Você está na página 1de 9

*Anak Shaleh, Jalan Surga Orangtua

.







.





.



.

.




Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd
!berbahagia yang muslimin Kaum
kepada Azza wa Jalla Allah kasih-sayang luasnya betapa saksi menjadi kembali kita ini, Hari
ampunanNya dan rahmat besarnya betapa merasakan kembali kita ini, hari Pagi semua. kita
semua. kita untuk
kita hampir perintahNya demi Perintah hari. sepanjang nyaris kerjakan kita dosa demi Dosa
pernah tidak itu Pengasih Maha yang Azza wa Jalla Allah lihatlah, Tapi saat. setiap abaikan
kembali dan bertaubat untuk kita kepada kesempatan demi kesempatan memberikan bosan
pintu menutup pernah tidak itu Penyayang Maha yang Azza wa Jalla Allah padaNya.
luas. yang ampunanNya
Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad
!berbahagia yang muslimin Kaum
oleh diabadikan yang mulia keluarga sebuah tentang kisah adalah Adha Idul Raya Hari
alaihissalam. Ibrahim keluarga kisah Itulah manusia. peradaban untuk Azza wa Jalla Allah
kepada menunjukkan ingin Taala Allah itu, alaihissalam Ibrahim keluarga kisah Melalui
besar. yang peradaban sebuah membangun dalam keluarga posisi pentingnya betapa kita
akhirat. di juga namun dunia, di hanya tidak sejahtera, dan bahagia yang masyarakat Sebuah

Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagia dan sejahtera jika masyarakat itu gagal
dalam membangun keluarga-keluarga kecil yang ada di dalamnya.
Dan jika kita berbicara tentang keluarga, maka itu artinya kita juga akan berbicara tentang
salah satu unsur terpenting keluarga yang bernama: Anak. Dalam kisah keluarga
Ibrahim alaihissalam, sang anak itu diperankan oleh sosok Ismail alaihissalam.
Inilah sosok anak teladan sepanjang zaman yang kemudian diangkat menjadi seorang nabi
oleh Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang luar biasanya adalah melalui keturunan
Ismail alaihissalam inilah kemudian lahir sosok nabi dan rasul paling mulia sepanjang
sejarah manusia bahkan alam semesta, yaitu: Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam!
Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd
Kaum muslimin rahimakumullah!
Saya kira hampir semua dari kita mengikuti bagaimana anak-anak remaja kita yang
bergabung dalam geng-geng motor mulai berani melakukan tindakan-tindakan anarkis yang
tidak pernah diduga sebelumnya.
Kita semua juga nyaris menyaksikan setiap hari di sudut-sudut jalan raya, bagaimana anakanak kita dieksploitasi dan diperalat menjadi anak jalanan, mengemis dan meminta-minta
sambil mengisap lem dari balik bajunya yang lusuh dan kotor.
Saya kira kita juga tahu hasil-hasil survey mutakhir yang menunjukkan bagaimana jumlah
ABG yang hamil di luar nikah terus meningkat dalam jumlah yang sangat memprihatinkan.
Dan itu semua barulah segelintir masalah dan problem anak-anak kita di masa
kini Wallahul mustaan.
Allahu akbar Allahu akbar La ilaha illaLlah Allahu akbar walillahilhamd
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Harus kita akui dengan jujur bahwa salah satu penyebab utama terjadinya ini semua adalah
orangtua itu sendiri. Tidak sedikit Orangtua yang terjebak dalam dua sikap ekstrem yang
saling bertolak belakang: sikap yang memanjakan terlalu berlebihan dan sikap pengabaian
yang menelantarkan anak-anak.
Ada orangtua yang menganggap bahwa kasih sayang kepada anak harus ditunjukkan dengan
pemberian dan pemenuhan segala keinginannya. Bahkan ada juga orangtua yang
memanjakan anak dengan segala fasilitas untuk mengangkat gengsinya sendiri sebagai
orangtua!

Pada sisi yang lain, tidak sedikit orangtua yang tidak peduli dengan anak-anaknya. Atau
menunjukkan kepedulian dengan melakukan kekerasan demi kekerasan kepada anak.
Karena itu, di hari yang penuh berkah ini, marilah kita berhenti sejenak, membuka hati untuk
sejenak belajar dari ayahanda para nabi dan rasul, Nabiyullah Ibrahim alaihissalam. Belajar
tentang betapa pentingnya nilai keluarga kita, tentang betapa pentingnya nilai seorang anak
bagi orangtuanya di dunia dan akhirat.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar, Allahu akbar
walillahil hamd
Para ayah dan bunda yang dimuliakan Allah!
Pelajaran pertama dari kisah Ibrahim alaihissalam adalah bahwa untuk mendapatkan anak
yang shaleh, maka orangtua terlebih dahulu berusaha menjadi orang yang shaleh. Karena siap
menjadi orangtua artinya siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan sekedar memberi
makan dan mencukupi kebutuhan anak.
Keberhasilan Ibrahim alaihissalam mendapatkan karunia anak shaleh seperti
Ismail alaihissalamadalah karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya
menjadi seorang hamba yang shaleh. Allah Azza wa Jalla menegaskan:


