menanti
detik ke detik berbisik
kejujuranku akanmu
menghanyutkan ruhku
kini aku menjadi angin
yang mengembara ke hutan-hutan
setiap kali menemukan kata
bayangmu selalu ada
menaklukan khayalku
kerinduanku leburkan alam nyata
aku bagai tembaga
tak ada cerita kecuali namamu kuucapkan
tak ada karya kecuali sikapmu kulukiskan
entah berapa lama lagi
hari semakin sepi
langkah menginjak hampa
sementara rambutku bertambah putih
badanku lunglai tertatih-tatih
enambelas tahun menanti
kuhadapi derita pengkhianatanmu
aku menjadi mayat hidup
tapi jantungku masih berdegup
(malam adalah hari berkabung bagi lelaki yang ditinggal mimpi)
LELAKI PETUALANG
Cinta telah meresap kedalam hatinya seperti air ke batu-batu
Lelaki petualang adalah misteri hutan di bawah bulan
dadanya rumpun ilalang
di urat-uratnya mengalir sungai-sungai berkilauan
Wahai perempuan yang datang sembunyikan rasamu dihadapnya
karena bagai angin ia menerkam lautan
tak ada pertemuan dan perpisahan tergoreskan
MENANTI ISTRI
kepada melati
ada mimpi
ada sepi
ada kangen tak sanggup kutahan
ada kopi
ada roko
ada bayang di bawah lampu neon
karpet terbentang...
kursi menganga
pikir
gelap
gelas
piring
kemarau
dingin
kelaparan
keluh
dinding
kalender
angka
huruf
kata
kalimat
jari
tangan
hampa
kamu
kamu
istri
di mana?
ke mana?
kembali
kembalilah...
LELAKI BERKOMPRANG
telah kulalui pengembaraan yang penuh bencana
amuk pasir dalam angin membadai
tanpa tahu pijakan aku berjalan
jauh tiada barat, timur, utara ataupun selatan
hari, pasaran, minggu, bulan
aku hindari getaran mimpi
ular dan anjing berbaris
dengan lidah terjulur
tapi semangatku pantang mundur
sedikitpun langkah tak kuulur
karena aku lelaki berkomprang
telanjang dunia tanpa wanita
PERMINTAAN MAAF
kepada melati nurryapuri
dengan penuh permintaan maaf aku nyatakan :
rinduku belum juga padam
darah bergolak dan jantung berdetak
gairah sepi mengancam angan yang merdeka
membunuh malam memenggal siang
di hari kemerdekaan ini
aku bagai kembang layu
karena cinta terkenang
datang bagai penjajah
betapa lemah lelaki pada fitrahnya
tidak gagah melawan dirinya
di hari kemerdekaan
aku tidak merdeka
karena terlibat cinta
kamulah melati
ruh yang menyinari sukmaku
dalam kehidupan fana
yang bukan tawar-menawar
melatiku inilah aku
gelandangan tak ada kawan
tak ada lawan
kamu datang padaku
sedang aku dalam doa
kamu masih cantik seperti dulu
bagai bidadari impianku
sembilan belas agustus pagi hari
keadaan negara penuh misteri
rakyat jelata selalu dikibuli
para pegawai gajihnya dikebiri
ada janda-janda ditinggal mati
ada ibu membuang bayi
ada ayah sibuk dengan judi
berita di tv tak pernah ada juntrungnya
politik tidak jelas taktiknya
ekonomi gelap
bunga bangsa gelap
kenapa orang desa mesti jadi budak di jakarta
tidak mengolah alamnya?
kenapa kita mencari kerja di kantor-kantor asing
tidak memberdayakan potensi yang ada?
apa kita hidup hanya untuk bekerja
saling unggul kekayaan dan perhiasan?
apa lelaki hidup sekedar jadi kerbau pembajak
atau sapi perahan ?
apa wanita cuma tergantung materi saja?
akibatnya
ketidakpedulian antar manusia terjadi
anak tak kenal ibu
istri khianati suami
ayah sibuk dengan uang
lupa pendidikan moral
suami senang marah-marah
hidup menjadi jenuh
karena bukan kekayaan hati yang ditanamkan
tapi kemewahan materi
hidup menjadi bosan
karena tiada prinsip kesederhanaan
orang-orang miskin berlimpah
anak jalanan berlimpah
pengemis berlimpah
gelandangan berlimpah
sampah melimpah
gelisah melimpah
beban hidup melimpah
perzinahan melimpah
kepalsuan melimpah
tangis di mana-mana
dusta di mana-mana
keraguan di mana-mana
inilah hari beratku
musim panas yang ganas
adalah ujian bagi api dan tanah
aku butuh kepadamu
aku cari kamu di tanganku,
di belatiku di ketelanjangan tubuhku
tak ada
yang ada cuma kata-katamu
dan senyummu manis
yang selalu ku kenang
ya aku suka kamu
tapi sulit kukatakan
kamu langit perbawa
aku debu kembara
tapi aku cinta kamu
ah kenapa kamu ingin jauh dariku
pergi tinggalkan aku
padahal kamu api dalam hidupku
semangat juang perjuanganku
pintu neraka sekaligus surgaku
aku sayang kamu
karena kamu keajaibanku
kekuasaan Tuhan
yang tak terjangkau pikiran
ya nenk ketika berdiri di hadapanku
sungguh aku melihat kehendak Tuhanku
lingkaran takdir yang mengeliling kita
ada pertemuan ada perpisahan
duka hari demi hari
luka biru yang tak tentu
derita dalam mengenangmu
celaka kerinduanku padamu
kamu tidak mengerti
ya kamu teteskan air mata
aku teteskan darah di jiwa
karena habis di makan waktu
tak pernah kau tahu
gelora gaib kini
sampailah segala rahasia
ke dalam kalbuku terdalam
aku hanya berharap kepada Tuhan
suatu saat kita bersama lagi
inilah suratku
dari simpatisanmu
seorang gelandangan
X
setelah matahari muncul
aku linglung mesti meluncur