Você está na página 1de 3

Analisis tapak

1. Iklim :
a. Tanggapan desain
b. Penerapan barier system sebagai alternatifuntuk mengurangi volume
udara panas yang masuk
c. Memperhitungkan jarak plafon atau langit-langit ke lantai(sebagai
ruang perpukaran udara)
d. Penngunaan elemen air sebagai peredam panas.
e. Alternatif desain terhadap air buangan dari hujan
f. Analisis kemiringan atap terhadap dimesi dan jumlah talang
2. Matahari :
a. Memperhatikan perletakan bukaan/ ventilasi
b. Solusi pemilihan material yang mudah menyerap panas
c. Penggunaan warna- warna yang memantulkan cahaya (warna terang)
d. Solusi pengaturan ruang yang tidak terhubung langsung dengan sinar
matahari sore
e. Penempatan jarak antar bangunan yang memungkinkan sinar matahari
dapat masuk ke segala arah.
f. Penggunaan material atap dengan insulasi tinggi
g. Penggunaan double wall pada sisi bangunan yang terkena matahari
langsung
h.
3. Angin:
a. Orientasi bangunan yang memperhitungkan aliran datangnya
angin/udara
b. Penggunaan pintu dan jendela yang besar untuk menjalankan ventilasi
silang
c. Perencanaan jarak antar bangunan yang dapat mengalirkan udara
alami
d. Meminimalkan sekat-sekat dalam ruang sehingga udara dapat masuk
e. Penggunaan sistem massa banyak,sebagai pemecah angin
4. Utilitas
a. Air bersih
Sumber air yang digunakan di kawasan adalah sumur gali dan PDAM
b. Air kotor
Parit di sekitar tapak menjadi jalur utama pembuangan
Solusi: melakukan pengolahan terhadap air buangan
c. Sampah
Tidak tersedia lokasi TPS
Solusi : penyediaan lokasi TPS

Pemanfaatan kembali air hujan untuk diolah sebagai air untuk


aktivitas pengolahan
bangunan, seperti air kolam, a
ir untuk menyiram tanaman dan air untuk mencuci
Penempatan beberapa hydrant pada beberapa lokasi, penggunaan
hydrant yang
berfariasi dengan bentuk yang bermacam

macam serta pengg


unaan penutup
hydrant yang aman untuk anak
Anak
5. Persyaratan tapak
6. View
7. Kebisingan
Sebelah barat : intensitas kebisingan tinggi
Solusi :
1. penempatan area privat yang jauh dari sumber kebisingan
2. menciptakan secondary wall pada didnding luar bangunan untuk
meredam suara dari arah barat.
3.
8. Aksesibilitas dan sirkulasi
a. Membedakan antara sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan.
b. Penerapan konsep grid dan lebar jalan sesuai dengan peraturan jalan
lingkungan yg ada.
c. VEGETASI SEBAGAI PENGARAH TAPAK
d. Alternatif sirkulasi pejalan kaki dengan penggunaan perkerasan dan
selasar
e. Alternatif sirkulasi keluar dan masuk tapak berada di area depan tapak
dan di buat di suatu tempat yang sama
f. Alternatif entrance
g.
9. Vegetasi
a. Peletakan tanaman yang ditata sedemikian rupa(seperti jenis pohon
besar yang diletakan agak jauh dari bukaan sehingga angin dapat
masuk ke pintu atau jendela)
Vegetasi
Alternatif vegetasi sebagai pengarah jalan
Alternatif vegetasi sebagai vertikal garden yang dapat menjadi vocal
point bangunan
b. Memberikan arahan penataan vegetasi di sepanjang kawasn
c. Pemanfaatan tanaman rambat sebagai peneduh
d.
10.

Analisis zonasi ruang

Zona ruang pada alternatif pertama menempatkan ruang publik di


area depan yang
mudah diakses olah pengunjung, dan menempatkan ruang privat di
area belakang
tapak agar pengunjung tidak perlu memasuki zona ini. Zona ini
memiliki pola sirkulasi memusat

Você também pode gostar