Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Alloy (Alumunium) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari
dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama campuran adalah logam, Sebagai
tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg,
Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau bersama-sama.
Paduan aluminium dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumunium wronglt
alloy(lembaran) dan alumunium costing alloy (batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat
jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C, alumunium
memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari baja. Sifat tahan korosi alumunium
diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium dari permukaan alumunium. Lapisan
oksida ini melekat kuat dan rapat pada permukaan, serta stabil(tidak bereaksi dengan
lingkungan sekitarnya) sehingga melindungi bagian dalam.
Unsur- unsur paduan dalam almunium antara lain:
1. Copper (Cu), menaikkan kekuatan dan kekerasan, namun menurunkan elongasi
(pertambahan panjang pangjangan saat ditarik). Kandungan Cu dalam alumunium yang paling
optimal adalah antara 4-6%.
2. Zink atau Seng (Zn), menaikkan nilai tensile.
3. Mangan (Mn), menaikkan kekuatan dalam temperature tinggi.
4. Magnesium (Mg), menaikkan kekuatan alumunium dan menurunkan nilai ductility-nya.
Ketahanan korosi dan weldability juga baik.
5. Silikon (Si), menyebabkan paduan alumunium tersebut bisa diperlakukan panas untuk
menaikkan kekerasannya.
6. Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.
adalah paduan antara (4,5%Mg) yang kuat dan mudah dilas sehingga banyak digunakan
sebagai bahan untuk tangki LNG. Seri 5005 dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batang
profil extrusi. Seri 5050 dengan 1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada
kendaraan.
disebut precipitation hardening. Dalam precipitation hardening harus ada dua fasa, yaitu fasa
yang jumlahnya lebih banyak disebut matriks dan fasa yang jumlahnya lebih sedikit disebut
precipitate. Mekanisme penguatan ini meliputi tiga tahapan, yaitu solid solution treatment:
memanaskan hingga diatas garis solvus untuk mendapatkan fasa larutan padat yang homogen,
quenching: didinginkan dengan cepat untuk mempertahankan struktur mikro fasa padat
homogeny agar tidak terjadi difusi, dan aging: dipanaskan dengan temperatur tidak terlalu tinggi
agar terjadi difusi fasa alpha pada jarak membentuk precipitate. Selain itu, ada beberapa cara
pengujian kekerasan yang berstandar yang digunakan untuk menguji kekerasan logam yaitu
antara lain pengujian Brinell, Rockwell, Vickers, Shore, dan Meyer.
Modulus Elastisitas
Aluminium memiliki modulus elastisitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan baja
maupun besi, tetapi dari sisi strength to weight ratio, aluminium lebih baik. Aluminium yang
elastis memiliki titik lebur yang lebih rendah dan kepadatan. Dalam kondisi yang dicairkan dapat
diproses dalam berbagai cara. Hal ini yang memungkinkan produk-produk dari aluminium yang
akan dibentuk pada dasarnya dekat dengan akhir dari desain produk.
Keuletan (ductility)
Semakin tinggi tingkat kemurnian aluminium maka akan semakin tinggi tingkat keuletannya.
Fatigue (Kelelahan)
Bahan aluminium tidak menunjukan batas kepenatan, karena aluminium akan gagal jika ditekan.
Recyclability (daya untuk didaur ulang)
Aluminium adalah 100% bahan yang didaur ulang tanpa downgrading dari kualitas. Yang kembali
dari aluminium, peleburannya memerlukan sedikit energy, hanya sekitar 5% dari energy yang
diperlukan untuk memproduksi logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam proses daur
ulang.
Reflectivity (daya pemantulan)
Aluminium adalah reflektor yang terlihat cahaya serta panas, dan yang bersama-sama dengan
berat rendah, membuatnya ideal untuk bahan reflektor misalnya perabotan ringan.
Alumunium memiliki sifat-sifat yang lebih baik dari logam lainnya seperti :
- Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau
tembaga dan karenanya banyak digunakan dalam industri
transportasi seperti angkutan udara.
- Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untuk
pembuatan produk yang memerlukan kekuatan tinggi seperti :
pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lainlain.
- Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah
dirakit karena dapat disambung dengan logam/material lainnya
melalui pengelasan, brazing, solder, adhesmekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
- Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk
lingkungan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur seperti air, udara,
suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau
bahkan sampai ke dasar laut.
- Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat
diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni atau paduan Al yang tahan korosi yang
disebut pelat alkad. Paduan ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur
tinggi misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.