Você está na página 1de 3

Anatomi fisiologi multiple sclorosis

Saraf merupakan struktur penting dalam tubuh manusia, dimana saraf berfungsi
untuk menghantarkan impuls atau rangsangan ke otak. Adapun macam-macam
fungsi saraf adalah dalam bentuk sensorik yaitu sebagai penerima atau menerima,
kemudian dalam bentuk integriasi sebagai yang memproses dan dalam bentuk
motorik yang menggerakkan atau melakukan tindakan yang dilakukan. Setiap
bagian saraf dalam tubuh manusia mempunyai fungsi masing-masing, adapun
saraf tersusun atas dendrit, akson dan badan sel. Dimana Dendrit adalah bagian
neuron yang menerima atau input, biasanya pendek dan bercabang, badan sel
mempunyai nukleus yang dikelilingi oleh protoplasma dan dilapisi oleh membran
sel dan Akson adalah bagian neuron yang menyebarkan impuls saraf menuju
saraf lainnya atau menuju serat otot atau sel kelenjar, akson diselubungi atau di
bungkus oleh selubung myelin yang dihasilkan oleh Dua jenis neuroglia yaitu
Schwann cells (dalam PNS) dan oligodendrocytes (dalam CNS) dan jumlah
myelin Jumlah meningkat sejak lahir sampai dewasa dan keberadaannya
meningkatkan kecepatan konduksi impuls saraf, itu sebabnya respon bayi dan
dewasa berbeda kecepatan maupun koordinasinya. System persarafan dibagi atas
dua yaitu system saraf pusat dan system saraf ferifer dimana dalam system saraf
pusat mencakup 12 saraf kranial dan 31 pasang spinal cord sedangkan system
saraf perifer terdiri atas tiga system yaitu system saraf somatic yang menckup
skeletal (voluntary), Sistem saraf otonom (SSO) merupakan sistem saraf
campuran. Serabut-serabut aferennya membawa input dari organ-organ visera
(mengatur denyut jantung, diameter pembuluh darah,pernapasan,pencernaan
makanan, rasa lapar,mual,pembuangan dan sebagainya). SSO mempersarafi otot
polos,otot jantung ,dan kelenjar-kelenjar visera. SSO terutama mengatur fungsi
visera dan interaksinya dengan lingkungan internal. Saraf otonom terbagi atas
dua sistem saraf yaitu sistem saraf otonom simpatis(SSOS) yang merupakan
bagian simpatis meninggalkan sistem saraf pusat dari daerah toraks dan
lumbal(torakolumbal) medula finalis. Mediator stimulus simpatis adalah
nerepinefrin. Dan yang kesua adalah Sistem saraf otonom parasimpati(SSOP)
atau (involuntary) bagian parasimpatis keluar dari otak (melalui komponen-

komponen saraf krakal) dan bagian sakral medula finalis (kraniosakral). Mediator
impuls parasimpatis adalah asetilkolin. Dan saraf enterik (involuntary) mencakup
saluran cerna.

Gambar saraf
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

gambar 2 dan 3 menggambarkan perubahan selubung saraf (selubung myelin)


yang terlihat pada multiple sklerosis dimana selubung myelin mengalamin
peluuruhan sehingga mengakibatkan transmisi saraf menjadi tidak menentu.
(Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Keperawatan Medika Bedah (8th ed., Vol.
3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran)

Você também pode gostar