Sungguh telah ada untuk kalian teladan yang baik dalam diri Ibrahim dan orang-orang
yang bersamanya. (al-Mumtahanah: 4)
Pujian Allah Azza wa Jalla untuk Ibrahim alaihissalam ini tentu saja didapatkannya setelah
ia berusaha dan berusaha menjadi sosok pribadi yang dicintai oleh Allah Azza wa Jalla.
Pertanyaannya sekarang untuk kita semua adalah: siapakah di antara kita yang sejak awal
menjadi orangtua sudah berusaha untuk belajar dan berusaha menjadi orangtua yang shaleh?
Apakah kesibukan kita menshalehkan pribadi kita sudah menyamai kesibukan kita mengurus
rezki dan urusan dunia lainnya?
Prof. DR. Abdul Karim Bakkar, seorang pakar pembinaan anak dan keluarga menegaskan:
Tarbiyah dan pembinaan keluarga yang kita capai itu adalah gambaran tentang bagaimana
pembinaan pribadi kita sendiri!
Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar, Allahu akbar walillahilhamd
Maasyiral muslimin rahimahukumullah!
Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim alaihissalam adalah jika ingin memiliki anak yang
shaleh, maka bersungguh-sungguhlah meminta dan mencita-citakannya dari Allah Azza wa

Jalla. Allah Taalamengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim alaihissalam tentang itu di dalam alQuran:


Tuhanku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh. (alShaffat: 100)



Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat, juga dari keturunanku. Ya
Tuhan kami, kabulkanlah doaku. (Ibrahim: 40)
Kaum muslimin yang berbahagia!
Mungkin banyak di antara kita yang sekedar mau memiliki anak yang shaleh. Tapi siapa di
antara kita yang sungguh-sungguh berdoa memintanya kepada Allah dengan kelopak mata
yang berderai air mata? Siapa di antara kita yang secara konsisten menyelipkan doa-doa
terbaiknya untuk keluarga dan anak-anaknya?
Allahu akbar, Allahu akbar La ilaha illaLlahu Allahu akbar wa lillahilhamd
Jika kita memang sungguh-sungguh bercita-cita mendapatkan anak shaleh, maka kita harus
berpikir dan berusaha sungguh-sungguh pula mencari jalannya, sama bahkan lebih dari saat
kita bercita-cita ingin mempunyai penghasilan yang besar, rumah tinggal impian dan
kendaraan idaman kita. Berikut ini beberapa hal yang sungguh-sungguh harus kita jalankan
untuk mewujudkan impian anak shaleh tersebut:
Pertama, konsisten mencari rezki yang halal untuk keluarga:
Dalam pandangan Islam, apa yang dikonsumsi oleh tubuh manusia akan berpengaruh
terhadap perilakunya. Karena itu, Islam mewajibkan kepada setiap orangtua untuk
memberikan hanya makanan halal yang diperoleh melalui harta yang halal kepada anak-anak
mereka. Bahkan nafkah yang halal untuk keluarga akan dinilai sebagai sedekah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda:


Sesungguhnya seorang muslim itu jika ia memberi nafkah kepada keluarganya, maka itu
akan menjadi sedekah untuknya. (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh al-Albani)
Usaha memberikan nafkah yang halal tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
Dan untuk itu, kita harus selalu mengingat peringatan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam tentang tantangan tersebut. Beliau bersabda:




Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak lagi peduli apa yang ia
kumpulkan; apakah dari yang halal atau dari yang haram? (HR. al-Bukhari)
Apakah kita termasuk yang disebutkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits
ini? Orang yang tidak peduli dari mana mengais dan membawa pulang nafkah untuk
keluarga; apakah itu dari hasil suap, korupsi dan manipulasi seperti yang sekarang ini sedang
menjadi trend sebagian pejabat di negeri ini?! Semoga saja tidak, karena nafkah yang tidak
halal yang tumbuh menjadi daging dalam tubuh. Dan Rasulullah telah berpesan:


Tidak akan masuk surga daging tumbuh dari harta haram, karena neraka lebih pantas
untuknya.(HR. al-Tirmidzi dengan sanad yang shahih)
Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Yang kedua, memberikan kasih sayang kepada anak tapi tidak memanjakannya:
Pada hari ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang nyaris tak terbendung, kita sudah
tidak aneh lagi melihat anak-anak yang dibekali oleh para orangtua dengan peralatanperalatan komunikasi yang bisa apa saja, termasuk mengakses tayangan-tayangan pornografi.
Di samping dampak lain seperti kecanduan game dan semacamnya yang semakin
merenggangkan hubungan komunikasi antara anak dan orangtua. Ini adalah satu contoh kasus
di mana mungkin saja kita menganggap itu sebagai bukti kasih sayang kita kepada mereka.
Namun marilah memikirkan dengan jernih bahwa bukti cinta dan sayang kita yang
sesungguhnya kepada mereka adalah dengan berusaha menyelamatkan mereka dari api
neraka. Allah Taalaberfirman:


Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri dan keluarga kalian dari api nerakan yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu (al-Tahrim: 6)
Apakah Anda rela membiarkan anak-anak Anda terpanggang di dalam kobaran api neraka?
Apakah kita rela membiarkan anak-anak yang kita sayangi itu menjadi bahan bakar neraka
Allah?Naudzu billah min dzalik.
Kaum muslimin rahimakumullah!

Para ayah dan bunda yang berbahagia!


Selanjutnya yang ketiga adalah terus belajar dan belajar menjadi orangtua yang shaleh
dan cakap:
Apakah kita sudah mengetahui semua panduan dan petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam dalam mendidik anak?
Apakah kita sudah memahami bagaimana menghadapi karakter anak kita yang berbeda-beda
itu?
Kita tidak dilarang mempelajari konsep pendidikan anak dari siapa saja, tapi selalu ingat
bahwa konsep pendidikan dan pembinaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah
yang terbaik dan yang wajib untuk kita jalankan. Tentu saja kita tidak lupa untuk meneladani
jejak para sahabat Nabi dan Ahlul bait beliau secara benar, dan tidak berlebih-lebihan.
Cobalah kita renungkan betapa banyaknya hal yang harus kita pelajari sebagai orangtua.
Karenanya sesibuk apapun urusan dunia kita, kita harus menyediakan waktu untuk belajar
menjadi orangtua yang shaleh dan cakap. Itulah harga yang harus kita bayar untuk
menyelamatkan keluarga kita dari kobaran api neraka yang membara.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd
Kaum muslimin yang berbahagia!
Mengapa kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak shaleh di dalam rumah
tangga kita? Menjawab pertanyaan itu, marilah merenungkan sabda Nabi shallallahu alaihi
wa sallam ini:


:



Apabila seorang insan meninggal dunia, akan terputuslah seluruh amalnya kecuali dari 3
hal: dari sedekah jariyah, atau dari ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang berdoa
untuknya.(HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Albani)
Melalui hadits ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa anak yang
shaleh adalah investasi yang tak ternilai harganya. Anak yang shaleh adalah pelita yang tak
padam meski kita telah terkubur dalam liang lahat. Anak yang shaleh adalah sumber pahala
yang tak putus meski tubuh kita telah hancur berkalang tanah.
Sebaliknya, anak-anak yang tidak shaleh kelak akan menjadi sumber bencana bagi kehidupan
kita para orangtua di akhirat, wal iyadzu biLlah.
Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd

Kaum muslimin yang berbahagia!


Namun jika kita merasa gagal setelah mengerahkan upaya sungguh-sungguh untuk
menghadirkan sosok anak shaleh dalam rumah kita, janganlah kita berputus asa kepada
Allah Azza wa Jalla. Dalam kondisi putus asa seperti itu, kita harus belajar dari kesabaran
dan keteguhan Nabi Nuhalaihissalam yang terus mengajak anaknya ikut bersamanya, meski
kemudian anaknya memilih untuk durhaka kepada Allah Taala hingga akhir hayatnya.
Kesabaran juga hal paling mendasar yang harus kita miliki dalam mengarungi bahtera rumah
tangga. Maraknya kasus perceraian adalah bukti bahwa banyak orangtua yang egois
memikirkan dirinya sendiri dan lupa bahwa anak-anak sangat membutuhkan sebuah keluarga
yang utuh. Karenanya, bersabarlah karena Allah selalu bersama dengan orang-orang yang
sabar.
Selanjutnya kepada para pemilik dan pelaku media, ingatlah bahwa media-media yang Anda
miliki dan kelola telah terbukti sebagai alat paling efektif menyampaikan kebaikan dan
keburukan. Ingatlah, jika Anda mencari nafkah dengan cara menyebarkan nilai-nilai kebatilan
melalui media, maka itu akan menjadi nafkah haram untuk diri dan keluarga Anda.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Sebelum mengakhiri khutbah ini, marilah sejenak kita menyimak panduan singkat
menunaikan ibadah kurban kita hari ini hingga 3 hari ke depan.
Hewan yang dapat dikurbankan adalah domba yang genap berusia 6 bulan, kambing yang
genap setahun, sapi yang genap 2 tahun. Syaratnya, hewan kurban tidak boleh memiliki cacat
atau penyakit yang bisa berpengaruh pada dagingnya, jumlah maupun rasanya, misalnya:
kepicakan pada mata, kepincangan pada kaki dan penyakit pada kulit, kuku atau mulut.
Seekor domba atau kambing hanya mencukupi untuk kurban satu orang saja, sedangkan
seekor sapi boleh berserikat untuk tujuh orang, kecuali berserikat pahala maka boleh pada
semua jenis tanpa batas. Sebaiknya pemilik kurban yang menyembelih sendiri hewan
kurbannya, tetapi bisa diwakilkan kepada penjagal, dengan syarat seorang muslim yang
menjaga shalatnya, mengetahui hukum-hukum menyembelih dan upahnya tidak diambilkan
dari salah satu bagian hewan kurban itu sendiri, kulit atau daging, meskipun dia juga bisa
mendapat bagian dari hewan kurban sebagai sedekah atau hadiah.
Waktu penyembelihan hewan kurban adalah seusai pelaksanaan shalat Idul Adha hingga tiga
hari tasyriq setelahnya. Pembagian hewan kurban yang telah disembelih dapat dibagi tiga
bagian, sepertiga buat pemiliknya, sepertiga buat hadiah dan sepertiga buat sedekah kepada
fakir miskin. Pahala yang kita peroleh sangat bergantung pada keikhlasan niat kita dalam
menunaikan ibadah kurban ini.
Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd

Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk
menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga
doa-doa itu terhantarkan ke sisi Allah Taala bersama dengan ibadah kurban yang kita
tunaikan hari ini.







Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang menciptakan kami, Engkaulah satu-satuNya yang berhak
untuk kami sembahHari ini kami datang mengetuk pintu ampunanMu. Hari ini kami hadir
bersimpuh dengan peluh-peluh dosa yang melekat di tubuh kami yang lemah ini. Ya Allah,
betapa kami sering lupa bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat, hingga kami pun jatuh
dan jatuh lagi dalam kedurhakaan terhadap perintahMu. Ya Allah, ampunilah kami,
ampunilah kami, ampunilah kami. Ya Allah, jika Engkau menutup pintu ampunanMu yang
agung, kepada siapa lagi kami harus mencari ampunan
Ya Allah, ya Rabbana, dari bumi khatulistiwa ini, perkenankan doa kami untuk saudarasaudara muslim kami yang terjajah dan tertindas di berbagai belahan bumiMu. Ya Rabbana,
berikan keteguhan dan kesabaran kepada saudara-saudara kami di Syiria, Mesir, Palestina,
Irak, Myanmar dan di manapun mereka yang tertindas Kerahkan bala tentaraMu di alam
semesta ini untuk meluluhlantakkan para penindas mereka sehancur-hancurnya
Lindungilah kehormatan mereka Jadikan mereka yang gugur sebagai syuhada yang selalu
hidup di sisiMu Segerakan pertolonganMu untuk mereka, Ya Rabbal alamin
Ya Allah, ya Rabbana, di sisa-sisa hidup kami ini, berikanlah kekuatan kepada kami untuk
selalu berbakti dan menjadi anak yang shaleh untuk ayah-bunda kami. Jika mereka masih
hidup, izinkanlah kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik-baiknya di
sisa-sisa usia mereka Jika ayah-bunda kami telah tiada, maka izinkanlah kami untuk
menjadi sisa-sisa kebaikan mereka yang terus-menerus menjadi ladang kebaikan penerang
alam kubur mereka Ya Allah, ampuni, ampuni, ampuni durhaka kami kepada ayah-bunda
kami
Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orangtua yang
terbaik untuk putra-putri kami Hanya Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan
kekuatan untuk mendidik mereka dengan sebaik-baiknya Ya Allah, jadikan anak-anak kami

sebagai penyejuk hati kami, yang selalu mendoakan kami saat kami sendiri dalam kegelapan
alam kubur Ya Allah, karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Quran dan
Sunnah NabiMu
Ya Allah, selamatkan negeri ini dari pemimpin-pemimpin yang zhalim Selamatkan negeri
ini dari kerakusan para koruptor yang tidak bertanggung jawab Karuniakan untuk kami
para pemimpin yang adil dan mencintai SyariatMu Izinkan kami untuk menikmati
indahnya negeri ini di bawah naungan SyariatMu yang Maha Adil
Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan
kami, kamilah hamba-Mu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha
Mendengar, Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi
yang diharap.

Você também pode gostar